dan
syukur
kami
panjatkan
kepada
Allah
SWT
atas
segala
rahmat-‐Nya
yang
telah
memberikan
kemudahan
bagi
MarkeTeam
2017/2018
untuk
menyelesaikan
Modul
Manajemen
Pemasaran
Lanjutan
ini.
Harapan
kami
modul
ini
dapat
memudahkan
praktikan
untuk
memahami
Manajemen
Pemasaran
Lanjutan
dengan
lebih
baik
dan
mendukung
penyerapan
materi
yang
diberikan
dosen
di
kelas.
Penyelesaian
modul
ini
tidak
terlepas
dari
bantuan
Ibu
Hj.
Diana
Sari,
SE.,
M.Mgt.,
PhD.
Dan
berbagai
pihak.
Oleh
karena
itu,
penulis
menyampaikan
ucapan
terima
kasih
kepada
semua
pihak
yang
telah
membantu
kami
dalam
pembuatan
modul
ini.
Kami
berusaha
untuk
memberikan
yang
terbaik
dari
kami,
namun
dengan
segala
keterbatasan
pemahaman
dan
kemampuan
yang
kami
miliki
memungkinkan
masih
adanya
beberapa
kekurangan
dalam
modul
ini.
Oleh
karena
itu,
segala
saran
dan
masukan
dari
semua
pihak
selalu
diharapkan
untuk
perbaikan
dan
penyempurnaan
modul
MPL
2017
agar
dapat
dilakukan
perubahan
ke
arah
positif
pada
tahun
yang
akan
datang.
Serta,
dapat
mendukung
kemajuan
asisten
Manajemen
Pemasaran
Lanjutan
dan
peningkatan
kualitas
mata
kuliah
Manajemen
Pemasaran
Lanjutan
di
Fakuktas
Ekonomi
dan
Bisnis
Universitas
Padjadjaran.
MarkeTeam 2017/2018
Analisi
S
CHAPTER 1
A
nalisis SWOT adalah
analisis
kondisi
internal
maupun
eksternal
suatu
organisasi
atau
perusahaan,
yang
selanjutnya
akan
digunakan
sebagai
dasar
untuk
merancang
strategi
serta
program
kerja
bagi
organisasi
ataupun
perusahaan
tersebut.
Analisis
internal
pada
SWOT
meliputi
penilaian
terhadap
faktor
kekuatan
(strength)
dan
kelemahan
(weakness)
dari
dalam
perusahaan.
Sementara
itu,
analisis
eksternal
pada
SWOT
mencakup
faktor
peluang
(opportunities)
dan
ancaman
(threats)
yang
dihadapi
oleh
perusahaan
dari
lingkungan
luar
perusahaan.
Perbedaan
antara
strength
dan
opportunity
ialah;
Strength
merupakan
sesuatu
yang
Perusahaan
harus
menganalisis
kekuatan
yang
selama
ini
menjadi
dapat
memberi
dampak
positif
terhadap
keunggulannya
dan
membedakannya
dengan
perusahaan
lain,
serta
juga
harus
perusahaan
dan
telah
dimiliki
perusahaan
mengetahui
kelemahan
yang
menghambat
perkembangannya.
Selain
itu,
sedangkan
opportunity
sesuatu
yang
perusahaan
juga
harus
menemukan
peluang
yang
ada
serta
mengidentifikasi
dapat
memberi
dampak
positif
terhadap
ancaman
dari
lingkungan
yang
ada.
Tujuannya
adalah
untuk
menyesuaikan
perusahaan
yang
belum
dimiliki
oleh
kekuatan
perusahaan
dengan
peluang
menarik
yang
ada
pada
lingkungan,
perusahaan
sekaligus
menghilangkan
atau
mengatasi
kelemahan
serta
meminimalisasi
ancaman
yang
mungkin
timbul.
Menurut
Ward
dan
Peppard
(20h02,
p70-‐72),
Analisis PEST adalah analisis terhadap faktor lingkungan
eksternal bisnis yang meliputi bidang politik, ekonomi, sosial, teknologi dan ekologi.
PEST
digunakan
untuk
menilai
pasar
dari
suatu
bisnis
atau
unit
organisasi.
Arah
analisis
PEST
adalah
kerangka
untuk
menilai
sebuah
situasi
dan
menilai
strategi
atau
posisi,
arah
perusahaan,
rencana
pemasaran
atau
ide.
Dimana
dari
hasil
analisis
ini
dapat
ditemukan
suatu
peluang
atau
ancaman
baru
bagi
perusahaan.
Anal Analisis Porter adalah suatu kerangka kerja untuk menganalisis suatu
industri bisnis dan pengembangan strategi bisnis.
Analisis
Porter
juga
digunakan
untuk
mengetahui
kekuatan
persaingan
yang
terjadi
di
dalam
suatu
industri.
Berikut
ini
adalah
bagian-‐bagian
dari
analisis
porter:
(non
bisnis).
Segmentasi pasar bisnis
Spesialisasi Produk
Perusahaan
memusatkan
diri
pada
pembuatan
produk
tertentu
yang
akan
dijual
ke
berbagai
segmen
pasar
Spesialisasi Pasar
Perusahaan
memusatkan
diri
pada
upaya
melayani
berbagai
kebutuhan
dari
suatu
kelompok
pelanggan
tertentu
Spesialisasi Selektif
Perusahaan
memilih
sejumlah
segmen
pasar
yang
menarik
dan
sesuai
dengan
tujuan
Positioning
adalah
proses
dimana
pemasar
mencoba
menciptakan
image
(citra)
atau
identitas
untuk
produk,
merk
atau
organisasi
sehingga
terdapat
kesan
tertentu
di
benak
konsumen.
Maknanya
adalah
bagaimana
perusahaan
mencari
posisi
dalam
pasar
sehingga
target
pasar
bisa
menghargai
dan
membedakan
dengan
perusahaan
pesaing.
Penetapan
posisi
bisa
diterapkan
kedalam
beberapa
kategori
berikut
ini:
Atribut,
manfaat,
harga,
kualitas,
pesaing,
kategori
produk,
pemakai,
penerapan.
Buatlah
segmenting,
targeting
dan
positioning
yang
sesuai
dengan
kriteria
dan
kreativitas
produk
Anda!
•
Pada
tingkat
dasar,
terdapat
istilah
core
benefit,
yang
merupakan
manfaat
dasar
yang
benar-‐benar
dibeli
oleh
seorang
pelanggan.
•
Tingkatan
kedua
adalah
basic
product. Basic
product
terdapat
di
tingkat
kedua,
merupakan
bentuk
dasar
dari
suatu
produk
yang
dapat
dirasakan
oleh
panca
indra.
Para
pemasar
perlu
merubah
core
benefit
menjadi
sebuah
product.
•
Expected
product,
terdapat
di
tingkat
ketiga,
merupakan
sekelompok
atribut
dan
kondisi
yang
diharapkan
pembeli
ketika
membeli
suatu
produk.
•
Augmented
product,
terdapat
di
tingkat
keempat,
pada
tingkat
ini
produk
telah
melampaui
customer
expectation.
Perusahaan
menambahkan
sesuatu
pada
produknya
sehingga
dapat
dibedakan
dengan
produk
pesaingnya.
•
Potential
product,
terdapat
di
tingkat
kelima,
merupakan
segala
bentuk
kemungkinan
terhadap
perubahan
yang
akan
dialami
sebuah
produk
dalam
memenuhi
penawaran
di
masa
yang
akan
datang.
Product
mix
(bauran produk)
adalah
kumpulan
dari
semua
produk
dan
unit
produk
yang
ditawarkan
penjual
tertentu
kepada
pembeli.
Konsistensi
Kedalaman
Mengacu
pada
seberapa
erat
hubungan
Mengacu
pada
banyaknya
varian
yang
berbagai
lini
produk
pada
pengguna
ditawarkan
masing-‐masing
produk
akhir,
persyaratan
produksi,
atau
dalam
lini.
saluran
distribusi.
Dash
Safeguard
(1954)
(1963)
Bold
Oil
of
(1965)
Olay
(1993)
Contoh
untuk
kedalaman
produk
ialah
produk
Tide
yang
memiliki
2
tipe
yaitu
cair
dan
bubuk.
Untuk
perihal
konsistensi,
P&G
kurang
konsisten
karena
memiliki
lini
produk
yang
berfungsi
berbeda-‐beda
(tidak
sejenis)
Brand
equity
(ekuitas merek) adalah nilai tambah yang diberikan pada
produk dan jasa.
