Anda di halaman 1dari 23

PERKEMBANGAN BISNIS RITEL ALFAMART

SITURAJA - SUMEDANG

Disusun oleh :

HARUN AR RASYID
HENI NURAENI
INDRIYATI NURBAINI

KELAS A
PROGRAM STUDI BISNIS DAN PEMASARAN
PPG TAHAP 2 DALAM JABATAN 2018
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI 2

BAB I PENDAHULUAN 3

A. Latar Belakang 3

B. Rumusan Masalah 4

C. Tujuan Observasi 5

BAB II DESKRISI DAN ANALISIS DATA 6

A. Menamahami Bisnis Ritel 6

B. Menganalisis Manajemen Ritel 7

C. Keselamatan dan Kesehatan Kerja 11

D. Menganalisis Perilaku Konsumen 12

E. Menganalisis Undang-Undang Perilaku Konsumen 15

F. Menganalisis Waralaba dan Peranannya 18

G. Penjualan Langsung 20

BAB III KESIMPULAN DAN SARAN 22

A. Kesimpulan 22

B. Saran 23

2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di era yang serba modern seperti saat ini, bisnis ritel sudah berkembang pesat di
Indonesia. Hal ini terbukti dengan banyaknya gerai-gerai yang tersebar diseluruh wilayah
Indonesia. Bisnis ritel memiliki produk yang berkualitas dan pas di hati para konsumen
adalah sebuah kewajiban yang harus dapat dipenuhi oleh sebuah perusahaan yang
bergerak di bidang ritel. Namun didalam bisnis ritel faktor penting agar dapat menarik
minat para konsumen tidak cukup dengan memiliki produk yang bagus saja melainkan
harus dengan menggunakan pelayanan atau service yang baik, service juga sangat
penting untuk membuat kenyamanan dan kepuasan dari konsumen tersebut. Service
memang bukanlah produk utama dari sebuah perusahaan namun pada saat menawarkan
sebuah barang kepada konsumen, tidak akan memuaskan apabila tidak disertai dengan
service atau pelayanan yang baik.
Setiap manusia pasti memiliki rasa ingin di hargai, maka ketika sesorang tersebut
mendapat perlakuan yang tidak nyaman dari seseorang maka akan menimbulkan rasa
yang tidak nyaman pula di hati orang tersebut. Hal ini sama ketika saat memberikan
pelayanan terhadap konsumen, jika costumer service dapat melakukan tugasnya dengan
baik yaitu dapat melayani konsumen dengan baik dan membuat konsumen tersebut
senang dan nyaman untuk berbelanja maka bukan tidak mungkin konsumen tersebut
akan terus berbelanja di tempat dengan pelayanan yang baik. Namun bila pelayanan yang
dilakukan buruk maka akan menimbulkan ketidaknyamanan di hati konsumen. Dan jika
ketidaknyamanan tersebut tidak dapat diatasi maka peluang untuk konsumen pergi lebih
besar dan hal ini dapat merusak citra perusahaan.
Minimarket yang merupakan salah satu bisnis telah menyebar ke berbagai daerah
seiring dengan perubahan orientasi konsumen dalam pola berbelanja untuk kebutuhan
sehari-hari. Konsumen tidak hanya mengejar harga murah, tetapi kenyamanan,
kebersihan, dan keamanan berbelanja serta pelayanan yang baik yang ditawarkan
menjadi daya tarik tersendiri. Bisnis minimarket melalui jejaring waralaba dapat
ditemukan sampai pelosok kota dan kecamatan kecil yang ada di Indonesia
PT. Sumber Alfaria Trijaya Tbk sebagai salah satu perusahaan dalam industri ritel
yang berupa minimarket dan termasuk perusahaan nasional yang bergerak dalam bidang
perdagangan umum dan jasa eceran yang menyediakan kebutuhan pokok dan kebutuhan
sehari-hari (basic necessities) dengan menggunakan nama minimarket Alfamart.

3
Alfamart mempunya kinerja baik jika dibandingkan dengan merek minimarket pesaing
utama yaitu indomaret yang didirikan pada tahun 1988. Hal ini dapat dilihat dari
pertumbuhan gerai minimarket Alfamart yang telah mencapai lebih dari 2.659 gerai sejak
berdiri pada tahun 1999 sampai 2008. Hingga akhir 2017, Alfamart memiliki 13.477
gerai. Tak hanya di Indonesia, Alfamart juga melakukan ekspansi ke Filipina dengan
membuka sebanyak 350 unit gerai
Di Indonesia telah banyak perusahaan yang menerapkan strategi kualitas produk
dan pelayanan yang baik, tak terkecuali Alfamart. Di setiap gerai Alfamart di seluruh
Indonesia Alfamart menawarkan produk dengan ukuran yang lengkap, jumlah produk
yang tersedia banyak dan penempatan produk di rak terlihat teratur dimana klasifikasi
produk dibagi menjadi produk makanan dan bukan makanan. Dari segi kualitas
dan service, Alfamart menerapkan pengawasan kualitas produk yang sangat ketat mulai
dari pendistribusian barang dari distributor sampai penjualan akhir di gerai Alfamart.
Pelayanan yang baik telah menjadi sebuah keharusan yang harus dilakukan oleh setiap
karyawan toko yang bekerja di gerai Alfamart kepada konsumen yang datang untuk
berbelanja di toko tersebut.
Bagi pelanggan minimarket Alfamart pasti sudah tidak asing lagi dengan sapaan
yang dilakukan oleh karyawan toko di minimarket Alfamart. Sapaan yang dilakukan
karyawan toko di minimarket Alfamart tersebut bukanlah hanya untuk formalitas saja
melainkan hal tersebut telah menjadi peraturan yang ditetapkan oleh perusahaan.

