Anda di halaman 1dari 39

A.

INFORMASI UMUM

1. IDENTITAS MODUL
1. Nama Penyusun : Alfiatul Kasanah, S.Pd., G.r
2. Institusi/Sekolah : SMK Negeri 2 Nganjuk
3. Tahun Disusun : 2023
4. Jenjang Sekolah : SMK
5. Kelas/Fase : XI/F
6. Semester : 2/Genap
7. Alokasi Waktu : 72 JP (45`x 4 JP)
8. Jumlah Pertemuan : 18 x Pertemuan
9. Jumlah Peserta Didik : 36 Orang

2. ELEMEN

• Elemen 4 : Eksperimen Tekstil dan Desain Hiasan

3. PROFIL PELAJAR PANCASILA

Mata pelajaran Desain dan Produksi Busana berfokus pada kompetensi lanjutan dari
capaian pembelajaran dasar-dasar keahlian busana yang merupakan seluk beluk
keahlian busana (fesyen), mencakup keterampilan sisi kreasi dan produksi busana.
Mata pelajaran Desain dan Produksi Busana merupakan fundamen untuk bisa
mewujudkan produk dari desain yang dirancang sesuai output yang diinginkan oleh
mitra dunia kerja.

 Dimensi 1. Beriman, Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan


Berakhlak Mulia.
 Dimensi 2. Berkebinekaan Global
 Dimensi 3. Mandiri
 Dimensi 4. Bergotong Royong
 Dimensi 5. Bernalar Kritis
 Dimensi 6. Kreatif

4. SARANA DAN PRASARANA


Alat dan Bahan : • Alat tulis (penggaris, skala, pencil, pulpen warna,
penghapus), HVS
• LCD, Internet, Power point, Modul, LKPD
Prasarana : • Perangkat keras (PC, Laptop, Smartphone, Headset)
• Perangkat lunak (Aplikasi pembelajaran: Google meet/Zoom
Media Sosial: Whatshap, Pinterest, Youtube, IG, dll)
• Jaringan internet
5. TARGET PESERTA DIDIK
10 siswa yang terdiri dari siswa dengan kategori
• Inklusi : - orang
• Lambat : 2 orang
• Menengah : - orang
• Cepat : 8 orang
Peserta didik reguler/tipikal : umum, tidak ada kesulitan dalam mencerna dan
memahami materi ajar.
Peserta didik dengan kesulitan belajar : memiliki gaya belajar yang terbatas hanya
satu gaya misalnya dengan audio. Memiliki kesulitan dengan bahasa dan
pemahaman materi ajar, kurang percaya diri, kesulitan berkonsentrasi jangka
panjang.
Peserta didik dengan pencapaian tinggi : mencerna dan memahami dengan cepat,
mampu mencapai keterampilan berfikir tingkat tinggi (HOTS), dan memiliki
keterampilan memimpin.

6. MODA DAN MODEL PEMBELAJARAN

Moda Pembelajara : Tatap muka, Diskusi Kelompok, ceramah


Model Pembelajaran : PjBL (Project Based Learning).

B. KOMPETENSI INTI

1. KRITERIA KETERCAPAIAN TUJUAN PEMBELAJARAN


a. Rumusan Capaian Pembelajaran Fase F
Elemen Capaian Pembelajaran

• Elemen 4 : Pada akhir fase F, peserta didik mampu


mengembangkan desain dan olah tekstil dengan teknik
Eksperimen
Ecoprint, Teksmo, dan Lukis.
Tekstil dan
Desain Hiasan

b.
c. Tujuan Pembelajaran yang ingin dicapai

Pertemuan1-2 4 jam pelajaran (8x45menit)


TUJUAN
PEMBELAJARAN
TP Kriteria Pencapaian TP Asesmen
1. Peserta didik Pada akhir pembelajaran dari Awal:
mampu
mengembangkan modul ini, peserta didik Dapat dilakukan dengan pre test,
desain dan olah diskusi,tanya jawab, kuesioner,
tekstil dengan
menunjukkan kemampuan:
teknik Shibori 1. Melalui diskusi dan menggali untuk mengecek sejauh mana
2. Peserta didik
mampu membuat informasi peserta didik pemahaman/pengalaman peserta
desain dan olah didik tentang Shibori
tekstil dengan memahami langkah-langkah
teknik Shibori
membuat desain dan olah
Proses:
tekstil shibori dengan baik
Cek pemahaman peserta didik
2. Melalui kegiatan pratikum dalam melaksanakan pembelajaran
peserta didik mampu membuat berkenaan dengan teknik
desain dan olah tekstil dengan pewarnaan Shibori sesuai desain
teknik shibori secara benar dan berikan pembimbingan pada
peserta didik pada hal-hal yang
perlu pembimbingan.

Akhir:
Pemastian ketercapaian
pemahaman peserta didik dapat
dengan penugasan pengembangan
desain dan olah tekstil dengan
membuat pewarnaan kain dengan
teknik Shibori. Pendokumentasian
hasil pengamatan guru terhadap
perkembangan sikap peserta didik
berkenaan dengan:

1. Mandiri
2. Bernalar kritis
3. Kreatif
4. Gotong royong
2. Pemahaman Bermakna
Manfaat belajar Pengembangan desain olah tekstil dengan teknik Shibori
adalah :
• Setelah mengikuti pembelajaran Peserta didik mampu mengembangkan
desain dan olah tekstil dengan baik.
• Setelah mengikuti kegiatan diskusi peserta didik memahami langkah-
langkahmembuat desain dan olah tekstil dengan teknik Shibori
• Setelah mempelajari materi Shibori peserta didik mampu membuat desain
dan olah tekstil dengan teknik Shibori dengan benar.

3. Pertanyaan Pematik
Bagaimana saya dapat mengembangkan desain dan olah tekstil dengan
teknik shibori?

4. KegiatanPembelajaran

Langkah-langkah pembelajaran pertama


Pertemuan Pertama (135 menit) (3JP*45 menit)
Pendahuluan (10 menit) : 1. Peserta didik dan guru mengawali pembelajaran
dengan berdo’a bersama
2. Guru Melakukan pemeriksaan kehadiran
siswa (Presensi).
3. Peserta didik diberikan ice breaking untuk menyiapkan
fisik dan psikis mereka sebelum memasuki pelajaran.
4. Guru menyampaikan Capaian Pembelajaran dan tujuan
pembelajaran kepada siswa.
5. Guru menyampaikan kompetensi yang akan diajarkan
dan menjadi aktivitas pembelajaran pada pertemuan hari
ini dan sesuai dengan waktu yang ditentukan.
6. Guru melakukan asesmen diagnostic dan pertanyaan
pematik:
a. Pernahkan kamu melakukan pewarnaan kain?
b. Sebutkan Teknik pewarnaan kain yang kamu ketahui?
Inti (110 menit) : Aktivitas Guru Aktivitas Peserta Didik
1) Pertanyaan Mendasar : • Guru memberikan asesmen • Peserta didik
diagnostik untuk mengetahui menjawab pertanyaan
sejauh mana pengetahuan siswa asesmen diagnostik
terhadap materi yang akan sesuai dengan
dibahas. pengalamannya
• Guru menyampaikan topik • Peserta
materi yang akan dipelajari didik menyimak
dengan membuat rasa ingin tahu. penjelasan tujuan,
• Guru memberikan apersepsi dan manfaat, strategi
mengaitkannya dengan tujuan pembelajaran secara
pembelajaran yang akan dicapai disiplin, rasa ingin
dengan meminta peserta didik tahu, percaya diri dan
mengamati dan. menganalisa tanggung jawab yang
materi macam macam desain dan akan digunakan saat
olah tekstil tayangan PPT. mempelajari materi
• Guru menayangkan Power point pengembangan desain
tentang macam macam desain dan olah tekstil dengan
dan olah tekstil pada screen teknik shibori
melalui LCD menggunakan PPT. • Peserta didik
• Guru menyampaikan masalah mengamati dan
yang akan dipecahkan oleh memahami masalah
peserta didik berdasarkan yang disampaikan guru
panduan handout yang diberikan. dengan membaca
• Guru memberikan handout yang telah
kesempatan kepada peserta didik diberikan
untuk bertanya
• Guru memotivasi peserta didik
secara komunikatif
Guru membagi kelompok • Peserta didik
2) Mendesain Perencanaan :

Produk melakukan tugas
dengan jumlah maksimal 4
siswa dalam kelompok. praktik analisis
desain sesuai tugas
• Guru memastikan dan yang tertera pada
memantau peserta didik
memahami tugas masing- lembar kerja di Hand
masing out / modul.
• Dalam setiap
kelompok siswa
mengamati contoh
desain yang ada
sambil membaca
handout siswa.
3) Menyusun Jadwal Pembuatan : • Guru dan peserta didik • Peserta didik
membuat kesepakatan menyusun jadwal
tentang jadwal pembuatan penyelesaian tugas
tugas (tahapan-tahapan dan dengan
pengumpulan). memperhatikan
batas waktu yang
telah ditentukan
bersama.
4) Memonitor Keaktifan dan • Guru mengkondisikan siswa • Peserta didik secara
Perkembangan Proyek untuk selalu aktif dalam berkelompok melakukan
kegiatan kelompok eksperimen desain dan
• Guru berkeliling mengamati olah tekstil
siswa yang sedang • Peserta
melakukan eksperimen didik berdiskusi
desain dan olah tekstil untuk menghasilkan
dengan teknik shibori desain dan olah tekstil
dengan teknik shibori

5) Menguji Hasil : • Peserta didik aktif dalam • Peserta didik


kegiatan eksperimen desain melakukan tahapan
dan olah tekstil sampai desain dan olah tekstil
menghasilkan produk jadi dengan teknik shibori
berupa kain yang dihasilkan sampai selesai.
dengan teknik shibori.
• Guru membimbing dan
mendorong peserta didik
untuk menyelesaikan
tahapan olah tekstil
6) Evaluasi Pengalaman Belajar : • Guru mengamati kegiatan • Peserta
siswa sambil membimbing didik
dan mengarahkan apabila merangkum/membuat
siswa melakukan kesalahan. kesimpulan
• Guru bersama peserta didik sesuai dengan
menyimpulkan pembelajaran masukkan yang
diperoleh
dari guru.
• Peserta didik
mengumpulkan hasil
tugas kelompok atau
mandiri yang
diberikan oleh guru

Penutup (15 menit) : • Peserta didik menanyakan hal-hal yang masih ragu
• Guru membantu peserta didik untuk menjelaskan hal-hal yang
diragukan sehingga informasi menjadi benar dan tidak terjadi
kesalah paham terhadap materi.
• Guru memberikan tugas tindak lanjut, yaitu analisis desain
dan olah tekstil dengan teknik shibori.
• Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan
untuk tetap belajar
• Pembelajaran diakhiri dengan salam

Referensi Assesmen
1. Buku Pegangan
Asesmen Diagnostik ( sebelum pembelajaran )
Guru & Siswa :
Modul Busana Asesmen Formatif ( selama proses pembelajaran )
2. Internet
Asesmen Sumatif ( akhir pembelajran )

Pengayaan Dan Remidial


Pembelajaran Remidial
1. Kegiatan Pembelajaran Jika Peserta< 20 % Tugas individu, mengerjakan tugas praktek yang
sudah diberikan
2. Kegiatan Pembelajaran Jika Peserta 20 % - 50 % Tugas kelompok, Membuat rangkuman
tentang materi pokok atau materi tertentu
3. Kegiatan Pembelajaran Jika Peserta> 50 % Pembelajaran Ulang, menjelaskan kembali materi
pokok dengan memberikan soal yang baru.

Remedial dilaksanakan pada waktu dan hari tertentu yang disesuaikan, contoh: pada saat
jam belajar, apabila masih ada waktu, atau di luar jam pelajaran (30 menit setelah jam
pelajaran selesai).

Bentuk penilaian :
1. Nilai yang asalnya di bawah nilai KKM, akan disesuaikan dengan nilai yang sewajarnya
tidak melebihi nilai yang tidak mendapatkan Remidial.
2. Peserta didik yang nilainya masih kurang, akan dilakukan remidial dengan diberikan
bentuk soal yang sederhana sesuai dengan tingkat pemahamannya. Sampai nilainya
mencapai KKM.
Pembelajaran Pengayaan
1. Kegiatan Pembelajaran bagi peserta didik yang nilainya di atas rata-rata diberikan tambahan
literasi melalui Sumber Lain (Internet) yang terkait dengan materi pembelajaran dengan
berbagai informasi yang terkait.
2. Kegiatan Pembelajaran bagi peserta didik yang nilainya di atas rata-rata diberikan tambahan
melalui Buku Siswa yang sudah memiliki tingkat soal HOTS.
3. Kegiatan Pembelajaran bagi peserta didik yang nilainya di atas rata-rata dapat menjadi tutor
sebaya bagi peserta didik yang nilainya di bawah rata-rata.
Bentuk penilaian :
1. Nilai di rapot sudah dipastikan akan mendapatkan nilai memuaskan.
2. Diberikan penghargaan khusus bagi peserta didik yang mendapatkan pengayaan
Lembar Kegiatan Refleksi
• Jobsheet Langkah Kerja 1. Apakah ada kendala pada kegiatan pembelajaran ?
Pembuatan desain dan olah 2. Apakah semua siswa aktif dalam kegiatan pembelajaran
tekstil dengan teknik
?
Shibori.
3. Apa saja kesulitan siswa yang dapat diidentifikasi pada
kegiatan pembelajaran ?
4. Apakah siswa yang memiliki kesulitan ketika
berkegiatan dapat teratasi dengan baik ?
5. Apa level pencapaian rata-rata siswa dalam kegiatan
pembelajaran ini ?
6. Apakah seluruh siswa dapat dianggap tuntas dalam
pelaksanaan pembelajaran
7. Apa strategi agar seluruh siswa dapat menuntaskan
kompetensi ?
Pertemuan Kedua (135 menit) (3 JP*45 menit)

