Anda di halaman 1dari 15
Upaya pencegahan kecelakaan kerja melalui pengendalian baba di tempat ker} at: a, Pemantauan dan pengendalian koncisi tidak, aman di tempat kerja b, Pemantauan dan pengendalian tindakan tidak aman di tempat kerja Upaya pencegahan kecelakaan kerja melalut pembinaan dan pengawasan a. Pelatihan dan pendidikan K3 terhadap tenaga kerja b, Konseling dan konsultasi mengenai pene k apan K3 bersama tenaga © Pengembangan sumber daya ataupun teknologi yang berkaitan dengan peningkatan penerapan K3 di tempat kerja Upaya pencegahan kecelakaan kerja melalui sistem manajemen a. Prosedur dan aturan K3 di tempat kerja. b. Penyediaan sarana dan prasarana K3 dan pendukungnya di tempat kerja. c. Penghargaan dan sanksi terhadap penerapan K3 di tempat kerja kepada tenaga kerja. C. ALAT PELINDUNG DIRI Alat Pelindung Diri (APD) atau Personal Protective Equipment merupakan peralatan atau perlengkapan yan} wajib digunakan untuk melindungi dan menjaga keselamatan pekerja ketika melakukan pekerjaan yang memiliki potensi bahaya atau resiko kecclakaan kerja. 1. Pengelompokan Alat-alat Pelindung Diri (APD) Pemakaian Alat-alat Pelindung Diri (APD) harus menyesuaikan dengan potensi bahaya dan resiko pekerjaannya schingga efektif melindungi pekerja sebagai penggunanya. Alat Pelindung Diri (APD) secs yaitu : a umum dikelompokkan menjadi 3 a. Alat Pelindung Kepala antara lain : 1) Helmet (Topi Pengaman) 2) Safety Glass (Kacamata Pengaman) ‘Teknologi Menjahit untuk SMK/MAK Kelas X gM Dipindai dengan Camscanner 3) Masker 4) Respirator §) Ear Plugs (Penutup Telinga) Alat Pelindung Badan antara Tain : s 1) Apron 2) Jas Laboratorium Alat Pelindung Anggota Badandiantaranya adalah 1) Sepatu Pelindung (Safety Shoes Boot) 2) Sarung Tangan (Hand Gloves) 2. Alat Pelindung Diri (APD) di Industri Busana Aktifitas pekerjan di industri busana bukanlah pekerjaan yang sbahaya, meskipun demikian risiko kecelakaan kerja bisa saja nalk sangat be bahaya dari kecelakaan terjadi. Untuk stu petlu upaya kerja dan menjaga din siswa tetap an dalah Alat-alat Pelindung Dirt (APD) yang sebaiknya digunakan dalam usaha busana atau indu a Alat Pelindung Kepala 1) Topt Pelindung Kepala ae: Gb. 1.1, pekerja mengenakan topi pengaman saat bekerja Sumber : https: /k3tium.wordpress.com Topi pelindung kepala yang digunakan biasanya terbuat dari Kain untuk melindungi Kepala dari paparan bahaya seperti rambut yang terlilit putaran mesin jahit. Pemakaian topi Pelindung kepala harus sesuai dengan ukuran lingkar kepala schingga nyaman @) Teknologi Menjahit untuk SMK MAK Kelas X Din dengan CamScanner dipakai dan efektif melindungi pemakainya. Di industri produksi busana, Topi pelindung kepala biasanya digunakan olch operator jahit. 2) Safety Glass (Kacamata Pengaman) Kacamata Pelindung adalah alat_ yang digunakan untuk melindungi mata dari bahaya loncatan benda tajam, debu, partikel- partikel kecil, mengurangi sinar yang menyilaukan serta percikan bahan kimia. Kacamata Pelindung terdiri dari 2 Jenis yaitu = a) Safety Spectacles, berbentuk Kacamata biasa dan hanya dapat melindungi mata dari bahaya loneatan benda tajam. debu, partikel-partikel kecil dan mengurangi sinar_ yang menyilaukan, Biasanya dipakai pada Proses menyolder dan Proses pemotongan Kaki Komponen. b) Safety Goggles, Kacamata yang bentuknya menempel tepat pada