Anda di halaman 1dari 13

Wirausaha dan Impian

Dyan Agustin,ST,MT
Arti dan hakikat kewirausahaan

Esensi dasar kewirausahaan adalah mengidentifikasi masalah yang muncul untuk dipecahkan dan
mencari ide serta memberikan solusi untuk memecahkan masalah tersebut
Arti dan hakikat kewirausahaan

(DRUCKER, 1959)
ENTREPRENEURSHIP (KEWIRAUSAHAAN) adalah Suatu Proses Dalam Mengerjakan Sesuatu
YANG BARU (Kreatif) dan BERBEDA (Inovatif) Yang Bermanfaat Dalam Memberikan Nilai Lebih.
Kewirausahaan adalah KEMAMPUAN untuk MENCIPTAKAN sesuatu Yang BARU & BERBEDA

(ZIMMERER, 1996)
ENTREPRENEURSHIP (KEWIRAUSAHAAN) adalah Suatu Proses Penerapan KREATIVITAS dan
KEINOVASIAN Dalam Memecahkan PERSOALAN dan MENEMUKAN PELUANG Untuk
MEMPERBAIKI KEHIDUPAN USAHA

ENTREPRENEURSHIP (KEWIRAUSAHAAN) adalah Suatu KEGIATAN UNTUK MEMULAI USAHA BARU


atau Menghidupkan Kembali USAHA YANG SUDAH ADA Dalam Rangka untuk MEMANFAATKAN
PELUANG YANG BARU DITEMUKAN.
Inti kewirausahaan

 Kreativitas
 Inovasi
 Mengerjakan Sesuatu Yang Baru
 Mengerjakan Sesuatu Yang Berbeda Jumlah

PELUANG USAHA
Pemahaman Pengusaha
Seorang Pengusaha adalah individu yang memiliki sebuah perusahaan, bisnis, atau usaha dan
bertanggung jawab atas pengembangannya

NILAI SEORANG PENGUSAHA


 Menyediakan barang dan jasa yang dibutuhkan oleh  Semangat untuk melakukan bisnis harus kuat,
konsumen dorongan untuk sukses harus kuat
 Menyediakan lapangan pekerjaan  Bersedia Untuk Menghadapi Persaingan,
 Menghasilkan keuntungan mampu memberikan yang terbaik ketika
 Membayar pajak berada dalam persaingan
 Memberi kontribusi terhadap perkembangan  Mampu Menerima Kritikan Yang Membangun
perekonomian nasional dan Konstruktif Sebaik Saat Penolakan
Rencana Bisnis Yang Diusulkan Ditolak
 Harus Memiliki Keinginan untuk SUKSES  Berani Mengambil Resiko Untuk Memperoleh
 Percaya Diri dan Memiliki Keyakainan Pada Keuntungan atau Menerima Kerugian, dan
Kemampuan untuk mencapai target yang YAKIN akan menemukan hasil yang lebih baik
ditetapkan  Dapat Mengambil Keputusan yang Tepat,
 Inovatif dan Terbuka untuk Ide-Ide Baru dengan Benar dan Menguntungkan
Meninggalkan cara-cara usang dan mengadopsi
teknologi Baru
The Sweet Spot
Arti dan hakikat kewirausahaan

Kewirausahaan adalah kemampuan kreatif dan


Jadi, kewirausahaan merupakan suatu
inovatif yang dijadikan dasar, kiat, dan sumber kemampuan dalam menciptakan nilai tambah
daya untuk mencari peluang menuju sukses. melalui proses pengelolaan sumber daya
dengan cara-cara yang berbeda melalui :

1.Pengembangan teknologi baru

kemampuan untuk kemampuan untuk


memikirkan sesuatu yang melakukan sesuatu yang 2.Penemuan pengetahuan ilmiah
baru dan berbeda. baru dan berbeda. baru

3.Perbaikan produk barang dan jasa yang


ada
Dalam organisasi perusahaan proses kreatif dan
inovatif dilakukan melalui kegiatan penelitian dan
pengembangan untuk meraih pasar.embangan 4.Penemuan cara-cara baru untuk
menghasilkan barang lebih banyak dengan
sember daya yang lebih efisien.
Kewirausahaan = Usahawan / Wiraswasta

Entrepreneurship harus dimiliki oleh setiap orang yang berpikir kreatif dan inovatif.
Kewirausahaan adalah kemampuan create new and different melaui cara kreatif dan
inovatif yang dijadikan dasar, kiat dan sumber daya untuk mencari peluang menuju sukses.

