Abstrak
Industri ritel menunjukkan pertumbuhan yang relatif pesat, baik yang berkonsep
waralaba maupun mandiri bertebaran hampir disetiap kota. Perubahan selera konsumen
menjadi salahsatu sebab perkembangannya. Maka tak heran persaingan di industri ini semakin
tajam. Masing-masing berusaha untuk bisa menjadi penguasa pasar. Tentunya untuk
mewujudkan hal ini, diperlukan strategi yang jitu. Oleh karenanya indentifikasi berbagai faktor
secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan perlu dilakukan. BeeShop adalah
salahsatu industri ritel yang berkonsep mandiri. Agar tetap bertahan dalam persaingan ritel
yang ada, maka Beeshop pun mulai mengidentifikasi seluruh kekuatan, kelemahan, peluang
dan ancaman yang dimiliki dan melingkupinya. Penelitian ini menggunakan metode metode
deskriptif, dengan tujuan untuk membuat deskripsi, gambaran secara sistematis, faktual dan
akurat mengenai fakta-fakta, sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki, dalam hal ini
adalah faktor kekuatan, kelemahan, ancaman dan peluang yang dihadapi oleh Beeshop saat
ini. Data diambil berdasarkan penyebaran kuesioner terhadap sampel yang dipilih berdasarkan
teknik sampling non probability menggunakan teknik judgment sampling.. Hasilnya kemudian
diolah dan kemudian disajikan dalam sebuah matriks, yang akhirnya dapat dipilihkan strategi
yang sebaiknya dipakai oleh BeeShop pada masa yang akan datang. Hasil dari penelitian ini
menunjukkan bahwa strategi yang bisa diterapkan BeeShop adalah strategi agresif, dimana
BeeShop saat ini memiliki peluang dan kekuatan yag baik sehinga dapat dimanfaatkan dalam
menunjang agresifitasnya mempertahankan diri dan melawan pasar
retail skala menengah kecil. Perkembangan penurunan tidak terjadi maka, diperlukan
bisnis eceran modern yang terus mengalami maintenance bisnis, agar bisnis yang
peningkatan tersebut, menyebabkan tingkat dilakukan senantiasa segar dan terus
persaingan bisnis eceran sangat kompetitif. berjalan baik, karena dalam prakteknya
Perusahaan perlu mengenali kekuatan dan menjalankan bisnis ritel ditengah persaingan
kelemahan perusahaan dalam persaingan, yang cukup sengit tentu bukanlah hal yang
hal ini akan sangat membantu dalam mudah. Diperlukan strategi yang jitu.
mengendalikan diri, serta memanfaatkan Namun sebelum merumuskan strategi, perlu
setiap peluang yang ada. Dimana strategi dilakukan pengamatan dahulu terhadap
pemasaran merupakan upaya mencari keunggulan, kelemahan, peluang dan
posisi pemasaran yang menguntungkan ancaman terhadap bisnis yang dijalankan
dalam suatu industri atau arena fundamental secara cermat. Agar strategi yang di
persaingan berlangsung. Pemasaran di jalankan sesuai dengan situasi yang
suatu perusahaan, selain bertindak dinamis dihadapi
juga harus selalu menerapkan prinsip- Adapun cara melakukan analisis SWOT
prinsip yang unggul dan perusahaan harus Menurut Rangkuti (2014) suatu kinerja
meninggalkan kebiasaan-kebiasaan lama perusahaan dapat ditentukan oleh
yang sudah tidak berlaku serta terus kombinasi faktor internal dan eksternal.
menerus melakukan inovas. Kedua faktor tersebut harus
Dalam sebuah jurnal yang ditulis oleh Rina dipertimbangkan dalam analisis SWOT.
Kurniati (2014) menyatakan bahwa dalam Perpaduan antara faktor internal dan
perkembangannya saat ini analisis SWOT, eksternal ini akan bertemu pada kuadran
tidak hanya dipakai untuk menyusun strategi tertentu yang dapat menunjukkan strategi
di medan pertempuran, melainkan banyak yang sebaiknya dipakai oleh perusahaan.
dipakai dalam penyusunan perencanaan Gambar berikut adalah gambar diagram
strategi bisnis (Business Strategic Planning) analisis SWOT.
yang bertujuan untuk menyusun strategi-
strategi jangka panjang sehingga arah dan
tujuan perusahaan dapat dicapai dengan
jelas dan dapat segera diambil keputusan,
serta semua perubahannya dalam
menghadapi pesaing. Artinya seluruh
aktifitas bisnis memerlukan Analisis SWOT,
begitupun dalam bisnis ritel.
Philip Kotler (2002) mengemukakan bahwa
yang dimaksud penjualan ecer/ritel meliputi
semua kegiatan yang melibatkan penjualan Sumber: Rangkuti (2014)
barang atau jasa secara langsung pada Gambar 1. Diagram Analisis SWOT
konsumen akhir untuk penggunaaan pribadi
dan bukan bisnis. Dimana Fungsinya Kuadran I:
Menurut Utami (2008), adalah: Ini merupakan situasi yang menguntungkan.
1 Menyediakan berbagai macam produk Perusahaan tersebut memiliki peluang dan
dan jasa (providing assortments) kekuatan sehinga dapat memanfaatkan
2 Memecah (breaking bulk) peluang yang ada. strategi yang harus
3 Mengadakan persediaan (holding diterapkan dalam kondisi ini adalah
inventory) mendukung kebijakan pertumbuhan yang
4 Memberikan jasa atau layanan agresif.
(providing service) Kuadran 2:
5 Meningkatkan nilai produk dan jasa Meskipun menghadapi berbagai ancaman,
Siklus Hidup Retail perusahaan masih memiliki kekuatan dari
Organisasi pengecer sangat beragam, segi internal. Strategi yang harus diterapkan
dimana semua jenis toko eceran tersebut adalah menggunakan kekuatan untuk
melalui tahap pertumbuhan dan penurunan memanfaatkan peluang jangka panjang
yang dapat dijelaskan dalam siklus hidup dengan cara strategi diversifikasi baik
eceran. Suatu toko eceran muncul, produk maupun pasar
menikmati periode pertumbuhan yang Kuadran 3:
meningkat, mencapai kemapanan dan Perusahaan menghadapi peluang pasar yg
kemudian penurunan. Agar periode sangat besar, tetapi di lain pihak, ia
Tabel 1. IFAS
NO KEKUATAN BOBOT RATING SKOR
1 Menyediakan barang tradisional 0,10 4 0,40
2 Memiliki kualitas produk yang beragam dan berkualitas 0,10 3 0,30
3 Harga produk yang kompetitif. 0,10 3 0,30
4 Gedung milik sendiri 0,10 4 0,40
5 Letak toko berada pada lokasi padat penduduk dan strategis 0,05 3 0,15
6 Pelayanan ramah 0,10 4 0,40
Jumlah 0,55 17 1,90
NO KELEMAHAN BOBOT RATING SKOR
1 Identitas toko tidak dipasang 0,10 1 0,10
2 Tidak ada promosi yang terjadwal 0.05 2 0,10
3 SDM yang kurang terampil 0.05 3 0,15
4 Adanya keterbatasan pembelian item di grosir terdekat 0.05 4 0,20
5 Sistem pengawasan dan pelaporan masih lemah 0.10 1 0,10
6 SOP kadang dilanggar 0.05 4 0,20
7 Suasana dalam toko kurang nyaman 0.05 3 0,15
Jumlah 0,45 17 1,00
Total 1,00 34 2,90
Sumber : Data yang telah diolah, 2017
Strategi SO (strenght Opportunity) didapat dari berkembanganya jenis analisis yang lebih baik
hasil memadukan antara kekuatan dan seperti analisis ASOCA yaitu kepanjangan
peluang yang dimiliki perusahaan, strategi WO dari ability (kemampuan), strength (kekuatan),
(Weakness Opportunity) strategi ini diambil opportunities (peluang), culture (budaya), dan
berdasarkan kelemahan dan peluang yang agility (kecerdasan). Analisis ASOCA
ada diperusahaan. Sedangkan strategi ST menambahkan unsur culture (budaya) dan
(strength Threat) dan strategi WT (weakness agiilty (kecerdasan) sebagai unsur yang
threat) adalah strategi yang dipilih penting dalam menemukan strategi
berdasarkan hasil dari perpaduan kekuatan pemecahan masalah pengambilan keputusan,
dan ancaman dan kelemahan terhadap dan dapat dikembangkan dalam mengikuti
ancaman. perubahan, perkembangan zaman, dan
Dari hasil analisis tersebut, kegunaan penelitin kebutuhan sehingga lebih konfrehensif dalam
ini dapat langsung dirasakan, yaitu menilai situasi dan kondisi dilapangan.
didapatnya gambaran yang jelas, mengenai
langkah dan strategi yang hendaknya Referensi
dijalankan oleh BeeShop , yaitu dengan cara Arly Made, Putu I (2017) Pengaruh Retail
menjalankan hal-hal yang tercantum dalam Marketing Mix Terhadap Kepuasan
matriks : strategi SO, strategi WO, strategi Dan Loyalitas Pelanggan. Fakutas
ST dan strategi WI, seperti menjaga Ekonomi dan Bisnis Universitas
ketersediaan barang tradisional, memasang Udayana Bali.
identitas toko, efisiensi produk dan melakukan
strategi promosi yang tepat. Kotler, Phillips. (2002). Manajemen
Pemasaran. Edisi Millenium. PT.
4.Simpulan Prenhallindo Jakarta.
Dalam menjalankan bisnis kita memerlukan
strategi agar dapat bertahan bahkan Kurniati, Rina (2014). Jurnal Analisis SWOT
memenangkan persaingan. Salahsatu cara Dalam Meningkatkan Daya Saing
untuk menetapkan strategi apa yang akan Bisnis Di Hotel Ibis,Slipi Jakarta.
digunakan adalah dengan analisis SWOT
untuk mengetahui kondisi internal dan Nazir (2011). Metode Penelitian. Ghalia
eksternal perusahaan. Dengan menganalisis Indonesia. Jakarta
SWOT, perusahaan bisa melakukan tindakan
perbaikan terhadap kekurangan (internal) Rangkuti, Freddy. (2014). Teknik Membedah
ataupun kelemahan (eksternal) yang ada serta Kasus Bisnis Analisis SWOT: Cara
bisa mempertahankan dan menjalankan Perhitungan Bobot, Rating dan
tindakan yang lebih agresif terhadap peluang- OCAI.Gramedia Pustaka Utama.
peluang yang ada melalui kekuatan yang Jakarta
dimiliki.
Khusus untuk BeeShop, berdasarkan analisa Umar, Husein (2009). Metode Penelitian untuk
SWOT, perusahaan berada pada kuadran I, Skripsi dan Tesis Bisnis. Jakarta: Raja
yaitu mendukung strategi agresif, dimana Grafindo
dalam menjalankanstrategi ini,perusahaan
dapat melakukan: Mempertahankan atau Utami Christina. (2008). Strategi Pemasaran
meningkatkan pangsa pasar produk saat ini, Ritel. Jakarta: PT. Indeks
hal ini dilakukan dengan perencanaan yang
matang dan memerlukan promosi yang jauh
lebih agresif didukung oleh strategi harga yang
terjangkau. Pemasangan identitas toko agar
mudah dikenali baik oleh supplier maupun
konsumen. Mengadakan perekrutan secara
kontinu kemudian berusaha untuk
meningkatkan kemampuan SDM melalui
pemberian pelatihan/training bagi karyawan
meningkatkan mekanisme penjualan dan
meningkatkan kualitas pelayanan terhadap
konsumen.
Namun demikian penelitian ini masih harus
terus dikembangkan mengingat