Anda di halaman 1dari 3

Hubungan Proses dengan Rantai Nilai dari Perusahaan Analisis rantai nilai secara eksplisit mengakui fakta bahwa

aktivitas nilai individual dalam suatu perusahaan tidaklah independen tetapi saling bergantung, Suatu perusahaan mungkin ingin menganalisis hubungan proses didalam rantai nilai, mencari cara untuk meningkatkan efisiensinya. Tujuannya keseluruhan dari analisis ini adalah untuk memindahkan bahan baku pertama-tama dari pemasok, melalui produksi dank e pelanggan dengan biaya terendah, waktu terpendek dan kualitas yang dapat diterima. Efisiensi dari bagian desain rantai nilai dapat ditingkatkan dengan mengurangi jumlah komponen terpisah dan meningkatkan kemudahan untuk memproduksinya. Suatu perusahaan sebaiknya juga bekerja kea rah peningkatan efisiensi dari setiap aktivitas didalam rantai tersebut melalui pemahaman yang lebuh baik atas pemicu yang mengatur biaya dan nilai dari setiap aktivitas. Efisiensi dari dalam (yaitu, bagian yang mendahului produksi ) dapat ditingkatkan dengan mengurangi jumlah vendor dengan menggunakan computer untuk menempatkan pesanan secara otomatis dengan membatasi pengantaran menjadi jumlah yang just in time ( yang mengurangi persediaan ) dan dengan membuat pemasok bertanggung jawab atas kualitas yang mengurangi atau menghilangkan biaya inspeksi. Efisiensi dari bagian produksi dapat ditingkatkan dengan meningkatkan otomatisasi mungkin dengan menggunakan robot dengan mengatur kembali mesin kedalam sel-sel yang masing-masing melaksanakan serangkaian langkah-langkah produksi yang saling berkaitan dan dengan system pengendalian produksi yang lebih baik. Efisiensi dari bagian luar ( yaitu dari pintu pabrik sampai ke pelanggan ) dapat ditingkatkan dengan membuat pelanggan memesan secara elektronik ( yang sekarang adalah umum dalam perusahaan pemasok rumah sakit dan dalam jenis-jenis peritel tertentu ) dengan mengubah lokasi gudang dengan mengubah jalur distribusi dan menempatkan lebih banyak atau lebih sedikit penekanan pada distributor dan penjual grosir dengan meningkatkan efisiensi dari operasi gudang dan dengan mengubah bauran antara truk yang dioperasikan perusahaan dan transportasi yang disediakan oleh agen luar. Inisiatif-inisiatif yang berorientasi terhadap efisiensi ini biasanya melibatkan imbal balik. Misalnya , Pesanan langsung dari computer pelanggan dapat mempercepat pengantaran dan mengurangi pekerjaan dengan kertas, tetapi mengarah pada biaya pemenuhan pesanan yang meningkat karena kuantitas pesanan yang lebih kecil. Dengan demikian adalah penting bahwa semua bagian dari rantai nilai dianalisis bersamaan jika tidak peningkatan di satu mata rantai mungkin ditiadakan oleh tambahan biaya di mata rantai lain.

Perhitungan Biaya Berdasarkan Aktivitas Alokasi biaya berbasis aktivitas [Activity Based Costing / ABC ] adalah metode untuk menghitung jumlah biaya yang dialokasikan kedalam suatu objek biaya seperti Produk, Jasa dan Pelanggan. Untuk mengalokasikan biaya yang terjadi pertama Biaya tersebut harus dialokasikan kedalam aktivitas yang dibentuk didalam organisasi, kemudian dari aktivitas tersebut biaya-biaya akan dilakokasikan kedalam objeknya secara proporsional dengan aktivitas yang di konsumsi oleh objek biaya tersebut. Sistem ABC berfokus pada pengurangan biaya. Biaya hanya dapat berkurang jika personel melakukan tindakan terhadap sesuatu yang menjadi penyebab timbulnya biaya yaitu aktivitas. Sistem Activity Based Costing memfokuskan pada aktivitas sebagai obyek biaya yang fundamental, dengan menggunakan biaya dari aktivitas sebagai dasar untuk membagikan biaya ke obyek biaya seperti produk, jasa, atau pelanggan. Sistem ABC dikembangkan dengan adanya suatu pemikiran bahwa setiap aktivitas yang dilakukan oleh suatu organisasi mengkonsumsi sumber daya (Horngren, 2000). Hal yang menarik dalam ABC adalah adanya unsur aktivitas yang melekat pada setiap pengertiannya. Pengertian aktivitas yang dimaksud dalam ABC adalah sebuah proses atau prosedur yang menyebabkan timbulnya sebuah pekerjaan. Contoh aktivitas adalah memindahkan bahan baku dari gudang ke proses produksi, melakukan set-up atas mesin-mesin produksi, melakukan order pembelian bahan baku, menghubungi pemasok untuk barang yang dibutuhkan dalam proses produksi dan lain sebagainya. Sistem ABC adalah sistem informasi berbasis aktivitas yang didesain untuk memotivasi personel dalam melakukan pengurangan biaya dalam jangka panjang melalui pengelolaan aktivitas (Mulyadi, 2003). Kegunaan Informasi ABC Tujuan penerapan ABC didalam sebuah perusahaan adalah untuk meningkatkan akurasi nilai yang dialokasikan kedalam sebuah produk. Dengan ABC ini pembebanan / pengalokasian biaya kedalam produk akan menjadi lebih jelas dan lebih adil (fair) . ABC akan sangat berguna didalam sebuah perusahaan yang memproduksi berbagai macam produk dengan menggunakan fasilitas bersama-sama. ABC tidak bermanfat jika diterapkan didalam perusahaan yang melakukan proses produksi masal. (misalnya pabrik tahu memproduksi tahu) Penggunaan ABC : a) Mengalokasikan biaya-biaya pendukung dan biaya tidak langsung kedalam produk b) Mengalokasi kan biaya langsung kedalam produk bersama

ABC vs Traditional Beberapa perbandingan antara sistem biaya tradisional dan sistem biaya Activity- Based Costing (ABC) yang dikemukakan oleh Amin Widjaya dalam bukunya Activity-Based Costing untuk manufakturing dan pemasaran ", adalah sebagai berikut: : 1. Sistem biaya ABC menggunakan aktivitas-aktivitas sebagai pemacu biaya driver) untuk menentukan seberapa besar konsumsi overhead dari setiap produk. Sedangkan sistem biaya tradisional mengalokasikan biaya overhead secara arbitrer berdasarkan satu atau dua basis alokasi yang non reprersentatif. 2. Sistem biaya ABC memfokuskan pada biaya, mutu dan faktor waktu. Sistem biaya tradisional terfokus pada performansi keuangan jangka pendek seperti laba. Apabila sistem biaya tradisional digunakan untuk penentuan harga dan profitabilitas produk, angka-angkanya tidak dapat diandalkan. 3. Sistem biaya ABC memerlukan masukan dari seluruh departemen persyaratan ini mengarah ke integrasi organisasi yang lebih baik dan memberikan suatu pandangan fungsional silang mengenai organisasi. 4. Sistem biaya ABC mempunyai kebutuhan yang jauh lebih kecil untuk analisis varian dari pada sistem tradisional , karena kelompok biaya (cost pools) dan pemacu biaya (cost driver) jauh lebih akurat dan jelas, selain itu ABC dapat menggunakan data biaya historis pada akhir periode untuk menghilang biaya aktual apabila kebutuhan muncul.

Anda mungkin juga menyukai