Anda di halaman 1dari 8

ANALISIS SWOT BISNIS RITEL

(Studi Kasus BeeShop Cianjur)


Ety Nurhayati

1. Pendahuluan
Bisnis ritel sesungguhnya merupakan usaha yang telah dikenal sejak lama. Usaha yang
terkesan biasa, namun ternyata menjadi salahsatu usaha yang mampu menembus jaman dan
paling kuat terhadap gangguan serta paling mudah untuk dimasuki, setidaknya ini terbukti
dengan terus bertumbuhnya bisnis ini. Dalam Jurnal yang ditulis oleh Made Arly an I Putu
Gede (2017) Menurut Asosiasi Perusahaan Ritel Indonesia (Aprindo) pertumbuhan bisnis
ritel di Indonesia antara 10-15 persen per tahun atau mencapai Rp 110 triliun, menyusul
kondisi perekonomian dan daya beli masyarakat yang relatif bagus. Jumlah pendapatan
terbesar merupakan konstribusi dari hypermarket, kemudian disusul oleh minimarket dan
supermarket Bahkan masih menurut AT Kearney, dengan melihat prospek pertumbuhan di
Indonesia, peritel lokal dan internasional mempercepat rencana ekspansi, salahsatunya
Indomaret. Menurut Wiwiek Yusuf, Direktur Marketing PT Indomarco Prismatama, bila
hingga akhir 2015, Indomaret memiliki 12.195 outlet, per November 2016 memiliki 13.900
outlet. Maka tahun 2017 Indomaret akan menambah sekitar 1.600 outlet. Percepatan
pertumbuhan ritel ini terjadi karena Indonesia masih menjadi sasaran yang menarik untuk
pasar ritel. Berdasarkan Global Retail Development Index (GRDI) 2016 versi AT Kearney
yang dimuat dalam harian kompas (08/06/2016) menyatakan bahwa Indonesia bahkan
mampu mengalahkan Singapura dan berada di posisi kelima dunia setelah China, India,
Malaysia, dan Kazakhstan. Keberadaan empat negara di posisi teratas itu disebabkan
kombinasi antara populasi yang besar dengan tingginya pertumbuhan ritel. Perkembangan
investasi pada sektor perkotaan khususnya kota Cianjur juga mengalami perkembangan yang
cukup signifikan, secara empirik terlihat pertumbuhan bisnis eceran modern semakin
”marak” khususnya dalam format retail skala menengah kecil. Perkembangan bisnis eceran
modern yang terus mengalami peningkatan tersebut, menyebabkan tingkat persaingan bisnis
eceran sangat kompetitif. Perusahaan perlu mengenali kekuatan dan kelemahan perusahaan
dalam persaingan, hal ini akan sangat membantu dalam mengendalikan diri, serta
memanfaatkan setiap peluang yang ada. Dimana strategi pemasaran merupakan upaya
mencari posisi pemasaran yang menguntungkan dalam suatu industri atau arena fundamental
persaingan berlangsung. Pemasaran di suatu perusahaan, selain bertindak dinamis juga harus
selalu menerapkan prinsipprinsip yang unggul dan perusahaan harus meninggalkan
kebiasaan-kebiasaan lama yang sudah tidak berlaku serta terus menerus melakukan inovasi.
Dalam sebuah jurnal yang ditulis oleh Rina Kurniati (2014) menyatakan bahwa dalam
perkembangannya saat ini analisis SWOT, tidak hanya dipakai untuk menyusun strategi di
medan pertempuran, melainkan banyak dipakai dalam penyusunan perencanaan strategi
bisnis (Business Strategic Planning) yang bertujuan untuk menyusun strategistrategi jangka
panjang sehingga arah dan tujuan perusahaan dapat dicapai dengan jelas dan dapat segera
diambil keputusan, serta semua perubahannya dalam menghadapi pesaing. Artinya seluruh
aktifitas bisnis memerlukan Analisis SWOT, begitupun dalam bisnis ritel. Philip Kotler
(2002) mengemukakan bahwa yang dimaksud penjualan ecer/ritel meliputi semua kegiatan
yang melibatkan penjualan barang atau jasa secara langsung pada konsumen akhir untuk
penggunaaan pribadi dan bukan bisnis. Dimana Fungsinya
Menurut Utami (2008), adalah:
1. Menyediakan berbagai macam produk dan jasa (providing assortments)
2. Memecah (breaking bulk)
3. Mengadakan persediaan (holding inventory)
4. Memberikan jasa atau layanan (providing service)
5. Meningkatkan nilai produk dan jasa
Siklus Hidup Retail
Organisasi pengecer sangat beragam, dimana semua jenis toko eceran tersebut melalui tahap
pertumbuhan dan penurunan yang dapat dijelaskan dalam siklus hidup eceran. Suatu toko
eceran muncul, menikmati periode pertumbuhan yang meningkat, mencapai kemapanan dan
kemudian penurunan. Agar periode penurunan tidak terjadi maka, diperlukan maintenance
bisnis, agar bisnis yang dilakukan senantiasa segar dan terus berjalan baik, karena dalam
prakteknya menjalankan bisnis ritel ditengah persaingan yang cukup sengit tentu bukanlah
hal yang mudah. Diperlukan strategi yang jitu. Namun sebelum merumuskan strategi, perlu
dilakukan pengamatan dahulu terhadap keunggulan, kelemahan, peluang dan ancaman
terhadap bisnis yang dijalankan secara cermat. Agar strategi yang di jalankan sesuai dengan
situasi yang dihadapi. Adapun cara melakukan analisis SWOT Menurut Rangkuti (2014)
suatu kinerja perusahaan dapat ditentukan oleh kombinasi faktor internal dan eksternal.
Kedua faktor tersebut harus dipertimbangkan dalam analisis SWOT. Perpaduan antara faktor
internal dan eksternal ini akan bertemu pada kuadran tertentu yang dapat menunjukkan
strategi yang sebaiknya dipakai oleh perusahaan.
Kuadran I:
