Anda di halaman 1dari 30

ANALISIS INVESTASI DAN

BELANJA MODAL SEKTOR PUBLIK


Kelompok 2 :
Ratu Persada P. P. M. (12030119420065)
Myra Shafira P. (12030119420066)
Farrasnanda Noni A. (12030119420071)
ANALISIS INVESTA
SI
PROGRAM INVESTASI PUBLIK

Permasalahan yang sulit diselesaikan pada investasi publik antara


lain:
• Memastikan bahwa program investasi publik yang diajukan
merupakan program yang komprehensif
• Memperkirakan pengeluaran yang dibutuhkan dimasa yang
akan datang
• Mengevaluasi relevansi proyek-proyek yang ada
• Mengembangkan analisis dan perencanaan untuk
pengeluaran investasi dan pengeluaran yang rutin
Untuk menentukan kebutuhan investasi perlu dilakukannya
evaluasi yang mencangkup :
1) Inventarisasi investasi
2) Inventarisasi investasi yang memuat daftar nama dan
jenis investasi, nilai investasi, kondisi barang modal yang
saat ini ada serta apakah baik ataukah buruk
3) Cakupan layanan dengan tingkat investasi yang sekarang
ada
4) Tambahan cakupan layanan yag dibutuhkan saat ini dan
masa yag akan dating
5) Inventarisasi kebutuhan investasi
6) Evaluasi kelayakan investasi
7) Kriteria kelayakan investasi yang meliputi aspek teknis,
sosial budaya, finansial, ekonomi dan aspek distribusi
PENENTUAN KEBUTUHAN INVESTASI PUBLIK

Terdapat beberapa cara dalam menggolongkan usul-usul investasi :

01 Investasi penggantian

02 Investasi penambahan kapasitas

03 Investasi baru
ASPEK KELAYAKAN INVESTASI
Insert the title of your subtitle Here

Aspek teknis
A A Jika suatu usulan investasi sudah tidak
layak, maka usulan tersebut ditolak

Aspek sosial dan budaya


B B Adanya pertimbangan implikasi social
dari investasi yang diusulkan

Aspek ekonomi dan finansial


C C Menilai kontribusi proyek terhadap
perekonomian dan finansial

Aspek distribusi
D D Masalah distribusi pelayanan publik
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INVESTASI PUBLIK

Merefleksikan tingkat keuntungan (rate Tingkat diskonto


of return) yang diperoleh dari suatu
proyek dengan tingkat risiko tertentu.
Pada sektor swasta terdapat dua
sumber pendanaan yaitu biaya modal
dan pembiayaan utang.
Biaya modal total dapat dinyatakan
dengan rumus :

Semakin tinggi tingkat inflasi, maka


semakin rendah nilai riil keuntungan di
masa depan yang diharapkan
Tingkat inflasi (expected future return)
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INVESTASI PUBLIK

Ketidakpastian ekonomi dan hokum,


Risiko dan
kekacauan social politik, tidak adanya
ketidakpastian
jaminan keamanan dan kebijakan
yang tidak komsisten dapat
meningkatkan risiko investasi.
Terjaminnya keamanan berinvestasi,
penegakan hokum dan demokrasi
serta terjaminnya property right and
contract right dapat menurunkan risiko Keadaan ketika organisasi
investasi. menghadapi masalah ketersediaan
dana untuk melakukan pengeluaran
investasi. Penilaian investasi harus
memperhatikan hal-hal berikut :
• Tingkat utang pemerintah
• Tingkat kesempatan social yang
dikorbankan (social opportunity cost
rate)
Capital rationing • Social time preference rate
TEKNIK DASAR PENILAIAN INVESTASI PUBLIK
Langkah utama untuk mengevaluasi proyek investasi:

Mengidentifikasikan kebutuhan Menentukan Cost-Benefit


01 informasi yang mungkin dilakukan 02 Relationship
Berbagai alternatif proyek dalam sektor Manfaat ditekankan pada semua keunggulan
publik perlu diidentifikasi, dianalisis, dan ekonomi dan sosial sedangkan biaya
dipertimbangkan keterkaitannya. ditekankan pada kelemahan proyek yang
dikuantifikasikan dalam bentuk uang.

Menghitung manfaat dan biaya Memilih proyek yang memiliki


dalam rupiah manfaat terbesar dan efektivitas
03 Untuk manfaat dan biaya sosial yang
04 biaya yang tinggi
sukar dikuantifikasikan, akan digunakan
analisis efektivitas biaya. Rasio efektivitas biaya adalah langkah awal
penerimaan suatu proyek dengan berbagai
penghitungan di dalamnya.
Teknik- Dibedakan menjadi 2 metode, yaitu:
- Metode Tradisional
TeknikPenilaian - Metode Aliran Kas yang
Didiskontokan (Discounted Cash

Investasi Flow)

Metode Tradisional

a. Tingkat Pengembalian Modal yang Diinvestasikan (ROCE)

