Nur Saada Jurusan Teknik Mesin, Politeknik Negeri Semarang Abstract Nowadays more and more members of the public who tried to enter into the world of business, whether micro, small and medium. The intention of entering the business world in general is driven by national economic conditions are not yet fully capable of creating jobs, good for those who at this moment ready to enter the workforce, as well as new labor force, ie those who have recently graduated from an educational institution or caused by various causes can not be forced to complete their education. Those who drop out of school or who are not able to continue to pursue higher education also need to get a decent and dignified life. So in order to survive, they choose the alternative to enter the business world. With capital determination, passion or whatever possessed them to try berwirausaha.Mereka not easily give up the face of life's difficulties, but among them many of them fail. Studying the failure of these efforts, among others, caused by the perpetrator that are less or not develop the entrepreneurial spirit in running the business. Keywords: Entrepreneurial spirit, running a business
PENDAHULUAN melalui kegiatan penelitian dan pengembangan
untuk meraih pangsa pasar. Sesuatu yang baru Dalam kehidupan sehari-hari, masih banyak dan berbeda adalah nilai tambah barang dan jasa orang menafsirkan dan memandang bahwa yang menjadi sumber keunggulan untuk dijadikan kewirausahaan identik dengan apa yang dimiliki peluang meraih keberhasilan. dan dilakukan oleh usahawan atau wiraswasta. Pandangan tersebut kurang tepat karena jiwa dan Jadi, kewirausahaan merupakan suatu sikap kewirausahaan tidak hanya dimiliki oleh kemampuan dalam menciptakan nilai tambah di usahawan, namun juga oleh setiap orang yang pasar yang didukung oleh pengembangan jiwa berpikir kreatif dan bertindak inovatif, misalnya kewirausahaan melalui proses pengelolaan petani, karyawan, pegawai pemerintah, guru, sumber daya dengan cara-cara baru dan berbeda, mahasiswa, pimpinan proyek, dan lain seperti: sebagainya. Memang pada awalnya 1. Pengembangan teknologi. kewirausahaan dijumpai dalam dunia bisnis, akan 2. Penemuan pengetahuan ilmiah. tetapi akhir-akhir ini berkembang dalam berbagai 3. Perbaikan produk barang dan jasa yang ada. aspek kehidupan. 4. Menemukan cara-cara baru untuk mendapatkan produk yang lebih banyak Kewirausahaan (entrepreneurship), inti dan dengan sumber daya yang lebih efisien. ( hakekatnya adalah kemampuan kreatif dan Suryana, 2011 : 2 ). inovatif yang dijadikan dasar, kiat, dan sumber daya untuk mencari peluang menuju sukses. Inti Kreativitas (creativity) adalah kemampuan dari kewirausahaan menurut Peter F. Drucker mengembangkan ide dan cara-cara baru dalam (1994) adalah kemampuan untuk menciptakan memecahkan masalah dan menemukan peluang sesuatu yang baru dan berbeda melalui pemikiran (thinking new things). Sedangkan inovasi kreatif dan tindakan inovatif demi terciptanya (innovation) adalah kemampuan menerapkan peluang. Banyak orang, baik pengusaha maupun kreativitas dalam rangka memecahkan masalah yang bukan pengusaha, meraih sukses karena dan menemukan peluang (doing new things). memiliki kemampuan kreatif dan inovatif. Proses Sesuatu yang baru dan berbeda yang diciptakan kreatif dan inovatif tersebut biasanya diawali wirausaha selain berbentuk hasil seperti barang dengan munculnya ide-ide dan pemikiran- dan jasa, juga bisa berbentuk proses seperti ide, pemikiran untuk menciptakan sesuatu yang baru metode, dan cara. Hal yang baru dan berbeda dan berbeda. Sedangkan dalam organisasi yang diciptakan melalui proses berpikir kreatif perusahaan, proses kreatif dan inovatif dilakukan MENGEMBANGKAN JIWA KEWIRAUSAHAAN SEBAGAI DASAR ....... (Nur Saada) 25 dan bertindak inovatif merupakan nilai tambah dan bertindak inovatif, sehingga tantangan awal akan menjadi keunggulan. Keunggulan