muka. Dengan Safety Goggles, mata dapat terlindung dart bahaya percikan bahan kimia, asap, wap, debu dan loneatan benda tajam. Biasanya dipakai oleh Teknisi Mesin Produksi 3) Masker Sumber : https://k3tium. wordpress.com Masker adalah alat yang digunakan untuk melindungi alat-alat pemafasan seperti Hidung dan Mulut dari resiko bahaya seperti © ‘Teknologi Menjahit untuk SMK/MAK Kelas Dipinai dengan Camscanner n bau bahan kimia asap solder, debu dat 2 TiNgaN. Maske, bissanya terbuat dari Kain atau Kertas, Masker umumnya dpa di proses menjahit 4) Respirator Respirator adalah al alat pernafasan seperti Hidung dan Mulut dari resiko bahayg at yang digunakan untuk melindungi ala, seperti asap solder, bau bahan kimia, debu, Uap, Gas serta Partikg Mist dan Partikel Fume. Respirator sering dipakai oleh Teknisj Mesin Solder, Operator Pengecatan (Painting) dan Proses bahan Kimia lainnya, 5) Ear Plugs (Penyumbat Telinga) Penyumbat Teli ga atau Ear Plug digunakan untuk melindungj alat pendengaran yaitu telinga dari Intensitas Suara yang tinggi, Dengan menggunakan Ear Plug. Intensitas Su a dapat dikura hingga 10 ~ 15 dB, Ear Plug biasanya digunakan oleh Pekerja 2 bekerja di dacrah produksi yang memiliki suara mesin ya tinggi seperti SMT (Surface Mount Technology) ataupun Mesin Produksi lainnya. 6) Ear Muf ( Penutup Telinga ) Penutup Telinga atau Ear Muff adalah alat yang digunakan untuk melindungi pendengaran dari Intensitas Suara yang i. Far Muff dapat mengurangi intensitas suara hingga 20 ~ Ear Muff terdiri dari Head Band dan Ear Cup yang terbuat dari bantalan bu hingga dapat melindungi bagian luar telinga (daun telinga). E: ring digunakan oleh Teknisi Mesin dan Generator (Gens b. Alat Pelindung Badan Alat Pelindung Anggota Badan diantaranya adalah : 1) Apron. Apron atau Celemek menjahit adalah alat pelindung tubuh ‘Teknologi Menjahit untuk SMK/MAK Kelas X Dipinai dengan Camscanner maupun pakaindari kotoran debu, minyak mesin maupun sis benang d penjahitan, PUSTAKAAN PLOSOKLATEN. KEDIRI Gb.1. 3. Pekerja mengenakan celemek atau baju kerja saat bekerja Sumber : https://k3tium.wordpress.com 2) Sepatu Pelindung (Safety Shoes/Boot) Sepatu Pelindung atau Safety Shoes adalah perlengkapan yang digunakan untuk melindungi kaki dari kejatuhan benda, benda- benda tajam seperti kaca ataupun potongan baja, larutan kimia dan aliran listrik. Sepatu Pelindung wajib digunakan oleh ketika mengoperasikan peralatan jahit listrik. Adapun kriteria sepatu untuk digunakan di industri busana adalah : a) cukup dengan sepatu yang baik b) memakai sol anti selip supaya tidak mudah tergelincit c) sepatu seluruhnya direkatkan dengan dijahit bukan dipaku supaya terhindar dari kesetrum listrik 3) Sarung Tangan (Hand Gloves) Sarung Tangan adalah perlengkapan yang digunkan untuk rmelindungi tangan dari kontak bahan kimia, tergores atau lukanya tangan akibat sentuhan dengan benda runcing dan tajam, Sarung Tangan biasanya dipakai pada proses persiapan bahan kimia, 11 kdi industri garmen. pemasangan, misalnya proses pencu Jenis-jenis sarung tangan diantaranya adalah sebagai berikut : a) Sarung Tangan Katun (Cotton Gloves), ‘Teknologi Menjahit untuk SMK/MAK Kelas X @) Dipinal dengan Camscanner Digunakan untuk melindungi tangan dari tergores, tersay ‘yay dan luka ringan. arung tangan katun . Gb. 1.4, Loe Sumber b) Sarung