Anda di halaman 1dari 7

Sistem Kompensasi Pada PT.

Madubaru Yogyakarta

I. Profil Singkat PT. Madubaru Yogyakarta.

PT Madubaru Yogyakarta adalah sebuah Perseroan Terbatas yang

memproduksi gula dan spritus di Yogyakarta. Awalnya, Pabrik gula Madukismo

yang beralamat di Desa Padokan Tirtonirmolo Kasihan Bantul ini berdiri sejak 14

Juni 1955 dan diberi nama PT Madubaru yang kemudian dibagi menjadi dua pabrik,

yaitu pabrik gula (PG Madukismo) dan pabrik spritus (PS Madukismo). Pabrik ini

mengemban tugas untuk mensukseskan program pengadaan pangan nasional,

khususnya gula pasir.

II. Jenis Sistem Pembayaran Kompensasi.

1. Sistem Waktu

Dalam sistem waktu, besamya kompensasi (gaji, upah) ditetapkan

berdasarkan standar waktu seperti jam, minggu, atau bulan.

2. Sistem Hasil (Output)

Dalam sistem hasil, besamya kompensasl/upah ditetapkan atas kesatuan

unit yang dihasilkan pekerja, sepem per potong, meter, liter, dan kilogram.

3. Sistem Borongan

Sistem borongan adalah suatu cara pengupahan yang penetapan besarnya

jasa didasarkan atas volume pekerjaan dan lama mengerjakannya. Penetapan

besamya balas jasa berdasarkan sistem borongan cukup rumit lama

mengerjakannya, serta banyak alat vang diperlukan untuk menyesalkannya.


III. Sistem Kompensasi Pada PT. Madubaru Yogyakarta.

Sistem Kompensasi yang diterapkan oleh perusahaan PT Madubaru

tertuang dalam pasal sebagai berikut :

Berdasarkan Perjanjian kerja bersama (PKB) antara pengusaha (direksi PT

Madubaru) dengan pimpinan serikat pekerja perkebunan (SP. BUN PT Madubaru)

dalam pasal 26 tentang penggajian bahwa perusahaan memberikan renumerasi /

imbal jasa kepada pekerja atas jasa dan hasil kerjanya dalam bentuk gaji / upah dan

tunjangan, jaminan / santunan sosial, fasilitas, insentif dan penghargaan

berdasarkan kualifikasi / kepangkatan, jabatan dan prestasi setiap pekerja.

 Karyawan pimpinan dan karyawan pelaksana : sistem pengupahannya diatur

dalam PKB antara Serikat Kerja dan direksi

 KKWT dan Karyawan Borongan : Sistem pengupahan mengacu pada upah

mimimum propinsi yang berlaku.

1) Jumlah Karyawan :

 Karyawan pimpinan : 60 orang.

 Karyawan Pelaksana : 387 orang.

 KKWT : 939 orang.

Jumlah : 1.386 orang.

 Borongan tebangan dan garap kebun : ± 3.000 orang

2) Pengolongan Karyawan berdasarkan sistem pengupahannya:

1. Karyawan tetap terdiri dari:

a. Karyawan Pimpinan : Gaji golongan IX -XVI termasuk karyawan Pimpinan

(Kabag). Kompensasi yang diberikan adalah gaji, tidak ada uang lembur tapi
ditambah tunjangan structural dan fungsional (berbentuk uang), dan

tunjangan peralihan bagi yang mendapatkannya.

b. Karyawan Pelaksana : Gaji golongan I – VIII termasuk karyawan pelaksana.

Kompensasi yang diberikan berdasarkan skala gaji sesuai dengan

kepangkatan / golongan.

2. Karyawan tidak tetap, meliputi:

a. Karyawan kerja waktu tertentu / KKWT (hanya bekerja pada masa produksi).

b. Karyawan borong (hanya bekerja bila ada pekerjaan borong)

3) Sistem Kompensasi Karyawan tetap

Untuk karyawan tetap pemberian gaji berdasarkan sistem waktu yaitu

bulanan setiap tanggal 25.

 Contoh : Kurniawan, M,Si adalah pekerja tetap golongan I trek 1, gajinya

perbulan sebesar Rp 1.655.900,-. Jadi setiap bulannya Kurniawan akan

menerima gaji sebesar Rp 1.655.900,-.

Golongan I trek 1 (masa kerja) berarti baru di angkat jabatan posisi kerja

gajinya kisaran sebesar Rp 1.655.900/ bulan, semakin tinggi golongan maka gajinya

semakin banyak, Kenaikan trek tergantung prestasi kerjanya, masa kerja tidak harus

20 tahun untuk mencapai trek tertinggi yaitu 20 trek dan selisih gaji kenaikan setiap

trek diperkirakan sebesar Rp 9.713,-.

Selain gaji untuk karyawan pelaksana Golongan I - VIII berhak

mendapatkan uang lembur. Sistem pembayaran kompensasi untuk lembur

menggunakan sistem waktu yaitu jam sesuai dengan SK Menteri Tenaga Kerja

No.Kep. 102/MEN/VI/2004. Bagi Pekerja Gol I – XVI mendapatkan gaji PhDP


(Penghasilan dasar pensiun) karyawan pelaksana pada usia 55 tahun dan karyawan

pimpinan usianya 56 tahun. Kisaran gajinya PhDP sebesar Rp 367.973 sesuai

Golongan dan Treknya. Gaji PhDp dibebankan pada iuran beban perusahaan dan

iuran beban pekerja, beban perusahan sebesar 12,4% sedangkan Iuran beban peserta

yaitu sebesar 6,2% setengah dari iuran beban perusahaan.

 Contoh : Perhitungan Gaji PhDp : Rp. 367.973 x 5% = Rp 18.398/ bulan

4) Sistem Kompensasi Karyawan tidak tetap :

Dalam PKB Pasal 3 mengenai Pengupahan pekerja KKWT di

PT.Madubaru berdasarkan SK Gub. DIY tentang upah minimum kabupaten/kota

dan yang disempurnakan dengan surat direksi. Sistem gaji untuk karyawan tidak

tetap menggunakan sistem waktu yaitu bulanan diberikan setiap tanggal 1,

untuk KKWT Non Klasifikasi gajinya berdasarkan UMK Bantul yaitu sebesar Rp

1.136.800. KKWT yang sudah klasifikasi gajinya berdasarkan golongan, contoh

KKWT klasifikasi misalnya petugas petangung jawab seperti mandor gajinya

berdasarkan pangkat/golongan. Semakin tinggi golongannya gajinya semakin

banyak begitu pula sebaliknya.

Pengupahan Pekerja PKWT borongan, perusahaan akan memberikan

tambahan upah sebesar selisih antara upah minimum dengan upah berdasarkan

prestasi yang dicapai pekerja PKWT borongan, apabila pendapatan atas prestasi

pekerja PKWT borongan dalam sehari tidak mencapai upah minimum. Selain itu

perusahaan memberikan 1 buah kaos kerja per tahun.


Dalam PKB pasal 5 Pekerja PKWT yang melakukan pekerjaan atas perintah

atasan yang berwenang diluar / melebihi jam kerja normal yang berlaku diberikan

upah lembur sesuai SK Menteri Tenaga Kerja No. Kep.102/MEN/VI/2004.

Rumusan perhitungan upah lembur :

a. Hari kerja biasa.

- Untuk jam kerja lembur pertama 1,5 x Upah sejam biasa

- Untuk jam lembur selebihnya : 2 x upah sejam biasa

 Contoh : sistem waktu (jam)

Lembur 1 jam pertama kisaran sebesar Rp 8.140,84 x 1,5 = Rp 12.211,26

Untuk jam lembur selebihnya 2 x Rp 8.140,84 = Rp 16.281,68

b. Hari istirahat mingguan

- Untuk setiap jam kerja lembur dalam batas 7 jam : 2 x upah sejam biasa.

- Untuk kerja lembur kedelapan : 3x upah sejam biasa.

- Untuk setiap jam kerja lembur selebihnya jam kedelepan : 4x upah sejam biasa.

c. Hari raya resmi

Sama dengan ketentuan hari minggu kecualihari kerja terpendek, dalam satu

minggu :

- Dalam batas 5 jam : 2 x upah sejam biasa.

- Jam keenam : 3 x upah sejam biasa.

- Jam selebihnya jam keenam : 4 x upah sejam biasa.

Perhitungan / Rumusan Upah Sejam biasa adalah : 1/173 x 85% x Gaji.


IV. Sistem pembayaran kompensasi yang umum diterapkan adalah:

a. Sistem Waktu.

Contoh :

 PKWT nonklasifikasi gaji perbulan sebesar :

Rp 1.136.800 : 25 hari kerja = Rp. 45.472 perhari.

 Apabila pekerja bekerja 6 hari maka :

6 x Rp 45.472 = Rp 275.452/seminggu.

Apabila pekerja absensi / mangkir tidak masuk maka dipotong perhari

sesuai waktu absennya

b. Sistem Hasil (Output)

Contoh :

 PT Madubaru menetapkan upah per kilo tebu Rp. 3.500,00 jika pekerja

borongan mengumpulkan 300 kilogram maka kompensasi (balas jasa) yang

diterima = 300 x Rp. 3.500 = Rp. 1.050.000

c. Sistem Borongan

Contoh :

 Pekerja borongan, memborong menyelesaikan Proyek A sampai selesai

sebesar Rp. 5.000.000. Menurut kalkulasi, mereka akan selesai dalam 10

hari. Jadi, upah mereka per hari sebesar Rp 50.000 per orang.
TUGAS MATA KULIAH SDM LANJUTAN

“SISTEM PENGUPAHAN DALAM SUATU PERUSAHAAN”

OLEH:

NAMA : FILYA PASCA AIRLANGGA PUTRI ABRAHAM

NIM : 1693141075

KELAS : SDM A

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

FAKULTAS EKONOMI

PRODI MANAJEMEN

2019

Anda mungkin juga menyukai