DISUSUN OLEH:
Tasya Aulia Nadilla 4122111066
Salma Aulia Andrian 4122111080
Feby Nurdiana 4122111087
Siti Zaenab Zahra Ratuloly 4122111091
Felicia Nathania 4122111093
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga makalah yang berjudul Perancangan
Layout Toko dan Planogram dapat diselesaikan. Adapun tujuan dari pembuatan
makalah ini untuk memenuhi tugas mata kuliah Sistem Administrasi Dagang dan Jasa.
Secara garis besar makalah ini membahas mengenai bagaimana manfaat layout took
dapat berpengaruh terhadap keputusan pembeli.
Makalah ini tidak akan selesai tepat waktu jika tidak adanya bantuan dari
berbagai pihak. Maka kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Ayu Puspitasari,
S.E., M.Si yang sudah membimbing dalam pembuatan makalah ini dan kepada semua
pihak yang turut membantu dalam pembuatan makalah ini yang tidak bisa kami sebut
satu persatu.
Terlepas dari itu, Kami menyadari bahwa makalah yang kami buat ini masih
banyak kekurangan dan jauh dari kata sempurna baik dari segi bahasa maupun
penulisannya. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran untuk
kemajuan makalah ini di masa mendatang.
Anggota Kelompok
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Memasuki era globalisasi, kebutuhan dan keinginan manusia sebagai individu
maupun golongan selalu meningkat. Kebutuhan manusia beraneka ragam seperti
kebutuhan sandang, pangan, dan papan. Dengan adanya kebutuhan yang beraneka
ragam itu, maka pertumbuhan ekonomi suatu masyarakat akan meningkat. Di samping
itu kebutuhan manusia bertingkat mulai dari kebutuhan yang paling dasar sampai
kepada kebutuhan yang paling tinggi.
Pasar tradisional maupun pasar modern terdapat pedagang yang menjual barang
atau jasa secara langsung kepada pelanggan akhir untuk dikonsumsi. Pedagang seperti
ini disebut sebagai pedagang eceran (ritel). Salah satu bentuk usaha pedagang eceran
yang berkembang dewasa adalah toko berkonsep swalayan dimana pelanggan melayani
sendiri dalam membeli barang dan jasa. Pelanggan yang berbelanja pada ritel modern,
terutama untuk pelanggan daerah perkotaan menunjukkan kecendrungan bahwa
pelangan menyukai berbelanja pada ritel modern. Pelanggan mengalami perubahan
gaya hidup dalam berbelanja, mereka menghendaki belanja mudah, nyaman, praktis,
dan memiliki pilihan barang yang lengkap.
Penataan layout yang lebih optimal tidak hanya dapat memberikan suasana
lingkungan pembelian yang menyenangkan saja, tetapi juga dapat memberikan nilai
tambah terhadap produk yang dijual dan menimbulkan kepuasan pada pelanggan.
Penataan layout harus memperhitungkan selera dan presepsi pelanggan. Layout harus
menjamin semua pengunjung atau pelanggan agar merasa nyaman saat berbelanja
dengan melihat berbagai produk yang terpajang sehingga menentukan citra toko, yang
dapat menjamin kelangsungan hidup perusahaan.
Toko ABT Sejahtera merupakan salah satu perusahaan ritel yang memiliki
pangsa pasar yang besar, sehingga melakukan ekspansi pasar untuk mempertahankan
posisinya dan meningkatkan jumlah pelanggan yang loyal serta pada akhirnya akan
meningkatkan keuntungan bagi perusahaan dengan cara merancang dan menetapkan
strategi guna mencapai keunggulan bersaing. Hal ini terkait dengan penerapan sistem
yang dalam meletakkan produk agar memudahkan pelanggan melakukan proses
pemilihan dan pembelian produk sehingga pelanggan merasa puas akan kemudahan
yang didapat selama berbelanja.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas maka, penulis
mengangkat rumusan masalah sebagai berikut: “Bagaimana penerapan sistem layout
dan planogram dalam meningkatkan kepuasan pelanggan".
A. Manajemen Pemasaran
Kegiatan atau aktivitas dalam kehidupan masyarakat banyak yang beranggapan
bahwa pemasaran identik dengan kata menjual, namun kegiatan tersebut adalah
sebagian kecil dari pemasaran untuk dapat menjelaskan pengertian pemasaranakan
diuraikan apa yang dimaksud dengan pemasaran menurut beberapa para ahli, antara
lain:
Menurut Kotler dan Amstrong (2001 : 8):
Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial yang
didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka
butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan
mempertukarkan produk yang bernilai kepada pihak lain.
Sedangkan menurut W Stanton dalam Fuad (2001 : 120):
B. Layout
Layout mengacu pada bagaimana sebuah perusahaan mengatur segala benda
atau tata letak yang ada pada gerai jasanya, mulai dari lantai, pintu, bentuk, furnitur, dan
mesin atau peralatan lain yang perlu ada di gerai tersebut. Menurut Triyono (2006) :
“Layout didefinisikan sebagai pengaturan bagian selling dan non-selling, lorong, rak
pajangan, serta pemajangan barang dan alat-alat yang saling berhubungan dan menjadi
elemen yang menyatu dalam struktur bangunan”.
Sedangkan Menurut Foster (2008 : 62) : “tata letak” merupakan ”pengaturan
secara fisik dan penempatan barang dagangan, perlengkapan tetap”.
Berdasarkan definisi para ahli di atas, maka dapat disimpulkan Layout adalah
pengaturan secara fisik tentang penataan lorong, rak pajangan, serta pemajangan barang
dan alat-alat agar menyatu dengan struktur bangunan agar menciptakan kerangka yang
bisa ditetapkan pada toko dengan ukuran yang berlainan.
menurut Heizer dan Render, (2009). Bahwa layout yang efektif dapat
membantu perusahaan dalam hal mencapai:
1. Pemanfaatan yang lebih efektif atas ruangan, peralatan dan manusia.
2. Arus informasi, bahan baku, dan manusia yang lebih baik.
3. Lebih memudahkan konsumen.
4. Peningkatan moral karyawan dan kondisi kerja yang lebih aman.
Menurut Haming dan Mahfud (2014) menyatakan “layout ritel adalah tata letak
dari usaha eceran besar atau kecil , seperti department store dan supermarket”.
Suasana atau atmosfer toko merupakan bagian dari retail marketing mix yang
termasuk dalam konsep place, dimana layout atau penyajian atau pemajangan barang
(merchandise) di dalam toko. Tata letak toko didasarkan pada ide bahwa penjualan dan
keuntungan bervariasi bergantung pada produk yang dapat menarik perhatian
pelanggan.
C. Kepuasan Pelanggan
Kepuasan pelanggan merupakan suatu penilaian emosional dari pelanggan atas
penggunaan produk barang atau jasa dengan harapan kebutuhan mereka terpenuhi.
Penilaian kepuasan pelanggan adalah sebagai berikut:
1. Pelanggan tidak akan puas terhadap produk atau jasa yang ditawarkan jika
kinerja atau hasil suatu produk atau jasa tidak mencukupi atau befeadah di
bawah apa yang diharapkan pelanggan.
2. Pelanggan akan puas terhadap produk atau jasa yang ditawarkan jika kinerja
atau hasil suatu produk atau jasa mencukupi dan berhasil memenuhi harapan
pelanggan.
3. Pelanggan amat puas dan senang jika kinerja atau hasil suatu produk atau jasa
telah memenuhi dan ternyata telah melebihi apa yang diharapkan pelanggan.
D. Planogram
Planogram adalah perancangan visual yang mengatur penempatan merchandise
pada rak, biasanya planogram dibuat oleh visual merchandiser atau tim marketing.
Planogram dapat membantu meningkatkan nilai penjualan, bersamaan dengan
perencanaan visual merchandising yang baik. Ketika seorang konsumen datang untuk
membeli satu item, penataan merchandise yang dirancang dengan planogram yang tepat
akan memotivasi pembeli untuk membeli produk tambahan yang sebenarnya tidak
mereka rencanakan, bahkan yang mereka tidak tahu apakah mereka menginginkannya
atau membutuhkannya. Serupa, konsumen yang datang untuk membeli suatu produk
spesifik dapat menentukan alternatif pilhan yang kemungkinan turut menjadi barang
yang mereka beli.
Adapun manfaat dari planogram yaitu:
1. Meningkatkan nilai penjualan potensial per satuan ukuran luas.
2. Menghibur konsumen dengan tampilan visual yang lebih menarik.
3. Mempermudah manajemen logistik sehingga ketika suatu merchandise out-of-
stocks dapat dengan segera diisi kembali.
4. Memberikan positioning yang baik untuk produk yang saling terkait.