Pendahuluan (10 menit) : 1) Guru dan peserta didik bersama-sama mengucapkan


salam
2) Peserta didik dan guru mengawali pembelajaran dengan
berdo’a bersama
3) Guru mendata kehadiran peserta didik sambil
mengingatkan pentingnya disiplin masuk sekolah untuk
kedepannya ketika memasuki dunia kerja
4) Guru menyampaikan Capaian Pembelajaran dan tujuan
pembelajaran kepada siswa.
5) Guru menyampaikan kompetensi yang akan diajarkan
dan menjadi aktivitas pembelajaran pada pertemuan hari
ini dan sesuai dengan waktu yang ditentukan.
6) Mengajak siswa untuk mengingat materi minggu
kemarin sehubungan dengan materi saat ini dan di
kaitkan dengan kegiatan sehari-hari.
7) Guru melakukan asesmen diagnostic dan pertanyaan
pematik:
• Apa yang kamu ketahui tentang batik, shibori,
celup ikat?
• Apakah kalian pernah melakukan kegiatan
membatik atau pewarnaan kain?
8) Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
membaca buku dan menggali dari media sosial yang berkaitan
dengan materi pelajaran untuk meningkatkan minat baca peserta
didik

Inti ( 110 menit) : Aktivitas Guru Aktivitas Peserta Didik


1) Pertanyaan Mendasar : • Guru menyampaikan topik • Peserta didik
materi yang akan dipelajari menyimak penjelasan
dengan membuat rasa ingin tahu tujuan, manfaat,
• Guru memberikan apersepsi dan strategi pembelajaran
mengaitkannya dengan tujuan secara disiplin, rasa
pembelajaran yang akan dicapai ingin tahu, percaya diri
dengan meminta peserta didik dan tanggung jawab
mengamati video youtube yang akan digunakan
• Guru menyampaikan pertanyaan saat mempelajari
tentang desain dan olah tekstil desain dan olah tekstil.
• Guru memberikan
kesempatan kepada peserta
didik untuk bertanya
• Guru memotivasi peserta didik
secara komunikatif

2) Mendesain Perencanaan : • Guru membagi kelompok • Peserta didik


Produk
dengan jumlah maksimal 4 duduk secara
siswa dalam kelompok. berkelompok
• Guru memastikan dan (heterogen, 3-4
memantau peserta didik orang).
memahami tugas masing- • Peserta didik
berdiskusi tentang
masing
analisis desain dan olah
tekstil dengan teknik
shibori

3) Menyusun Jadwal Pembuatan • Guru dan peserta didik • Peserta didik


membuat kesepakatan tentang menyusun jadwal
jadwal pembuatan proyek penyelesaian proyek
(tahapan-tahapan dan dengan
pengumpulan). memperhatikan batas
waktu yang telah
ditentukan bersama.

Guru memantau peserta didik •


4) Memonitor Keaktifan dan : Setiap kelompok

Perkembangan Proyek
dalam analisis desain dan olah diberi LKPD untuk
tekstil dengan teknik Shibori
• Memberikan asesmen formatif acuan mengerjakan
selama kegiatan belajar tugas mandiri.
berlangsung
• Peserta didik
membuat analisis desain
dan olah tekstil dengan
teknik Shibori.
5) Menguji Hasil : • Guru memantau diskusi dan • Secara
membimbing peserta didik dalam
menganalisis desain dan olah berkelompok
tekstil dengan teknik Shibori pesera didik

• Guru membimbing salah satu menganalisis


peserta didik untuk presentasi dan desain dan olah
mendorong peserta didiklainnya
memberikan tanggapan dan tekstil dengan
memberikan penghargaan kepada teknik shibori
peserta didik yang presentasi
• Peserta didik
melakukan presentasi
6) Evaluasi Pengalaman Belajar : • Guru bersama peserta didik • Peserta didik lainnya
menyimpulkan pembelajaran. memberikan tanggapan
dan apresiasi.
• Peserta didik
merangkum/membuat
kesimpulan sesuai
dengan masukkan
yang diperoleh dari
peserta didik lain

Penutup (15 menit) : • Guru dan peserta didik bersama-sama membuat


kesimpulan dan merefleksikan kegiatan pembelajaran
yang barusaja dilaksanakan.
• Peserta didik diminta menyampaian kendala, hal yang
belum dipahami dan kesulitan yang dialami selama
melaksanakan tugas yang diberikan oleh guru.
• Guru memberikan apresiasi dan motivasi kepada peserta
didik.
• Guru memberikan tugas tindak lanjut, yaitu mencari
informasi tentang teknik olah tekstil selain teknik
shibori.
• Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan
pesan untuk tetap belajar.
• Pembelajaran diakhiri dengan salam
Referensi Asesmen
1. Buku Pegangan Asesmen Diagnostik ( sebelum pembelajaran )
Guru & Siswa :
Asesmen Formatif ( selama proses pembelajaran )
Modul Busana
2. Internet Asesmen Sumatif ( akhir pembelajran )

Pengayaan Dan Remidial


Pembelajaran Remidial
1. Kegiatan Pembelajaran Jika Peserta< 20 % Tugas individu, mengerjakan tugas praktek yang
sudah diberikan
2. Kegiatan Pembelajaran Jika Peserta 20 % - 50 % Tugas kelompok, Membuat rangkuman
tentang materi pokok atau materi tertentu
3. Kegiatan Pembelajaran Jika Peserta> 50 % Pembelajaran Ulang, menjelaskan kembali materi
pokok dengan memberikan soal yang baru.

Bentuk penilaian :
1. Nilai yang asalnya di bawah nilai KKM, akan disesuaikan dengan nilai yang sewajarnya
tidak melebihi nilai yang tidak mendapatkan Remidial.
2. Peserta didik yang nilainya masih kurang, akan dilakukan remidial dengan diberikan
bentuk soal yang sederhana sesuai dengan tingkat pemahamannya. Sampai nilainya
mencapai KKM.

Remedial dilaksanakan pada waktu dan hari tertentu yang disesuaikan, contoh: pada saat
jam belajar, apabila masih ada waktu, atau di luar jam pelajaran (30 menit setelah jam
pelajaran selesai).
Pembelajaran Pengayaan
1. Kegiatan Pembelajaran bagi peserta didik yang nilainya di atas rata-rata diberikan tambahan
literasi melalui Sumber Lain (Internet) yang terkait dengan materi pembelajaran dengan
berbagai informasi yang terkait.
2. Kegiatan Pembelajaran bagi peserta didik yang nilainya di atas rata-rata diberikan tambahan
melalui Buku Siswa yang sudah memiliki tingkat soal HOTS.
3. Kegiatan Pembelajaran bagi peserta didik yang nilainya di atas rata-rata dapat menjadi tutor
sebaya bagi peserta didik yang nilainya di bawah rata-rata.
Bentuk penilaian :
1. Nilai di rapot sudah dipastikan akan mendapatkan nilai memuaskan.
2. Diberikan penghargaan khusus bagi peserta didik yang mendapatkan pengayaan

Lembar Kegiatan Refleksi


Jobsheet Pembuatan pola bolero 1. Apakah ada kendala pada kegiatan pembelajaran ?
skala 1/4 2. Apakah semua siswa aktif dalam kegiatan
pembelajaran ?
LKPD siswa tugas mandiri 3. Apa saja kesulitan siswa yang dapat diidentifikasi
dikerjakan dengan diskusi (tutor pada kegiatan pembelajaran ?
sebaya). 4. Apakah siswa yang memiliki kesulitan ketika
berkegiatan dapat teratasi dengan baik ?
5. Apa level pencapaian rata-rata siswa dalam kegiatan
pembelajaran ini ?
6. Apakah seluruh siswa dapat dianggap tuntas dalam
pelaksanaan pembelajaran
7. Apa strategi agar seluruh siswa dapat menuntaskan
kompetensi ?

