Disusun Oleh :
NUR IKHWAN
KELAS 35 B
NIM. 2021015450
MAGISTER MANAJEMEN
STIE (AUB) SURAKARTA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam beberapa decade ini PT. Indofood Sukses Makmur Tbk telah bertransfomasi
menjdi sebuah erusahaan total food solutions dengan kegiatan operasional yang
mencakup seluruh tahapan proses produksi makanan, muai dari produksi dan
pengelolaan bahan baku hingga menjadi produk akhir yang tersedia dipasar. Dalam
beberapa produk makanan dalam kemasan Indofood memproduksi beberapa merek mie
instan seperti Indomie, Sarimi, Supermi, Pop Mie, Sakura, Pop Bihun, Mi Telur 3 Ayam.
Tuntutan akan kecepatan dan kepraktisan yang hampir menyentuh seluruh aspek
kehidupan dan kelompok masyarakt melahirkan budaya instan termasuk pada budaya
makanan instan. Salah satu makanan nstan yang sangat popular adalah mie nstan. Tren
ini ikut mendorong penjualan mie insta. Semetara untuk masyarakat dipedesaan mie
instan digunakan sbagai pengganti nasi.
Saat ini indomie merupakan market leader dalam persaingan produk mie instan di
Indonesia. Posisinya yang sangat kuat disebabkan oleh factor indomie sebagai produk mie
instan pertama kali ahir di Indonesia serta strategi pemasaran yang sangat menarik
perhatian masyarakat. Selain dipasarkan di Indonesia, indomie juga dipasarkan
diberbagai kawasan didunia antara lain di amerika serikat, Australia dan serta berbagai
Negara di asia, eropa bahkan afrika.
B. Rumusan Masalah
A. ANALISIS SWOT
Analisis SWOT merupakan cara yang sistematis di dalam melakukan analisis
terhadap wujud ancaman dan kesempatan agar dapat membedakan keadaan
lingkungan yang akan datang sehingga dapat ditemukan masalah yang ada. Dari
analisis SWOT, perusahaan dapat menentukan strategi efektif yang sejauh mungkin
memanfaatkan kesempatan yang berlandaskan pada kekuatan yang dimiliki
perusahaan, mengtasi ancaman yang dating dari luar, serta mengatasi kelemahan yang
ada.
SWOT itu sendiri adalah singkatan dari: strength, weakness,
opportunity, dan threat. Analisis ini bertujuan untuk mengetahui aspek-aspek utama
dari sebuah bisnis yang meliputi keunggulan, kekurangan, kesempatan dan ancaman.
Dengan menggunakan metode SWOT ini, kamu dapat merancang strategi yang tepat
untuk membuat bisnismu lebih unggul dibanding para kompetitor.
1. Cash Cows
2. Stars
3. Question marks
Question marks adalah produk yang mungkin memiliki pangsa pasar yang
tinggi dan pertumbuhan pasar yang tinggi, tetapi pasar produk tersebut
dipertanyakan – apakah akan tumbuh lebih lanjut atau menurun.
Contoh tanda tanya adalah komputer desktop di tengah s emakin banyak
smartphone dan laptop yang diproduksi. Desktop masih merupakan produk dengan
pangsa pasar yang bagus dan kemungkinan berkembang. Namun,kita tidak tahu
sampai kapan pertumbuhan itu akan berlanjut. Inovasi lain di masa mendatang
dapat sepenuhnya mematikan komputer Desktop.
Sering kali, sebuah perusahaan mungkin menghasilkan produk inovatif
yang segera mendapatkan tingkat pertumbuhan yang baik. Namun, pangsa pasar
produk semacam itu tidak diketahui.
Produk mungkin kehilangan minat pelanggan dan mungkin tidak dapat dibeli lagi
dalam hal ini tidak akan mendapatkan pangsa pasar, tingkat pertumbuhan akan
turun dan pada akhirnya akan menjadi Dog.
Di sisi lain, produk tersebut dapat meningkatkan minat pelanggan dan
semakin banyak orang mungkin membeli produk tersebut sehingga membuat
produk tersebut menjadi produk dengan pangsa pasar yang tinggi. Dari sini produk
dapat berkembang menjadi Cash cow karena memiliki persaingan yang lebih
rendah dan pangsa pasar yang tinggi. Jadi
Ketidakpastian ini memberi kuadran nama “Question marks”. Masalah utama yang
terkait dengan memiliki tanda tanya adalah jumlah investasi yang mungkin
dibutuhkan dan apakah investasi tersebut akan memberikan pengembalian pada
akhirnya atau apakah akan sia-sia.
4. Dogs
Produk diklasifikasikan sebagai dogs jika memiliki pangsa pasar yang
rendah dan tingkat pertumbuhan yang rendah. Jadi, produk-produk ini tidak
menghasilkan uang tunai dalam jumlah besar atau membutuhkan investasi yang
lebih tinggi.
Namun, produk tersebut dianggap sebagai produk profitabilitas negatif terutama
karena uang yang sudah diinvestasikan dalam produk tersebut dapat digunakan di
tempat lain.
Jadi di sini bisnis harus mengambil keputusan apakah mereka harus
mendivestasikan produk ini atau mereka dapat memperbaikinya dan dengan
demikian membuatnya dapat dijual kembali yang selanjutnya akan meningkatkan
pangsa pasar produk tersebut.
C. MACAM-MACAM PASAR
Macam macam pasar ini menurut strukturnya dibedakan menjadi empat
macam, yaitu : pasar persaingan sempurna, monopoli, persaingan monopolistik, dan
oligopoli.
Macam macam pasar yang pertama adalah pasar persaingan sempurna. Merupakan
pasar yang terdapat banyak penjual dan pembeli dan mereka suda sama-sama
mengetahui keadaan pasar.
Ciri-ciri dari pasar persaingan sempurna adalah banyak penjual dan pembeli,
barang yang diperjualbelikan sejenis (homogen), penjual maupun pembeli memiliki
informasi yang lengkap tentang pasar, harga ditentukan oleh pasar, semua faktor
produksi bebas masuk dan keluar pasar, dan tidak ada campur tangan pemerintah.
Macam macam pasar yang kedua adalah pasar persaingan tidak sempurna. Pasar
ini kebalikan dari pasar persaingan sempurna yaitu pasar yang terdiri atas sedikit
penjual dan banyak pembeli.
Pada pasar ini penjual dapat menentukan harga barang. Barang yang
diperjualbelikan jenisnya heterogen (berbagai jenis barang). Pasar persaingan
tidak sempurna mempunyai beberapa bentuk pasar.
a. Pasar Monopoli.
Pasar monopoli adalah pasar yang terjadi apabila seluruh penawaran terhadap
jenis barang pada pasar dikuasai oleh seorang penjual atau sejumlah penjual
tertentu.
Ciri-ciri pasar monopoli adalah hanya ada satu penjual sebagai pengambil
keputusan harga (melakukan monopoli pasar), penjual lain tidak ada yang
mampu menyaingi dagangannya, pedagang lain tidak dapat masuk karena ada
hambatan dengan undang-undang atau karena teknik yang canggih.
Jenis barang yang diperjualbelikan hanya satu macam, juga tidak adanya campur
tangan pemerintah dalam penentuan harga, contohnya seperti PT Pertamina
(persero), PT Perusahaan Listrik Negara (persero), dan PT Kereta Api (persero).
b. Pasar Persaingan Monopolistis.
Pasar ini adalah pasar dengan banyak penjual yang menghasilkan barang yang
berbeda corak. Pasar ini banyak dijumpai pada sektor jasa dan perdagangan
eceran. Misalnya jasa salon, angkutan, toko obat/apotik, dan toko kelontong.
Ciri-ciri pasar persaingan monopolitis seperti terdiri atas banyak penjual dan
banyak pembeli, barang yang dihasilkan sejenis, hanya coraknya berbeda,
terdapat banyak penjual yang besarnya sama, sehingga tidak ada satu penjual
yang akan menguasai pasar.
c. Pasar Oligopoli.
Pasar oligopoli adalah pasar yang hanya terdiri atas beberapa penjual untuk
suatu barang tertentu. Sehingga antara penjual yang satu dengan yang lainnya
bisa memengaruhi harga.
Ciri-ciri pasar ini adalah hanya terdapat sedikit penjual, sehingga keputusan dari
salah satu penjual akan memengaruhi penjual lainnya, produk-produknya
berstandar, kemungkinan ada penjual lain untuk masuk pasar masih terbuka,
dan peran iklan sangat besar dalam penjualan produk perusahaan.
D. SEGMENTASI KONSUMEN/PELANGGAN
Segmentasi pelanggan mengacu pada pembagian sasaran pasar menjadi
kelompok yang dapat dikelola dan layak sesuai dengan karakteristik bersama untuk
mengembangkan strategi bisnis yang efektif dan tepat.
Atau bisa juga diartikan sebagai sebuah siklus yang dimiliki sebuah produk
dengan tahapan-tahapan tertentu pada perjalanannya. Mulai dari soft launching,
grand launching, tersebar luas di pasar hingga mengalami penurunan karena adanya
persaingan dengan produk lain yang sejenis.
1. ANALISIS SWOT
Berikut adalah analisis SWOT untuk produk Indomie
Strength (kekuatan)
Merek indomie tentu saja sudah terkenal di kalangan masyarakat, semua orang
dari kalangan bawah maupun kalangan atas pu pernah mencicipinya, hal ini tidak
lepas dari telah lama perusahaan ini berkecimpung dalam dunia bisnis mie di
Indonesia yang berdiri tahun 1970.
Harga yang terjangkau merupakan salah satu bagian dari strategi kami untuk
mendapatkan target pasar kami.
memiliki resep yang telah dikembangkan oleh R&D yang dilakukan dengan riset
ke seluruh daerah di Indonesia untuk mendapatkan resep terbaik dengan
citarasa terbaik untuk masyarakat Indonesia.
Distribusi dari Indomie masih cukup bagus dengan dukungan anak perusahaan
distribusinya dan para penjual retailer.
PT. Indofood memiliki satu grup tersendiri yang menangani pendistribusian produk-
produknya yaitu Grup Distribusi Indofood. Divisi ini menangani tersebarnya Indomie
baik di toko ataupun rumah makan.
3. BrandZ Top 50 Most Valuable Indonesian Brands 2018 – Indomie as The Most
Loved Indonesian Brand by WPP.
4. Halal Award 2018 – Indomie as Halal Top Brand 2018 in Instant Noodles
Category by The Assessment Institute for Foods, Drugs and Cosmetics, the
Indonesian Council of Ulama (“LPPOM MUI”)
Weakness (kelemahan)
bumbu indomie memakai bahan yang kurang sehat
Bumbu indomie yang memakai bahan kurang sehat apabila dikonsumsi terus
menerus untuk jangka waktu yang panjang
merek indomie dijadikan generic name sehingga mengurangi nilai penjualan
Dengan adanya hal ini nama produk kami akan dijadikan hal yang umum sebagai
nama dari jenis produk mie instan yang menyebabkan orang yang ingin membeli
produk kami tidak memperhatikan produk apa yang diterima apakah sudah
sesuai dengan generic name yang disebutkan
Persediaan bahan baku sebagian masih bergantung impor
Beberapa dari bahan baku kami merupakan bahan baku impor yang menjadikan
titik terlemah dimana setiap bahan baku tersebut harus lengkap. Harga bahan
bak yang tinggi tersebut harus diimbangi oleh harga jual untuk memperoleh
profit sangatlah sulit.
