Anda di halaman 1dari 22

ASPEK PEMASARAN

TIM DOSEN UNIPA


SEGMENTING, TARGETING &
POSITIONING
SEGMENTASI PASAR

Heteroge
n

Homogen
TUJUAN SEGMENTASI PASAR

Memudahkan dalam membedakan


pasar
Mengenal kompetitor dengan segmen
yang sama
Pelayanan konsumen menjadi lebih
baik

Evaluasi target dan rencana bisnis

Strategi pemasaran lebih terarah


MANFAAT SEGMENTASI PASAR

Perusahaan memiliki dan menerapkan


ide pemasaran yang lebih terarah

Perusahaan akan terbantu dalam hal


pengaturan produk menjadi lebih baik

Perusahaan mengetahui dan


membandingkan peluang pasar baru

Perusahaan dapat menyusun dan


menggunakan budget yang ada secara efektif
dan efisien

Perusahaan akan terbantu dalam


menciptakan daya tarik di bidang
pemasaran
MANFAAT SEGMENTASI PASAR

Perusahaan akan berada pada situasi


yang lebih menguntungkan di pasar

Pendeteksian secara dini oleh


perusahaan saat terjadinya perubahan

Mendesain produk sesuai dengan


permintaan pasar

Melakukan promosi dan iklan dengan tepat


DASAR-DASAR
SEGMENTASI Variabel Segmentasi Utama untuk Pasar
PASAR Konsumen

Segmentasi Segmentasi Segmentasi Segmentasi


Demografis Geografis Psikografis Perilaku
Usia Negara Kepribadian Kejadian atau
peristiwa
Jenis Kelamin Wilayah Gaya Hidup Manfaat atau
kegunaan
Pendidikan Kota Kelas Sosial Tingkat kesiapan
membeli

Pekerjaan Desa Tingkat loyalitas


Pendapatan Sikap
Agama
SYARAT
PENGELOMPOKAN
PASAR

Measurable Accessible Substantial

Differentiable Actionable
TARGETING
Targeting atau menetapkan target pasar adalah tahap
selanjutnya dari analisis segmentasi. Target market yaitu
satu atau beberapa segmen pasar yang akan menjadi
fokus kegiatan pemasaran. Kadang-kadang targeting juga
disebut selecting karena marketer harus menyeleksi.
Menyeleksi disini berarti marketer harus memiliki
keberaniannya pada beberapa bagian saja (segmen) dan
meninggalkan bagian lainnya.
POSITIONING
Positioning bukan merupakan sesuatu yang anda lakukan terhadap
produk, tetapi sesuatu yang anda lakukan terhadap otak calon
pelanggan. Positioning bukanlah strategi produk tetapi strategi
komunikasi, bagaimana menempatkan produk dalam otak
konsumen, sehingga calon konsumen memiliki penilaian tertentu
dan mengidentifikasikan dirinya dengan produk itu. Tentu saja
bukan semua konsumen, tetapi konsumen yang ditargetkan tadi.
Bagaimana cara untuk
menetapkan positioning?
• Positioning berdasarkan perbedaaan produk. Marketer dapat
menunjukkan kepada pasarnya dimana letak perbedaan produknya
terhadap pesaing.
• Positioning berdasarkan manfaat produk. Kemudahan, waktu,
kejelasan, kejujuran, kenikmatan, murah, jaminan.
• Positioning melalui imajinasi. Menggunakan imajinasi seperti:
– tempat, orang, benda-benda, situasi.
– Contoh:
• Marlboro diasosiasikan dengan Koboy AS
• Sabun Lux diasosiasikan dengan artis
• Sepatu Nike diasosiasikan dengan bintang olah raga
ANALISIS SWOT

Analisis SWOT adalah teknik perencanaan


strategi untuk bisnis atau suatu proyek.
Metode ini mempertimbangkan faktor
internal dan eksternal guna menyusun
strategi bisnis yang efektif.
Apa itu analisis SWOT?
Dalam membangun sebuah bisnis, cukup penting bagi Anda untuk mengetahui
apakah yang dimaksud dengan analisis SWOT. Secara umum, pengertian analisis
SWOT adalah metode perencanaan dengan mengevaluasi 4 komponen, yaitu:

S - Strengths W - Weakness
Komponen SWOT yang Dalam analisis SWOT, W
pertama adalah adalah weakness yang
strengths atau artinya kelemahan
kekuatan dalam bisnis perusahaan atau bisnis