inilah tadi teratasi dan terpecahkan. Tidak adanya yang menjadi daya saing yang diciptakan oleh tantangan tidak akan kreatif, dan tidak kreatif para wirausaha. tidak akan ada tantangan. Semua tantangan pasti memiliki risiko, yaitu kemungkinan berhasil atau Nilai tambah yang tercipta adalah sumber peluang gagal. Oleh karena itu, pelaku wirausaha adalah untuk sukses bagi wirausaha. Kreativitas akan orang yang berani menghadapi risiko dan muncul apabila wirausaha melihat sesuatu yang menyukai tantangan. Ide kreatif dan inovatif telah dianggap lama, dan berpikir sesuatu yang wirausaha tidak sedikit yang diawali dengan baru dan berbeda. Dengan demikian, sukses proses imitasi (peniruan) dan duplikasi, kemudian kewirausahaan akan tercapai apabila seseorang meningkat menjadi proses pengembangan, dan berpikir dan melakukan sesuatu yang baru atau berujung pada proses penciptaan sesuatu yang sesuatu yang lama dengan cara-cara baru. baru dan berbeda (inovasi). Tahap proses penciptaan sesuatu yang baru dan berbeda itulah yang disebut tahap kewirausahaan. Tahap inovasi FUNGSI DAN PERAN WIRAUSAHA dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik yang Fungsi dan peran wirausaha dapat dilihat melalui berasal dari pribadi maupun lingkungan. Faktor dua pendekatan, yaitu secara mikro dan makro. pribadi yang memicu kewirausahaan adalah motif Secara mikro, wirausaha memiliki dua peran, berprestasi, komitmen, nilai-nilai pribadi, yaitu sebagai penemu (innovator) dan perencana pendidikan, dan pengalaman. Sedangkan faktor (planner). Sebagai penemu, wirausaha pemicu yang berasal dari lingkungan pada masa menemukan dan menciptakan sesuatu yang baru, inovasi adalah peluang, model peran dan seperti produk, teknologi, cara, ide, organisasi, aktivitas. dan sebagainya. Sebagai perencana, wirausaha berperan merancang tindakan dan usaha baru, MODAL KEWIRAUSAHAAN merencanakan strategi usaha baru, merencanakan Dalam kewirausahaan, modal tidak selalu identik ide-ide dan peluang untuk meraih sukses, dengan modal yang berwujud (tangible) seperti menciptakan organisasi untuk menjalankan usaha uang dan barang, tetapi juga modal yang tidak yang baru, dan lain-lain. Secara makro, peran berwujud (intangible) seperti modal intelektual, wirausaha adalah menciptakan kemakmuran, modal sosial, modal moral, dan modal mental mendapatkan penghasilan, dan membuka peluang yang dilandasi agama. Secara garis besar, modal lapangan kerja yang berfungsi sebagai mesin kewirausahaan dapat dibagi ke dalam empat jenis, pertumbuhan ekonomi. (Suryana, 2011 : 4). yaitu modal intelektual, modal sosial dan moral, Ide dan peluang kewirausahaan dapat ditemukan modal mental, serta modal material. apabila wirausaha bersedia melakukan evaluasi a. Modal intelektual, dapat diwujudkan dalam terhadap peluang secara terus-menerus melalui bentuk ide-ide sebagai modal utama yang proses penciptaan sesuatu yang baru dan berbeda, disertai pengetahuan, keterampilan, mengamati peluang, menganalisis proses secara komitmen, dan tanggung jawab sebagai modal mendalam, dan memperhitungkan risiko yang tambahan. Meskipun seorang wirauasaha mungkin terjadi. Untuk memperoleh peluang, memiliki tingkat pengetahuan yang tinggi, wirausaha harus memiliki berbagai kemampuan apabila tidak disertai komitmen yang tinggi, dan pengetahuan, seperti kemampuan maka ia tidak akan dapat menggunakan modal menghasilkan produk atau jasa, menghasilkan intelektualnya (Intellectual Capital = nilai tambah, merintis usaha, melakukan proses Competency x Commitment). Sedangkan atau teknik untuk mengembangkan usaha. Competency = Capability x Authorithy, PROSES KEWIRAUSAHAAN artinya wirausaha yang kompeten adalah wirausaha yang memiliki kemampuan dan Proses kewirausahaan diawali dengan adanya wewenang sendiri dalam mengelola usahanya suatu tantangan. Dari tantangan tersebut timbul secara mandiri. Wirausaha selalu bebas gagasan, kemauan, dan dorongan untuk menentukan usahanya, tidak tergantung pada berinisiatif, yang tidak lain adalah berpikir kreatif orang lain. Selanjutnya, Capability = Skill x
