Anda di halaman 1dari 4

TUGAS MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN

MATERI ANALISIS KELAYAKAN DALAM BERWIRAUSAHA


DOSEN PENGAMPU : DR. I WAYAN SUARDANA, SST. PAR., M.PAR.

Disusun Oleh :

I Made Gede Darma Susila 1981011002

PROGRAM MAGISTER
PROGRAM STUDI KAJIAN PARIWISATA
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2020

1
Bacalah materi Chapter 6 pada Hand Book : Entrepreneurship and Small Business
Management in the Hospitality Industry, by: Darren Lee-Ross:
Berikan Penjelasan dan contoh dari hal-hal berikut:
1. Hal-hal apa yang mendasari pentingnya sebuah analisis kelayakan dalam bisnis atau
wirausaha dan bagaimana penerapannya dalam memaksimalkan peluang kesuksesan?
2. Bagaimanakah peluang dan keterbatasan/hambatan saat merencanakan sebuah usaha?
3. Bagaimanakan peran sebuah penelitian, dalam menentukan kelayakan sebuah usaha?
4. Bagaimanakah Porter’s Five Forces diterapkan dalam analisis kelayakan, berikan analisnya
pada wirausaha?

Jawab :
1. Menurut pendapat saya, hal-hal yang mendasari pentingnya sebuah analisis kelayakan dalam
bisnis atau wirausaha adalah cara dari wirausaha tersebut dalam menentukan apakah bisnis
yang dilakukannya layak atau tidak berdasarkan pertimbangan-pertimbangan yang ada.
Seorang wirausaha harus mempertimbangkan beberapa hal penting dalam memutuskan akan
membuat bisnis yang seperti apa. Sebelum memutuskan sesuatu hendaknya muncul dibenak
seorang wirausaha terkait dengan layak kah usaha yang akan dilakukannya. Hal yang
dipertimbangkan yakni tergantung pada sumber daya yang menjadi ide bisnis seperti karakter
pribadi dan organisasi, kompetisi, keuangan atau financial dan demografi. Pentingnya sebuah
analisis kelayakan tersebut karena itu menentukan juga apakah bisnis tersebut gagal atau
tidak sehingga diperlukan kiat-kiat atau sesuatu hal yang dilakukan agar bisnis tersebut dapat
berjalan dengan baik.
Dalam hal memaksimalkan peluang kesuksesan seorang wisarausaha diperlukan ketahanan
yang kuat dalam menjalankan bisnis yang ditekuninya. Menurut Burns (2001), terdapat ciri
kewirausahaan atau karakteristik yang telah diperkenalkan sebagai predictor keberhasilan
yakni; (a) stamina, (b) komitmen & dedikasi, (c) kesempatan. (d) kemampuan untuk bangkit
kembali, (e) motivasi untuk berprestasi, dan (f) toleransi risiko, ambiguitas dan
ketidakpastian.
Stamina yang dimaksud yakni ketahanan seorang wirausaha untuk melakoni usaha yang
diminatinya. Lalu komitmen & dedikasi yakni suatu kesungguhan yang tak dapat digoyahkan

