Anda di halaman 1dari 36

MODUL AJAR

KONSENTRASI KEAHLIAN TEKNIK KENDARAAN


RINGAN

Pada akhir fase F, peserta didik mampu melakukan perawatan baterai serta perawatan
dan overhaul (pembongkaran, pemeriksaan, perbaikan dan pemasangan) pada:
jaringan kelistrikan, sistem penerangan dan sistem lampu tanda, sistem wiper dan
washer, sistem power window dan central lock, elektrical mirror, sistem starter,
sistem pengisian, sistem pengapian, sistem AC, sistem audio-video.
Setiap pekerjaan dilakukan sesuai Prosedur Operasional Standar(POS). Penggunaan
Alat Pelindung Diri (APD) atau peraturan keselamatan kerja yang berlaku.

Bidang Keahliah : Otomotif


Program Keahlian : Teknik Kendaraan Ringan
Mata Pelajaran : Sistem Kelistrikan Kendaraan
Ringan Fase :F
Kelas : XI TKR
Nama Penyusun : Teguh Santoso,
S.T No. UKG 201699728613
LPTK : Universitas Negeri Padang
1. Informasi Umum
a. Identitas
Nama Penyusun : Teguh Santoso, S.T
Sekolah : SMK Tri Dharma Palembang
Tahun : 2022
Jenjang Sekolah : SMK
Kelas : ( XI/ Fase F) Teknik Kendaraan Ringan
Alokasi Waktu : 21 JP (@45menit)
Jumlah Pertemuan : 3x Pertemuan
b. Kompetensi Awal Memahami prinsip kerja dan komponen sistem starter
kendaraan ringan
c. Profil Pelajar Pancasila Beriman dan Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan
Berahlak Mulia, Kreatif, Bernalar Kritis, Berkebhinekaan
Global (Kebekerjaan)
d. Sarana dan Prasarana Buku Teks, Laptop, HP Android, Internet, alat peraga, unit
engine stand. ( Mengintegrasikan TIK)
e. Target Peserta Didik Modul ini dapat digunakan oleh siswa reguler, siswa dengan
hambatan belajar, dan siswa dengan pencapaian tinggi
f. Model Pembelajaran Discovery Learning, PBL dan Project Based Learning
(PjBL)(Cole & Wasburn Moses, 2010).
a. Penentuan pertanyaan mendasar
b. Mendesain perencanaan proyek;
c. Menyusun jadwal
d. Memonitor peserta didik dan kemajuan proyek
Menguji hasil (Assess the Outcome), dan
e. Mengevaluasi pengalaman

2. Komponen Inti
a. Tujuan 1. Setelah mengamati tayangan video dan modul pembelajaran, siswa
Pembelajaran dapat memahami fungsi dan komponen sistem starter pada kendaraan
ringan sesuai SOP
2. Setelah mengamati dari media PPT dan modul pembelajaan, siswa
mampu merawat sistem starter pada kendaraan ringan sesuai dengan
Standar Operasional Prosedur
3. Setelah melakukan kegiatan praktek, siswa mampu
mengoverhaul ( memeriksa,
membongkar,memperbaiki,memasang) sistem starter kendaraan
ringan sesuai dengan SOP
4. Melalui pembelajaran praktek, siswa dapat menggunakan APD atau
peraturan keselamatan kerja yang berlaku
b. Alur Tujuan 1. Siswa dapat memahami fungsi, cara kerja dan komponen
Pembelajaran sistem starter kendaraan ringan
2. Siswa dapat melakukan perawatan sistem starter kendaraan ringan
3.Siswa dapat mengoverhaul sistem starter kendaraan ringan
4. Siswa menggunakan APD atau peraturan keselamatan kerja yang
Berlaku

c. Kriteria 1. Memahami fungsi sistem starter kendaraan ringan (C2)


Ketuntasan 2. Memahami komponen dan fungsi komponen sistem starter kendaraan
Tujuan ringan (C2)
Pembelajaran 3. Memahami cara kerja dan gambar rangkaian sistem starter kendaraan
ringan (C2)
4. Memahami langkah pemeriksaan dan pembongkaran sistem starter
kendaraan ringan (C3)
5. Mendiagnosis kerusakan/gangguan sistem sterter kendaraan ringan
(C4)
6. Melakukan langkah perbaikan kerusakan/gangguan sistem starter
kendaraan ringan (P3)
7. Membuat modifikasi system starter jarak jauh/ remote (P4)

d. Pemahaman Pemahaman tentang perkembangan berbagai sistem starter dan isu-isu


Bermakna global yang akan memberikan wawasan serta pemahaman siswa yang
lebih komprehensif pada materi sistem starter kendaraan ringan
e. Pertanyaan 1. Isu-isu global apa yang berkembang saat ini terkait dengan kemajuan
Pemantik teknologi sistem starter kendaraan ringan?
2. Bagaimana cara menghidupkan mesin kendaraan dengan remote?
Waktu
f. Kegiatan Pertemuan 1 : Teori (Discovery Learning)
Pembelajaran Pendahuluan 15 menit
a) Salam
b) Berdoa
c) Mengecek kehadiran siswa
d) Memberi motivasi kepada peserta didik untuk
memulai pembelajaran
e) Menyampaikan Tujuan Pembelajaran / Kriteria Ketuntasan
Tujuan Pembelajaran
f) Apersepsi dengan memberikan pertanyaan pemantik