26 TEKNIS, Volume 11, Nomor 1, April 2016 : 25 - 30
Knowledge, artinya kapabilitas wirausaha kehidupan nyata dunia usaha yang terbentuk dari sangat ditentukan oleh keterampilan dan kebiasaan, kata pepatah, alah bisa karena biasa. pengetahuan. Keterampilan dan pengetahuan Bagaimanakah hal tersebut bisa terjadi, dan ini perlu juga dilengkapi dengan sikap serta andaikata kita yang masuk kedalam dunia motivasi untuk selalu berprestasi membentuk wirausaha, mungkinkah akan memperoleh kepribadian yang berjiwa kewirausahaan. keberhasilan atau justru menemui kegagalan. Dalam kewirausahaan, adanya kompetensi inti Banyak tokoh besar yang meraih kesuksesan dari diharapkan akan tumbuh perkembangan kegagalan mereka. Contohnya, Soichiro Honda kreativitas dan inovasi dalam rangka yang tidak diterima sebagai teknisi di Toyota menciptakan nilai tambah untuk meraih Motor Corporation. Namun, pada akhirnya ia keunggulan dengan berfokus pada berhasil mendirikan perusahaan yang menjadi pengembangan dan keunikan. (Suryana, 2011 salah satu pesaing raksasa otomotif Jepang : 6). tersebut. Tiga kali Steven Spielberg ditolak saat b. Modal Sosial dan Moral, Modal ini mendaftarkan diri di sekolah film, tetapi pada diwujudkan dalam bentuk kejujuran dan akhirnya ia mampu menjadi seorang sutradara kepercayaan, sehingga dapat terbentuk citra. kawakan Hollywood. (Kompas, Rabu 26 Juni Seorang wirausaha yang baik, biasanya 2013). memiliki etika wirausaha seperti; kejujuran, memiliki integritas, menepati janji, kesetiaan, Mencontoh tokoh-tokoh besar tersebut, kewajaran, suka membantu orang lain, barangkali kita merasa malu jika depresi hanya menghormati orang lain, warga Negara yang karena ditolak di satu pekerjaan. Justru kita perlu baik dan taat hukum, mengejar keunggulan, meyakini, bahwa ada posisi yang lebih baik di dan bertanggungjawab. Dalam konteks luar pekerjaan yang dikejar.Para tokoh besar ekonomi maupun sosial, kejujuran,integritas, tersebut tidak mau terpuruk pada kegagalan. dan ketepatan janji merupakan modal sosial Bangkit dari kegagalan memang tidak mudah, yang dapat menumbuhkan kepercayaan dari kuncinya optimistis dan berpikir positif bisa waktu ke waktu. menjadi langkah untuk bangkit dari kegagalan. c. Modal Mental, adalah modal guna kesiapan Mereka mencoba bangkit dari kegagalan, mental berdasarkan landasan agama, memperbaiki diri dan mau mengerahkan segenap diwujudkan dalam bentuk keberanian untuk kemampuan potensi besarnya untuk berjuang menghadapi risiko dan tantangan. hingga akhirnya mampu menggapai kesuksesan. d. Modal material, adalah modal dalam bentuk uang atau barang. Modal ini terbentuk apabila MENGEMBANGKAN JIWA seseorang memiliki jenis-jenis modal di atas. KEWIRAUSAHAAN Kewirausahaan, adalah kemampuan yang JIWA KEWIRAUSAHAAN didalamnya mengandung unsur-unsur bakat Seseorang yang telah memutuskan untuk menjadi (talents), ilmu pengetahuan dan keterampilan. pelaku usaha meskipun dalam skala kecil dapat Didalam dunia nyata kita banyak menjumpai disebut sebagai wirausahawan. Sebagai seorang seseorang yang memiliki sebuah usaha yang pelaku usaha atau wirausahawan, maka ia perlu sangat maju, sementara diketahui bahwa latar mengembangkan jiwa kewirausahaan. Dalam belakang pendidikan yang bersangkutan tidak kehidupan sehari-hari, sering kita menyaksikan terlalu berarti. Kondisi seperti ini dapat dikatakan seorang wirausahawan terjadi dengan sendirinya bahwa seseorang tersebut memiliki bakat sejak dan kemudian sukses. Untuk yang demikian ini lahir. Apabila orang semacam ini sambil bisa disebut mereka memiliki bakat. Namun kita menjalankan usahanya terus meningkatkan juga sering menyaksikan, seseorang yang kemampuannya, pengetahuan dan keterampilan beberapa tahun lalu ikut membantu orang lain dalam kompetensi bidang usaha, maka dapat menjalankan usaha dagang di sudut jalan, dipastikan usahanya akan semakin berkembang. sekarang telah membuka sendiri usaha dagangnya (Mulyadi Nitisusastro, 2010 : 34). dan sukses. Contoh tersebut, merupakan