Opportunity (peluang)
Pasar domestic yang berkembang
Semakin berkembang masyarakat menjadikan masyarakat modern sangat
membutuhkan makanan pengganti makanan pokok yang instan dalam
membuatnya.
Diminati dan dapat diterima oleh masyarakat
Apabila suatu produk tersebut sudah diminati dan diterima oleh masyarakat
banyak, merupakan peluang terbaik untuk memasarkan produk Indomie.
Pasar internasional yang sangat terbuka
Indomie melakukan riset pasar ternyata pasar internasional memiliki peluang
yang besar untuk produk kami diterima di dunia internasional.
Daya beli konsumen yang menigkat setiap tahunnya
Apabila daya beli konsumen semakin meningkat, semua kebutuhannya harus
terpenuhi dan disanalah peluang yang terbaik untuk memasarkan setiap produk
yang kami produksi. Hal ini dibuktikan dengan laporan penjualan yang semakin
meningkat.
Segmen pasar yang baru
Dengan semakin berkembangnya masyarakat menjadi masyarakat modern
menyebabkan jumlah segmen yang dapat dibagi semakin banyak yang akan
menguntungkan perusahaan dalam memasarkan produknya.
Threats (ancaman)
Product Subtitutions
Banyak barang pengganti dalam bentuk produk instan seperti indomie yang
bermunculan
Para competitor menyaingi kami dengan mengeluarkan produk baru yang inovatif
dan jauh lebih enak rasanya dan lebih praktis dalam membuatnya.
Isu kesehatan
Dengan adanya isu-isu yang tersebar luas dimasyarakat bahwa indomie tidak baik
untuk kesehatan yang menjadikan produk kami lama kelamaan tditinggakan oleh
konsumen
Permintaan konsumen menurun seiring dengan munculnya trend gaya hidup sehat
sehingga konsumen lebih memilih produk mie instan sehat seperti mie instan
sayur, mie instan ubi, dll.
2. ANALISIS MATRIX BCG
Boston Consulting Group Matrix merupakan alat analisis untuk mengetahui pangsa
pasar dan tingkat pertumbuhan suatu usaha.
Bisnis di kuadran II (disebut juga Bintang) mewakili peluang jangka panjang terbaik
untuk pertumbuhan dan profitabilitas bagi organisasi. Divisi dengan pangsa pasar
relatif yang tinggi dan tingkat pertumbuhan industri yang tinggi seharusnya menerima
investasi yang besar untuk mempertahankan dan memperkuat posisi dominan mereka.
Kategori ini adalah pemimpin pasar namun bukan berarti akan memberikan arus kas
positif bagi perusahaan, karena harus mengeluarkan banyak uang untuk memenangkan
pasar dan mengantisipasi para pesaingnya. Integrasi ke depan, ke belakang, dan
horizontal, penetrasi pasar, pengembangan pasar, pengembangan produk, dan joint
venture merupakan strategi yang sesuai untuk dipertimbangkan divisi ini.
Analisis PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk, : Perusahaan memiliki hubungan jangka
panjang dilihat dari peluang yang baik dalam hal pertumbuhan dan laba dimana
mempunyai pangsa pasar yang tinggi dimana produk yang dikeluarkan PT. Indofood
Sukses Makmur di gemari oleh semua kalangan, sehingga bagi perusahaan
memerlukan investasi.
3. JENIS/MACAM PASAR
. Produk keripik singkong Maicih dalam pemasarannya termasik ke dalam jenis Pasar
Monopolistik. Pasar Monopolistik termasuk dalam salah satu jenis dari Pasar
Persaingan Tidak Sempurna
Pasar ini adalah pasar dengan banyak penjual yang menghasilkan barang yang berbeda
corak. Pasar ini banyak dijumpai pada sektor jasa dan perdagangan eceran.
