Anda di halaman 1dari 12

MATERI PRAKARYA

Kelas X

Karakteristik Kewirausahaan
Wirausaha, menurut asal katanya, terdiri atas kata wira dan usaha. Wira, berarti pejuang,
pahlawan, manusia unggul, teladan, berbudi luhur, gagah berani dan berwatak agung. Usaha,
berarti perbuatan amal, bekerja, berbuat sesuatu. Pengertian wirausaha, menurut Kamus Besar
Bahasa Indonesia, adalah orang yang pandai atau berbakat mengenali produk baru,
menentukancara produksi baru, menyusun kegiatan untuk mengadakan produk baru,mengatur
permodalan operasinya serta memasarkannya. Pelaku wirausaha, dikenal juga dengan sebutan
wirausahawan atau entrepreneur, adalah seseorang yang memiliki kualitas jiwa kepemimpinan dan
inovator pemikiran dalam melakukan usaha. Entrepreneur dapat diartikan juga sebagai seseorang
yang mampu mewujudkan ide ke dalam sebuah inovasi yang sukses. Kewirausahaan, atau
entrepreneurship, memiliki pengertian yang lebih luaslagi. Kewirausahaan, seperti tercantum
dalam lampiran Keputusan Menteri Koperasi dan Pembinaan Pengusahan Kecil Nomor
961/KEP/M/XI/1995, adalah semangat, sikap, perilaku dan kemampuan seseorang dalam
menangani usaha atau kegiatan yang mengarah pada upaya mencari, menciptakan serta
menerapkan cara kerja, teknologi, dan produk baru dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka
memberikan pelayanan yang lebih baik dan atau memperoleh keuntungan yang lebih besar.
Entrepreneurship adalah sikap dan perilaku yang melibatkan keberanian mengambil risiko,
kemampuan berpikir kreatif dan inovatif.
Sifat-sifat seorang wirausahawan seperti berikut.

1. Percaya Diri
Kepercayaan diri merupakan paduan sikap dan keyakinan seseorang dalam menghadapi
tugas atau pekerjaan, yang bersifat internal, sangat relatif dan dinamis dan banyak ditentukan oleh
kemampuannya untuk memulai, melaksanakan dan menyelesaikan suatu pekerjaan. Kepercayaan
diri akan memengaruhi gagasan, karsa, inisiatif, kreativitas, keberanian, ketekunan, semangat
kerja, kegairahan berkarya. Kunci keberhasilan dalam bisnis adalah untuk memahami diri sendiri.
Oleh karena itu, wirausaha yang sukses adalah wirausaha yang mandiri dan percaya diri.
2. Berorientasikan Tugas dan Hasil
Seseorang yang selalu mengutamakan tugas dan hasil adalah orang yang selalu
mengutamakan nilai-nilai motif berprestasi, berorientasi pada laba, ketekunan, dan kerja keras.
Dalam kewirausahaan, peluang hanya diperoleh apabila ada inisiatif. Perilaku inisiatif biasanya
diperoleh melalui pengalaman dan pengembangannya diperoleh dengan caradisiplin diri, berpikir
kritis, tanggap, bergairah, dan semangat berprestasi.

3. Berani Mengambil Risiko


Salah satu hal penting dalam memulai berbuat sesuatu yang baru adalah berani mengambil
risiko untuk melakukan sesuatu yang belum pernah dilakukan sebelumnya. Inovasi atau kebaruan
tidak akan muncul jika kita melakukan hal-hal yang sudah dilakukan oleh orang lain, dan tidak
berani melakukan hal-hal yang belum pernah kita lakukan. Wirausahawan adalah orang yang lebih
menyukai usaha-usaha yang lebih menantang untuk mencapai kesuksesan atau kegagalan daripada
usaha yang kurang menantang. Wirausahawan menghindari situasi risiko yang rendah karena tidak
ada tantangan dan menjauhi situasi risiko yang tinggi karena ingin berhasil. Pada situasi ini, ada
dua alternatif yang harus dipilih, yaitu alternatif yang menanggung risiko dan alternatif yang
konservatif.

