Anda di halaman 1dari 2

Renungan Yohanes (14:1-7)

Hidup sesudah mati sering dijadikan bahan guyonan. Konon surga itu isinya para lansia,
orang-orang pikun dan kulitnya sudah berkeriput. Sebaliknya neraka, isinya adalah artis-artis
cantik dan ganteng. Termasuk disini para sinden, pemabuk dan pejudi. Karena itu di neraka
mudah mencari duit dan hiburan. Dunia orang mati sering dikatakan sebuah “kehidupan”
yang paling enak. Buktinya para humoris, mereka yang sudah mati tidak mau kembali untuk
hidup lagi. Meski dilukiskan atau diimajinasikan dengan cara apapun, surga dan neraka tetap
menjadi tanda tanya. Mengapa? karena belum pernah ada orang yang melihat atau
merasakan kehidupan isana.

Tetapi bagi kita, umat kristiani, surga itu jelas ada. Mengapa ? karena Yesus, Putera
Bapa,adalah penguasa disana. Hanya Dia yang pernah melihat dunia orang mati, merasakan
mati, dan bangkit kembali. Berbahagialah kita karena Dia telah menyediakan tempat bagi kita
disisi Bapa. Mutiara iman diatas itulah yang jadi pegangan kita.

Banyak orang sekarang ini tidak pernah bisa hidup damai karena selalu diliputi kegelisahan
berhadapan dengan kematian yang akan datang. Apakah dengan takut dan gelisah, maka
kematian itu tidak akan terjadi ? kematian adalah sebuah takdir kehidupan. Manusia hanya
memiliki dua pilihan: kalau tidak mati karena penyakit, ia akan mati melalui usia. Bagaimana
sikap tepat yang harus kita lakukan menghadapiu situasi ini ? ingatlah sabda Yesus dahn
tanamkanlah dalam batin; “jangan gelisah hatimu; percayalah kepada Allah, percayalah juga
kepada Ku.”

Tidak ada pilihan lain, kita perlu rendah hati menyadari bahwa manusia memperoleh hidup
sebagai anugerah dari Tuhan.kita hanya perlu menghargai dan menjalani hidup dengan baik,
yang akan terjadi kemudian adalah urusan Tuhan. Justru berhadapan dengan misteri ini, kita
harus lebih berserah pada Tuhan dan percaya pada sabda-Nya: “ janganlah gelisah hatimu;
percayalah kepada Allah, percayalah juga padaKu”.

Di dunia ini, kita perlu mencari sesuatu yang lebih dari pada sekadar bertaruh hidup, yaitu
persatuan dengan cinta kasih Tuhan, sumber dan tujuan hidup manusia. Kita diajak untuk
mengarahkan hidup pada Kristus yang adalah jalan, kebenaran dan hidup. Dengan sikap ini
hidup kita akan menjadi lebih bermakna dan damai.
DOA

YA Tuhan bimbinglah aku agar memiliki kerendahan hati untuk mempercayakan seluruh
hidupku pada kasihMu. Amin

Anda mungkin juga menyukai