Inti
a) M=Mulai Dari Diri : Guru mengajukan pertanyaan pemantik
sebagai gambaran awal pengetahuan peserta didik. Guru
bertanya: Bagaimana cara menghidupkan mesin mobil atau
motor? Siswa menjawab pertanyaan pemantik yang disampaikan
oleh guru (Stimulus)
b) E= Eksplorasi Konsep: Guru menyajikan materi melalui
media TIK dan buku tentang materi sistem starter kendaraan
ringan (Identifikasi Masalah) 280
c) R=Ruang Kolaborasi: Guru membentuk kelompok siswa, menit
setiap kelompok mendiskusikan tentang materi sistem starter
dan kerusakan serta merinci langkah-langkah perbaikan sistem
starter kendaraan ringan (Pengumpulan Data)
d) R=Refleksi Terbimbing: Guru memberi umpan balik
dan penguatan terhadap peserta didik(Pengolahan Data)
e) D=Demonstrasi Kontekstual: Peserta didik membuat catatan
/hand out atau menuliskan hasil diskusi dilembar LKPD
f) E= ElaborasiPemahaman: Peserta didik menganalisa dan
dapat berdiskusi atau mencari sumber informasi dari literatur
lain yang relevan (Pembuktian)
g) K=Koneksi Antar Materi: Peserta didik menarik
kesimpulan dari materi yang telah dipelajari dengan bahasa
sendiri dan dikemas dalam bentuk Hand Out atau catatan
(Kesimpulan)
h) A=Aksi Nyata : Peserta didik mengumpulkan proyek
berupa laporan hasil diskusi (Hand Out) kepada guru
20 menit
Penutup:
a) Memberikan kesimpulan dari serangkaian kegiatan
b) Refleksi terhadap pembelajaran yang dilakukan
c) Memberikan informasi Penugasan
d) Berdoa dan Salam
Pertemuan 2 : Praktek (Problem Based Learning)
Pendahuluan
a) Salam 15 menit
b) Berdoa
c) Mengecek kehadiran siswa
d) Memberi motivasi kepada peserta didik untuk
memulai pembelajaran
e) Mengulas kembali materi pembelajaran pada
pertemuan sebelumnya
f) Menyampaikan Tujuan Pembelajaran

Inti
a) M=Mulai Dari Diri : Guru memberi pertanyaan pemantik 280
tentang kerusakan pada sistem starter guru. Siswa merespon menit
dengan memberi jawaban. Guru memberikan gambaran materi
pembelajaran tentang cara mengoverhaul system starter sesuai
SOP (Mengidentifikasi masalah)
b) E=Eksplorasi Konsep: Guru mendemonstrasikan cara
mengoverhaul sistem starter. Siswa memperhatikan
(Menetapkan Masalah)
c) Ruang Kolaborasi: Guru membentuk kelompok siswa, setiap
kelompok secara bergiliran melakukan praktek overhaul sistem
starter ((Mengembangkan solusi)
d) R=Refleksi Terbimbing: Guru memantau dan memberi arahan
kepada peserta didik dalam melakukan overhaul
e) D=Demonstrasi Kontekstual: Peserta didik melakukan praktek
overhaul sesuai dengan SOP (Melakukan tindakan strategis)
f) E=Elaborasi Pemahaman: Peserta dalam melakukan
praktek harus benar-benar harus faham secara teknis apa yang
harus diperbaiki
g) K=Koneksi Antar Materi: Guru mengecek hasil kerja siswa
dan memberi arahan serta masukan da lam mengoverhaul
sistem starter kendaraan ringan (Evaluasi)
h) A=Aksi Nyata : Peserta didik mengetes hasil overhaul
dengan menstart mesin
Penutup:
a) Memberikan kesimpulan dari serangkaian kegiatan 20 menit
b) Refleksi terhadap pembelajaran yang dilakukan
c) Memberikan informasi Penugasan
d) Berdoa dan Salam

Pertemuan 3: (Penerapan PjBL)


Pendahuluan
a) Salam
b) Berdoa 15 Menit
c) Mengecek kehadiran siswa
d) Memberi motivasi kepada peserta didik untuk
memulai pembelajaran
e) Mengulas kembali materi pembelajaran pada
pertemuan sebelumnya
f) Menyampaikan Tujuan Pembelajaran
Kegiatan Inti
1. Penentuan pertanyaan mendasar
Guru memfokuskan pada pertanyaan pemantik. Siswa menjawab
pertanyaan pemantik yang disampaikan oleh guru. Guru memberikan 280 Menit
gambaran materi pembelajaran tentang cara memodifikasi system
starter dengan kendali jarak jauh/remote
2. Mendesain Perencanaan Proyek
Guru membentuk kelompok siswa, setiap kelompok mendesain
proyek sistem
starter kendali
jarak
jauh/remote
dengan
menggambar
atau membuat
diagram
kelistrikannya
dan
perlengkapan atau bahan-bahan yang dibutuhkan

3. Menyusun Jadwal
Peserta didik secara berkelompok menyusun jadwal teknis dan
non teknis serta membuat step-step atau langkah dalam memasang
alat remote berupa transmiter dan receifer
4. Memonitor Siswa dan Kemajuan Proyek
Guru memantau hasil kerja siswa dan memberi arahan serta
masukan dalam memasang unit remote tersebut
5. Menguji Hasil
Peserta didik mencoba alat yang telah dipasang dengan cara menstart
mesin dari jarak jauh
6. Evaluasi
Guru dan siswa melakukan evaluasi terkait sistem starter dengan
remote

Aksi Nyata: Hasil proyek dapat diperagakan dan didokumentasikan


Penutup:
a. Memberikan kesimpulan dari serangkaian kegiatan
b. Refleksi terhadap pembelajaran yang dilakukan
c. Memberikan informasi Penugasan 20 menit
d. Berdoa dan Salam