B. Rumusan Masalah
Adapun tumusan masalah yang akan dibahas dalam laporan hasil obsevasi
mengenai bisnis ritel Alfamart Situraja-Sumedang adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana bisnis ritel pada Alfamart Situraja-Sumedang.
2. Bagaimana manajemen ritel pada Alfamart Situraja-Sumedang.
3. Bagaimanan keselamatan dan kesehatan kerja pada Alfamart Situraja-Sumedang.
4. Bagakimana perilaku konsumen pada Alfamart Situraja-Sumedang.
5. Bagaimana perlindungan konsumen pada Alfamart Situraja-Sumedang.
6. Bagamana waralaba pada Alfamart Situraja-Sumedang.
7. Bagaimanan penjualan langsung pada Alfamart Situraja-Sumedang.

4
C. Tujuan Observasi
Adapun tujuan yang ingi diperoleh dalam laporan hasil obsevasi mengenai bisnis
ritel Alfamart Situraja-Sumedang adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui bisnis ritel pada Alfamart Situraja-Sumedang.
2. Untuk mengetahui manajemen ritel pada Alfamart Situraja-Sumedang.
3. Untuk mengetahui keselamatan dan kesehatan kerja pada Alfamart Situraja-
Sumedang.
4. Untuk mengetahui perilaku konsumen pada Alfamart Situraja-Sumedang.
5. Untuk mengetahui realisasi penerapan Undang-Undang Perlindungan Konsumen pada
Alfamart Situraja-Sumedang.
6. Untuk mengetahui waralaba pada Alfamart Situraja-Sumedang.
7. Untuk mengetahui penjualan langsung pada Alfamart Situraja-Sumedang.

5
BAB II
DESKRIPSI DANA ANALISIS DATA

A. Memahami Bisnis Ritel Alfamart Situraja-Sumedang


Bisnis ritel merupakan sebuah bisnis yang menjalankan penjualan barang atau
jasa secara eceran atau satuan. Dan produknya langsung ditujukan kepada konsumen
untuk memenuhi kebutuhan pribadinya bukan sebagai prdoduk yang akan dijual kembali
atau diproses sebagai bahan membuat produk lain. Istilah lain yang lebih sederhana dapat
juga disebut sebagai penjual eceran.
Pada akhir-akhir ini bahwa bisnis ritel banyak diminati konsumen karena efisien,
tertata dalam hal barang, tetapi ritel tradisionalpun tidak ditinggalkan begitu saja, masih
banyak pasar-pasar tradisional yang dipertahankan pada masa ini. Industri ritel dibagi
menjadi 3 yaitu pasar tradisional, minimarket, dan supermarket/hypermarket. Salah satu
objek observasi kami adalah minimarket yaitu minimarket Alfamart. Salah satu cabang
Alfamart yang kami observasi adalah Alfamart Situraja-Sumedang yang beralamat di Jl.
Rd Umar Wirahadikusumah No. 110 Kecamatan Situraja Kabupaten Sumedang-Jawa
Barat .
Secara umum, sejarah Alfamart dimulai pada tahun 1989 oleh Djoko Susanto dan
Keluarga. Didirikan dengan nama PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (Perusahaan), yang
memulai bisnis dalam perdagangan dan distribusi, kemudian pada tahun 1999 masuk ke
sektor ritel. Pada tahun 2002 Perusahaan memulai ekspansi eksponensial dengan
mengakuisisi 141 toko Alfa Minimart dan membawa nama baru, yaitu 'Alfamart'.
Alfamart saat ini adalah salah satu pengecer terkemuka di Indonesia, melayani lebih dari
3,0 juta pelanggan setiap hari, dengan sekitar 10.300 toko di seluruh Indonesia.
Alfamart menyediakan harga terjangkau, kebutuhan sehari-hari dasar berkualitas
tinggi dengan layanan yang ramah, suasana belanja yang bersih dan nyaman yang mudah
diakses. Dengan lebih dari 70.000 karyawan, Alfamart adalah salah satu perusahaan
terbesar di Indonesia. Sedangkan untuk Alfamart Situraja-Sumedang memiliki karyawan
sebanyak 15 oarng.
Pelaku bisnis ritel saat ini cukup banyak jumlahnya yang diklasifikasikan ke
dalam beberapa jenis yang dapat dibedakan berdasarkan besar kecilnya usaha, cara
pemasaran, bentuk kepemilikan dan berdasarkan barang yang dijual.

6
1. Berdasarkan besar kecilnya usaha
Alfamart Situraja-Sumedang termasuk jenis ritel dengan skala besar, karena dapat
melayani konsumen dalam jumlah yang banyak dan dilihat dari bentuk fisik
bangunan yang digunakan untuk usahanya pun cukup luas sehingga dapat
menampung barang dagangan dengan jumlah yang banyak.
2. Berdasarkan cara pemasaran
Kemudian berdasarkan cara pemasarannya, bisnis ritel Alfamart Situraja-Sumedang
berbentuk toko karena melakukan transaksi penjualan yang dilakukan di dalam suatu
bangunan, maka termasuk ke dalam kategori In Store Retailing.
3. Berdasarkan kepemilikan
Sedangkan untuk jenis bisnis ritel berdasarkan kepemilikan, Alfamart Situraja-Sumedang
termasuk bisnis ritel waralaba, karena dapat dijalankan individu namun berjalan
berdasarkan ketentuan perusahaan pemilik merk. Kunci bisnis waralaba Alfamart
adalah memiliki modal yang besar karena untuk membeli paket waralaba dan
sewa/beli tanah untuk lokasi minimarketnya.
4. Berdasarkan barang yang dijual
Dilihat berdasarkan barang yang dijual, Produk Alfamart Situraja-Sumedang terdiri
dari bermacam kategori untuk memenuhi setiap kebutuhan masyarakat. Mulai dari
bumbu masak, makanan instan, minuman, hingga perlengkapan kecantikan, semua
ada di produk Alfamart.