Ciri-ciri pasar persaingan monopolitik seperti terdiri atas banyak penjual dan banyak
pembeli, barang yang dihasilkan sejenis, hanya coraknya berbeda, terdapat banyak
penjual yang besarnya sama, sehingga tidak ada satu penjual yang akan menguasai
pasar.
kuat vs lemah
dekat vs jauh
baik vs jauh
1. Kuat Vs Lemah
Maicih sebagai kompetitor yang kuat sepertinya terlalu mudah untuk melawan
kompetitor yang diangap lemah, maka Maicih mungkin lebih baik memfokuskan
persaingan dengan kompetitor yang lebih kuat, yaitu keripik Karuhun.
Seiring dengan ketenaran keripik Maicih, keripik Karuhun mulai muncul dengan
keripik pedasnya yang rasanya tidak kalah enak dengan keripik Maicih. Keripik
Karuhun juga mematok harga sedikit lebih murah dibanding keripik Maicih.
2.Dekat Vs Jauh
Keripik singkong Maicih tentu memilih keripik Karuhun sebagai pesaing terdekatnya.
Karuhun bisa dikatakan keripik singkong pedas yang hampir atau bahkan bisa
melebihi kesuksesan Maicih. Karena itu, Maicih memunculkan produk-produk yang
inovatif.
Sejak mulai terkenal, Keripik Maicih yang berasal dari Bandung mulai menjadi
pilihan "buah tangan" atau oleh-oleh khas Bandung. Maka dari itu, Maicih mungkin
akan bersaing dengan produk oleh-oleh khas Bandung lainnya seperti Brownies
Bandung.
3.Baik Vs Buruk
Keripik Maicih mungkin akan bersaing sehat dengan Keripik Karuhun. Namun,
Keripik Maicih mungkin akan susah untuk bersaing dengan keripik-keripik singkong
pedas lainnya yang mematok harga sangat jauh lebih murah dibanding harga Keripik
Maicih.
Pesaing Keripik singkong Maicih sangat beragam. Mulai produk sejenis yang sama-
sama berbahan baku singkong sampai dengan pesaing camilan dengan bahan baku
lainnya seperti pisang, kentang, pare, dan sebagainya. Oleh karena itu perlu adanya
strategi-strategi yang dilakukan untuk dapat bersaing dalam pasar.
Strategi Pemasaran
a) Pemasaran Tanpa Situs Online
Pengelolaan informasi pemasaran produk seperti ini biasanya dikerjakan secara
manual dan masih sangat sederhana. Dalam kasus Maicih, praktek ini pernah
dilakukan pada tahap awal pemasaran Maicih yaitu dengan sistem door-to- door
atau pemasaran tradisional.
4. SEGMEN KONSUMEN/PELANGGAN
Dari data kuesioner yang disebarkan kepada 84 responden pada konsumen keripik
pedas maicih di forum Kaskus.co.id pada tahun 2020, maka diperoleh data gambaran
karakteristik responden dalam hal ini konsumen yang meliputi :
1. Data responden berdasarkan jenis kelamin
Dari identifikasi table di atas dapat disimpulkan bahwa Sebagian besar konsumen
keripik Maicih adalah laki-laki dengan prosentase sebesar 84,5% sebanyak 71
responden. Hasil ini disebabkan banyaknya jumlah member di forum Kaskus.co.id
yang Sebagian besar berjenis kelamin laki-laki.
Dari hasil identifikasi table di atas dapat disimpulkan bahwa Sebagian besar
pekerjaan yang menjadi konsumen keripik singkong Maicih adalah
pelajar/mahasiswa.
Dari table tersebut di atas dapat diidentifikasi bahwa usia 17 – 26 tahun merupakan
target pasar dari keripik singkong maicih.
4. Data responden berdasarkan pendapatan
Dari table tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa konsumen keripik singkong
Maicih Sebagian besar adalah yang memiliki penghasilan kurang dari Rp 500.000,-.
Mulai berkembang tahun 2010 di daerah Bandung, cemilan Maicih merupakah buah
karya dari seorang pemuda asli Bandung yang bernama Reza Nurhilman. Ialah yang
mempunyai ide untuk membuat kuliner keripik pedas yang akhirnya ia namai Maicih
tersebut.
Pada mulanya usahanya ini terinspirasi dari jajanan keripik pedas yang dijual oleh
seorang nenek di sekitar tempat tinggalnya. Tertarik dengan jajanan tersebut, ia pun
mendapatkan ide untuk membuka usaha cemilan keripik pedas juga. Pada waktu itu,
tepatnya awal tahun 2010 ia mulai mencoba berkreasi dan membuat resep cemilan
keripik singkong dengan menu utama yang menonjolkan rasa pedasnya. Ide itu pun
berlanjut manakala dirinya menjalin kerjasama dengan sebuah perusahaan cemilan
yang ada di kota Cimahi.
Pada waktu itu berbekal modal 15 juta, cemilan keripik Maicih generasi pertama
diproduksi sebanyak 50 bungkus saja setiap hari. Mengenai menu, ia menawarkan
keripik singkong dan gurilem (cemilan khas bandung) dengan tambahan bumbu yang
memiliki 5 level kepedasan. Setelah produk siap, ia menjualnya tidak hanya secara
langsung namun juga melalui media online. Pada waktu itu dirinya menggunakan
bantuan jejaring sosial twitter untuk memasarkan produknya dengan hastag #maicih.
Tidak butuh waktu lama, berselang beberapa bulan saja produk Maicih mulai dikenal
dan menjadi populer di seputaran wilayah kota kembang Bandung. Pelan namun pasti
pesanan makin meningkat bahkan hingga sang produsen pun mulai kesulitan
memenuhi pesanan yang masuk. Salah satu kunci kesuksesan dari brand Maicih
adalah selain produknya yang unik dan menarik dari segi pemasaran, sang pemilik
usaha dapat memanfaatkan peluang yang ditawarkan oleh jejaring sosial dengan baik.
Hasilnya, produk Maicih pun dapat dikenal masyarakat dengan begitu cepat.
Awal Usaha:
· Diproduksi pada pertengahan tahun 2010
· Modal Rp 15.000.000
· Produksi 50 bungkus/hari
· Varian awal adalah keripik dan gurilem (level 1 sampai dengan 5)
· Dipasarkan dengan cara keliling
Perkembangan Usaha :
· Varian sampai level 10
· Produk baru yaitu Seblak, Basreng
· Permintaan konsumen sangat tinggi
· Produksi 2000 bungkus/hari
· Pendapatan per bulan Rp 800.000.000 – Rp 800.000.000
· Pemasaran di Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Surabaya dan lain-lain
Seiring berjalannya waktu masa keemasan Maicih pun mulai redup. Memang tidak
hilang sepenuhnya, namun popularitasnya tidak setinggi dulu. Kini, sudah sulit
menemukan para Jenderal Maicih yang menjajakan produk ini. Perkembangan zaman
dan semakin banyaknya produk serupa dengan harga bersaing membuat konsumen
memiliki lebih banyak pilihan untuk menentukan produk yang akan dibeli. Selain itu,
inovasi varian produk yang tidak segencar dulu membuat orang cepat merasa bosan
dengan produk ini. Walaupun begitu, pedasnya Maicih memang sudah melekat di hati.
Dengan demikian maka filosofi pemasaran yang berkelanjutan secara ringkas adalah
penerapan kebijakan 4 P (produk, promosi, ”price” atau harga & ”place” atau
distribusi) untuk mencapai kinerja 3P.
Sistem pemasaran yang tepat dapat merubah pola 21ocia pelanggan akan suatu
produk,inovasi dari produk yang telah lama ada dapat seperti lahir 21ocial21 dimasa
jayanya,begitu juga dapat merubah pola 21ocia konsumen pada produk sederhana
menjadi produk yang memiliki kelas tinggi dimata konsumen. Ini yang terjadi pada
Maicih dengan produk-produknya yang berupa keripik “kuno” .
1. Produk
Maicih sendiri memiliki 4 jenis produk yang berupa keripik singkong, keripik
bakso goreng (basreng), keripik seblak dan keripik gurilem. Maicih sendiri
berinovasi dengan memiliki ukuran yang berbeda serta rasa pedas dari keripik
yang dibuat menjadi beberapa level,yaitu level 1, 3, dan 10. Serta packaging yang
menarik dengan menggunakan karton dan 21ocial21 bergambar orang tua
menambah ketegasan pada produk bahwa ini adalah jajanan yang sudah ada dari
dulu namun dikemas secara modern dan menarik yang justru menambah nilai
eksklusif dari produk ini.
2. Price
Untuk price, pada awal munculnya keripik-keripik Maicih, mereka mematok harga
dikisaran Rp. 12.000, namun seiring kesuksesan Maicih,ada yang menarik dari
harga awal mereka menjual produknya,banyak pedagang diluar agen resmi Maicih
yang menjual Maicih dikisaran harga Rp.25.000 namun harga yang tinggi pada
tingkat pedagang eceran ini justru membuat konsumen berpikir bahwa produk
mereka makin eksklusif dan membuat konsumen yang belum mencoba keripik
menjadi ingin untuk mencoba.
3. Promotion
Bagaimana strategi Maicih dalam mempromosikan produk mereka sehingga
dikenal banyak orang? Tentu saja Maicih pada saat baru muncul tentu belum
banyak orang yang kenal,Strategi pertama mereka pada saat itu mereka sangat
memanfaatkan sarana media 22ocial untuk memperkenalkan produk-produk
mereka dan menggunakan mobil untuk dijadikan stand dan menjual produk
mereka dikeramaian. Mereka juga sangat terbantu dari konsumen yang telah
membeli produk mereka,secara tidak langsung mereka memberitahu orang yang
mereka kenal akan adanya produk-produk Maicih. Srategi pemasaran dari mulut
ke mulut ini disebut Viral Marketing. Karena makin banyak yang mengenal produk-
produk Maicih,mereka kini memasarkan produk mereka di supermarket
4. Place
jika produk sudah ada,harga telah ditetapkan dan promosi sudah dilakukan, lalu
dimana mereka menjual produk mereka? Maicih sendiri merupakan produk yang
lahir di kota Bandung,pada awalnya Maicih hanya dijual di Bandung,dengan
strategi promosi yang tepat rupanya menambah luas daerah pasar mereka menjadi
bukan hanya di Bandung. Dewasa ini mereka juga menjual produk mereka
disupermarket kota-kota yang memiliki tingkat permintaan yang tinggi akan
produk-produk Maicih.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.maicih.com/profil-keripik-maicih-asli/
Pengusaha kripik maiicih (stiepasim.ac.id)
Terhambatnya Maicih oleh Kekompakan Para Pendirinya yang Serapuh Keripik Singkong
— Aksato
https://mebiso.com/inilah-contoh-analisis-swot-untuk-bisnis/amp/
BCG Matrix: Pengertian, Kuadran, dan Strategi Mengembangkannya (accurate.id)
Segmentasi Pelanggan: Pengertian, Jenis, Fungsi, dan Contohnya (accurate.id)
Syif's Blog: SIKLUS HIDUP PRODUK (syifamaulidinay.blogspot.com)
Sustainable Marketing Enterprise: Konsep Pemasaran Masa Depan – Coach Fianda
Pemasaran Berkelanjutan (Sustainable Marketing): Realita dan Tantangan | PPM
MANAJEMEN (wordpress.com)
Fivemily - Kelompok 3 Sismansar: Mengupas Sistem Pemasaran MAICIH