Proses kreatif dan inovatif diawali dengan memunculkan ide-de baru, karya dan
karsa.
Perusahaan proses kreatif dan inovatif melalui penelitian dan pengembangan
(research and development)

• Kewirausahaan merupakan suatu kemampuan dalam menciptakan nilai tambah di pasar


melalui proses pengelolaan sumber daya dengan cara-cara baru dan berbeda, melalui :
• Pengembangan teknologi baru
• Penemuan pengetahuan ilmiah baru
• Perbaikan produk barang dan jasa
• Penemuan cara-cara baru yang menghasilkan sumber daya yang lebih efisien
Proses kewirausahaan

• Kewirausahaan merupakan suatu kemampuan dalam menciptakan nilai tambah di pasar


melalui proses pengelolaan sumber daya dengan cara-cara baru dan berbeda, melalui :
• Pengembangan teknologi baru
• Penemuan pengetahuan ilmiah baru
• Perbaikan produk barang dan jasa
• Penemuan cara-cara baru yang menghasilkan sumber daya yang lebih efisien

Kemauan Inovasi dan Eksekusi Sukses / Berhasil


Berwirausaha Pengembangan
secara umum wirausaha memiliki 2 peran yaitu, penemu dan perencana. Sebagai penemu, wirausaha
menemukan dan menciptakan produk baru, teknologi dan cara bar, ide-ide baru, dan organisasi usaha
baru. sedangkan sebagai perencana, wirausaha berperan merancang usaha baru, merencanakan strategi
perusahaan baru, merencanakan ide ide peluang dalam perusahaan, dan menciptakan organisasi
perusahaan baru.
Secara makro, peran wirausaha adalah menciptakan kemakmuran, pemerataan kekayaan, dan
kesempatan kerja yang berfungsi sebagai mesm pertumbuhan perekonomian suatu negara.

Secara mikro peran wirausaha adalah penanggung jawab risiko ketidak pastian.
Menurut Marzuki Usman dalam menja-lankan fungsi mikronya wirausaha memiliki 2 peran yaitu :
1. Sebagi penemu (inovator), berperan:
- menemukan produk baru
- menemukan ide baru
- menemukan organisasi usaha baru
2. Sebagai perencana (planer), berperan dalam merancang:
- perencanaan usaha
- strategi perusahaan
- ide-ide dalam perusahaan
Resiko kewirausahaan

 Seorang Pengusaha Menghadapi Kemunduran Dalam Bisnis, Pasar Yang Tidak


Menguntungkan, Resesi, Produk Tidak Terjual Sehingga Tidak Ada Keuntungan
 Pasar Tidak Selalu Stabil, Banyak Faktor Yang Mempengaruhi Sehingga Keuntungan
Tidak Stabil
 Pekerja Mogok Karena TERANIAYA oleh MANAJEMEN, Waktu Produksi Hilang,
Keuntungan Melayang

 Seorang Pengusaha Yang Mempergunakan Modal Pinjaman Untuk Berinvestasi


Tidak Mampu Untuk Melakukan Membayar Pinjaman. Hutang Dapat Menyebabkan
Banyak KEKHAWATIRAN
 Banyak Perusahaan Kecil Tidak bisa Bertahan dalam Persaingan Dengan
Perusahaan Besar, Karena Perusahaan Besar Memiliki Modal Yang Besar, Mekanisme
pemasarannya lebih lebih baik
Kesalahan Pengusaha

 Menggunakan Uang Perusahaan Untuk Kepentingan PRIBADI


 Hubungan antar Staff Tidak Harmonis
 Kesalahan dalam memilih INVESTASI : Produk yang dihasilkan TIDAK DIMINATI & TIDAK KOMPETITIF
 Memilih Staff Yang Kurang Tepat & Tidak Produktif
 Tidak Mengadopsi & Mengaplikasikan Teknologi Baru, Karena Kekurangan Dana & Kualitas
Sumberdaya Manusia
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai