Anda di halaman 1dari 20

Pertemuan I

•Semangat nusa nipa, local wisdom, omniconectivity

Semangat Nusa Nipa


sebagai Landasan
Konsep
Kewirausahaan
Mahasiswa UNIPA
Indonesia
Kreatif dan Inovatif, Mandiri dan Tangguh
Unggul, Profesional ,Peduli Lingkungan,Peduli Sosial, Berwawasan Global.
Konsep Kewirausahaan dalam semangat Nusa Nipa

 Istilah kewirausahaan (Etimologis) merupakan padanan kata dari


entrepreneurship dalam bahasa inggris. Kata entrepreneurship sendiri
sebenarnya berasal dari bahasa perancis yaitu ‘entreprende’ yang berarti
petualang, pencipta dan pengelola usaha.
Pengertian Wiraswasta (Etimologis)
 Emma Satriaty (2002): Wiraswasta = Wirausaha =
Entrepreneur
 1. Wira = manusia unggul, utama, berbudi luhur, berjiwa besar,
berani, teladan, arif, ksatria, memiliki keagungan watak dan
sejenisnya!
 2. Swa = sendiri
 3. Sta = berdiri
 4. Swasta = BERDIKARI
Seorang pemberani dalam mengelola bisnis (usaha) dalam rangka
mencapai kesejahteraan.
Kajian Empiris Semangat Nusa Nipa dalam
Mengimplementasikan Kewirausahaan
Religiusitas dalam Kewirausahaan
 Religiusitas akan mempengaruhi pilihan individu dalam melaksanakan
aktivitas kewirausahaan (Audretsch et al., 2021). bermanfaat untuk wirausaha
dalam menghadapi perubahan lingkungan (Patel,
2021), sehingga akan mampu bertahan dalam lingkungan bisnis
 Secara empiris, beberapa peneliti menyatakan bahwa religiusitas akan
memberikan dampak pada pencapaian kinerja yang unggul (Kohl, 2019) dan
keberhasilan kewirausahaan (Makhbul & Hasun, 2019; Shariff & Saud, 2019).
 Faktor-faktor yang mendorong keberhasilan kewirausahaan
dalam menjalankan kegiatan bisnis dalam membuat keputusan sekaligus
mengendalikan persona dan organisasi untuk memberikan kontribusi bagi
keberhasilan usaha
Semangat Kejujujuran, Disiplin dan
Tanggungjawab dalam kewirausahaan
 Realita mengatakan bahwa menjalani sebuah profesi sikap jujur,
displin dan tanggungjawab merupakan hal yang utama dari sikap
manusia yang akan berpengaruh kehidupan setiap hari termasuk
dalam setiap aktifitas dalam dunia usaha, sebab dengan bersikap jujur,
displin dan tanggungjawab akan membangun rasa percaya dari pihak
lain terutama orang menjadi clien atau menjadi patner dalam berbisnis.
Menurut Sujarwa (2020) .
 Bdk. MODUL PEMBELAJARAN KEWIRAUSAHAAN DAN INOVASI
Oleh : Centre for Industrial Innovation and Entrepreneurship Studies
(CIIES) 2019 milik Universitas Surabaya (UBAYA) tenyang prinsip
fundamental berbisnis. Hal.8
Semangat Kreatif dan Inovatif dalam
kewirausahaan
 Kreatif : Untuk meningkatkan kreativitas memerlukan
suatu proses dengan langkah-langkah sbb  Inovatif : Inovasi menurut Goman
(Rusdiana, 2021) adalah penerapan
a. Preparation
secara praktis ide kreatif. Inovasi
b. Investigation dapat diwujudkan dengan adanya
c. Tranformation kreativitas
d. Incubation  Inovatif: Perbaikan yang sudah ada,
e. Illumination Berlaku untuk produk, proses
produksi, model bisnis.
f. Verification
 Inovasi mengerjakan hal-hal baru
g. Implementation
dan merupakan instrumen khusus
(Alma, 2021) bdk. . Bdk. MODUL PEMBELAJARAN wirausahawan, sarana yang
KEWIRAUSAHAAN DAN INOVASI Oleh : Centre for Industrial
Innovation and Entrepreneurship Studies (CIIES) 2019 . Hal.19
digunakan untuk mengeksploitasi
perubahan menjadi peluang untuk
 Kreatif: Kemampuan untuk mengembangkan ide-ide baru dan bisnis atau jasa yang berbeda
untuk menemukan cara-cara baru dalam melihat masalah dan
peluang (Wycoff, 2021)
Semangat kemandirian dan Tangguh,
Unggul dan Profesional dalam kewirausahaan
 Mandiri dan Tangguh: Memiliki kemampuan dalam
mencari,melihat, dan menemukan peluang usaha yang  Mampu menanggung risiko kecil, sedang,
menjanjikan dan menguntungkan. ataupun besar ketika menjalankan suatu
 Melakukan hal-hal yang diperlukan dan berguna ketika bidang usaha.
telah menemukan peluang, serta memanfaatkan peluang  Berusaha untuk memperoleh keuntungan
tersebut. melalui berbagai keunggulan dalam
 Memiliki sikap mandiri dan rasa percaya diri dalam usaha memberikan kepuasan kepada pelanggan
(customer satisfaction).
memperoleh penghasilan dan keuntungan.
 Memiliki ketekunan dan bekerja keras dalam proses usaha  Memiliki kemauan dalam berusaha untuk
untuk menghasilkan produk, baik berupa barang ataupun mengenal dan mengendalikan kekurangan
jasa, dengan cara mencari metode kerja yang lebih baik. dan kelebihan bidang usaha yang dijalankan.
 Memiliki cara kerja yang efektif dan efisien.
Semangat Unggul dan Profesional dalam
kewirausahaan
 Memiliki keberanian dalam pengambilan risiko.
 Memiliki kemampuan dalam menghadapi segala risiko yang datang dengan pemecahan masalah
yang telah diperhitungkan.
 Memiliki upaya dalam mencapai dan menghasilkan suatu produk baik berupa barang ataupun jasa
dengan kualitas yang terjamin untuk digunakan atau dikonsumsi oleh berbagai konsumen.
 Memiliki kreatifitas dalam mencari dan menciptakan peluang pasar.
 Meningkatkan produktivitas dan efisiensi dalam bidang usaha.
 Berusaha untuk selalu meningkatkan berbagai keunggulan pada bidang usaha yang dijalani dengan
melakukan inovasi diberbagai hal yang dapat memberikan manfaat baik.
 Menghindari berbagai penyebab usaha tidak berkembang.
Peduli Lingkungan,Peduli Sosial, Berwawasan
Global dalam Kewirausahaan
 Peserta didik sebagai manusia yang utuh memiliki potensi diri, baik sebagai
pribadi maupun anggota masyarakat. Potensi diri tersebut akan dapat
berkembang dengan baik jika diupayakan secara optimal melalui proses
pendidikan kewirusahaan yang mampu menemukan karakteristiknya sendiri.
Melalui pendidikan kewirusahaan ini, peserta didik akan dapat diarahkan
menjadi sosok pribadi yang memiliki kompetensi majemuk sehingga dapat
tumbuh dan berkembang menjadi anggota masyarakat yang mampu
memecahkan persoalan hidupnya. Dalam hal ini, kunci utamanya adalah
semangat kepedulian lingkungan, peduli sosial dan berwawasan Global.
(Filasafat Sosial, Haryatmoko, SJ. 2019.
Sikka “Moret Epang”: Mandiri dan Tangguh (M),
Inovative & Kreatif(O), Religius (R), emansipasi
(E),Tanggungjawab (T),Efisiensi (E), Profesionalitas (P)-
(Peduli Lingkungan dan Sosial), Akuntabilitas (A),
Nasionalisme (N), berwawasan Global (G)
LOCAL WISDOM
&
OMNICONNECTIVITY
Local wisdom

