Anda di halaman 1dari 4

Nama : dixy arie pinuji

Nim : 120030003
Makul: UTS studi kelayakan bisnis

1. Untuk mengatasi resiko kerugian di masa yang akan datang, karena masa yang akan datang
ada kondisi ketidakpastian (uncertainty), dan mengukur peluang keberhasilan suatu usaha di
masa mendatang. Sehingga, pengusaha dapat menilai apakah bisnis tersebut layak dijalankan
atau tidak.

2.fungsi studi kelayakan bisnis adalah untuk meminimalkan resiko yang tidak kita inginkan baik
resiko yang dapat dikendalikan maupun yang tidak dapat dikendalikan. fungsi studi kelayakan
bisnis adalah untuk meminimalkan resiko yang tidak kita inginkan baik resiko yang dapat
dikendalikan maupun yang tidak dapat dikendalikan.

3.beberapa aspek dasar yang perlu diteliti ketika melakukan studi kelayakan bisnis, seperti aspek
manajemen, aspek keuangan, aspek hukum, aspek ekonomi dan budaya, aspek pasar dan
pemasaran, dan aspek teknis dan operasi

4. Faktor teknologi mengacu pada sumber daya dan sarana yang diperlukan untuk memenuhi
permintaan dan produksi organisasi. Misalnya, jika perusahaan ingin membeli produk kulit, ia
harus memiliki akses ke sumber daya kulit yang cukup untuk memenuhi permintaan pelanggan.
Faktor Hukum dan Politik ,Perubahan lingkungan politik dan hukum juga dapat berdampak
negatif pada bisnis seperti contohnya kita, mode industri. Oleh karena itu, perusahaan fashion
kita harus memastikan bahwa hak-hak buruh terpenuhi.Fluktuasi ekonomi juga dapat
mempengaruhi perkembangan suatu bisnis. Melihat kembali ke industri fashion, kondisi
ekonomi yang stabil dan baik memungkinkan konsumen untuk menghabiskan lebih banyak
pendapatan yang dapat dibelanjakan untuk barang-barang mewah.
Media dan Masyarakat UmumSeperti yang diamati oleh media dan masyarakat umum,
penampilan perusahaan dapat sangat mempengaruhi bisnis dan perilaku karyawan yang sedang
berlangsung.

5..Analisis SWOT adalah teknik yang digunakan untuk mengidentifikasi kekuatan, kelemahan,
peluang, dan ancaman untuk mengembangkan rencana strategis bisnis Anda. Meskipun mungkin
terdengar sulit, sebenarnya analisis ini cukup sederhana.
6. • Kumpulkan Orang atau Tim yang Tepat
Kumpulan orang-orang yang menjadi perwakilan tim terbaik di perusahaan Anda. Keragaman
perspektif antar tim atau departemen dalam perusahaan ini akan sangat penting untuk membuat
analisis strength, weakness, opportunities, and threats menjadi akurat dan sukses.
• Mengidentifikasi Kekuatan
Setelah Anda memilih peserta untuk melakukan analisis, langkah berikutnya adalah melakukan
brainstorming tentang kekuatan organisasi. Kekuatan umum yang perlu dipertimbangkan
termasuk inovasi, kepemimpinan, produktivitas, dan kualitas produk atau layanan.
• Menentukan Kelemahan
Mengidentifikasi kekuatan perusahaan bisa jadi lebih mudah dibanding menentukan kelemahan
yang dimiliki. Untuk memahami kelemahan organisasi, Anda dapat mengumpulkan masukan
dari stakeholders, anggota tim, dan pelanggan. Selain itu, Anda juga dapat mengumpulkan lebih
banyak data objektif dengan menganalisis margin keuntungan.
• Menganalisis Peluang Perusahaan
Setelah memahami kekuatan dan kelemahan perusahaan, Anda terbantu untuk mengidentifikasi
peluang yang menguntungkan. Misalnya, perusahaan yang bergerak di bidang pemasaran
memiliki peluang potensial, seperti teknologi baru, penurunan biaya operasional, dan ekspansi ke
pasar baru.
• Mengidentifikasi Ancaman
Meski ancaman serupa dengan kelemahan, biasanya ancaman tidak langsung berdampak untuk
perusahaan. Kehadiran ancaman dapat menyebabkan stres pada anggota tim. Oleh karena itu,
penting bagi bisnis untuk mengidentifikasi ancaman dan mengembangkan rencana untuk
mengurangi potensi dampaknya.