Ekuitas
merek
dapat
tercermin
dalam
cara
konsumen
berfikir,
merasa,
dan
bertindak
dalam
hubungannya
dengan
merek,
dan
juga
harga,
pangsa
pasar,
dan
profitabilitas
yang
diberikan
merek
bagi
perusahaan.
Empat dimensi brand equity:
1.
Brand
awareness,
yakni
seberapa
kuat
brand
berada
dalam
benak
konsumen.
2.
Brand
image,
yakni
jenis
asosiasi
yang
muncul
pada
konsumen
ketika
mengingat
sebuah
merek
tertentu.
3.
Brand
loyalty,
yakni
sikap
senang
atau
setia
terhadap
produk
yang
direpresentasikan
dalam
bentuk
pembelian
konsisten
terhadap
merek
produk
tersebut
sepanjang
waktu.
4.
Perceived
quality,
persepsi
pelanggan
terhadap
keseluruhan
kualitas
atau
keunggulan
suatu
produk
atau
jasa.
5.
Brand
association, segala
sesuatu
yang
berkaitan
dengan
ingatan
terhadap
suatu
produk.
1.
Berikan
contoh
product
mix
perusahaan
produk
Anda
(kepanjangan,
prod
D
alam
perekonomian
yang
berubah
dengan
cepat,
inovasi
berkelanjutan
merupakan
suatu
keharusan.
Hal
ini
dikarenakan
produk
suatu
perusahaan
memiliki
rentang
usia
yang
terbatas.
Oleh
karena
itu,
sebelum
suatu
produk
berada
pada
fase
declining
yang
berkelanjutan,
terobosan
untuk
pengembangan
produk
baru
harus
dilakukan
perusahaan.
Suatu
produk
dapat
dikatakan
baru
jika
produk
tersebut
baru
bagi
dunia
dan
menciptakan
pasar
yang
seluruhnya
baru
atau
perbaikan
atau
revisi
kecil
pada
produk
lama
sehingga
produk
lama
mengalami
pembaharuan.
Kemudian,
faktor
keberhasilan
nomor
satu
dalam
pengembangan
produk
baru
yaitu
menciptakan
produk
yang
unik
dan
superior.
Faktor
kunci
lainnya
adalah
produk
yang
didefinisikan
dengan
baik,
sinergitas
pemanfaatan
teknologi
dan
program
pemasaran,
kualitas
pelaksanaan
disemua
tahap,
dan
daya
tarik
pasar.
Namun,
pengembangan
produk
baru
bisa
sangat
beresiko.
Produk
baru
dapat
gagal
karena
banyak
alasan,
diantaranya:
salah
menerjemahkan
riset
pasar;
berlebihan
dalam
memperkirakan
ukuran
pasar;
biaya
pengembangan
tinggi;
rancangan
yang
buruk;
positioning
yang
tidak
benar;
iklan
yang
tidak
efektif;
penetapan
harga
yang
salah;
dukungan
distribusi
yang
tidak
cukup;
dan
pesaing
yang
melawan
dengan
sengit.
IDEA
GENERATION
Pada
tahap
ini
ide
harus
didefinisikan
dengan
jelas.
Apa
tujuan
dari
pengembangan
produk?
Apakah
akan
memodifikasi
produk
lama,
membuat
terobosan
baru,
atau
meniru
pesaing?
IDEA
SCREENING
Proses
penyaringan
ide
dilakukan
setelah
melalui
pertimbangan
lebih
lanjut.
Ide
perlu
ditinjau
dari
kemampuan
perusahaan,
yaitu
dalam
hal
penyediaan
sumber
daya,
kesesuaian
dengan
tujuan
perusahaan,
dan
strategi
yang
akan
diterapkan.
MARKETING
STRATEGY
Tahapan
ini
merupakan
tahap
perancangan
pemasaran
produk
yang
strategis
untuk
memperkenalkan
produk
perusahaan
ke
pasaran.
BUSINESS
ANALYSIS
Dalam
hal
ini
perusahaan
memperkirakan
biaya
dan
laba
untuk
dapat
mengetahui
berapa
produk
yang
akan
dijual
agar
impas
(ditinjau
dari
harga
dan
struktur
biaya
tertentu).
PRODUCT
DEVELOPMENT
Pada
konsep
produk
yang
telah
matang
dan
melalui
analisis
bisnis,
selanjutnya
adalah
mengubah
konsep
tersebut
ke
dalam
bentuk
fisik.
