ASSET MISSAPROPRIATION
KELOMPOK 05
RATUGAMA YMS
(200221100177)
MATERI
Penyalahgunaan aset adalah salah satu bentuk kecurangan yang dilakukan dengan cara memiliki secara tidak sah
dan penggelapan terhadap aset pemerintah untuk memperkaya diri sendiri dan memakai aset tersebut untuk
kepentingan pribadi, yang biasanya dilakukan oleh karyawan yang bekerja didalam instansi tersebut (Tuanakotta,
2007).
Penyalahgunaan aset seringkali disertai dengan pencatatan palsu dalam menyembunyikan fakta bahwa aset yang
hilang, tidak langsung menyebabkan penyimpangan akuntansi dalam laporan keuangan (Norbarani, Pendeteksian
Kecurangan Laporan Keuangan Dengan Analisis Fraud Triangle Yang Diadopsi Dalam Sas No.99, 2012).
Pengendalian, faktor risiko ini melibatkan pengendalian yang didesain untuk mencegah atau mendeteksi
penyalahgunaan aset. Contoh, suatu sistem manajemen basis data yang tidak cukup membatasi akses ke catatan
akuntansi, akan meningkatkan risiko penyalahgunaan aset.
Karakteristik Pelaku Penyalahgunaan
dan Faktor-faktornya
• Memperoleh kepercayaan atau keyakinan dari entitas yang ditipu;
• Menggunakan informasi yang penuh dengan tipu muslihat, licik, atau menyesatkan untuk melakukan penipuan;
• Menyembunyikan penipuan dengan memalsukan catatan atau informasi lainnya;
• Jarang mengentikan penipuan secara sukarela,
• Melihat begitu mudah untuk mendapatkan uang ekstra akan membuat orang menjaditamak dan mendorong untuk orang
melanjutkannya
• Menghabiskan uang yang didapatkan secara tidak benar. Pelaku jarang menabung danmenginvestasikan uang mereka.
Beberapa pelaku bergantung pada pendapatan "ekstra" untuk mendukung gaya hidup yang membutuhkan sejumlah
besar uang.
• Menjadi tamak dan mengambil sejumlah uang yang lebih besar pada jangka waktu yangsering akan membuat
meningkatnya resiko untuk ketahuan.
• Tumbuhnya kecerobohan pada diri pelaku sehingga tindakan penipuannya ketahuan.
Faktor Risiko untuk Penyalahgunaan
Asset
1. Insentif/Tekanan
Tekanan keuangan merupakan insent atau dorongan yang sifatnya umum bagi pegawai yang mempunyai ulang sangat
banyak.
2. Kesempatan
Faktor lain yang mempengaruhi terjadinya fraud adalah peluang
3. Sikap/Rasionalisasi
Sikap manajemen dalam pengendalian dan juga kode etik ataupun perilaku etis dapat menyebabkan para pegawai dan juga
manajer membenarkan pencurian asset.
Penyalahgunaan Aset (Missappropriation of Asset)
1. Skimming
Pencurian terhadap penerimaan kas yang belum dicatat. Bentuk penjarahan/ pencurian sebelum uang secara
fisik masuk kedalam system akuntansi perusahaan.
Penjualan atau pendapatan yang tidak dilaporkan atau dicatat (unrecorded) Pelaku mengelabuinya dengan Manipulasi
register, skimming diluar jam operasional, dan penggelapan oleh petugas di lapangan.
Penjualan dan pendapatan yang dicatat terlalu rendah (Understate). Dan untuk menutupi Tindakan kecurangannya
pelaku melakukan pemalsuan diskon.
Piutang dihapus padahal piutang tersebut sebetulnya ada dan ditagih akan tetapi tidak dilaporkan (write off schemes).
Pengambilan uang hasil penagihan untuk sementara waktu dengan menunda pencatatan penerimaannya (lapping
schemes),
Pengambilan penerimaan cek dari pelanggan.
Penyalahgunaan Aset (Missappropriation of Asset)
Skimming Piutang
Dalam skimming penjualan, pelaku mengambil uang penjualan tunai tanpa melakukan perekaman ke dalam
Sistem akuntansi. Sedangkan dalam skimming piutang, pelaku mengambil uang hasil penagihan piutang atau
pembayaran utang tanpa melakukan pembayaran utang tanpa melakukan perekaman ke system akuntansi.
