Anda di halaman 1dari 19

MENGENAL FRAUD DI

LINGKUNGAN KOPERASI

KONSTANTINUS PATI SANGA, SE., MSA.,


Ak
The power tends corrupts

Absolute power corrupts absolutely


Fondasi Dasar Koperasi
 Kejujuran
 keadilan
 Pengorbanan
 Kerjasama
 Kepedulian sesama
 Saling percaya
 Saling tolong menolong
 Kedisiplinan
 Tanggung jawab
Apa itu FRAUD
 Fraud adalah tindak kejahatan yang
dilakukan oleh seseorang (pengurus,
pengawas, karyawan maupun ang-
gota) secara sengaja untuk memper-
oleh keuntungan diri sendiri secara
ilegal dengan melakukan kecurang-
an
 Modus Fraud antara lain :
penggelapan, pencurian, manipulasi,
korupsi, mark up, grafitikasi, kolusi,
window dressing,
FRAUD adalah………
Fraud adalah ”.. tindakan yang
disengaja oleh anggota manajemen
perusahaan, pihak yang berperan
dalam governance perusahaan,
karyawan atau pihak ketiga yang
melakukan pembohongan atau
penipuan untuk memperoleh
keuntungan yang tidak adil atau
ilegal”.
Fraud adalah kecurangan.
Karakteristik Fraud
Tersamar / tertutup.
Seolah-olah benar atau
pembenaran.
Terungkap setelah timbul
masalah (dampak)
Bersifat kas maupun non
kas
Lemahnya pengawasan
internal
Pelaku Fraud seperti Serigala
berbulu domba
Bentuk Fraud di lingkungan koperasi

Penggelapan uang atau


barang
Kolusi
Manipulasi data dan
informasi
Pencurian barang atau data
informasi
Gratifikasi
Mark up biaya
Titik Kritis Praktek Fraud
Titik Kritis Praktek Fraud
1. SIMPANAN:
a. Menahan dan menyalah gunakan uang titipan setoran simpanan/
tabungan untuk kepentingan Petugas / Pengurus di lapangan
b. Memanipulasi data transkasi.
c. Penarikan simpanan/ tabungan secara fiktif oleh kasir atau orang lain.
2. PINJAMAN:
a. Manipulasi data dan informasi datan peminjam.
b. Suap untuk memperlancar proses peminjaman.
c. Gratifikasi (pemberian sesuatu kepada Petugas/Pengurus atas
pelayanan pinjaman yang diterima seseorang anggota.
d. Meminjam nama anggota lain untuk memperoleh pinjaman oleh
Petugas/ Pengurus/ Pengawas/ Anggota
e. Menahan sementara dan menyalah gunaan uang setoran anggsuran
dan bunga pinjaman.
Titik Kritis Praktek Fraud
3. PENJUALAN ASSET:
a. Penjualan asset dengan harga di bawah harga pasar.
b. Menahan sebagian hasil penjualan asset untuk
kepentingan pribadi
c. Melakukan penjualan asset tanpa melalui proses lelang
4. PENGADAAN BARANG DAN JASA
a. Melakukan mark up anggaran pengadaan barang dan
jasa.
b. Memperoleh komisi/ potongan harga dari suplayer.
c. Melakukan pengadaan barang dan jasa hanya pada
satu pemasok.
Titik Kritis Praktek Fraud
5. Pembukuan dan Pelaporan Keuangan
a. Window dressing
b. Manipulasi data dan informasi
6. Penyalah gunaan asset koperasi.
a. Pengunaan kendaraan, peralatan, barang milik
koperasi untuk kepentingan pribadi.
b. Memiliki secara pribadi barang hadiah untuk
koperasi dari pihak ke 3
c. Membebankan kepentingan pribadi kepada
koperasi ( di luar kebijakan yang telah diatur)
Mengapa seseorang melakukan
Fraud?
OPPORTUNITY Triangle Fraud
(PELUANG)

RASIONALIZATION
PRESSURE
(ALASAN)
(DESAKAN /TEKANAN)
Mengapa seseorang melakukan
Fraud?
GONE:
GREED : KETAMAKAN, RAKUS
OPPORTUNITY : PELUANG
NEED : TEKANAN KEBUTUHAN
EXPOSURE : PENGUNGKAPAN (bisa
terulang lagi).
Unsur kejahatan keuangan
Kasus Penggelapan
 Seorang Wakil Ketua koperasi, menerima titipan setoran angsuran
dan bunga pinjaman dari sejumlah anggota dalam beberapa bulan.
Semua titipan hingga berjumlah Rp. 900 juta telah dipergunakan
untuk kepentingan pribadi, tetapi uang tersebut tidak pernah
diserahkan kepada Kasir. Hal ini diketahui ketika Petugas lapangan
ketika melakukan kunjungan penagihan setelah 4 bulan menunggak.

 Seorang Petugas Lapangan Koperasi bertugas menjadi kolektor


angsur-an pinjaman. Setiap penarikan angsuran tidak pernah
disetorkan semu-anya kepada Kasir, tetapi ada sebagian uang yang
dipergukana untuk kepentingan pribadi. Setiap bulan ada saja
anggota yang mengalami kelalaian, walaupun sesungguhnya telah
membayar dengan tertib. Untuk mengelabui Anggota, Petugas
Lapangan selalu memberikan tanda terima.
Kasus Manipulasi
• Bagian Rumah Tangga, memiliki tugas untuk pengadaan barang
guna kepentingan kantor. Dalam berbelanja ia mempunyai toko
langganan tetap. Hubungannya dengan pemilik toko sangat baik.
Karena kepentingan pribadi, ia meminta kepada pemilik toko untuk
“mark up” harga belanja setiap barang.
• Seorang Kasir mengeluarkan uang untuk kepentingan pribadi
dengan membuat Slip Pengeluaran seolah-olah untuk kepentingan
kantor, yaitu membeli kebutuhan ATK walau sesungguhnya barang
tersebut tidak pernah dibeli.
• Seorang Panitia Pembangunan Gedung kantor koperasi belanja 100
zak semen (dalam nota) tetapi yang dikirimkan hanya 95 zak. Untuk
5 zak semen dibawa pulang untuk kepentingan perbaikan rumah
pribadinya.
Kasus Pemalsuan
 Seorang Komisari (Pengurus Kelompok) mengajukan
permohonan pinjaman dengan menggunakan nama anggota
lain. Dimana anggota yang bersangkutan sesungguhnya tidak
memanfaatkan pinjaman tersebut. Semua dokumen
permohonan, kuitansi penerimaan dan surat perjanjian
pinjaman dimana tanda tangan anggota tersebut dipalsukan.
RED FLAG
• Red flags merupakan suatu kondisi yang
janggal atau berbeda dengan keadaan
normal. Dengan kata lain, red flags adalah
petunjuk atau indikator akan adanya sesuatu
yang tidak biasa dan memerlukan penyidikan
lebih lanjut.
• Red flags tidak mutlak menunjukkan apakah
seseorang bersalah atau tidak, tetapi red flags
ini merupakan tanda-tanda peringatan bahwa
fraud mungkin terjadi (Hevesi, Alan
G.,Pattison, Mark P).

Anda mungkin juga menyukai