B. Menganalisis Manajemen Ritel Alfamart Situraja-Sumedang


1. Strategi Pemasaran Bisnis Ritel Alfamart Situraja-Sumedang
Strategi merupakan cara bagaimana agar segala sesuatu dapat tercapai.
Sedangkan pemasaran adalah cara dalam memperkenalkan produk untuk dapat
dinikmati oleh konsumen. Jadi inti dari strategi pemasaran adalah bagaimana cara
agar suatu barang atau jasa dapat menarik minat konsumen dan sampai kepada
konsumen untuk dikonsumsi. Adapun strategi pemasaran lokal bisnis ritel Alfamart
Situraja-Sumedang adalah dibagi menjadi dua bagian yaitu perusahaan tidak dapat
berhubungan dengan semua pelanggannya di pasar yang besar, luas, atau beragam.
Tetapi mereka dapat membagi pasar seperti itu menjadi kelompok konsumen atau
segmen dengan kebutuhan dan keinginan berbeda. Kemudian perusahaan harus
mengidentifikasi segmen pasar mana yang dapat dilayani dengan efektif. Keputusan
ini memerlukan pemahaman mendalam tentang perilaku konsumen dan pemikiran

7
strategis yang seksama. Untuk mengembangkan rencana pemasaran terbaik, manajer
harus memahami apa yang membuat setiap segmen unik dan berbeda.
Secara umum minimarket Alfamart mempunyai jaringan lokasi yang
menjangkau setiap kecamatan, khususnya di pulau Jawa, pulau Bali dan provinsi
Lampung. Jumlah gerai minimarket Alfamart saat ini telah mencapai 3.000 lebih
gerai dengan kantor cabang dan Distribution Center (DC) sebanyak 12 buah yang
berlokasi di beberapa tempat di Tangerang, Lampung, Cileungsi, Bandung, Cirebon,
Semarang, Cilacap, Malang dan Surabaya.
Keberadaan lokasi minimarket Alfamart yang berlokasi hampir di setiap
wilayah kecamatan bertujuan untuk mendekati konsumen, dimana keunggulan dari
minimarket Alfamart adalah lokasi yang dekat dengan pemukiman. Sedangkan
fungsi dari kantor cabang dan DC adalah untuk mempermudah pengawasan dan
distribusi barang bagi minimarket.
Bergerak melalui format minimarket, Alfamart Situraja-Sumedang menjual
produk-produk kebutuhan sehari-hari dan kebutuhan rumah tangga antara lain beras,
minyak goreng, gula pasir, susu dan makanan/minuman, permen, rokok serta
barang personal care, private label maupun housebrand.
Dalam menghadapi persaingan industri retail, beberapa strategi yang
digunakan dan telah diterapkan Alfamart Situraja-Sumedang saat ini diantaranya
adalah pemilihan lokasi yang menjangkau masyarakat, promo harga dan produk,
pembukaan gerai Alfamart dalam 24 jam, kemudahan pembayaran tidak tunai (non-
cash), terdapat fasilitas kartu anggota dan penerapan strategi lainnya. Penetapan
strategi tersebut merupakan beberapa strategi bersaing Alfamart Situraja-Sumedang
dan dapat dijadikan sebagai competitive strategy oleh Alfamart Situraja-Sumedang.
Alfamart memfokuskan usahanya pada penyediaan kebutuhan pokok dan sehari-hari
dengan luas area penjualan tidak lebih dari 250 m2. Target pasar Alfamart dapat
dikelompokkan menurut tiga perspektif berikut:
1) Geografis : area perumahan, fasilitas publik, gedung perkantoran
2) Demografis : ibu rumah tangga, anak-anak, kelas ekonomi menengah
3) Psikografis : kenyamanan, pelayanan yang ramah,tempat bersih
Persaingan bisnis yang semakin ketat dewasa ini menuntut pihak manajemen
suatu perusahaan untuk menggunakan strategi pemasaran yang tepat bagi produk
atau jasa layanan yang dijualnya. Pihak perusahaan harus mengamati kondisi
persaingan bisnis yang selalu berkembang atau berubah setiap saatnya. Strategi

8
pemasaran merupakan pernyataan (baik secara implisit maupun eksplisit) mengenai
bagaimana suatu merek atau lini produk mencapai tujuannya.
Jadi intinya adalah Alfamart Situraja-Sumedang dalam menjalankan strategi
bisnis dalam meraih pasar lokal telah berhasil menerapkan manajemen yang baik
terlihat bahwa lokasinya yang selalu bertujuan untuk mendekati konsumen, dimana
keunggulan dari minimarket Alfamart adalah lokasi yang dekat dengan pusat
keramaian karena berdekatan dengan alun-alun kecamatan Situraja dan pusat
perkantoran. Sedangkan fungsi dari kantor cabang dan DC (distribution center)
Alfamart Situraja-Sumedang ini adalah untuk mempermudah pengawasan dan
distribusi barang bagi minimarket.

2. Strategi Membangun Loyalitas Pelanggan Bisnis Ritel Alfamart Situraja-


Sumedang
Loyalitas pelanggan merupakan pelanggan yang selalu setia dengan satu
produk tertentu, karena merasa mempunyai kepuasan yang tinggi atau timbal balik
yang tinggi terhadap dirinya (konsumen). Menurut Kotler (2005), loyalitas
konsumen adalah suatu pembelian ulang yang dilakukan oleh seorang pelanggan
karena komitmen pada suatu merk atau perusahaan. Ada dua faktor yang
mempengaruhi suatu konsumen untuk loyal: pertama, faktor harga sesorang tentu
akan memilih perusahaan atau merk yang menurutnya menyediakan harga yang
murah diantara pilihan yang ada, kedua, faktor kebiasaan sesorang yang telah
terbiasa menggunakan suatu merk akan sulit untuk berpindah ke perusahaan atau
merk yang lain. Berbagai cara dilakukan Alfamart Situraja-Sumedang untuk
membangun loyalitas pelanggan, salah satunya yaitu:
a) Tersedianya kartu anggota member, yaitu
Kartu AKU
Kartu AKU adalah kartu member Alfamart yang dirilis pada tahun 2005 yang
memberikan promo-promo bagi khusus bagi anggota Alfamart Minimarket.
Kartu AKU berlaku diseluruh gerai Alfamart Minimarket di seluruh Indonesia.
Beberapa keuntungan yang diperoleh pelanggan dari kartu AKU antara lain
 Hematku, berupa potongan harga hemat atau bonus untuk produk tertentu
 Spesialku, berupa program penjualan produk eksklusif dengan harga special
 Hadiahku berupa program hadiah langsung atau undian