Skimming piutang lebih sulit dilakukan daripada skimming pada penjualan. Karena itu fraud bentuk ini lebih
mudah dideteksi oleh perusahaan.
Pelaku biasanya akan menyembunyikan Tindakmodus operandian skimming piutang yang dilakukan dengan
cara:
• Lapping
• Mencatat kedlam akun yang salah
• Debit akun beban
• Mendebit rekening yang ada atau fiktif
• Menghapus piutang
• Inventory padding
2. Cash Larceny
Tindakan pencurian atau penggelapan atau dana perusahaan berupa uang tunai atau cek secara fisik dimana dana tersebut
digunakan tanpa izin dari pemiliknya. Cash larceny dilakukan oleh pegawai yang memiliki akses ke penyimoanan dana
sehinggaa tidak perlu merusak atau membongkar tempat penyimpanandana. Missal;
• Cash larceny pada cash on hand. Tindakan pencurian yang biasanya seringkali terjadi di tempat penyimpanan baik di cash
register ataupun di cash box. Untuk menutupi modusnya pelaku akan melakukan kamuflase sbb;
- menaruh uang/cek pribadi kedalam register/ brankas. -Merubah hasil perhitungan kas
- Melakukan jurnal balik yang mengurangi saldo kas - Memanipulasi register
- Merusak catatan dan data
• Cash larceny pada setoran kas. biasanya berupa pengambilan uang atau cek yang tidak berulang (one shot cash larceny in
deposit) atau lapping. Untuk menutupi modusnya pelaku akan melakukan kamuflase sbb;
- Lapping setoran kas
- Cash Larceny setoran dalam perjalanan
3. Kecurangan Pengeluaran (Fraudulent Disbursement)
Modus fraudulent disbursement adalah pegawai membuat dana perusahaan untuk tujuan yang tidak sebenarnya. Jika
dilihat dari sisi luar fraudulent disbursement tidak berbeda dengan pengeluaran yang valid. Bentuknya seperti;
Melakukan penjualan barang dengan system membuat faktur palsu dengan cara melaporkan bahwa penjualan tersebut
dengan system hutang padahal penjualan barang dialkukan secara tunai.
Meninggikan tagihan dari rekanan (overbilling).
Melakukan pembayaran ganda atas pembayaran yang lebih tinggi kemudian diminta kembali secara pribadi kelebihan
pembayaran tersebut (pay and return).
Dan dalam tindakannya tersebut, pelaku Fraudulent Disbursement menyembunyikan kecurangannya dengan
melakukan:
• Expense Schemes
Pelaku membuat dokumentasi palsu yang harus dibayar perusahaan.
• Payroll Disbursement Schemes
Membuat dokumentasi palsu untuk membuat perusahaan membayar gaji yang tidak seharusnya.
• Executive Cash Frauds
Kecurangan terkait pengeluaran kas oleh eksekutif perusahaan.
B. Penyalahgunaan Persediaan dan Aset Lain (Inventory and Other Assets Misappropriation)
Kecurangan persediaan barang dan aset lainnya terdiri dari pencurian flancery) dan penyalahgunaan (misuse). Lancery
scheme dimaksudkan sebagai pengambilan persediaan/barang di gudang karena penjualan atau pemakaian, untuk
perusahaan, tanpa ada upaya untuk menutupi pengambilan tersebut dalam akuntansi atau catatan gudang.
a. Penjualan Fiktif (Fictitious Sell), dengan cara:
Kolusi dengan pihak ketiga yang mengambil barang tapi tidak diproses (tanpa pembayaran).
Menjual dengan discount tidak wajar.
Penyalahgunaan Aset atau harta perusahaan merupakan Tindakan illegal yang sering disebut sebagai peggelapan
asset atau pencurian asset. Penggelapan asset dalam jumlah besar akan berpengaruh buruk pada cashflow
perusahaan. Yang mana bila hal tersebut tidak segera terdetksi maka akan menjadi kultur baru yang merugikan
perusahaan.
Contoh Kasus
Salah satu fraud asse missapropriation yang menimpa BUMN di Indonesia adalah kasus yang
menimpa PT. Brata Indonesia (Persero). Kasus ini dilakukan oleh Mahyudin Harahap (Direktur
Pemberdayaan Keuangan dan SDM PT. Brata Indonesia) yang diduga menjual asset negara
berupa tanah Bersama dengan Ir. Harsusanto (Dirut PT Brata Indonesia) dan Shindo Sumidomo.
TERIMAKASIH