Hal
ini
akan
menjawab
pertanyaan
apakah
produk
layak
secara
teknis
dan
komersil.
pada
tahap
ini
jugalah
mulai
dibuat
prototipe
produk.
COMMERCIALIZATION
Jika
tahap
uji
pemasaran
telah
berhasil,
maka
produk
akan
pergi
untuk
grand
launching.
Beberapa
faktor
yang
perlu
dipertimbangkan
meliputi:
kapan,
bagaimana,
dan
dimana
produk
ini
akan
diluncurkan.
12
| Modul Manajemen Pemasaran Lanjutan 2017 | PRODUCT DEVELOPMENT
CHAPTER 5
CHAPTER 5
H
arga menurut Philip Kotler (2012 : 439) ialah sebagai berikut, charged
for
a
product
or
service.
More
broadly,
price
is
the
sum
of
all
the
value
that
consumer
exchange
for
the
benefits
of
having
or
using.
Harga
adalah
sejumlah
uang
yang
dibebankan
atas
suatu
produk
atau
jasa,
jumlah
dari
nilai
yang
ditukar
konsumen
atas
manfaat
–
manfaat
untuk
memiliki
atau
menggunakan
produk
atau
jasa
tersebut.
CHAPTER 5
1. Skimming
Price
Menetapkan harga yang tinggi pada produk baru,
dengan
disertai
promosi
yang
besar
–
besaran.
Kemudian semakin lama, harganya akan
semakin turun.
Misalnya
pada
produk
elektronik
seperti
handphone,
laptop,
ataupun
komputer.
2. Penetration
Price
Menetapkan harga awal serendah mungkin
untuk
meraih
pangsa
pasar
yang
luas
menjangkau
semua
kalangan
guna
membangun
image
pada
konsumen.
Contohnya
seperti
perusahaan
start
up
fashion
and
food.
1. Mempertahankan harga
Untuk
mempertahankan
posisi
dalam
pasar
serta
image
yang
telah
tertanam
di
masyarakat,
produsen
menggunakan
strategi
untuk
tetap
mempertahankan
harga
yang
ada
di
pasaran.
Contohnya
adalah
perusahaan
Apple
yang
pada
umumnya
memiliki
harga
yang
cukup
tinggi
dan
stabil
jika
dibandingkan
dengan
para
pesaing.
2. Menurunkan harga
Produsen
bisa
menurunkan
harga.
Namun
jika
menggunakan
strategi
tersebut,
produsen
harus
memiliki
cadangan
biaya
yang
besar
karena
harus
menerima
keuntungan
yang
kecil.
Contohnya
seperti
perusahaan
Matahari
yang
melakukan
diskon
besar
–
besaran
mendekati
Lebaran.
Matahari
meningkatkan
jumlah
pendapatan
melalui
banyaknya
kuantitas
yang
dijual.
3. Menaikkan harga
Strategi
ini
dilakukan
suatu
usaha
untuk
mempertahankan
keuntungan
yang
diperoleh
di
tengah
naiknya
biaya
produksi.
Untuk
menentukan
kisaran
kemungkinan
harga
yang
ditentukan
oleh
permintaan
pasar
dan
biaya
perusahaan.
Maka
perusahaan
harus
menghitung
biaya,
harga,
dan
reaksi
harga
pesaing.
Mula
–
mula
perusahaan
harus
mempertimbangkan harga pesaing terdekat.
Perusahaan
dapat
memutuskan
apakah
perusahaan
dapat
mengenakan
lebih
banyak,
sama,
atau
kurang
dari
pesaing
dalam
harga
ataupun
nilai
dan
benefit
yang
didapat
oleh
konsumen.
Contoh
:
Berikut
costs
dan
sales
expectations
dari
suatu
perusahaan:
Variable
cost
per
unit
$10
Fixed
costs
$300,000
$300,000
=
$10
+
=
$16
per
unit
Unit
Cost
50.000
unit
Sekarang
asumsikan
bahwa
perusahaan
menginginkan
laba
sebesar
20%
markup
on
sales:
$16
Markup
price
=
=
$20
per
unit
(1-‐0.2)
• Penetapan harga sesuai dengan harga yang berlaku (Going
rate
pricing)
Dalam
penetapan
harga
yang
berlaku
atau
going
rate
pricing,
perusahaan
mendasarkan
sebagian
besar
harganya
kepada
harga
pesaing,
mengenakan
harga
yang
sama,
lebih
mahal,
atau
pun
lebih
murah.
Perusahaan
yang
menggunakan
penetapan
harga
ini
cenderung
mengubah
harga
mereka
ketika
pemimpin
pasar
berubah,
bukan
pada
saat
permintaan
atau
biaya
mereka
sendiri
berubah.
Level 1
Konsumen
Produsen
Pengecer
Akhir
Level 2
Pedagang
Konsumen
Produsen
Besar
Pengecer
Akhir
Level 3
Pedagang
Konsumen
Produsen
Agen
Pengecer
Besar
Akhir
Agen :
badan
usaha
yang
menyalurkan
barang
atau
jasa
atas
nama
principal.
1. Produsen – Konsumen
Bentuk
saluran
distribusi
ini
merupakan
yang
paling
pendek
dan
sederhana
karena
tanpa
menggunakan
perantara.
Produsen
dapat
menjual
barang
yang
dihasilkannya
melalui
pos
atau
langsung
mendatangi
rumah
konsumen
(dari
rumah
ke
rumah).
Pada
umumnya
perusahaan
jasa
ada
pada
tipe
ini.
Oleh
karena
itu,
saluran
ini
disebut
saluran
distribusi
langsung.
1. Distribusi Intensif
Perusahaan
berusaha
menggunakan
penyalur,
terutama
pengecer
sebanyak
-‐
banyaknya
untuk
mendekati
dan
mencapai
konsumen
akhir.
Contoh:
kebutuhan
sehari-‐hari
seperti
pasta
gigi,
sabun,
dan
rokok.
2. Distribusi Selektif
Memilih
suatu
jumlah
pedagang
besar
/
pengecer
yang
terbatas
dalam
suatu
daerah
geografis.
Biasanya
saluran
ini
dipakai
untuk
memasarkan
produk
baru,
barang
fashion,
atau
barang
spesial,
dan
barang
industri
jenis
accessory
equipment.
3. Distribusi Ekslusif
Hanya
menggunakan
satu
pedagang
besar
atau
pengecer
dalam
daerah
pasar
tertentu.
1.
Dengan
melihat
berbagai
macam
saluran
distribusi
yang
telah
dipelajari,
buat
dan
kembangkanlah
rancangan
saluran
distribusi
produk
yang
telah
ditentukan
semula
dan
jelaskan
alasannya!
SALURAN DISTRIBUSI
ANALISA PRODUK
PRODUSEN
–
KONSUMEN
PRODUSEN
–
PENGECER
–
KONSUMEN
PRODUSEN
–
PEDAGANG
BESAR
–
PENGECER
–
KONSUMEN
PRODUSEN
–
AGEN
–
PEDAGANG
BESAR
–
PENGECER
-‐
KONSUMEN
2.
Tentukan
pemilihan
distributor
apakah
akan
menggunakan
Distribusi
TU intensif,
selektif
atau
ekslusif?
21
| Modul Manajemen Pemasaran Lanjutan 2017 | DISTRIBUTION CHANNEL
CHAPTER 7
P
romosi
adalah
merupakan
unsur
yang
penting
dalam
kegiatan
pemasaran.
Promosi merupakan media
untuk menginformasikan, membujuk, mengingatkan, serta membandingkan suatu produk/ jasa
yang
ditawarkan
perusahaan
dengan
tujuan
agar
konsumen
tertarik
dan
memutuskan
untuk
membeli
produk/
jasa
yang
ditawarkan
oleh
perusahaan.
Dalam kegiatan promosi dapat menciptakan 4 fase terhadap
konsumen sampai pada keputusan pembelian:
1.
Attention,
tahap
dimana
konsumen
mulai
melirik
produk/
jasa
yang
ditawarkan
perusahaan.
Pada
tahap
ini
konsumen
hanya
sebatas
mengetahui
produk/
jasa
perusahaan.
2.
Interest,
tahap
dimana
konsumen
mulai
tertarik
dengan
produk/
jasa
yang
ditawarkan
perusahaan.
Pada
tahap
ini
konsumen
mulai
ingin
mengetahui
seperti
apa
produk/
jasa
yang
ditawarkan
perusahaan.
3.
Desire,
tahap
dimana
muncul
keinginan
konsumen
untuk
membeli
produk/
jasa
yang
ditawarkan
oleh
perusahaan.
Pada
tahap
ini
konsumen
ingin
mengkonsumsi
produk/
jasa
yang
diitawarkan
perusahaan.
4.
Action,
tahap
ini
merupakan
tahap
akhir
dimana
akhirnya
konsumen
memutuskan
untuk
membeli
sebuah
produk/
jasa
yang
ditawarkan
oleh
perusahaan.
CHAPTER 7
Mass
Communications
:
Cara
mengkomunikasikan
pemasaran
dari
perusahaan
ke
masyarakat
secara
luas.
Mass communications
terbagi 4 yakni:
1.
Advertising,
komunikasi
nonpersonal
mengenai
suatu
produk
atau
service
atau
ide
y a n g
d i b a y a r
melalui
sponsor
yang
jelas.
CHAPTER 7
2.
Events
&
Experiences,
kegiatan
dan
program
yang
disponsori
perusahaan
yang
dirancang
untuk
menciptakan
interaksi
harian
atau
interaksi
yang
berhubungan
dengan
merek
tertentu.
3.
Sales
Promotions,
berbagai
insentif
jangka
pendek
untuk
mendorong
percobaan
atau
pembelian
produk
atau
jasa.
4.
Public
Relations,
beragam
program
yang
dirancang
untuk
mempromosikan
atau
melindungi
citra
perusahaan
atau
produk
individunya.
23
| Modul Manajemen Pemasaran Lanjutan 2017 | PROMOTION
Digital
Communications
:
Cara
mengkomunikasikan
pemasaran
dari
perusahaan
ke
konsumen
melalui
saluran
internet.
Digital
communications
terbagi
4
yakni:
1.
Online,
memberikan
peluang
bagi
para
pemasar
untuk
melakukan
interaksi
yang
lebih
kuat
secara
individualisasi
melalui
website
yang
dirancang
dengan
baik
dan
mampu
diaplikasikan
seperti
search
ads,
display
ads,
dan
e-‐mail.
2.
Social
Media,
alat
pendukung
guna
melakukan
pemasaran
yang
berupa
akun
pribadi,
komunitas
atau
forum
secara
online,
blog,
dan
jejaring
sosial
seperti
Instagram,
Facebook,
Twitter,
dan
YouTube
3.
Mobile,
pemasaran
interaktif
dimana
pemasar
dapat
menggunakan
teks
pesan,
aplikasi
perangkat
lunak,
dan
iklan
untuk
terhubung
dengan
konsumen
melalui
smart
phones
dan
tablets
mereka.
4.
eWOM,
bentuk
kesediaan
konsumen
untuk
secara
sukarela
memberikan
rekomendasi
kepada
orang
lain
untuk
membeli
atau
menggunakan
produk
suatu
perusahaan
melalui
media
internet.
Personal
Communications
:
Cara
mengkomunikasikan
pemasaran
dari
perusahaan
ke
individu
atau
perusahaan
tertentu
saja.
Personal
communications
terbagi
3
yakni:
1.
Personal
Selling,
tatap
muka
dengan
suatu
atau
lebih
pembeli
prospektif
bertujuan
melakukan
presentasi,
menjawab
pertanyaan
&
pengadaan
pesanan.
2.
Direct
Marketing,
penggunaan
saluran
langsung
(consumer
direct)
untuk
menjangkau
dan
menyerahkan
barang
dan
jasa
kepada
pelanggan
tanpa
menggunakan
perantara
pemasaran.
3.
Word
Of
Mouth,
komunikasi
lisan
dan
tertulis
antar
individu
yang
berhubungan
dengan
keunggulan
atau
pengalaman
membeli
atau
menggunakan
produk
atau
jasa.
Dalam
buku
Marketing
Management
Kotler
Keller,
chapter
ini
dibahas
dengan
istilah
Integrated
Marketing
Communications
(IMC)
disebut
intregated
karena
perusahaan
dapat
menggunakan
lebih
dari
satu
atau
mengintegrasi
beberapa
jenis
bauran
promosi
dalam
satu
kegiatan
komunikasi
pemasaran.
Perancangan Timeline
Implementasi
biasanya
terbagi
menjadi
tiga
yakni
jangka pendek
(dibawah
1
tahun),
jangka menengah
(2
sampai
3
tahun),
dan
jangka panjang
(4
sampai
5
tahun).
Pemasar
harus
mempertimbangkan
berbagai
aspek
dalam
pembuatan
timeline
implementasi
agar
strategi
promosi
yang
dilakukan
dapat
tepat
sasaran.
Contoh
dari
timeline
implementasi
product
development
Kunyit Asam Si Unyit
(unreal)
:
Program Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec
Social Media ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓
?
✓ ✓ ✓ ✓
?
✓ ✓
✓
✓
Keterangan:
Social
Media:
Selama
setahun
penuh
kami
akan
aktif
di
media
sosial.
Media
sosial
yang
kami
pilih
untuk
mengkomunikasikan
produk
kami
ialah
instagram.
Kami
akan
aktif
di
official
instagram
Kunyit
Asam
Si
Unyit
dan
secara
rutin
memeriksa
serta
membuat
konten
menarik.
Year
2
Year
3
Program
Q1
Q2
Q3
Q4
Q1
Q2
Q3
Q4
Personal
Selling
✓ ✓ ✓ ✓
?
✓ ✓ ✓
?
✓ ✓ ✓ ✓
Keterangan:
Personal
Selling:
Pada
Q2
dan
Q4
selama
dua
tahun,
mascot
Kunyti
Asam,
Si
Unyit,
akan
berkunjung
ke
beberapa
Sekolah
Dasar
di
Jakarta
dan
Bandung.
Tujuannya
untuk
memperkenalkan
produk
baru
Kunyit
Asam
Si
Unyit
kepada
anak-‐anak
dan
meningkatkan
ketertarikan
anak-‐anak
akan
jamu.
Produk
Kunyit
Asam
si
Unyit
yang
akan
ditawarkan
langsung
kepada
anak-‐anak
Sekolah
Dasar
di
Jakarta
dan
Bandung
berupa
Keterangan:
Advertising:
Pada
tahun
4
dan
tahun
5
iklan
Kunyit
Asam
Si
Unyit
ditayangkan
melalui
stasiun
televisi
A,B,C,D,E
y a n g
b a n y a k
m e n y i a r k a n
a c a r a
m e n d i d i k
u n t u k
a n a k
d a n
k a r t u n
dengan
durasi
15
–
30
detik.
Jangka Pendek
Program Activity Budgeting Explanation
Rutin
memeriksa
dan
membuat
konten
Social
media
specialist
dan
social
media
Social Media menarik
di
official
Rp200.000.000
creative
&
designer
instagram
Kunyit
Asam
Si
Unyit
?
Jangka Menengah
Program Activity Budgeting Explanation
Maskot
Si
Unyit
keliling
ke
beberapa
Sekolah
Dasar
di
Jakarta
&
Bandung
untuk
Maskot,
dekorasi,
hadiah,
dan
Personal Selling Rp
2.500.000.000
menawarkan
produk
dan
akomodasi
&transportasi
mengenalkan
jamu
kepada
anak-‐anak
Sekolah
Dasar
?
Jangka Panjang
Program
Activity
Budgeting
Explanation
Advertising
Pengadaan
iklan
di
stasiun
televisi
A,
B,
C,
Rp
511.264.000.000
Biaya
tayang
D,
E
dengan
durasi
15
–
30
detik
?
K
ualitas
merupakan
suatu
kondisi
dinamis
yang
berpengaruh
dengan
produk,
jasa,
manusia,
proses
dan
lingkungan
yang
memenuhi
atau
melebihi
harapan.
Sehingga
definisi
kualitas
pelayanan
dapat
diartikan
sebagai
upaya pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen serta
ketepatan penyampaiannya dalam mengimbangi harapan
konsumen.
CHAPTER 9
Menurut
Kotler
(2002:83)
definisi
pelayanan
adalah
setiap
tindakan
atau
kegiatan
yang
dapat
ditawarkan
oleh
suatu
pihak
kepada
pihak
lain,
yang
pada
dasarnya
tidak
berwujud
dan
tidak
mengakibatkan
kepemilikan
apapun.
Kotler
juga
mengatakan
bahwa
perilaku
tersebut
dapat
terjadi
pada
saat,
sebelum
dan
sesudah
terjadinya
transaksi.
CHAPTER 9 4.
Perishability,
jasa
tidak
bertahan
lama,
tidak
dapat
disimpan,
dijual
kembali
atau
dikembalikan.