Anda di halaman 1dari 18
& ba ‘A. Pendahuluan Bagian busana adalah bagian-bagian yang melengkapi busana. Bagian-bagian busana tersebutterdiri dari: 1. Kerah (Collar). 2. GarisLeher (Neckline). 3. Lengan (Sleeve). 4, Manset(Cuff). 5. Saku (Pocket). 1. Kerah(Collar) Kerah merupakan penampilan dekoratif dan fungsional pada garis lebar sebuah busana. Sebagai penampilan dekoratif, kerah merupakan bingkai wajah yang memberi nilai lebih, baik pada pakaian tersebut maupun pada si pemakai. Adapun fungsinya, selain untuk menutupi kekurangan-kekurangan pada bentuk leher atau bahu, juga dapat melindunginya dari sengatan terik matahari, udara dingin, ataupunangin. Dalam kaitan dengan pembuatannya, kerah bisa digabungkan pada pakaian atau diselesaikan terpisah (berdiri sendiri). Penggabungan kerah dengan garis leher dilakukan dengan cara memberi penutup berupa kancing-kancing beserta lubang- lubangnya, atau diselesaikan dengan jelujur untuk mempermudah melepaskan dan mencucinya. Kerah dapat dipotong diatas serta kain serong, serat panjang kain, ataupun serat lebar kain, semuanya tergantung padapola pada serta permukaan bahan dan efek yang dikehendaki, Pada produk masa, serat benang, (grain) sering kali dipengaruhi cara layout-nya (peletakan pola pada penggunaan bahan). Biasanya kerah-kerah dipotong secara dobel, bagian atas kerah dan bagian bawah kerah, termasuk lapisan dalamnya (interfacing). a. Klasifikasih Kerah Secara lwas ada tiga macam Klarifikasi kerah, yaitu sebagai berikut. 1) Kerah yang dipasang terpisah (set- in), jenis kerah ini masih dipitahkan lagi menjadi dua macam, yaitu: a) Peter pan Collar. b) Mandarin Collar ‘Gamba 3.1 Peter pan Collar dan Mandarin Collar ‘Sumber: ela Kerala) 2 Kerah yang pengembangannya sebagian atau keseluruhan menjadi satu dengan pinggang baju. Jenis kerah ini masih dipisahkan menjadi tiga macam, yaitu: a) Revere front(kelepak depan); b) Shalw Collar/classic roll- Collar(Kerah syai/setali);dan ¢) Milano Collar/italian Collar (Kerah milano). eve sar 3.2 Revere front Shit Colaask lol son on aaa Cot Saber Ala Keane} 3) Kerah dua yang disebut notched Collar (kerah sela/taktik) dengan lapel’ revere (kelepak) dan Kerah terpisah, jenis kerah ini dapat dipilahkan lagi menjadi lima macam, yaitu: a) Classic gents Collar/shiller (kerah Klasik pria); b) Classic revere Collar/double breasted (kerah telangkup dobel); ) Collar and revere with complete stand (kerah dan kelopak dengan penegak); 4) Sollar set away from neck (kerah menjauh darileher); dan e) Standard revere (kelepak standar), ~ | a ‘Gamba 33 Macon Moca Notch Cotar ‘Smber Ava eancore) . Tipe-Tipe Kerah Walaupun banyak bentuk dan ukurannya, pada dasarnya kerah adalah salah satu dari tiga tipe ini: “flat” (datar/rebah), “standing” (tegak), atau “rolled” (menggulung/metipat). Macam- macam kerah tersebut mempunyai beberapa perbedaan penting untuk dimengerti, yaitu setiap bentuk kerah mempunyai dua bentuk bagian: biasanya disebut bagian atas kerah dan bagian bawah kerah , atau kadang-kadang disebut kerah dan lapisan kerah saja (Collar facing). Bentuk luar kerah tidak perlu dihiraukan, karena bentuk ini tidak pengaruhnya terhadap konstruksi dasarnya (dalam hal ini hubungan antara kurva/garis lengkung pinggiran kerah dengan kurva garis leher, yang menitik beratkan pada macam kerahnya). 1) Dua kurva yang “makin serupa” makin kurang ketegakannya dari pinggiran kerah , akan menghasilkan bentuk dasar kerah datar/rebah (flat Collar). 2) Bila kurvanya hanya “sedikit berbeda” bentuknya, maka sedikit banyak kerah akan berdiri tegak kemudian jatuh (rolled Collar). 3)"“semakin berbeda” kurvanya, akan semakin berdiri bentuk kerahnya (standing Collar) a) Kerahdatar/rebah (flat Collar) Kerah datar/rebah muncul dari garis jahitan leher untuk kemudian rebah b) mendatar berlawanan dengan pakaiannya (baju), menyembul hanya sedikit di atas pingiran leher. Contoh kerah ini adalah Peter Pan Collar. kerah datar/rebah sering kali terdapat pada pakaian-pakaian biasa (untailored), misatnya pada gaun- gaun, atasan, dan pakaian anak-anak. Kerah datar/rebah bisa terdiri dari dua bagian terpisah dengan bukaan tengah depan atau tengah belakang pada sebuah baju, atau satu bagian penuh. WAN ama 3.4 rah Ota aba it on) Simber ana eran) Kerah_menggulung/membalik (Rolled Collar) Kerah pertama-tama berdiri tegak dari pinggiran leher, kemudian sisanya jatuh kebawah di atas baju. garis tempat kerah mulai jatuh dinamakan “roll line” (garis menggulung/membalik). Penempatannya pada garis ini dititikberatkan pada luasnya “stand” (penegaknya) deikian pula jatuhnya kerah . Contoh lain rolled Collar adalah “notched Collar” (kerah sela) dan “shawl Collar” (kerah setendang) yang memiliki roll line, Rolled Collar (kerah_ menggulung/membalik) biasanya berkontruksi dari bagian- bagian atas kerah dan bagian bawah kerah, akan tetapi ada juga yang di kontruksikan dari satu bagian saja, yaitu bila kerah tersebut dilipat balik (fold) dari keseturuhan bagian kerah itusendiri. Kerah tegak (standingcollar) Kerah tegak adalah erah yang melebar diatas jahitan leher baju, (6) cr baik itu merupakan "ban sendiri” (single band) atau yang lebarnya dobel, dan akan membalik kembali sendiri, Kebanyakan kerah tegak bentuknya turus, tetapi bisa juga berbentuk curve (melengkung) sehingga kerah bentuknya bisa berdiri tegak sedikit menyiku (slight angel). “shirt collar” (kerah kemeja) dengan “stand” (penegak) adalah variasi standing collar (kerah tegak) ini. Kerah tegak bentuknya bisa segiempat panjang (rectanguler) atau agak melengkung. Beberapa Kerah tegak ada yang terdiri dari dua bagian, atas dan bawah, lainnya dibentuk dari satu bagian yang dilipat_balik untuk membentuk kerah. ey % . ® Ce Garmbar 35 Kerah Mengglury/Memboll oled Clr) Sumber: nck Kerala) Gambor 5.6 Kerah Tega (Sending Cllr) c. PokokPokok Kerah Untuk megetahui kontruksi dan prinsip dasar kerah (collar general principle) ada beberapa batasan. Batasan-batasan yang diperlukan untuk membentuk kerah kurang lebih dapat diuraikan sebagai berikut. 4) Neckline Istilah ini sering disebut garis leher yaitu garis tempat kerah dihubungkandenganleher. 2) Styletine Istilah ini sering disebut garis gaya, yaitu tepiluarkerah atau kelepak. 3) Rolltine Istilah ini sering disebut garis menggulung atau lipat balik, yaitu garis tempatkerah mulaimembalik. 4) Stand Maksud istilah stand adalah tegaknya kerah dari garis leher ke garis ipatbalik. 5) Fall Maksud istilah fall adalah tegaknya kerah dari garis lipat balik ke style line. 6) Break point Istilah ini sering dipahami sebagai titik patah tempat kerah membalik membentuk kelepak. 7) Breaktine Istilah ini maksudnya adalah garis patah empat kelepak membalik. 8) Centerline Center line biasa diterjemahkan sebagai garistengah. Dalam pelajaran, kerah kita kenal istilah lapel (revere) dan notch lapel. Secara sederhana pengertian lapel dapat dijelaskan sebagai berikut. 1) Lapel (revere) Adalah lapisan dalam (facing) bagian depan jaket atau coat yang membalik (keluar) dan Dipindal dengan CamScann 2 3 bar 37 Nora an Prp Osa Haran Stmber Antaerancars) bergabung dengan kerah (collar). Lapel (revere) yang umum (dasarnya) bisa disebut “peak” (puncak) atau “notch” (sela/takik). Nocth lapel Adalah bukaan sudut (selat/taklik) tempat kerah bertemu pada titik-titiknya dengan “lapel” (pinggiran akan membentuk potongan “V" yang disebut notch) jaket ataupuncoat (mantel). Two piece notched collar Adalah dua bagiankerah yang hanya bisa dipakai “terbuka” (nonconvertible Collar) Bagian ini terdiri dari dua bagian, lapel atau revere yang biasanya dipotong menjadi satu dengan pakaiannya, dan sebuah kerah yang bertemu dengan lapel/kelepak dan menghasilkan apa yang disebut dengan notch (sela/taklik). Two piece notched collar. Biasanya dipergunakan dalam semua kategori pakaian dari tailored coats dan suits ke evening wear (pakaian matam). Peaked lapel adalah bagian dari lapel revere yang ujungnya menghadap ke atas. Bagian ini sering kali dipergunakan untuk lapel busana dengan model double breasted. Gambar 3.8 Lapel (Revere) dan Notch Lapel (A) ‘Sumber Anche Kerah (Colas) arbor 3.9 Lapel Revere) dan Notch Lapel (8) d, MenurutLetaknya Menurut letaknya disekeliling leher, kerah atau collar dapat dibagi menjadi 3, yaitu flat collar, rolled collar, dan standing collar. Adapun beberapa contoh dan deskripsi singkatnya adalah sebagai berikut. 1) FlatCollar Kerah yang letaknya datar/rebah disekeliling leher, dan hanya cukup untuk menutupi jahitan di leher. Contohnya, Peter Pan Collar. Sambar 3.10 at Collar Sime: nea Karan (Colrs) Rolled Collar Kerah yang menggulung/melipat di sekeliling leher, dan lipatanya bisa sedang sampai tinggi. Berkaitan dengan jenis ini, sering dijumpai istilah half rolled collar yaitu kerah yang ada penegaknya (stand) yang makin berkurang/mengecil sampai letak kerah semakin mendatar rata pada dasar tenggorokan. Contohnya adalah Concealed Stand Collar atau Club Collar. Camber $31 Rated or Sobers Cotas) Selain itu masih ada istilah full rolled Collar yang dapat dipahami sebagai a) Kerah yang ada penegaknya, sama lebarnya, menggulung membalik sama lebarnya, dan mengelilingi leher. Contohnya adalah Prussian Collar @ ambar 5.12. Prussian Collar Sumber: Ane Keran (Cals) b) Kerah tanpa penegak (witout stand) menggulung membalik sama lebarnya (lebar dobel) contohnya adalah Turtle Neck Collar. ® aba 3.5 Tre eck Ca Stber Area nea Clas) 3) Standing Collar Kerah yang berdiri tegak di sekitar leher, tetapi tidak menggulung/membalik. Contohnya adalah mandarin Collar, dan stan Collarvariation. 10 © Gamba 3.14 Mandarin Cala dan Stand ol arion “urbe Ano eh Cars) 4) Rippled Collar Kerah bergelombang, dipakai untuk kerah yang bersiluet frilled yang dihasilkan oleh tindasan-tindasan pendek (short-tucks) darts, pleats, circular frills dan gathers. e. Menurut Cara Menutupnya Menurutcara menutupnyadileher, kerah atau collar dapat dibedakan atas beberapa macam berikutini. xX 2] Ww ‘Somber: Aneia Kerah (Cllrs) Gambar 3.15, Ripped Collar ‘Sumber: Aneka Hara Colas) a) Flared Collar. Kerah yang bentuknya melebar jauh darileher flared). 1) Non Convertible Kerah yang diselesaikan hanya untuk dipakai pada satu posisi. Convertible Collar Kerah yang bisa dipakai pada teher, atau dibuka membentuk huruf "V" dibagian depan. 3) Detachable Collar Bentuk Kerah ini bisa dilepas pasang. Selain untuk mempermudah cara mencucinya, juga untuk mengubah fungsinya. Dalam pelajaran kerah kita kenal istilah lapel (revere) dan notch lapel. Secara sederhana pengertian lapel dapat Seaegeace rece dijelaskan sebagai berikut. 2 = Sambar 3.18 Convertible Collar Sumber: eka Kran (clas) ombar 3.19. Detachable olor a) Lapel(revere) Adalah lapisan dalam (facing) bagian depan jaket atau coat yang membalik (keluar) dan bergabung dengan kerah (collar). Lapel (revere) yang umum (dasarnya) bisa disebut “peak” (puncak) atau “notch” (sela/takik). Nocthlapel Adalah bukaan sudut (selat/taklik) tempat Kerah bertemu pada titik- titiknya dengan “lapel” (pinggiran akan membentuk potongan "V" yang disebut notch) jaket ataupun coat (mantel). Two piece notched collar Adalah dua bagian Kerah yang hanya bisa dipakai “terbuka” (non convertible collar), Bagian ini terdiri dari dua bagian, lapel atau revere yang biasanya dipotong menjadi satu dengan pakaiannya, dan sebuah kerah yang bertemu dengan lapel/kelepak dan menghasilkan apa yang disebut dengan notch (sela/taklik). Two piece notched collar. Biasanya dipergunakan dalam semua kategori pakaian dari tailored coats dan suits ke evening wear (pakaian malam). Peaked lapel adalah bagian dari lapel revere yang ujungnya menghadap ke atas. Bagian ini sering kali dipergunakan untuk lapel busana dengan model double breasted. (1)Macam macam model kelopak Kerah(Lapels Style Variation) Macam-macam model kelepak Kerah antara lain sebagai berikut. (a) Clover leaf lapel (kelepak daun semanggi); (b) "L" shaped lapel (kelepak berbentuk huruf_); (c) Fish mouth lapel (kelepak mulut ikan); (d) Peaked lapel (kelepak puncak); b) Q Tit (e) "T” shaped lapel (kelepak berbentuk huruf 1); (f) Peaked shawl (kelepak syal puncak);dan (g) Flower lapel (kelepak berbentuk bunga). rh rh fh Sh w Sambar 3.20 Model Kelepak eran ‘Sumber: Anak Merah (Clas). f. Langkah-langkah menggambarkerah Kerah tailored dengan |apelnya. 1) Gambarkan “roll line” (garis pinggiran lipatan) kerah, menyilang, sama persis diatas garis tengah depan, dan mengkurva halus sekeliling bagian belakang leher. 2) Gambar bentuk lapel atau kelepaknya dan “fall” (jatuh membaliknya kerah ) pada garis pundak. 3) Selesaikan bentuk kerah nya. 4) Double breasted collar (Kerah telangkup double). 