PENGENDALIAN BIAYA TENAGA KERJA LANGSUNG BIAYA TENAGA KERJA
• Mencakup semua pengeluaran untuk karyawan
& pekerja: manajemen puncak, menengah, dan bawah serta karyawan yang punya skil dan yang tidak punya skil. BTK L Fokus pembahasan BTK (DLC)
(pabrik) BTKTL Akan dibahas di BOP
(ILC) BTKL (DIRECT LABOR COST) TKL (direct labor) pekerja yang terlibat langsung dlm pembuatan Barang Jadi dan upahnya dibayar berdasarkan unit dihasilkan atau jam kerja, bukan dibayar secara harian atau bulanan BTKL (direct labor cost) upah yang dibayarkan kepada TKL BTKTL (INDIRECT LABOR COST)
TKTL (indirect labor) pekerja yg terlibat
langsung dlm pembuatan Barang Jadi tetapi upahnya dibayar secara harian atau bulanan, atau pekerja yang tidak terlibat langsung dalam pembuatan produk jadi yang biasanya dibayar secara bulanan, contohnya manajer produksi, operator mesin, kary adm. Pabrik) BTKTL (indirect labor cost) upah atau gaji yang dibayarkan kepada TKTL BTKTL masuk BOP, dan tidak dibahas dalam topik ini. PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BTKL MENCAKUP
1. Kebutuhan karyawan (Personal needs)
2. Penerimaan karyawan (Recruitment) 3. Training 4. Pembagian tugas (Job description) 5. Penilaian kinerja (Performance measurement) 6. Negosiasi dengan SPSI (Union negotiations) 7. Administrasi gaji dan upah ANGGARAN BTKL Mencakup kebutuhan dan biaya tenaga kerja yang diperlukan untuk menghasilkan jenis dan kuantitas produk sebagaimana terdapat dalam rencana produksi TANGGUNGJAWAB PENYUSUNAN ANGGARAN BTKL Anggaran BTKL disusun oleh manajer pabrik Departemen personalia dan akuntansi menyediakan informasi pendukung yang diperlukan Anggaran BTKL disusun berdasarkan: • Pusat pertanggungjawaban (misalnya, per departemen produksi) • Periode interim (misalnya per kuartal) • produk (per jenis produk yang dihasilkan) PENDEKATAN YANG DIGUNAKAN DALAM PERENCANAAN BTKL Tergantung pada: 1. Metode pembayaran upah 2. Jenis proses produksi 3. Ketersediaan waktu standar 4. Memadainya akuntansi biaya SISTEM PEMBAYARAN UPAH Sistem Upah Menurut Waktu Besarnya upah tergantung pada banyaknya waktu kerja, misalnya Rp 5.000 per jam. Keuntungannya: ▪ Kualitas produk yang akan lebih baik karena mereka bekerja tidak perlu terburu-buru ▪ Akan memberikan kenyamanan bagi pekerja yang kurang terampil Kelemahannya: ▪ Pekerja cendrung bekerja lamban, karena besar kecilnya output tidak berpengaruh pada upah yang akan diterima Sistem Upah Menurut Hasil Besarnya upah tergantung pada unit yang dihasilkan, misalnya Rp 1.000 per unit Keuntungannya: ▪ Produktivitas akan semakin tinggi karena mereka berlomba untuk menghasilkan lebih banyak Kerugiannya: ▪ Kualitas produk kurang terjaga ▪ Pekerja kurang terampil akan kecewa dan seringkali mengganggu pekerja yang terampil agar mendapatkan upah yang sama • Sistem Upah Dengan Insentif – Besarnya upah tergantung pada lamanya bekerja atau jumlah unit yang dihasilkan ditambah dengan insentif • Sistem Upah Bertingkat Menurut Waktu – upahnya Rp 5.000 per jam bagi mereka yang menghasilkan s/d 100 unit – Upahnya Rp 6.000 per jam bagi mereka yang mampu menghasilkan 101 s/d 150 unit • Sistem Upah Bertingkat Menurut Hasil – Upahnya Rp 1.000 per unit bagi mereka yang menghasilkan s/d 5 unit – Upahnya Rp 1.500 per unit bagi mereka yang menghasilkan 6 s/d 8 unit. – Upahnya Rp 2.000 per unit bagi mereka menghasilkan di atas 8 unit Tiga pendekatan yang digunakan untuk mengembangkan anggaran BTKL:
1. Menaksir standar JKL yang diperlukan
untuk setiap unit produk
JKL = Unit dihasilkan x Standard JKL
BTKL = JKL x Tarif upah
2. Menaksir rasio BTKL terhadap beberapa ukuran output yang dapat direncanakan secara realistis
3. Menyusun tabel kebutuhan tenaga kerja
termasuk biayanya untuk setiap pusat pertanggungjawaban Menetapkan Standar Jam Kerja Langsung 1. Studi gerak dan waktu (Time and Motion Studies) 2. Berdasarkan pengalaman 3. Perhitungan statistik Keuntungan perencanaan JKL dan BTKL yang efektif
1. Fungsi personalia dapat dilaksanakan
lebih efisien karena ada dasar untuk penerimaan karyawan, trainning, dan pemberdayaan karyawan 2. Fungsi keuangan dapat dilaksanakan lebih efisien karena tenaga kerja seringkali memerlukan pengeluaran kas terbesar selama setahun 3. Anggaran biaya produksi untuk setiap produk merupakan faktor penting dalam pengambilan keputusan, seperti kebijakan penetapan harga dan negosiasi dengan serikat kerja 4. Pengendalian BTKL sangat diperlukan sekali SOAL 1
Perusahaan merencanakan menghasilkan Arai
Pinang sebanyak 500 kg untuk tahun 2019. Untuk menghasilkan 1 kg Arai Pinang, diperlukan 1 jam di Dept. I, 3 jam Dept. II, dan 2 jam Dept. III. Tarif upah reguler Dept. I Rp 5.000 per jam, Dept. II Rp 3.000 per jam, dan Dept. III Rp 4.000 per jam. Produksi kwt I 100 kg, kwt II 50 kg, kwt III 150 kg dan sisanya kwt IV. Susun Anggaran biaya tenaga kerja langsung dengan asumsi insentif yang diberikan pada Dept. I sebesar 20% dari upah regulernya, dan Dept. III sebesar 40% dari upah regulernya. Soal 2 (tugas rumah)
PT Anda menghasilkan ikan bilih kering. Ikan bilih ini diproses
melalui 2 dept.: Pembersihan Ikan dan Pengasapan Ikan. Depart. Pembersihan Ikan mempekerjakan sebanyak 10 orang, dan Dept. pengasapan 5 orang. Tarif upah pada Dept. Pembersihan Ikan Rp 5.000 per jam, dan Dept. Pengasapan Rp 4.000 per jam. Upah lembur 150% dari upah reguler. Pekerja bekerja selama 8 jam per hari dan 300 hari selama setahun. Pekerja yang bekerja di atas 8 jam sehari diberi uang lembur. Pekerja Dept. Pembersihan Ikan diperkirakan akan bekerja selama 30.000 jam per tahun dan pekerja Dept. Pengasapan Ikan selama 15.000 jam per tahun. Susun anggaran BTKL. Soal
Perusahaan merencanakan memproduksi
selama tahun 2019 sebanyak 5.000 unit. Untuk menghasilkan 1 unit diperlukan 3 jam kerja langsung. Tarif upah direncanakan sebesar Rp 5.000 per jam kerja langsung. Selama tahun 2019, karyawan bekerja selama 16.000 jam dengan total biaya tenaga kerja sebesar Rp 72.000.000. Diminta: 1. menurut anda apakah biaya tenaga kerja perusahaan selama tahun 2019 efisien? 2. Apa kemungkinan penyebabnya?