MENGEMBANGKAN JIWA KEWIRAUSAHAAN SEBAGAI DASAR ....... (Nur Saada) 27
Karakter dan Watak Kewirausahaan : keinginannya demi masa depan yang lebih baik. Para ahli mengemukakan karakteristik 6. Future orientation, yaitu berorientasi serta Kewirausahaan dengan konsep yang berbeda- memiliki perspektif dan wawasan jauh ke beda. Geoffrey G. Meredith (1996 : 5-6), depan. mengemukakan karakteristik dan watak kewirausahaan seperti berikut : 7. Skill at organizing, yaitu memiliki keterampilan dalam mengorganisasikan Karakteristik Watak Percaya diri dan Memiliki kepercayaan diri sumber daya untuk menciptakan nilai tambah. optimis yang kuat, 8. Value of achievement over money, yaitu lebih ketidaktergantungan menghargai prestasi dari pada uang. terhadap orang lain, dan individualistis. KEPRIBADIAN YANG PRODUKTIF Berorientasi pada Kebutuhan untuk berprestasi, tugas dan hasil berorientasi laba, Seorang wirausaha adalah orang yang memiliki mempunyai dorongan kuat, kepribadian yang produktif. Produktif adalah energik, tekun dan tabah, kegiatan yang menimbulkan atau meningkatkan tekad kerja keras, serta kegunaan (utility). Kita mengenal beberapa inisiatif. macam utility, yaitu : Berani mengambil Mampu mengambil risiko 1. Kegunaan tempat (utiltity of Place) risiko dan yang wajar. menyukai 2. Kegunaan waktu (utility of Time) tantangan 3. Kegunaan bentuk (utlity of Form) Kepemimpinan Berjiwa kepemimpinan, 4. Kegunaan kepemilikan (Utility of mudah beradaptasi dengan Ownership/Possesion), dan sebagainya. orang lain, terbuka terhadap ( Buchari Alma, 2001 : 55). saran serta kritik. Keorisinilan Inovatif, kreatif, dan Jadi segala bentuk kegiatan yang meningkatkan fleksibel. Berorientasi masa Memiliki visi dan perspektif kegunaan adalah produktif, misalnya tempat atau depan terhadap masa depan. lahan kosong dijadikan tempat parkir, perubahan nilai uang atau harga barang karena berjalannya Sumber : Geoffrey G. Meredith,, et al. waktu, bahan kain dijadikan pakaian, jasa Kewirausahaan: Teori dan Praktik, Ed. 5. Hal. 5- pemindahan hak milik, dan lain-lain. Gilmore, 6. menyatakan bahwa pribadi yang produktif Ahli lain, seperti M. Scarborough dan Thomas W. (productive person) ialah individu yang Zimmerer (1993 : 6-7), mengemukakan delapan menghasilkan kontribusi bermanfaat bagi karakteristik kewirausahaan sebagai berikut : lingkungannya. Seorang wirausaha jelas selalu 1. Desire for responsibility, yaitu memiliki rasa member kontribusi positif bagi lingkungannya, tanggung jawab atas usaha-usaha yang antara lain menampung tenaga kerja, memberi dilakukannya. Seseorang yang memiliki rasa sumbangan sosial, menjaga kebersihan, bergaul tanggung jawab akan mawas diri. dengan sesama, dan sebagainya. 2. Preference for moderat risk, yaitu lebih memilih risiko yang moderat, artinya selalu Sikap dan kepribadian wirausaha mencakup sikap menghindari risiko, baik yang terlalu rendah terbuka, bebas, pandangan yang luas, berorientasi maupun terlalu tinggi. ke masa depan, perencanaan yang matang, yakin, 3. Confidence in their ability to success, yaitu optimis, sadar dan saling menghormati sesama memiliki kepercayaan diri untuk memperoleh pelaku usaha. Wirausaha berperan dalam mencari kesuksesan. kombinasi-kombinasi baru yang merupakan 4. Desire for immediate feedback, yaitu selalu gabungan dari proses inovasi, menemukan pasar menghendaki umpan balik dengan segera. baru, promosi barang-barang atau jasa baru, 5. High level of energy, yaitu memiliki semangat metode produksi baru, sumber penyediaan bahan dan kerja keras untuk mewujudkan mentah baru, serta organisasi industri baru.
28 TEKNIS, Volume 11, Nomor 1, April 2016 : 25 - 30
MENJALANKAN USAHA gagasan sebagai kunci yang menentukan keberhasilan usaha. Mereka melihat keterampilan Dalam menjalankan usaha, ada tiga cara yang sendiri, kemampuan, latar belakang, dan dapat dilakukan untuk memulai atau memasuki sebagainya yang menentukan jenis usaha yang dunia usaha, yaitu: akan dirintis. Kedua, pendekatan outside-in yang 1. Merintis usaha baru, yaitu membentuk dan disebut juga opportunity recognition, yaitu membuka usaha baru dengan menggunakan pendekatan yang menekankan pada basis ide, modal, ide, organisasi, dan manajemen yang bahwa perusahaan akan berhasil apabila dirancang sendiri. Ada tiga bentuk usaha baru menanggapi atau menciptakan kebutuhan di yang dapat dirintis: a. Perusahaan milik pasar. Opportunity recognition tidak lain adalah sendiri (sole proprietorship), yaitu bentuk pengamatan lingkungan, yaitu sebagai cara usaha yang dimiliki dan dikelola sendiri oleh pengembangan yang akan ditransfer menjadi seseorang, b. Persekutuan (partnership), yaitu peluang-peluang ekonomi. kerja sama (asosiasi) antara dua orang atau lebih, c. Perusahaan berbadan hokum dengan Keunggulan dari pendatang baru di pasar adalah modal berupa saham. dapat mengidentifikasi “kebutuhan pelanggan” 2. Membeli perusahaan orang lain (buying), dan “kemampuan pesaing”. Berdasarkan yaitu dengan membeli perusahaan yang telah pendekatan inside-out tersebut, untuk memulai didirikan atau dirintis dan diorganisir oleh menjalankan usaha, seorang calon wirausaha orang lain dengan nama (good will) dan harus memiliki kompetensi. Menurut Norman organisasi usaha yang sudah ada. Scarborough, kompetensi usaha yang diperlukan 3. Kerja sama manajemen (franchising), yaitu adalah: kerja sama antara wirausaha (franchisee) 1. Kemampuan teknik, yaitu kemampuan tentang dengan perusahaan besar (franchisor / parent bagaimana memproduksi barang dan jasa serta company) dalam mengadakan persetujuan cara menyajikannya. jual-beli hak monopoli untuk 2. Kemampuan pemasaran, yaitu kemampuan menyelenggarakan usaha (waralaba). Kerja tentang bagaimana menemukan pasar dan sama ini biasanya dengan dukungan awal pelanggan, serta harga yang tepat. seperti pemilihan tempat, rencana bangunan, 3. Kemampuan financial, yaitu kemampuan pembelian peralatan, pola arus kerja, tentang bagaimana memperoleh sumber- pemilihan karyawan, pembukuan, pencatatan sumber dana dan cara menggunakannya. dan akuntansi, konsultasi, penetapan standar, 4. Kemampuan berhubungan, yaitu kemampuan promosi, pengendalian mutu, riset, nasihat tentang bagaimana cara mencari, memelihara, hukum, sumber-sumber permodalan. menjalin dan mengembangkan relasi, serta kemampuan berkomunikasi dan negosiasi. Dalam merintis dan menjalankan dunia usaha, seseorang harus memiliki jiwa wirausaha. Dalam memasuki arena bisnis atau memulai Wirausaha adalah orang yang mengorganisir, menjalankan usaha baru, seorang wirausaha