9
Kartu Flazz Card
Kartu A Card Flazz merupakan bentuk kerjasama Alfamart dengan Bank BCA.
Card Flazz merupakan salah satu dari daftar produk BCA yang diluncurkan
Alfamart pada tanggal 15 Mei tahun 2010. Card Flazz merupakan kartu yang
bisa digunakan sebagai alat transaksi online banking (Kartu Prepaid atau kartu
non rekening yang dapat menyimpan uang untuk keperluan berbagai transaksi
online).
Kartu AKU BNI
Kartu AKU BNI adalah Kartu Member Alfamart Minimarket yang diluncurkan
pada 1 Januari 2010 sebagai bentuk kerjasama dengan Bank BNI. Kartu AKU
BNI adalah kartu multifungsional, yang selain berfungsi sebagai kartu member,
juga berfungsi sebagai alat pembayaran yang hanya berlaku di Alfamart
Minimarket di wilayah Jabodetabek saja.
Berbagai macam kartu member tersebut memiliki berlaku untuk Alfamart semua
cabang, termasuk Alfamart Situraja-Sumedang
b) Meluncurkan Tabloidku sebagai salah satu media yang dapat digunakan untuk
berhubungan dengan pelanggan. Berharap dengan adanya Tabloidku ini menjadi
salah satu cara bagi perusahaan untuk menjalin emotional bonding antara brand
dan juga kepada konsumen. Cara mendapatkan majalah ini adalah dengan
berbelanja minimal Rp 50.000 dengan menggunakan kartu Ponta di Alfamart.
Namun demikian, mereka menampik bahwa tabloidku ini hanya diperuntukkan
bagi pelanggan kelas menengah ke atas karena adanya limit belanja untuk
mendapatkannya. Sementara itu, target pasar dari tabloid ini adalah ibu rumah
tangga sehingga konten-konten yang disajikan adalah konten-koneten yang
berhubungan dengan perempuan seperti parenting, kuliner, dan mode.
c) Mengadakan diskon/potongan harga untuk barang-barang tertentu.
d) Terus melakukan pembenahan

10
C. Keselamatan dan Kesehatan Kerja Bisnis Ritel Alfamart Situraja-Sumedang
Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) merupakan ilmu pengetahuan yang
mempelajari mengenai kesehatan dan keselamatan dalam bekerja yang berfungsi untuk
mencegah terjadinya kedua hal tersebut. Dalam suatu perusahaan pastinya akan ada yang
namanya K3 untuk meminimalisir terjadinya kecelakaan kerja suatu perusahaan.
Menurut ASSE (america society of safety and enginering) kegiatan k3 diadakan untuk
mencegah adanya kecelakaan dalam pekerjaan baik dalam keselamatan maupun
kesehatan kerja.
Adapun Praktek Ketenagakerjaan dan Perlindungan Karyawan / Employment
Practices and Employee Protection Policy Alfamart cabang Sukaraja-Sumedang adalah
1. Kebijakan / Policy
Alfamart Situraja-Sumedang senantiasa mewujudkan pelayanan yang terbaik
dalam menjalankan bisnis ritel yang dinamis sesuai kebutuhan dan karakteristik
pelanggan. Sumber daya manusia adalah kunci untuk mewujudkan kemajuan
Perusahaan, oleh karenanya manajemen berkomitmen selain mengembangkan
kompetensi dan produktifitas juga menjamin perlindungan karyawan dari sisi
ketenagakerjaan, kesehatan dan keselamatan.
Beberapa kebijakan yang diterapkan untuk memastikan hak dan kewajiban
karyawan agar mendapatkan perlindungan dalam pekerjaan antara lain:
1) Peraturan Perusahaan / Company Regulations
2) Keterbukaan kebijakan dan informasi / Transparency of policy and information
3) Suasana kerja yang kondusif / Condusive working environment
4) Kompensasi dan benefit / Benefit and compensation
5) Pengembangan karir dan training / Training and career development
6) Persamaan kesempatan / Equal opportunities
7) Kesempatan mengaktualisasikan keterampilan, bakat dan hobi / Skill, talent and
hobies actulization
2. Program Kegiatan / Activities
1) Fasilitas keselamatan, kesehatan, dan kesejahteraan
Setiap karyawan mendapatkan perlengkapan kerja yang diperlukan untuk
mendukung setiap pekerjaan yang dilakukan. Setiap karyawan mendapatkan
tunjangan-tunjangan juga diikutsertakan dalam program BPJS dan Koperasi
Karyawan.

11
2) Fasilitas olah raga dan keagamaan
Perusahaan menyediakan dana dan ruangan bagi kebutuhan olah raga dan
menyediakan fasilitas untuk kegiatan keagamaan.
3) Penyediaan ruang dan suasana kerja yang
Perusahaan memastikan bahwa setiap karyawan mendapatkan ruang, sarana dan
prasarana kerja yang memadai. Menciptakan suasana kerja yang nyaman untuk
memenuhi kebutuhan karyawan.
4) Training dan pengembangan
Perusahaan menyiapkan pelatihan-pelatihan yang diperlukan untuk
meningkatkan keahlian dan pengembangan karir karyawan. Melalui sarana e-
learning, pengembangan beasiswa, program knowledge management, program
management development coordinator/junior dan senior manager.
5) Perusahaan juga melakukan perbaikan perlengkapan perusahaan untuk
menunjang keselamatan karyawan saat bekerja.

