a. Studi Kelayakan bisnis untuk perencanaan Sebelum membuat keputusan investasi para investor akan mengadakan studi mengenai proyek yang bersangkutan dengan sebaik-baiknya untuk memberikan gambaran kepada para investor prospek atau kemungkinan yang ingin diketahui misalnya 1. adakah permintaan barang atau jasa yang akan diproduksi 2. dapatkah bahan baku dan bahan penolong diperoleh dengan harga terjangkau 3.apakah tenaga kerja dan fasilitas pendukung tersedia dengan cukup 4. apakah pabrik dengan kapasitas dan jenis tertentu bisa dibangun dengan biaya yang sesuai dengan kemampuan 5.akankah ada keuntungan yang cukup sehingga bisnis bisa bertahan dan bahkan bisa berkembang dan sebagainya. dengan mempertimbangkan segala informasi tersebut dan informasi lain yang dibutuhkan,investor akan membuat keputusan dilaksanakan atau tidaknya suatu proyek. B. Studi kelayakan bisnis untuk perorganisasian dan pengadaan staf Studi kelayakan bisnis bisa juga berfungsi pengorganisasian.didalam perorganisasian,manajer memutuskan posisi – posisi yang perlu diisi serta tugas-tugas dan tanggung jawab yang melekat pada setiap posisi tersebut.Analisis tenaga kerja dalam studi kebutuhan dan kelayakan teknis suatu studi kelayakan serta analisis aspek manajemen dapat diketahui: 1.Jumlah seharusnya tenaga kerja yang dibutuhkan sesuai dengan rencana kapasitas bisnis,mesin,dan kondisi tenaga kerja yang tersedia 2.kualifikasi tenaga kerja yang seharusnya 3.tugas wewenang dan tanggungjawab tiap tiap tenaga kerja sesuai dengan bagan organisasi yang dibutuhkan proyek. Dari analisis diatas diharapkan seorang manajer bisa memutuskan siapa saja yang sebaiknya menduduki posisi- posisi dalam organisasinya. C. Studi kelayakan bisnis untuk pengawasan dalam melakukan pengawasan, manajer membutuhkan informasi seberapa jauh pekerjaan telah dilaksanakan dan seberapa jauh kemajuan telah dilaksanakan untuk mencapai tujuan.studi kelayakan merupakan suatu bentuk anggaran.seberapa jauh penyimpangan pelaksanaan dan rencana yang telah disusun dalam studi kelayakan dapat segera diketahui,juga seberapa jauh kemajuan yang telah dicapai dapat di bandingkan dengan target yang telah digariskan dalam studi kelayakan. Contoh, dalam studi kelayakan direncanakan bisnis akan memproduksi sebesar satu juta barang X setahun sesuai dengan proyek permintaan yang telah di perhitungkan dengan teliti.ternyata dalam pelaksanaan penjual bisnis hanya mencapai 700 unit, hal ini berarti terjadi penyimpangan sebesar 30% dari rencana semula.dari sini manajer bisa segera mendeteksi penyebab sedini mungkin guna pengambilan tindakan untuk mengatasi masalah. D. Studi kelayakan bisnis dengan ketidak pastian Dalam penilaian studi kelayakan bisnis atau proyek perlu disadari bahwa proyeksi atau peramalan return memiliki kemungkinan tidak tercapai.hal ini adalah merupakan risiko ketidak pastian dalam proses pengambilan keputusan.risiko bisa didefinisikan dalam proses pengambilan keputusan.risiko bisa didefinisikan sebagai kenyataan yang ada lebih buruk kondisinya dibandingkan dengan peramalannya.misalnya, diramalkan dalam studi kelayakan bahwa proyeksi penjualan pada tahun pertama operasi bisnis mencapai 100.000 unit.namun kenyataannya penjualan hanya mencapai 60.000 unit Berdasarkan tingkat penyebaran dari return yang diharapkan,risiko dibagai menjadi dua komponen sebagai berikut : 1. Risiko Bisnis, yaitu bisnis tidak mendapatkan kesempatan untuk beroperasi dengan berhasil karena kemampuan kekayaan.misalnya, bisnis memiliki mesin yang tidak berkerja dengan kemampuan yang sebenarnya, bisnis tidak mampu memproduksi barang yang diinginkan konsumen,atau bisnis menghadapi kesulitan operasi atau kesulitan pasar yang memberikan dampak kerugian bagi bisnis.jadi semua masalah operasional diklasifikasikan ke dalam risiko bisnis. 2. Risiko keuangan, yaitu investasi tidak berhasil mendapatkan aliran kas yang cukup untuk menutup pembayaran bunga pinjaman maupun membayar ansuran pinjaman atau tidak berhasil menghasilkan profit pada bisnis Risiko di atas perlu dipertimbangkan pula dalam penyusunan studi kelayakan bisnis.dalam arti, bisa diperhitungkan sebelumnya untuk berjaga- jaga.tingkat ketidak pastian proyek mempengaruhi intensitas studi kelayakan. Semakin sulit penghasilan,penjualan,biaya, aliran kas,dan lain-lain diperkirakan semakin hati-hati seseorang melakukan studi kelayakan.misalnya, proyek-proyek yang menghasilkan produk baru