 Local wisdom atau kearifan lokal


berarti kemampuan untuk berpikir
dan bertindak dengan
menggunakan pengetahuan,
pengalaman, pemahaman
mendalam, dan akal sehat yang
bersumber pada nilai-nilai
setempat.
 Sebuah kearifan lokal, jika diberdayakan secara kreatif/inovatif, akan
menjadi sebuah daya tarik tersendiri yang menawarkan eksotisme,
keunikan (diferensiasi), atau bahkan solusi untuk banyak masalah sosial
dan lingkungan hidup.
 Dengan memberdayakan kearifan lokal sebagai dasar pengembangan bisnis
maka produk yang dihasilkan, kebijakan berinvestasi, perlakuan terhadap
seluruh stakeholders (pemasok, pelanggan, karyawan, investor, dan
sebagainya), bahan baku yang digunakan, strategi bisnis, dan layanan
purnajual akan sanggup meningkatkan kesejahteraan masyarakat,
menumbuhkembangkan budi pekerti, menjaga keselarasan dengan
lingkungan, dan mengedukasi masyarakat untuk belajar berpikir kritis
sekaligus kreatif.
omniconnectivity
 Omniconnectivity atau  Kesaling terkaitan ini menjadi makin
kesalingterkaitan universal berarti jelas tergambar melalui internet of
bahwa segala sesuatu di semesta,
things.
makhluk hidup, cuaca dan
fenomena adalah saling terhubung.  Dalam era internet of things, segala
 Beberapa manifestasi yang dapat sesuatu yang terjadi dalam dunia
kita lihat antara lain adalah global fisik tercatat, terunggah ke cloud,
warming dan internet of things. dan dianalisis oleh komputer.
 Apa pun yang kita lakukan akan memiliki
efek berantai, yang pada gilirannya akan
kembali ke kita dalam berbagai
manifestasinya baik secara langsung
maupun tidak langsung.
 Kesadaran akan kesalingterkaitan ini
akan membuat kita semakin bijaksana
dan memiliki cara berpikir yang holistik
sebelum mengambil keputusan bisnis apa
pun.
 Dengan menggunakan kesadaran kesalingterkaitan universal sebagai dasar
pengembangan bisnis, maka produk yang dihasilkan, kebijakan berinvestasi,
perlakuan terhadap seluruh stakeholders (pemasok, pelanggan, karyawan, investor,
dan sebagainya), bahan baku yang digunakan, strategi bisnis, dan layanan
purnajual akan sanggup berkontribusi untuk lingkungan kolektif yang lebih
nyaman, aman, dan sejahtera.
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai