Association of Certified Fraud Examiners (ACFE) mendefinisikan
Fraud sebagai suatu tindakan penipuan atau kekeliruan yang dibuat oleh seseorang atau badan yang mengetahui bahwa kekeliruan tersebut dapat mengakibatkan beberapa manfaat yang tidak baik kepada individu atau entitas atau pihak lain. Penipuan ini tentu dibuat secara sengaja dengan tujuan agar pihak yang melakukan penipuan memperoleh keuntungan dan mengakibatkan pihak lain menderita kerugian. ACFE mengklasifikasikan beberapa jenis fraud, dan menamai klasifikasi tersebut dengan istilah FRAUD TREE. Fraud Tree merupakan pengklasifikasian fraud yang paling terkenal dan dipakai oleh semua negara/ lembaga/ instansi dan para pemerhati fraud dari seluruh dunia. Berikut adalah gambaran dari Fraud Tree : AUDIT FORENSIK - UAJ - YPPMB - 2018 3 AUDIT FORENSIK - UAJ - YPPMB - 2018 4 FRAUD TREE ..cont..
Corruption dan Asset Misappropriation sudah sempat disinggung pada
Bab II, dan Corruption sendiri secara lebih mendalam akan dibahas nanti pada Bab VII. Pada bab ini kita akan lebih melihat kepada pengertian dari Fraud yang tergolong di dalam Asset Misappropriation & Financial Statement Fraud, dan seperti yang sudah dibahas sebelumnya Asset Misappropriation adalah suatu bentuk penyalahgunaan / pengambilan asset secara ilegal, yang dalam bahasa sehari hari disebut pencurian dan dilakukan oleh orang yang sebenarnya memiliki wewenang untuk mengelola atau mengawasi asset tersebut. Sedangkan Financial Statement Fraud atau sebelumnya disebut sebagai Fraudulent Statement adalah tindakan yang dilakukan oleh pejabat atau eksekutif suatu perusahaan atau instansi pemerintah untuk menutupi kondisi keuangan yang sebenarnya dengan melakukan rekayasa keuangan (financial engineering) dalam penyajian laporan keuangannya dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan.
AUDIT FORENSIK - UAJ - YPPMB - 2018 5
ASSET MISAPPROPRIATION
Dari Fraud Tree terlihat bahwa Asset Misappropriation terbagi menjadi
dua tipe besar fraud yaitu Cash serta Inventory and All Other Asset. Cash adalah Fraud yang berhubungan dengan uang tunai, sedangkan Inventory and All Other Asset adalah fraud yang tidak berhubungan dengan uang tunai atau non cash, biasanya seperti pencurian persediaan atau asset – asset lainnya.
Cash sendiri juga terbagi menjadi tiga jenis fraud yaitu :
Theft Of Cash on Hand, adalah suatu bentuk cash fraud dimana pelaku mengambil uang tunai dari tempat penyimpanan uang yang ada di dalam perusahaan/organisasi. (e.g., pelaku fraud mengambil uang kas langsung dari brankas kas perusahaan).
Theft Of Cash Receipt, adalah pencurian uang tunai baik yang
sudah tercatat maupun yang belum tercatat di dalam sistem pembukuan perusahaan.
AUDIT FORENSIK - UAJ - YPPMB - 2018 6
THEFT OF CASH RECEIPT
Fraudulent Disbursements adalah pencurian uang setelah fisik
uang tunai sudah terekam atau sudah masuk ke dalam sistem pembukuan, dan dilakukan dengan cara membuat pencatatan untuk pembayaran yang tidak masuk akal. Fraudulent Disbursements adalah salah satu jenis fraud On Book Record dan termasuk Asset Misappropriation yang paling sering terjadi dari antara yang lain. Berikut ini adalah jenis – jenis fraud yang termasuk di dalam Theft Of Cash Receipt : Skimming adalah pencurian uang sebelum fisik uang tunai tersebut masuk ke perusahaan/ tercatat di sistem perusahaan (Off Book Record). Cash Larceny adalah pencurian uang setelah fisik uang tunai tersebut masuk ke perusahaan / sudah tercatat di dalam sistem perusahaan. Cash Larceny juga termasuk jenis fraud On Book Record, bedanya dengan Fraudulent Disbursement, pelaku Cash Larceny langsung mengambil uang tunai tanpa membuat pencatatan terlebih dahulu. AUDIT FORENSIK - UAJ - YPPMB - 2018 7 THEFT OF CASH RECEIPT
Skimming sendiri juga terbagi lagi menjadi tiga tipe fraud :
Sales Skimming yaitu fisik uang tunai yang dicuri dari hasil penjualan yang diluar kebiasaan (abnormal/ anomali). Contoh : Seorang penjaga toko menjual barang – barang ditoko pada jam 08.00 – 09.00, padahal biasanya/ normalnya toko baru buka pada jam 10.00, uang hasil penjualan tersebut diambil oleh penjaga toko & tidak dicatat di dalam cash register (unrecorded) serta tidak juga disimpan di dalam brankas uang milik toko tersebut.
Receivables Skimming yaitu pencurian fisik uang tunai hasil
dari pembayaran piutang. Skimming terhadap piutang ini lebih sulit dilakukan, karena pembayaran piutang pada dasarnya diharapkan sehingga perusahaan akan memperhatikan apabila pembayaran ini tidak diterima dan tidak tercatat dalam sistem akuntansi. Berikut adalah beberapa contoh Receivable Skimming :
AUDIT FORENSIK - UAJ - YPPMB - 2018 8
THEFT OF CASH RECEIPT ..cont.. Write-Off (Discount) Fraud Scheme : Pelaku fraud mencuri uang hasil penagihan dan menghapuskan piutang yang sudah tertagih tersebut sebagai piutang macet (write off).Misalnya seorang karyawan (pelaku fraud) mengambil uang sebesar Rp 1 juta, hasil dari penagihan dan setelah itu ia mengatakan bahwa uang tersebut tidak tertagih & dicatatlah sebagai discount & allowance, hal ini dilakukan oleh si pelaku untuk mengkompensasikan uang yang sudah dicurinya.
Lapping Fraud Scheme :
Pembayaran piutang dari customer A dicuri oleh pelaku fraud, lalu ada pembayaran piutang dari customer B, pembayaran piutang ini diambil lagi oleh si pelaku untuk menutupi piutang customer A, dan untuk menutupi piutang customer B pelaku mengambilnya dari pembayaran piutang customer C, dan seterusnya.
Berikut ini adalah jenis – jenis fraud yang termasuk di dalam
Fraudulent Disbursements : Billing Schemes, yaitu…. Payroll Schemes, yaitu…. Expense Reimbursement Schemes, yaitu…. Check Tampering, yaitu… Register Disbursements, yaitu…. (bisa dilihat di buku halaman 101 atau bahan ibu Ina)
AUDIT FORENSIK - UAJ - YPPMB - 2018 11
INVENTORY & ALL OTHER ASSET FRAUD Berikut ini adalah jenis – jenis fraud yang termasuk di dalam Inventory & All Other Asset Fraud : Misuse, yaitu…. Larceny, yaitu….
AUDIT FORENSIK - UAJ - YPPMB - 2018 12
FINANCIAL STATEMENT FRAUD
AUDIT FORENSIK - UAJ - YPPMB - 2018 13
FRAUD TRIANGLE
Donald R. Cressey membuat suatu model yang menjelaskan mengapa
seseorang itu melakukan, tindakan fraud. Model ini kemudian dikenal dengan nama Fraud Triangle, dan berikut adalah Fraud Triangle tersebut :
MOTIVATION PRESSURE
FRAUD TRIANGLE
Rationalization Opportunity
AUDIT FORENSIK - UAJ - YPPMB - 2018 14
FRAUD TRIANGLE ..cont..
Motivation/ Pressure (Tekanan).
Menurut Cressey pelaku kecurangan melakukan tindakan fraud karena bermula dari adanya suatu tekanan yang menghimpitnya. Pelaku mempunyai kebutuhan keuangan yang mendesak, yang harus dia selesaikan dan tidak ia ceritakan kepada orang lain. Dalam hal ini Cressey menitikberatkan bahwa seseorang dengan tekanan hidup yang sudah terhimpit yaitu membutuhkan uang dengan sangat mendesak, memiliki motivasi yang cukup besar untuk melakukan fraud.