Tangan Kulit (Leather Gloves), Digunakan untuk melindungi tangan dari tergores, tersayat dan luka ringan. c) Sarung Tangan Karet (Rubber Gloves), Digunakan untuk melindungi tangan dari Kontak dengan balan kimia seperti Oli, Minyak, Perekat dan Grease. Misalnya pada aki d) Sarung Tangan Electrical, Digunakan untuk melindungi tangan dari Kontak dengan arus pencucian dan pewamaan produk busana. listrik yang bertegangan rendah sampai tegangan tinggi. e) Sarung tangan baja Sarung tangan_ baj bahan yang menggunakan gunting listri melindungi jari tangan agar tidak terpotong ketika sedang ja dipakai pada saat melakukan pemotong yaitu untuk memotong kain. 1 ® ‘eknologi Menjahit untuk SMK/MAK Kelas X. Dipinai dengan Camscanner Gb.1.5. Sarung tangan baja model | dan 2 Sumber : u-safe.enalibaba.com &http:/ wwwallbrands.com Gb. 1.6, Pekerja bagian cutting memakai sarung tangan baja dalam proses cutting Sumber : https://wwwslideshare.net/.BalaKumar94/ D. KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA DALAM MENJAHIT. 1. Ergonomi Di setiap industri mem potensi akan terjadinya bahaya dan kecelakaan kerja. Namun demikian peraturan telah meminta agar setiap industri mengamtisipasi dan meminimalkan bahay yang dapat nalatl terancamnya keselamatan: sescorang, menimbulkan_ kecelal baik yang, ada dalam fingkungan industri itt senditt ataupan bagi masyarakat di sekitar industri, di industri busana, apabila Terjadinya bahaya Begitu pula dengs atau resiko kecelakaan kerja pasti diada bagian yang bertanggungiawaly ‘Teknologi Menjahit untuk SM MAK Kelas N ©) Din dengan CamScanner N a atas k gjadian tersebut. Karakteristik pekerjaan di industri busan; . . - i 7 biasanya yaitu sistem material handling (angkat-angkut barang), Posig; 8), Dosis, Kerja duduk dan berdiri, memerlukan kecermatan cukup tinggi, tingkat pengulangan kerja tinggi pada satu type otot. Terdapat aktifitas kerja yang berhubungan dengan benda tajam seperti jarum, gunting dan pisau potong. Terjadi pula paparan panas dib: serat dan aroma khas kain, terpaan kebisingan, getaran, panas dari ian pengepresan dan penyetrikaan serta banyaknya debu-deby mesin jahit dan y lain. Oleh karena itu, design tempat kerja atau lay out di industri garmen akan sangat berpengaruh terhadap kinerja kau awan. Ergonomi adalah rencana kerja yang memungkinkan manusia bekerja dengan baik tanpa melewati batas kemampuannya. Ergonomi berhubungan dengan : a. Penyelesaian pekerjaan dengan tenaga kerjanya b. Perencanaan pekerjaan agar dapat menggunakan kemampuan c. Kemampuan manusia tanpa melebihi batasnya. d. Pertalian antara teknologi dan ilmu biologi manusia. . Ergonomi Dalam Kerja Menjahit Supaya aktifitas kerja menjahit berjalan aman, selamat dan sehat, sebaiknya kita memperhatikan dan menenefapkan ergonomi dalam bekerja. Ergonomi tersebut diantaranya adalah sebagai berikut : a. Posisi Duduk Bila mengoperasikan mesin jahit industri, yang paling penting untuk diperhatikan adalah posisi tubuh. Desain dan penyesuain area kerja yang benar dapat meminimalkan masalah dalam sikap tubuh yang tidak benar. Kesesuaian tempat duduk, tinggi bangku dan posisi pengendali mesin harus lebih diperhatikan. Posisi duduk yang tepat dapat membuat dan mempertahankan sikap tubuh yang sempurna dan tersangga dengan baik sehingga tidak ada otot yang tegang atau nyeri. Kursi harus disesuaikan dengan cara ‘Yeknologi Menjahit untuk SMK/MAK Kelas X Dipinai dengan Camscanner duduk operator pada mesin dengan kaki tepat di atas pedal Kurs: disesuaikan dengan benar akan menghilangkan tekanan dar aran kurst ian depan kursi pada bagian bawah pinggang. Sst fan ge dan harus berada pada posisi vertikal untuk menyangga pung tinggi kursi juga disesuaikan schingga menyangga tulang helakan Wren Ces Gb. 1.7. sikap kerja yang memperhatikan ergonomi dalam menjahit Sumber ; http://hudson-calasans.blogspot.co.id/ it leher, bahu dan Untuk mencegah operator mesin mengalami s otot punggung (disebabkan Karena selalu menaikkan lengannya), sebaiknya : 1) Jarak antara permukaan mej setinggi 25-30em di atas tempat duduk. 2) Jarak mi componen pakaian yang dijahit harus 3) Gunakan kursi yang memenuhi stsiswar ergononi, yaitt: a) Tinggi disesuaikan denga akukan, sehingga orang yang pendek dapat duduk dan melalui perangkat, orang yang tings) ja kerja atau tempat duduk sebaiknya Oem. a ke an tinggi pekerja dan sifat pekerjaan yang dil dengan nyaman, atur mereka dengan baik dia merasanyaman meng ‘Teknolog! Menjabit untuk SMKMAK Kelas ©) Dipinai dengan Camscanner os harus- memiliki- penyestaian diinstal untuk duduk. K ketinggian kursi dengan pedal dinamo. b) Karakteristik sedikit atau tidak ada konformasi div dayay tempat duduk. Kursi harus terbuat dari busi injeksi si dan sandaran harus: Plywood polyurethane. Struktur ku anatomis dibentuk untuk meningkatkan sirkulasi darah yang baik serta untuk mempromosikan dukungan yang tepat untuk tulang belakang lumbar. ¢) Kursi harus memiliki- pembulatan di tepi- depan. Kursi harus terbuat dari busa polyurethane untuk menghindari ketidaknyamanan di pantat dan paha; d) Ssiswaran dengan bentuk sedikit untuk melindungi punggung bawah. Sandaran harus terbuat dari busa poliuretan dan panjangnya tidak boleh melebihi aikan dengan tubuh 33 cm. Sandaran harus memiliki perisai pelindung di bagian belakang polypropylene; e) Dasar kursi harus diperbaiki dengan 5 (lima) sepatu (pentagonal), untuk stabilitas total sistem, Iembaran baja ABNT 1010/1020. b. Menggunakan Alat Ergonomis ketika menjahit Sebisa mungkin, gunakanlah alat ergonomis, yang dirancang untuk mengurangi ketegangan dan menambah kenyamanan. Misalnya, dalam memilih pendedel, pilihlah yang pegangannya baik dan tidak mudah melukai tangan Gb. 1.8. Pendedel yang biasa vs exgonomi Sumber :hitp://yesterdaystimble.com/article-room ) Teknologi Menjahit untuk SMK/MAK Kelas x Dipinai dengan Camscanner ¢. Jangan menjahit saat kelelahan, mabuk, kit Ketika dalam kondisi kelelahan, mabuk ataupun sakit otomatis tingkat kesadaran dan daya konsent keadaan demiki i jauh berkurang. Dalam an ada kemungkinan akan t Jinya kesalahan yang berbahaya, Seperti jari tangan yang ter) ketika memotong jahit_ maupun salah gunting d.Menggunakan gunting dan jarumtajam Pemakaian jarum yang kurang tajam dan tumpul membuat kita harus mendorong lebih keras agar meri ‘a bisa menembus kain . yang berarti ada kemungkinan kecelakaan tertusuk jarum lebih besar. Demikian pula pemakaian gunting yang tunmpul akan menyebabkan frustasi karena tidak lancar dalam pekerjaan e, Jangan meletakkanjarum pentul di mulut Banyak pembuat pakaian bekerja dengan meletakkan jarum pentul di mulut mereka. Mereka sering kali tidak menyadari betapa berbahayanya itu. Jarum pentul akan mudah tertelan maupun terhirup, yang pastinya hal ini sangat berbahaya. Gunakanlah bantalan jarum untuk manaruh jarum-jarum ketika bekerja. Gb. Bantalan jarum Sumber :http://yesterdaystimble.com f. Hindari menjahit Jarum pentul Hindari menjahit jarum pentul karena jarum bisa peeah, pecahan logam keeil dapat terlempar ke arah siswa, Bahkan jika jarumnya tidak pecah, tindakan menjahit jarum pentul bisa merusak m jahit s hingga mengacaukan waktunyauntuk diperbaiki, Ketika menjahit yang terdapat jarum pentul sabiknya berhati- ‘Teknologi Menjahit untuk SMK/MAK Kelas X. @ Dipindal dengan Camscanner hati, dan kemudian melepaskan jarum tersebut baru Kemudiag melanjutkan menjahitnya. fee th ~~ Bohs. onte™ = j Gb. 1.10, Melepaskan jarum pentul ketika menjahit Sumber : hitp://yesterdaystimble.com g. Matikan Mesin jahit ketika Memasang jarum Matikan mesin jahit ketika memasang jarum. Hal ini untuk jarum maupun tersetrum listrik . menghindari resiko tertusuk Gb. 1.11. Mematikan mesin ketika memasang jarum Sumber : http://yesterdaystimble.com h. Jangan meregangkan kabel listrik di lantai Apabila dalam beraktifitas kita memerlukan menggunakan kabel ekstensi, usahakan meletakkannya di sepanjang tepi ruangan, sehingga tidak ada resiko tersandung. Hal yang sama berlaku untuk memasukkan setrika atau mesin jahit anda, atau apapun dengan kabel daya yang panjang. Jika kabel membentang di lantai, seseorang bisa tersandung dan ini akan membahayakan_ mereka baik terjatuh maupun tersetrum. | Teknologi Menjahit untuk SMK/MAK Kelas X ___ eS Dipinai dengan Camscanner i, Jangan pasang terlalu banyak soket ke dalam stopkontak Pemasangan banyak kabel dalam satu stop Kontak dapat abkan pemutus arus berhenti, bahkan juga menimbulkan bahaya kebakaran, meny Gb. 1.12. Terlalu banyak soket dalam stop kontak Sumber :http://yesterdaystimble.com 3. Persoalan ergonomi kerja di industri Busana Persoalan ergonomi kerja di industri busana biasanya _berkaitan dengan posisi postur badan dan pergelangan tangan yang tidak baik karena harus melakukan pekerjaan yang berkali-kali pada hanya satu type otot. Hal ini sangat berpotensi menyebabkan cumulative trauma disorder (CTD)/Repetitive Strain Injuries (RSI). Pekerjaan dibagian jahit memerlukan koordinasi gerakan postur badan dan pergelangan tangan yang baik dan konsentrasi tinggi. Dimana pergantian gerakan ini berjalan amat cepat bergantung bagian yang dijahit dan tingginya frekuensi pengulangan gerakan untuk kurun waktu yang lama akan mendorong munculnya masalah intrabdominal, alami desakan inersia, desakan pada pinggang dan tulang punggung dan tengkuk. Potensi penyakit dan kecelakaan kerja di industri busana juga sangat tinggi. Seperti yang dilaporkan oleh David Mahone (CNA Insurance Companies, Chicago IL) di antara penyakit kerja yang berkaitan ‘Teknologi Menjahit untuk SMK/MAK Kelas X ®) Dipinai dengan Camscanner ON dengan keadaan lingkungan kerja yg tidak baik salah satunya yaitu 79, operator jahit alami sakit punggung, 35% Melaporkan alami low bag pain dengan cara persisten, 25% menanggung derita akibat Cumulatyg Trauma Disorder (CTD), 81% alami CTD pada pergelangan tangoy 14% alami CTDs pada siku 5% of CTDs pada bahu, dan 49% pkey, alami nyeri leher. Oleh karenanya, diperlukan usaha kedokteran okupas, melalui program keselamatan