3. Asesmen Jenis:
A. Asesmen Diagnostik
- Asesmen non kognitif
- Asesmen kognitif
B. Asesmen Formatif
- Awal Pembelajaran (Pengamatan, wawancara)
- Proses Pembelajaran ( Kuisioner, Pengamatan)
C. Asesmen Sumatif ( Ulangan Harian, Tes Lisan, Tes Tertulis)

Teknik:
 Observasi/pengamatan
 Demonstrasi
 Penugasan ( Proyek / penyusunan hand out)
 Tes Tertulis
 Tes lisan/wawancara
Instrumen:
 Lembar Observasi
 Lembar Kerja / jobsheet peserta didik
 Soal pilihan ganda/essay

4. Pengayaan dan Remedial


Memberikan Bimbingan bagi siswa yang belum memahami materi.
Dan Pengayaan informasi bagi siswa yang sudah memahami materi.

Palembang, November 2022


Mengetahui, Guru Mapel
Kepala SMK Tri Dharma

Sofiansyah, S.T, M.T Teguh Santoso ,S.T


NIY: 09.07.089 NIY: 15.04.105
RUBRIK PENILAIAN
INSTRUMEN PENILAIAN: PROSES DAN PRODUK

ASPEK BelumKompeten(0-6) CukupKompeten(6-7) Kompeten (8-9) Sangat Kompeten (10)

Proses presentasi Peserta didik (Kelompok) Peserta didik(Kelompok) Peserta didik mampu Peserta didik mampu
laporan diskusi tidak mampu mampu mempresentasikan mempresentasikan hasil mempresentasikan dari
mempresentasikan hasil dari hasil dari menggali dari menggali informasi menggali informasi dari
menggali informasi dari informasi dari berbagai dari berbagai sumber berbagai sumber dengan
berbagai sumber sumber namun kurang dengan sikap yang baik dan sikap yang baik, dipahami
dipahami audien dipahami oleh audiens. audiens dan mampu
berdiskusi dengan baik

Praktik dan Peserta didik tidak Peserta didik mampu Peserta didik mampu Peserta didik mampu
penyusunan menyusun laporan menyusun laporan (hand menyusun laporan (hand menyusun laporan (hand
hand out out) namun kurang lengkap out) secara lengkap out) secara lengkap dan
(laporan memenuhi tata tulis
diskusi dan penyusunan laporan
praktik)
LEMBAR OBSERVASI/CATATAN ANEKDOT

No Hari/Tanggal Catatan Kejadian Solusi/Tindak Lanjut


ASESMEN DIAGNOSTIK

Jenjang/ Kelas SMK/ Fase F Teknik Kendaraan Ringan

Mata Pelajaran Elektrikal Kendaraan Ringan

Capaian Pembelajaran Pada akhir fase F, peserta didik mampu melakukan perawatan baterai serta perawatan dan overhaul
(pembongkaran, pemeriksaan, perbaikan dan pemasangan) pada: jaringan kelistrikan, sistem penerangan dan
sistem lampu tanda, sistem wiper dan washer, sistem power window dan central lock, elektrical mirror, sistem
starter, sistem pengisian, sistem pengapian, sistem AC, sistem audio-video.Setiap pekerjaan dilakukan sesuai
Prosedur Operasional Standar(POS). Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) atau peraturan keselamatan kerja
yang berlaku.
Tujuan Pembelajaran 1. Merawat sistem starter pada kendaraan ringan sesuai SOP
2.Mengoverhaul ( memeriksa, membongkar,memperbaiki,memasang) sistem starter kendaraan ringan
sesuai SOP
3.Menggunakan APD atau peraturan keselamatan kerja yang berlaku
A. Asesmen Non-Kognitif (Formatif Awal Pembelajaran)

Informasi apa saja yang ingin digali? Pertanyaan kunci yang ingin ditanyakan
Aktivitas peserta didik selama belajar di rumah 1. Apa saja kegiatanmu sepanjang hari di rumah?
2. Apakah memiliki waktu cukup untuk belajar?
3. Sebutkan 5 hal dari yang paling menyenangkan sampai yang
paling tidak menyenangkan ketika sedang belajar.
4. Apa yang menjadi harapan dan mimpimu ?

Dst….

Aktivitas di rumah mendukung minat dan bakat peserta didik 1. Apakah hobimu?
2. Apakah hobimu berkaitan dengan program keahlian yang
dipilih (Teknik Kendaraan Ringan) ?
3. Apakah yang kamu sering memperhatikan mobil dibengkel?

Langkah-langkah apasajayang akan dilakukan? Alat bantu apa yang dibutuhkan?


Persiapan
1. Menyiapkan panduan pertanyaan
2. Menyusun pertanyaan kunci
Pelaksanaan -WA grup
1. Siswa mengisi link yang sudah dishare guru
2. Beri waktu peserta didik untuk menjawab pertanyaan
3. Siswa membimbing siswa, jika siswa merasa kesulitan untuk
memahami pertanyaan.
4. Berikan penguatan dan umpan balik bagi siswa yang sudah
menjawab pertanyaan.

Tindaklanjut -
1. Analisa hasil isian peserta didik
2. Jikapeserta didik menyampaikan masalah, ajak berdikusi untuk
menentukan penyelesaiannya
3. Jika diperlukan komunikasikan permasalahan tersebut
dengan orang tua
4. Lakukan asesmen diagnostik non kognitif secara berkala
sesuai kebutuhan

B. Asesmen Kognitif

Waktu Asesmen Proses Pembelajaran Durasi Asesmen 15 menit

Identifikasi materi yang akan Pertanyaan Kemungkinan Skor Rencana Tindak Lanjut
diujikan Jawaban (Kategori)
Siswa mengetahui teknologi sistem Jelaskan bagaimana cara kerja magnet sebagai Paham utuh Pembelajaran dapat
starter kendaraan ringan motor starter? stator,sedangkan lilitan dilanjutkan ke materi
sebagai rotor dengan berikutnya sesuai ATP
demikian akan terjadi
induksi magnet sehingga
menghasilkan
menggerakkan rotor

Menghasilkan gerak Paham Pembelajaran dengan


mekanis melalui GGL sebagian diberikan pendampingan

Mengubah energy listrik Tidak Pembelajaran dengan


menjadi energy mekanik paham diberikan pendampingan

Sebutkan nama komponen yang Aki, Kunci kontak, Pembelajarandapatdilanjutkan


terdapat pada sistem starter Motor Starter Paham utuh ke materi berikutnya sesuai
kendaraan ringan ATP
Motor Starter Paham Pembelajaran dengan
sebagian diberikan pendampingan
Alternator Tidakpaham Pembelajaran dengan
diberikan pendampingan

Langkah-langkah apa saja yang akan dilakukan? Alat bantu apa yang dibutuhkan?
Persiapan dan pelaksanaan: Android, internet, google form
1. Menyusun jadwal pelaksanaan
2. Mengidentifikasi materi uji yang mewakili keseluruhan materi pembelajaran
3. Menyusun 2 pertanyaan sederhana sesuai kelasnya
4. Asesmen diberikan seluruh peserta didik .
Tindak lanjut:
Melakukan pengolahan hasil asesmen dan hitung rata-rata kelas
Bagi peserta didik yang memperoleh nilai rata-rata akan mengikuti pembelajaran unit berikutnya
Bagi peserta didik yang memperoleh nilai dibawah rata-rata akan memperoleh pendampingan/ bantuan dari guru
Bagi siswa yang memperoleh nilai di atas rata-rata akan memperoleh pengayaan dari guru.
Ulangi proses asesmen diagnosis ini sesuai dengan kebutuhan di kelas.
Nama Peserta Didik :
Kelas :
Kelompok :
LKPD 1
Instruksi :
1. Buatlah 5 kelompok yang terdiri dari 4-5 peserta didik
2. Perhatikan video yang di tayangkan
3. Diskusikan bagaimana cara kerja sistem starter dan gangguan sistem strarter kendaraan
ringan:
Kelompok 1 : cara kerja, nama komponen, jenis gangguan sistem starter
Kelompok 2 : cara kerja, nama komponen, jenis gangguan sistem starter
Kelompok 3 : cara kerja, nama komponen, jenis gangguan sistem starre
Kelompok 4 : cara kerja, nama komponen, jenis gangguan sistem starter
Kelompok 5 : cara kerja, nama komponen, jenis gangguan sistem starter
Hasil diskusi dibuat dalam bentuk bagan atau tabel pada kertas
4. Buatlah pertanyaan antar kelompok
5. Rangkumlah hasil diskusi, masukan dan tanggapan dari kelompok lain sebagai laporan
6. Presentasikan laporan tersebut dan buatlah data gangguan sistem sterter kendaraan ringan
A. Hasil Pekerjaan Siswa
Kelompok 1,2,3

NAMA KOMPONEN DAN JENIS GANGGUAN KOMPONEN


NO CARA KERJA SISTEM STARTER
FUNGSI SISTEM STARTER SISTEM STARTER

Kelompok 4,5

NAMA KOMPONEN DAN


JENIS GANGGUAN KOMPONEN
NO CARA KERJA SISTEM STARTER FUNGSI SISTEM
SISTEM STARTER
STARTER
B. ASESMEN SUMATIF (BENTUK URAIAN)

No Soal Rubrik Jawaban Skor


Komutator mendapat arus listrik melalui sikat arang, sesuai dengan
1. Jelaskan mengapa motor listrik dapat berputar?(C2) 20
hokum Lorenz bahwa listrik dapat menimbulkan gaya magnet
maka rotor dapat berputar pada startornya.
2. Apa penyebab motor stater tidak dapat berputar?(C4) Penyebabnya biasanya sikat arang (brush) sudah aus atau habis
20
sehingga arus listrik tidak dapat mengalir
3. Bagaimana langkah –langkah cara pengecekkan Pengecekan coil pengapian
komutator? (C4) a. Ukur diameter komutator 20
b. Ukur dan periksa celah/parit komutator
Motor listrik berputar tetapi tidak dapat memutar flywheel
4. Apa yang terjadi jika pada system starter pull in coil 20
tidak dapat keluar(C4)

5. Bagaimana cara mengetahui kumparan stator masih 20


dalam kondisi baik? Dengan memeriksa continuitas menggunakan multitester

Skor Maksimal 100

Nilai = Perolehan Skor/Skor maksimal x 100


= .......................
ASESMEN SUMATIF BENTUK PILIHAN GANDA

A. PERTANYAAN

Soal Pilihan Ganda :


Berilah tanda silang (x) pada salah satu huruf a, b, c, d, dan e di depanjawaban yang
paling tepat !

1. Pilihlah pernyataan dibawah ini yang paling tepat.


a. Motor starter pada Mobil memakai energi listrik DC
b. Motor starter pada Mobil memakai menggunakan listrik AC.
c. Motor starter pada kendaraan beroda empat memakai energi mekanik.
d. Motor starter pada kendaraan beroda empat memakai energy listrik AC danDC
e. Motor starter pada kendaraan beroda empat memakai energi mekanik danthermis.

2. Dasar kerja motor starter pada kendaraan beroda empat ialah :


a. Magnit permanen
b. Magnit sementara
c. Medan kutup
d. Medan magnit
e. Medan magnit AC dan DC.

3. Arus yang mengalir pada motor starter pada kendaraan beroda empat ialah :
a. Arus bolak balik.
b. Arus AC dan DC.
c. Arus searah.
d. Arus Ac yang berkutup.
e. arus Induksi.

4. Arus listrik terbesar mengalir pada motor starter ialah :


a. Pada ketika distart putaran rendah.
b. Pada ketika distart putaran menengah.
c. Pada ketika distart putaran Maximum.
d. Pada ketika distart putaran nol (o)
e. Pada ketika start mulai awal.

5. Bagian mesin yang diputar motor starter ialah :


a. Poros propeller.
b. Poros engkol.
c. Poros nok.
d. Poros roda
e. Poros transmisi.
6. Jumlah gigi starter pinion 9, dan jumlah gigi ring gear ialah 115, maka jumlah
perbandingan gigi ialah :
a. 12,78.
b. 127,8.
c. 1278.
d. 0,1278.
e. 1,278.

7. Gerakan menyekrup maju pada gigi pinion pada sistem starter pada kendaraanberoda
empat ,hal ini terjadi pada ketika ……………………
a. Motor starter berputar.
b. Motor starter berhenti dari ketika di start.
c. Motor starter ketika bekerja.
d. Motor starter mulai bekerja.
e. Motor starter sesudah bekerja atau sesudah distart.

8. Dibawah ini ialah pecahan – pecahan dari motor starter, kecuali :


a. Gigi pinion.
b. Angker.
c. Slip ring.
d. Sepatu kutub
e. Bushing poros.

9. Yang termasuk pecahan – pecahan dari motor starter ialah :


a. Slip ring.
b. Diode penyearah.
c. Kumparan medan.
d. Tahanan depan.
e. Kumparan rotor

10. Kumparan hold in coil pada sistem starter bekerja pada ketika :
a. Motor starter sesudah bekerja.
b. Motor starter bekerja.
c. Motor starter tidak bekerja.
d. Motor starter mendapatkan penurunan tegangan sumber dari baterai.
e. Motor starter mulai bekerja..
B. KUNCI JAWABAN

NO SOAL SKOR
KUNCI JAWABAN
Benar Salah
1 Jawaban : A 10 0
2 Jawaban : B 10 0
3 Jawaban : C 10 0
4 Jawaban : E 10 0
5 Jawaban : B 10 0
6 Jawaban : A 10 0
7 Jawaban : D 10 0
8 Jawaban : C 10 0
9 Jawaban : C 10 0
10 Jawaban : B 10 0
TOTAL SKOR MAKSIMUM 100 0
MATERI PEMBELAJARAN SISTEM STARTER

A. Fungsi dan Prinsip Kerja Sistem Starter


1. Fungsi Sistem Starter
Suatu mesin tidak dapat mulai hidup (start) dengan sendirinya, maka mesin
tersebut memerlukan tenaga dari luar untuk memutarkan poros engkol dan
membantu untuk menghidupkan mesin. Sistem ini kita sebut dengan starting system.
Dari beberapa cara yang ada, mobil umumnya mempergunakan motor listrik,
digabungkan dengan magnetic switch untuk memindahkan gigi pinion yang berputar
ke ring gear yang dipasangkan pada bagian luar dari fly wheel, sehingga ring gear
berputar yang kemudian memutar poros engkol.

Gambar . Tata letak sistem starter pada kendaraan


Motor stater harus dapat menghasilkan momen yang besar dari tenaga yang
kecil yang tersedia pada baterai. Hal lain yang harus diperhatikan ialah bahwa motor
starter harus sekecil mungkin. Untuk itulah, motor seri DC (arus searah)
umumnya yang dipergunakan. Kecpatan putar minimum yang diperlukan untuk
menghidupkan mesin berbeda tergantung pada konstruksi dan kondisi operasinya,
tetapi pada umumnya 40 rpm sampai 60 rpm untuk motor bensin dan 80 rpm sampai
100 rpm untuk motor diesel.
Motor starter yang dipergunakan pada automobile dilengkapi dengan magnetic
switch yang memindahkan gigi yang berputar (selanjutnya disebut gigi pinion) untuk
berkaitan atau lepas dari ring gear yang dipasangkan mengelilingi flywheel (roda
gila) yang dibaut pada poros engkol. Dari uraian
di atas maka dapat disimpulkan sistem starter berfungsi untuk memutarkan flywheel
pertama kali dengan kecepatan tertentu agar mesin dapat hidup
2. Prinsip Kerja
Prinsip kerja motor starter adalah mengubah energi listrik menjadi energi
mekanik dalam bentuk gerak putar. Motor bisa berputar jika diberi aliran arus
berdasarkan prinsip berikut ini:
Pada saat arus mengalir melewati konduktor (penghantar) A dan B yang
berada diantara kutub magnet, maka penghantar A dan B akan menerima gaya
dorong berdasarkan garis gaya magnet yang timbul dengan arah seperti pada gambar
dibawah ini. Hubungan antara arah arus, arah garis gaya magnet, dan arah gaya
dorong pada penghantar merujuk pada aturan/kaidah tangan kiri Fleming.

Gambar . Prinsip kaidah tangan kiri Fleming

Arah arus yang masuk kebalikan dengan arah yang keluar sehingga gaya
dorong yang dihasilkan juga saling berlawanan. Oleh karena itu penghantar akan
berputar saat arus tersebut mengalir. Untuk membuat penghantar tetap berputar
maka digunakan komutator dan sikat (brush).
Berdasarkan kaidah tangan kiri Fleming diatas, prinsip kerja dari komponen-
komponen utama motor starter adalah sebagai berikut :
Armature dan field coil dihubungkan dengan baterai secara seri melalui sikat-
sikat dan komutator. Urutan aliran arusnya yaitu dari baterai, relay starter, field coil,
sikat positif, komutator, armature, sikat negatif dan selanjutnya ke massa.
Gambar . Prinsip dasar motor starter

Pada saat arus listrik mengalir, pole core bersama-sama field coil akan
terbangkit medan magnet. Armature yang juga dialiri arus listrik akan timbul garis
gaya magnet sesuai tanda putaran panah.
Sesuai dengan kaidah tanan kiri Fleming, armature coil sebelah kiri akan
terdorong ke atas dan yang sebelah kanannya akan terdorong ke bawah. Dalam hal
ini armature coil berfungsi sebagai kopel atau gaya puntir, sehingga armature akan
berputar. Jumlah kumparan didalam armature coil banyak, sehingga gaya putar yang
ditimbulkan armature coil bekerja saling menyusul. Akibatnya putaran armature
akan menjadi teratur.

B. Jenis jenis Motor Starter


1. Motor stater Konvensional
Motor Starter ini diantaranya terdiri dari sebuah magnetic switch, motor
elektrik, drive lever, pinion gear, starter cluth.

Gambar . Konstruksi motor starter konvensional.


Pinion gear berada pada poros yang sama dengan motor armature dan berputar
dengan kecepatan yang sama. Plunger di dalam magnetic switch (solenoid)
terhubung ke drive lever. Ketika diaktifkan oleh plunger, drive lever menekan
pinion gear sehingga terhubung dengan flywheel ring gear. Ketika mesin sudah
hidup, starter clutch melepaskan pinion gear dari flywheel untuk mencegah putaran
mesin merusak motor starter.
Komponen motor starter konvensional
a. Magnetic Switch
Magnetic switch terdiri dari beberapa komponen diantaranya hold- in coil,
pull-in coil, return spring dan plunger. Magnetic switch dioperasikan oleh gaya
magnet yang dibangkitkan di dalam kumparan dan mempunyai dua fungsi,
yaitu:
- Mendorong pinion gear sehingga berkaitan dengan ring gear
- Bekerja sebagai main switch atau relay yang memungkinkan arus besar dari
baterai mengalir ke motor starter.

Gambar . Magnetic switch


b. Field Coil
Arus listrik dari magnetic switch mengalir melalui field coil yang
selanjutnya membangkitkan medan magnet yang diperlukan untuk memutar
armature.

Gambar . Field coil


c. Brush
Sikat (brush) yang ditekan pada segmen-segmen commutator armature
oleh pegas sikat (brush spring) menghantarkan arus dari field coil armature.
Gambar . Brush

d. Armature

Gambar . Armature
Armature adalah bagian motor yang berputar. Terdiri dari armature core,
armature coil, commutator. Armature berputar diakibatkan dari interaksi antara
medan magnet yang dibangkitkan oleh field coil dengan armature coil.

e. Armature Brake
Sesaat setelah start mesin pinion gear yang masih berputar karena gaya
inertia dapat menyebabkan kerusakan bila terjadi hubungan antara pinion gear
dengan ring gear.
Ketika return spring di dalam magnetic switch menarik kembali pinion
gear, brake spring menarik armature melawan brush holder. Bila brush holder
telah menyatu dengan commulator end frame, armature akan segera berhenti
berputar.
Gambar . Armature brake
f. Starter Clutch
Motor starter harus memutarkan mesin hingga mesin hidup dan berputar
dengan sendirinya. Bila mesin telah hidup, maka akan memaksa motor starter
berputar dengan kecepatan yang jauh lebih tinggi dari yang sebenarnya
dirancang dan pada akhirnya akan merusak motor starter.
Konstruksi starter clutch yang digunakan untuk motor starter tipe
konvensional agak berbeda dari tipe reduksi, tetapi prinsip dan cara kerjanya
dapat dikatakan sama.

Gambar . Starter clutch

1) Starter Clutch Selama Memutarkan


Armature yang berputar akan memaksa clutch housing yangberalur
untuk berputar lebih cepat dari pada inner race yang
disatukan dengan pinion gear. Clutch roller akan menggelinding ke arah
yang lebih sempit antara clutch housing dan inner race hingga terikat mati.
Sebagai akibatnya roller akan memindahkan momen dari clutch housing ke
inner race dan selanjutnya ke pinion gear.

2) Starter Clutch Setelah Mesin Hidup


Bila mesin telah hidup, momennya akan memaksa inner race untuk
berputar jauh lebih cepat dari clutch housing. Akibatnya clutch housing dan
inner clutch memindahkan momen mesin dari pinion gear ke motor starter.

g. Drive Lever
Drive lever berfungsi untuk mendorong pinion gear ke arah posisi berkaitan
dengan roda penerus dan melepas perkaitan pinion gear dari perkaitan roda
penerus.

Gambar . Drive lever

C. Pemeriksaan Sistem Starter


Jika mesin gagal/ tidak dapat berputar atau berputar terlalu lambat pada waktu start,
dan yakin bahwa ada masalah namun masalah tersebut bukan masalah mesin, tetapi
masalah pada system starter, maka pemeriksaan sistem starter perlu dilakukan didalam
mesin, sebelum motor starter dilepas dari mesin kendaraan. Ikuti tahap-tahap
pemeriksaan seperti yang diberikan pada bagian berikut ini.
1. Memeriksa Baterai
Perikasa apakah baterai dalam keadaan baik, dengan mengukur tegangan.
Dalam kondisi sistem starter baik, jika kunci kontak diputar ke posisi start (ST),
baterai akan mengalirkan arus dalam jumlah besar ke motor starter. Adanya tahanan
dalam baterai menyebabkan adanya penurunan tegangan. Jika tegangan yang terukur
menunjukkan 9,6 Volt atau lebih pada saat itu, maka berarti baterai dalam keadaan
normal. Periksalah adanya kerak-kerak karbon atau adanya sulfatisasi pada terminal-
terminal baterai.
Gambar . Pemeriksaan tegangan terminal baterai

Penting !
Jika tegangan baterai dalam kondisi baik/normal, adanya batu sulfat dan korosi
pada terminal-terminal baterai dapat mengakibatkan kinerja starter lemah,
terjadi rugi tegangan sehingga tegangan sesungguhnya yang digunakan motor
starter lebih rendah dari tegangan baterai, ketika di start/posisi kunci kontak
Start
2. Periksa Kabel Baterai
Periksa tegangan pada terminal 30 motor starter pada saat start. Dalam
keadaan kabel start tidak terhubung atau hubungan yang kurang baik, baterai akan
selalu memberikan tegangan pada terminal, 30. Ketika arus besar mengalir
melalui motor starter, maka tegangan yang yang digunakan motor starter sedikit lebih
rendah dari tegangan yang terukur pada terminal baterai, hal ini disebabkan karena
ada tahanan pada kabel baterai. Jika tegangan yang terukur pada terminal 30 8 Volt
atau lebih, maka kabel starter dalam keadaan baik. Sebaliknya jika tegangannya yang
terukur kurang dari nilai tersebut, periksalah kerusakan kabel, perbaiki, atau ganti
kabel tersebut.

Gambar . Pemeriksaan tegangan pada terminal 30

3. Periksaan Rangkaian Kunci Kontak


Periksa tegangan pada terminal 50 motor starter pada saat kunci kontak pada
posisi strart (ST), tegangan harus menunjukkan ( 8 Volt atau lebih ).

Gambar . Pemeriksaan tegangan pada terminal 50


Penting !
pastikan gigi transmisi harus pada posisi netral (N) atau parkir (P) pada
kendaraan yang menggunakan transmisi otomatis

Jika tegangan pada terminal 50 tidak sesuai dengan spesifikasi pada saat kunci
kontak pada posisi start , periksalah wiring diagram system starter dan periksa bagian-
bagian yang ada kaitannya dengan komponen-komponen seperti: Sekring utama,
kunci kontak, saklar netral, relay starter dan sebagainya. Ganti jika terdapat
kerusakan.

Penting !!
Mengacu pada buku manual kendaraan untuk pertolongan dalam membedakan
terminal 30 dan terminal 50 (terminal 50 selalu menggunakan kabel dengan
ukuran penampang lebih kecil, kabel dengan penampang besar digunakan
untuk terminal 50 dan terminalC)

1. PEMERIKSAAN DILUAR KENDARAAN


Jika pemeriksaan didalam kendaraan telah menunjukkan bahwa motor starter
rusak, motor starter harus dilepas dari kendaraan untuk dioverhauled. Sebelum
memulai membongkar motor starter, maka pertama kali secara garis besar periksa
dahulu bagian-bagian utama yang terkait dengan system starter agar pekerjaan
overhaul nantinya menjadi lebih mudah dan lebih cepat. Prosedur pemeriksaan motor
starter tipe biasa dan tipe motor starter dengan gigi reduksi pada dasarnya sama,
sehingga pada buku ini hanyaakan dibahas tipe motor starter jenis biasa.
Penting !!
 Lepas dahulu kabel negative baterai (-) sebelum melepas motor starter dari
kendaraan , untuk mencegah terjadi hubungan singkat pada saat kunci/alat
menghubung antara positif dan negative, atau terminal positif terhubung
dengan bodi kendaraan
 Lakukan masing-masing pengetesan ini tidak lebih dari 3- 5menit, agar
kumparan motor starter tidak rusak/terbakar.
Lihat petunjuk pada buku manual untuk melakukan pemeriksaanini.

a. Pemeriksaan Pull-in Coil


Periksa bahwa pinion bergerak keluar, pada saat batarai dihubungkan pada
motor starter seperti yang ditunjukkan pada gambar dibawah ini. Energi yang
ditimbulkan pada pemeriksaan kumparan
penarik dan kumparan penahan dan aktifasi switch magnetis tidak memutar
motor starter.

Gambar . Pemeriksaan pull-in coil

Bila gear pinion tidak bergerak keluar, periksa kerusakan pada kumparan
penarik, atau hambatan terlalu besar pada gerakan sliding plunyer atau penyebab
kerusakan lainnya.

b. Pemeriksaan Hold-in Coil


Setelah selesai memeriksa fungsi kumparan penarik. periksalah bahwa
gear pinion tidak tertarik kembali ke dalam pada saat kabel dari terminal C
dilepaskan, plunger harus tetap pada posisinya karena kemagnetan masih tetap
ada melalui kumparan penahan.

Gambar . Pemeriksaan hold-in coil

Jika pinion tertarik kembali kedalam pada saat pemeriksaan ini, periksa
kerusakan kumparan penahan , hubungan masa yang kurang baik atau kerusakan
lainnya.
c. Pemeriksaan Kembalinya Pinion Gear
Jika pemeriksaan kumparan penahan telah selesai, lepaskan kabel dari bodi
starter sperti yang ditunjukkan pada gambar dibawah ini.
Gambar . Pemeriksaan kembalinya pinion gear motor starter

Gambar . Pemeriksaan pinion clearance

Gear pinion harus dengan cepat tertarik kembali masuk kedalam, karena
kumparan penahan tidak bekerja lagi, dengan bantuan pegas pengembali maka
plunger akan kembali ke posisi semula. Jika gear pinion tidak kembali dengan
segera, periksa kelelahan pegas pengembali, gesekan sliding plunger (gerakan
plunger pada rumahnya ) yang kurang baik, atau penyebab lainnya.

d. Pemeriksaan Tanpa Beban


1) Ikat/pasang dengan kokoh motor starter pada ragum atau pemegang yang
kuat.
2) Hubungkan motor starter, dengan baterai dan ampere meter seperti yang
ditunjukkan pada gambar dibawah ini. Gear pinion harus bergerak maju
kedepan dan motor starter berputan dengan halus.
Gambar . Pemeriksaan motor starter tanpa beban

3) Catat dan baca arus yang mengalir melalui Ampere meter bila motor starter
telah stabil. Nilai hasil pengukuran harus sesuai dengan range spesifikasi
pada buku manual
4) Periksa kembalinya gear pinion , dan motor harus segera berhenti berputar
ketika kabel dilepaskan dari terminal 50 (ini hanya perlu untuk motor starter
tipe biasa/konvensional). Jika motor starter tidak dapat berhenti dengan
segera,maka berarti rem ankernya rusak.

Penting !!
 Jumlah arus listrik yang mengalir melalui sirkuit dalam test tanpa
beban bervariasi tergantung dari motor starter, kebanyakan arus
mengali berkisar 200 sampai 300 ampere untuk beberapa motor starter.
 Lihat data pada buku manual sebelum melakukan pemeriksaan ini.
Pastikan bahwa ampere meter telah di seting dengan benar, baik
hubungan kabel maupun batas ukur ampere meter.
 Hati-hati pada waktu mempergunakan kabel berpenampang besar

e. Mengetes Armature dan Kumparan Medan


Mengetes gulungan armature dengan alat tes 110 volt – Ohmmeter-Pipser

- Periksa gulungan anker


terhadap hubungan singkat
dengan massa
- Jika ada hubungan singkat
dengan massa anker diganti
/ diperbaiki

 Periksa hubungan
segmen-segmen komutator
terhadap
kemugkinan putus pada
gulungan

Memeriksa komutator, sikat, pemegang sikat dan kopling jalan bebas


 Periksa komutator
terhadap kotor dan terbakar /
oksidasi listrik.
 bila kotor bersihkan
dengan kertas
ersihkan dengan
kertas gosok no. 400
 Periksa komutator
terhadap kelonjongan dengan
dial indikator

 Periksa diameter
komutator dengan
mikrometer / mistar sorong

 bandingkan hasil
pengukuran kelonjongan dan
diameter dengan ketentuan
pada buku
petunjuk
 Periksa segmen-segmen
komutator terhadap
kotoran, kebersihan alur-
alur segmen dengan daun
gergaji.

 Jika alur-alur segmen


kedalamannya kurang dari
minimum
 perbaiki dengan daun
gergaji atau frais
komutator

 Periksa permukaan bidang


kontak sikat-sikat
bersihkan
 Ukur panjang sikat-sikat,
bandingkan dengan
ukuran minimal pada buku
petunjuk, jika terlalu pendek
ganti dengan yang
baru

 Periksa pemegang sikat


positif terhadap hubungan
singkat dengan sikatnegatif

 Periksa roda gigi pinion dan


poros ulir memanjang
terhadap aus dan cacat.

 Periksa kopling jalanbebas


diputar searah jarum jam
pinion berputar bebas;
diputar berlawanan arah
jarum jam pinion terkunci
Mengetes kumparan medan dengan alat tes 110 volt AC - Ohmmeter –Pipser

 Periksa kumparan medan


terhadap kemungkinan putus
hubungan.

 Perikasa kuparan medan


terhadap hubungan
singkat dengan massa
GLOSARIUM
1. Ignition Switch : Kunci Kontak ( Sebagai saklar utama)
2. Brush : Sikat arang
3. Komutator : Bagian rotor yang kontak langsung dengan brush
4. Field Coil : Lilitan Medan Magnet
5. Armature : Rotor yang bergerak
6. Pole Core : Inti Kutub
7. Ground : Massa
8. Baterai : Sumber arus DC
9. Yoke : Rumah atau bodi motor starter
10. Magnetic Switch : Sakelar magnet/bendik sebagai relai

DAFTAR PUSTAKA
a. Manual book TOYOTA
b. Buku kelas Pemeriksaan Kelistrikan Kendaraan Ringan
c. https://www.youtube.com/watch?v=x2Zt84OiyhQ&ab_channel=BelajarOtomotif
d. https://www.youtube.com/watch?v=CRVxfv5Otug&ab_channel=MbahJohn%5BCPP%5
D
e. https://www.youtube.com/watch?v=XIwMsWxL2uw&ab_channel=GrTEKNIK
f. https://www.youtube.com/watch?v=zefuOtYWGUI&list=PL40DFbETxY9JAbxpBiL7V
tNBjHQjEF1pY&index=14&ab_channel=BENGKELMOTORGHAIB
g. https://www.youtube.com/watch?v=0ww5Bf3USes&ab_channel=MEOtoChanel
h. https://flipbookpdf.net/web/site/6508fbae2c1d2bcc7963f3cd355e2a202e502c9f202211.p
df.html

Anda mungkin juga menyukai