Anda di halaman 1dari 23

7

METODE
PENENTUAN
HARGA JUAL
2
7.1 Penentuan Harga Jual Normal
(Normal Pricing)

Metode penentuan harga jual juga disebut dengan istilah Cost Plus
Pricing karena harga jual ditentukan dengan menambah biaya
massa yang akan datang dengan suatu presentase Mark Up
(tambahan diatas jumlah biaya)

Cost Plus Pricing adalah penentuan harga jual dengan cara


menambahkan laba yang diharapkan diatas biaya penuh masa
yang akan datang untuk memproduksi dan memasarkan produk

Rumus:
Harga Jual = Taksiran Biaya Penuh + Laba yang 3
Full Costing

Biaya bahan baku Rp xxx


Biaya tenaga kerja langsung Rp xxx
Biaya overhead pabrik Rp xxx
Taksiran total biaya produksi
Rp xxx
Biaya administrasi dan umum Rp xxx
Biaya pemasaran Rp xxx
Taksiran total biaya komersial
Rp xxx 4
Taksiran biaya penuh
Contoh

Manajer pemasaran PT Sarjanawiyata sedang mempertimbangkan


penentuan harga jual produk A untuk tahun anggaran yang akan datang.
Perusahaan menggunakan pendekatanm full costing dalam penentuan biaya
penuh. Menurut anggara, perusahaan direncanakan akan beroperasi pada
kapasitas normal sebanyak 1.000.000 kg, dengan taksiran biaya penuh untuk
tahun anggsrsn yang akan datang sebagai berikut :

Biaya Produksi Rp 3.000.000.000


Biaya adm dan umu Rp 200.000.000
Biaya Pemasaran Rp 300.000.000
Total Biaya Penuh Rp 3.500.000.000
5
Harga jual produk yang dihitung dengan cost plus pricing dengan
pendekatan
Perhitungan Presentase Mark Up :
Biaya adm dan umum Rp 200.000.000
Biaya pemasaran Rp 300.000.000
Laba yg diharapkan : 25%xRp 4.000.000.000 Rp 1.000.000.000
Jumlah Rp 1.500.000.000
Biaya Produksi Rp 3.000.000.000
Presentase Mark Up 50%
Perhitungan Harga Jual :
Biaya produksi Rp 3.000.000.000
Markup 50%xRp 3.000.000 Rp 1.500.000.000
Jumlah Harga Jual Rp 4.500.000.000
Volume produk 1.000.000
Harga jual per kg Rp 4.500

6
Variable Costing

Biaya Variabel :
Biaya bahan baku Rp xxx
Biaya tenaga kerja langsung Rp xxx
Biaya overhead pabrik variabel Rp xxx
Taksiran total biaya produksi Rp xxx
Biaya administrasi dan umum variabel Rp xxx
Biaya pemasaran variabel Rp xxx
Taksiran total biaya variabel Rp xxx
Biaya tetap :
Biaya overhead pabrik tetap Rp xxx
Biaya administrasi dan umum tetap Rp xxx
Biaya pemasaran tetap Rp xxx
Taksiran total biaya tetap
Rp xxx
Taksiran biaya penuh Rp xxx
7
Misalnya PT Sarjanawiyata dalam contoh I tersebut (di atas) menggunakan pendekatan
variabel costing dalam penentuan harga jual produknya. Menurut anggaran, untuk berproduksi pada
kapasitas normal sebanyak 1.000.000 kg tersebut, taksiran biaya penuh untuk tahun anggaran
sebesar 3.500.000 terdiri dari unsur-unsur biaya sebagai berikut :

Biaya Variabel
Biaya produksi variabel Rp 2.000.000.000
Biaya adm dan umum variabel Rp 50.000.000
Biaya pemasaran variabel Rp 50.000.000
Total biaya variabel Rp 2.100.000.000

Biaya Tetap
Biaya produksi tetap Rp 1.000.000.000
Biaya adm dan umum tetap Rp 150.000.000
Biaya pemasaran tetap Rp 250.000.000
Total biaya tetap Rp 1.400.000.000
Total biaya penuh Rp 3.500.000.000 8
Perhitungan Presentase Mark Up :
Biaya tetap Rp 1.400.000.000
Laba yg diharapkan 25%xRp 4.000.000.000 Rp 1.000.000.000
Jumlah Rp 2.400.000.000
Biaya Variabel Rp 2.100.000.000
Presentase Mark Up 114,29%

Perhitungan Harga Jual :


Biaya Variabel Rp 2.100.000.000
Mark Up 114,29%xRp 2.100.000.000 Rp 2.400.000.000
Jumlah harga jual Rp 4.500.000.000
Volume produk Rp 1.000.000
Harga Jual per kg (pembulatan) Rp 4.500
9
7.2 Penentuan Harga Jual Waktu dan Bahan

Digunakan perusahan bengkel mobil, dok kapal dan perusahaan-


perusahaan penjual jasa reparasi, bahan dan suku cadang sebagai
pelengkap penjualan jasa.

Dalam perusahaan jasa volumenya dihitung berdasarkan waktu


yang dibutuhkan untuk melayani konsumen

10
Rumus

Harga Jual = Biaya penuh + Expectasi Laba


Dalam sebuah bengkel yang menjual jasa perbaikan mobil
MAKA :
 Biaya yang berhub. dgn produk  biaya tenaga mekanik dan ahli listrik
 Biaya yang tak berhub. dgn produk  biaya TK tak langsung, listrik,
depresiasi, asuransi dll

11
Penentuan Harga Jual Bahan dan Suku Cadang

Perusahaan
bengkel, dok
kapal, dan
perusahaan lain

menjual bahan
menghasilkan
seperti oli dan
jasa reparasi
suku cadang
12
Contoh Soal

PT. GLORIA berusaha di usaha bengkel mobil. Manajer pemasaran PT


GLORIA sedang mempertimbangkan penetuan harga jual jasa reparasi
untuk tahun anggaran yang akan datang.
Perusahaan memiliki dua departemen : BENGKEL dan TOKO SUKU
CADANG. Perusahaan mempekerjakan 6 orang tenaga mekanik dan 4 orang
ahli listrik dalam departemen BENGKEL. Menurut anggaran, perusahaan
direncanakan akan beroperasi pada kapasitas normal sebanyak 300 hari @
7 jam kerja/hari.
Aktiva yang digunakan di departemen BENGKEL sebesar 6 juta. Aktiva
yang ditanam dalam departemen TOKO SUKU CADANG sebesar 28 juta.
Tarif kembalian investasi (ROI) yang diharapkan dalam tahun anggaran
adalah sebesar 25% 13
Perhitungan

Tafsiran jam kerja tenaga kerja langsung untuk tahun anggaran sbb :
Upah tenaga kerja langsung :
21.000 jam @ Rp. 1.500 perjam Rp. 31.500.000
Biaya kesejahteraan tenga kerja langsung :
Tunjangan kesehatan 10 org x 12 bln x Rp. 50.000 Rp. 6.000.000
Tunjangan kesejahteraaan 10 org x 12 bln x Rp. 25.000 Rp. 3.000.000
------------------- +
Jumlah biaya tenaga kerja langsung Rp. 40.500.000

Jam tenaga kerja langsung 10 org x 300 hari x 7 jam/hr 21.000 jam
------------------- :
Biaya tenaga kerja langsung perjam Rp. 1.929

14
Biaya tidak langsung bengkel dianggarakan sbb :
Gaji pengawas & TK tidak langsung lain Rp. 11.600.000
Biaya depresiasi aktiva tetap Rp. 2.200.000
Biaya asuransi Rp. 650.000
Biaya listrik Rp. 800.000
Biaya air Rp. 400.000
Biaya depresiasi aktiva tetap Rp. 350.000
Biaya umum Rp. 500.000
------------------- +
Jumlah biaya tidak langsung Rp. 16.500.000

15
Perhitungan Mark-up Dept. BENGKEL :
Biaya tidak langsung dept. BENGKEL Rp. 16.500.000
Expectasi laba 25% x Rp. 60 juta Rp. 15.000.000
---------------------+
Jumlah Rp. 31.500.000
Biaya tenaga kerja langsung Rp. 40.500.000
----------------------:
Persentase mark-up dari BTKL 78%

16
Perhitungan Mark-up Dept. TOKO SUKU CADANG
Biaya tidak langsung toko suku cadang :
Gaji tenaga kerja toko Rp. 9.000.000
Biaya listrik Rp. 700.000
Biaya kantor Rp. 300.000
------------------- +
Jumlah BTK tidak langsung dept. TOKO Rp. 10.000.000
Ekspektasi Laba 25% x 28 juta Rp. 7.000.000
------------------- +
Jumlah Rp. 17.000.000
Mis. Taksiran harga beli bahan & suku cadang Rp. 23.800.000
-------------------- :
Persentase mark-up dari harga bahan & suku cadang 40%
17
Penentuan Harga Jual Dala Cost Type Contract

Kontrak pembuatan
produk/jasa

7.3 Pembeli setuju membeli


Cost Type Contract produk/jasa

(Mulyadi 2001: 78)

Dengan Harga
sesungguhnya dan
laba yang ditentukan
PT X memenangkan tender cost type untuk melakukan penelitian dibidang
obat penyakit A. Menurut kontrak tersebut, perusahaan diberi hak untuk
mengeluarkan jenis biaya yang disebut dalam kontrak dan pemilik proyek akan
melakukan penggantian biaya-biaya yang telah dikeluarkan setelah akuntan
perusahaan tersebut melakukan pemeriksaan atas bukti-bukti pengeluaran
biaya tersebut. Atas dasar total biaya penuh untuk proyek tersebut perusahaan
berhak menambahkan laba sebesar 10% misalnya biaya penuh yang telah
dikeluarkan oleh perusahaan untuk melaksanakan proyek tersebut adalah
sebagai berikut :

Biaya langsung proyek Rp.450.000


Biaya tidak langsung proyek Rp.125.000 +
Total biaya penuh proyek Rp.575.000
Harga jual yang dibebankan kepada pemilik proyek dalam cost type contract
tersebut dihitung sebagai berikut :
Total biaya penuh proyek Rp. 575.000.000
Laba 10% x Rp. 575.000.000 Rp.
57.500.000 +
19
Harga jual yang dibebankan kepada pemilik proyek Rp.
7.4. Penentuan Harga Jual Pesanan Khusus

Pesanan
Khusus

Memesan dalam jumlah Harga jual dibawah harga Perusahaan mendapat


Pesanan diluar reguler
besar normal laba kontribusi

20
7.5 HARGA JUAL PRODUK PERUSAHAAN YANG DIATUR
PERATURAN PEMERINTAH

Ketentuan

Biaya penuh masa yang akan datang


dihitung dengan pendekatan Full Costing
Variable Costing tidak diterima sebagai
prinsip akuntansi yang lazim

21
Misalnya untuk menghasilakan listrik diperlukan investasi sebesar Rp. 3.200.000.000
untuk pembelian mesin dan ekupment serta modal kerja. Taksiran biaya produksi listrik
pada volume produksi 100.000.000 kwh per tahun adalah sbb :

Biaya bahan baku Rp. 4.000.000.000


Biaya TK langsung Rp. 3.000.000.000
BOP (variable + tetap) Rp. 8.000.000.000
-------------------------- +
Jumlah taksiran biaya produksi Rp. 15.000.000.000
Taksiran biaya non produksi setahun terdiri dari :
Biaya pemasaran Rp. 1.500.000.000
Biaya administrasi & umum Rp. 700.000.000
------------------------- +
Jumlah taksiraan biaya nonproduksi Rp. 2.200.000.000

Diputuskan laba wajar untuk perusahaan listrik : 25% dari investasi 22


Menghitung HARGA JUAL LISTRIK Per Kwh :

Diketahui:
Taksiran biaya penuh :
Biaya produksi Rp. 15.000.000.000
Biaya non produksi Rp. 2.200.000.000
Taksiran aktiva penuh yang digunakan Rp. 3.200.000.000

Hitung Mark-up
Biaya non produksi Rp. 2.200.000.000
Ekspektasi laba 25% x Rp. 3.200.000.000 Rp. 800.000.000
-------------------------- +
Jumlah biaya tidak langsung (non prod) Rp. 3.000.000.000
Jumlah biaya langsung (produksi) Rp. 15.000.000.000
--------------------------- :
Persentase mark-up dari biaya produksi 20% 23

Anda mungkin juga menyukai