mengelola, dan memiliki keberanian menghadapi dituntut tidak hanya memiliki kemampuan, tetapi risiko. Sebagai pengelola dan pemilik usaha atau juga adanya ide dan kemauan. Perlu digaris pelaksana usaha kecil, harus memiliki kecakapan bawahi, bahwa ide dan kemauan tersebut harus untuk bekerja, mengorganisir, kreatif, dan diwujudkan dalam bentuk produk dan jasa yang menyukai adanya tantangan. (Suryana, 2011 : laku di pasar. Setelah ide dan kemauan, langkah 100). berikutnya adalah mencari sumber dana dan fasilitas, baik barang, uang, maupun orang. Sumber dana tersebut dapat berasal dari badan- Menurut Lambing, ada dua pendekatan utama badan keuangan seperti bank dalam bentuk kredit yang digunakan wirausaha untuk mencari peluang atau dari orang yang bersedia menjadi dengan mendirikan usaha baru: Pertama, penyandang dana. Tentu saja, barang dan jasa pendekatan inside-out atau disebut dengan idea yang akan dijadikan obyek bisnis harus memiliki generation, yaitu pendekatan berdasarkan
MENGEMBANGKAN JIWA KEWIRAUSAHAAN SEBAGAI DASAR ....... (Nur Saada) 29
pasar dan nilai jual. Oleh karena itu, mengamati 3. Untuk menjalankan usaha selalu diawali peluang pasar merupakan langkah yang harus dengan ide dan kemauan yang harus dilakukan sebelum produk, barang dan jasa diwujudkan dalam bentuk produk atau jasa diciptakan. Apabila peluang pasar untuk produk yang mempunyai nilai jual dan laku di pasar. dan jasa sudah tersedia, maka produk dan jasa akan mudah laku dan segera mendatangkan DAFTAR PUSTAKA keuntungan. Buchari Alma. 2001. Kewirausahaan, Penuntun Dalam merintis untuk menjalankan usaha baru, Perkuliahan untuk Perguruan Tinggi. terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan : Bandung: CV Alfabeta. 1. Bidang dan jenis usaha yang akan dijalankan. Indriyo Gitosudarmo. 1998. Pengantar Bisnis. 2. Bentuk usaha dan kepemilikan yang akan Cetakan Ketiga. Yogyakarta : BPEE. dipilih. Meredith, Geoffrey G. 1996. Kewirausahaan, 3. Tempat usaha yang akan dipilih. Teori dan Praktek. Cetakan Kelima, 4. Organisasi usaha yang akan digunakan. Terjemahan oleh Andre Asparsayogi. 5. Jaminan usaha yang mungkin diperoleh. Jakarta : Pustaka Binaman. 6. Lingkungan usaha yang akan berpengaruh Mulyadi Nitisusastro. 2010. Kewirausahaan Dan Manajemen Usaha Kecil. Bandung : KESIMPULAN Alfabeta. Berdasarkan kajian dalam mengembangkan jiwa Suryana. 2011. Kewirausahaan, Pedoman kewirausahaan sebagai dasar menjalankan usaha, Praktis: Kiat dan Proses Menuju maka dapat disimpulkan bahwa : Sukses. Edisi 3. Jakarta : Penerbit 1. Kewirausahaan adalah kemampuan kreatif Salemba Empat. dan inovatif yang dijadikan dasar, kiat, dan sumber daya untuk mencari peluang menuju sukses. 2. Jiwa kewirausahaan dapat dikembangkan melalui proses kreatif dan inovatif bagi orang-orang yang berkemampuan menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda, serta menyukai tantangan.
30 TEKNIS, Volume 11, Nomor 1, April 2016 : 25 - 30