Anda di halaman 1dari 6

MENGEMBANGKAN JIWA KEWIRAUSAHAAN

SEBAGAI DASAR MENJALANKAN USAHA


Nur Saada
Jurusan Teknik Mesin, Politeknik Negeri Semarang
Abstract
Nowadays more and more members of the public who tried to enter into the world of
business, whether micro, small and medium. The intention of entering the business world in
general is driven by national economic conditions are not yet fully capable of creating jobs,
good for those who at this moment ready to enter the workforce, as well as new labor force,
ie those who have recently graduated from an educational institution or caused by various
causes can not be forced to complete their education. Those who drop out of school or who
are not able to continue to pursue higher education also need to get a decent and dignified
life. So in order to survive, they choose the alternative to enter the business world. With
capital determination, passion or whatever possessed them to try berwirausaha.Mereka not
easily give up the face of life's difficulties, but among them many of them fail. Studying the
failure of these efforts, among others, caused by the perpetrator that are less or not develop
the entrepreneurial spirit in running the business.
Keywords: Entrepreneurial spirit, running a business

PENDAHULUAN melalui kegiatan penelitian dan pengembangan


untuk meraih pangsa pasar. Sesuatu yang baru
Dalam kehidupan sehari-hari, masih banyak
dan berbeda adalah nilai tambah barang dan jasa
orang menafsirkan dan memandang bahwa
yang menjadi sumber keunggulan untuk dijadikan
kewirausahaan identik dengan apa yang dimiliki
peluang meraih keberhasilan.
dan dilakukan oleh usahawan atau wiraswasta.
Pandangan tersebut kurang tepat karena jiwa dan
Jadi, kewirausahaan merupakan suatu
sikap kewirausahaan tidak hanya dimiliki oleh
kemampuan dalam menciptakan nilai tambah di
usahawan, namun juga oleh setiap orang yang
pasar yang didukung oleh pengembangan jiwa
berpikir kreatif dan bertindak inovatif, misalnya
kewirausahaan melalui proses pengelolaan
petani, karyawan, pegawai pemerintah, guru,
sumber daya dengan cara-cara baru dan berbeda,
mahasiswa, pimpinan proyek, dan lain
seperti:
sebagainya. Memang pada awalnya
1. Pengembangan teknologi.
kewirausahaan dijumpai dalam dunia bisnis, akan
2. Penemuan pengetahuan ilmiah.
tetapi akhir-akhir ini berkembang dalam berbagai
3. Perbaikan produk barang dan jasa yang ada.
aspek kehidupan.
4. Menemukan cara-cara baru untuk
mendapatkan produk yang lebih banyak
Kewirausahaan (entrepreneurship), inti dan
dengan sumber daya yang lebih efisien. (
hakekatnya adalah kemampuan kreatif dan
Suryana, 2011 : 2 ).
inovatif yang dijadikan dasar, kiat, dan sumber
daya untuk mencari peluang menuju sukses. Inti
Kreativitas (creativity) adalah kemampuan
dari kewirausahaan menurut Peter F. Drucker
mengembangkan ide dan cara-cara baru dalam
(1994) adalah kemampuan untuk menciptakan
memecahkan masalah dan menemukan peluang
sesuatu yang baru dan berbeda melalui pemikiran
(thinking new things). Sedangkan inovasi
kreatif dan tindakan inovatif demi terciptanya
(innovation) adalah kemampuan menerapkan
peluang. Banyak orang, baik pengusaha maupun
kreativitas dalam rangka memecahkan masalah
yang bukan pengusaha, meraih sukses karena
dan menemukan peluang (doing new things).
memiliki kemampuan kreatif dan inovatif. Proses
Sesuatu yang baru dan berbeda yang diciptakan
kreatif dan inovatif tersebut biasanya diawali
wirausaha selain berbentuk hasil seperti barang
dengan munculnya ide-ide dan pemikiran-
dan jasa, juga bisa berbentuk proses seperti ide,
pemikiran untuk menciptakan sesuatu yang baru
metode, dan cara. Hal yang baru dan berbeda
dan berbeda. Sedangkan dalam organisasi
yang diciptakan melalui proses berpikir kreatif
perusahaan, proses kreatif dan inovatif dilakukan
MENGEMBANGKAN JIWA KEWIRAUSAHAAN SEBAGAI DASAR ....... (Nur Saada) 25
dan bertindak inovatif merupakan nilai tambah dan bertindak inovatif, sehingga tantangan awal
akan menjadi keunggulan. Keunggulan inilah tadi teratasi dan terpecahkan. Tidak adanya