O - Opportunities T - Threats
Komponen SWOT Sedangkan, analisis
berikutnya adalah SWOT yang berkaitan
opportunities yang dengan ancaman usaha
berarti peluang bisnis adalah threats
Manfaat analisis SWOT
4 komponen utama tersebut bisa berfungsi sebagai acuan dalam menjalankan
strategi misi hingga mencapai tujuan (visi) bisnis.
Dengan kata lain, manfaat analisis SWOT adalah untuk membantu Anda
melakukan perencanaan prospek bisnis secara terstruktur dengan mengetahui hal-
hal berikut ini.
• Bagaimana cara agar kekuatan (strengths) dapat menghasilkan keuntungan
melalui peluang (opportunities)
• Bagaimana strategi mengatasi kelemahan (weaknesses) yang berisiko
mencegah keuntungan
• Bagaimana cara agar kekuatan (strengths) bisnis mampu menghadapi ancaman
(threats) yang ada
• Langkah yang harus dilakukan untuk mengendalikan kelemahan (weaknesses)
yang berisiko menimbulkan ancaman (threats)
• Dengan mengetahui SWOT proyek atau perusahaan seperti di atas, Anda bisa
mempertimbangkan keputusan dan menentukan prioritas dengan lebih baik.
Faktor analisis SWOT
1. Faktor internal 2. Faktor eksternal
Faktor internal dalam analisis SWOT adalah Faktor eksternal dalam analisis SWOT adalah
kekuatan (strength) dan kelemahan (weakness) peluang (opportunities) dan ancaman (threats)
yang diperoleh dari bagian internal perusahaan yang umumnya diperoleh dari pihak-pihak
atau bisnis. Faktor ini umumnya berkaitan eksternal.
dengan sumber daya dan pengalaman yang Dengan memahami faktor eksternal ini, Anda
ada, seperti: bisa mengetahui langkah-langkah apa saja
• Sumber daya fisik (fasilitas, lokasi, dan yang diperlukan untuk menghadapi peluang
peralatan) serta ancaman. Perlu diketahui, faktor
eksternal juga biasanya merupakan hal-hal
• Sumber daya manusia (karyawan,
diluar kendali, seperti:
sukarelawan atau target pasar)
•Demografi
• Sumber daya keuangan (pendanaan, •Tren ekonomi, mulai dari tren keuangan lokal,
sumber pendapatan hingga peluang nasional, atau internasional
investasi) •Tren pasar, seperti produk baru, kemajuan
• Akses ke sumber daya alam (merek teknologi, dan pergeseran kebutuhan
dagang, paten, maupun hak cipta) konsumen
• Proses saat ini (program karyawan, hierarki •Pendanaan, seperti donasi, legislatif dan juga
departemen atau sistem perangkat lunak) sumber lainnya
•Hubungan antara distributor dan mitra
•Peraturan politik, lingkungan, maupun
ekonomi
E-COMMERCE

E-Commerce = Market Place ????


Jenis Ecommerce

Business to business (B2B) — Jenis e-commerce dimana sebuah


perusahaan menjual produk atau jasa kepada perusahaan lainnya. Dalam
model ecommerce ini, biasanya pembeli memesan barang dalam jumlah
besar. Contohnya adalah sebuah perusahaan yang membeli perlengkapan
kantor dari sebuah produsen.

Business to consumer (B2C) — Dalam jenis ecommerce ini, sebuah


perusahaan menjual produk atau jasa kepada konsumen. Pada umumnya,
pelanggan dalam ecommerce B2C hanya mengecer. Jika anda pernah
membeli dari suatu toko online, aktivitas tersebut termasuk dalam
golongan ini.
Jenis Ecommerce

Consumer to consumer (C2C) — Pernah menjual barang bekas ke orang


lain yang membutuhkannya melalui internet? Aktivitas tersebut termasuk
dalam jenis e-commerce ini. Dengan kata lain, C2C adalah transaksi
online antara dua individu.

Consumer to business (C2B) — Berkebalikan dengan B2C, ecommerce


C2B adalah skenario di mana seseorang menjual produk atau layanan
kepada sebuah perusahaan. Seorang graphic designer, misalnya,
menawarkan dan menjual logo buatannya kepada sebuah bisnis makanan.
Jenis Ecommerce

Business to public administration (B2A) — Model ecommerce ini mirip


dengan B2B, tetapi pelakunya adalah bisnis dan lembaga pemerintah.
Contoh B2A adalah jasa pembuatan website untuk sistem administrasi
online.

Consumer to public administration (C2A) — Jenis ecommerce satu ini


berjalan seperti C2B. Namun, transaksi dilakukan oleh individu dan
lembaga pemerintah. Ecommerce dengan model C2A jarang ditemui di
Indonesia. Jenis transaksi yang terjadi biasanya berbentuk jasa.
Apa Manfaat
Ecommerce?

• Jangkauan yang luas


• Tidak dibatasi oleh waktu
• Biaya yang lebih murah
• Tidak perlu stok barang sendiri
• Kemudahan mengelola transaksi dan
pengiriman
• Anda mampu mempelajari kebiasaan
pelanggan
• Kerja dari manapun
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai