Anda di halaman 1dari 57

ANALISA STRATEGI PEMASARAN PADA INDUSTRI RETAIL DI

PT SUMBER ALFARIA TRIJAYA (ALFAMART)


DOSEN = BAPAK Dr. SURYA BUDIMAN, SE.MBA

Oleh

LENI SUHARTATI

NIM: 201015250087

FAKULTAS MAGISTER MANAJEMEN

UNIVERSITAS PAMULANG

KOTA TANGERANG SELATAN

2021
DAFTAR ISI

Daftar Isi i

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Sejarah PT Sumber Alfaria trijaya (Alfamart) 1
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Pemasaran 4
2.2 Bauran Pemasaran 5
2.3 Konsep Pasar 7
2.4 Produk 8
2.5 Konsep Produk 8
2.6 Harga 12
2.7 Kualitas Produk 13
2.8 Perilaku Konsumen 15
2.8.1 Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen 16
2.8.2 Model Perilaku Konsumen 18
2.8.3 Tahap-Tahap Proses Keputusan Pembelian 19
2.9 Strategi Pemasaran 23
BAB III DATA
3.1 Strategi Pemasaran 7P PT Sumber Alfaria Trijaya (Alfamart) 25
3.1.1 Product (Produk) 25
3.1.2 Price (Harga) 26
3.1.3 Promotion (Promosi) 26
3.1.4 Place (Lokasi) 27
3.1.5 People (Orang) 28
3.1.6 Process (Proses) 29
3.1.7 Physical Evidence (Bukti Fisik) 31
3.2 Variasi Produk Berupa Jasa 31
3.3 Lokasi 32
i
3.4 Visi dan Misi 33
3.5 Laporan Keuangan L/R PT Sumber Alfaria Trijaya
tahun 2019 34
3.6 Pesaing (PT Indomarco Prismatama atau Indomaret) 35
3.7 Strategi Pemasaran Indomaret 36
3.7.1 Product (Produk) 36
3.7.2 Price (Harga) 38
3.7.3 Promotion (Promosi) 39
3.7.4 Place (Lokasi) 40
3.7.5 People (Orang) 41
3.7.6 Process (Proses) 42
3.7.7 Physical Evidence (Bukti Fisik) 43
3.8 Variasi Produk Berupa Jasa 44
3.9 Visi Dan Budaya Perusahaan 45
3.10 Laporan Keuangan L/R PT Indomarco Prismatama
tahun 2019 46
3.11 Analisa Strategi Pemasaran 47
BAB IV ANALISA
4.1 Analisa SWOT 48
4.1.1 Analisa SWOT PT Sumber Alfaria Trijaya (Alfamart) 48
4.1.2 Analisa SWOT PT Indomarco Prismatama (Indomaret) 49
4.2 Analisa Strategi Yang Harus Dimiliki Alfamart 50
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan 51
5.2 Saran-saran 52
DAFTAR PUSTAKA 53

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 SEJARAH PT SUMBER ALFARIA TRIJAYA (ALFA MART)

PT Sumber Alfaria Trijaya didirikan oleh Djoko Susanto beserta keluarga pada tahun

1989. Pada awal berdirinya perusahaan ini merupakan perusahaan perdagangan aneka

produk.

PT Sumber Alfaria Trijaya, TBK merupakan salah satu perusahaan retail minimarket

terkemuka di Indonesia pemegang lisensi merek dagang Alfamart yang tergabung dalam

ALFA GROUP (Alfamart, Alfamidi, Lawson, DAN+DAN). Saat ini PT Sumber Alfaria

Trijaya,TBK telah membuka 32 kantor cabang yang tersebar di Pulau Jawa, Bali, Lombok,

Sumatera, Sulawei, Kalimantan dengan lebih dari 11.000 toko dan 100.000 karyawan.

PT Sumber Alfaria Trijaya ( Alfa Mart) menciptakan produk House Brand Private

Label (HBPL) dengan tujuan untuk memberikan pilihan produk berkualitas baik dengan

harga yang terjangkau kepada konsumen. Karena itu, produk-produk yang dikeluarkan

oleh Alfamart adalah produk-produk yang dibuat oleh pabrik-pabrik besar dan terpercaya

dibidangnya. Produk Alfamart terdiri dari bermacam kategori untuk memenuhi setiap

kebutuhan dengan segmentasi pasar keluarga. Diantara produk Alfamart antara lain

bumbu masak, makanan instan, hingga perlengkapan kecantikan.

1
Pertumbuhan perekonomian yang semakin pesat menyebabkan perubahan dalam

sistem nilai masyarakat baik dalam hal berpikir dan bertindak sehingga secara langsung

maupun tidak langsung mempengaruhi cara berpikir Perusahaan dalam memenuhi

keinginan dan kebutuhan konsumen.

Perilaku konsumen yang tidak dapat secara langsung dikendalikan oleh penjual

perlu dicari informasinya semaksimal mungkin. Pengertian perilaku konsumen menurut

Kotler (2005:201) idang ilmu perilaku konsumen mempelajari bagaimana individu,

kelompok organisasi memilih, membeli, memakai serta memanfaatkan barang, jasa,

gagasan atau pengalaman dalam rangka memuaskan kebutuhan dan hasrat mereka..

Dalam hal ini Perusahaan menyadari bahwa konsumen sangat berarti bagi

Perusahaan sebagai sumber keuntungan dan sumber pendapatan Perusahaan.

Salah satu tugas Manajemen Pemasaran dalam suatu perusahaan adalah Analisa

strategi dan rencana pemasaran. Perusahaan yang betul-betul memahami bagaimana

konsumen memberikan tanggapan dan jawaban terhadap ciri-ciri produk yang berbeda

harganya, daya tarik periklanan, serta layanan, akan meraih keuntungan lebih besar dari

pada pesaingnya.

Di era teknologi yang semakin maju saat ini pemasaran tidak hanya dilakukan

secara LURING (Luar Jaringan) namun juga dilakukan secara DARING (Dalam Jaringan)

untuk menjangkau segmen pasar yang lebih luas.

2
Terlebih di saat masa pandemi seperti saat ini, konsumen banyak memilih

melakukan transaksi jual beli dalam memenuhi kebutuhannya dengan melakukan

pembelian secara DARING. Selain Pembelian secara DARING, konsumen pun lebih banyak

melakukan pembayaran atas transaksi jual beli secara DARING. Hal tersebut dilakukan

karena sejak rejadi pandemi di Bulan Maret 2020 sampai saat ini di Bulan Maret 2021,

Pemerintah menghimbau warganya untuk membatasi pergerakan di luar rumah.

Perubahan perilaku konsumen yang terjadi saat pandemi membuat para

Pengusaha harus lebih bekerja keras untuk melakukan Analisa Strategi Pemasaran agar

Misi Perusahaan dapat dijalankan secara maksimal untuk meraih laba demi

keberlangsungan Perusahaan itu sendiri.

PT Sumber Alfaria Trijaya (Alfa Mart) merupakan salah satu bentuk usaha yang

bergerak dalam bidang retail. Hal ini yang membuat penulis tertarik untuk menyusun

penulisan terkait Analisa Strategi Pemasaran terhadap PT Sumber Alfaria Trijaya (Alfa Mart)

dan memilih judul : ” ANALISA STRATEGI PEMASARAN PADA INDUSTRI RETAIL

DI PT SUMBER ALFARIA TRIJAYA (ALFA MART)”.

3
BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Pemasaran

Pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok dalam suatu organisasi yang

memproduksi barang atau jasa, pemasaran juga merupakan salah satu kunci pokok dalam

kegiatan usaha dan suatu proses yang dilakukan untuk meraih perkembangan serta tujuan

yang diharapkan. Adapun tujuan dibentuknya bagian pemasaran di dalam suatu

perusahaan adalah untuk memasarkan dan menjual barang atau jasa guna memperoleh

keuntungan, dimana keuntungan ini akan digunakan lagi untuk menghasilkan barang atau

jasa yang dibutuhkan konsumen, sehingga kelangsungan hidup perusahaan dapat

dipertahankan.

Dalam pemasaran terdapat berbagai macam definisi pemasaran dari para ahli namun

pada dasarnya definisi-definisi tersebut mempunyai maksud dan tujuan yang sama.

Menurut Kotler (2000:7) pemasaran adalah proses sosial dan manajerial dimana

individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui

penciptaan, penawaran, dan pertukaran segala sesuatu yang bernilai (products of value)

dengan orang atau kelompok lain.

4
2.2 Bauran Pemasaran

Menurut Kismono (2001:308) Bauran Pemasaran adalah kombinasi dari variabel atau

kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran yang terdiri dari strategi produk

(product), harga (price), promosi (promotion), dan distribusi (place).

1. Produk (Product)

Menurut Kismono (2000:326), Produk adalah bentuk fisik barang yang ditawarkan

dengan seperangkat citra (image) dan jasa (service) yang digunakan untuk

memuaskan kebutuhan.

2. Harga (Price)

Menurut Kismono (2000:346), Harga adalah nilai tukar suatu produk yang

dinyatakan dalam satuan moneter.

3. Distribusi (Place)

Menurut Tjiptono (2000:185), Distribusi adalah kegiatan pemasaran yang berusaha

memperlancar dan mempermudah penyampaian barang dan jasa dari produsen

kepada konsumen sehingga penggunaannya sesuai dengan yang diperlukan (jenis,

jumlah, harga, tempat dan saat dibutuhkan).

4. Promosi (Promotion)

Menurut Kismono (2000:374), Promosi adalah usaha yang dilakukan pemasar untuk

mempengaruhi pihak lain agar berpartisipasi dalam kegiatan pertukaran.

5
Bauran Pemasaran menurut Kotler (2005:18) adalah sebagai berikut ditunjukkan dalam

bentuk bagan:

Gambar 2.1

Bauran Pemasaran

Bauran Pemasaran

Pasar Sasaran

Produk Harga Promosi Tempat


Keragaman Daftar Harga Promosi penjualan Saluran
Produk Rabat/Discount Periklanan pemasaran
Kualitas Potongan Harga Tenaga Penjualan Cakupan pasar
Ciri Khusus Kehumasan/PR Pengelompokan
Nama Merek Periode Pemasaran Lokasi
Kemasan pembayaran langsung Persediaan
Ukuran Syarat kredit Transportasi
Pelayanan
Garansi
Imbalan

Sumber: Philip Kotler (2005:203), Manajemen Pemasaran

6
2.3 Konsep Pasar

Menurut Umar (2005:29) pasar dapat diartikan sebagai tempat pertemuan antara

penjual dan pembeli atau terdapat kekuatan-kekuatan permintaan dan penawaran yang

saling bertemu untuk membentuk suatu harga.

Pemasaran menurut Stanton (1995) pemasaran meliputi keseluruhan sistem yang

berhubungan dengan kegiatan-kegiatan usaha, yang bertujuan merencanakan,

menentukan harga, hingga mempromosikan dan mendistribusikan barang-barang atau

jasa yang akan memuaskan kebutuhan pembeli, baik yang aktual maupun yang potensial.

Berdasarkan konsep pemasaran, pasar dapat dibagi atas 4 (empat ) golongan, yaitu:

1) Pasar Konsumen, merupakan pasar untuk barang dan jasa yang dibeli atau disewa

oleh perorangan atau keluarga untuk pengguna pribadi (tidak untuk bisnis).

2) Pasar Industri, adalah pasar untuk barang dan jasa yang dibeli atau disewa oleh

perorangan atau organisasi untuk digunakan pada produksi barang dan jasa lain,

baik untuk dijual maupun untuk disewakan (dipakai untuk diproses lebih lanjut).

3) Pasar penjual kembali (Reseller), adalah suatu pasar yang terdiri dari perorangan

dan atau organisasi yang biasa disebut pedagang menengah (middlemen) yang

terdiri dari dealer, distributor, grosir, agen, retailer. Kesemua reseller ini melakukan

penjualan kembali dalam rangka mendapatkan keuntungan.

4) Pasar Pemerintah, merupakan pasar yang terdiri dari unit-unit pemerintah yang

membeli atau menyewa barang atau jasa untuk menjalankan tugas-tugas

pemerintah, misalnya di sektor pendidikan, perhubungan, kesehatan dan lain-lain.

7
2.4 Produk

Pengertian produk menurut Kotler dan Amstrong (2001) adalah segala sesuatu yang

dapat ditawarkan ke pasar untuk diperhatikan, dimiliki, digunakan atau dikonsumsi yang

dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan.

Bauran Produk:

1) Kualitas produk

2) Pelayanan

3) Pembungkus

4) Merek

5) Citra

2.5 Konsep Produk

Menurut Kotler (2000:20) Konsep produk berpendapat bahwa konsumen akan

memilih produk-produk yang menawarkan kualitas, kinerja, atau ciri-ciri inovatif terbaik.

Manajer dalam organisasi yang berorientasi pada produk memusatkan energinya untuk

membuat produk superior dan menyempurnakannya terus-menerus.

Menurut DR. Bayu Swastha DH.,SE.,MBA. & Ibnu Sukotjo W, SE. ( 1993 : 194 )

Pengertian barang atau produk adalah suatu sifat yang kompleks baik dapat diraba

maupun tidak dapat diraba, termasuk bungkus, warna, harga, prestise perusahaan dan

pengecer, pelayanan perusahaan dan pengecer, yang diterima oleh pembeli untuk

memuaskan keinginan dan kebutuhannya. Dalam hal ini, konsumen membeli sifat fisik dan

kimia sebagai alat pemuas kebutuhan.

8
Setiap kombinasi dari sifat – sifat tersebut merupakan produk tersendiri sebab setiap

kombinasi akan memberikan kepuasan yang berbeda – beda.

Penggolongan barang menurut tujuan pemakaiannya oleh si pemakai ini banyak

digunakan karena sangat praktis. Dalam hal ini, barang dapat digolongkan ke dalam dua

golongan, yaitu :

1. Barang Konsumsi

Barang Konsumsi adalah barang – barang yang dibeli untuk dikonsumsikan. Jadi,

pembelinya adalah pembeli atau konsumen akhir, bukan pemakai indrustri karena

barang – barang tersebut tidak diproses lagi, melainkan dipakai sendiri, berdasarkan

kebiasaan membeli konsumen, barang konsumsi dikelompokkan menjadi tiga golongan,

yaitu :

a. Barang Konvenien

Barang Konvenien (convenience goods) adalah barang yang mudah dipakai,

membelinya dapat disembarang tempat, dan pada setiap wakti, misalnya :

rokok, sabun dan sebagainya

b. Barang Shopping

Barang Shopping ( shopping goods ) adalah barang yang harus dibeli dengan

mencari dahulu dan di dalam membelinya harus mempertimbangkan masak –

masak, misalnya dengan membandingkan mutu, harga, kemasan dan

sebagainya. Termasuk barang shopping ini antara lain adalah pakaian .

9
Secara relatif, harga barang shopping ini lebih mahal dibandingkan dengan

barang konvenien, dan dibutuhkan usaha – usaha serta waktu yang relatif

banyak untuk mengadakan pembandingan

c. Barang Spesial

Barang spesial ( specialty goods ) adalah barang yang mempunyai ciri khas,

dan hanya dapat dibeli di tempat tertentu saja. Dalam hal ini, pembeli yang

ingin memperolehnya harus mengeluarkan pengorbanan istimewa, atau harus

melakukan usaha – usaha khusus untuk membeli di tempat tertentu tersebut.

Biasanya barang spesial ini mempunyai ciri khusus, harganya relatif mahal dan

jarang dibeli. Termasuk golongan ini antara lain : barang antik di toko seni

tertentu, perhiasan di toko mas tertentu, pakaian wanita di rumah mode

tertentu, dan sebagainya.

2. Barang Indrustri

Barang Indrustri adalah barang – barang yang dibeli untuk di proses lagi atau untuk

kepentingan dalam indrustri, baik secara langsung atau tidak langsung dipakai proses

produksi. Barang indrustri ini mempunyai permintaan yang diturunkan oleh permintaan

barang lain. Misalnya dalam indrustri baja, hampir semua produk dari baja digunakan

untuk memproduksi barang lain. Karena pemakai baja utama adalah indrustri mobil, maka

jika terjadi permintaan untuk mobil menurun, permintaan baja pun ikut menurun.

10
Barang Indrustri tersebut masih dapaat dibedakan lagi menjadi lima golongan sebagai

berikut :

a. Bahan Baku

Bahan baku merupakan bahan pokok untuk membuat barang lain, misalnya : getah

untuk membuat karet, minyak bumi untuk membuat bensin dan sebagainya

b. Komponen dan barang setengah jadi

Komponen dan barang setengah jadi merupakan barang – barang yang sudah

masuk dalam proses produksi dan diperlukan untuk melengkapi produk akhir.

Termasuk ke dalam jenis ini antara lain : benang untuk membuat tekstil, onderdil –

onderdil mobil, dan sebagainya

c. Perlengkapan operasi

Perlengkapan operasi ( operating supplies ) adalah barang – barang yang dapat

dipergunakan untuk membantu lancarnya proses produksi maupun kegiatan –

kegiatan lain dalam perusahaan. Dalam golongan ini termasuk juga perbekalan yang

dipakai dalam jangka waktu lama. Misalnya : minyak pelumas untuk mesin – mesin,

kertas dan pensil untuk membuat catatan, dan sebagainya

d. Instalasi

Instalasi yaitu alat produksi utama dalam sebuah pabrik / perusahaan yang dapat

dipakai untuk jangka waktu yang lama ( termasuk barang tahan lama ). Jadi,

instalasi ini merupakan tulang punggung dari sebuah pabrik / perusahaan.

11
Sebagai contoh : mesin penggiling gabah pada perusahaan penggilingan gabah,

mesin tenun pada perusahaan tekstil, mesin cetak pada perusahaan percetakan dan

sebagainya

e. Peralatan ekstra

Peralatan ekstra ( accessory equipment ) yaitu alat – alat yang dipakai untuk

membantu instalasi, seperti alat angkut dalam pabrik ( truk pengangkut barang )

gerobak dan sebagainya

2.6 Harga

Pengertian harga menurut Winardi (1992: 2) adalah jumlah nilai yang dipertukarkan

para konsumen untuk mencapai manfaat penggunaan barang-barang atau jasa-jasa.

Menurut Winardi (1992: 6) faktor-faktor penting dalam penentuan harga adalah sebagai
berikut:
1. Biaya Produk

2. Tujuan-tujuan perusahaan

3. Tekanan-tekanan dari pihak luar

4. Ciri-ciri pelanggan

5. Lingkungan Ekonomi umum

12
Gambar 2.2

Faktor-faktor kritikal dalam penentuan harga

Biaya produk
yang
bersangkutan
Sasaran-sasaran
perusahaan Sasaran-sasaran
perusahaan
Kebijakan
Penentuan
Harga

Persaingan Kondisi-kondisi
ekonomi

Ciri-ciri sang
pembeli

Sumber: Winardi (1992: 6)

2.7 KUALITAS PRODUK

Menurut Umar ( 2005 : 37 ) Bagian dari kebijakan produk adalah perihal kualitas

produk. Kualitas suatu produk baik berupa barang maupun jasa perlu ditentukan melalui

dimensi – dimensinya.

Dimensi kualitas produk dapat dipaparkan berikut ini :

13
1. Produk Berupa Barang

Menurut David Garvin yang dikutip Vincent Gasperz, untuk menentukan dimensi kualitas

barang, dapat melalui delapan dimensi seperti yang dipaparkan berikut ini :

a. Penampilan (Performance), hal ini berkaitan dengan aspek fungsional suatu barang

dan merupakan karateristik utama yang dipertimbangkan pelanggan dalam

membeli barang tersebut

b. Fitur (Features), yaitu aspek performansi yang berguna untuk menambah fungsi

dasar, berkaitan dengan pilihan – pilihan produk dan pengembangannya

c. Daya tahan (Realibility), hal yang berkaitan dengan probabilitas atau kemungkinan

suatu barang berhasil menjalankan fungsinya setiap kali digunakan dalam periode

waktu tertentu dan dalam kondisi tertentu pula

d. Konfirmasi (Conformance), hal ini berkaitan dengan tingkat kesesuaian terhadap

spesifikasi yang telah ditetapkan sebelumnya berdasarkan keinginan pelanggan.

Konfirmasi merefleksikan derajat ketepatan antara karateristik desain produk

dengan karateristik kualitas standar yang telah diterapkan

e. Durasi atau umur ekonomis (Durability), yaitu suatu refleksi umur ekonomis berupa

daya tahan atau masa pakai barang

f. Pelayanan atau servis (Serviceability), yaitu karateristik yang berkaitan dengan

kecepatan, kompetensi, kemudahan, dan akurasi dalam memberikan layanan

perbaikan barang

14
g. Nilai Estetika (Aesthetic), merupakan suatu karateristik yang bersifat subyektif

mengenai nilai – nilai estetika yang berkaitan dengan pertimbangan pribadi dan

refleksi dari preferensi individual

h. Sesuai dengan selera (Fit and finish), sifat subyektif, berkaitan dengan perasaan

pelanggan mengenai keberadaan produk tersebut sebagai produk yang berkualitas

2.8 Perilaku Konsumen

Tujuan pemasaran adalah memenuhi dan memuaskan kebutuhan dan keinginan

pelanggan. Namun mengenal pelanggan tidaklah mudah. Para pelanggan mungkin saja

menyatakan kebutuhan dan keinginan mereka sedemikian rupa tapi bertindak sebaliknya.

Mereka mungkin tidak memahami motivasi mereka yang lebih dalam. Mereka mungkin

bereaksi terhadap pengaruh-pengaruh yang merubah pikiran mereka pada menit-menit

terakhir.

Meskipun demikian, para penjual harus mempelajari keinginan, persepsi, preferensi,

dan perilaku berbelanja serta perilaku pembelian pelanggan sasaran mereka.

Menurut Kotler (2000:228) ada beberapa faktor yang mempengaruhi perilaku

konsumen.

15
2.8.1 Faktor-faktor utama yang mempengaruhi perilaku konsumen antara lain:

1. Faktor Budaya

Faktor budaya mempunyai pengaruh yang paling luas dan mendalam terhadap

perilaku konsumen. Faktor budaya terbentuk dari peranan keluarga, kelas sosial di

lingkungan masyarakat, suku, agama, dan daerah geografis.

2. Faktor Sosial

Banyak kelompok mempengaruhi perilaku seseorang. Kelompok yang mempunyai

pengaruh langsung terhadap seseorang disebut kelompok keanggotaan. Ini

merupakan kelompok dimana orang tersebut ikut serta dan berinteraksi, seperti

didalam lingkungan keluarga, teman, tetangga dan rekan kerja.

Kelompok yang mempunyai pengaruh tidak langsung terhadap seseorang disebut

kelompok bukan anggota atau kelompok aspirasional.

3. Faktor Keluarga

Anggota keluarga merupakan kelompok yang paling berpengaruh terhadap perilaku

pembelian, karena seseorang beinteraksi langsung didalam kehidupan sehari-hari di

dalam lingkungan keluarga.

4. Faktor Pribadi

Keputusan seorang pembeli juga dipengaruhi oleh karakteristik pribadi, yaitu usia

pembeli dan tahap siklus hidup, pekerjaan, kondisi ekonomi, gaya hidup, serta

kepribaidan dan konsep diri pembeli.

16
5. Faktor Psikologis

Pilihan pembelian seseorang dipengaruhi pula oleh 4 faktor psikologis utama yaitu:

a. Motivasi

Teori Motivasi Maslow berusaha menjelaskan bahwa kebutuhan manusia tersusun

dalam sebuah hirarki, dari yang paling mendesak sampai yang paling tidak

mendesak. Sesuai dengan urutan pentingnya kebutuhan tersebut adalah:

1. Kebutuhan Fisiologis: rasa haus dan lapar

2. Kebutuhan keamanan: keamanan dan perlindungan

3. Kebutuhan sosial: rasa memiliki dan kasih sayang

4. Kebutuhan penghargaan: pengembangan dan realisasi diri

b. Persepsi merupakan proses bagaimana seseorang menyeleksi, mengatur, dan

menginterpretasikan masukan-masukan informasi untuk menciptakan gambaran

keseluruhan yang bermakna.

c. Pengetahuan, menggambarkan perubahan dalam perilaku individu tertentu yang

berasal dari pengalaman

d. Keyakinan dan sikap

Melalui bertindak dan belajar, orang-orang memperoleh keyakinan dan sikap.

Keyakinan adalah pikiran deskriptif yang dianut seseorang mengenai suatu hal.

Sikap menjelaskan evaluasi kognitif, perasaan emosional dan kecenderungan

tindakan seseorang yang suka atau tidak suka terhadap obyek atau ide tertentu.

17
2.8.2 Model Perilaku Konsumen

Pada masa-masa yang lalu, para penjual dapat memahami para konsumen melalui

pengalaman penjualan sehari-hari kepada mereka. Namun pertumbuhan perekonomian

dan pasar membuat para penjual harus lebih mengetahui perilaku konsumen yang timbul

pada saat ini.

Gambar 2.3

Model Perilaku Pembeli

Stimulasi Stimulasi Karakteristik Proses Keputusan


Pemasaran lainnya pembeli keputusan pembeli
pembeli

Produk Ekonomi Budaya Pengenalan Pilihan produk


Harga Teknologi Sosial masalah Pilihan merek
Distribusi Politik Pribadi Pencarian Pilihan
Promosi Budaya Psikologis informasi pemasok
Keputusan Penentuan
pembeli saat
Perilaku pembeli pembelian
Jumlah
pembelian

Sumber: Kotler (2000:222)

18
2.8.3 Tahap-tahap dalam Proses Keputusan Pembelian

Menurut Kotler (2000:250) konsumen melalui lima tahap dalam melakukan

keputusan pembelian.

Gambar 2.4

Model Proses Pembelian Lima Tahap

Pengenalan Pencarian Evaluasi Keputusan Perilaku


kebutuhan Informasi alternative pembelian pembeli

Sumber: Kotler (2000:250)

Menurut Kotler ( 2000 : 251-259 ) pada umumnya, keputusan pembelian suatu

produk oleh konsumen akan melalui tahapan proses sebagai berikut:

a. Tahap 1: Pengenalan Masalah

Proses pembelian dimuali pada saat pembeli mengenali masalah atau kebutuhan.

Pemasar perlu mengidentifikasi keadaan yang memicu kebutuhan tertentu

b. Tahap 2: Pencarian Informasi

Konsumen yang terangsang kebutuhanya akan terdorong untuk mencari informasi

yang lebih banyak.

Sumber-sumber informasi konsumen terdiri dari empat kelompok:

1. Sumber pribadi, misalnya keluarga, teman, tetangga, kenalan

2. Sumber komersial, misalnya iklan, wiraniaga, pedagang perantara,

kemasan, pajangan.

19
3. Sumber publik, misalnya media massa, organisasi rating konsumen

(organisasi penentu peringkat konsumen).

4. Sumber pengalaman, misalnya penanganan, pemeriksaan dan

penggunaan produk.

c. Tahap 3: Evaluasi Alternatif

Pada tahap ini konsumen memproses informasi mengenai merek yang bersaing

dan membuat pertimbangan akhir mengenai nilainyaTerdapat beberapa proses

evaluasi keputusan. Evaluasi konsumen bersifat kognitif yaitu menganggap

konsumen melakukan penilaian produk secara sadar dan rasional.

d. Tahap 4: Keputusan Pembelian

Dalam tahap evaluasi, konsumen membentuk preferensi diantara merek-merek

dalam kelompok pilihan.Konsumen mungkin juga membentuk minat pembelian

untuk membeli merek yang paling disukai. Meski demikian, ada dua faktor yang

berintervensi diantara minat pembelian dan keputusan pembelian, yaitu:

1. Faktor sikap orang lain

Sejauh mana sikap orang lain mengurangi alternatif yang disukai seseorang

akan bergantung pada dua hal, yaitu intensitas sikap negatif orang lain

terhadap alternatif yang disukai konsumen, dan motivasi konsumen untuk

menuruti keinginan orang lain. Semakin kuat sikap negatif orang lain dan

semakin dekat orang lain tersebut dengan konsumen, maka konsumen

akan semakin menyesuaikan minat pembeliannya.

20
Keadaan sebaliknya juga berlaku: Preferensi seseorang terhadap suatu

merek akan meningkat jika orang lain yang ia senangi juga menyukai

merek yang sama.

2. Faktor situasional yang tidak dapat diantisipasi.

Konsumen membentuk minat pembelian atas dasar faktor-faktor seperti

karena pendapatan keluarga yang diharapkan, harga yang diharapkan, dan

manfaat produk yang diharapkan .Ketika konsumen akan bertindak, faktor

situasionl yang tidak diantisipasi mungkin trejadi dan mengubah minat

pembelian tersebut. Seperti seseorang yang kehilangan pekerjaan,

pembelian barang lain mungkin menjadi lebih mendesak.

Gambar 2.5

Tahap-tahap Di Antara Evaluasi Alternatif dan Keputusan Pembelian

Sikap
orang lain

Keputusan
Evaluasi Minat pembelian
Alternatif Pembelian

Faktor-faktor
situasional yang
tidak diantisipasi
Sumber: Kotler (2000:256)

21
e. Perilaku setelah pembelian

Setelah membeli produk, konsumen akan merasakan tingkat kepuasan atau

ketidakpuasan tertentu. Ada tiga perilaku konsumen setelah pembelian:

1. Kepuasan purnabeli

Jika kinerja produk atau jasa lebih rendah dari harapan, pelanggan akan

kecewa; jika ternyata memenuhi harapan, pelanggan akan puas, dan jika

melebihi harapan, pelanggan akan merasa sangat puas.

2. Tindakan purnabeli

Kepuasan dan ketidakpuasan terhadap produk atau jasa akan

memmpengaruhi perilaku konsumen selanjutnya. Jika konsumen puas, ia

akan menunjukkan kemungkinan yang lebih tinggi untuk membeli kembali

produk atau jasa tersebut.

3. Penggunaan dan Pembuangan (Disposal) purnabeli

Para pemasar harus memantau cara pembeli memakai dan membuang

produk tertentu. Jika konsumen merasa puas dengan suatu produk atau

jasa, konsumen akan memperthankan dengan mempergunakan kembali

atau menyimpannya. Sebaliknya jika konsumen merasa tidak puas, ia tidak

akan mempergunakan kembali produk atau jasa tersebut.

22
2.9 Strategi Pemasaran

Strategi Pemasaran Strategi pemasaran menurut Kotler (Kotler and Amstrong, 2012, p.72)

adalah logika pemasaran dimana perusahaan berharap dapat menciptakan nilai bagi

customer dan dapat mencapai hubungan yang menguntungkan dengan pelanggan.

Strategi pemasaran adalah rencana yang menjabarkan ekspektasi perusahaan akan

dampak dari berbagai aktivitas atau program pemasaran terhadap permintaan produk

atau lini produknya di pasar sasaran tertentu. Perusahaan bisa menggunakan dua atau

lebih program pemasaran secara bersamaan, sebab setiap jenis program seperti

periklanan, promosi penjualan, personal selling, layanan pelanggan, atau pengembangan

produk memiliki pengaruh yang berbeda-beda terhadap permintaan. Oleh sebab itu,

dibutuhkan mekanisme yang dapat mengkoordinasikan program-program pemasaran agar

program-program itu sejalan dan terintegrasi dengan sinergistik. Mekanisme ini disebut

sebagai strategi pemasaran. Umumnya peluang pemasaran terbaik diperoleh dari 7 upaya

memperluas permintaan primer, sedangkan peluang pertumbuhan terbaik berasal dari

upaya memperluas permintaan selektif. (Kotler and Amstrong, 2012, p.193) Berdasarkan

tipe permintaan yang ingin distimulasi, strategi pemasaran diklasifikasikan menjadi strategi

permintaan primer dan strategi permintaan selektif. Strategi permintaan primer dirancang

untuk menaikkan tingkat permintaan terhadap bentuk produk atau kelas produk. Strategi

ini difokuskan pada pengguna baru, misalnya dengan cara meningkatkan kesediaan untuk

membeli atau meningkatkan kemampuan untuk membeli, maupun pengguna saat ini,

dengan jalan menambah situasi penggunaan, menaikkan tingkat konsumsi produk, dan

mendorong penggantian produk.

23
Strategi permintaan selektif berupa 3 alternatif: memperluas pasar yang dilayani, dengan

cara memperluas distribusi dan melakukan perluasan lini produk, merebut pelanggan dari

pesaing, dan mempertahankan atau meningkatkan permintaan dari basis pelanggan saat

ini, mempertahankan tingkat kepuasan pelanggan yang tinggi, menjalin marketing

relationship, dan menawarkan produk komplementer dalam bundling products maupun

system selling. Pemilihan strategi pemasaran merupakan proses yang kompleks, karena

strategi pemasaran bisa dipandang dari berbagai sudut, misalnya puzzle, dilemma, trade-

off, dan paradoks. Dalam konteks siklus hidup produk, misalnya elemen program

pemasaran perlu disesuaikan untuk setiap tahap PLC yang meliputi perkenalan,

pertumbuhan, kedewasaan, dan penurunan. Situasi serupa berlaku pula dalam konteks

posisi kompetitif. Strategi pemasaran kompetitif bisa dirancang berdasarkan posisi

kompetitif setiap perusahaan yang dianalisis berdasarkan 4 dimensi utama: structural

position, strategic position, market position, dan resources position. Konsekuensinya,

faktorfaktor seperti tujuan atau sasaran produk, peluang pasar, serta kesuksesan pasar

wajib diperhitungkan secara cermat dalam proses pemilihan strategi pemasaran.

24
BAB III

DATA

3.1 STRATEGI PEMASARAN

Strategi Pemasaran Marketing Mix 7P yang digunakan oleh PT Sumber

Alfaria Trijaya (Alfamart) yaitu =

3.1.1 PRODUCT (PRODUK)

Product adalah segala sesuatu (barang atau jasa) yang ditawarkan kepada

masyarakat untuk mendapatkan perhatian, pembelian, atau dikonsumsi guna

memenuhi kebutuhan dan keinginan masyarakat.

PT Sumber Alfaria Trijaya ( Alfa Mart) menciptakan produk ”House Brand

Private Label (HBPL)” dengan tujuan untuk memberikan pilihan produk

berkualitas baik dengan harga yang terjangkau kepada konsumen. Karena itu,

produk-produk yang dikeluarkan oleh Alfamart adalah produk-produk yang

dibuat oleh pabrik-pabrik besar dan terpercaya dibidangnya. Produk Alfamart

terdiri dari bermacam kategori untuk memenuhi setiap kebutuhan dengan

segmentasi pasar keluarga. Diantara produk Alfamart antara lain bumbu masak,

makanan instan, hingga perlengkapan kecantikan.

25
3.1.2 PRICE (HARGA)

Price adalah sejumlah uang yang harus dibayar konsumen untuk mendapatkan

sebuah produk atau jasa. Atau dapat juga diartikan sebagai nilai tukar untuk

memperoleh keuntungan dari produk atau jasa yang dibutuhkan.

Harga merupakan salah satu variable marketing mix yang bersifat fleksibel,

terkadang bisa stabil dalam beberapa waktu dengan harga tertentu namun bisa

tiba-tiba meningkat atau turun tajam disesuaikan dengan kondisi permintaan

pasar.

Alfamart memberikan harga terbaik kepada konsumennya dengan meluncurkan

program keanggotaan ”Alfamartku”. Manfaat yang bisa didapatkan oleh

konsumen dengan menjadi anggota ”Alfamartku” antara lain = mendapat

potongan harga.

3.1.3 PROMOTION (PROMOSI)

Promotion adalah kegiatan untuk memperkenalkan suatu produk atau jasa

pada pasar sasaran, untuk membangun persepsi pelanggan mengenai produk

atau jasa yang ditawarkan. Konsep promosi yang biasa digunakan antara lain

advertising, public relation, sales promotion, personal selling, serta direct

marketing.

26
PT Sumber Alfaria Trijaya ( Alfamart) melakukan promo produk. Alfamart juga

memberikan kepada semua member seperti paket hemat produk Alfamart,

promo hemat. Selain itu Alfamart juga melakukan promosi berupa Cashback

hingga 5% dengan melakukan pembelian di gerai-gerai Alfamart atau pada

aplikasi Alfagift.

Macam-macam bentuk promosi yang ditawarkan antara lain =

a. Hot Promo = Promo Alfamart terbaru seperti = Senyum

Keluarga Indonesia, ShopeePay Murmer, Hajatan Gopay, Promo

Serba Gratis Alfamart.

b. Promo PSM

c. Promo Serba

d. Promo Member Only

e. Promo HBPL

f. Promo Gantung

3.1.4 PLACE (LOKASI)

Place merupakan kegiatan bisnis untuk membuat produk atau jasa yang

ditawarkan lebih mudah terjangkau oleh konsumen, dan dapat tersedia pada

sasaran pasar yang tepat. Variabel tempat juga meliputi saluran distribusi

untuk menjangkau konsumen yang tersebar luas.

27
Sehingga beberapa perusahaan membuka kantor cabang di daerah – daerah

untuk memudah konsumennya.

PT Sumber Alfaria Trijaya ( Alfamart) memilik gera-gerai dengan lokasi yang

strategis. Biasanya gerai - gerai memiliki lokasi di pinggir jalan dan mudah di

jangkau oleh konsumen. Sejak tahun 2019, 20 tahun lebih Alfamart

mengembangkan sayapnya di Indonesia dan sudah memiliki 14.300 gerai di

Indonesia.

3.1.5 PEOPLE (ORANG)

People adalah semua orang yang terlibat dalam kegiatan memproduksi produk

serta memberikan pelayanan produk kepada konsumen.

PT Sumber Alfaria Trijaya ( Alfa Mart) Elemen-elemen People antara lain:

a. Pegawai perusahaan

b. Konsumen

c. Konsumen lain dalam lingkungan jasa

People berfungsi sebagai penyedia jasa sangat mempengaruhi kualitas jasa

yang diberikan, yang berarti berhubungan dengan seleksi, pelatihan, motivasi

dan manajemen sumber daya manusia.

28
3.1.6 PROCESS (PROSES)

Process adalah serangkaian tindakan yang diperlukan untuk memberikan

produk atau jasa dengan pelayanan yang terbaik kepada konsumen. Suatu

proses bisa berisi tentang metode atau prosedur yang diberlakukan untuk

memperoleh produk yang dibutuhkan konsumen. Proses pelayanan yang cepat,

mudah dan ramah memberikan nilai lebih konsumen terhadap suatu produk.

Proses yang dilakukan Alfamart dalam melayani konsumen antara lain =

a. Bisnis di Luar Jaringan (LURING)

• Alfamikro diciptakan oleh Alfamart sebagai aplikasi untuk

menghidupkan dan mempermudah rekanan mitra binaannya dalam

mengurusi warung serta toko klontongan di sekitar outlet Alfamart.

Disebut sebagai member SSP (Store Sales Point), warung-warung

tersebut telah disurvei untuk bekerja sama dengan baik dan

diberikan fasilitas sebagai member.

• Alfamart dan Mindstores menghadirkan Alfamind, jaringan ritel toko

virtual 3D AR-VR (Augmented Virtual Reality) pertama dan satu-

satunya di Indonesia. Dengan teknologi tersebut, Alfamind

memungkinkan konsumen untuk berjualan sekaligus berbelanja

seperti di dunia nyata. Sebuah sensasi yang tak akan didapat

konsumen di toko digital atau e-commerce biasa.

29
b. Digital Business =

• Alfapop tersedia di beberapa gerai Alfamart yang tersebar di

Indonesia. Dengan hanya menggerakan jari di atas layar tablet,

produk yang diinginkan dapat terpenuhi. Konsumen dapat

melakukan pembayaran melalui metode bayar di toko (Pay At Store)

atau transfer bank. Pesanan pun dapat diambil di toko Alfamart

terdekat atau dikirim ke alamat konsumen.

• Aplikasi Alfagift juga menggunakan teknologi tercanggih saat ini ,

yaitu Artificial Intelegence (AI) yang dapat memberikan saran

produk yang sebaiknya dibeli sesuai dengan waktu dan jumlah yang

biasanya dikonsumsi sehingga berbelanja menjadi lebih cepat dan

mudah.

c. Alfatrex memiliki empat jenis pengiriman, yaitu door to door, dppr to store,

store tostore, dan store to door. Dibuat dengan teknologi terbaru dengan

kemampuan akses internet, anak perusahaan Alfamart yang bergerak di

bidang logistik expres ini memberikan jasa pengiriman paket atau dokumen

yang peka waktu dan layanan pengiriman yang membantu perusahaan dan

pelanggan mencapai efisiensi yang luar biasa.

30
d. Alfacart. Belanja online bayar offline juga dapat dilakukan melaui metode

Pay at Store di toko Alfamart terdekat atau COD (Cash on Delivery).

Pesanan Alfacart.com bisa diantar atau diambil di Pick Up di Point terdekat.

3.1.7 PHYSICAL EVIDENCE (BUKTI FISIK)

Physical evidence adalah perangkat-perngkat yang dibutuhkan untuk

mendukung penampilan sutu produk, sehingga memperlihatkan secara

langsung kualitas produk serta pelayanan yang diberikan kepada konsumen.

Seluruh aspek fasilitas fisik dari Alfamart berupa pelayanan produk di bidang

jasa yang terdiri dari atribut eksterior dan interior serta hal berwujud lainnya.

Contoh :

• Logo perusahaan di setiap gerai di website perusahaan

• Seragam Karyawan

• Kartu nama

• Fasilitas yang dimiliki

3.2. VARIASI PRODUK BERUPA JASA

• Uang elektronik

• Pembayaran

• Voucher

• Agen Tiket Online

• Transfer Dana

• Layanan Pengiriman Barang

31
• Layanan Lainnya =

- Tabungan Saku

- Jasa Keuangan untuk Pinjaman Dana seperti Bina Artha & Mau Cash

- Melakukan Donasi di gerai Alfamart seperti Baznas dan Rumah

Zakat

- Sales Point, Konsumen bisa mengajukan pinjaman dana tunai

kendaraan bermotordi Gerai Alfamart.

3.3.Lokasi

Kantor pusat Alfa Mart berada di =

Alfa Tower 12th Floor

Jl. Sutera Barat Kav.9

Kota Tangerang, Banten 15143

https://alfamart.co.id/sahabat-alfamart

Sementara gera-gerai Alfamart tersebar hampir diseluruh wilayah Indonsesia

seperti = Lebih dari 14.300 gerai di Indonesia, dan 750 gerai lebih gerai di Filipina

dengan jumlah 3 gudang.

32
3.4. Visi dan Misi

Visi: ”Menjadi jaringan distribusi ritel terkemuka yang dimiliki oleh masyarakat luas,

berorientasi kepada pemberdayaan pengusaha kecil, pemenuhan kebutuhan dan harapan

konsumen, serta mampu bersaing secara global.”

Misi: Membangun kepercayaan pelanggan dengan cara:

• Memberikan kepuasan kepada pelanggan/konsumen dengan berfokus pada

produk dan pelayanan yang berkualitas unggul,

• Selalu menjadi yang terbaik dalam segala hal yang dilakukan dan selalu

menegakkan tingkah laku/etika bisnis yang tinggi,

• Memberikan kenyamanan dan kemudahan kepada konsumen dalam

berbelanja,

• Ikut berpartisipasi dalam membangun negara dengan menumbuh-

kembangkan jiwa wiraswastan dan kemitraan usaha.

• Membangun organisasi golbal yang terpercaya, sehat dan terus bertumbuh

dan bermanfaat bagi pelanggan, pemasok, karyawan, pemegang saham,

dan masyarakat pada umumnya.

33
3.5.LAPORAN KEUANGAN LABA RUGI PERUSAHAAN TAHUN 2019

34
3.6 PESAING (PT Indomarco Prismatama atau Indomaret)

Salah satu pesaing terberat PT Sumber Alfaria Trijaya (Alfamart) adalah

Indomaret. Indomaret didirikan pada tahun 1988. Berawal dari pemikiran untuk

mempermudah penyediaan kebutuhan pokok sehari-hari karyawan, maka pada

tahun 1988 didirikanlah sebuah gerai yang diberi nama Indomaret.Sejalan

pengembangan operasional toko, perusahaan tertarik untuk lebih mendalami

berbagai kebutuhan dan perilaku konsumen dalam berbelanja. Beberapa orang

karyawan ditugaskan untuk mengamati dan meneliti perilaku belanja masyarakat.

Kesimpulan yang didapat adalah bahwa masyarakat cenderung memilih belanja di

gerai modern berdasarkan alasan kelengkapan pilihan produk yang berkualitas,

harga yang pasti dan bersaing, serta suasana yang nyaman. Untuk mewujudkan

gerai modern maka Indomaret mewujudkan dengan badan hukum PT Indomarco

Prismatama yang memiliki visi ”menjadi jaringan ritel yang unggul” serta ”moto

dan hemat”.

Pada awalnya Indomaret membentuk konsep penyelenggaraan gerai yang

berlokasi di dekat hunian konsumen, namun seiring perjalanan waktu dan

kebutuhan pasar, Indomaret terus menambah gerai di berbagai kawasan

perumahan, perkantoran, niaga, wisata dan apartemen.

35
Selanjutnya Indomaret melakukan konsep bisnis waralaba dimana konsep

bisnis ini merupakan pelopor yang pertama di bidang minimarket di Indonesia.

Pada tahun 2003 Indonesia meraih penghargaan dari pemerintah selaku ”

Perusahaan Waralaba Unggul 2003”.

Saat ini Indomaret berkembang sangat pesat dengan jumlah gerai lebih

dari 16.000 gerai, terdiri dari 40% gerai milik terwaralaba dan 60% gerai milik

Perusahaan. Sebagian besar pasokan barang dagangan untuk seluruh gerai berasal

dari 33 pusat distribusi Indomaret yang menyediakan lebih dari 5000 jenis produk.

Keberadaan Indomaret makin diperkuat dnegan kehadiran Indogrosir, anak

perusahaan dengan konsep bisnis Pusat Perkulakan.

3.7 STRATEGI PEMASARAN

Strategi Pemasaran Marketing Mix 7P yang digunakan oleh

Indomaret yaitu =

3.7.1 PRODUCT (PRODUK)

Product adalah segala sesuatu (barang atau jasa) yang ditawarkan

• Private Label, seperti = Air Mineral, Pop Corn, Kacang Koro, Facial

Tissue, Air Freshner, Lap Serbaguna, Keset Handuk, sikat gigi charcoal,

Crispy Seawed, Chocolate meises, Cutton buds baby.

• Say Bread,

• Prime Bread,

• Mr.Bread.

36
Jasa

1. Penawaran Properti =

• Sewa Teras = Indomaret menyewakan ruang usaha/counter

juga disediakan sarana pendukung

• Kerjasama ATM = Menyediakan ruang untuk pemasangan

ATM di toko Indomaret di seluruh Indonesia.

2. Pemasok = Kerjasama untuk menjadi salah satu pemasok produk

ke jaringan Indomaret.

3. Layanan Pesan – Antar -Ambil dari Indomaret = Indomaret terus

melaukan inovasi baru dalam pengembangan produk dan jasa,

antara lain : Pesan Antar Ambil Indomaret (PAAI)

4. I-Tiket

Penjualan I Tiket = Wahan Rekreasi, Show/Konser/Event,

Trasnport

5. I-Payment = Pembayaran tagihan premi asuransi, Pembayaran

Zakat,Infaq,Sedekah di kasir Indomaret, Bayar Iuran BPJS, Bayar

tiket CGV, Bayar tiket Citilink di Indomaret, Bayar Tagihan E-

commerce, Bayar tagihan PBB, Pembayaran E-Samsat, Transaksi

di Google Play bayar di Indomaret, Bayar Tagihan Iuran

Pemeliharaan Lingkungan (IPL), Bayar Tagihan Multi Finance,

Bayar tagihan Nex Parabola, Bayar Tagihan Biaya Pendidikan,

37
Bayar Transaksi Penerimaan Negara (Pajak Penghasilan

PPh,PPN,Bea Cukai), Bayar Tagihan Bulanan PDAM, Bayar Blue

Gaz & Vienta,dan lain-lain.

6. i.saku

7. Token/Voucher = Transaksi PLN (Bayar tagihan listrik, Token PLN

Prabayar)

8. Rekening Ponsel = Indomaret menerima pembayaran rekening

ponsel dari COMB Niaga

9. Indopaket = Kirim dan Ambil Paket di Indomaret

3.7.2 PRICE (HARGA)

Price adalah sejumlah uang yang harus dibayar konsumen untuk mendapatkan

sebuah produk atau jasa. Atau dapat juga diartikan sebagai nilai tukar untuk

memperoleh keuntungan dari produk atau jasa yang dibutuhkan.

Harga merupakan salah satu variable marketing mix yang bersifat fleksibel,

terkadang bisa stabil dalam beberapa waktu dengan harga tertentu namun bisa

tiba-tiba meningkat atau turun tajam disesuaikan dengan kondisi permintaan

pasar.

38
Penggunaan Sistem Informasi untuk mengakomodasi Laju pertumbuhan

gerai Indomaret yang cepat dengan transaksi melebihi 98 juta struk per bulan

dapat didukung dengan sistem teknologi informasi yang terintegrasi pada

setiap Point of Sales (POS) kasir tersebut yang sudah dirancang untuk

memenuhi kebutuhan perkembangan jumlah gerai dan transaksi pada masa

depan. Jumlah transaksi yang cukup besar tersebut didukung dari harga yang

ditawarkan ke konsumen lebih bersaing disertai dengan berbagai jenis harga

promosi yang ditawarkan. Seperti ”Harga Heboh”, program harga promosi

mingguan dari Indomaret.

3.7.3 PROMOTION (PROMOSI)

Promotion adalah kegiatan untuk memperkenalkan suatu produk atau jasa

pada pasar sasaran, untuk membangun persepsi pelanggan mengenai produk

atau jasa yang ditawarkan. Konsep promosi yang biasa digunakan antara lain

advertising, public relation, sales promotion, personal selling, serta direct

marketing.

Target Pasar Indomaret adalah semua kalangan masyarakat di Indonesia.

Strategi pemasarannya diintegrasikan dengan kegiatan promosi yang

dijalankan secara berkala dengan berbagai metode sesuai dengan jenis produk

dan fokus target pasarnya. Beberapa strategi jangka pendek yang dijalankan

oleh Indomaret antara lain :

39
• ”Harga Heboh”: promosi mingguan yang memberikan harga sangat

murah untuk produk-produk kebutuhan sehari-hari.

• ”Super Hemat” : Leaflet edisi dua mingguan yang mempromosikan

produk-produk dengan harga hemat sebagai panduan bagi konsumen

untuk belanja hemat.

• ”Promosi Bulan Ini” : promosi bulanan atas produk tertentu dalam

bentuk pemberian hadiah langsung atau potongan harga.

Promosi yang ditawarkan oleh Indomaret anatar lain = Super Hemat, Harga Heboh,

HTH, Product of the Week, Promosi Bulan Ini, Promosi Bank, Diskon Indomaret Card.

3.7.4 PLACE (LOKASI)

Place merupakan kegiatan bisnis untuk membuat produk atau jasa yang ditawarkan

lebih mudah terjangkau oleh konsumen, dan dapat tersedia pada sasaran pasar yang

tepat. Variabel tempat juga meliputi saluran distribusi untuk menjangkau konsumen yang

tersebar luas. Sehingga beberapa perusahaan membuka kantor cabang di daerah –

daerah untuk memudah konsumennya. Indomaret memilik gera-gerai dengan lokasi yang

strategis. Biasanya gerai - gerai memiliki lokasi di pinggir jalan dan mudah di jangkau oleh

konsumen. Hingga Februari 2021 Indomaret memiliki 18.495 gerai di Indonesia yang

tersebar di Jawa, Bali, Madura, Nusa Tenggara Barat, Sumatera, Batam, Kalimantan,

Sulawesi dan Maluku.

40
Pada saat ini Indomaret memiliki 33 pusat distribusi yang merupakan sentral

pengadaan produk untuk lebih dari 16.000 gerai Indomaret. Pusat Distribusi Indomaret

berada di Jakarta, Tangerang, Bekasi, Bogor, Parung, Bandung, Cirebon, Purwakarta,

Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Gresik, Jember, Malang, Lampung, Palembang, Medan,

Samarinda, Pontianak, Pekanbaru,Banjarmasin, Manado, Makassar, Denpasar, Batam, dan

Mataram.

Kantor Pusat PT Indomarco Prismatama =

Menara Indomaret

Jl. Pantai Indah Kapuk Blvd,No.1.

Pantai Indah Kapuk, Jakarta 14470

Telp.(021)50897400

3.7.5 PEOPLE (ORANG)

People adalah semua orang yang terlibat dalam kegiatan memproduksi produk serta

memberikan pelayanan produk kepada konsumen.

Indomaret memiliki Elemen-elemen People antara lain:

• Pegawai perusahaan

• Konsumen

• Konsumen lain dalam lingkungan jasa

• Distributor Indomaret

41
People berfungsi sebagai penyedia jasa sangat mempengaruhi kualitas jasa yang

diberikan, yang berarti berhubungan dengan seleksi, pelatihan, motivasi dan manajemen

sumber daya manusia.

3.7.6 PROCESS (PROSES)

Process adalah serangkaian tindakan yang diperlukan untuk memberikan produk

atau jasa dengan pelayanan yang terbaik kepada konsumen. Suatu proses bisa berisi

tentang metode atau prosedur yang diberlakukan untuk memperoleh produk yang

dibutuhkan konsumen. Proses pelayanan yang cepat, mudah dan ramah memberikan nilai

lebih konsumen terhadap suatu produk.

Proses yang dilakukan Indomaret dalam melayani konsumen antara lain =

a. Digital Business =

• Untuk mempercepat pelayanan dan kenyamanan beberbelanja di kasir,

Indomaret menggunakan pemindai (scanner barcode).

• Pembayaran dilakukan dengan i-saku, Indomaret Card, Jak Card,

pembayaran debit dan penarikan tunai dari berbagai bank.

• Dalam bidang distribusi , Indomaret menerapkan Digital Picking System dan

Tail Gate System pada setiap distribusinya. Kedua sistem ini mempercepat

dan meningkatkan efisiensi proses pengambilan barang dari rak

penyimpanan dan pemuatan barang ke armada pengiriman maupun

penurunan barang di gerai Indomaret.

42
b. Konsep Bisnis Waralaba , merupakan strategi ekspansi yang melibatkan modal dari

pihak lain, bisnis waralaba harus transparan dan konsepnya saling menguntungkan

serta saling percaya diantara pewaralaba dengan terwaralaba (franchisee). Dengan

banyak gerai -gerai yang tersebar di setiap wilayah di Indonesia, mempermudah

konsumen dalam membeli produk berupa barang dan jasa di Indomaret.

c. Pusat Distribusi Indomaret

Pada saat ini Indomaret memiliki 33 pusat distribusi, Pusat Distribusi Indomaret

berada di Jakarta, Tangerang, Bekasi, Bogor, Parung, Bandung, Cirebon,

Purwakarta, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Gresik, Jember, Malang, Lampung,

Palembang, Medan, Samarinda, Pontianak, Pekanbaru,Banjarmasin, Manado,

Makassar, Denpasar, Batam, dan Mataram.

3.7.7.PHYSICAL EVIDENCE (BUKTI FISIK)

Physical evidence adalah perangkat-perngkat yang dibutuhkan untuk mendukung

penampilan sutu produk, sehingga memperlihatkan secara langsung kualitas produk serta

pelayanan yang diberikan kepada konsumen.

43
Seluruh aspek fasilitas fisik dari Indomaret berupa pelayanan produk di bidang jasa

yang terdiri dari atribut eksterior dan interior serta hal berwujud lainnya.

Contoh :

• Logo perusahaan di setiap gerai di website perusahaan

• Seragam Karyawan

• Kartu nama

• Fasilitas yang dimiliki

3.8. VARIASI PRODUK BERUPA JASA

• Voucher elektronik

• Layanan elektronik

• Transfer dana

• Pembelian Tiket

44
3.9. Visi dan Budaya Perusahaan

Dalam proses pendirian dan pengembangannya, Indomaret menetapkan hal-hal sebagai

berikut =

• Visi = Menjadi aset nasional dalam bentuk jaringan ritel waralaba yang unggul

dalam persaingan global

• Moto = Mudah dan Hemat

• Budaya = Menjunjung tinggi nilai-nilai kejujuran, kebenaran dan keadilan, kerja

sama kelompok, kemajuan melalui inovasi yang ekonomis serta mengutamakan

kepuasan konsumen.

• Esensi = Pendekatan dengan senyuman yang tulus, untuk membangun hidup lebih

baik.

45
3.10. LAPORAN KEUANGAN LABA RUGI PERUSAHAAN TAHUN 2019

Pada tahun 2013, PT Dyviacom Intrabumi TBK (DNET), mengakusisi 3 perusahaan

yang bergerak dibidang retail , yaitu PT Nippon Indosari Corporindo Tbk (Sari Roti), PT

Fastfood Indonesia Tbk (KFC) dan PT Indomarco Prismatama (Indomaret). DNET

kemudian berubah nama menjadi PT Indoritel Makmur Internasional Tbk, dan menjadi

induk perusahaan bagi ketiganya.

46
3.11. ANALISA STRATEGI PEMASARAN

Unsur utama proses manajemen pemasaran adalah strategi dan rencana

pemasaran yang mendalam dan kreatif yang dapat memandu kegiatan pemasaran.

Analisa strategi pemasaran yang harus dimiliki oleh PT Sumber Alfaria Trijaya (Alfamart)

untuk memenangkan persaingan antara lain =

• Perusahaan sebaiknya menetapkan misi bisnis yang kemudian dapat menghasilkan

kebijakan-kebijakan yang dapat menghasilkan laba.

• Perusahaan harus mengamati kekuatan eksternal, dengan menetapkan sistem

intelijen pemasaran untuk menelusuri tren dan perkembangan pasar, serta

mengamati semua peluang dan ancaman yang berhubungan dengannya.

• Memberikan penawaran produk dan jasa subsitusi (pengganti) yang ditawarkan

oleh pesaing.

47
BAB IV ANALISA

4.1 ANALISA SWOT

Perbandingan antara PT Sumber Alfaria Trijaya (Alfamart) dan PT Indomarco

Prismatama (Indomaret)

4.1.1 Analisa SWOT PT Sumber Alfaria Trijaya (Alfamart)

STRENGTHS = Alfamart dan Mindstores menghadirkan Alfamind, jaringan ritel toko

virtual 3D AR-VR (Augmented Virtual Reality) pertama dan satu-satunya di Indonesia.

Dengan teknologi tersebut, Alfamind memungkinkan konsumen untuk berjualan sekaligus

berbelanja seperti di dunia nyata. Sebuah sensasi yang tak akan didapat konsumen di toko

digital atau e-commerce biasa.

OPPORTUNITIES = Sudah memiliki 750 gerai lebih gerai di Filipina dengan jumlah 3

gudang. Sehingga memiliki kesempatan untuk mengembangkan bisnis di luar negeri.

WEAKNESSES = Menjual barang dan jasa yang hampir mirip dengan pesaing

(Indomaret).

THREATS = Saat ini pesaing makin gencar melakukan pengembangan bisnis dan memiliki

jumlah gerai lebih banyak di Indonesia.

48
4.1.2 Analisa SWOT PT Indoritel Makmur Internasional Tbk (Indomaret)

STRENGTHS = Indomaret melakukan konsep bisnis waralaba dimana konsep bisnis ini

merupakan pelopor yang pertama di bidang minimarket di Indonesia.

OPPORTUNITIES = Sebagian besar pasokan barang dagangan untuk seluruh gerai

berasal dari 33 pusat distribusi Indomaret diperkuat dengan kehadiran Indogrosir, anak

perusahaan dengan konsep bisnis Pusat Perkulakan. Dengan keberadaan Pusat distribusi

produk memberi kesempatan untuk menambah gera-gerai lebih banyak lagi di Indonesia.

WEAKNESSES = Belum memiliki hubungan dagang dengan pebisnis Minimarket di Luar

Negeri, sehingga pasar terpusat pada segmen pasar Dalam negeri saja.

THREATS = Semakin banyak perusahaan yang tumbuh di bidang Industri Reatil dengan

keunikan segmen pasar untuk wilayah tertentu. Misal Abbasy Mart di wilayah Kencana

Loka yang menawarkan varian produk lain seperti oleh-oleh haji dan umroh.

49
4.2 ANALISA STRATEGI YANG HARUS DIMILIKI ALFAMART

Analisa strategi yang harus dimiliki oleh Alfamart Untuk Dapat Memenangkan Persaingan

• Sebaiknya Alfamart Melakukan Analisis Lingkungan Eksternal (Peluang dan

Ancaman).

• Alfamart sebaiknya menetapkan misi bisnis yang kemudian dapat menghasilkan

kebijakan-kebijakan yang dapat menghasilkan laba.

• Alfamart harus mengamati kekuatan eksternal, dengan menetapkan sistem

intelijen pemasaran untuk menelusuri tren dan perkembangan pasar, serta

mengamati semua peluang dan ancaman yang berhubungan dengannya.

50
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengamatan diatas Alfamart memiliki produk (Barang dan Jasa)

yang hampir mirip dengan pesaingnya (Indomaret) yaitu kebutuhan pokok rumah tangga

dan segmen pasar yang hampir mirip pula yaitu masyarakat di perumahan, perkantoran.

5.2 Saran

Saran yang ingin penulis sampaikan agar Alfamart dapat bertahan dan

memenangkan persaingan. Sebaiknya Alfamart Menilai Peluang Pertumbuhan. Penilaian

peluang pertumbuhan meliputi perencanaan bisnis baru, penyusutan, dan menghilangkan

bisnis lama. Jika ada kesenjangan antara penjualan yang diinginkan di masa depan

dengan penjualan yang diproyeksikan, manajemen Alfamart harus mengembangkan atau

mengakusisi bisnis baru untuk mengisinya.

Tindakan pertama yang harus dilakukan manajemen Alfamart adalah meninjau

peluang meningkatkan bisnis yang ada. Salah satu kerangka kerja yang berguna untuk

mendeteksi peluang pertumbuhan intensif baru disebut “kisi-kisi perluasan pasar produk.

51
Pertama-tama Alfamart harus mempertimbangkan apakah perusahaan bisa

mendapatkan lebih banyak pangsa pasardengan produk lama merekayang ada di pasar

saat ini, menggunakan strategi penetrasi pasar. Berikutnya, manajemen Alfamart

membahas apakah mereka dapat menemukan atau mengembangkan pasar baru bagi

produk lamanya dalam strategi pengembangan pasar . Saat ini Alfamart telah memiliki

pasar baru di Filipina dengan memiliki 700 gerai dan 3 gudang. Sebaiknya Alfamart

melakukan strategi pengembangan pasar di beberapa negara lainnya. Selanjutnya

manajemen Alfamart meninjau apakah perusahaan dapat mengembangkan produk baru

yang berpotensi diminati oleh pasarnya saat ini dengan strategi pengembangan

produk. Berikutnya perusahaan juga meninjau peluang untuk mengembangkan produk

baru bagi pasar baru dalam strategi diversifikasi.

52
DAFTAR PUSTAKA

Kotler. Philip dkk. Manajemen Pemasaran Perspektif Asia . 2000. Edisi 2. Yogyakarta.

Penerbit ANDI dan Pearson Education Asia Pte.Ltd. 2000.

Kotler. Philip dan Kevin Lane Keller. Manajemen Pemasaran . 2008. Edisi 13. Jakarta.

Penerbit Erlangga dan Pearson Education Asia Pte.Ltd. 2000.

Husein Umar. Riset Pemasaran & Perilaku Konsumen. Edisi 1.Jakarta. PT Gramedia

Pustaka Utama. 2000.

https://ulffahfahh.wordpress.com/2011/11/22/perkembangan-3p-people-process-phsycal/

https://indomaret.co.id/korporat/seputar-indomaret/peduli-dan-

berbagi/2014/01/16/sejarah-dan-visi/

https://alfamart.co.id/tentang-perusahaan/anggota-manajemen

https://indomaret.co.id/korporat/

https://www.indoritel.co.id/uploads/DNET%20Consolidated%2030_Jun_2020_released-

1.pdf

53

Anda mungkin juga menyukai