C. ASESMEN

a. Asesmen Diagnostik Kognitif

No Jawablah dengan jujur! Ingat jawaban kamu tidak Jawaban Skor


akan mempengaruhi penilaian di raport
1. Tahukah kamu tentang teknik pewarnaan kain?
2. Tahukah kamu apa yang dimaksud batik?
3. Tahukah kamu apa yang dimaksud shibori?
4. Apa yang perlu diperhatikan dalam membuat desain
dan olah tekstil dengan teknik shibori?
5. Bagaimana langkah membuat desain dan olah tekstil
dengan teknik shibori?
No Rubrik Ket
1. 1. Ya skor 10 2. Salah skor 3
2. 1. Benar skor 10 2. Salah skor 3
3. 1. Benar skor 10 2. Salah skor 3
4. 1. . Ya skor 10 2. Salah skor 3
5. 1. . Ya skor 10 2. Salah skor 3
Penilaian sikap
Penilaian sikap dilaksanakan ketika proses pembelajaran berlangsung, karena
pembelajaran ini dilakukan secara daring maka penilaian sikapnya adalah sebagai
berikut:

Lembar Observasi Sikap

Kreatif
No Nama Peserta Mandiri Bernalar Gotong Predikat
didik Kritis Royong
1. 3 2 1 3 2 1 3 2 1 3 2 1
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.

a. Rubrik Penilaian
Peserta didik memperoleh skor: 3 = Jika tiga indikator terlihat 2= Jika dua indikator
terlihat 1= Jika satu indikator terlihat

b. Indikator Penilaian Sikap:


Mandiri
1) Pelaksanaan tugas secara teratur
2) Peran serta aktif dalam kegiatan
3) Mengerjakan tugas

Bernalar Kritis
1) Mampu menjelaskan dengan baik
2) Fokus pada masalah yang akan dipecahkan
3) Mencari tahu tentang alasan-alasan yang berkaitan dengan permasalahan
yang akan dipecahkan.
Kreatif

1) Memikirkan lebih dari satu jawaban.


2) Menambah atau merinci detail-detail dari suatu objek, gagasan, atau
situasi sehingga menjadi lebih menarik.
3) Mampu melahirkan ungkapan yang baru dan unik.

Gotong royong
1) Jika siswa menyajikan laporan diskusi secara lengkap dan runtut.
2) Jika siswa aktif saat diskusi kelompok dan presentasi di depan kelas.
3) Jika siswa mengumpulkan tugas tepat waktu.

Nilai akhir sikap diperoleh berdasarkan modus (skor yang sering muncul) dari
ketiga aspek sikap di atas, Kategori nilai sikap :

Baik : apabila memperoleh nilai akhir 3

Cukup: apabila memperoleh nilai akhir 2

Kurang: apabila memperoleh nilai akhir 1


b. Asesmen Formatif
Kisi Kisi Penilaian
Mata pelajaran : Desain dan Produksi Busana Jumlah Soal 4

Kelas : XI Bentuk Soal : Uraian

Kompetensi Keahlian : Busana Alokasi Waktu : 1 Minggu

No. Tema Materi Sub Tema No. Soal


Soal
1. Eksperimen Pengembangan Analisis Desain Tektil 1 Apa yang dimaksud
Tekstil dan desain dan olah dengan Teknik Shibori dengan shibori?
Desain Hiasan tekstil dengan 2 Sebutkan jenis macam
teknik shibori Shibori!

Pengembangan desain 3 Sebutkan alat dan bahan


dan olah tekstil dengan yang diperlukan dalam
teknik shibori membuat olah tekstil
dengan teknik Shibori!

4 Jelaskan langkah kerja


dalam membuat desain dan
olah tekstil dengan teknik
Shibori!
Soal dan Kunci Jawaban Tes tertulis

No Soal Jawaban Skor


1 Apa yang dimaksud dengan Shibori berasal dari kata kerja 25
shibori? ‘shiboru’ yakni merupakan teknik
pewarnaan kain yang mengandalkan
ikatan dan celupan.

2 Sebutkan jenis macam Shibori! 25


1. kanoko Shibori
2. Miura Shibori
3. Arashi Shibori
4. Itajime Shibori
5. Kumo Shibori
6. Nui Shibori

3 Sebutkan alat dan bahan yang 25


diperlukan dalam membuat olah Alat dan Bahan yang Diperlukan
tekstil dengan teknik Shibori!
1. Kain putih polos berbahan alami
seperti katun, sutra, katun
primisima, blaco dan paris
2. Tanaman indigo atau kamu dapat
menggantinya dengan pewarna
sintetis yang mudah didapatkan
seperti wantek berwarna biru tua.
3. Sarung tangan latex
4. Ember plastik.
5. Garam dan cuka
6. Kompor dan panci
7. Alat untuk mengaduk berukuran
besar
8. Jarum, benang, koin dll
9. Pipa atau kayu berbentuk silinder
10. Dua buah balok kayu
11. Sumpit

Jelaskan langkah kerja dalam Cara Pembuatan


4 membuat desain dan olah tekstil 25
dengan teknik Shibori!
1. Pastikan kain dalam keadaan
bersih
18
2. Rebus air pada panci hingga
mendidih
3. Pindahkan air yang mendidih ke
dalam ember dan campur dengan
tanaman indigo atau wantek lalu
tambahkan dua sendok garam dan
cuka satu sendok sebagai penguat
warna
4. celupkan kain yang sudah dibentuk
dengan salah satu teknik shibori ke
dalam ember lalu aduk selama 30
menit (lakukan beberapa kali untuk
mendapatkan warna maksimal)
5. Setelah proses pewarnaan selesai
angkat kain lalu bilas dengan air
dingin sampai tidak ada lagi sisa
warna yang menetes.
6. Lepas ikatan kain lalu jemur di
bawah terik matahari
7. Kain shibori kamu sudah bisa
dipakai.

Rubrik penilaian tes lisan & tugas terstruktur

Rubrik Penilaian Tes Tertulis

No Aspek Keterangan Skor


1 Uraian / Penjelasan • Peserta didik menjawab sesuai dengan isi, dan 25
kelengkapan materi dengan jelas dan tepat.
• Peserta didik menjawab tetapi kurang lengkap. 15
• Peserta didik menjawab tetapi kurang jelas. 10
• Peserta didik tidak menjawab. 0

∑ 𝐒𝐤𝐨𝐫 𝐏𝐞𝐫𝐨𝐥𝐞𝐡𝐚𝐧
Nilai KD = × nilai maksimal
𝐒𝐤𝐨𝐫 𝐌𝐚𝐤𝐬𝐢𝐦𝐚𝐥

19
c. Asesmen Sumatif Ruang Lingkup Materi Pengembangan desain dan teknik olah
kain dengan teknik Shibori
Penilaian Pengetahuan
Perhatikan petunjuk!
1. Berdoalah sebelum memulai pekerjaan, tenangkan hati jangan panik.
2. Tulislah nama lengkap sesuai absen.
3. Kerjakan soal yang lebih mudah dahulu.
4. Jika merasa tidak ada jawaban yang benar boleh mengangkat tangan dan
bertanya kepada pengawas
5. Bekerjalah dengan teliti, cermat, jujur dan penuh tanggung jawab.

Selamat Mengerjakan ☺
1. Shibori adalah………………
a. Kain Indonesia bergambar yang pembuatannya secara khusus dengan menuliskan atau
menerakan malam pada kain
b. teknik dasar pewarnaan kain setelah kain sudah dibentuk menjadi lembaran
c. Teknik ini mewarnai kain sebelum dibuat menjadi kain.
d. Teknik pewarnaan semprot atau spray menggunakan botol khusus.
e. Teknik pencelupan kain yang meliputi jahitan, ikatan, lilitan, dijepit dan dibungkus.

2. Merupakan teknik dasar pewarnaan kain setelah kain sudah dibentuk menjadi lembaran….
a. Piece Dyed
b. Yarn Dyed
c. Woven In
d. Printed atau Print
e. Teknik Cetak
3. Jenis pewarnaan ini diperuntukkan menciptakan motif pada saat penenunan……..
a. Piece Dyed
b. Yarn Dyed
c. Woven In
d. Printed atau Print
e. Teknik Cetak
4. Kain diikat dengan bentuk tertentu. Setelah itu, kain dicelupkan ke dalam pewarna pakaian
mengikuti ikatan tersebut……
a. Teknik Celup
b. Teknik Shibori
c. Teknik Batik
d. Teknik Jumputan
e. Teknik Semprot

5. Teknik ini merupakan salah satu langkah untuk mewarnai kain dengan cara alami. Selain itu,
pewarna yang digunakan biasanya adalah pewarna alami….
a. Teknik Celup
b. Teknik Ecoprint
c. Teknik Batik
20
d. Teknik Jumputan
e. Teknik Semprot

6. Biru, Ungu, dan Merah merupakan warna yang dihasilkan dari …….
a. Buah Pinang
b. Kunyit
c. Daun Pandan
d. Kulit Manggis
e. Daun Suji

7. Bagian tertentu pada kain diikat dengan benang secara acak, atau dilipat terlebih dahulu
baru diikat. Penggabungan lipatan dan ikatan bisa menghasilkan motif berupa bercak
lingkaran………
a. miura Shibori
b. kanoko shibori
c. Arashi Shibori
d. Itajime Shibori
e. Kumo Shibori
8. Kain dijepit di antara dua potong kayu lalu diikat dengan tali atau benang. Motif yang
dihasilkan akan bercorak kotak-kotak…….
a. miura Shibori
b. kanoko shibori
c. Arashi Shibori
d. Kumo Shibori
e. Itajime Shibori

9. Cara membuatnya adalah dengan melilitkan kain pada sebatang pipa secara diagonal.
Lilitannya jangan terlalu erat sehingga menghasilkan efek ‘badai’ yang indah……
a. miura Shibori
b. kanoko shibori
c. Arashi Shibori
d. Itajime Shibori
e. Kumo Shibori
10. Kain yang paling cocok menggunakan pewarna pakaian yang reaktif terhadap
serat…………
a. Kain Katun
b. Kain Woll
c. Sutera
d. Nylon
e. Asbes

21
Kunci Jawaban

No Jawaban
soal
1 E

2 A

3 C

4 D

5 B

6 D

7 B

8 E

9 C

10 A

Keterangan Bobot Skor:


1. Jika dijawab benar skor 1
2. Jika dijawab salah/ tidak dijawab skor 0
3. Jumlah skor total adalah 6

∑ 𝐒𝐤𝐨𝐫 𝐏𝐞𝐫𝐨𝐥𝐞𝐡𝐚𝐧
Nilai KD = × nilai maksimal
𝐒𝐤𝐨𝐫 𝐌𝐚𝐤𝐬𝐢𝐦𝐚𝐥

a. Pengayaan
Diberikan kepada siswa yang sudah mencapai nilai 75 keatas dari test Formatif.
Pengayaan merupakan program pembelajaran yang diberikan kepada peserta didik
yang telah melampaui Kriteria Ketuntasan Minimal atau KKM. diberikan segera
setelah peserta didik diketahui telah mencapai KKM berdasarkan hasil penilaian
harian. biasanya hanya diberikan sekali, tidak berulang kali sebagaimana
pembelajaran remedial.

b. Remedial
Diberikan kepada siswa yang belum mencapai nilai 75 dari test Formatif.
Bagi peserta didik setelah melakukan tes tertulis pada akhir pembelajaran yang
belum memenuhi Ketuntasan Belajar Minimal (KBM), maka akan diberikan
pembelajaran tambahan (Remidial Teaching). Kemudian diberikan tes tertulis pada
akhir pembelajaran lagi dengan ketentuan:
1. Soal yang diberikan berbeda dengan soal sebelumnya namun setara.
2. Nilai akhir yang akan diambil adalah nilai hasil tes terakhir.
22
3. Peserta didik yang sudah tuntas (≥KBM) dipersilakan untuk ikut bagi yang berminat
untuk memperbaiki nilai

NO Nama Peserta Nilai Indikator yang Bentuk Nilai Ket.


Didik Ulangan Belum Tindakan Setelah
Dikuasai Remedial Remedial

d. Lembar Refleksi

1. Refleksi Guru
Refleksi adalah kegiatan yang dilakukan dalam proses belajar mengajar dalam
bentuk penilaian tertulis dan lisan oleh guru untuk siswa dan mengekspresikan
kesan konstruktif, pesan, harapan dan kritik terhadap pembelajaran yang
diterima, Guru dapat mengajukan pertanyaan kepada siswa,dengan minta
pendapat tentang cara mengajar, suasana pembelajaran,pemahaman
pembelajaran.ataupun meminta kritik dan saran kepada siswa terhadap
pembelajaran dan dirinya.hal ini dapat dilakukan menjelang pembelajaran
berakhir sehingga tidak menggangu pembelajaran

1. Apakah kegiatan membuka pelajaran yang saya akukan dapat mengarahkan dan
mempersiapkan siswa mengikuti pelajaran dengan baik?
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
2. Bagaimana tanggapa siswa terhadapt materi atau bahan ajar yang saya sajikan sesuai yang
diharapkan? (apakah materi terlalu tinggi,terlalu rendah, atau sesuai dengan kemampuan awal
siswa) ?
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
23
3. Bagaimana respon siswa terhadap media pembelajaran yang digunakan ? apakah media sesuai
dan mempermudah siswa menguasai kompetensi atau materi yang diajarkan ?
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
4. Bagaimana tanggapan siswa terhadap kegiatan belajar yang telah saya rancang ?
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
5. Bagaimana tanggapan siswa terhadap metode atau teknik pembelajaran yang saya gunakan?
....................................................................................................................
....................................................................................................................
...............................................................................................................

2. Refleksi Siswa

Agar pembelajaran semakin menyenangkan dan bermakna untuk kalian, yuk sejenak
berefleksi tentang aktivitas pembelajaran kali ini.
Isilah penilaian diri ini dengan sejujur-jujurnya dan sebenar-benarnya sesuai dengan
perasaan kalian ketika mengerjakan suplemen bahan materi ini!
Bubuhkanlah tanda centang (√) pada salah satu gambar yang dapat mewakili
perasaan kalian setelah mempelajari materi ini!