D. Menganalisis Perilaku Konsumen


Menurut The American Marketing Association perilaku konsumen adalah proses
interaksi dari kesadaran seseorang dalam melakukan pembelian. Menurut Mowen
perilaku konsumen adalah adalah aktivitas keseluruhan konsumen setelah mendapatkan
barang yang akan dikonsumsi. Menurut Schiffman dan Kanuk perilaku konsumen adalah
keseluruhan proses dalam mencari, memilih, membeli, dan mengkonsumsi.
Menurut pengertian diatas dapat disimpulkam bahwa perilaku konsumen adalah
seseorang yang menggunakan barang atau jasa untuk dirinya sendiri maupun orang lain
dalam kehidupan sehari-hari, dalam mendapatkan produk dan jasa tersbut melalui proses
proses tertentu yang harus dilewati seperti mencari, memilih, membei dan
mengkonsumsi.
Pada saat ini, banyak perdagangan eceran yang bermunculan dengan berbagai
macam bentuk yaitu mini market, supermarket baik yang dikelola oleh individu maupun
oleh suatu perusahaaan. Serta hypermarket sebagai pengecer asing. Pengecer-pengecer
tersebut menjalankan bermacam-macam strategi untuk memanfaatkan peluang pasar
yang ada serta dapat menarik konsumen sebanyak-banyaknya dengan memberikan
pelayanan dan produk sesuai dengan keinginan dan kebutuhan konsumen sehingga
timbul suatu kepuasan dan loyalitas pada tempat belanja tersebut. Dimana hal ini, akan

12
menimbulkan persaingan antar pengecer atau kerugian yang besar bagi pengecer yang
tidak mampu bertahan dan bersaing dengan pengecer yang lain.
Dengan semakin meningkatkan tingkat hidup masyarakat, maka kebutuhan
masyarakat terhadap barang semakin meningkat. Hal ini akan membawa pengaruh
terhadap perilaku mereka (konsumen) dalam memilih barang yang akan mereka beli
ataupun dalam menentukan tempat lain. berbelanja yang mereka anggap paling sesuai
dan banar-benar memenuhi kebutuhan dan keinginan mereka.
Keberadaan pusat-pusat perbelanjaan di banyak tempat memberikan banyak
pilihan bagi konsumen untuk mencari dan membandingkan pengecer atau swalayan yang
satu dengan pengecer dan swalayan lain.
Kebiasaan konsumen untuk memilih toko swalayan yang lain. Kebiasaan
konsumen memilih toko swalayan bukan merupakan hal yang mengherankan.
Kecenderungan konsumen untuk memilih toko swalayan yang dikunjungi merupakan hal
yang wajar. Hal ini dapat menimbulkan persaingan diantara pengecer atau perusahaan itu
sendiri.
1. Faktor dalam perilaku konsumen
Menurut Sopiah dan Syihabudhin (2008) dalam perilaku konsumen yang
hanya dimengerti konsumen biasanya adalah bagaimana pembelian terjadi tanpa
mengerti apa saja faktor penunjang dalam melakukan pembelian tersebut. Konsumen
terkadang melakukan pembelian impulsif , pembelian impulsif ini tidak semata-mata
terdorong karena selera tetapi banyak hal. Faktor faktor yang dapat mempengaruhi
pembelian antara lain :
1) Faktor keluarga
Faktor keluarga merupakan faktor yang datang dari lingkungan sekitar konsumen.
Konsumen belanja ke Alfamart cabang Sukaraja-Sumedang dilihat dari faktor keluarga
yaitu yang mempunyai pendapatan lebih dari rata-rata atau menengah keatas maka akan
dengan mudah melakukan pembelian walaupun barang itu mahal. Sedangkan yang
mempunyai pendapatan di bawah rata-rata akan berpikir kembali untuk membeli suatu
produk, dan cenderung tidak jadi melakukan transaksi. Hal ini dapat dilihat dari gerak-
gerik konsumen ketika datang ke toko.
2) Promosi pemasaran
Promosi penjualan merupakan daya tarik yang sangat kuat terhadap perilaku konsumen.
Ketika ada diskon/potongan harga, buy 1 get 1, menyebabkan konsumen tertarik dan
melakukan pembelian walaupun sebenarnya tidak terlalu dibutuhkan.

13
3) Selera
Selera merupakan hal yang berkaitan dengan konsumen itu sendiri, apakah
konsumen menyukai barang tersebut atau tidak. Biasanya konsumen yang
mempunyai dana dan suka terhadap barang tertetu akan tetap membeli barang
tersebut dengan harga berapapun karena dia menyukainya.
4) Kesan yang ditimbulkan toko
a. Citra toko
Hampir semua konsumen mempertimbangkan faktor toko itu sendiri
misalnya citra toko, dimana citra toko dapat dilihat dari 2 sisi yaitu
eksternal dan internal. Eksternal sendiri bagaimana pandangan diluar dari
masalah toko misal dari reputasi pemilik, karyawan dll. Sedangkan untuk
internal yaitu bagaimana keadaan bangunan dari toko tersebut, layout toko,
display barang dan lain-lain.
b. Atmosfer toko
Atmosfer toko berkaitan dengan suasana yang diciptakan dalam toko yang
bisa dirasakan oleh panca indra manusia, misalnya penggunaan warna
dalam toko sehingga dapat dipandang oleh mata manusia.
c. Teater toko
Teater toko merupakan bagaimana penerapan tema pada toko untuk
menarik perhatian atau minat konsumen. Sebaiknya toko mempunyai tujuan
yang jelas dalam menerapkan tema dan sesuai dengan keadaan tertentu.
2. Perilaku konsumen Alfamart Situraja-Sumedang
Consumption Type of
Example of Behavior
Stage Behaviour
Pre-purchase Information Melihat katalog, mendengarkan radio, melihat TV,
Contact mendengarkan dari teman.
Funds Acces Mengambil uang dari ATM, Menggunakan credit
card
Purchase Store Contact Mencari lokasi belanja, kemudian pergi menuju
lokasi, masuk ke Alfamart dan mencari produk
yang ada di toko
Product Contact Menemukan produk yang dicari, kemudian
membawa produk ke kasir.
Transaction Membayar dengan uang yang tersedia kemudian
membawa produk ke lokasi pemakaian.
Consumption Menggunakan produk yang dibeli, membuang sisa
produk dan melakukan pembelian ulang.

