Anda di halaman 1dari 29

Prinsip Fraud

Anindya Ratna Kartika Hady


12030119420063

Diyang Puspita
12030119420069

Meet
Our
Team
Agenda
Penjelasan Fraud
01
Fraud Triangle
02
Lingkup Fraud
03
Ciri ciri Orang yang Melakukan Fraud
04
Orang Yang Sering Terkena Fraud
05
Pengklasifikasiin Fraud
06
Fraud Tree
07
Penjelasan Fraud
Definisi Fraud

Fraud sebagai Management Menurut ACFE


tindak kriminal Fraud

2 4 6

1 3 5
Corporate Menurut Suatu
Fraud Orang Awam Kerugian
Fraud Triangle
Lingkup Fraud
Hasil Penelitian (Survey) :

 ACFE tahun 1996 – 2008 = 6% dari pendapatan pertahun


(Amerika)
 SEC tahun 1987-1997 = 83% dilakukan oleh eksekutif
perusahaan
 KPMG tahun 2009 (204 orang eksekutif perusahaan dengan
pendapatan perusahaan diatas $250 juta) = Pengendalian
Kepatuhan dalam perushaan tidak memdai
 ACFE = kerugian yang diderita akibat fraud selama 1996 s.d 2008
adalah 6% dari pendapatan yang dilaporkan pada tahun 1996,
2002 dan 2004, 5% pada Tahun 2006, dan 7% pada Tahun 2008.
Dengan demikian lingkup dari fraud adalah rata-rata sebesar 6%
dari ekonomi Amerika Serikat
Ciri – Ciri Orang yang
Melakukan Fraud
1. Orang yang pernah mengalami kegagalan lebih mungkin untuk melakukan
kecurangan
2. Orang yang tidak disukai dan tidak menyukai dirinya sendiri lebih mungkin untuk
menipu (licik)
3. Orang yang impulsif, mudah digoda, dan tidak sabar dalam memperoleh sesuatu
lebih mungkin terlibat didalam penipuan.
4. Orang yang memiliki perasaan takut akan ditangkap dan dihukum, lebih tahan
terhadap godaan untuk melakukan penipuan.
5. Orang cerdas cenderung lebih jujur daripada orang tidak tahu. Orang kelas
mengengah ke atas cenderung lebih jujur daripada orang kelas bawah
6. Semakin mudah untuk melakukan kecurangan dan pencurian, semakin banyak orang
yang akan melakukannya.
7. Masing-masing orang memiliki tingkat kebutuhan berbeda yang akan mendorong
untuk berbohong, berbuat curang, atau mencuri
8. Kebohongan, Kecurangan, dan Pencurian meningkat ketika seseorang memiliki
tekanan yang tinggi untuk mencapai suatu tujuan
9. Perjuangan untuk bertahan dapat menyebabkan ketidakjujuran.
Perbuatan kebohongan, kecurangan, dan pencurian di tempat kerja dalam berbagai
situasi diikuti dengan :

Variabel Personal Variabel Organisasi Variabel Eksternal


Bakat / Kemampuan Ruang Lingkup Tingkat Kompetisi di
Pekerjaan dalam Industri
Sikap / Pilihan
Peralatan / Pelatihan Kondisi
Kebutuhan / yang disediakan Perekonomian
Keinginan Pribadi
Sistem Pemberian Nilai – nilai di Dalam
Nilai / Keyakinan Penghargaan Masyarakat
Mengapa Karyawan Melakukan Kebohongan, Kecurangan, dan Pencurian di
Tempat Kerja?

1 Karyawan Berfikir Bahwa Dia Sangat Membutuhkan Uang Tersebut

2 Pencurian Oleh Karyawan Merupakan Situasi Yang Situasional, Setiap Pencurian


Terjadi Pada Kondisi Tertentu dan Setiap Pelaku Mempunyai Motif Berbeda

3 Tidak Pernah Ada Yang Dituntut Karena Mencuri Dari Organisai / Perusahaan

4 Karyawan Tidak Tau Bagaimana Mengatur Keuangannya Sendiri Sehingga


Selalu Bangkrut dan Bersiap Untuk Mencuri

5 Karyawan Berfikir Keuntungan Sangat Banyak, Mencuri Sedikit Tidak Akan


Menyakiti Siapa Pun
Pencuri High-Level dan Low-Level

ACFE Melakukan Survey Bahwa Semakin besar fraud dalam segi biaya dan kehilangan,
dilakukan oleh Pelaku yang :
(a) telah lama bekerja di perusahaan,
(b) memiliki penghasilan yang tinggi,
(c) biasanya pria,
(d) usia di atas 60 tahun,
(e) berpendidikan tinggi,
(f) tidak bekerja sendiri, dan
(g) tidak memiliki catatan kriminal.

Hall and Singleton juga memberikan ciri-ciri yang hampir sama secara general mengenai
Pelaku, yaitu :
(a) memiliki peran penting di perusahaan,
(b) biasanya pria,
(c) usia di atas 50 tahun,
(d) telah menikah, dan
(e) berpendidikan yang tinggi.
Orang yang Sering
Terkena Fraud
Bukti empiris menunjukan bahwa factor yang paling sering menjadi penyebab terjadinya fraud
adalah karena kurangnya pemisahan tugas tanpa adanya pengendalian yang memadai biasanya
terjadi pada perusahaan kecil.

Pihak Petinggi Perusahaan harus dapat mempercayai bawahannya agar tercipta loyalitas dan
kejujuran, karena rasa tidak percaya dari petinggi perusahaan kepada bawahannya biasanya
menyebabkan terjadinya fraud.
Pengklasifikasian
Fraud

Hampir seluruh survei tentang fraud memiliki system yang berbeda dalam
pengklasifikasian fraud.
Pengelompokan Secara Umum Atas Fraud

05 01

Manajemen dan Non- Investor dan konsumen


Manajemen Fraud Fraud

04 02

Fraud dari dalam dan dari Fraud Pidana dan Perdata


luar perusahaan

03
Fraud yang menguntungkan
dan merugikan perusahaan
Pengelompokan Secara Spesifik
Korban Jenis Fraud
Pelanggan  Iklan Palsu
 Berat Palsu
 Ukuran Palsu
 Pelabelan / Branding Palsu
 Produk Cacat

Pemegang Saham  laporan keuangan palsu


 prakiraan keuangan palsu
 keterangan palsu
Kreditor  laporan keuangan palsu
 prakiraan keuangan palsu
 keterangan palsu

Pesaing  Jual di Bawah Biaya


 Pembajakan Informasi
 Rahasia Dagang
 Korupsi Karyawan

Bank  aplikasi palsu untuk laporan keuangan


 kredit palsu

Perusahaan  Pemalsuan Pendapatan


 Melebihkan Aset
 Melebihkan Pendapatan

Operator Asuransi  Fraud Kerugian


 klaim Pembakaran
 aplikasi palsu untuk asuransi

Agensi Pemerintah  Klaim Kontrak Palsu


Fraud Orang Dalam Terhadap Perusahaan
 Pengalihan uang tunai, konversi, dan pencurian (front-end fraud)
 Periksa membesarkan dan tanda tangan atau dukungan pemalsuan
 manipulasi piutang seperti lapping dan palsu memo kredit
 Hutang manipulasi seperti menaikkan atau fabrikasi faktur vendor,
klaim manfaat, dan voucher biaya, dan memungkinkan vendor,
pemasok, dan kontraktor untuk overcharge
 Payroll manipulasi seperti menambahkan karyawan ada atau
mengubah kartu waktu
 manipulasi persediaan dan hiburan seperti reklasifikasi munafik
persediaan ke usang, rusak, atau status sampel, untuk membuat
cache dari mana pencurian dapat dibuat lebih mudah
 Nikmat dan pembayaran kepada karyawan oleh vendor, pemasok,
dan kontraktor
Fraud Orang Luar Terhadap Perusahaan

 Vendor, pemasok, dan kontraktor fraud, seperti pengiriman


barang singkat, mengganti barang-barang berkualitas rendah,
overbilling, penagihan ganda, penagihan tetapi tidak memberikan
atau memberikan tempat lain
 Vendor, pemasok, dan kontraktor korupsi karyawan
 korupsi pelanggan karyawan
Fraud Untuk Perusahaan

 Penetapan harga
 Kecurangan pelanggan dengan menggunakan perangkat seperti
bobot singkat, jumlah, dan langkah-langkah; mengganti bahan yang
lebih murah; dan iklan palsu
 Melanggar peraturan pemerintah
 Merusak personil pelanggan
 Korupsi politik
 biaya pada kontrak pemerintah
Fraud Tree
ACFE telah mengembangkan suatu model untuk menggolongkan
fraud yang dikenal sebagai fraud tree, yang menggolongkan sekitar
empat puluh sembilan skema fraud yang berbeda yang
dikelompokkan pada kategori dan subkategori. Ke tiga kategori
utama adalah
(1) pernyataan yang tidak benar,
(2) Penyalahgunaan aset, dan
(3) korupsi.
Kasus Fraud di
Indonesia
Kronologi Kejadian :
 Sejak Agustus 1989, Malinda Dee tercatat sebagai karyawan di
Citibank
 Kasus pembobolan dana nasabah Citibank senilai Rp 40 Miliar
oleh Inong Melinda alias Melinda Dee yang menjabat sebagai
Relation Manager Citigold
 pihak Citibank mendapat aduan dari tiga nasabahnya terkait
dengan dana nasabah yang ada di tabungan menghilang
 Selain pembobolan dana nasabah, tersangka juga melakukan
pencucian uang
 Oleh Melinda para nasabah dikelabui dengan pemberian blangko
kosong untuk ditandatangani agar mudah bertransaksi
Keterkaitan Kasus dengan Materi :

1. Perbuatan Melinda Dee termasuk kategori fraud karena memenuhi


unsur-unsur fraud
2. Fraud Triangle
3. Fenomena Melinda Dee sesuai dengan ciri-ciri pelaku fraud
4. Dari kasus yang dilakukan oleh Malinda Dee ini banyak pihak yang
dirugikan
5. Pada kasus diatas diklasifikasikan sebagai internal fraud karena
dilakukan oleh orang dalam perusahaan
6. Fraud Tree
Thank you
Insert your subtitle here

Anda mungkin juga menyukai