1. Apa yang sudah kalian pelajari?

2. Apa yang kalian kuasai dari materi ini?

3. Bagian apa yang belum kalian kuasai?

4. Apa upaya kalian untuk menguasai yang belum kalian kuasai?


Coba diskusikan dengan teman maupun guru kalian

24
LAMPIRAN

A. Lembar Kerja Peserta Didik

Lembar Kerja Peserta Didik ini ditujukan untuk siswa (bukan guru), dan dapat diperbanyak sesuai
kebutuhan untuk diberikan kepada siswa ,Termasuk lembar kerja untuk siswa non-reguler

TOPIK : Pembuatan desain dan olah tekstil dengan teknik Shibori


Pokok bahasan ini akan mempelajari tentang analisis pembuatan desain dan olah tekstil dengan
teknik Shibori.

Identitas Mata Pelajaran

Mata Pelajaran : Desain dan Produksi Busana


Kelas : XI (Sebelas)
Semester : Ganjil
Materi : E.4 Eksperimen Tekstil dan Desain Hiasan
Alokasi Waktu : 135 Menit

Capaian Pembelajaran :Pokok bahasan ini akan mempelajari tentang analisis pembuatan
desain dan olah tekstil dengan teknik Shibori.

Petunjuk Kerja

Untuk membantu Anda dalam menguasai kemampuan di atas, LKPD sebagai berikut :
1. LKPD 1 Penugasan Individu berkelompok
1) Pembuatan Desain dan olah Tekstil dengan teknik Shibori
2. LKPD 2 Penugasan Individu berkelompok
1) Analisis desain dan olah tekstil dengan teknik Shibori.
Anda dapat menggunakan LKPD ini secara berurutan. Jangan memaksakan diri sebelum
benar-benar menguasai bagian demi bagian dalam LKPD ini, karena masing-masing
saling berkaitan

25
B.Bahan Bacaan Guru dan Peserta
didik
RINGKASAN MATERI

A. Pewarnaan Kain
Warna pada kain dan pakaian akan membuat kain menjadi lebih menarik dan menambah nilai
estetik. Pewarna kain sendiri terbagi menjadi dua berdasarkan asalnya, yaitu pewarna kain
pewarna alami dan sintetis. Pewarna alami berasal dari tumbuhan dan pewarna sintetis adalah
buatan pabrik.

B. Teknik Dasar Pewarnaan Kain


Pada dasarnya, teknik pewarnaan kain terbagi menjadi 4 jenis.:
1. Piece Dyed (Pewarnaan Lembaran)
Teknik piece dyed merupakan teknik dasar pewarnaan kain setelah kain sudah dibentuk
menjadi lembaran. Kain mentah atau kain greige akan dicelupkan ke dalam pewarna tekstil.
Contoh penerapan saat membatik dan shibori.
2. Yarn Dyed (Pewarnaan Benang)
Pewarnaan kedua ini adalah pewarnaan dengan teknik yarn dyed. Teknik ini mewarnai kain
sebelum dibuat menjadi kain. Teknik ini dipakai pada saat pembuatan kain tenun.
3. Woven In (Pewarnaan saat Pembuatan Kain)
Pewarnaan woven in ini sama dengan yarn dyed. Namun, jenis pewarnaan ini diperuntukkan
menciptakan motif pada saat penenunan.
4. Printed atau Print (Cetak)
Pewarnaan yang paling terbaru atau modern adalah pewarnaan terakhir, yaitu printed.
Pewarnaan ini membutuhkan proses cetak.

C. Teknik-Teknik Pewarnaan Kain

26
1. Teknik Celup
Pewarnaan pakaian dengan teknik celup biasanya digunakan untuk pewarnaan dasar. Pakaian hanya
perlu dicelupkan ke dalam zat pewarna. Setelah itu, kain diangin-anginkan agar pewarna meresap.

Teknik Jumputan
Teknik pewarnaan ini digunakan untuk membuat pola tertentu pada kain. Kain diikat dengan
bentuk tertentu. Setelah itu, kain dicelupkan ke dalam pewarna pakaian mengikuti ikatan
tersebut.

2. Teknik Semprot
Teknik pewarnaan semprot atau spray menggunakan botol khusus. Zat pewarna pakaian
dimasukkan ke botol tersebut. Pewarnaannya dilakukan dengan menyemprotkan ke bagian
pakaian yang ingin diberi warna.
3. Teknik Ikat
Teknik ikat hampir sama dengan teknik jumputan. Kain diikat sedemikian rupa untuk
menghasilkan pola tertentu. Setelah itu, kain ditetesi dengan zat pewarna sesuai dengan ikatan
yang telah dibuat.

4. Teknik Batik

Teknik pewarnaan untuk kain batik sebenarnya perpaduan beberapa teknik. Awalnya, kain
dilukis atau dicap menggunakan cairan malam. Kemudian, batik akan mengalami proses
pencelupan ke zat pewarna.
5. Teknik Ecoprint
Teknik ecoprint adalah teknik yang menggunakan daun atau bunga sebagai cetakan. Teknik ini
merupakan salah satu langkah untuk mewarnai kain dengan cara alami. Selain itu, pewarna
yang digunakan biasanya adalah pewarna alami.
6. Teknik Shibori
Teknik shibori adalah teknik yang berasal dari Jepang. Teknik pewarnaan ini merupakan salah
satu cara pencelupan tekstil di Jepang sejak abad ke 8. Shibori merupakan teknik pencelupan
kain yang meliputi jahitan, ikatan, lilitan, dijepit dan dibungkus. Teknik dasar Shibori adalah
menggambar di atas kain, dan pengikatan simpul dengan ketat menggunakan benang.

27
D. Teknik Pemilihan Pewarnaan Kain
Agar warna yang dihasilkan berkualitas tinggi, kita harus memperhatikan beberapa hal berikut ini.
1. Gunakan pewarna yang tidak mudah luntur dan pudar
Dalam memilih pewarna pakaian, kita harus memilih yang tidak mudah luntur. Jika pewarna
pakaian mudah luntur, tentu akan berdampak buruk ketika pakaian tersebut dicuci bersama
pakaian lain. Namun, memang ketika awal pewarnaan biasanya warna pakaian masih luntur.
Untuk mengatasi hal tersebut, pakaian baru dicuci secara terpisah.
Pewarna yang dipilih juga harus mencari yang tidak mudah pudar. Namun, semua warna
pakaian tidak permanen. Selain itu, perhatikan juga cara penjemuran pakaian. Pakaian
sebaiknya dibalik saat dijemur. Hindari juga menyetrika pakaian dengan suhu yang terlalu
panas.

2. Sesuaikan dengan jenis kain


Setiap jenis kain tentu perlu diberlakukan berbeda, termasuk yang berkaitan dengan pewarnaan. Karena
itulah, pewarna pakaian untuk satu jenis kain berbeda dengan jenis kain lainnya. Namun, pewarna
pakaian pada umumnya memang bisa digunakan untuk berbagai jenis kain.
1. Katun
Kain katun paling cocok menggunakan pewarna pakaian yang reaktif terhadap serat. Hal ini karena katun
memiliki serat yang dapat mengikat warna. Jika pewarnaan tepat, warna tersebut tidak akan mudah
luntur.
2. Wol dan sutra
Kain wol dapat diwarnai menggunakan pewarna asam. Pewarna asam memiliki pH rendah sehingga tidak
bersifat kaustik. Hal ini menjadikan pewarna asam aman digunakan untuk jenis kain wol dan sutra.
3. Nilon
Kain nilon sebagai bahan pakaian mungkin tidak banyak disukai karena panas. Namun, nilon umumnya
memiliki warna yang menarik. Jenis pewarna pakaian yang cocok untuk kain nilon adalah pewarna yang
tidak larut dalam air.

E. Jenis Pewarnaan Kain


1. Pewarna Kain Alami
Pewarna kain alami merupakan pewarna kain yang berasal dari tumbuhan. Pewarna jenis ini sudah
digunakan sejak zaman dahulu orang para nenek moyang. Pada masa sekarang, pewarna alami
banyak dipilih karena tidak merusak lingkungan dan memiliki warna yang khas. Untuk lebih
mengenal pewarna alami ini, berikut contoh pewarna alami yang banyak digunakan.
1. Buah Pinang (Merah)
2. Secang (Merah)
3. Angsana (Merah dan Cokelat)
4. Kulit Manggis (Biru, Ungu, dan Merah)
5. Kunyit (Kuning)
6. Daun Suji (Hijau)
7. Bunga Tarum atau Indigo (Biru)
2. Pewarna Kain Sintetis
Pewarna pakaian sintetis adalah pewarna yang terbuat dari bahan kimia. Pewarna ini dibuat dengan
proses atau perpaduan zat kimia. Karena dibuat dari zat kimia, proses pembuatannya pun melalui
reaksi kimia. Hal ini menjadikan pewarnaan pakaian sintetis bersifat lebih stabil. Tidak hanya
itu, pewarna sintetis juga mudah diserap oleh bahan tekstil. Sayangnya, tidak semua pewarna
pakaian sintetis aman untuk makhluk hidup dan lingkungan. Berikut contoh pewarna sintetis.
1. Direk
28
2. Belerang
3. Indigosol
4. Napthol
5. Remasol
6. Wantex

Bagi pegiat kesenian dan tekstil, istilah shibori bukanlah hal yang asing ditelinga.Berasal dari
Jepang, shibori berasal dari kata kerja ‘shiboru’ yakni merupakan teknik pewarnaan kain yang
mengandalkan ikatan dan celupan. Motif yang dihasilkan seringkali tak jauh berbeda dengan batik
(meskipun dari segi pengerjaan lebih mudah dan sederhana). Tak heran jenis kain yang satu ini
acap kali disebut dengan ‘batik’ asal Jepang.Dikabarkan, teknik shibori ini telah digunakan sejak
zaman kekaisaran Jepang beberapa ratus tahun yang lalu. Bahkan beberapa pewarna alami dapat
bertahan 600 tahun lamanya.

29
Shibori (Foto: dok.Instagram @shibori_textiles)
Konsep pembuatannya pun juga serupa dengan teknik tie dye yang mengandalkan teknik ikat celup.
Dengan teknik ini, beberapa kain ‘dilindungi’ agar tidak terkena corak pewarna sehingga pada hasil
akhirnya tercipta pola sesuai dengan bagian yang diwarnai dan ‘dilindungi’.Teknik ‘melindungi’ kain
shibori ini dilakukan dengan menggunakan teknik seperti melipat, melilit, mengikat kain dan
mencelupkannya pada pewarna indigo.

Shibori (Foto: dok.Instagram @shibori_textiles)

30
Singkat kata, jika di Indonesia teknik tie dye dikenal dengan istilah jumputan (Jawa), sasirangan
(Banjarmasin), Pelangi (Palembang), Jepang memiliki shibori yang memiliki enam teknik
pewarnaan yang dapat menghasilkan motif yang berbeda-beda.

Enam teknik pewarnaan tersebut adalah;


1. kanoko shibori
Kanoko shibori adalah yang sering kita jumpai di pasaran Indonesia, di mana bagian
tertentu pada kain diikat dengan benang secara acak, atau dilipat terlebih dahulu baru
diikat. Penggabungan lipatan dan ikatan bisa menghasilkan motif berupa bercak
lingkaran. Teknik ini umum ditemui di Indonesia karena proses pembuatan jenis ini
terbilang cukup mudah dilakukan kamu tinggal mencubit bagian yang kamu inginkan lalu
lilitkan benang di sekujur bagian kain yang kamu cubit dan hasil dari teknik ini akan
berbentuk lingkaran, kamu bisa juga menambahkan koin di dalam cubitan kain agar
lingkaran yang dihasilkan menjadi presisi.

2. Miura Shibori
Jika ingin mencoba mewarnai kain sendiri dengan teknik shibori, maka miura shibori
adalah pilihan yang tepat bagi pemula. Anda hanya membutuhkan beberapa utas benang
untuk mengikat bagian kain yang diinginkan, tanpa perlu menyeragamkan bentuk dan
kekuatan ikatannya.
Untuk menghasilkan miura shibori dapat dilakukan dengan cara yaitu cara mudah dan
sulit untuk cara mudah kamu dapat melakukannya dengan mengikat karet atau benang
pada kain dengan kuat dan cara yang sulit dapat dilakukan dengan jahitan jelujur yang
melintang di kain yang dikencangkan, keduanya akan menghasilkan motif garis namun
cara yang dilakukan dengan menjahit menghasilkan motif yang lebih berkarakter
dibanding dengan cara diikat.

31
3. Arashi Shibori
Arashi dalam bahasa Jepang berarti badai. Jadi motif yang dihasilkan dari teknik
arashi shibori ini akan menyerupai badai. Cara membuatnya adalah dengan melilitkan
kain pada sebatang pipa secara diagonal. Lilitannya jangan terlalu erat sehingga
menghasilkan efek ‘badai’ yang indah.
Arashi diambil dari bahasa jepang yang berarti badai dan hal itu menggambarkan motif
arashi shibori yang seperti badai dan dapat dihasilkan dengan cara melilitkan kain pada
pipa atau bahan berbentuk silinder lalu rapatkan seluruh bagian kain pada satu sisi pipa
dan selanjutnya lilitkan benang disekujur kain yang telah dirapatkan.

4. Itajime Shibori
32
ka teknik arashi menggunakan bantuan pipa, itajime menggunakan dua bilah kayu. Jadi,
kain dijepit di antara dua potong kayu lalu diikat dengan tali atau benang. Motif yang
dihasilkan akan bercorak kotak-kotak.
Hal yang pertama yang harus dilakukan untuk membuat teknik ini adalah dengan cara
melipat kain secara berulang hingga membentuk sebuah tumpukan berbentuk persegi lalu
gunakan dua buah balok untuk menjepit kain secara melintang dan jang lupa ikat dua sisi
kain secara kuat.

via Pinterest

5. Kumo Shibori
Teknik pewarnaan kumo shibori ini memerlukan ketelitian yang agak tinggi. Bagian
tertentu dari kain dilipat sedemikian rupa kemudian diikat dengan benang. Motif yang
dihasilkan nantinya menyerupai jaring laba-laba. Nah, kain hasil kumo shibori ini
biasanya dijual dengan harga yang cukup tinggi.
Untuk menghasilkan kumo shibori kamu perlu memasukan sumpit ke dalam kain sebagai
cetakan lalu lilit sumpit tersebut dengan benang secara rapat dari atas ke bawah dan
panjang lilitan ini yang kamu buat akan menentukan seberapa besar ukuran motif yang
akan dihasilkan, jika sudah terikat kamu bisa melepaskan sumpit dari kain.

33
via Pinterest

6. Nui Shibori
Berbeda dengan teknik lainnya, nui shibori menggunakan pola jahitan tertentu yang
dilakukan seirama pada beberapa bagian kain. Motif yang didapat nantinya akan sesuai
dengan pola jahitan yang dibuat.Motifnya yang unik dan bernuansa ethnic membuat
shibori kian digandrungi saat ini. Di Indonesia kain dengan teknik shibori biasanya
menggunakan kain katun berwarna putih karena sifatnya yang dapat menyerap air. Namun
sejatinya kain yang bagus dan biasa dipakai untuk teknik shibori adalah kain kapas yang
bernama kain nikisima. Teknik ini adalah teknik yang paling sulit dari ke enam teknik
yang ada karena ditentukan dengan kemahiran menjahit namun pola yang dihasilkan dapat
dibentuk sedemikian rupa dengan cara menjahit bentuk yang kita inginkan pada
kain.Setelah mempelajari enam teknik yang sudah disebutkan dan memilih teknik mana
yang akan kamu pilih selanjutnya kamu dapat langsung melakukan praktek.

34
Shibori
(Foto: dok.Instagram @shibori_textiles)
Ragam kain shibori yang diolah menjadi baju siap pakai sering kali terdiri dari bahan yang
lembut dan nyaman. Karena itu, shibori sering dijadikan pilihan sebagai baju santai hingga
pakaian tidur. Namun, banyak pula yang menyulap kain shibori menjadi busana premiun
nan stylish yang dapat digunakan untuk acara casual, resmi dan pesta.

F. Alat dan Bahan yang Diperlukan


1. Kain putih polos berbahan alami seperti katun, sutra, katun primisima, blaco dan paris
35
2. Tanaman indigo atau kamu dapat menggantinya dengan pewarna sintetis yang mudah
didapatkan seperti wantek berwarna biru tua.
3. Sarung tangan latex
4. Ember plastik.
5. Garam dan cuka
6. Kompor dan panci
7. Alat untuk mengaduk berukuran besar
8. Jarum, benang, koin dll
9. Pipa atau kayu berbentuk silinder
10. Dua buah balok kayu
11. Sumpit

G. Cara Pembuatan
Langkah dalam pembuatan shibori :
1. Pastikan kain dalam keadaan bersih
2. Rebus air pada panci hingga mendidih
3. Pindahkan air yang mendidih ke dalam ember dan campur dengan tanaman indigo atau wantek
lalu tambahkan dua sendok garam dan cuka satu sendok sebagai penguat warna
4. celupkan kain yang sudah dibentuk dengan salah satu teknik shibori ke dalam ember lalu aduk
selama 30 menit (lakukan beberapa kali untuk mendapatkan warna maksimal)
5. Setelah proses pewarnaan selesai angkat kain lalu bilas dengan air dingin sampai tidak ada lagi
sisa warna yang menetes.
6. Lepas ikatan kain lalu jemur di bawah terik matahari
7. Kain shibori kamu sudah bisa dipakai.

H. Penggunaan Kain Shibori

Dalam penggunaanya kain shibori bisa dipakai dalam berbagai kegiatan baik itu formal maupun
informal dan dapat pula dikreasikan menjadi berbagai produk fashion berikut inspirasi gaya
yang bisa kamu tiru.

Outfit Shibori
Cardigan
Kain Shibori bisa kamu jadikan cardigan yang bisa kamu pakai untuk acara formal maupun informal
sebagai outter yang bisa menambah kesan elegan santai pada outfit kamu.

36
via Pinterest
Jumpsuit
Shibori bisa juga dijadikan jumpsuit yang bisa kamu gunakan untuk acara informal yang nyaman dan
bisa juga dipadukan dengan setelan lain.

via Pinterest
Scarf
Selain untuk pelindung dari udara dingin scarf bisa juga digunakan sebagai aksen tambahan untuk
setelanmu dan scarf shibori cocok digunakan pada setelan apapun.
37
via Pinterest

Aktifitas Kelas

1. Pembuatan desain dan olah kain dengan teknik Shibori


2. Analisis desain dan olah kain dengan teknik shibori

38
C GLOSARIUM
.
Teknik Celup
Pewarnaan pakaian dengan teknik celup biasanya digunakan untuk pewarnaan dasar. Pakaian hanya perlu
dicelupkan ke dalam zat pewarna. Setelah itu, kain diangin-anginkan agar pewarna meresap.

Teknik Jumputan
Teknik pewarnaan ini digunakan untuk membuat pola tertentu pada kain. Kain diikat dengan bentuk
tertentu. Setelah itu, kain dicelupkan ke dalam pewarna pakaian mengikuti ikatan tersebut.

Teknik Semprot
Teknik pewarnaan semprot atau spray menggunakan botol khusus. Zat pewarna pakaian dimasukkan ke
botol tersebut. Pewarnaannya dilakukan dengan menyemprotkan ke bagian pakaian yang ingin diberi
warna.

Teknik Ikat
Teknik ikat hampir sama dengan teknik jumputan. Kain diikat sedemikian rupa untuk menghasilkan pola
tertentu. Setelah itu, kain ditetesi dengan zat pewarna sesuai dengan ikatan yang telah dibuat.

39
Teknik Batik
Teknik pewarnaan untuk kain batik sebenarnya perpaduan beberapa teknik. Awalnya, kain dilukis atau
dicap menggunakan cairan malam. Kemudian, batik akan mengalami proses pencelupan ke zat pewarna.

Teknik Ecoprint
Teknik ecoprint adalah teknik yang menggunakan daun atau bunga sebagai cetakan. Teknik ini
merupakan salah satu langkah untuk mewarnai kain dengan cara alami. Selain itu, pewarna yang
digunakan biasanya adalah pewarna alami.

Teknik Shibori
Teknik shibori adalah teknik yang berasal dari Jepang. Teknik pewarnaan ini merupakan salah satu cara
pencelupan tekstil di Jepang sejak abad ke 8. Shibori merupakan teknik pencelupan kain yang meliputi
jahitan, ikatan, lilitan, dijepit dan dibungkus. Teknik dasar Shibori adalah menggambar di atas kain, dan
pengikatan simpul dengan ketat menggunakan benang.

D DAFTAR PUSTAKA
.
Ernawati, dkk, Tata Busana : SMK Oleh Ernawati dkk. Jakarta Pusat : Direktorat Pembinaan Sekolah
Kejuruan, Direktorat Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen
Pendidikan Nasional, 2008.
Materi Shibori. https://www.bahankain.com/2021/06/12/macam-macam-teknik-pewarnaan-kain

40

Anda mungkin juga menyukai