  𝐿𝑎𝑏𝑎 𝐴𝑘𝑢𝑛𝑡𝑎𝑛𝑠𝑖 • Laba Akuntansi diperoleh dari


Laporan Laba Rugi
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎h 𝑚𝑜𝑑𝑎𝑙 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑖𝑛𝑣𝑒𝑠𝑡𝑎𝑠𝑖𝑘𝑎𝑛 • Jumlah Modal diperoleh dari Neraca

Kendala dalam ROCE:


• Laba yang diperoleh tidak akurat karena ikut memasukkan item bukan kas
seperti depresiasi dan cadangan kerugian piutang
• Hanya mengukur periode tunggal
Teknik-
TeknikPenilaian
Investasi
Metode Tradisional

b. Analisis Payback Period (PP) Kendala dalam Payback Period:


• Mengabaikan penerimaan investasi
  𝐼𝑛𝑣𝑒𝑠𝑡𝑎𝑠𝑖 𝐴𝑤𝑎𝑙 yang diperoleh setelah PP tercapai
𝐾𝑒𝑢𝑛𝑡𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑇𝑎h𝑢𝑛𝑎𝑛 • Mengabaikan nilai waktu uang
• Tidak dapat digunakan untuk
pengambilan keputusan investasi
yang bersifat mutually exclusive
Teknik-
TeknikPenilaian
Investasi
 Metode Discounted Cash Flow

a. Net Present Value (NPV)


Proyek dengan NPV positif adalah proyek dengan prioritas diterima.

Keterangan:
i = tingkat diskonto
n = 1, 2, …, n tahun (umur proyek)
CF = cash flow
Teknik-
TeknikPenilaian
Investasi
 Metode Discounted Cash Flow

b. Net Present Benefits (NPB)


Proyek yang diterima adalah proyek dengan NPB tertinggi.

Keterangan:
NPB = nilai bersih, manfaat dikurangi biaya pada tahun ke-n
i = tingkat diskonto
n = 1, 2, …, n tahun (umur proyek)
M = manfaat
C = biaya
Teknik-
TeknikPenilaian
Investasi
Metode Discounted Cash Flow

c. Internal Rate of Return (IRR)


Ukuran yang digunakan untuk menyetarakan aliran kas bersih di
masa depan dengan pengukuran investasi awal. IRR dinyatakan
dalam persentase dan proyek dengan nilai IRR besar maka menjadi
proyek yang potensial untuk diterima
Analisis Biaya-Manfaat
 

Proyek yang dipilih:


Dengan rumus di atas, proyek akan dilaksanakan
Proyek yang memberi-
apabila M/C > 1
kan keuntungan yang
lebih besar dibanding-
kan biayanya.

Manfaat sosial
>
Biaya sosial CBA merupakan alat membangun kriteria
penilaian investasi, termasuk manfaat sosial
bersihnya.
• Net Social-Benefit
NSB diperhitungkan dari manfaat berwujud dan tidaknya seperti bebas polusi,
hemat waktu, dan sebagainya.

 Rumus Net Social Benefit

Langkah-langkah 2. Mengukur dan


dalam mengevaluasi
menjalankan CBA biaya dan manfaat

1. Memutuskan 3. Timing dan


biaya dan manfaat aliran biaya dan
apa saja yang manfaat
akan dimasukkan
Analisis Efektivitas-Biaya

Penilaian terhadap Kesulitan yang ditemui dalam CEA ketika


biaya, manfaat, membuat estimasi atas waktu dan besarnya
dan dampak yang
dapat dikuantifi- biaya dan manfaat di masa depan. Selain itu,
kasikan atas suatu juga saat pemilihan tingkat diskonto yang
proyek.
tepat atau penyesuaian untuk tingkat risiko
dan ketidakpastian.
• Analisis Efektivitas-Biaya
Langkah- 1. Menentukan jumlah dan waktu atas semua biaya modal
langkah
melakukan 2. Membuat estimasi biaya yang akan terjadi selama umur
proyek
CEA
adalah: 3. Membuat estimasi output terukur selama umur proyek

4. Membuat estimasi pengaruh biaya dan pendapatan atas


aktivitas
5. Mendiskontokan biaya dan manfaat yang dapat diukur untuk
perbandingan
6. Menjelaskan kemungkinan adanya biaya dan manfaat yang
tidak dapat dikuantifikasi dari proyek yang akan dijalankan
ANALISIS BELANJ
A MODAL
Belanja
Belanja dapat dipahami sebagai
kewajiban pemerintah yang mengurangi
kekayaan bersih yang terjadi akibat
transaksi masa lalu.

• Belanja berbeda dengan pengeluaran.


• Tidak semua pengeluaran yang
.dilakukan pemerintah daerah yang
menyebabkan berkurangnya kas di
Rekening Kas Umum dikategorikan
sebagai belanja.
• Namun setiap belanja merupakan
pengeluaran pemerintah.
Belanja Modal Belanja modal adalah pengeluaran yang
dilakukan dalam rangka pembentukan
modal yang sifatnya menambah aset tetap
atau inventaris yang memberikan manfaat
lebih dari satu periode akuntansi,
termasuk di dalamnya adalah pengeluaran
untuk biaya pemeliharaan yang sifatnya
mempertahankan atau menambah masa
manfaat, serta meningkatkan kapasitas
dan kualitas aset.

• Pengeluaran belanja modal dilakukan


untuk memberikan manfaat jangka
menengah dan panjang.
• Belanja modal tidak bersifat rutin.
Pengelompokan Belanja Modal
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 101/ PMK.02/2011 Tentang Klasifikasi Anggaran

Belanja Modal Tanah

01 Seluruh pengeluaran untuk pengadaan/pembelian/pembebasan/ penyelesaian, balik nama, pengosongan,


penimbunan, perataan, pematangan tanah, pembuatan sertifikat tanah serta pengeluaran-pengeluaran lain
yang bersifat administratif sehubungan dengan perolehan hak dan kewajiban atas tanah pada saat
pembebasan/pembayaran ganti rugi sampai tanah tersebut siap digunakan/dipakai.

Belanja Modal Peralatan dan Mesin


02 Pengeluaran untuk pengadaan peralatan dan mesin yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan
antara lain biaya pembelian, biaya pengangkutan, biaya instalasi, serta biaya langsung lainnya untuk
memperoleh dan mempersiapkan sampai peralatan dan mesin tersebut siap digunakan.

Belanja Modal Gedung dan Bangunan


03 Pengeluaran untuk memperoleh gedung dan bangunan secara kontraktual sampai dengan
gedung dan bangunan siap digunakan meliputi biaya pembelian atau biaya konstruksi,
termasuk biaya pengurusan IMB, notaris, dan pajak (kontraktual).
Dalam belanja ini termasuk biaya untuk perencanaan dan pengawasan yang terkait dengan
perolehan gedung dan bangunan.
Pengelompokan Belanja Modal
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 101/ PMK.02/2011 Tentang Klasifikasi Anggaran

Belanja Modal Jalan, Irigasi, dan Bangunan

04 Pengeluaran untuk memperoleh jalan dan jembatan, irigasi dan jaringan sampai siap pakai meliputi biaya
perolehan atau biaya kontruksi dan biaya-biaya lain yang dikeluarkan sampai jalan dan jembatan, irigasi dan
jaringan tersebut siap pakai. Dalam belanja ini termasuk biaya untuk penambahan dan penggantian yang
meningkatkan masa manfaat, menambah nilai aset, dan di atas batas minimal nilai kapitalisasi jalan dan
jembatan, irigasi dan jaringan.

Belanja Modal Lainnya

05 Termasuk dalam belanja modal ini : kontrak sewa beli, pengadaan/pembelian barang-barang
kesenian, barang-barang purbakala dan barang-barang untuk museum, serta hewan ternak, buku-
buku dan jurnal ilmiah sepanjang tidak dimaksudkan untuk dijual dan diserahkan kepada
masyarakat.

Belanja Modal Badan Layanan Umum (BLU)


06 Pengeluaran untuk pengadaan/perolehan/pembelian aset yang dipergunakan dalam rangka
penyelenggaraan operasional BLU.
Aset tetap :
• Berwujud,
• Akan menambah aset pemerintah,
• Mempunyai masa manfaat lebih dari 1 tahun,
• Nilainya relatif material.

Aset Lainnya :
• Tidak berwujud,
• Akan menambah aset pemerintah,
• Mempunyai masa manfaat lebih dari 1 tahun,
• Nilainya relatif material.

Kriteria kapitalisasi, diharapkan entitas dapat menetapkan


kebijakan akuntansi mengenai batasan minimal nilai kapitalisasi
suatu aset tetap atau aset lainnya, sehingga pejabat / aparat
penyusun anggaran dan / atau penyusun laporan keuangan
pemerintah mempunyai pedoman dalam penetapan belanja modal
baik waktu penganggaran maupun pelaporan keuangan pemerintah.
Analisis Belanja
Analisis Belanja sangat penting
dilakukan untuk mengevaluasi apakah
pemerintah telah menggunakan
Anggara Belanja Negara / Daerah
secara ekonomis, efisien, dan efektif
(value for money).

Sejauh mana pemerintah telah


melakukan efisiensi anggaran,
menghindari pengeluaran yang tidak
perlu, dan pengeluaran yang tidak tepat
sasaran.
Beberapa analisis belanja yang dapat dilakukan

01 Analisis Varians Belanja

02 Analisis Pertumbuhan Belanja

03 Analisis Keserasian Belanja


• Analisis Belanja per Fungsi terhadap Modal Belanja
• Analisis Belanja Operasi terhadap Total Belanja
• Analisis Belanja Modal terhadap Total Belanja
• Analisis Belanja Langsung dan Tidak Langsung

04 Rasio Efisiensi Belanja


Analisis Belanja Modal
Relaisasi Belanja Modal
io Belanja Modal terhadap Total Belanja= x 100
Total Belanja

Berdasarkan rasio yang dihasilkan dari


analisis, pembaca laporan dapat
mengetahui porsi belanja yang
dialokasikan untuk investasi dalam
bentuk belanja modal pada tahun
anggaran bersangkutan.

Pada umumnya proporsi belanja modal


terhadap total belanja adalah 5-20%.
Laporan Realisasi Anggaran
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah

 = 9,66 %
Thank you

Anda mungkin juga menyukai