14
Communication Memberi informasi kepada orang lain mengenai
produk , mengisi kartu garansi, memberikan
informasi lainnya pada retailer.
Tabel di atas menjelaskan trend masyarakat sebagai pasar sasaran pebisnis
memiliki banyak hal yg dipertimbangkan dalam berbelanja pada bisnis ritel Alfamart
Situraja-Sumedang. Menurut peter dan olson dalam hal pembeli ritel terdapat tujuh
kategori pola perilaku dimana masing – masing kategori dapat berubah – ubah
urutannya.
3. Tujuan memahami perilaku konsumen
Adapun tujuan Alfamart Situraja-Sumedang memahami perilaku konsumen
adalah:
a. Konsumen dan perilakunya merupakan wujud dan kekuatan tawar yang
merupakan kekuatan kompetitif yang menentukan intensitas persaingan
b. Analisis konsumen untuk landasan manajemen pemasaran dalam hal :
 Merancang bauran pemasaran
 Melakukan segmentasi pasar
 Melakukan positioning
 Menganalisis lingkungan perusahaan
 Mengembangkan trend penelitian pasar
 Mengembangkan produk baru atau inovasi produk lama
c. Analisis konsumen memainkan peranan penting dalam pengembangan kebijakan
publik
d. Pengetahuan mengenai perilaku konsumen bisa meningkatkan kemampuan
pribadi seseorang untuk menjadi konsumen yang lebih efektif
e. Analisis konsumen memberikan pemahaman tentang perilaku manusia

E. Menganalisis Undang-Undang Perlindungan Konsumen di Alfamart Situraja-


Sumedang
Konsumen merupakan salah satu pelaku kegiatan perekonomian dalam suatu
Negara. Konsumen merupakan individu/sekelompok orang yang mengkonsumsi suatu
barang atau jasa yang disediakan oleh produsen. Konsumen sebagai pemakai barang atau
jasa memerlukan suatu perlindungan hukum yang jelas dalam mendapatkan kepuasan
serta kelayakan dalam mengkonsumsi barang atau jasa.
Perlindungan konsumen menurut Undang-undang No. 8 Tahun 1999, pasal 1 butir
1 adalah “segala upaya yang menjamin adanya kepastian hukum untuk memberi

15
perlindungan kepada konsumen”. Dalam hal ini maka dalam segala pemakaian produk
atau jasa oleh konsumen, konsumen berhak mendapatkan suatu kepastian hukum.
Dalam pasal 2 UU No.8 tahun1999 berisi tentang asas perlindungan konsumen
dimana dalam pasal tersebut menyatakan bahwa “Perlindungan konsumen berdasarkan
manfaat, keadilan, keseimbangan, keamanan dan keselamatan konsumen, serta kepastian
hukum”.
Konsumen memiliki hak-hak dalam perlindungan hukum, konsumen juga
diharapkan dapat berperilaku yang baik serta dapat memilih pemakaian barang/jasa
dengan bijak. Adapun hak-hak konsumen berdasarkan UU Perlindungan konsumen pasal
4, hak-hak konsumen adalah sebagai berikut :
1. Hak atas kenyamanan, keamanan, dan keselamatan dalam mengonsumsi barang/jasa.
2. Hak untuk memilih dan mendapatkan barang/jasa sesuai dengan nilai tukar dan
kondisi serta jaminan yang dijanjikan .
3. Hak atas informasi yang benar, jelas dan jujur mengenai kondisi dan jaminan
barang/jasa.
4. Hak untuk didengar pendapat keluhannya atas barang/jasa yang digunakan.
5. Hak untuk mendapatkan advokasi, perlindungan, dan upaya penyelesaian
sengketa perlindungan konsumen secara patut.
6. Hak untuk mendapatkan pembinaan dan pendidikan konsumen.
7. Hak untuk diperlakukan atau dilayani secara benar dan jujur serta tidak
diskrimainatif.
8. Hak untuk mendapatkan kompensasi, ganti rugi, atau penggantian, jika barang/jasa
yang diterima tidak sesuai dengan perjanjian atau tidak sebagaimana mestinya.
Adapun realisasi dari pemberian hak-hak konsumen yang dilaksanakan oleh
Alfamart Situraja antara lain :
1. Kebijakan / Policy
Kepuasan pelanggan adalah ukuran kinerja akhir seluruh proses bisnis Alfamart. Hal
ini merupakan salah satu nilai perusahaan yang dijunjung tinggi. Berbagai upaya
diarahkan untuk memastikan kebutuhan dan perlindungan pelanggan terpenuhi.
2. Program Kegiatan / Activities
a. Pengembangan Program Store Focus / Developed Store Focus Program
Alfamart mengembangkan program standar layanan dimana melibatkan seluruh
departemen terkait untuk menjamin seluruh proses kegiatan di setiap gerai
berjalan dengan baik dan terpenuhinya kepuasan pelanggan. Dilakukan di lebih

16
dari 2,000 gerai yang meliputi 4 aspek product, place, process dan people,
bertujuan untuk meningkatkan layanan Alfamart kepada pelanggan. Atas
pelaksanaan program store focus Alfamart mendapatkan tanggapan yang positif
dari pelanggan, berdasarkan hasil survey kepuasan pelanggan gerai store focus
mendapatkan angka 3.30 (excellent) dari 13,667 responden dan nilai net
promotor score sebesar 20.3% yang artinya bahwa konsumen
merekomendasikan alfamart kepada kerabat ataupun koleganya. Ke depan
program ini akan semakin ditingkatkan hingga mencapai seluruh gerai di
Indonesia.
b. Edukasi pelanggan / Customer Education
Alfamart mengupayakan program preventif dengan menerapkan prosedur kerja
untuk memastikan kelayakan produk serta mengedukasi pelanggan pada saat
bertransaksi di seluruh gerai. Beberapa prosedur kerja dan sarana yang
disediakan antara lain.
 Melakukan pemeriksaan kebersihan, kemasan dan tanggal kadaluarsa
produk secara rutin / Conduct hygiene inspection, packaging and product
expiration dates regularly.
 Mengkonfirmasi kembali tanggal kadaluarsa dan kemasan produk yang
akan dibeli kepada pelanggan .
 Himbauan untuk memeriksa kembali struk belanja, uang kembalian dan
barang belanjaan.
 Seluruh produk private label Alfamart mencantumkan tanggal kadaluarsa
dan nomer kontak customer care Alfamart.
 Atas beberapa produk layanan,
 Alfamart memberikan garansi kesuksesan transaksi
 Menyediakan berbagai saluran media sosial untuk menyampaikan informasi
kepada pelanggan sekaligus masukan bagi Alfamart, antara lain :
Facebook : Alfamart Sahabat Indonesia
Twitter : @alfamartku
Linkedin : PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk
Website :
o alfamartku.com
o corporate.alfamartku.com
o franchise.alfamartku.com

17
c. Mekanisme Komplain Pelanggan / Customer Complaint's Mechanism
Terkait dengan komitmen Alfamart untuk memberikan perlindungan kepada
pelanggan, Alfamart juga mengatur mekanisme penyampaian masukan dan
komplain dari pelanggan. Penyampaian komplain pelanggan dapat disampaikan
melalui
 customercareho@sat.co.id
 Setiap kantor cabang Alfamart / Alfamart Branch Offices
Setiap komplain yang diterima akan direview dan di tindak lanjuti oleh
departemen/cabang terkait.
d. Komplain melalui media / Complain through media
Komplain pelanggan juga dapat disampaikan melalui media, baik cetak maupun
online. Untuk komplain melalui media Coporate Secretary akan berkoordinasi
dengan Departemen terkait (Support Departemen, Operation Departemen dan
Corporate Comunication) untuk memberikan tanggapan atas komplain melalui
media cetak dan online.

F. Menganalisis Waralaba dan Peranannya pada Bisnis Ritel Alfamart Cabang


Sukaraja-Sumedang
Waralaba adalah salah satu cara pendistribusian barang atau jasa kepada
konsumen dimana waralaba merupakan cara untuk mngembangkan usaha. Dimana usaha
dapat berkembang tanpa kita membangun usaha lagi, tetapi dapat dibangun oleh
produsen baru atau biasa disebut franchisee.
1) Jenis waralaba
Waralaba dibagi menjadi 2 yaitu :
a. Waralaba dalam negri, biasanya waralaba dalam negeri ini dilakukan masih
dalam taraf yang kecil tidak terlalu luas cakupannya.
b. Waralaba luar negri, waralaba ini dilakukan oleh merk terkenal dunia, dan
biasanya sudah mempunyai kepercayaan oleh konsumen sehingga lebih
menguntungkan
2) Pihak yang terdapat dalam waralaba
Berdasarkan hal diatas ada beberapa pihak yang terlibat dalam waralaba yaitu:
a. Pemberi waralaba, perseorangan atau badan usaha yang mempunyai usaha. Dan
yang usahanya di perjual belikan( dalam bentuk pembukaan cabang baru).

18
b. Penerima waralaba, yaitu perseorangan atau badan usaha yang membeli usaha (
dalam bentuk membuat cabang baru).
3) Tipe-tipe Franchisee
a. Trade name franchising
Trade name franchising adalah perusahaan yang mempunyai hak dalam
memproduksi dan mendapatkan lisensi dari perusahaan yang dijadikan
waralaba.
b. Product distribution franchising
Product distribution franchising adalah perusahaan mempunyai hak untuk
mendistribusikan produk di daerah tertentu sesuai dengan perjanjian.
c. Pure franchising
Pure franchising adalah perusahaan yang memperolah hak sepenuhnya dalam
waralaba.

Praktek kegiatan waralaba di Alfamart sudah sangat berkembang dan sudah


tersebar dimana-mana, dimana Alfamart sendiri menawarkan berbagai keuntungan dari
bisnis waralaba yang Alfamart kembangkan, antara lain:
1) Manajemen bisnis telah stabil karena sudah terbangun lama. Dengan demikian Anda
yang baru memulai bisnis bisa menjalankannya dengan tenang karena semua ide,
manajemen, dan sistem pemasaran sudah tersedia dan siap digunakan.
2) Kedua, namanya sudah dikenal oleh masyarakat. Dengan demikian proses
pemasarannya tentu lebih mudah, terlebih manajemen finansialnya juga akan lebih
mudah.
3) Umumnya para investor lebih mudah memberikan modal kepada bisnis yang sudah
berdiri stabil dan dinilai baik dari segi finansial serta pemasaran. Dengan begitu,
Anda akan diuntungkan karena sistem manajemen sudah diterapkan oleh pemilik
waralaba.

Adapun persyaratan bagi para calon pengusaha yang berminat membuka


waralaba bisnis ritel Alfamart:
1) Sudah berupa Badan Usaha
Badan usaha merupakan kesatuan yuridis atau hokum, teknis dan ekonomis yang
bertujuan mencari laba atau keuntungan. Badan usaha sering disamakan dengan
perusahaan, walaupun pada kenyataannya berbeda.

19
2) Merupakan warga negara Indonesia (WNI)
Syarat kedua adalah pemiliknya harus merupakan Warga Negara Indonesia (WNI).
Hal ini dikarenakan bisnis yang berlokasi di Indonesia dan menjadi prosedur bisnis
di negara ini.
3) Lokasi usaha
Lokasi usaha yang disarankan adalah dengan luas area penjualan minimal 800 m2.
Luas ini di luar gudang dan ruang administrasi.
4) Sudah memenuhi perizinan
Salah satu persyaratan memiliki bisnis franchise adalah memenuhi perizinan. Ini
termasuk izin tetangga, domisili, SIUP, NPWP dan lainnya.
5) Bersedia mengikuti sistem dan prosedur
Sistem dan prosedur yang telah diciptakan oleh pihak Alfamart berlaku dan harus
diikuti oleh pemilik franchise alfamart.

Alfamart Situraja-Sumedang sendiri merupakan minimarket franchise dimana


sebelumnya pemilik usaha melakukan kerjasama dengan pemilik franchise Alfamart
yaitu PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk dengan memenuhi berbagai persyaratan dan kriteria
untuk memperoleh ijin menggunakan nama Alfamart pada minimarket yang akan
didirikan dan memperoleh hak sepenuhnya dalam waralaba.

