Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Berawal dari pemikiran untuk mempermudah penyediaan kebutuhan pokok sehari-hari, maka
pada tahun 1988 didirikanlah sebuah gerai yang diberi nama Indomaret. Sejalan
pengembangan operasional toko, perusahaan tertarik untuk lebih mendalami dan memahami
berbagai kebutuhan dan perilaku konsumen dalam berbelanja. Guna mengakomodasi tujuan
tersebut, beberapa orang karyawan ditugaskan untuk mengamati dan meneliti perilaku
belanja masyarakat. Kesimpulan yang didapat adalah bahwa masyarakat cenderung memilih
belanja di gerai modern berdasarkan alasan kelengkapan pilihan produk yang berkualitas,
harga yang pasti dan bersaing, serta suasana yang nyaman. Berbekal pengetahuan mengenai
kebutuhan konsumen, keterampilan pengoperasian toko dan pergeseran perilaku belanja
masyarakat ke gerai modern, maka terbit keinginan luhur untuk mengabdi lebih jauh bagi
nusa dan bangsa. Niat ini diwujudkan dengan mendirikan Indomaret, dengan badan hukum
PT. Indomarco Prismatama yang memiliki visi “menjadi jaringan ritel yang unggul” serta
moto “mudah dan hemat”. Pada mulanya Indomaret membentuk konsep penyelenggaraan
gerai yang berlokasi di dekat hunian konsumen, menyediakan berbagai kebutuhan pokok
maupun kebutuhan sehari- hari, melayani masyarakat umum yang bersifat majemuk, serta
memiliki luas toko sekitar 200 m2. Seiring dengan perjalanan waktu dan kebutuhan pasar,
Indomaret terus menambah gerai di berbagai kawasan perumahan, perkantoran, niaga, wisata
dan apartemen. Dalam hal ini terjadilah proses pembelajaran untuk pengoperasian suatu
jaringan retail yang berskala besar, lengkap dengan berbagai pengalaman yang kompleks dan
bervariasi.
BAB II
TEORI
2.1 ANALISIS SWOT
Analisis SWOT adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi
kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman
(threats) dalam suatu spekulasi bisnis. Proses ini melibatkan penentuan tujuan yang spesifik
dari spekulasi bisnis atau proyek dan mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang
mendukung dan yang tidak dalam mencapai tujuan tersebut. Analisis SWOT dapat diterapkan
dengan cara menganalisis dan memilah berbagai hal yang mempengaruhi keempat faktornya,
bagaimana kekuatan (strengths) mampu mengambil keuntungan (advantage) dari peluang
(opportunities) yang ada, bagaimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mencegah
keuntungan (advantage) dari peluang (opportunities) yang ada, selanjutnya bagaimana
kekuatan (strengths) mampu menghadapi ancaman (threats) yang ada, dan terakhir adalah
bagaimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mampu membuat ancaman (threats)
menjadi nyata.
Seperti yang kita tau, analisis SWOT (Strength Weaknesses Opportunities Threats) terbagi
menjadi 4 bagian yakni:
1. Strenght (S)
yakni situasi ataupun kondisi yang merupakan gambaran kekuatan dari suatu organisasi
atau perusahaan pada saat ini. Yang harus di lakukan dalam mengunakan analisis ini
adalah setiap perusahaan atau organisasi perlu menilai kekuatan yang dimiliki.
2. Weaknesses (W)
yakni situasi ataupun kondisi yang merupakan gambaran kelemahan dari perusahaan
pada saat ini. Weaknesses merupakan cara untuk menganalisis kelemahan yang ada
dalam sebuah perusahaan ataupun organisasi. Yang mana kelemahan tersebut dapat
menjadi kendala yang serius dalam kemajuan suatu perusahaan atau organisasi.
3. Opportunity (O)
yakni situasi atau kondisi yang merupakan gambaran peluang yang ada dari sisi luar
suatu organisasi atau perusahaan dan gambaran tersebut dapat memberikan peluang
berkembangnya suatu organisasi atau perusahaan dimasa depan. Opportunity merupakan
ananlisis yang digunakan untuk mencari peluang ataupun terobosan yang
memungkinkan suatu perusahaan ataupun organisasi bisa berkembang.
4. Threats (T)
yakni situasi atau kondisi yang merupakan gambaran ancaman dari suatu perusahaan
atau oraganisasi dalam menjalankan suatu usaha. Theart merupakan cara menganalisis
tantangan atau ancaman yang harus dihadapi oleh suatu perusahaan ataupun organisasi
dalam menghadapi berbagai macam faktor lingkungan yang tidak menguntungkan. Yang
mana ancaman tersebut dapat menyebabkan kemunduran suatu perusahaan.
2.2 ANALISIS VALUE CHAIN
Analisis Value Chain adalah proses di mana sebuah perusahaan mengidentifikasi
kegiatan utama dan bantuan yang menambah nilai produk, kemudian menganalisisnya untuk
mengurangi biaya atau meningkatkan diferensiasi. Analsis Value Chain merupakan strategi
yang digunakan untuk mengalisis kegiatan internal perusahaan. Dengan kata lain, dengan
melihat ke dalam kegiatan internal, analisis itu mengungkap di mana keunggulan kompetitif
suatu perusahaan atau kekurangannya. Perusahaan yang bersaing melalui keunggulan
diferensiasi akan mencoba untuk melakukan kegiatan yang lebih baik dari yang akan
dilakukan pesaing. Jika bersaing melalui keunggulan biaya, ia akan mencoba untuk
melakukan kegiatan internal dengan biaya lebih rendah dari pesaing. Ketika sebuah
perusahaan mampu memproduksi barang dengan biaya yang lebih rendah dari harga pasar
atau untuk memberikan produk-produk unggulan, ia memperoleh keuntungan.
Analisis Value Chain yang banyak digunakan oleh perusahaan – perusahaan, yaitu
Porter’s Value Chain Model yang diperkenalkan oleh Michael Porter pada tahun 1985.
Berikut adalah gambaran model dari Porter’s Value Chain :

Porter’s Value Chain berfokus pada sistem, dan bagaimana input diubah menjadi
output yang dibeli oleh konsumen. Menggunakan sudut pandang ini, Porter menggambarkan
rantai kegiatan umum untuk semua bisnis, dan ia membagi mereka ke dalam kegiatan primer
dan dukungan.

1. Primary Activies
Kegiatan utama berhubungan langsung dengan penciptaan fisik, penjualan, pemeliharaan dan
dukungan dari suatu produk atau jasa. Mereka terdiri dari:
 Inbound Logistic – semua proses yang terkait dengan menerima, menyimpan, dan
mendistribusikan input internal.
 Operations – kegiatan transformasi yang mengubah input menjadi output yang akan
dijual kepada pelanggan.
 Outbond Logistic – kegiatan ini memberikan produk atau layanan kepada pelanggan.
 Marketing & Sales – proses yang digunakan untuk membujuk pelanggan untuk
membeli produk yang dijual.
 Service – kegiatan yang berkaitan dengan mempertahankan nilai dari produk atau
layanan kepada pelanggan setelah membeli produk.

2. Support Activites
Kegiatan ini mendukung fungsi utama di atas. Dalam diagram kita, garis putus-putus
menunjukkan bahwa setiap dukungan, atau sekunder, aktivitas dapat berperan dalam
setiap kegiatan utama. Misalnya, pengadaan mendukung operasi dengan kegiatan tertentu,
tetapi juga mendukung pemasaran dan penjualan dengan kegiatan lain.
 Infrastructure – sistem dukungan perusahaan, dan fungsi-fungsi yang memungkinkan
untuk mempertahankan operasi sehari-hari seperti akuntansi, hukum, administrasi,
dan manajemen.
 Human Resource Management – seberapa baik sebuah perusahaan merekrut,
melatih, memotivasi, memberi penghargaan, dan mempertahankan para pekerjanya.
 Technological Development – kegiatan ini berhubungan dengan pengelolaan dan
pengolahan informasi, serta melindungi basis pengetahuan perusahaan.
 Procurement (Purchasing) – kegiatan organisasi untuk mendapatkan sumber daya
yang dibutuhkan untuk beroperasi.
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 ANALISIS SWOT INDOMARET


1. Strength
 Citra publik terhadap Indomaret.
 Lokasi terdapat di pinggir jalan tempat strategis.
 Produk yang dijual variatif dan cenderung lebih lengkap daripada pesaing.
 Investasi franchise indomaret yang ditawarkan sangat kompetitif.
 Indomaret mampu menjual barang eceran dengan harga lebih murah.
 Memiliki fasilitas pembayaran yang dihubungkan dengan lembaga keuangan
(Bank) · Seringkali terdapat potongan harga atau diskon bila membeli dengan
nominal tertentu atau membayar menggunnakan Indomaret Card.
 Terdapat security asset (CCTV).

2. Weakness
 Pelayanan yang seringkali kurang memuaskan.
 Parkir yang kurang aman dan dipungut biaya parkir.
 Indomaret kurang dikenal oleh masyarakat desa.
 Franchise fee relatif tinggi.
 Penataan store display yang monoton.

3. Opportunities
 Ekspansi ke daerah-daerah potensial.
 Perlunya promosi untuk memperkenalkan Indomaret secara lebih intens.
 Dengan adanya perdagangan bebas, peluang franchise lebih besar.
 Peningkatan fasilitas tambahan.
 Pertumbuhan pasar waralaba cukup menjanjikan.
 Perluasan jaringan.
 Minat masyarakat tinggi terhadap retail.
 Perubahan mindset masyarakat dari pemikiran tradisional menjadi modern.

4. Thread
 Terdapat outlet lain yang menjadi rival.
 Terdapat franchisor baru yang masuk ke pasar yang sama dengan Indomaret.
 Selera pasar yang berfluktuasi dan mudah berubah terhadap pembelian.
 Banyak daerah potensial yang belum bisa dimasuki.
 Adanya tindakan peniruan terhadap keunikan Indomaret.
3.2 ANALISIS VALUE CHAIN

1. Primary Activies :

 Inbound Logistic :
Menerima,menyimpan,mengelola dan mengontrol persediaan bahan baku,
pengangkutan dan pengembaliannya pada pemasok.

 Operations:
Merubah bahan baku menjadi produk akhir.

 Outbond Logistic :
Menerima,menyimpan,mengelola dan mengontrol persediaan bahan
baku,pengangkutan dan pengembaliannya pada pemasok.

 Marketing & Sales:


Cara dan media yang dibutuh kan untuk melakukan pemasaran.

 Service :
Pelayanan, service, layanan purna jual dan sebagainya.
2. Support Activites

 Infrastructure:
Penseleksian, promosi jabatan, penempatan, penilaian, penghargaan dan
pengembangan.

 Human Resource Management:


Penseleksian,promosi jabatan, penempatan, penilaian, penghargaan dan
pengembangan.

 Technological Development:
Menyediakan kebutuhan akan teknologi,prosedur dan teknik terbaru yang dibutuhkan
oleh tiap aktivitas.

 Procurement (Purchasing) :
Pembelian bahan-bahan baku dan peralatan pendukung termasuk asset perusahaan.
BAB IV
PENUTUP

4.1 KESIMPULAN
Pada prinsipnya setiap waralaba Indomaret menjual produk-produknya dengan strategi
maupun teknik penjualan yang bagus, sehingga komoditas yang ditawarkannya dapat terjual
dengan baik. Kualitas pelayanan yang diberikan adalah merupakan kinerja terpenting oleh
perusahaan bagi kepuasan konsumen/pelanggan.

Anda mungkin juga menyukai