yang menjadi daya saing yang diciptakan oleh tantangan tidak akan kreatif, dan tidak kreatif
para wirausaha. tidak akan ada tantangan. Semua tantangan pasti
memiliki risiko, yaitu kemungkinan berhasil atau
Nilai tambah yang tercipta adalah sumber peluang gagal. Oleh karena itu, pelaku wirausaha adalah
untuk sukses bagi wirausaha. Kreativitas akan orang yang berani menghadapi risiko dan
muncul apabila wirausaha melihat sesuatu yang menyukai tantangan. Ide kreatif dan inovatif
telah dianggap lama, dan berpikir sesuatu yang wirausaha tidak sedikit yang diawali dengan
baru dan berbeda. Dengan demikian, sukses proses imitasi (peniruan) dan duplikasi, kemudian
kewirausahaan akan tercapai apabila seseorang meningkat menjadi proses pengembangan, dan
berpikir dan melakukan sesuatu yang baru atau berujung pada proses penciptaan sesuatu yang
sesuatu yang lama dengan cara-cara baru. baru dan berbeda (inovasi). Tahap proses
penciptaan sesuatu yang baru dan berbeda itulah
yang disebut tahap kewirausahaan. Tahap inovasi
FUNGSI DAN PERAN WIRAUSAHA
dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik yang
Fungsi dan peran wirausaha dapat dilihat melalui berasal dari pribadi maupun lingkungan. Faktor
dua pendekatan, yaitu secara mikro dan makro. pribadi yang memicu kewirausahaan adalah motif
Secara mikro, wirausaha memiliki dua peran, berprestasi, komitmen, nilai-nilai pribadi,
yaitu sebagai penemu (innovator) dan perencana pendidikan, dan pengalaman. Sedangkan faktor
(planner). Sebagai penemu, wirausaha pemicu yang berasal dari lingkungan pada masa
menemukan dan menciptakan sesuatu yang baru, inovasi adalah peluang, model peran dan
seperti produk, teknologi, cara, ide, organisasi, aktivitas.
dan sebagainya. Sebagai perencana, wirausaha
berperan merancang tindakan dan usaha baru, MODAL KEWIRAUSAHAAN
merencanakan strategi usaha baru, merencanakan
Dalam kewirausahaan, modal tidak selalu identik
ide-ide dan peluang untuk meraih sukses,
dengan modal yang berwujud (tangible) seperti
menciptakan organisasi untuk menjalankan usaha
uang dan barang, tetapi juga modal yang tidak
yang baru, dan lain-lain. Secara makro, peran
berwujud (intangible) seperti modal intelektual,
wirausaha adalah menciptakan kemakmuran,
modal sosial, modal moral, dan modal mental
mendapatkan penghasilan, dan membuka peluang
yang dilandasi agama. Secara garis besar, modal
lapangan kerja yang berfungsi sebagai mesin
kewirausahaan dapat dibagi ke dalam empat jenis,
pertumbuhan ekonomi. (Suryana, 2011 : 4).
yaitu modal intelektual, modal sosial dan moral,
Ide dan peluang kewirausahaan dapat ditemukan
modal mental, serta modal material.
apabila wirausaha bersedia melakukan evaluasi
a. Modal intelektual, dapat diwujudkan dalam
terhadap peluang secara terus-menerus melalui
bentuk ide-ide sebagai modal utama yang
proses penciptaan sesuatu yang baru dan berbeda,
disertai pengetahuan, keterampilan,
mengamati peluang, menganalisis proses secara
komitmen, dan tanggung jawab sebagai modal
mendalam, dan memperhitungkan risiko yang
tambahan. Meskipun seorang wirauasaha
mungkin terjadi. Untuk memperoleh peluang,
memiliki tingkat pengetahuan yang tinggi,
wirausaha harus memiliki berbagai kemampuan
apabila tidak disertai komitmen yang tinggi,
dan pengetahuan, seperti kemampuan
maka ia tidak akan dapat menggunakan modal
menghasilkan produk atau jasa, menghasilkan
intelektualnya (Intellectual Capital =
nilai tambah, merintis usaha, melakukan proses
Competency x Commitment). Sedangkan
atau teknik untuk mengembangkan usaha.
Competency = Capability x Authorithy,
PROSES KEWIRAUSAHAAN artinya wirausaha yang kompeten adalah
wirausaha yang memiliki kemampuan dan
Proses kewirausahaan diawali dengan adanya wewenang sendiri dalam mengelola usahanya
suatu tantangan. Dari tantangan tersebut timbul secara mandiri. Wirausaha selalu bebas
gagasan, kemauan, dan dorongan untuk menentukan usahanya, tidak tergantung pada
berinisiatif, yang tidak lain adalah berpikir kreatif orang lain. Selanjutnya, Capability = Skill x