7. 1. desain pekerjaan
Setelah penentuan organisasi, maka kita akan menjalankan desain pekerjaan apa saja yang
diperlukan untuk menjalankan organisasi. Perusahaan di bidang jasa akan sangat berbeda dengan
perusahaan yang bergerak dibidang manufaktur, apalagi untuk manufaktur teknologi tinggi.
2. deskripsi pekerjaan
Deskripsi pekerjaan wajib dilakukan mengingat fungsi setiap departemen harus jelas, tidak
terjadi tumpang tindih dalam kegiatan pekerjaan dan menghindari adanya pengulangan pekerjaan
yang sama oleh bagian yang berbeda.
3. job value
Tujuan dari job value adalah penentuan nilai jabatan dengan kapasitas atas orang yang
diperlukan. Nilai jabatannya akan dihubungkan dengan penghasilan yang akan diterima dengan
tunjangan-tunjangan yang akan diterima, termaksud juga kesempatan jenjang karier.
4. Kapasitas Sumber Daya Manusia
Kapasitas akan menentukan produktivitas dan profitabilitas perusahaan, kapasitas yang sesuai
dengan kemampuan produksi perusahaan menjadi sangat penting.
5. Recruitment
Pencarian sumber daya manusia menjadi penting karena disinilah dimulainya tahapan pertama
pengenalan usaha kita. Sumber daya yang tepat akan bertumbuh di posisi yang tepat dalam
organisasi yang tetap.

8. Etos kerja memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja seseorang dalam bekerja.
Orang dengan etos kerja yang kuat cenderung lebih fokus, gigih, dan bertanggung jawab, yang
pada gilirannya dapat meningkatkan produktivitas dan pencapaian tujuan dalam lingkungan
kerja.

9. Dalam studi kelayakan bisnis, peran Sumber Daya Manusia (SDM) mencakup beberapa aspek
kunci, seperti:
1. Penilaian Tenaga Kerja: SDM membantu mengevaluasi kebutuhan tenaga kerja yang
diperlukan untuk menjalankan bisnis baru atau proyek, termasuk keterampilan dan
kompetensi yang diperlukan.
2. Analisis Ketenagakerjaan: SDM dapat memberikan analisis tentang struktur organisasi,
perencanaan suksesi, dan kebutuhan pelatihan untuk memastikan kelancaran operasional
bisnis.
3. Penetapan Kebijakan Karyawan: Menetapkan kebijakan dan prosedur terkait dengan
manajemen sumber daya manusia, seperti kebijakan penggajian, kesejahteraan karyawan,
dan manajemen kinerja.
4. Perencanaan Pengembangan Sumber Daya Manusia: Membantu dalam perencanaan
pengembangan karyawan, pelatihan, dan pengembangan keterampilan yang diperlukan
untuk mendukung pertumbuhan bisnis.
5. Manajemen Hubungan Karyawan: SDM bertanggung jawab dalam membangun dan
memelihara hubungan positif antara manajemen dan karyawan, serta menangani isu-isu
karyawan untuk menjaga kestabilan lingkungan kerja.
6. Analisis Biaya Sumber Daya Manusia: Menilai biaya yang terkait dengan tenaga kerja,
termasuk gaji, insentif, dan manfaat karyawan, untuk membantu dalam penentuan biaya
operasional total.
7. Manajemen Kinerja dan Evaluasi Karyawan: SDM terlibat dalam proses manajemen
kinerja, termasuk evaluasi karyawan dan pengembangan rencana koreksi atau
penghargaan.
8. Kepatuhan Hukum: Memastikan bahwa kebijakan dan praktik SDM sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku, untuk menghindari risiko hukum dan
sanksi.

10. studi kelayakan bisnis dapat dimanfaatkan oleh berbagai pihak, termasuk:
1. Pengusaha dan Pemilik Bisnis: Untuk mengambil keputusan strategis terkait dengan
pendirian atau pengembangan bisnis. Studi kelayakan memberikan gambaran tentang
potensi keberhasilan dan risiko bisnis.
2. Investor: Untuk mengevaluasi potensi investasi dan merencanakan alokasi dana. Hasil
studi kelayakan dapat memberikan informasi yang diperlukan untuk menilai
keberlanjutan dan profitabilitas proyek atau bisnis.
3. Pihak Keuangan dan Lembaga Pembiayaan: Dalam proses pemberian pinjaman atau
dukungan keuangan, hasil studi kelayakan bisnis membantu mereka dalam menilai risiko
investasi dan kemampuan bisnis untuk membayar kembali pinjaman.
4. Manajemen Bisnis: Untuk merancang strategi operasional dan mengelola risiko yang
teridentifikasi dalam studi kelayakan. Ini membantu mereka mempersiapkan rencana
bisnis yang lebih solid.
5. Pihak Terkait Internal: Seperti departemen pemasaran, produksi, dan sumber daya
manusia, untuk memahami dampak dan persiapan yang dibutuhkan terkait dengan
implementasi proyek atau inisiatif bisnis baru.
6. Pemerintah dan Regulator: Dalam mengevaluasi dampak sosial, ekonomi, dan
lingkungan dari proyek atau bisnis yang diusulkan. Hasil studi kelayakan juga dapat
membantu dalam proses perizinan dan regulasi.

Anda mungkin juga menyukai