G. Penjualan Langsung Bisnis Ritel pada Alfamart Situraja-Sumedang


Penjualan langsung adalah salah stau cara atau proses dalam memasarkan produk
yang diperjualkan secara langsung kepada konsumen yang akan menggunakan produk
tersebut. Biasnya yang turun langsung ke lapangan adalah sales yang langsung datang ke
kantor, rumah, dsb. penjualan langsung dilaksanakan oleh perusahaan biasany bertujuan
untuk memperkuat hubungan pelanggan merupakan salah satu tujuan dari penjualan
langsung. Sebelum terhadinya hububngan banyak hal yang harus dipahami seperti
bagaimana respon dari pelanggan atau konsumen terhadap barang yang ditawarkan,
biasanya kinerja seseorang dapat dilihat dari tanggapan konsumen yaitu tanggapan 25%
sudah dinilai bagus bagi seorang sales.
Pada Alfamat cabang Situraja Sumedang berusaha memperluas startegi
pemasaran ke segmen digital. Perusahaan pengelola jaringan gerai Alfamart tersebut
baru-baru ini meluncurkan aplikasi toko virtual Alfamind sebagai salah satu cara
menggenjot penjualan. Alfamind memungkinkan masyarakat memiliki
toko online dengan bermodal telepon pintar (smartphone). Pemilik Alfamind bisa
20
menjual produknya langsung ke konsumen tanpa perlu repot memikirkan stok dan
distribusi barang karena dilakukan seluruhnya oleh pihak logistik yang bekerja sama
dengan perusahaan. produk yang tersedia di Alfamind lebih variatif dan tidak sebatas
produk kebutuhan harian. Produk yang ditawarkan juga beragam, seperti pakaian, produk
kecantikan, perlengkapan rumah tangga, hingga pulsa dan paket data.
Alfamind merupakan hasil pengembangan bisnis retail konvensional. Sesuai
dengan visi perusahaan untuk menjadi jaringan distribusi retail yang berorientasi pada
pemberdayaan pengusaha kecil. Dengan adanya program ini berusaha agar “Alfamind
membawa toko ke hadapan konsumen,”
Langkah tersebut dilakukan disertai dengan upaya mengurangi ekspansi gerai
baru. Jika sebelumnya Alfamart bisa membuka hingga 1.200 gerai baru per tahun, pada
2018 perseroan hanya menargetkan pembukaan 800 gerai baru.

21
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari penulisan laporan ini berdasarkan observasi dan
penjelasan di atas adalah sebagai berikut:
1. Perkembangan bisnis ritel terutama minimarket di Indonesia semakin pesat.
Alfamart yang merupakan salah satu minimarket di Indonesia yang mempunya
kinerja baik jika dibandingkan dengan merek minimarket pesaingnya serta mampu
menawarkan produk berkualitas dan pelayanan terbaik. Dengan lebih dari 70.000
karyawan, Alfamart adalah salah satu perusahaan ritel terbesar di Indonesia.
2. Alfamart menyediakan produk dengan harga terjangkau, kebutuhan sehari-hari dasar
berkualitas tinggi dengan layanan yang ramah, suasana belanja yang bersih dan
nyaman yang mudah diakses.
3. Alfamart Situraja-Sumedang dalam menjalankan strategi bisnis dalam meraih pasar
lokal telah berhasil menerapkan manajemen yang baik terlihat bahwa lokasinya yang
selalu bertujuan untuk mendekati konsumen, dimana keunggulan dari minimarket
Alfamart adalah lokasi yang dekat dengan pusat keramaian karena berdekatan
dengan alun-alun kecamatan Situraja dan pusat perkantoran.
4. Sumber daya manusia adalah kunci untuk mewujudkan kemajuan Perusahaan, oleh
karenanya manajemen Alfamart berkomitmen selain mengembangkan kompetensi
dan produktifitas juga menjamin perlindungan karyawan dari sisi ketenagakerjaan,
kesehatan dan keselamatan. Mulai dari penyusunan kebijakan (policy) sampai
program kegiatan yang merupakan upaya diarahkan untuk memastikan kebutuhan
dan perlindungan karyawan terpenuhi.
5. Praktek kegiatan waralaba di Alfamart sudah sangat berkembang dan sudah tersebar
dimana-mana, dimana Alfamart sendiri menawarkan berbagai keuntungan dari bisnis
waralaba yang Alfamart kembangkan dengan berbagai persyaratan yang harus
dipenuhi para calon pengusaha yang berminat membuka waralaba bisnis ritel
Alfamart.
6. Pada Alfamat cabang Situraja-Sumedang berusaha memperluas startegi pemasaran
ke segmen digital, dimana baru-baru ini meluncurkan aplikasi toko virtual Alfamind
sebagai salah satu cara menggenjot penjualan.

22
B. Saran
Setelah melakukan observasi lapangan, analisis dan pembahasan, maka penulis
memberikan saran membangun yang dapat digunakan sebagai masukan bagi pihak
Minimarket Alfamart cabang Situraja Sumedang dalam mengatasi kekurangan yang ada,
yaitu:
1. Melengkapi lagi jenis (variasi) produknya pada setiap merek serta ketersediaan
berbagai ukuran/kemasan dan jumlah produk yang memadai. Keragaman produk
yang lengkap akan menambah konsumen yakin akan ketersediaan produk yang
terdapat di Alfamart Situraja Sumedang sampai memutuskan untuk menjadi
konsumen loyal.
2. Mensiasati agar konsumen meningkatkan pembeliannya dan tidak terpengaruh oleh
minimarket lain, ini bisa dilakukan dengan strategi harga dan diskon produk-produk
kebutuhan rumah tangga yang terus di promosikan kepada komsumen.
3. Meningkatkan keramahan dan rasa simpati agar terjalin keakraban serta
kekeluargaan antara konsumen dan karyawan toko

23

Anda mungkin juga menyukai