2
dalam melakukan bisnisnya serta memiliki dedikasi disetiap keputusan atau tindakan yang
diambil. Seorang wirausaha harus dapat memanfaatkan kesempatan yang ada termasuk juga
kesempatan untuk bangkit lagi dibalik keterburukan bisnis yang terjadi. Selain itu, wirausaha
juga harus memiliki keinginan untuk terus berprestasi mengembangkan berbagai macam
inovasi-inovasi yang ada untuk bersaing. Selanjutnya juga mempertimbangkan dan
memberikan toleransi terhadap risiko yang dihadapi dan bersiap dalam hal menghadapi
ketidakpastian karena industry pariwisata yang selalu berubah-ubah tergantung pada
situasinya. Akhirnya dapat disimpulkan bahwa analisis kelayakan merupakan suatu hal yang
penting untuk dilakukan dengan mempertimbangkan hal-hal tertentu demi meraih kesuksesan
hari ini hingga masa yang akan datang.
2. Menurut pendapat saya, peluang dan keterbatasan atau hambatan saat merencanakan sebuah
usaha adalah yakni tergantung kepada seorang wirausaha tersebut. Seorang wirausaha harus
mampu melihat peluang-peluang yang ada sehingga dapat memanfaatkan peluang tersebut
sebagai kekuatan dalam bisnisnya. Tidak hanya itu saja, seorang wirausaha harus juga
memiliki kemampuan secara kompetensi, ambisi, kepribadian dan pengalaman sehingga
dapat memanfaatkan peluang-peluang dalam berwirausaha. Jika seorang wirausaha dapat
memanfaatkan kemampuannya untuk mengolah informasi dalam suatu lingkungannya maka
hal tersebut diperolehlah informasi mengenai riset pasar atau pengumpulan sumber daya
yang diperlukan.
Sedangkan hambatan yang sering terjadi ketika merencanakan sebuah usaha yakni tidak
memiliki modal, takut mengalami kerugian, malas bekerja, merasa kurang berpengalaman,
masih bekerja dan nyaman akan pekerjaan tersebut, dan terlalu banyak berpikir. Hal-hal
tersebut merupakan hal yang biasa terjadi ketika seorang wirausaha ingin memulai bisnisnya.
Terkadang karena kendala modal akan tetapi memiliki ide atau memiliki modal tapi tidak ada
ide merupakan hal yang sering dihadapkan kepada seorang wirausaha. Sehingga tidak hanya
dipikirkan saja melainkan dilakukan juga berdasarkan analisis kelayakan yang sesuai dengan
pertimbangan matang yang dapat menghilangkan kecemasan-kecemasan yang sering terjadi.
Entah hal tersebut seperti faktor hambatan diatas maupun faktor-faktor yang terjadi
dilapangan, intinya hadapi dan tekuni hal yang menjadi keyakinan bisnis yang dilakukan.

3
3. Menurut pendapat saya, peran sebuah penelitian dalam menentukan kelayakan sebuah usaha
adalah untuk memberikan gambaran terkait dengan kelayakan usaha saat ini maupun di masa
depan dilihat dari berbagai sudut pandang. Tergantung dari hal yang diteliti, sumber data dan
metode yang digunakan dan hasil penelitian tersebut sudahkan sesuai dengan tujuan dan
manfaat penelitian yang ingin dilakukan. Hal-hal yang dapat dikaji berkaitan dengan analisis
kelayakan yang dibutuhkan oleh suatu bisnis usaha tersebut. Dengan hasil dari penelitian
tersebut maka seorang wirausaha mendapatkan informasi tambahan yang dibutuhkan untuk
mengetahui kelayakan dari bisnis yang ditekuninya.
4. Menurut saya, diterapkannya Porter’s Five Forces (Porter, 1985) dalam analisis kelayakan
adalah sebagai best practice atau model yang popular yang digunakan. Analisis Porter’s
Five Forces adalah suatu alat yang sederhana namun sangat berguna untuk memahami
dimana letak kekuatan perusahaan dalam menghadapi situasi persaingan di dunia bisnis.
Dengan mengunakan analisis ini, diharapkan seorang wirausaha mampu memahami kekuatan
posisi persaingan saat ini dan kekuatan posisi persaingan pada bisnis yang sedang
direncanakan. Hal ini juga dapat memberikan informasi awal kepada seorang wirausaha yang
baru membuka usahanya untuk mengetahui kondisi pasar terkini sehingga mampu bersaing
dengan usaha-usaha lainnya. Bagian dari Porter’s Five Force yang perlu dianalisis yakni
threat of substitutes (ancaman pemula), supplier power (kekuatan pemasok), barrier to entry
(hambatan untuk memasukan produk), buyer power (kekuatan pembeli), dan rivalry
(persaingan bisnis). Dengan mempertimbangkan usaha tersebut dalam analisis kelayakan
bisnis maka akan mengetahui informasi awal mengenai bagaimana kondisi pasar. Sehingga
seorang wirausaha dapat menyesuaikan dengan kondisi pasar yang ada untuk memilih bisnis
yang tepat.

Anda mungkin juga menyukai