4. Kepemimpinan
Kepemimpinan adalah sikap yang dimiliki oleh seorang pemimpin di antaranya memiliki
visi yang jelas, memiliki integritas dan kejujuran, mampu berkomunikasi dengan baik, menjadi
teladan, rendah hati, mau mendengar, mampu memotivasi orang lain untuk melakukan tugasnya
dan berlaku adil. Seorang wirausahawan harus memiliki sifat kepemimpinan, kepeloporan,
keteladanan. Ia selalu menampilkan produk dan jasa-jasa baru dan berbeda sehingga ia menjadi
pelopor baik dalam proses produksi maupun pemasaran dan selalu memanfaatkan perbedaan
sebagai suatu yang menambah nilai.

5. Keorisinalitas/Keaslian
Keaslian ide, gagasan, pemikiran dan keputusan dapat diperoleh dengan keluasan wawasan
dan kemampuan berpikir kreatif, serta melihat peluang yang ada. Orisinalitas muncul dari
kemampuan untuk selalu menuangkan imajinasi dalam pekerjaannya, keinginan tampil berbeda
atau selalu memanfaatkan perbedaan, memiliki sikap mental yang positif dan daya pikir kreatif.
Karya orisinal juga hanya dapat dihasilkan oleh wirausahawan yang memiliki keahlian di
bidangnya serta rajin mencoba hal-hal baru yang inovatif.
6. Berorientasi ke Masa Depan
Masa depan memiliki berbagai peluang dan tantangan yang berbeda dengan saat ini.
Seorang dengan kewirausahaan berani melihat peluang dan tantangan tidak hanya di saat ini,
melainkan juga di masa depan. Salah satu indikator atau tanda seseorang memiliki
entrepreneurship atau jiwa kewirusahaan adalah mampu membuat usaha bisnis sendiri,menjadi
wirausahawan. Wirausaha dalam bidang teknologi transportasi dan logistik, dapat menjadi
wirausahawan yang menghasilkan produk, wirausahawan penjual produk ataupun wirausaha yang
memberikan jasa perbaikan produk teknologi transportasi dan logistik. Keberhasilan
wirausahawan adalah saat usahanya dapat menghasilkan keuntunganatau laba, mampu
mempekerjakan banyak orang, memberikan bagi lingkungan sekitarnya, serta dapat memberikan
kontribusi bagi kemajuan bangsa dan negaranya.
Faktor Penyebab Keberhasilan dan Kegagalan Berwirausaha
Memulai sesuatu yang baru pasti tidak mudah. Oleh karena itu, seorang wirausahawan
harus berani mencoba dan mengambil risiko. Gagal dalam melakukan suatu hal adalah bagian dari
proses untuk menuju kesuksesan. Kegagalan adalah kesuksesan yang tertunda. Jika kamu mencoba
wirausaha dalam suatu bidang, lalu gagal, kamu tidak perlu berkecil hati dan putus asa, cobalah
kembali! Tentu sebelum memulai berwirausaha, buatlah perhitungan dan perencanaan yang
matang.

Strategi pemasaran 4P:


1. Product
Produk atau jasa merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari sebuah bisnis. Namun,
produk tidak bisa asal dijual mengikuti keinginan pemilik perusahaan. Lebih dari itu, kamu perlu
mempertimbangkan apakah produkmu dibutuhkan atau diinginkan masyarakat.
Kamu harus memastikan agar produk yang kamu jual benar-benar berguna bagi
konsumenmu.Tak berhenti sampai situ, kamu juga perlu membuat produk yang unik, seperti
kata Purely Branded. Jangan sampai kamu hanya mengikuti tren dan akhirnya kalah dari
kompetitor.
2. Price
Dikutip dari CXL, 94% konsumen online rela menyisihkan waktunya untuk mencari produk
komoditas dengan harga terendah. Hal ini menunjukkan bahwa harga menjadi salah satu faktor
terbesar pembelian produk. Pada dasarnya, harga adalah biaya yang dibayar pelanggan untuk suatu
produk. Jadi, pastikan nilai produkmu sebanding dengan biaya yang mereka keluarkan.
Selain itu, kamu juga perlu mempertimbangkan harga kompetitor. Apabila produkmu
serupa dengan kompetitor, tetapi mereka memberikan harga yang lebih murah, kamu bisa kalah
saing. Untuk meningkatkan penjualan, kamu juga bisa memberikan promo dan diskon.
3. Place
Place atau tempat juga menjadi faktor penting dalam strategi marketing 4P. Unsur yang satu
ini mempertimbangkan tempat untuk menjual produk atau jasamu, seperti ditulis Business. Tak
hanya itu, kamu juga perlu memikirkan cara pendistribusian produk hingga sampai ke tangan
pelanggan. Tujuan atau prinsip dari place adalah membuat produk semudah-mudahnya ditemukan
oleh pelanggan. Jadi, mereka akan mudah dan cepat menemukan produkmu. Sayangnya,
banyak marketer sering keliru dalam menentukan tempat penjualan.
4. Promotion
Apalah artinya sebuah produk jika tidak dikenal oleh masyarakat. Oleh karena itu,
diperlukanlah promotion atau promosi.
Dari semua unsur 4P, promotion menjadi tanggung jawab terbesar dari seorang marketer.
Kamu harus bisa mempromosikan dan memasarkan produkmu hingga sampai ke tangan
konsumen.
Saat ini, ada banyak strategi marketing yang bisa kamu manfaatkan untuk promosi.
Beberapa di antaranya adalah digital marketing, social media marketing, referral
marketing, dan viral marketing. Semua opsi tersebut bisa kamu pilih sesuai target pasarmu. Jadi,
mereka bisa semakin mengenal produkmu hingga akhirnya melakukan pembelian.
Strategi marketing 4P adalah landasan dasar bagi semua praktik pemasaran. Jadi, jangan
pernah sepelekan satu antara empat hal tersebut. Namun, mengetahui dasar marketing saja tidak
cukup. Kamu perlu mengetahui tren pemasaran terkini untuk merebut hati target pasarmu.

Kelas XI
Analisa SWOT adalah suatu kajian terhadap lingkungan internal dan eksternal wirausaha /
perusahaan. Analisa internal lebih menitikberatkan pada aspek kekuatan (strenght) dan
kelemahan (weakness), sedangkan analisa eksternal untuk menggali dan mengidentiikasi semua
gejala peluang (opportunity) yang ada di masa mendatang serta ancaman (threat) dari
kemungkinan adanya pesaing / calon pesaing.
1. Kekuatan (Strength)
Kekuatan atau Strength adalah poin internal dan positif dari perusahaan Anda. Ini adalah hal-
hal yang berada dalam kendali Anda. Contohnya adalah
 Proses bisnis apa yang berhasil?
 Aset apa yang Anda miliki di tim Anda, seperti pengetahuan, pendidikan, jaringan,
keterampilan, dan reputasi?
 Aset fisik apa yang Anda miliki, seperti pelanggan, peralatan, teknologi, pendanaan, dan
paten produk?
Apa keunggulan kompetitif yang Anda miliki dibandingkan pesaing Anda?
2. Kelemahan (Weaknesses)
Kelemahan adalah faktor negatif yang mengurangi kekuatan Anda. Ini adalah hal-hal yang
Anda mungkin perlu tingkatkan agar menjadi lebnih kompetitif.
 Adakah hal-hal yang Anda perlukan untuk membuat bisnis menjadi lebih kompetitif?
 Proses bisnis apa yang perlu diperbaiki?
 Apakah ada aset berwujud yang dibutuhkan perusahaan Anda, seperti pendanaan atau
peralatan?
 Apakah ada celah di tim Anda?
 Apakah jabatan Anda ideal untuk menunjang kesuksesan Anda?
3. Peluang (Opportunities)
Peluang adalah faktor eksternal dalam lingkungan bisnis Anda yang cenderung berkontribusi
pada kesuksesan bisnis.
 Apakah market bisnis Anda berkembang dan apakah ada tren yang akan mendorong
orang untuk membeli lebih banyak dari apa yang Anda jual?
 Adakah acara atau event yang dapat dimanfaatkan perusahaan Anda dalam
menumbuhkan pengembangan bisnis?
 Apakah ada perubahan peraturan yang akan mempengaruhi perusahaan Anda secara
positif?
 Jika bisnis Anda terus erkembang, apakah itu berarti pelanggan membutuhkan produk
Anda?
4. Ancaman (Threats)
Ancaman adalah faktor eksternal yang tidak dapat Anda kendalikan. Anda tetap harus
mempertimbangkan hal ini untuk menempatkan rencana darurat dalam menangani masalah
yang terjadi.
 Apakah Anda memiliki pesaing potensial yang dapat memasuki pasar Anda?
 Apakah pemasok akan selalu dapat memasok bahan baku yang Anda butuhkan dengan
harga yang cocok
 Bisakah perkembangan di masa depan dalam teknologi mengubah cara Anda melakukan
bisnis?
 Apakah perilaku konsumen berubah dengan cara yang dapat berdampak negatif bagi bisnis
Anda?
 Adakah tren pasar yang bisa menjadi ancaman?

Struktur sistem kemas berdasarkan letak atau kedudukan suatu bahan kemas di dalam sistem
kemasan keseluruhan dapat dibedakan atas :
1) Kemasan primer, yaitu bahan kemas langsung mewadahi bahan pangan (kaleng susu,
botol minuman, bungkus tempe).
2) Kemasan sekunder, yaitu kemasan yang fungsi utamanya melindungi kelompok
kemasan lainnya, seperti misalnya kotak karton untuk wadah kaleng susu, kotak kayu untuk wadah
buah-buahan yang dibungkus, keranjang tempe, dan sebagainya.
3) Kemasan tersier dan kuarterner, yaitu apabila masih diperlukan lagi pengemasan
setelah kemasan primer, sekunder dan tersier. Umumnya digunakan sebagai pelindung selama
pengangkutan.

Teknik pahat yang bisa Anda pelajari dan praktekkan.


1. Carving
Teknik carving adalah teknik yang akan memotong atau mengukir pada bagian datar dari
kayu hingga membentuk sebuah bentuk tiga dimensi yang menarik dan estetik. Teknik ini biasanya
dilakukan dengan menggunakan alat bantu seperti pahat dan palu, dan juga pisau ukir yang
digunakan untuk memperjelas detail.
2. Chip Carving
Teknik chip carving adalah teknik yang akan digunakan pada bahan dasar yang memiliki
ukuran cukup besar seperti pohon atau kayu. Salah satu alat utama yang digunakan adalah kapak
dan pahat yang lebih besar. Teknik ini akan menghasilkan karya yang besar seperti patung
ataupun furniture ukuran besar. Karena prosesnya yang rumit, Anda harus mempelajari teknik yang
satu ini dengan tekun.
3. Pembakaran Kayu
Pembakaran kayu awalnya menjadi teknik untuk menambah desain atau finishing kayu,
namun saat ini, metode pembakaran sudah banyak juga diterapkan sebagai cara memahat kayu
kecil. Kayu yang telah dibakar akan menghitam di sekitar ukiran akhir dan memperjelas kesan,
membuat kayu tampak lebih hidup.
4. Mengerik/Mengikis
Ini adalah cara lama dan paling sederhana dalam teknik memahat untuk pemula. Teknik ini
hanya membutuhkan sepotong kayu dan pisau ukir atau pisau pahat. Dengan perlahan mengikis
kayu, Anda bisa membuat hiasan atau kerajinan kecil yang bisa memperindah tampilan dari dalam
rumah Anda.
Selain bahan dasar kayu, Anda juga bisa memahat pada batu. Dan jika Anda ingin memahat
di batu, tentu akan dibutuhkan alat yang sedikit berbeda. Salah satunya pahat beton. Alat ini
memiliki fungsi untuk memecahkan batu, serta bisa juga Anda manfaatkan untuk mengikis atau
menipiskan permukaan kayu.

Sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan dapat dikategorikan atas enam tipe sumber
daya (6M), sebagai berikut.
a. Man (Manusia)
Dalam pendekatan ekonomi, sumber daya manusia adalah salah satu faktor produksi selain
tanah, modal, dan keterampilan. Pandangan yang menyamakan manusia dengan faktor-faktor
produksi lainnya dianggap tidak tepat, baik dilihat dari konsepsi, ilsafat, maupun moral.
Manusia merupakan unsur manajemen yang penting dalam mencapai tujuan perusahaan
b. Money (Uang)
Money atau uang merupakan salah satu unsur yang tidak dapat diabaikan. Uang merupakan
alat tukar dan alat pengukur nilai. Besar-kecilnya hasil kegiatan dapat diukur dari jumlah uang
yang beredar dalam perusahaan. Oleh karena itu, uang merupakan unsur yang penting untuk
mencapai tujuan perusahaan karena segala sesuatu harus diperhitungkan secara rasional. Hal
ini akan berhubungan dengan berapa uang yang harus disediakan untuk membiayai gaji tenaga
kerja, alat-alat yang dibutuhkan dan harus dibeli, serta berapa hasil yang akan dicapai oleh
perusahaan.
c. Material (Fisik)
Perusahaan umumnya tidak menghasilkan sendiri bahan mentah yang dibutuhkan, tetapi
membeli dari pihak lain. Untuk itu manajer perusahaan berusaha untuk memperoleh bahan
mentah dengan harga paling murah, menggunakan cara pengangkutan yang murah dan
membuat proses pengolahan seefisien mungkin.
d. Machine (Teknologi)
Mesin memiliki peranan penting dalam proses produksi. Setelah revolusi industri, banyak
pekerjaan manusia yang digantikan oleh mesin. Perkembangan teknologi yang begitu pesat
menyebabkan penggunaan mesin semakin meningkat. Banyaknya mesin baru yang ditemukan
oleh para ahli memungkinkan peningkatan produksi sangat tinggi.
e. Method (Metode)
Metode sangat dibutuhkan agar mekanisme kerja berjalan efektif dan eisien. Metode kerja
yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan, baik yang menyangkut proses produksi maupun
administrasi tidak terjadi begitu saja melainkan memerlukan waktu yang lama.
f. Market (Pasar)
Jika barang yang diproduksi tidak laku, proses produksi barang akan berhenti. Oleh sebab itu,
penguasaan pasar dalam arti menyebarkan hasil produksi merupakan faktor menentukan
dalam perusahaan. Agar pasar dapat dikuasai, kualitas barang harus sesuai dengan selera
konsumen dan harga terjangkau oleh daya beli konsumen.

Teknik Pengolahan Makanan Internasional


Pengolahan makanan adalah sebuah proses penerapan panas pada bahan makanan untuk
tujuan tertentu agar makanan menjadi masak. Pengolahan makanan internasional adalah
mengolah/memasak makanan dengan bahan, teknik, penyajian dan menu berasal dari negara-
negara di dunia. Ada beberapa teknik yang diperlukan untuk mengolah makanan agar dihasilkan
suatu produk makanan dengan citarasa yang sesuai dengan harapan. Teknik-teknik pengolahan
makanan internasional diantaranya :
a. Merebus(boiling) yaitu memasak bahan makanan dalam zat cair pada suhu 1000. Merebus
dapat dalam air, susu, kaldu atau anggur. Pada waktu merebus supaya tidak banyak zat-zat
makanan yang hilang, perhatikan hal-hal berikut:
1. Gunakan air secukupnya agar ketika makanan itu masak, air yang digunakanpun habis;
2. Masukkan bahan makanan setelah air mendidih kemudian tutuplah panci. Setelah isi
panci mendidih lagi kecilkan api hingga masakan matang. Aduklah sesekali;
3. Angkatlah segera dari api setelah makanan matang. Merebus terlalu lama akan
membuang bahan bakar, zat-zat makanan, aroma, rasa dari makanan tersebut. Warnanya
pun menjadi buruk;
4. Jika masih ada sisa air perebus, gunakan untuk membuat makanan yanglain.
b. Mengukus(steaming) ialah memasak bahan makanan dengan uap air mendidih. Mengukus
dilakukan dalam panci pengukus yang terdiri dari dua buah panci yang disusun. Panci bawah
berisi air pengukus, sedangkan yang di atas tempat makanan yang dikukus dasarnya
berlubang-lubang. Kebaikan dari mengukus dibandingkan dengan merebus adalah :
1. Zat-zat makanan tidak banyak yang hilang karena tidak larut ke dalam air;
2. Umumnya makanan lebih sedap dan harum;
3. Kemungkinan hangus hampir tidak ada.
Keburukannya adalah waktu dan bahan bakar yang digunakan lebih lama.
c. Mengetim (Au bain marie) ialah memasak bahan makanan dalam sebuah tempat
yang dipanaskan dalam air mendidih. Mengetim dilakukan dalam panci tim yang terdiri dari 2
buah panci yang disusun seperti panci pengukus, tetapi dasar panci bagian atas tidak
berlubang. Air dalam panci bagian bawah harus cukup banyak tetapi harus dijaga jangan
sampai masuk ke dalam makanan. Kebaikan makanan yang ditim adalah makanan tidak mudah
hancur karena tidak perlu diaduk dan hampir tidak ada zat-zat makanan yang hilang.
d. Menggoreng (frying) ialah memasak bahan makanan dalam minyak panas supaya bahan
makanan menjadi masak, kering dan berwarna kecoklatan.
Ada dua cara menggoreng, yaitu :
1. Deep frying yaitu menggoreng dalam minyak goreng yang banyak dan panas dengan
menggunakan penggoreng yang berdasar tebal atau wajan logam atau deep fryer.
2. Pan frying yaitu menggoreng dengan margarin, lemak atau mentega yang cukup untuk
melumuri dasar penggorengan saja. Menggoreng dengan cara ini dapat dilakukan di atas
kompor dengan menggunakan panci dadar (griller) atau di dalam oven dengan
menggunakan loyang.
e. Mencah (stir frying) ialah cara memasak dengan sedikit minyak yang dipanaskan dalam
wajan di atas api yang besar. Sayuran yang telah dipotongpotong dimasukkan terus sambil
terus diaduk-aduk sampai tertutup lemak dan menjadi masak tetapi masih renyah dan tidak
terlalu layu. Bumbubumbu dan bahan-bahan dapat ditambahkan setelah sayuran tertutup
lemak. Bisa juga ditambahkan sedikit kaldu atau air. Cara memasak seperti ini merupakan cara
memasak dari dapur Cina.
f. Menyetup (stewing) ialah memasak makanan di atas api kecil, setelah makanan itu
direbus/digoreng/ditumis. Hal ini dilakukan agar makanan menjadi lunak dan bumbu-bumbu
yang ditambahkan dapat meresap. Menyetup dapat dilakukan pada daging, sayur-sayuran, dan
buah-buahan. Namun sayuran yang disetup lama akan kehilangan sebagian dari zat makanan
dan warnanya. Oleh karena itu sayuran lebih baik tidak disetup tetapi setelah direbus, panas-
panas dicampur dengan mentega dan saus.
g. Menyemur (braising) ialah memasak bahan makanan dalam lemak pada api besar sampai
kecoklat-coklatan, misalnya daging, kemudian ditambah sedikit cairan dan dibiarkan mendidih
di atas api kecil dalam tempat yang tertutup. Menyemur dapat juga dilakukan pada sayuran
tetapi tidak dipanaskan sampai coklat. Vitamin-vitamin yang ada pada sayuran yang disemur
tidak banyak yang hilang karena sayuran tertutup lapisan lemak.
h. Menumis (sauting) ialah memasak bahan makanan dalam sedikit margarin, mentega atau
minyak, supaya lebih harum dan sedap. Menumis dilakukan sebentar sambil terus diaduk-
aduk.
i. Memanggang(broilling) memasak bahan makanan langsung di atas api (bara) sampai
kecoklat-coklatan dan mendapat lapisan yang kering. Bahan makanan yang dipanggang
biasanya daging, unggas dan lain-lain.
j. Membakar atau mengepan (baking) ialah memasak bahan makanan dalam oven atau pan
pembakar sampai masak dan kecoklat-coklatan. Mengepan dikerjakan pada :
1. Kue-kue kering, tar, roti, dan lain-lain
2. Beberapa macam masakan, untuk memperoleh lapisan kulit yang kering dan kecoklat-
coklatan.
Makanan yang dipan diletakkan dalam loyang atau cetakan atau pinggan tahan panas yang
telah disiapkan terlebih dahulu.Sebelum oven dipakai harus dipanaskan cukup lama, terlebih
jika mengepan makanan yang harus mengembang. Perlu diperhatikan bahwa pada makanan
yang harus mengembang dan lama masaknya diletakkan di bagian paling bawah makanan yang
harus masak, kering, dan coklat diletakkan di tengah-tengah dan makanan yang harus
mendapat lapisan coklat pada permukaannya diletakkan di bagian atas. Jika mempergunakan
pan pembakar dengan arang sebaiknya pada dasarnya diberi selapis pasir agar panasnya rata.
Api bawah dibuat di atas alas dari logam agar panas tidak banyak hilang.

Berdasarkan Kegiatan atau Volume Produksi


a. Biaya Variabel (Variable Cost)
Pengertian biaya variabel adalah jenis beban yang mengalami fluktuasi atau bervariasi sesuai
dengan jumlah output yang diproduksi. Variable Costs akan meningkat ketika volume produksi
meningkat, dan turun ketika volume produksi menurun.
Makin besar volume penjualan, makin besar pula beban yang harus dikeluarkan.
Contoh: Jika bahan kulit sepatu adalah Rp2.000 per pasang dan beban karyawan adalah
Rp500 per sepatu, maka biaya produksi 1 pasang sepatu adalah Rp2.500.
Jika 1 hari= 10 sepatu x 2500 = 25.000
Jika 1 hari= 20 sepatu x 2500 = 50.000
b. Biaya Tetap (Fixed Cost)
Jenis beban yang selalu konstan dan tidak dipengaruhi oleh volume produksi.

Jenis ini memiliki dua karakteristik, yaitu biaya tidak berubah atau tidak dipengaruhi oleh
periode atau aktivitas tertentu dan cost per unitnya berbanding terbalik dengan perubahan volume.
Bila volumenya rendah maka fixed cost tinggi, sebaliknya pada volume yang tinggi fixed
cost per unitnya rendah.
Contoh: gaji karyawan toko komputer per bulan adalah Rp800.000. Jika dalam satu bulan
toko tersebut hanya melayani 10x pembelian atau 30x, gaji karyawan tersebut tetap Rp800.000.
Gaji tetap tersebut yang disebut sebagai fixed cost.

Ada 5 jenis kegiatan promosi, antara lain : (Kotler, 2001:98-100)


a. Periklanan (Advertising)
Yaitu bentuk promosi non personal dengan menggunakan berbagai media yang ditujukan
untuk merangsang pembelian.
b. Penjualan Tatap Muka (Personal Selling)
Yaitu bentuk promosi secara personal dengan presentasi lisan dalam suatu percakapan dengan
calon pembeli yang ditujukan untuk merangsang pembelian.
c. Publisitas (Publisity)
Yaitu suatu bentuk promosi non personal mengenai, pelayanan atau kesatuan usaha tertentu
dengan jalan mengulas informasi/berita tentangnya (pada umumnya bersifat ilmiah).
d. Promosi Penjualan (Sales promotion)
Yaitu suatu bentuk promosi diluar ketiga bentuk diatas yang ditujukan untuk merangsang
pembelian.
e. Pemasaran Langsung (Direct marketing)
Yaitu suatu bentuk penjualan perorangan secara langsung ditujukan untuk mempengaruhi
pembelian konsumen.
KELAS XII
Metode Penetapan Harga Produk secara teori dapat dilakukan dengan tiga pendekatan, yaitu:
1. Pendekatan Permintaan dan Penawaran (Supply and Demand Approach)
Dari tingkat permintaan dan penawaran yang ada, ditentukan harga keseimbangan
(equilibrium price) dengan cara mencari harga yang mampu dibayar konsumen dan harga
yang diterima produsen sehingga terbentuk jumlah yang diminta sama dengan jumlah yang
ditawarkan.
2. Pendekatan Biaya (Cost Oriented Approach)
Menentukan harga dengan cara menghitung biaya yang dikeluarkan produsen dengan tingkat
keuntungan yang diinginkan, baik dengan markup pricing dan break even analysis.
3. Pendekatan Pasar (Market Approach)
Merumuskan harga untuk produk yang dipasarkan dengan cara menghitung variabel-variabel
yang mempengaruhi pasar dan harga seperti situasi dan kondisi politik, persaingan, dan sosial
budaya.

Anda mungkin juga menyukai