dan kesehatan kerja (K3) di industs garmen agar angka penyakit akibat kerja dapat diminimalkan, Selain itu, tumpukan kain yang kurang baik di gudang penyimpanan hingga gulungan kain mudah jatuh potensi sakit punggung karena mengangkat dan material handling yang tidak benar, banyak debu kain di ruang pemotongan Kain, dan bahaya Iuka yang serius selama pemakaian mesin potong elektrik tanpa ada pengaman sarung tangan baja yang baik. Pelatakan atau lay out mesin ruang produksi yang terlalu rapat dapat menycbabkan peningkatkan suhu ditempat kerja. Beberapa pekerja dibagian penjahitan dapat mengalami alergi kulit dan masalah pemafasan akibat menjahit beberapa type kain yang memiliki banyak debu kain (floating fiber). Sumber bahaya lain yaitu persoalan ergonomi seperti lamanya waktu kerja (duduk dan berdiri) pengulangan gerakan kerja dan yang lain, Selain itu sumber-sumber bahaya mungkin yang ada di industri busana terdapat pada ruang pemotongan, penjahitan dan finishing. Terciumnya aroma zat kimia yang berbahaya dapat menimbulkan gangguan pernafasan yang cukup serius. Untuk itu pemakaian masker maupun respirator sangat di sarankan. Lantai licin pada ruang pencucian dapat menyebabkan resiko terpeleset dan cedera. Untuk itu bagi pekerja diwajibkan menggunakan sepatu safety yang sudah memenuhi stsiswart untuk mencegah terjadinya resiko kecelakaan. Demikian pula pencahayaan yang kurang baik dibagian produksi dan finishing dapat menyebabkan resiko gangguan pada penglihatan. Temperatur yang tinggi di bagian penyctrikaan dan pencucian dan Teknologi Menjahit untuk SMK/MAK Kelas X a Dipinai dengan Camscanner masalah kelistrikan beresiko terjadinya kebakaran di semua ba 4, Keserasian Peralatan dan Sarana Kerja dengan Tenaga kerja Keserasian peralatan dan sarana harus diperhatikan _ pihak perusahaan dan disesuaikan dengan tenaga kerja yang dimilikinya agar kecelakaan kerja dapat diminimalisasi. Kesalahan atau ketidakserasian antara peralatan dan sarana kerja dengan pegawai yang menggunakan, Ketidakserasian antara peralatan dan sarana dengan tenaga kerja dapat menimbulkan berbagai masalah yang akhimya dapat_mengancam keselamatan dan keschatan kerja pegawai atau tenaga kerja. Pelindung mesin yang memadai harus dipasang pada mesin atau peralatan yang memiliki komponen berputar atau bergerak, dimana terdapat kemungkinan pekerja secara tidak sengaja menyentuh kompe ut, yang bisa mengakibatkan cedera serius. Vv. Rangkuman Keselamatan dan KesehatanKerja / K3 adalah segala ki untuk menjamin dan melindungi Keselamatan dan KeschatanKerja Kerja tenaga kerja melalui upaya pencegahan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja. Tujuan penerapan K 3adalah sebagai berikut: orang lain yang berada di tempat 1, Menjamin keselamatan dan keseha dan sckitar pekerjaan 2. Melindungi tenaga kerja atas hak keselamatan dalam melakukan pekerjaan untuk ke: ¥jahteraan hidup dan meningkatkan produksi serta produktifitas, nasional. 3. Menjaga keamanan hasil produksi khusus dari gi keschatan. Pada sektor usaha busana ataupun industri busana, potensi bahaya kecelakaan kerja yang dapat terjadi antara lain : 1. Bahaya kebakaran 2. Jari tangan terpotong 3. Jari terkena jaram 4, Jari tergencet mesin kancing ‘Teknologi Menjahit untuk SMK/MAK Kelas X. @) Dipinal dengan Camscanner

Anda mungkin juga menyukai