26 TEKNIS, Volume 11, Nomor 1, April 2016 : 25 - 30


Knowledge, artinya kapabilitas wirausaha kehidupan nyata dunia usaha yang terbentuk dari
sangat ditentukan oleh keterampilan dan kebiasaan, kata pepatah, alah bisa karena biasa.
pengetahuan. Keterampilan dan pengetahuan Bagaimanakah hal tersebut bisa terjadi, dan
ini perlu juga dilengkapi dengan sikap serta andaikata kita yang masuk kedalam dunia
motivasi untuk selalu berprestasi membentuk wirausaha, mungkinkah akan memperoleh
kepribadian yang berjiwa kewirausahaan. keberhasilan atau justru menemui kegagalan.
Dalam kewirausahaan, adanya kompetensi inti Banyak tokoh besar yang meraih kesuksesan dari
diharapkan akan tumbuh perkembangan kegagalan mereka. Contohnya, Soichiro Honda
kreativitas dan inovasi dalam rangka yang tidak diterima sebagai teknisi di Toyota
menciptakan nilai tambah untuk meraih Motor Corporation. Namun, pada akhirnya ia
keunggulan dengan berfokus pada berhasil mendirikan perusahaan yang menjadi
pengembangan dan keunikan. (Suryana, 2011 salah satu pesaing raksasa otomotif Jepang
: 6). tersebut. Tiga kali Steven Spielberg ditolak saat
b. Modal Sosial dan Moral, Modal ini mendaftarkan diri di sekolah film, tetapi pada
diwujudkan dalam bentuk kejujuran dan akhirnya ia mampu menjadi seorang sutradara
kepercayaan, sehingga dapat terbentuk citra. kawakan Hollywood. (Kompas, Rabu 26 Juni
Seorang wirausaha yang baik, biasanya 2013).
memiliki etika wirausaha seperti; kejujuran,
memiliki integritas, menepati janji, kesetiaan, Mencontoh tokoh-tokoh besar tersebut,
kewajaran, suka membantu orang lain, barangkali kita merasa malu jika depresi hanya
menghormati orang lain, warga Negara yang karena ditolak di satu pekerjaan. Justru kita perlu
baik dan taat hukum, mengejar keunggulan, meyakini, bahwa ada posisi yang lebih baik di
dan bertanggungjawab. Dalam konteks luar pekerjaan yang dikejar.Para tokoh besar
ekonomi maupun sosial, kejujuran,integritas, tersebut tidak mau terpuruk pada kegagalan.
dan ketepatan janji merupakan modal sosial Bangkit dari kegagalan memang tidak mudah,
yang dapat menumbuhkan kepercayaan dari kuncinya optimistis dan berpikir positif bisa
waktu ke waktu. menjadi langkah untuk bangkit dari kegagalan.
c. Modal Mental, adalah modal guna kesiapan Mereka mencoba bangkit dari kegagalan,
mental berdasarkan landasan agama, memperbaiki diri dan mau mengerahkan segenap
diwujudkan dalam bentuk keberanian untuk kemampuan potensi besarnya untuk berjuang
menghadapi risiko dan tantangan. hingga akhirnya mampu menggapai kesuksesan.
d. Modal material, adalah modal dalam bentuk
uang atau barang. Modal ini terbentuk apabila MENGEMBANGKAN JIWA
seseorang memiliki jenis-jenis modal di atas. KEWIRAUSAHAAN
Kewirausahaan, adalah kemampuan yang
JIWA KEWIRAUSAHAAN didalamnya mengandung unsur-unsur bakat
Seseorang yang telah memutuskan untuk menjadi (talents), ilmu pengetahuan dan keterampilan.
pelaku usaha meskipun dalam skala kecil dapat Didalam dunia nyata kita banyak menjumpai
disebut sebagai wirausahawan. Sebagai seorang seseorang yang memiliki sebuah usaha yang
pelaku usaha atau wirausahawan, maka ia perlu sangat maju, sementara diketahui bahwa latar
mengembangkan jiwa kewirausahaan. Dalam belakang pendidikan yang bersangkutan tidak
kehidupan sehari-hari, sering kita menyaksikan terlalu berarti. Kondisi seperti ini dapat dikatakan
seorang wirausahawan terjadi dengan sendirinya bahwa seseorang tersebut memiliki bakat sejak
dan kemudian sukses. Untuk yang demikian ini lahir. Apabila orang semacam ini sambil
bisa disebut mereka memiliki bakat. Namun kita menjalankan usahanya terus meningkatkan
juga sering menyaksikan, seseorang yang kemampuannya, pengetahuan dan keterampilan
beberapa tahun lalu ikut membantu orang lain dalam kompetensi bidang usaha, maka dapat
menjalankan usaha dagang di sudut jalan, dipastikan usahanya akan semakin berkembang.
sekarang telah membuka sendiri usaha dagangnya (Mulyadi Nitisusastro, 2010 : 34).
dan sukses. Contoh tersebut, merupakan

MENGEMBANGKAN JIWA KEWIRAUSAHAAN SEBAGAI DASAR ....... (Nur Saada) 27


Karakter dan Watak Kewirausahaan : keinginannya demi masa depan yang lebih
baik.
Para ahli mengemukakan karakteristik
6. Future orientation, yaitu berorientasi serta
Kewirausahaan dengan konsep yang berbeda-
memiliki perspektif dan wawasan jauh ke
beda. Geoffrey G. Meredith (1996 : 5-6),
depan.
mengemukakan karakteristik dan watak
kewirausahaan seperti berikut : 7. Skill at organizing, yaitu memiliki
keterampilan dalam mengorganisasikan
Karakteristik Watak
Percaya diri dan Memiliki kepercayaan diri sumber daya untuk menciptakan nilai tambah.
optimis yang kuat, 8. Value of achievement over money, yaitu lebih
ketidaktergantungan menghargai prestasi dari pada uang.
terhadap orang lain, dan
individualistis. KEPRIBADIAN YANG PRODUKTIF
Berorientasi pada Kebutuhan untuk berprestasi,
tugas dan hasil berorientasi laba, Seorang wirausaha adalah orang yang memiliki
mempunyai dorongan kuat, kepribadian yang produktif. Produktif adalah
energik, tekun dan tabah, kegiatan yang menimbulkan atau meningkatkan
tekad kerja keras, serta kegunaan (utility). Kita mengenal beberapa
inisiatif. macam utility, yaitu :
Berani mengambil Mampu mengambil risiko
1. Kegunaan tempat (utiltity of Place)
risiko dan yang wajar.
menyukai 2. Kegunaan waktu (utility of Time)
tantangan 3. Kegunaan bentuk (utlity of Form)
Kepemimpinan Berjiwa kepemimpinan, 4. Kegunaan kepemilikan (Utility of
mudah beradaptasi dengan Ownership/Possesion), dan sebagainya.
orang lain, terbuka terhadap ( Buchari Alma, 2001 : 55).
saran serta kritik.
Keorisinilan Inovatif, kreatif, dan
Jadi segala bentuk kegiatan yang meningkatkan
fleksibel.
Berorientasi masa Memiliki visi dan perspektif kegunaan adalah produktif, misalnya tempat atau
depan terhadap masa depan. lahan kosong dijadikan tempat parkir, perubahan
nilai uang atau harga barang karena berjalannya
Sumber : Geoffrey G. Meredith,, et al. waktu, bahan kain dijadikan pakaian, jasa
Kewirausahaan: Teori dan Praktik, Ed. 5. Hal. 5- pemindahan hak milik, dan lain-lain. Gilmore,
6. menyatakan bahwa pribadi yang produktif
Ahli lain, seperti M. Scarborough dan Thomas W. (productive person) ialah individu yang
Zimmerer (1993 : 6-7), mengemukakan delapan menghasilkan kontribusi bermanfaat bagi
karakteristik kewirausahaan sebagai berikut : lingkungannya. Seorang wirausaha jelas selalu
1. Desire for responsibility, yaitu memiliki rasa member kontribusi positif bagi lingkungannya,
tanggung jawab atas usaha-usaha yang antara lain menampung tenaga kerja, memberi
dilakukannya. Seseorang yang memiliki rasa sumbangan sosial, menjaga kebersihan, bergaul
tanggung jawab akan mawas diri. dengan sesama, dan sebagainya.
2. Preference for moderat risk, yaitu lebih
memilih risiko yang moderat, artinya selalu Sikap dan kepribadian wirausaha mencakup sikap
menghindari risiko, baik yang terlalu rendah terbuka, bebas, pandangan yang luas, berorientasi
maupun terlalu tinggi. ke masa depan, perencanaan yang matang, yakin,
3. Confidence in their ability to success, yaitu optimis, sadar dan saling menghormati sesama
memiliki kepercayaan diri untuk memperoleh pelaku usaha. Wirausaha berperan dalam mencari
kesuksesan. kombinasi-kombinasi baru yang merupakan
4. Desire for immediate feedback, yaitu selalu gabungan dari proses inovasi, menemukan pasar
menghendaki umpan balik dengan segera. baru, promosi barang-barang atau jasa baru,
5. High level of energy, yaitu memiliki semangat metode produksi baru, sumber penyediaan bahan
dan kerja keras untuk mewujudkan mentah baru, serta organisasi industri baru.

28 TEKNIS, Volume 11, Nomor 1, April 2016 : 25 - 30


MENJALANKAN USAHA gagasan sebagai kunci yang menentukan
keberhasilan usaha. Mereka melihat keterampilan
Dalam menjalankan usaha, ada tiga cara yang
sendiri, kemampuan, latar belakang, dan
dapat dilakukan untuk memulai atau memasuki
sebagainya yang menentukan jenis usaha yang
dunia usaha, yaitu:
akan dirintis. Kedua, pendekatan outside-in yang
1. Merintis usaha baru, yaitu membentuk dan
disebut juga opportunity recognition, yaitu
membuka usaha baru dengan menggunakan
pendekatan yang menekankan pada basis ide,
modal, ide, organisasi, dan manajemen yang
bahwa perusahaan akan berhasil apabila
dirancang sendiri. Ada tiga bentuk usaha baru
menanggapi atau menciptakan kebutuhan di
yang dapat dirintis: a. Perusahaan milik
pasar. Opportunity recognition tidak lain adalah
sendiri (sole proprietorship), yaitu bentuk
pengamatan lingkungan, yaitu sebagai cara
usaha yang dimiliki dan dikelola sendiri oleh
pengembangan yang akan ditransfer menjadi
seseorang, b. Persekutuan (partnership), yaitu
peluang-peluang ekonomi.
kerja sama (asosiasi) antara dua orang atau
lebih, c. Perusahaan berbadan hokum dengan
Keunggulan dari pendatang baru di pasar adalah
modal berupa saham.
dapat mengidentifikasi “kebutuhan pelanggan”
2. Membeli perusahaan orang lain (buying),
dan “kemampuan pesaing”. Berdasarkan
yaitu dengan membeli perusahaan yang telah
pendekatan inside-out tersebut, untuk memulai
didirikan atau dirintis dan diorganisir oleh
menjalankan usaha, seorang calon wirausaha
orang lain dengan nama (good will) dan
harus memiliki kompetensi. Menurut Norman
organisasi usaha yang sudah ada.
Scarborough, kompetensi usaha yang diperlukan
3. Kerja sama manajemen (franchising), yaitu
adalah:
kerja sama antara wirausaha (franchisee)
1. Kemampuan teknik, yaitu kemampuan tentang
dengan perusahaan besar (franchisor / parent
bagaimana memproduksi barang dan jasa serta
company) dalam mengadakan persetujuan
cara menyajikannya.
jual-beli hak monopoli untuk
2. Kemampuan pemasaran, yaitu kemampuan
menyelenggarakan usaha (waralaba). Kerja
tentang bagaimana menemukan pasar dan
sama ini biasanya dengan dukungan awal
pelanggan, serta harga yang tepat.
seperti pemilihan tempat, rencana bangunan,
3. Kemampuan financial, yaitu kemampuan
pembelian peralatan, pola arus kerja,
tentang bagaimana memperoleh sumber-
pemilihan karyawan, pembukuan, pencatatan
sumber dana dan cara menggunakannya.
dan akuntansi, konsultasi, penetapan standar,
4. Kemampuan berhubungan, yaitu kemampuan
promosi, pengendalian mutu, riset, nasihat
tentang bagaimana cara mencari, memelihara,
hukum, sumber-sumber permodalan.
menjalin dan mengembangkan relasi, serta
kemampuan berkomunikasi dan negosiasi.
Dalam merintis dan menjalankan dunia usaha,
seseorang harus memiliki jiwa wirausaha.
Dalam memasuki arena bisnis atau memulai
Wirausaha adalah orang yang mengorganisir,
menjalankan usaha baru, seorang wirausaha
mengelola, dan memiliki keberanian menghadapi
dituntut tidak hanya memiliki kemampuan, tetapi
risiko. Sebagai pengelola dan pemilik usaha atau
juga adanya ide dan kemauan. Perlu digaris
pelaksana usaha kecil, harus memiliki kecakapan
bawahi, bahwa ide dan kemauan tersebut harus
untuk bekerja, mengorganisir, kreatif, dan
diwujudkan dalam bentuk produk dan jasa yang
menyukai adanya tantangan. (Suryana, 2011 :
laku di pasar. Setelah ide dan kemauan, langkah
100).
berikutnya adalah mencari sumber dana dan
fasilitas, baik barang, uang, maupun orang.
Sumber dana tersebut dapat berasal dari badan-
Menurut Lambing, ada dua pendekatan utama
badan keuangan seperti bank dalam bentuk kredit
yang digunakan wirausaha untuk mencari peluang
atau dari orang yang bersedia menjadi
dengan mendirikan usaha baru: Pertama,
penyandang dana. Tentu saja, barang dan jasa
pendekatan inside-out atau disebut dengan idea
yang akan dijadikan obyek bisnis harus memiliki
generation, yaitu pendekatan berdasarkan

MENGEMBANGKAN JIWA KEWIRAUSAHAAN SEBAGAI DASAR ....... (Nur Saada) 29


pasar dan nilai jual. Oleh karena itu, mengamati 3. Untuk menjalankan usaha selalu diawali
peluang pasar merupakan langkah yang harus dengan ide dan kemauan yang harus
dilakukan sebelum produk, barang dan jasa diwujudkan dalam bentuk produk atau jasa
diciptakan. Apabila peluang pasar untuk produk yang mempunyai nilai jual dan laku di pasar.
dan jasa sudah tersedia, maka produk dan jasa
akan mudah laku dan segera mendatangkan DAFTAR PUSTAKA
keuntungan.
Buchari Alma. 2001. Kewirausahaan, Penuntun
Dalam merintis untuk menjalankan usaha baru,
Perkuliahan untuk Perguruan Tinggi.
terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan :
Bandung: CV Alfabeta.
1. Bidang dan jenis usaha yang akan dijalankan.
Indriyo Gitosudarmo. 1998. Pengantar Bisnis.
2. Bentuk usaha dan kepemilikan yang akan
Cetakan Ketiga. Yogyakarta : BPEE.
dipilih.
Meredith, Geoffrey G. 1996. Kewirausahaan,
3. Tempat usaha yang akan dipilih.
Teori dan Praktek. Cetakan Kelima,
4. Organisasi usaha yang akan digunakan.
Terjemahan oleh Andre Asparsayogi.
5. Jaminan usaha yang mungkin diperoleh.
Jakarta : Pustaka Binaman.
6. Lingkungan usaha yang akan berpengaruh
Mulyadi Nitisusastro. 2010. Kewirausahaan Dan
Manajemen Usaha Kecil. Bandung :
KESIMPULAN
Alfabeta.
Berdasarkan kajian dalam mengembangkan jiwa Suryana. 2011. Kewirausahaan, Pedoman
kewirausahaan sebagai dasar menjalankan usaha, Praktis: Kiat dan Proses Menuju
maka dapat disimpulkan bahwa : Sukses. Edisi 3. Jakarta : Penerbit
1. Kewirausahaan adalah kemampuan kreatif Salemba Empat.
dan inovatif yang dijadikan dasar, kiat, dan
sumber daya untuk mencari peluang menuju
sukses.
2. Jiwa kewirausahaan dapat dikembangkan
melalui proses kreatif dan inovatif bagi
orang-orang yang berkemampuan
menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda,
serta menyukai tantangan.

30 TEKNIS, Volume 11, Nomor 1, April 2016 : 25 - 30

Anda mungkin juga menyukai