2. GarisLeher (Neckline) Garis teher merupakan bentuk busana yang terletak disekitar leher atau biasanya disebut sebagai tanda garis leher. Langkah-langkah menggambar garis leher adalah sebagai berikut. a. Buat garis tipis di sekitar bundaran leher melalui kedua bahu; b. Setelah bentuk sesuai dengan keinginan pertebal bagian gambar garisleher; VEMeg iM Ca Sambar 5.211 Model Model Gare Leher 3. Lengan Baju (Sleeves) Dalam sejarah busana, tengan baju adalah sebuah pola contoh yang menarik sepanjang perkembangan mode (fashion). Dalam hal cita rasa bermode, variasi-variasi lengan baju yang ada sekarang ini amat penting untuk an menopang garis-garis busana yang fashionable (sesuai dengan mode). Sudah terbukti bahwa kebanyakan busana-busana tradisional selalu menjadi sumber inspirasi bagi para pencipta mode (fashion designer). Demikian juga garis-garis pundak dalam mode busana pria sebagai contoh, amat bervariasi mulai dari yang netral sampai yang memakai ganjalan atau padded, Sebagaimana telah menjadi kebiasaan sepanjangabad. Meskipun lengan baju dikenal telah dipakai diantara orang-orang Mesir, Persia, Assyria, dan dalam penggambaran kebudayaan Minoan, bisa diduga bahwa busana-busana awal kebanyakan ras bangsa-bangsa di dunia tanpa lengan. Pada kesempatan lain busana klasik atau kuno yang mempengaruhi panggung busana di Eropa Selama ratusan tahun, adalah tanpa lengan, misalnya mantel (coats) di barat sampaiabad pertengahan Busana Medieval memperoleh lengan baju dari Byzantium. Pada abad ke-12 dan terutama pada akhir abad pertengahan, banyak sekali variasi yang diciptakan. Seringkali, variasi- variasi itu berkembang menjadi model-model yang indah fanatik, misalnya Hanging Sleeve, Wing Sleeve, Funnel Shape Sleeve, Sack Sleeve, Bag Sleeve, Purse Sleeve, dan Stuffed Sleeve. Pada akhir abad ke-15 lengan baju mulai diberi_pengganjal di atas pundak (padded shoulder), dirancang sebagai lengan baju belahan (slashed Sleeve) dan dirancang sebagai lengan baju penuh (stuffed Sleeve). Semua itu menjadi sangat populer pada abad ke-16, khususnya untuk pakaian pria Serdadu sewaan (Mercenaries). Abad ke-15 dan ke-16 adalah ‘era besar' saat lengan baju hanya dikaitkan dengan peniti atau ditarikan dengan lubang lengan badan atas, biasanya dengan dekorasi yang kaya serta bahan yang mahal. Busana, terutama dikalangan orang-orang terhormat, dibuat secara mewah dan mahal, sehingga orang membatasi dirinya hanya pada beberapa busana yang anggun dengan hiasan-hiasan (aksesoris) yang bisa ditukar pakaikan Selebihnya, lengan baju yang dibuat atau dipasang dengan cara ini akan lebih mudah mengepasnya serta memberikan kelonggaran untuk bergerak pada pundak dan sikunya. Sebagai pengembangan yang luar biasa, lengan baju kemudian dibelah untuk memperlihatkan adanya lengan baju lain di bawahnya, suatu usaha yang sengaja dibuat untuk menunjukkan betapa mewah dan mahal pembiayaannya. Sampai-sampai di Regensburg (Jerman), perwakilan dewan kota membatasi setiap istri penduduknya hanya boleh memiliki tiga pasang lengan baju saja. Selama abad ke-17, lengan baju kembali pada bentuk natural (asti). Penampilan yang berciri khusus pada busana wanita abad ke-18 adalah bentuk lengan separuh panjang dengan penyelesaian manset kerut (frilled Cuff) dan Jumbai-jumbai (lace ruffles). Lengan baju yang agak pendek lagi dipakai sekitar tahun 1800- an. Pada periode awal Victorian, terlihat kembali lengan baju lebar. Kemewahan lengan-lengan baju melahirkan banyak uraian tetapi sebagaimana sering terjadi pada dunia mode (fashion) lengan baju (Sleeves), potongannya sangat bervariasi. Pada tahun 1830 misalnya, menurut Hottenroth (ahli sejarah busana) beberapa bentuk lengan baju yang sedang ‘in’ dalam mode pada satu waktu: “the gigot Sleeve” tiba-tiba menjadi lebih sempit daripada mansetnya sampai pada siku tangan, atau tampak besar dan longgar (baggy) di atas siku tangan dan menyempit lekat ke mansetnya. Pada saat lain, lengan baju dipotong pas betul atau lekat pada pundak, yang dikuatkan pada pergelangan tangan dengan pita lebar kencang, sedangkan sisa bagiannya adalah pof (puffed) sebagai kepanjangan berbentuk baggy yang semakin berkurang, sehingga keseluruhan lengan baju menyerupai kebalikan dengan baju “gigot” (inferted gigotSteeve). Nama lengan baju “Amadis”, yang pada suatu saat diberikan pada bentuk lengan baju yang bagian atasnya pof (puffed), kemudian ‘if aT mempunyai arti lain dengan lengan baju pas. dekat ke seluruh panjangnya. Bermacam- macam lengan baju dengan mansetnyadisebut dengannamaini(amadis). Lengan baju yang pas lekat, bila bentuknya sederhana dan tanpa hiasan, juga disebut lengan baju "Quacker" (quacker Sleeve). Pada tahun 1836 “the gigot Sleeve” sudah hampir hilang, demikian juga dengan aneka warna model-modellengan baju. Pada tahun 1840 bentuk lengan baju menjadi pas lekat-lekat tetapi penyelesaian mansetnya melebar menjadi baju pagoda lengan baju pop yang besar pada tahun 1830 dihidupkan lagi pada tahun 1890, Walaupun pada abad ke-20 modif kembali ke garis natural umumnya busana, dengan percobaan-percobaan bentuk lengan baju, setelah dibuat ulang dicek tagi untuk memberi variasi lebih banyak pada model busana dengan penggunaan secara ekspresif pada lengan baju. Pada busana mantel pria (Man's coat), kadang-kadang juga pada jaket telah ada pengulangan pada pundak yang diberi pengganjal (padded shoulder), pada solder yang muncul pertama kali pada “jerkin” (semacam cest), pada abad ke-17. Lengan baju adalah contoh khusus dan jelas darikekuatan mode. a. Dasar-DasarLenganBaju Lengan baju adalah bagian komponen busana yang menutupi semua atau sebagian dengan penampilan lengan. Ditentukan oleh posisi lubang lengan dan jahitan bawah lengan, penambahan pada segala bagian lengan, serta keliman lengan atau mansetnya atau cuff. Oleh karena lengan sering bergerak, maka lengan baju yang dirancang harus membericukup ruang pula untuk bergerak. Sebuah gusset adalah sepotong bahan berbentuk pasak (wedge) yang disisipkan di bawah ketiak lengan baju untuk lebih memudahkan pemakai mengangkat lengan dengan menggerakkannya. Sebuah busana tanpa lengan (Sleeveless) mempunyai penyelesaian lubanglengan tanpa lengan baju (gambar 1). Ada dua macam dasar lengan baju. 1) lengan baju terpasang(set-in) adalah sehelai bahan terpisah yang digabungkan pada lubang lengan bagian badan atas (bodice). 2) lengan baju setali (unmounted) dipotong menjadi 1 bagian sebagai kelanjutan badan atas (bodice) tanpa jahitan sambungan(gambar 2). amar 322 Lengn seu sumer Ania ero cota) Dengan tidak mengindahkan klasifikasi lengan baju yang bisa pendek bisa panjang, sempit atau lebar, beberapa lengan baju desain untuk menambah lebar pundal, tainnya di rancang untuk mengurangi lebar pundak Semua lengan baju bisa pas atau penuh pada penggalangan penggalangan (dikerut, dilipit) bisa juga dipotong dengan panjang yang dikehendaki, Lihat bagan variasi_panjang lengan baju (diagram sleeve legth variation). Lengan baju bisa pas atau penuh (dikerut, dilipit) pada lubang lengan lengan. Baju yang. pas bisa ditambah kelonggarannya pada sikunya dengan darts, kerut-kerut, atau ploi lembut. Lengan baju terpasang (set-in) bisa bergabung pada bagian badan atau body dengan salah satu cara dari tiga kemungkinan berikut ini. a) Lubang Lengan Biasa (Normal Arm Hole) Model penggabungan ini adalah yang terbaik yang pas atau cocok untuk kebanyakan orang, lubang lengan ini mengikuti sambungan-sambungan yang normaltengan dan badan. (Gambar 3.23 Lubang Lengan asa (Norma Arm Hole) Strmber, nea Kereh (Cotas) b) LubangLengan Raglan (Raglan Arm Hole) Penggabungan ini memiliki bentuk jahitan dengan lengkungan miring (diagonal curves) dari lubang dengan menuju garis leher atau bagian depan busana, 4) amar 324 Luang Lengo Rogan Roglan Ae Hote) Surber: eka Kerah (Collars) 3) Pundak Jatuh Drop Shoulder Dalam model penggabungan ini, pundak di perpanjang keluar melalui sambungan lengandanbadan. Cambor 5.25. Pundsk ath (Orap Shoulder) ‘Sumber: Aneka Kerth (alla) Bagan Variasi Panjang Lengan Baju (Diagram Of Sleeve Lenght Variation) Pada umumnya bagan variasi panjang lengan baju dapat digambarkan sebagai berikut. a) Tanpatengan = Sleeveless; b) Lengan baju kep = cap Sleeve; <)__Lenganbaju pendek=short Sleeve; d) Lenganbaju siku = elbow Sleeve; e) Lenganbaju3/4=% lengthSleeve; f) Lengan baju 7/8 = 7/8 length Sleeve; g) Lengan baju pergelangan = bracelet Sleeve; h) Lengan baju panjang = long Sleeve;dan 1) Lengan baju mengulur = extended Sleeve. Langkah-langkah menggambar lengan a) Tentukan panjang lengan pada tangan; b) Gambarkan model lengan sesuai keinginan anda; dan <) Buat drape (lepas menggantung) lengan sesuai dengan arah atau bentuklengan. Gabor 3.26 Bagon Varian Paniang Lengon Bau Smet: eka erat (clas) Lyne of sleenes ee a ae ae 4 (rey ; Pitt Uf ‘Gamber 3.27 Tipe-tipe Lengan Bahu Bagian-bagian Busana A. Tujuan: Mengetahui langkah-langkah Menggambar ProporsiTubuh. B. Alatdan bahan: 1. Pensil mekanik; 2.Penghapus; 3. Penggaris;dan 4,Kertasukuran Ad, C. Petunjuk 1. Siapkan ruangkerjabersih dan rapi! 2. Periksalengkap alat dan bahan gambar! 3. Kerjakan dengan bersih dan rapi! D. Langkahkerja 4. Ikuti langkah kerja yang sudah di tulis dibuku ini! (| Ta 4. Manset(Cuff). Di Jerman kata “Cuffed” (manschetten haben), memiliki konotasi atau sinonim yang berarti "ketakutan”. Istilah ini berasal dari abad ke-18, sebagai slang bahasa mahasiswa (student's slang), yang melukiskan seorang laki-laki dibawah ancaman atau serangan musuhnya, dan jalan keluar satu-satunya untuk menyelamatkan diri adalah dengan membagikan macetnya yang bagus dan mahal. Bahasa Prancis manchette mencapai mulai dikenal di Jerman pada akhir abad ke-17 yang. kemudian berarti lace ruffles (jumbai-jumbai renda), atau hand blatter. Man chetter artinya sebuah manche kecil dari lengan baju, yang juga berarti lengan baju kecil, dan kedua- duanya. Mempunyai akar bahasa Latin "manus" yang berarti untuk tangan. Salah satu buku yang membahas tentang manset (Cuff) untuk busana pria dan wanita, yang ditulis pada tahun 1801, kurang lebih intinya sebagai berikut. Manset (Cuff) adalah lipatan-lipatan sepotong bahan: cambric, gauze, net, muslin, batiste, lace, dan bahan- bahan lainnya yang lembut halus dari serat alami, dan dijahitkan pada kan lengan baju kemeja (shirt) yang ditunjukkan sebagai hiasan pribadi pria atau wanita si pemakainya. Macet ini bisa juga merupakan lipatan tunggal (single Cuff)) atau lipatan dobel (double Cuff). Pada pertengahan abad ke-17 dan awal abad ke-18, kerutan masuk dari bahan renda linen digabungkan dengan kemeja bawah dan diperlihatkan pada bukaan lengan baju yang lebar. Memasuki pertengahan abad ke-18, lengan baju yang lebih pas kencang canggih atau lekat muncul dalam fashion modelnya sepanjang siku tangan serta dihiasi dengan apa yang disebut" manches en pagode" ialah serentetan kerut-kerut (frills), yang bersusun atau tumpuk jahitkan pada bukaan lengan baju dan membentuk manset (Cuff), Jumbai-jumbai atau “engageantes” dijahitkan di bawahnya, Gerakan tangan yang anggun dan luas cenderung meningkat lengan bagian depan, maka diperlukan tambahan sarung tangan (gloves), dan khusus mode yang satuini selalu perangkaian dengan lainnya. Demikiantah masa terindah berulang kali muncul lagi pada lengan baju pagoda selama periode Crinolin: bukaan lebar lengan baju menghilang dan diganti naungan bahan tulle, bastiste dan sekali lagi lace (renda). Selama abad ke-17 dan ke-18 manset (Cuff), khususnya yang berupa Renda jatuh gemulai di atas tangan, merupakan hiasan yang disukai sebagai bagian busana pria, Sampai-sampai seorang penguasa pada waktu itu menuliskan sebagai berikut: “lengan baju haruslah tidak terlalu panjang sehingga cukup untuk memperlihatkan bagian depan lengan kemeja dengan manset rendahnya secara keseluruhan". Berulang kali pada saat pengenalan setiap mode, selalu ada hal yang menarik perhatian yaitu hubungan yang dekat antara Kerah (Collar) dan manset (Cuff). Manset (Cuff) tetap gaya sejalan dengan penjelmaan Kerah (Collar), pada suatu saat menyerupai jumbai- jumbai (ruff), kemudian kerah renda (lace Collar) dan seterusnya. Ketika maset ploi (pleated Cuff), pada akhir abad ke-18 menjadi lebih sempit bentuknya, Kerah jabot pun (yang dikenakan pada leher kemeja) menjadi berkurang dengan imbangan bentuknya. Sejak awal periode Victoria muncul tipe modern manset (Cuff) dan Sejak saat itu tipe tersebut berlaku sebagai model busana pria, Memasuki akhir abad ke-19 terjadi usaha sementara untuk menghemat apa yang dipakai, model kemeja (shirt) dengan pengenatan manset (Cuff) yang longgar, kaku berkanji. Manset (Cuff) yang longgar, itu seluruhnya merupakan bentuk terpisah, dan pemakaiannya dimasukkan pergelangan tangan seperti halnya orang memakai gelang, baik untuk kemeja (shirt) atau mantel (coat), kemudian dikencangkan dengan apa yang disebut kancing manset (Cuff link), Hal yang juga _mempunyai kesamaan dengan model bagian depan kemeja yang dapat dibongkar pasang. Manset longgar ini (&) Ca selain sangat hemat baik bahan, bentuk maupun modelnya juga praktis pemeliharaannya dan bebas untuk bergerak. tetapi model manset seperti ini pernah menjadi cemoohan masyarakat lama, sebelum peralihan abad, dan sebelum perang dunia pertama, Pada masa itu, ada reaksi melawan pemakaian manset (Cuff) berkanji kerena dianggap tidak praktis, dan tempatnya kemudian digantikan oleh model manset double (double Cuff), dengan maksud manset akan kelihatan tebal dengan tidak perlu dikanji lagi. Dewasa ini, macet macet berkanji pemakaiannya hanya terbatas untuk busana resmimatam saja, dan khususuntuk pria, Zaman sekarang kemeja untuk sport dan untuk pakaian harian mempunyai variasi model dan bentuk yang tidak terbatas, praktis, dan ekonomis, terutama untuk kenyamanan dan kebebasan gerak pemakainya. Manset dan penyelesaian lengan baju. Seharusnya cukup lebar pada bagian bawah atau dasarnya, atau mempunyai bukaan yang memudahkan masuknya lengan dan tangan Sebuah manset (Cuff) adalah sepotong ban pada dasar lengan baju, bisa merupakan bagian dari lengan baju itu sendiri yang membalik, ataupun bagian terpisah yang dipasangkan padalengan baju. Dalam klasifikasi lengan baju yang pas dan bawahnya penuh, ada metode berbeda yang dipergunakan untuk penyelesaian lengan baju, yakni sebagai berikut: a. Lengan baju yang pas (fitted Sleeve) 1) Bukaan atau plaket yang penyelesainya dengan sengkelit (loops) dan lubang kancing; 2) Bukaan atau plaket penyelesaiannya dengan lubang kancing dan kancing- kancing; 3) Bukaan atau plaket penyelesainya dengan mata kail (hook & eye) atau perekat(velcro); dan 4) bukaan atau placket penyelesaiannya dengan tambahan manset (Cuff). b. Lengan baju yang bawahnya penuh (full bottomSleeve) a. Penyelesaian bawah dengan keliman langsungatau lapisan (facing); b. Manset (Cuff) yang melipat bali atau manset tambahan; dan . Bagian bawah dirimpel atau kerutan, ploi, atau di kup (darted) pada manset tambahan (added Cutt). c. Model danvariasi manset Adapun model dan variasi manset sangat banyak macam-macamnya. Sebagai contoh akan disajikan sebagai berikut ini. Adapun model dan variasi manset sangat banyak macam-macamnya. dan diurutkan menurut abjad sebutanataunamanya. Table 5.1 Jenis Jenis Manset Adjustable Cuff Manset yang dapat isetel uiuiranya' dengan besar cecinya pergelangan tangan (ciserel pada levak kencingnya} Bell-Shaped Cuff Manse dengan bentuk serupa lonceng, bahan dipotong setengah lingkaran, atau pola manset yang dikembangkan. Belted Cuff Manset memakai sabuk kecil yang bis distal onggar atau Kencangsesual kepetivan, merupaken ciri Khas lengen baju “trendch coat (semacam Bound Cuff Manset yang dijahit tindas dengan lengon bajunya, biasanyo datibahan yang krontras warna atau motifaya sebagai batasan, Bow Cuff Manset yang dipotont Imeniad agian tengan bay ditall simpulkan sega pia Nama lainnya adalah Knot Cuff Buttoned Cuff Manset yang ciluathan dengan sancing in berbedo dengan manset lene (shirt Cf dan kegunaoncye. Dalam ma in seolan-olah manset Folded Cuff Manset yang penyelesaiannya melipat dan dikuatkan dengan Kaneing French Cuff Manset dua tapis yang. melipat balk dan dikuatkan dengan iancing manset (Cuff Manset yang menggemba jenuh, dipotong lata bahan Fingkaran'penuf ful circie. Closed uf Manse tertutup,atinya manset yang {idakmemakal kancing penutup sertalubangkancing. Oleh kaena ‘tu dlusahakan mansettersebut ‘ukurannya memudahkan pemakalan Tengen be. Convertible Cuff Manset yang bias dikuatkan baik oleh kancing maupun kancing manset (Cuff tink) Drawsting Cuff Manset dengan selongsong (casing) dan tali kor atau pita dari bahan yang sama, Elastisized Cuff Manset yang penyelesaiannya memakai elastic. Faced Cuff Manset yang penyelesaiannya memakai lapisan tambahan sesuai modelnya, tink): Nama lainnya adalah ipakalsebagal manset has (kancing- ttacing ap double shirt cuff Circular Cuff Gauntlet Cuff Desain manset yang diambit dari bentuk sarang fangan Kesatia pada abed pertengshen. Halfed Cuff Desain manset yang hanya pada bagian atas saja dart model lengan baju dua bagian (two plece Sleeve), alias separ manset saja, Imitation Cuff Desain manset memakai tidah manset yang bias dipindahkan letak kancingnya menyesuaikan pergelangan Knitted Cuff Sebueh mans da bahar rajut (rib knitting), model yar Sering telat pada tenga baju Blouson atau jake Laced Cuff Bentuk manset yang dikuatkan oleh tali-tati Mock Cuff Desain model manset tiruan Piping Cuff Shaped Cuff Manset pas yang peenyelessiannya dengan ‘Manset tambahan lepas yang dibentuk menurut modelnya, isban kecil dan tanpa yaitu membalik keatas. penutup kancing. Sheath ventond Pkt Hare on opr uh ea Pointed Shape Cuff tele a hussny dang ah tent tenga grr gen on Manset berbentuk lancip tir balan wrth tgs me pose cerumye Harstad Srbacepitee Single Cuff Kontruksi manset satu lapis tanpa lipatan batik. Nama lainnya adalah One piece Cuff, fitted Cuff. Removable Cuff Sejenis manset yang bias ipindahkan letak kancingnya, Ribbon Cuff Split cuff Manset yang penyelesalan Dasar keliman lengon baju dengan tall pita dan rang diber varies! belafan, tkutannya Bos disesuatan Warkatainnya adalah Spit Cuff ott Up cust Straight Cuff Nodel tanpa manset. hanya tliman Manse yang rus pas dar ran baju yong igang keatas fengan bajusampal menos ane an van mansetnya, Satu bagian dengan ban berkancing unk manset dengan lipatan lar Imerahan gulungen manstny. yang dijahittindas. Rounded Cuff Tab Cuff Manset bundar yang dipasan membalikebarkeatas. Manset berupa sepotong ban penyelesaisn pergelangan lepas dengan kaneing. Eangannya dengan lapisan parang setengeh ingaren dalam (facing) fengan bajunye Ruched Cuff Model tanpa manset, hanya keliman lengan bajunya yang dikerut ke atas sesuai panjang, lengannya, lain adalah sus Cu Umum ents arse nikal unt lengan Ba os (Guts, atau mane uffe cuff Manset yang dipotong bundar ane dengan geyesain eran polanys dan dkerut paca tes utp aan cape pergelongannya sehingea Ghemongton stings ear ua mmenghosticanmanset bag atau enn Maret elombang besa ‘stg debut Pls Ca Turked Cuff Manset dengan model ploi berhadapan yang dijahit tindas. Turned Up Cuff Manset yang lurus dari lengan bau sarpatkelmannya, membalik keatas dengan lebar tipatan sesuai modelnya, Votentine uff ‘Desain manset paniang pas dari pergelangantangan heats, memaka Sederetan kancingekancing Was balk ‘Senger lubang Kancingrye ataupun ‘memakai sengttic loops) Nama {ainnya adalah Deep ftted Coy Winged Cuff Bentuk desain manset yang menyerupai sayap seekor burung, Nama lainnya adalah Pointed Cuff. Wrapped Cuff Manset tengan baju yang Gibaiut dengan seutes tai pita tau tal kor {eord). Zipped Cuff Monset tengan baju yan Siberi penguat tutup tari trite Suber Aneta Kea (ols) Langkah-langkah menggambar manset a. Buatlah model macet pada ujung lengan; b. Tentukan lebar manset, dan gambarkan model manset; dan c. Selesaikan detail-detailnya. 5. Saku (Pocket) Saku adalah salah satu bagian dari busana biasanya disebut sebagai kantong kecil rata yang dijahitkan pada busana. Saku berfungsi untuk menyimpan sesuatu dan juga sebagai hiasan. Pemasangan saku dapat mempengaruhi penampilan busana secara keseluruhan, misatnya letak saku terlalu tinggi atau rendah, aku terlalu kecil sehingga tidak dimanfaatkan. Ada dua macam saku yaitu sebagai berikut a. SakuLuar (Saku Temple) Saku luar ada adalah saku yang dipasang di bagian luar pakaian dengan disetik pada bagian lar atau disetik pada bagian dalam saku, Saku temple berupa sehelai kain yang dibentuk persegi, setengah lingkaran atau variasi dari bentuk-bentuk tersebut dan dipasang melekat di atas pakaian, Untuk keserasian diperhatikan kesesuaian bentuk saku dan ukuran saku dengan jenis busanaatau si pemakai. b. Saku Dalam (Saku ™bobok"") Saku dalam adalah saku yang terletak pada bagian dalam pakaian, bagian luar hanya terlihat lubang atau kelopaknya saja, Saku ini biasa dibuat tegak, miring, sudut, atau datar. Ada tiga macam saku dalam ("bobok") yaitu sebagai berikut. a) Sakupassepoille Saku passepoille adalah saku yang pada bagian lubangnya diselesaikan dengan kumai atau bahan seorang atau bahan melebar. b) Sakuvest Saku vest adalah saku dalam yang bagian lubangnya terdapat klep diarahkan ke atas dan dijahit pada sebelah kiri dankanan kleep. ©) Sakukleep Saku kleep adalah saku dalam (“bobok") yang pada bagian lubangnya terdapat kleep yang diarahkan ke bawah. d) Variasi. variasi adalah sagu dalam yang dibuat pada garis hiasan atau bentuk lain, ¢, Langkah-langkah_menggambar saku adalah sebagai berikut 1) Tentukanletak dan besarsaku; a 2) Gambar model saku sesuai keinginan; dan 3) Selesaikan detail-detailnya, TA | Adi busana adalah busana adi luhung dengan desain orisinal atas pesanan pelanggan, dibuat secara eksklusif dengan | , kriteria khusus, a. bahan bermutu prima, teknik pembuatan pola menggunakan patung, (Pattrern Draping), dibuat baju contohnya, | dilakukan pengepasan, proses pengerjaan 80- 90% dengan tangan ketelitian terhadap setiap detail, tampak apik dibagian tuar maupun dalam busana. Persepsi keliru sering terjadi pada istilah “adibusana” terutama bila menyangkut baju pesta atau baju malam

Anda mungkin juga menyukai