Ini merupakan situasi yang menguntungkan. Perusahaan tersebut memiliki peluang dan
kekuatan sehinga dapat memanfaatkan peluang yang ada. strategi yang harus diterapkan
dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif.
Kuadran 2:
Meskipun menghadapi berbagai ancaman, perusahaan masih memiliki kekuatan dari segi
internal. Strategi yang harus diterapkan adalah menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan
peluang jangka panjang dengan cara strategi diversifikasi baik produk maupun pasar
Kuadran 3:
Perusahaan menghadapi peluang pasar yang sangat besar, tetapi di lain pihak, ia menghadapi
beberapa kendala/kelemahan internal. Fokus strategi perusahaan adalah meminimalkan
masalah internal perusahaan sehingga dapat merebut peluang pasar yang lebih baik.
Kuadran 4:
Ini merupakan situasi yang sangat tidak menguntungkan, perusahaan tersebut menghadapi
berbagai ancaman dan kelemahan internal.
Pembahasan
Analisis SWOT merupakan cara yang sistematik didalam melakukan analisis terhadap wujud
ancaman kesempatan agar dapat membedakan keadaan lingkungan yang akan datang
sehingga dapat ditemukan masalah yang ada. Dari analisis SWOT, perusahaan dapat
menentukan strategi efektif yang sejauh mungkin memanfaatkan kesempatan yang
berlandaskan pada kekuatan yang dimiliki perusahaan, mengatasi ancaman yang akan datang
dari luar, serta mengatasi kelemahan yang ada. Menurut Rangkuti, Freddy (2014) Analisis
SWOT adalah suatu indentifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan
strategi perusahaan. Anaisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan
dan peluang, namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan dan ancaman. Proses
pengambilan keputusan strategis selalu berkaitan dengan pengembangan misi, tujuan,
strategi dan kebijakan perusahaan. Dengan demikian perencanan strategis harus menganalisa
faktor-faktor strategis perusahaan (kekuatan, kelemahan,peluang dan ancaman) dalam
kondisi yang ada saat ini.
Analisis SWOT Strategi Pemasaran BeeShop
1. Faktor Internal (IFAS)
Matrik IFAS digunakan untuk mengetahui seberapa besar peranan dari Faktor-faktor internal
yang terdapat pada perusahaan. Matrik Internal Strategic Analysis Summary (IFAS) disusun
berdasarkan hasil identifikasi dari kondisi lingkungan internal perusahaan berupa kekuatan
dan kelemahan yang dimiliki BeeShop
a. Kekuatan (Strength)
Kekuatan menggambarkan hal yang dimiliki perusahaan dan dapat memberikan keunggulan
kompetitif bagi perusahaan itu sendiri. Berdasarkan analisis yang telah diperoleh beberapa
kekuatan yang dimiliki BeeShop dalam memasarkan produk. Kekuatan tersebut antara lain
:
a) Menyediakan barang tradisional yang umumnya diperlukan masyarakat sekitar,
seperti produk sembako yang telah dikemas ulang, sehingga harganya relatif lebih
murah dari competitor sejenis.
b) Memiliki kualitas produk yang beragam dan berkualitas.
c) Harga produk yang kompetitif.
d) Gedung milik sendiri
e) Letak toko berada pada lokasi padat penduduk dan strategis
f) Pelayanan ramah
b. Kelemahan (Weaknesess)
Kelemahan menggambarkan hal yang tidak dimiliki perusahaan tetapi perusahaan lain
memilikinya. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan maka diperoleh beberapa
kelemahan yang ada pada BeeShop dalam memasarkan produk :
1) Identitas toko tidak terpasang
2) Tidak ada promosi yang terjadwal.
3) SDM yang kurang terampil, disebabkan kurangnya pelatihan/training yang memadai
4) Adanya keterbatasan pembelian item di grosir terdekat
5) Sistem pengawasan dan pelaporan masih lemah
6) SOP kadang dilanggar
7) Suasana dalam toko kurang nyaman, karena AC yang minim
2. Faktor Eksternal (EFAS)
a. Peluang (Opportunities)
Peluang merupakan merupakan faktor yang berasal dari lingkungan dan menguntungkan
bagi perusahaan jika mampu untuk memanfaatkannya. Berdasarkan analisis yang telah
dilakukan maka diperoleh beberapa peluang yang dapat dimanfaatkan oleh BeeShop:
a) Perkembangan pembangunan diwilayah tersebut relatif maju.
b) Perkembangan TI (teknologi informasi) yang pesat memudahkan promosi dalam
berbagai bentuk.
c) Program loyalty guna mengikat konsumen.
d) Program promosi terjadwal yang diadakan setiap weekend
e) semua barang yang dijual terjamin kualitas nya (dijamin tidak ada barang experied)
b. Ancaman (Threaths)
Ancaman merupakan faktor yang berasal dari luar perusahaan yang harus diatasi untuk
mengurangi dampak yang dapat merugikan perusahaan. Berdasarkan analisis yang telah
dilakukan maka diperoleh beberapa ancaman yang dihadapi BeeShop adalah:
a) Persaingan harga dan kualitas yang ketat oleh para pesaing.
b) Kompetitor yang gencar melakukan promosi.
c) Perubahan selera konsumen.
d) Penggunaan sistem pembayaran dengan kartu ATM (Anjungan Tunai Mandiri) serta
kartu kredit yang dilakukan para pesaing.
e) kekurangan pegawai
Diagram Matriks SWOT
Dari analisis SWOT diatas maka dapat dibuat suatu ringkasan atau rekapitulasi dari
perhitungan untuk melihat seberapa besar kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang
terjadi pada BeeShop Cianjur adalah:

Berdasarkan tabel diatas, di dapat hasil bahwa, kekuatan yang dimiliki adalah 1,90
sedangkan kelemahan adalah 1,00, jadi kuadran internal faktor yaitu 1,90-1,00 = 0.90 artinya
kemampuan yang tinggi dari BeeShop dalam memanfaatkan kekuatan dan mengatasi
kelemahan yang terdapat pada internal perusahaan masih baik. Adapun peluang yang
dimiliki dari strategi tersebut sebesar 1,65 dan ancaman 0,90 . Jadi kuadran eksternal faktor
yaitu 1,65 – 0,90 = 0,75. Ini berarti kemampuan BeeShop dalam memanfaatkan peluang-
peluang dan
meminimalkan ancaman-ancaman yang dihadapi oleh perusahaan dalam penjualan produk
relatif masih baik. Bila kedua nilai tertimbang tersebut dipadukan dalam matrik IE, maka
keduanya akan bertemu pada sel I yaitu mendukung strategi defensive Diagram SWOT akan
menunjukkan pada posisi manakah strategi pemasaran pada BeeShop saat ini. Posisi strategi
inilah yang akan menentukan letak kuadran strategi pemasaran. Kuadran tersebut akan
menjadi fundamental analisis strategi kedepan, kuadran dapat diamati secara jelas melalui
diagram analisis SWOT berikut ini :
Berdasarkan diagram diatas maka titik berada pada kuadran I, yaitu mendukung strategi
agresif. BeeShop memiliki peluang dan kekuatan yang besar sehingga dapat memanfaatkan
peluang yang ada Strategi yang diterapkan dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan
yang agresif. Hal ini bisa dilakukan dengan cara:
1) Mempertahankan atau meningkatkan pangsa pasar produk saat ini, dilakukan dengan
perencanaan yang matang dan memerlukan promosi yang jauh lebih agresif didukung
oleh strategi harga yang terjangkau.
2) Pemasangan identitas toko agar mudah dikenali baik oleh supplier maupun
konsumen.
3) Mengadakan perekrutan secara kontinu kemudian berusaha untuk meningkatkan
kemampuan SDM melalui pemberian pelatihan/training bagi karyawan
4) meningkatkan mekanisme penjualan dan meningkatkan kualitas pelayanan terhadap
konsumen.
Strategi SO (strenght Opportunity) didapat dari hasil memadukan antara kekuatan dan
peluang yang dimiliki perusahaan, strategi WO (Weakness Opportunity) strategi ini diambil
berdasarkan kelemahan dan peluang yang ada diperusahaan. Sedangkan strategi ST (strength
Threat) dan strategi WT (weakness threat) adalah strategi yang dipilih berdasarkan hasil dari
perpaduan kekuatan dan ancaman dan kelemahan terhadap ancaman. Dari hasil analisis
tersebut, kegunaan penelitin ini dapat langsung dirasakan, yaitu didapatnya gambaran yang
jelas, mengenai langkah dan strategi yang hendaknya dijalankan oleh BeeShop , yaitu
dengan cara menjalankan hal-hal yang tercantum dalam matriks : strategi SO, strategi WO,
strategi ST dan strategi WI, seperti menjaga ketersediaan barang tradisional, memasang
identitas toko, efisiensi produk dan melakukan strategi promosi yang tepat.

Berdasarkan pemaparan studi kasus di atas, maka buatlah analisis SWOT untuk pembuatan
mini market sebagai usaha di sekolah dan tentukan kuadran serta pembobotan nya, serta
lakukan analisis diamond (berlian) !

Anda mungkin juga menyukai