Anda di halaman 1dari 89

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian

Setiap kegiatan usaha, pada dasarnya bertujuan untuk mendapatkan

keuntungan yang maksimal guna mempertahankan keberadaan perusahaan di

tengah persaingan. Perusahaan harus mampu memuaskan kebutuhan dan keinginan

konsumen agar dapat meraih keuntungan yang telah ditargetkan. Peningkatan akan

adanya toko ritel seperti toko Alat Tulis Kantor (ATK) di zaman modern ini

mengakibatkan ketatnya persaingan dalam bisnis ini. Sehingga menuntut para

pelaku bisnis untuk mampu memaksimalkan kinerja perusahaannya agar dapat

bersaing di pasar.Usaha ritel atau eceran (retailing) adalah sebuah bisnis yang

menjalankan penjualan barang atau jasa secara eceran atau satuan, dan produknya

langsung ditujukan kepada konsumen untuk memenuhi kebutuhan pribadinya

bukan sebagai produk yang akan dijual kembali atau diproses sebagai bahan untuk

membuat produk lain.Perusahaan ritel (eceran) merupakan bagian yang penting

dalam kehidupan perekonomian suatu negara, terutama dalam proses distribusi

barang dan jasa dari produsen ke konsumen. Tanpa perusahaan ritel, konsumen

tidak dapat menikmati barang dan jasa yang biasa mereka gunakan atau konsumsi

setiap harinya. Selain itu, perusahaan ritel banyak memberikan keuntungan kepada

konsumen. Perusahaan ritel biasanya membuka toko di lokasi strategis yang mudah

dijangkau oleh konsumen. Bahkan, beberapa perusahaan membuka tokonya selama

1
2

24 jam dalam sehari. Dengan kata lain perusahaan ritel mempermudah konsumen

untuk mendapatkan barang atau jasa yang dibutuhkan kapan dan di manapun

mereka berada, karena usaha ritel sangat mudah ditemukan di setiap daerah.

Sebuah usaha ritel mempunyai dua hal penting yang dapat ditawarkan

kepada konsumen, yaitu produk dan teknik menampilkan produk tersebut sehingga

dapat menarik hati calon konsumen. Perusahaan harus berusaha keras untuk

mempelajari dan memahami kebutuhan dan keinginan konsumennya. Melihat

kondisi persaingan ritel khususnya toko ATK yang semakin ketat dan khususnya di

kota Singaraja, setiap bisnis ritel modern perlu meningkatkan kekuatan yang ada

dalam perusahaannya dengan cara memunculkan perbedaan atau keunikan yang

dimiliki perusahaan dibandingkan dengan pesaing untuk dapat menarik minat beli

konsumen. Menyikapi hal ini, peritel yang bermain di dalam bisnis ini dituntut

untuk selalu melakukan inovasi supaya minat beli konsumen tetap terjaga dan

semakin meningkat.Menarik minat beli konsumen untuk melakukan pembelian

juga dapat dilakukan dengan cara mencari lokasi toko yang strategis dan memiliki

lahan parkir yang dapat membuat calon pembeli nyaman untuk berkunjung dan

melakukan kegiatan berbelanja.

Mempertimbangkan lokasi, kebanyakan konsumen mempunyai alasan yaitu

untuk bisa sampai ketempat tujuan dengan waktu yang sedikit atau lokasinya

bertempat di dekat tempat tinggal mereka, karena saat ini sudah ada beberapa

tempat usaha yang bergerak di bidang penjualan ATK yang mudah dijangkau,

berada di pusat kota, dan memiliki lahan parkir yang cukup luas untuk membuat

konsumen nyaman dalam kunjungannya. Memilih lokasi tempat usaha yang baik

merupakan keputusan yang penting untuk bisnis yang harus membujuk pelanggan
3

untuk datang ke tempat bisnis dalam pemenuhan kebutuhannya. Pemilihan lokasi

mempunyai fungsi yang strategis karena dapat ikut serta menentukan tercapainya

tujuanatau target usaha. Konsumen akan menggunakan indera pengelihatan untuk

menilai suatu letak lokasi serta memperhatikan juga tersedia tempat parkir,

kebersihan, kenyamanan ruangan, dan penampilan karyawan.

Perencanaan lokasi merupakan suatu kegiatan strategis yang bertujuan

untuk memaksimalkan keuntungan bagi perusahaan (Herjanto, 2007:126).Terdapat

dua kunci utama dalam kesuksesan retail, yaitu faktor lokasi dan inventori. Dari

dua faktor ini, faktor lokasi memegang peranan kunci dalam menentukan

kesuksesan retail.). Penentuan lokasi adalah strategi utama dalam usaha ritel.

Lokasi yang strategis akan menjadi jalan pembuka yang menentukan kesuksesan

sebuah usaha ritel (Adiwijaya, 2010:43).Pemilihan lokasi jugadikarenakan terkait

dengan proses perencanaan yang berbeda dalam memecahkankeputusan lokasi

kompleks.

Membangun suatu usaha seperti ATK haruslah memikirkan lokasi yang

cukup strategis agar mudah di kenali oleh pengunjung. Sebab lokasi adalah sarana

utama dari suatu perusahaan untuk membuat produk yang dihasilkan atau dijual

terjangkau oleh masyarakat. Lokasi yang baik dapat menjamin tersedianya akses

yang cepat, dapat menarik sejumlah besar konsumen.

Selain lokasi, untuk meningkatkan minat beli terhadap produk, tentunya

seorang peritel perlu merancang dan membuat suasana toko yang efektif agar

konsumen nyaman dan mau berbelanja di toko tersebut.Suasana toko merupakan

unsur senjata penting lainnya yang dimiliki sebuah toko. Setiap toko mempunyai

tata letak fisik yang memudahkan atau mungkin dapat menyulitkan pembeli untuk
4

berputar-putar didalamnya. Toko harus membentuk suasana terrencana yang sesuai

dengan pasar sasarannya dan yang dapat menarik konsumen untuk membeli.

Suasana toko tidak hanya dapat memberikan suasana lingkungan pembelian yang

menyenangkan saja, namun juga dapat memberikan nilai tambah terhadap produk

yang dijual. Selain itu, suasana toko juga akan menentukan citra toko itu sendiri.

Citra toko yang baik dapat menjamin kelangsungan hidup perusahaan untuk

bertahan terhadap persaingan dalam membentuk pelanggan yang loyal. Melalui

suasana yang sengaja diciptakan, ritel berupaya untuk mengkomunikasikan

informasi yang terkait dengan layanan, harga maupun ketersediaan barang

dagangan yang bersifat penting. Levy and Weitz (2001:556) menyatakan bahwa

tujuan dari Store Atmosphere (Suasana Toko) yaitu dapat memengaruhi konsumen

untuk tetarik berkunjung, memudahkan dalam mencari barang yang dibutuhkan,

membuat konsumen bertahan di dalam toko, memotivasi untuk membuat

perencanaan, memengaruhi untuk melakukan pembelian, dan memberikan

keputusan dalam berbelanja. Meskipun sebuah suasana toko tidak secara langsung

mengkomunikasikan kualitas produk dibandingkan dengan iklan. Utami

(2006:238) juga menambahkan bahwa desain lingkungan melalui komunikasi

visual, pencahayaan, warna, musik, dan wangi-wangian merancang respon

emosional dan persepsi konsumen dan dapat memengaruhi konsumen dalam

membeli barang. Toko harus membentuk suasana yang terencana yang sesuai

dengan pasar sasarannya dan dapat menarik minat konsumen untuk membeli.

Namun banyak pemilik toko yang tidak mempedulikan suasana tokonya dengan

merancang display toko yang sembarangan sehingga membuat konsumen bingung

dan bahkan konsumen menjadi enggan untuk mencari barang yang akan dibeli
5

sehingga tidak dapat menarik minat beli konsumen. Dengan melihat penataan

barang dagangan yang rapi, konsumen akan tertarik dan memudahkan konsumen

dalam memilih barang yang diinginkan.

Display yang baik akan mempengaruhi konsumen untuk melakukan

pembelian. Mеnurut Lеvy аnd Wеitz (2001) Storе Аtmosphеrе dаpаt tеrciptа

mеlаlui dеsаin lingkungаn visuаl, cаhаyа, wаrnа, musik dаn аromа yаng dаpаt

mеrаngsаng еmosi konsumеn untuk mеlаkukаn kеputusаn pеmbеliаn. Suasana toko

tidаk hаnyа аkаn mеmbеrikаn suаsаnа lingkungаn pеmbеliаn yаng mеnyеnаngkаn

sаjа, tеtаpi jugа dаpаt mеmbеrikаn nilаi tаmbаh tеrhаdаp produk yаng dijuаl. Sеlаin

itu, suasana toko jugа аkаn mеnеntukаn citrа toko itu sеndiri. Togamas Singaraja

memiliki lokasi di daerah Kota Singaraja tepatnya di Jalan Kartini, dan memiliki

rancangan suasana toko yang cukup baik. Namun Togamas Singaraja berlokasi di

jalan yang sepi kendaraan berlalu lalang yang menyebabkan Togamas Singaraja

sepi pengunjung dan terjadi jumlah penjualan yang berfluktuasi.

Adanya penurunan penjualan ditandai dengan laporan penjualan yang

mengalami penurunan pada bulan Juli sampai Desember. Data penjualan periode

Juli – Desember 2018 pada Togamas Singaraja terlihat pada Tabel 1.1.

Tabel 1.1
Data Penjualan Togamas Singaraja
Periode Juli – Desember 2018

Bulan (Tahun 2018) Penjualan (Rp)


Juli Rp. 26.210.555,-
Agustus Rp. 23.500.640,-
September Rp. 20.535.245,-
Oktober Rp. 19.447.765,-
Nopember Rp. 20.115.215,-
Desember Rp. 18.690.359,-
Sumber: Data Penjualan Togamas Singaraja
6

Berdasarkan Tabel 1.1 menunjukkan bahwa penjualan pada Togamas

Singaraja pada periode Juli sampai Desember. Pada periode Juli sampai Desember

tingkat penjualan ini berfluktuasi. Dengan sementara dari tingkat penjualan yang

berfluktuasi disebabkan karena beralihnya pelanggan ke toko ATK lain yang

sejenis sebagai akibat lebih strategis lokasinya dibandingkan Togamas Singaraja.

Penjualan Togamas Singaraja yang secara terus menerus turun ini membuat

perusahaan harus mengkaji ulang program dan melakukan suatu usaha untuk

mempertahankan pelanggan-pelanggan yang ada agar tidak berpaling ke

perusahaan lain, sehingga jika tidak segera diatasi akan mengancam kelangsungan

usaha dimasa mendatang. Maka dari itu peneliti melakukan survey pendahuluan

untuk mengetahui faktor apa yang mengakibatkan terjadinya penurunan jumlah

penjualan pada Togamas Singaraja. Untuk mengetahui tanggapan awal konsumen,

maka dilakukan observasi awal kepada 10 responden dengan menggunakan

variabel lokasi, suasana toko, dan keputusan pembelian seperti pada Tabel 1.2, 1.3,

dan 1.4.

Tabel 1.2
Data Hasil Kuesioner Awal Indikator Variabel Lokasi
Pada Pelanggan Togamas Singaraja

No Akses Visibilitas Parkir Ekspansi Lingkungan Jumlah Kategori


1 4 2 3 3 2 14 Rendah
2 3 2 3 2 2 12 Rendah
3 3 2 3 2 3 13 Rendah
4 3 2 3 2 3 13 Rendah
5 4 2 3 3 3 15 Rendah
6 4 3 2 2 2 13 Rendah
7 3 2 3 2 3 13 Rendah
8 5 2 2 3 2 14 Rendah
9 4 2 3 3 3 15 Rendah
10 4 2 3 2 2 13 Rendah
Total 37 21 28 24 25 135 Rendah
Sumber: Kuesioner awal konsumen (data diolah)
7

Sesuai dengan hasil observasi awal pada Tabel 1.2 dimana Togamas

mengalami penurunan penjualan, dari hal tersebut dapat dilihat bahwa lokasi

memiliki pengaruh yang signifikan terhadap konsumen dalam melakukan

pembelian di Togamas Singaraja. Seorang pengusaha hendak mencari dan memilih

lokasi yang strategis dan yang menyediakan lahan parkir yang luas agar konsumen

nyaman dalam berkunjung dan melakukan pembeliannya di Togamas Singaraja.

Tabel 1.3
Data Hasil Kuesioner Awal Indikator Variabel Suasana Toko
Pada Pelanggan Togamas Singaraja

Bagian Bagian Tata Tanda-tanda


No Jumlah Kategori
Luar Dalam Letak Informasi
1 3 2 3 2 10 Rendah
2 2 3 2 2 9 Rendah
3 3 2 2 3 10 Rendah
4 2 3 3 2 10 Rendah
5 3 3 3 2 11 Rendah
6 2 3 2 3 10 Rendah
7 3 2 2 2 9 Rendah
8 2 2 3 2 9 Rendah
9 2 3 3 2 10 Rendah
10 3 2 3 2 10 Rendah
Total 25 25 26 22 98 Rendah
Sumber: Kuesioner awal konsumen (data diolah)

Sesuai dengan hasil observasi awal pada Tabel 1.3 dimana Togamas

mengalami penurunan penjualan, dari hal tersebut dapat dilihat bahwa suasana toko

sangat berpengaruh terhadap konsumen dalam melakukan pembelian. Pemilik

usaha hendaknya merancang suasana toko yang dapat membuat konsumen nyaman

dalam melakukan pembelian di toko tersebut.


8

Tabel 1.4
Data Hasil Kuesioner Awal Indikator Variabel Keputusan Pembelian
Pada Pelanggan Togamas Singaraja

Kemantapan Kebiasaan Memberikan Pembelian


No Jumlah Kategori
Produk Membeli Rekomendasi Ulang
1 3 2 2 2 9 Rendah
2 3 2 2 2 9 Rendah
3 3 3 2 2 10 Rendah
4 3 2 2 2 9 Rendah
5 2 2 2 2 8 Rendah
6 3 3 2 2 10 Rendah
7 3 2 3 2 10 Rendah
8 3 2 2 2 9 Rendah
9 3 2 3 2 10 Rendah
10 3 2 2 2 9 Rendah
Total 29 22 22 20 93 Rendah
Sumber: Kuesioner awal konsumen (data diolah)

Berdasarkan Tabel 1.4 dapat dilihat bahwa pada indikator keputusan

pembelian (pembelian ulang) memiliki jumlah nilai yang paling rendah dari jumlah

indikator keputusan pembelian yang lainnya yakni 20. Kemudian pada keseluruhan

indikator variabel keputusan pembelian memiliki total 93 dengan kategori rendah

dari nilai maksimum 326. Bagi sebuah toko retail ATK tentunya merupakan hal

yang kurang memuaskan jika hanya mendapatkan kategori rendah. Hal ini

membuktikan adanya ketidakpuasan konsumen terhadap produk maupun layanan

yang diberikan oleh Togamas Singaraja.

Berdasarkan data hasil kuesioner tersebut dilakukan penelitian terhadap

berbagai kelemahannya khusunya pada variabel lokasi, suasana toko, serta keputusan

pembelian pelanggan pada Togamas Singaraja. Sehingga nantinya diharapkan

Togamas Singaraja dapat mengetahui dengan jelas pada bagian mana yang
9

membutuhkan perbaikan dan peningkatan guna mempertahankan dan meningkatkan

keputusan pembelian agar dapat tetap bersaing dengan perusahaan lain.

Penelitian terdahulu telah menguji variabel yang serupa yakni analisis

pengaruh store atmosphere, location,dan price terhadap keputusan pembelian

konsumen. Penelitian yang dilakukan oleh Febryanda (2017) menyatakan bahwa

variabel lokasi dan suasana toko memiliki pengaruh yang signifikan baik simultan

maupun parsial terhadap keputusan pembelian. Pada penelitian Theresia Esti

Mardhikasari (2014) menyatakan bahwa variabel store atmosphere, lokasi toko,

dan keragaman produk memiliki pengaruh yang signifikan terhadapkeputusan

pembelian. Lalu penelitian yang telah dilakukan oleh Muhammad Arif (2018)

menyatakan bahwa store atmosfer, lokasi dan gaya hidup memiliki pengaruh yang

signifikan dan positif terhadap keputusan pembelian.

Adanya fenomena rendahnya hasil observasi awal terhadap 10

responden ini menarik untuk diteliti sebab hal tersebut sangat erat kaitannya dengan

pengaruh lokasi dan suasana toko terhadap keputusan pembelian. Oleh karena itu,

maka penelitian ini dirumuskan dengan diambil judul “Pengaruh Lokasi dan

Suasana Toko Terhadap Keputusan Pembelian di Togamas Singaraja”.

1.2 Identifikasi Masalah

Dari latar belakang masalah diatas dapat diidentifikasi masalah yang ada,

antara lain.

(1) Lokasi Toko yang kurang strategis, karena bertempat di jalan yang kurang

ramai lalu lalang kendaraan dan tempat parkir yang hanya cukup untuk

beberapa mobil dan calon konsumen yang mengendarai mobil menjadi enggan

untuk berkunjung.
10

(2) Terdapat banyak jenis bisnis yang sama di Singaraja yang sudah memiliki

cukup banyak pelanggan tetap dan lokasinya berada di titik ramai lalu lalang

masyarakat.

1.3 Pembatasan Masalah

Untuk menghindari terlalu luasnya permasalahan dalam penulisan, maka

peneliti memberikan batasan masalah yaitu mengenai pengaruh lokasi, suasana

toko, dan keputusan pembelian di Togamas Singaraja.

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka yang dapat

diperoleh rumusan masalah sebagai berikut.

(1) Bagaimana pengaruh lokasi dan suasana toko terhadap keputusan pembelian

di Togamas Singaraja ?

(2) Bagaimana pengaruh lokasi terhadap keputusan pembelian di Togamas

Singaraja ?

(3) Bagaimana pengaruh suasana toko terhadap keputusan pembelian di Togamas

Singaraja ?

1.5 Tujuan Penelitian

Dari rumusan masalah di atas, adapun tujuan dari penelitian ini adalah.

(1) Menguji pengaruh lokasi dan suasana toko terhadap keputusan pembelian di

Togamas Singaraja

(2) Menguji pengaruh lokasi terhadap keputusan pembelian di Togamas

Singaraja
11

(3) Menguji pengaruh suasana toko terhadap keputusan pembelian di Togamas

Singaraja

1.6 Manfaat Hasil Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian yang telah diuraikan, adapun manfaat

penelitian adalah sebagai berikut.

(1) Manfaat Teoretis

Secara teoritis hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan

dalam pengembangan ilmu bidang manajemen pemasaran khususnya

mengenai lokasi, suasana toko terhadap keputusan pembelian.

(2) Manfaat Praktis

Sebagai implementasi strategik pemasaran Togamas khususnya mengenai

lokasi dan suasana toko yang mempengaruhi keputusan pembelian.


BAB II

KAJIAN TEORI

2.1 Deskripsi Teoretis

2.1.1 Keputusan Pembelian

Keputusan pembelian merupakan kegiatan individu yang secara

langsungterlibat dalam pengambilan keputusan untuk melakukan pembelian

terhadapproduk yang ditawarkan oleh penjual. Pengertian keputusan pembelian

menurut Kotler & Armstrong (2001: 226) adalah tahap dalam proses pengambilan

keputusan pembeli di mana konsumen benar-benar membeli. Pengambilan

keputusan merupakan suatu kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam

mendapatkan dan mempergunakan barang yang ditawarkan. Untuk memahami cara

konsumen membuat keputusan pembelian yang sebenarnya, para pemasar harus

mengidentifikasi siapa yang membuat dan memberikan input keputusan pembelian:

orang dapat menjadi pencetus, pemberi pengaruh, pengambil keputusan, pembeli,

atau pemakai, dan kampanye pemasaran yang berbeda dapat diarahkan ke masing-

masing jenis orang itu. Para pemasar juga harus menelaah tingkat keterlibatan

pembeli dan jumlah merek yang tersedia untuk menentukan apakah konsumen

terlibat dalam perilaku pembelian yang rumit, perilaku pembelian pengurang

disonansi/ketidaknyamanan, perilaku pembelian karena kebiasaaan, dan perilaku

pembelian yang mencari variasi.

12
13

2.1.1.1 Indikator Keputusan Pembelian

Terdapat indikator dari keputusan pembelian menurut Kotler (2007:222),

yaitu:

1) Kemantapan pada sebuah produk adalah Kualitas produk yang sangat baik

akanmembangun kepercayaan konsumen sehingga merupakan penunjang

kepuasan konsumen.

2) Kebiasaan dalam membeli produk. Kebiasaan adalah pengulangan sesuatu

secara terus-menerus dalam melakukan pembelian produk yang sama.

3) Memberikan rekomendasi kepada orang lain adalah memberikan kepada

seseorang atau lebih bahwa sesuatu yang dapat dipercaya, dapat juga

merekomendasikan diartikan sebagai menyarankan, mengajak untuk bergabung,

menganjurkan suatu bentuk perintah.

4) Melakukan pembelian ulang. Pengertian pembelian ulang adalah individu

melakukan pembelian produk atau jasa dan menentukan untuk membeli lagi,

maka pembelian kedua dan selanjutnya disebut pembelian ulang.

2.1.2 Lokasi

Membuat rencana bisnis, pemilihan lokasi usaha adalah hal utama yang

perlu dipertimbangkan. Lokasi strategis menjadi salah satu faktor penting dan

sangat menentukan keberhasilan suatu usaha. Lokasi berpengaruh terhadap

kenyamanan pembeli dan juga kenyamanan si pemilik usaha. Lokasi lebih tegas

berarti tempat secara fisik (Sriyadi, 1991:60). Lokasi adalah letak toko atau

pengecer pada daerah yang strategis sehingga dapat memaksimumkan laba. Lokasi

adalah suatu tempat dimana perusahaan itu melakukan kegiatan fisik. Lokasi

merupakan tempat yang strategis dimana konsumen dapat menjangkau tempat


14

usaha (Togamas Singaraja) dengan mudah, aman, dan memiliki tempat parkir yang

luas. Jadi lokasi disini adalah tempat yang berhubungan dimana perusahaan akan

didirikan dan dilaksanakan.

Menurut Utami (2010:141) pemilihan lokasi ritel adalah sebuah keputusan

yang sangat strategis. Sekali lokasi dipilih, pemilik ritel harus menganggung semua

konsekuensi dari pilihan tersebut. Dalam membuat keputusan dalam pemilihan

lokasi, pemilik ritel memikirkan tiga tingkatan yaitu:

(1) Daerah merujuk pada suatu daerah, bagian dari suatu daerah, kota tertentu, atau

metropolitan statistical area (MSA).

(2) Area perdagangan adalah area geografis yang berdekatan yang memiliki

mayoritas pelanggan dan penjualan sebuah toko, mungkin bagian dari sebuah

kota, atau dapat meluas di luar batasan-batasan kota tersebut, tergantung pada

tipe-tipe toko, dan intensitas dari para pelanggan potensial disekitarnya.

(3) Tempat yang lebih spesifik dan khusus.

Dalam penelitian ini, yang dimaksud lokasi adalah letak toko Togamas

Singaraja.

2.1.2.1. Indikator Lokasi

Dalam masalah penentuan lokasi toko, manajer harus berusaha menentukan

suatu lokasi yang dapat memaksimumkan laba dan penjualannya. Menurut Tjiptono

(2000: 41-42) pertimbangan-pertimbangan yang cermat dalam menentukan lokasi

meliputi beberapa faktor berikut:

(1) Akses, misalnya lokasi yang mudah dilalui atau mudah dijangkau sarana

transportasi umum.

(2) Visibilitas, misalnya lokasi dapat dilihat dengan jelas dari tepi jalan.
15

(3) Tempat parkir yang luas dan aman.

(4) Ekspansi, yaitu tersedia tempat yang cukup luas untuk perluasan usaha

dikemudian hari.

(5) Lingkungan, yaitu daerah sekitar yang mendukung jasa yang ditawarkan

2.1.2.2. Hubungan antara Lokasi dengan Keputusan Pembelian

Menurut Akhmad (1996:19), lokasi merupakan tempat yang strategis

dimana konsumen dapat menjangkau tempat usaha (tempat makan, pusat

perbelanjaan, dan lainnya) dengan mudah, aman dan memiliki tempat parkir yang

luas. Untuk itu Togamas Singaraja hendaknya memilih lokasi yang lebih terlihat

jelas oleh calon konsumen dari jalan raya. Lokasi yang tepat dan strategis

memudahkan akses bagi calon konsumen untuk memenuhi kebutuhannya dan akan

memberi sebuah keuntungan tersendiri bagi sebuah usaha untuk secara tidak

langsung mempengaruhi keputusan pembelian konsumen. Jika perusahaan berhasil

memperoleh dan mempertahankan lokasi yang strategis, maka dapat menjadi

rintangan yang efektif bagi para pesaing untuk mendapatkan akses ke pasar. Faktor

lokasi akan mempengaruhi kesuksesan sebuah bisnis. Konsumen selalu

mempertimbangkan untuk membeli dengan melihat faktor lokasi, karena lokasi

yang strategis berkaitan terhadap keputusan pembelian pelanggan untuk membeli

atau mengunakan suatu produk (Akhmad, 1996).

2.1.3 Suasana Toko

Salah satu faktor yang dimiliki oleh toko untuk menarik perhatian setiap

konsumen adalah suasana toko. Suasana toko mempengaruhi keadaan emosi

pembeli yang menyebabkan atau mempengaruhi pembelian. Keadaan emosional


16

akan membuat dua perasaan yang dominan yaitu perasaan senang dan

membangkitkan keinginan. Menurut Berman dan Evans (2007), store atmosphere

merupakan karakteristik fisik toko yang dapat menunjukkan kesan (image) toko dan

menarik konsumen. Suasana toko dapat digambarkan sebagai perubahan terhadap

perencanaan lingkungan pembelian yang menghasilkan efek emosional khusus

yang dapat menyebabkan konsumen melakukan tindakan pembelian.

Berbagai keputusan dalam penentuan desain suatu toko akan menciptakan

suatu lingkungan toko yang menyenangkan untuk toko dengan dasar retailer atau

eceran. Banyak konsumen menilai suatu toko hanya berdasarkan penampilan

luarnya untuk kemudian memutuskan apakah calon pembeli akan masuk ke toko

atau tidak berdasarkan persepsi yang dibentuk olehnya. Berbagai ciri di dalam

desain toko seperti store, layout, dan fasilitas fisik lainnya bertujuan untuk

mempengaruhi perilaku belanja, perasaan emosi pelanggan terhadap toko dan juga

pada perilaku pembelian.

Beberapa faktor yang berpengaruh dalam menciptakan suasana toko

menurut Lamb, Hair, dan McDaniel (2001:108), yaitu:

(1) Jenis karyawan,

Karakteristik umum karyawan, sebagai contoh; rapi, ramah, berwawasan luas,

atau berorientasi pada pelayanan.

(2) Jenis barang dagangan dan kepadatan,

Jenis barang dagangan yang dijual bagaimana barang tersebut dipajang

menentukan suasana yang ingin diciptakan oleh pengecer.


17

(3) Jenis perlengkapan tetap (fixed) dan kepadatan,

Perlengkapan tetap bisa elegan (terbuat dari kayu jati), trendi (dari logam dan

kaca tidak tembus pandang). Perlengkapan tetap harus konsisten dengan

suasana umum yang ingin diciptakan. Contoh: menciptakan suasana santai dan

teratur dengan meja dan rak, memungkinkan pelanggan lebih mudah melihat,

dan menyentuh barang dagangan dengan mudah.

a) Bunyi suara,

Bunyi suara bisa menyenangkan atau menjengkelkan bagi seorang

pelanggan. Musik juga bisa membuat konsumen tinggal lebih lama di toko.

Musik dapat mengontrol lalu lintas di toko, menciptakan suasana citra, dan

menarik atau mengarahkan perhatian pembelinya.

b) Aroma,

Bau bisa merangsang maupun mengganggu penjualan. Penelitian

menyatakan bahwa orang-orang menilai barang dagangan secara lebih

positif, menghabiskan waktu yang lebih untuk berbelanja. dan umumnya

bersuasana hati lebih baik bila ada aroma yang dapat disetujui. Para

pengecer menggunakan pewangi antara lain sebagai perluasan dan strategi

eceran.

c) Faktor visual,

Warna dapat menciptakan suasana hati atau memfokuskan perhatian, warna

merah, kuning atau orange dianggap sebagai warna yang hangat dan

kedekatan yang diinginkan. Warna-warna yang menyejukkan seperti bins

hijau dan violet digunakan untuk membuka tempat yang tertutup, dan

menciptakan suasana yang elegan dan bersih. Pencahayaan juga dapat


18

mempunyai pengaruh penting pada suasana toko. Tampak luar suatu toko

juga mempunyai pengaruh padasuasana yang diinginkan dan hendaknya tidak

menerbitkan kesan pertama yang mengkhawatirkan bagi pembelanja.

2.1.3.1 Indikator Suasana Toko

Elemen-elemensuasana toko menurut Berman dan Evans dalam Purnama

(2011:509), terdiri dari empat elemen sebagai berikut:

(1) Bagian luar toko

Bagian luar toko adalah merupakan keseluruhan fisik bagian luar dari sebuah

toko yang memberikan kesan menarik. Termasuk di dalamnya adalah bagian

depan toko, pintu masuk, tempat parkir, tinggi dan luas bangunan.

(2) Bagian dalam toko

Bagian dalam toko yang memberikan kesan yang nyaman dan menyenangkan.

Kesan ini dapat diciptakan misalnya dengan warna dinding dan lantai toko

yang menarik, suhu udara di dalam toko, wiraniaga, dan kebersihan di dalam

toko.

(3) Tata letak toko

Rencana untuk menentukan lokasi tertentu dan pengaturan dari peralatan

barang dagangan di dalam toko, serta fasilitas toko antara pengelompokan

barang, pengaturan lalu-lintas toko, pengaturan gang dan alokasi ruang.

(4) Tanda-tanda informasi

Informasi yang ditunjukan kepada konsumen yang berbelanja. Yang termasuk

di dalamnya seperti penataan rak, tanda spesial promo, poster dan tampilan

produk.
19

2.1.3.2 Hubungan antara Suasana Toko dengan Keputusan Pembelian

Berbagai jenis toko retail khususnya toko Alat Tulis Kantor (ATK) gencar

menerapkan suasana toko yang nyaman sebagai strategi pemasarannya. Hal

tersebut dikarenakan bahwa suasana toko mampu memberikan efek pada perilaku

konsumen untuk melakukan pembelian pada suatu toko ATK. Kotler (2001:54)

berpendapat bahwa: Atmosfer dapat memiliki efek pada perilaku pembelian

setidaknya dalam tiga cara. Pada cara yang ketiga, atmosfer berfungsi sebagai

media untuk menciptakan pengaruh. Dalam hal ini, atmosfer berperan sebagai

faktor situasional yang sangat spesifik yang membantu untuk mengubah perilaku

niat menjadi perilaku pembelian aktual.

Penciptaan suasana toko yang baik diharapkan menjadi strategi yang tepat

bagi suatu toko dalam menghadapi persaingan. Suasana toko yang terdapat di suatu

Toko diharapkan memiliki suasana yang nyaman, unik, dan berbeda dari toko yang

lainnya sehingga dapat menarik konsumen yang melihat toko dari luar atau

mendapatkan informasi tersebut dari berbagai media untuk memutuskan

mengunjungi dan melakukan pembelian pada toko tersebut.

2.2 Kajian Hasil Penelitian yang Relevan


Penelitian-penelitian terdahulu digunakan sebagai perbandingan dan juga

acuan dalam pembuatan penelitian ini. penelitian terdahulu yang digunakan sebagai

perbandingan dan acuan dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 2.1 di bawah
20

Tabel 2.1.
Kajian Hasil Penelitian yang Relevan

Metode
Peneliti Judul Penelitian Hasil Penelitian
Analisis
Febryanda Analisis Pengaruh Regresi Variabel lokasi dan
(2017) Store Atmosphere, Linear suasana toko memiliki
Location, Berganda pengaruh yang
DanPriceTerhadap signifikan baik
Keputusan Pembelian simultan maupun
Konsumen Carrefour parsial terhadap
Ciledug keputusan pembelian.
Pengaruh Store Atmosfer, Regresi Store Atmosfer,
Muhammad Lokasi Dan Gaya Hidup Linear Lokasi, dan gaya
Arif (2018) Terhadap Keputusan Berganda hidup secara parsial
Pembelian Di Soban Cafe berpengaruh
Medan signifikan dan positif
terhadap variabel
keputusan pembelian.
Theresia Pengaruh Store Regresi Secara Simultan Store
Esti Atmosphere, Lokasi Linear Atmosphere, Lokasi
Mardhikasa Toko, Dan Keberagaman Berganda Toko, dan Keragaman
ri (2014) Produk Terhadap Produk berpengaruh
Keputusan Pembelian positif terhadap
Konsumen Mirota keputusan pembelian
Kampus konsumen Mirota
Kampus

Adapun perbedaan penelitian ini dengan penelitian-penelitian yang sebelumnya

adalah sebagai berikut.

(1) Pada penelitian terdahulu teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu

Purposive Sampling sedangkan pada penelitian yang sekarang

menggunakan Accidental Sampling.

(2) Penelitian Yang Terdahulu subjek yang dipakai yaitu konsumen pada

Supermarket Mirota Kampus, Soban Café Medan, serta konsumen

Carrefour Ciledug. Sedangkan Penelitian Yang Sekarang Dilakukan di

Togamas Singaraja.
21

(3) Pada penelitian yang terdahulu variabel yang digunakan yaitu Store

Atmosphere, Lokasi Toko, Keberagaman Produk dan Keputusan Pembelian

sedangkan pada penelitian yang sekarang hanya menggunakan tiga variabel

yaitu Lokasi, Suasana Toko dan Keputusan Pembelian.

2.3 Kerangka Pemikiran

Kerangka pemikiran merupakan model konseptual tentang bagaimana teori

berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai masalah yang

penting. Variabel terikat akan dipengaruhi oleh variabel-variabel bebas yaitu:

Lokasi(X1 ) dan Suasana Toko(X2 ) yang mempunyai pengaruh terhadap variabel

terkait keputusan pembelian (Y). Untuk lebih jelasnya dapat diuraikan secara

singkat mengenai kerangka pemikiran pada Gambar 2.1.

Lokasi
(𝑋1)

Keputusan Pembelian
Suasana (Y)
Toko
(𝑋2)

Keterangan:
Pengaruh Parsial
Pengaruh Simultan

Gambar 2.1.
Kerangka Pemikiran Pengaruh Simultan dan Parsial Lokasi dan Suasana Toko
Terhadap Keputusan Pembelian Pada Togamas Singaraja
22

2.4 Hipotesis Penelitian

Hipotesis merupakan jawaban yang masih bersifat sementara yang hanya

didasarkan pada anggapan dasar beserta teori-teori terhadap permasalahan yang

telah dirumuskan. Dari penjabaran tentang suasana toko, lokasi terhadap keputusan

pembelian, maka hipotesis pada penelitian ini sebagai berikut:

H1: Ada pengaruh lokasi dan suasana toko terhadap keputusan pembelian pada

Togamas Singaraja.

H2: Ada pengaruh lokasi terhadap keputusan pembelian pada Togamas Singaraja.

H3: Ada pengaruh suasana toko terhadap keputusan pembelian pada Togamas

Singaraja.
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Toko Togamas Singaraja yang berlokasi di Jl.

Kartini No. 6A, Kaliuntu, Singaraja-Bali. Peneliti memilih lokasi tersebut

dikarenakan terdapat masalah yang sesuai dengan maksud dari penelitian yang akan

dilakukan. Waktu penelitian yang dibutuhkan sekitar 4 (empat) bulan.

3.2 Rancangan Penelitian

Rancangan penelitian adalah rencana dari struktur penelitian yang

menggambarkan proses dan hasil riset sedapat mungkin menjadi valid, obyektif,

efisien, dan efektif. Dalam penelitian yang dilakukan, penulis akan merancang

kajian teoritis dan kajian empiris yang berkaitan dengan penelitian.

Penelitian ini dilakukan di Togamas Singaraja. Jenis penelitian yang digunakan

adalah penelitian penjelasan (explanatory research), karena penelitian ini untuk

menjelaskan pengaruh Lokasi dan Suasana Toko terhadap Keputusan Pembelian.

jenis penelitian eksplanatori yaitu penellitian yang menjelaskan hubungan,

perbedaan, atau pengaruh antara satu variabel dengan variabel yang lain. Adapun

variabel yang dilibatkan dalam penelitian ini yaitu terdiri dari variabel bebas adalah

Lokasi (𝑋1), dan Suasana Toko (𝑋2), sedangkan variabel terikat adalah Keputusan

Pembelian (Y) pada Togamas Singaraja. Penelitian ini bertujuan untuk menjawab

rumusan masalah dan menentukan tujuan penelitian yang ingin dicapai, sehingga
23
24

rancangan penelitian diperlukan dalam melaksanakan penelitian dari tahap awal

hingga sampai pada tahap pelaporan hasil. Sumber informasi utama dari penelitian

ini adalah konsumen Togamas Singaraja. Jenis data yang digunakan dalam

penelitian ini berupa data primer.

Data primer dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh dengan metode

kuesioner kepada konsumen Togamas Singaraja, yakni melalui penyebaran angket

yang diisi langsung oleh konsumen. Pengolahan data yang dilakukan adalah

menggunakan skala likert. Untuk mempermudah melakukan penelitian maka perlu

adanya suatu metode penelitian. Adapun metode penelitian yang digunakan dalam

penelitian ini adalah metode kuantitatif kausal. Tahap dalam desain penelitian

kuantitatif kausal terdiri dari (1) merumuskan masalah, (2) mengkaji teori, (3)

merumuskan hipotesis, (4) mengumpulkan data, (5) mengolah, dan (6) menarik

kesimpulan.

3.3 Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh konsumen yang pernah

berbelanja di Togamas Singaraja. Karena jumlah populasi yang terlalu banyak dan

tidak pasti, sehingga tidak memungkinkan untuk meneliti keseluruhannya, maka

penelitian ini diteliti dengan sampel. Sampel adalah bagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2014:116). Teknik

penentuan sampel dalam penelitian ini adalah teknik accidental sampling. Menurut

Sugiyono (2009:85). Accidental Sampling adalah teknik penentuan sampel

berdasarkan kebetulan, yaitu konsumen yang secara kebetulan/insidental bertemu

dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang

kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data.


25

Ferdinand (2006), menyatakan bahwa sampel dalam penelitian tergantung

pada parameter yang diestimasi. Parameter populasi yang biasanya tidak diketahui

maka dari itu dilakukan estimasi (pendugaan) terhadap parameter tersebut melalui

data sampel. Dengan ketentuan estimasi yang dilakukan harus benar-benar

mewakili parameter populasi. Pedomannya adalah 5 sampai dengan 10 jumlah

parameter yang diestimasi. Dalam penetian ini menggunakan 13 indikator

pernyataan sehingga minimal sampel yang bisa diambil adalah 5 x 13 = 65 dan

maksimal sampel yang bisa diambil adalah 10 x 13 = 130. Banyak sampel yang

digunakan dalam penelitian ini adalah 100 responden yang dipilih cocok sebagai

sumber data.

3.4 Subjek dan Objek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah pelanggan yang berbelanja di Toko

Togamas Singaraja, sedangkan objek dalam penelitian ini adalah lokasi, suasana

toko, dan keputusan pembelian di Toko Togamas Singaraja.

3.5 Metode Pengumpulan Data.

Dalam kegiatan penelitian ini, data dan informasi dikumpulkan dengan

menggunakan metode, yaitu:

(a) Metode Kuesioner.

Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini dilakukan

penyebaran kuesioner kepada 100 konsumen yang sudah pernah berbelanja di

Toko Togamas Singaraja. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini

merupakan data primer yakni dengan membagikan kuesioner. Sugiyono

(2011:94) kuesioner dirancang menggunakan skala likert dengan 5 kategori


26

yaitu sangat setuju dengan poin 5, setuju dengan poin 4, Ragu-ragu dengan poin

3, tidak setuju dengan poin 2, sangat tidak setuju dengan poin 1. Skala likert

dalam penelitian ini yaitu responden menentukan tingkat persetujuan mereka

terhadap suatu pernyataan dengan memilih salah satu dari pilihan yang tersedia

dan masing-masing kategori jawaban. Kuesioner dalam penelitian ini adalah

dalam bentuk checklist.

3.5.1 Instrumen Variabel Terikat

3.5.1.1 Definisi Operasional Variabel Penelitian

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah keputusan pembelian. Menurut

Kotler & Armstrong (2001: 226) adalah tahap dalam proses pengambilan keputusan

pembeli di mana konsumen benar-benar membeli. Pengambilan keputusan

merupakan suatu kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam

mendapatkan dan mempergunakan barang yang ditawarkan.Untuk memahami cara

konsumen membuat keputusan pembelian yang sebenarnya, para pemasar harus

mengidentifikasi siapa yang membuat dan memberikan input keputusan pembelian:

orang dapat menjadi pencetus, pemberi pengaruh, pengambil keputusan,pembeli,

atau pemakai, dan kampanye pemasaran yang berbeda dapat diarahkan ke masing-

masing jenis orang itu. Dalam kepentingan penelitian, variabel terikat ini akan

dijabarkan secara rinci Variabel, Definisi Operasional, indikator, dan skala ukur

yang digunakan pada penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 3.1 sebagai berikut:
27

Tabel 3.1
Operasional Variabel Terikat (Y)

Skala
Variabel Definisi Operasional Indikator
Ukur
Pengambilan keputusan 1. Kemantapan pada
Ordinal
merupakan suatu kegiatan sebuah produk
individu yang secara 2. Kebiasaan dalam
Ordinal
langsung terlibat dalam membeli produk
mendapatkan dan 3. Memberikan
mempergunakan barang rekomendasi kepada Ordinal
Keputusan
yang ditawarkan. Untuk orang lain
Pembelian
memahami cara konsumen 4. Melakukan
(Y)
membuat keputusan Pembelian Ulang
pembelian yang sebenarnya,
para pemasar harus Ordinal
mengidentifikasi siapa yang
membuat dan memberikan
input keputusan pembelian.

3.5.1.2 Kisi-kisi Instrumen Penelitian

Variabel Terikat disebut variabel output, variabel kriteria, variabel

konsekuen atau variabel yang dipengaruhi. Operasionalisasi variabel dilakukan

untuk membatasi agar permasalahan tidak terlalu meluas. Dalam penelitian ini

keputusan pembelian (Y) adalah sebagai variabel terikatnya. Rincian

operasionalisasi variabel terikat (Y) dapat dilihat pada Tabel 3.2 sebagai berikut:

Tabel 3.2
Kisi-kisi Instrumen Penelitian (Y)

Variabel Indikator No. Butir Jumlah


Pernyataan
1. Togamas Singaraja memiliki 10 1 item
produk yang berkualitas
2. Bersedia terbiasa membeli
Keputusan 11 1 item
produk di Togamas Singaraja
Pembelian
secara terus menerus.
(Y)
3. Bersedia Merekomendasikan
12 1 item
produk Togamas Singaraja
kepada orang lain
28

4. Bersedia melakukan
13 1 item
pembelian ulang di Togamas
Singaraja

3.5.1.3 Pengujian Instrumen Penelitian

Mengingat pengumpulan data yang dilaksanan dengan menggunakan

kuesioner maka setelah data yang diperoleh dari responden melalui kuesioner

terkumpul, langkah selanjutnya adalah mengolah dan menafsirkan data sehingga

dapat dilihat hasil dari lokasi (X1), suasana toko (X2), dan keputusan pembelian (Y)

untuk menjawab rumusan masalah dan menguji hipotesis yang diajukan. Prosedur

pengolahan data yang dilakukan dalam pengumpulan data pada penelitian ini

adalah sebagai berikut:

(1) Mengecek lembar kuesioner yang telah diisi oleh responden untuk mengetahui

kelengkapan hasil dari jawaban responden yang akan menentukan layak atau

tidaknya lembar kuesioner tersebut diolah lebih lanjut.

(2) Menghitung bobot nilai dengan menggunakan skala likert dalam lima pilihan

jawaban. Skala likert ini menggunakan ukuran ordinal, data ordinal merupakan

data yang sifatnya kualitatif yaitu data yang dikategorikan menurut kualitas

objek yang diteliti. Supaya data ordinal ini dapat diolah dengan statistik, maka

harus dipelajari dan dijadikan data kuantitatif yakni data yang berbentuk

bilangan. Skala likert merupakan skala yang digunakan untuk mengukur sikap,

pendapat, dan juga persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena

sosial (Sugiyono, 2006:107). Jawaban setiap instrumen skala ini memiliki

gradasi dari sangat positif hingga sangat negative yang berupa kata-kata. Hal

tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:


29

Tabel 3.3
Kategori Jawaban Kuesioner

No. Pilihan Skor

1 Sangat setuju 5

2 Setuju 4

3 Netral 3

4 Tidak setuju 2

5 Sangat tidak setuju 1

Sumber: Sugiyono, (2006:87)


(3) Merekapitulasi nilai angket variabel (X) (lokasi dan suasana toko) dan

variabel (Y) (keputusan pembelian)

(4) Data yang telah diperoleh peneliti kemudian diolah, maka diperoleh

perincian dan kedudukan responden berdasarkan urutan angket yang masuk

untuk masing-masing variabel (X) dan variabel (Y)

Tahap berikutnya dalam melakukan analisis data, peneliti melakukan tahap

uji coba kuesioner, agar pernyataan dalam angket dapat menghasilkan data yang

benar, hendak dilakukan pengujian validitas dan juga reliabilitas. Selain itu, uji ini

dilakukan untuk menguji layak atau tidaknya kuesioner yang disebarkan kepada

responden, maka dari itu peneliti melakukan dua uji yakni uji validitas dan juga uji

reliabilitas dengan menggunakan bantuan program Statistical Product and Service

Solutions (SPSS) 22.0 for Windows, sebagai berikut:

(1) Uji Reliabilitas


Sugiyono (2012) mengungkapkan bahwa “Instrumen yang reliabel adalah

instrument yang digunakan beberapa kali tetap ada kesamaan data dalam waktu

yang berbeda”. Uji reliabilitas dihitung dengan koefisien cronbach alpha


30

menggunakan program SPSS 22.0 for windows. Kriterianya, apabila nilai cronbach

alpha lebih besar dari 0,7 maka dinyatakan reliabel. Apabila koefisien alpha kurang

dari 0,7 menunjukkan reliabilitas yang buruk, apabila nilai alpha berkisar 0,7

menunjukkan reliabilitas dapat diterima dan nilai alpha diatas 0,8 menunjukkan

reliabilitas yang baik, instrument reliabel berarti instrument penelitian yang bila

digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan

data yang sama.

Adapun hasil pengujian reliabilitas instrument dalam penelitian ini dengan

menggunakan bantuan SPSS versi 22.0 for windows dapa dilihat pada Tabel 3.4

Tabel 3.4
Hasil Pengujian Reliabilitas Keputusan Pembelian (Y)

Variabel Cɑhitung Cɑtabel Keterangan

Keputusan 0,916 0,7 Reliabel


Pembelian

Dari Tabel 3.4 di atas dapat disimpulkan bahwa nilai Cɑhitung masing-masing

variabel lebih besar dari Cɑtabel. Dengan demikian hal ini dapat diartikan bahwa

pernyataan-pernyataan dalam kuesioner berapa kalipun ditanyakan kepada

responden akan menghasilkan nilai ukur yang sama juga. Peneliti dapat

menyimpulkan bahwa instrument dinyatakan reliable. Ini berarti penelitian ini dapat

dilanjutkan atau dengan kata lain tidak ada suatu hal yang menjadi kendala

terjadinya kegagalan penelitian dikarenakan oleh instrument yang belum teruji

kereliabilitasannya.
31

(2) Uji Validitas


Menurut Ghozali (2011) menyatakan bahwa “uji validitas digunakan untuk

mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid

jika pernyataan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan

diukur oleh kuesioner tersebut”. Uji validitas ini dapat dilakukan dengan cara

menghitung korelasi item-item pernyataan dengan menggunakan program SPSS

versi 22.0 for windows. Suatu kuesioner dikatakan valid apabila hasil dari korelasi

tersebut mempunyai tingkat signifikansi 0,05 (5%) atau kurang.

(Sugiyono, 2012). Adapun ketentuan suatu instrument dinyatakan valid, yakni:

1) Apabila rhitung > rtabel maka item kuesioner telah dinyatakan valid.

2) Apabila rhitung < rtabel aka item kuesioner dinyatakan tidak valid

Hasil pengujian validitas masing-masing variabel dapat dilihat pada Tabel

3.5 sebagai berikut.

Tabel 3.5
Hasil Pengujian Validitas Variabel Keputusan Pembelian (Y)

𝐫𝐡𝐢𝐭𝐮𝐧𝐠 𝐫𝐭𝐚𝐛𝐞𝐥 Status


Nomor Kuesioner
10 0,880 0,1946 Valid

11 0,889 0,1946 Valid

12 0,921 0,1946 Valid

13 0,890 0,1946 Valid

Dari Tabel 3.5 dapat diambil kesimpulan bahwa seluruh hasil kuesioner

keputusan pembelian (Y) dinyatakan valid, sebab setiap butir pernyataan memiliki
32

rhitung lebih besar dari rtabel, sehingga butir pernyataan tersebut dapat dijadikan

sebagai alat ukur untuk setiap variabel yang diteliti.

3.5.2 Instrumen Variabel Bebas

3.5.2.1 Definisi Operasional Variabel Penelitian

Variabel bebas merupakan variabel stimulus, variable predictor, variable

antesden, atau variabel yang mempengaruhi. Variabel bebas pada penelitian ini

ialah lokasi dan suasana toko. Lokasi merupakan tempat yang strategis dimana

konsumen dapat menjangkau tempat usaha (Togamas Singaraja) dengan mudah,

aman, dan memiliki tempat parkir yang luas. Jadi lokasi disini adalah tempat yang

berhubungan dimana perusahaan akan didirikan dan dilaksanakan. Menurut Utami

(2010:141) pemilihan lokasi ritel adalah sebuah keputusan yang sangat strategis.

Sekali lokasi dipilih, pemilik ritel harus menganggung semua konsekuensi dari

pilihan tersebut. Suasana toko mempengaruhi keadaan emosi pembeli yang

menyebabkan atau mempengaruhi pembelian. Keadaan emosional akan membuat

dua perasaan yang dominan yaitu perasaan senang dan membangkitkan keinginan.

Menurut Berman dan Evans (2007), store atmosphere merupakan karakteristik fisik

toko yang dapat menunjukkan kesan (image) toko dan menarik konsumen. Untuk

kepentingan penelitian, seluruh variabel akan diuraikan secara rinci meliputi

Variabel, Definisi Operasional, Indikator, dan Skala Ukur yang digunakan pada

penelitian dan dapat dilihat pada Tabel 3.6


33

Tabel 3.6
Operasional Variabel Bebas (X)

Definisi
Variabel Indikator Skala Ukur
Operasional
Pemilihan lokasi usaha adalah 1. Lokasi Togamas
hal utama yang perlu Singaraja di
dipertimbangkan. Lokasi Jalan Kartini Ordinal
strategis menjadi salah satu mudah untuk
faktor penting dan sangat dijangkau
menentukan keberhasilan 2. Togamas
suatu usaha. Singaraja
Ordinal
terlihat jelas dari
jalan raya
3. Parkir Togamas
Ordinal
Lokasi Singaraja luas
(X1) 4. Togamas
Singaraja
memiliki Ordinal
bangunan yang
luas
5. Kondisi
lingkungan
sekitar di
Ordinal
Togamas
Singaraja
nyaman
Berbagai ciri di dalam desain 1. Eksterior/
toko seperti store, layout, dan bagian luar
fasilitas fisik lainnya Togamas
Ordinal
bertujuan untuk Singaraja
mempengaruhi perilaku menarik
belanja, perasaan emosi perhatian
pelanggan terhadap toko dan 2. Interior/ bagian
juga pada perilaku pembelian. dalam Togamas
Suasana
Singaraja Ordinal
Toko
menarik
(X2)
perhatian
3. Tata letak rak
Togamas Ordinal
Singaraja rapi
4. Tanda-tanda
informasi
Ordinal
tersedia dengan
baik
34

3.5.2.2 Kisi-kisi Instrumen Penelitian

Pada penelitian ini lokasi dan suasana toko merupakan variabel bebas (X).

operasional variabel dilakukan untuk membatasi agar pembahasan tidak terlalu

meluas. Untuk mempermudah dalam penyusunan kuesioner sebagai alat ukur

variabel maka dapat disusun kisi-kisi instrumen penelitian seperti dapat dilihat pada

Tabel 3.7 sebagai berikut:

Tabel 3.7
Kisi-kisi Instrumen Penelitian (X)

Jumlah
Variabel Indikator No. Butir
Pernyataan
1. Lokasi Togamas
Singaraja di Jalan
1 1 butir
Kartini mudah untuk
dijangkau
2. Togamas Singaraja
terlihat jelas dari 2 1 butir
jalan raya
Lokasi 3. Lahan parkir
(X1) Togamas Singaraja 3 1 butir
luas
4. Togamas Singaraja
memiliki bangunan 4 1 butir
yang luas
5. Lingkungan sekitar
di Togamas 5 1 butir
Singaraja nyaman
1. Eksterior/ bagian
luar Togamas
7 1 butir
Singaraja menarik
perhatian
2. Interior/ bagian
dalam Togamas
8 1 butir
Singaraja menarik
Suasana Toko
perhatian
(X2)
3. Tata letak rak
Togamas Singaraja 9 1 butir
rapi
4. Tanda-tanda
informasi tersedia
10 1 butir
dengan baik di
Togamas Singaraja
35

3.5.2.3 Pengujian Instrumen Penelitian

Teknik pengumpulan data yang dilakukan sama dengan teknin

pengumpulan data variabel (Y), yakni dengan menggunakan kuesioner maka

setelah data yang dipeorleh dari responden menggunakan kuesioner terkumpul,

langkah berikutnya ialah mengolah dan menafsirkan data sehingga dari hasil

tersebut dapat dilihat nilai dari variabel lokasi (X1) dan suasana toko (X2). Dalam

pelaksanaan prosedur dan pengujian data, hal yang dilakukan serupa dengan apa

yang dilakukan pada variable (Y).

Di tahapan uji coba kuesioner ini, untuk menguji layak atau tidaknya

kuesioner yang disebarkan kepada responden, maka peneliti melakukan dua uji

yakni uji validitas dan juga uji reliabilitas dapat dilakukan seperti pada variabel (Y).

adapun hasil uji validitas dan uji reliabilitas adalah sebagai berikut:

1) Uji Reliabilitas

Hasil pengujian reliabilitas instrumen ini dilakukan kepada 100 responden

yang dapat dilihat pada Tabel 3.8 dibawah ini:

Tabel 3.8
Hasil Pengujian Reliabilitas Variabel Bebas

Variabel Cɑhitung Cɑtabel Keterangan

Lokasi 0,976 0,7 Reliabel

Suasana Toko 0,950 0,7 Reliabel

Dari Tabel 3.8 di atas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa nilai Cɑhitung masing-

masing variabel lebih besar dari Cɑtabel. Dengan demikian hal tersebut dapat

berarti bahwa pernyataan-pernyataan pada kuesioner berapa kalipun ditanyakan

terhadap responden maka akan menghasilkan nilai hasil yang sama. Peneliti dapat
36

mengambil kesimpulan bahwa instrument dinyatakan reliabel. Itu berarti penelitian

ini dapat dilanjutkan atau tidak ada sesuatu hal yang menjadi kenala terjadinya

kegagalan penelitian dikarenakan oleh instrument yang belum teruji

kereliabilitasannya.

2) Uji Validitas

Pengujian validitas instrumen dilakukan kepada 100 responden dengan

derajat kebebasan (df) n-2 atau 100-2= 98, maka didapat rtabel sebesar 0,1654

Tabel 3.9
Hasil Pengujian Validitas Variabel Lokasi (X1)

Nomor
𝐫𝐡𝐢𝐭𝐮𝐧𝐠 𝐫𝐭𝐚𝐛𝐞𝐥 Status
Kuesioner
1 0,961 0,1654 Valid

2 0,963 0,1654 Valid

3 0,974 0,1654 Valid

4 0,951 0,1654 Valid

5 0,930 0,1654 Valid

Dari tabel 3.9 di atas dapat disimpulakn bahwa hasil dari seluruh kuesioner

Lokasi (X1) yang telah dibagikan dinyatakan valid, karena setiap butir pernyataan

memiliki rhitung lebih besar dari rtabel, sehingga butir pernyataan tersebut dapat

dijadikan sebagai alat ukur untuk variabel yang diteliti. Pengujian validitas terhadap

variabel lainnya dapat dilihat pada tabel 3.10 berikutnya


37

Tabel 3.10
Hasil Pengujian Validitas Variabel Suasana Toko (X2)

Nomor
𝐫𝐡𝐢𝐭𝐮𝐧𝐠 𝐫𝐭𝐚𝐛𝐞𝐥 Status
Kuesioner
1 0,912 0,1654 Valid

2 0,960 0,1654 Valid

3 0,967 0,1654 Valid

4 0,889 0,1654 Valid

Dari table 3.10 dapat disimpulkan bahwa selutuh hasil kuesioner suasana

toko (X2) dapat dinyatakan valid, karena setiap butir pernyataan memiliki rhitung

yang lebih besar dari rtabel, sehingga butir pernyataan tersebut dapat dijadikan

sebagai alat ukut untuk variabel yang diteliti.

3.6. Metode dan Teknik Analisis Data


Metode analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis

regresi linear berganda yakni analisis yang digunakan untuk mengetahui besarnya

hubungan lokasi (X1), suasana toko (X2) terhadap keputusan pembelian (Y). Setelah

mengumpulkan data yang diperoleh dari responden melalui kuesioner, maka harus

diolah dan dianalisis terlebih dahulu sehingga dapat dijadikan dasar dalam

pengambilan keputusan. Metode pengolahan data dalam penelitian ini

menggunakan alat bantu program komputer Statistical Product and Service

Solutions (SPSS) untuk mempermudah peneliti dalam menganalisis data serta hasil

yang diperoleh agar lebih akurat. Tujuan dari metode analisis data ini adalah untuk

menginterpretasikan dan menarik kesimpulan dari data-data yang telah diperoleh

dengan tahap-tahap sebagai berikut.


38

3.6.1 Asumsi Klasik


Sebelum data diolah ke analisis regresi linear berganda, terlebih dahulu diuji

dengan pengujian asumsi klasik, karena syarat untuk analisis regresi yang baik.

Adapun uji asumsi klasik tersebut meliputi: (1) Uji Normalitas, (2) Uji

Multikolinieritas, (3) Uji Heteroskedastisitas,

(1) Uji Normalitas

Bertujuan untuk menguji apakah dalam residual dari model regresi yang

dibuat berdistribusi normal atau mendekati normal. Umumnya regresi dalam

residual yang berdistribusi normal memperoleh dari variabel terikat dan juga

variabel bebas, keduanya memiliki distribusi normal atau tidak” (Ghozali,

2011:174). Apabila nilai residual tidak berdistribusi normal maka prediksi yang

akan dilakukan dengan data tersebut dapat memberikan hasil yang menyimpang,

pengujian normalitas dalam penelitian ini menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov

untuk mengetahui data yang digunakan berdistribusi normal atau tidak. Data

populasi dapat dikatakan memiliki distribusi normal jika koefisien Asymp. Sig (2-

tailed) lebih besar dari α = 5 persen jumlah sampel yang digunakan lebih dari 30”

(Ghozali, 2011)

(2) Uji Multikolinearitas

Multikolinearitas adalah suatu yang menunjukkan adanya hubungan linear

yang kuat antara variabel bebas yang satu dengan yang lain dalam model regresi.

Model regresi yang baik adalah yang tidak terdapat korelasi linear/ hubungan yang

kuat antara variabel bebasnya. Jika dalam model regresi terdapat gejala

multikolinearitas, maka model regresi tersebut tidak dapat menaksir secara tepat

sehingga diperoleh kesimpulan yang salah tentang variabel yang diteliti (Ghozali.
39

2011). Alat statistik yang sering dipergunakan untuk menguji gangguan

multikolinearitas adalah dengan melihat nilai tolerance atau Variance Inflation

Factor (VIF). Model regresi yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya

multikolinearitas adalah nilai tolerance lebih tinggi dari 0,10 atau nilai Variance

Inflation Factor (VIF) lebih kecil dari pada 10. Dasar pengambilan keputusan ada

atau tidaknya multikolinearitas adalah sebagai berikut (Ghozali, 2011).

a) Jika nilai tolerance >10 dan nilai VIF <10 maka dapat disimpulkan bahwa tidak

ada multikolinearitas antara variabel bebas dalam model regresi.

b) Jika nilai tolerance <10 dan VIF >10 maka dapat disimpulkan bahwa ada

multikolinearitas antara variabel bebas dalam model regresi.

(3) Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas digunakan untuk menguji terjadinya ketidaksamaan

varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lainnya (Ghozali, 2007).

Jika varian satu pengamatan ke pengamatan lain tetap disebut dengan

homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang

baik adalah yang sifatnya homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas

(Ghozali, 2011). Untuk membuktikan bahwa tidak ada terjadinya

heteroskedastisitas maka peneliti melakukan uji glejser yang diperkuat dengan nilai

statistic, dasar pengambilan keputusan uji glejser adalah jika variabel independen

signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen. . Glejser dipilih karena

lebih dapat menjamin keakuratan hasil dibandingkan dengan uji grafik plot yang

dapat menimbulkan bias. Uji Glejser dilakukan dengan meregresikan variabel

bebas terhadap nilai absolute residualnya (Gujarati, 2003)


40

3.6.2 Analisis Regresi Linier Berganda


Analisis regresi linier berganda merupakan persamaan regresi yaitu dengan

menggunakan dua atau lebih variabel bebas. Analisis ini memiliki tujuan untuk

memprediksi nilai dari variabel terikat apabila nilai variabel bebas mengalami

kenaikan atau penurunan. Penelitian ini mengukur besarnya pengaruh variabel

bebas yakni lokasi dan suasana toko terhadap keputusan pembelian. persamaan

regresi linear berganda yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

ŷ = 𝑎 + β1 X1 + β2 X2 +ɛ

Keterangan:
ŷ = Keputusan pembelian.
𝑎 = Konstanta.
β1 β2 = Koefisiensi arah regresi
X1 = Lokasi
X2 = Suasana Toko
ɛ = Error

3.7 Hipotesis Stasistik


(1) Uji Simultan (Uji F)
Uji F digunakan untuk menguji ada tidaknya pengaruh secara simultan

dari variabel bebas (lokasi dan suasana toko) terhadap variabel terikat

(keputusan pembelian). Dalam pengujian ini menggunakan p-value yang akan

dibandingkan dengan α (0,05). Adapun langkah-langkah pengujian hipotesis

statistik adalah sebagai berikut.

(a) Perumusan hipotesis


Ho: Ryx1, x2 = 0, yang artinya tidak ada pengaruh lokasi (X1) dan

suasana toko (X2) terhadap keputusan pembelian.


41

Ha: Ryx1, x2 ≠ 0, yang artinya ada pengaruh lokasi (X1) dan suasana

toko (X2) terhadap keputusan pembelian.

(b) Kriteria pengujian hipotesis


Menolak Ho: jika p-value < α (0,05) berarti ada pengaruh signifikan

secara simultan dari lokasi (X1) dan suasana toko (X2)

terhadap keputusan pembelian.

Menerima Ho: jika p-value > α (0,05) berarti tidak ada pengaruh

signifikan secara simultan dari lokasi (X1) dan suasana

toko (X2) keputusan pembelian.

(2) Uji Parsial (Uji t)


Uji t digunakan untuk menguji ada tidaknya pengaruh secara parsial dari

masing-masing variabel bebas (lokasi dan suasana toko) terhadap variabel

terikat (keputusan pembelian). Uji-t juga bertujuan untuk mengetahui apakah

nasing-masing koefisien regresi signifikan atau tidak terhadap variabel terikat

dengan menganggap variabel bebas lainnya konstan. Adapun langkah-langkah

pengujian hipotesis statistik adalah sebagai berikut.

(a) Pengaruh lokasi terhadap keputusan pembelian

Ho: pyx1 = 0, artinya tidak ada pengaruh lokasi (X1) terhadap keputusan

pembelian (Y)

Ha: pyx1 ≠0, artinya ada pengaruh lokasi (X1) terhadap keputusan

pembelian (Y)

(b) Pengaruh suasana toko terhadap keputusan pembelian

Ho: pyx2 = 0, artinya tidak ada pengaruh suasana toko (X1) terhadap

keputusan pembelian (Y)

Ha: pyx2 ≠ 0, artinya ada pengaruh suasana toko (X2) terhadap keputusan
42

pembelian (Y)

Kriteria pengujian hipotesis:

(a) Menolak Ho: jika p-value < α (0,05) berarti ada pengaruh signifikan secara

parsial dari lokasi (X1) dan suasana toko (X2) terhadap keputusan

pembelian.

(b) Menerima Ho: jika p-value > α (0,05) berarti tidak ada pengaruh signifikan

secara parsial dari lokasi (X1) dan suasana toko (X2) terhadap keputusan

pembelian

(3) Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien Determinasi (R2) digunakan untuk mengukur seberapa jauh

kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel terikat. Nilai koefisien

determinasi adalah 0 sampai dengan 1. Nilai R2 yang kecil berarti menunjukkan

kemampuan variabel-variabel bebas dalam menjelaskan variasi variabel terikat

sangat terbatas. Nilai yang mendekati 1 berarti variabel-variabel bebas

memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi

variasi variabel terikat (Ghozali, 2011). Pada penelitian ini R2 menjelaskan

seberapa besar pengaruh lokasi dan suasana toko terhadap variabel keputusan

pembelian.
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Data

Toko Togamas Singaraja merupakan suatu usaha yang bergerak di bidang

penjualan buku serta ATK. Toko Buku Diskon Togamas didirikan pada 15

Desember 1990 oleh suami istri Johan Budhie Sava dan Swandayani. Dibangun

dengan konsep discount store (diskon seumur hidup), harga buku yang ditawarkan

setelah diskon jauh lebih murah dari toko buku modern pada umumnya. Dimulai

dari toko buku kecil dengan jumlah item sekitar 1000 judul buku dan luas toko 50

meter persegi dengan memanfaatkan ruang tamu, rumah tinggal di kota Malang,

Jawa Timur. Usaha Toko Buku Diskon ini berkembang dengan pesat, tumbuh dan

menjadi besar.

Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif kausal. Dalam penelitian ini

penarikan sampel yang digunakan adalah accidental sampling. Menurut Sugiyono

(2009:85). Accidental Sampling adalah teknik penentuan sampel berdasarkan

kebetulan, yaitu konsumen yang secara kebetulan/insidental bertemu dengan

peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan

ditemui itu cocok sebagai sumber data.

Pada saat seluruh data penelitian telah terkumpul, selanjutnya yaitu

dilakukan pembuatan instrumen berupa uji coba kuesioner kepada orang diluar

responden utama. Setelah itu dilakukan uji validitas dan reliabilitas terhadap

43
44

pernyataan yang terdapa pada uji coba kuesioner. Selanjutnya mengetahui nomor

butir dari pernyataan yang valid dan tak valid. Pernyataan yang tak valid di hapus

dari pernyataan dan yang valid selanjutnya diberikan kepada responden. Responden

yang akan diberikan kuesioner berjumlah 100 responden. Selanjutnya adalah

perhitungan statistik dengan menggunakan aplikasi SPSS 22.0 for Windows.

4.2 Hasil Penelitian

4.2.1 Hasil Uji Asumsi Klasik

Sebelum dilakukan analisis regresi linear berganda, terlebih dahulu

dilakukan uji asumsi klasik yang meliputi: (1) Uji Normalitas, (2) Uji

Multikolinearitas, (3) Uji Heteroskedastisitas.

(1) Uji Normalitas Data

Uji normalitas ini bertujuan untuk melakukan uji salah satu asumsi dasar

analisis regresi linear berganda, yakni variabel-variabel bebas dan teriakt harus

berdistribusi normal atau mendekati normal. Metode pengujian normal

tidaknya distribusi data dilakukan dengan menggunakan One-Sample

Kolmogorov Smirnov Test. Berdasarkan hasil pengujian normalitas data

menunjukkan nilai Asymp. Sig. (2-tailed) sebesar 0,198 dan tidak signifikan

pada 0,05 (0,198 > 0,05) menunjukkan bahwa residual terdistribusi secara

normal (Lampiran 06)

(2) Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas ini bertujuan untuk menguji, apakah pada model regresi

yang dibahas di awal terdapat korelasi antar variabel bebas. Kriteria suatu

model regresi memiliki problem multikolineritas berdasarkan Variance

Inflation Factor (VIF) dan Tolerance. Berdasarkan pengujian


45

Multikolinearitas (Lampiran 06) menunjukkan bahwa nilai tolerance sebesar

0,967 (lokasi), 0,967 (suasana toko) berada di atas nilai 0,10 dan nilai VIF

sebesar 1,034

(3) Uji Heteroskedastisitas

Pengujian heteroskedastisitas dilakukan dalam sebuah model regresi dengan

tujuan bahwa apakah suatu regresi tersebut terjadi ketidaksamaan varians dari

residual dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Cara yang dapat

dilakukan untuk menguji hteroskedastisitas adalah dengan menggunakan uji

Glejser. Berdasarkan hasil pengujian heteroskedastisitas (Lampiran 06) dapat

dilihat bahwa kedua variabel memiliki nilai Sig. > 0,05, yakni variabel lokasi

sebesar 0,512 dan variabel suasana toko sebesar 0,321 yang memiliki nilai

lebih besar dari 0,05 sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa tidak terlihat

gejala heteroskedastisitas atau dengan kata lain bersifat homoskedastisitas

4.2.2 Hasil Analisis Regresi Linear Berganda

Penelitian ini menggunakan model analisis regresi linear berganda guna

mengetahui pengaruh variabel bebas yakni lokasi dan suasana toko terhadap

variabel terikat keputusan pembelian dengan bantuan program aplikasi computer

Statistical Product and Service Solutions (SPSS) 22.0 for Windows (Lampiran 07),

maka digambarkan struktur pengaruh lokasi dan suasana toko terhadap keputusan

pembelian dapat dilihat pada Tabel 4.1 berikut


46

Tabel 4.1
Ringkasan Output SPSS Analisis Regresi Linier Berganda

Koefisien Koefisien
Variabel bebas Sig. r2
Regresi Korelasi (r)
Lokasi 0,413 0,000 0,413 0,171
Suasana Toko 0,568 0,000 0,568 0,323
Konstanta 1,512
Sig. F 0,000
R 0,652
R2 0,425
Sumber: Output SPSS (lampiran)

Berdasarkan Tabel 4.1 diperoleh nilai konstanta (a) sebesar 1,512. Nilai

koefisien regresi lokasi (β1) sebesar 0,413, serta nilai koefisien regresi suasana toko

(β2) sebesar 0,568. Sehingga persamaan regresi diformulasikan sebagai berikut:

Ŷ = 1,512 + 0,413X1 + 0,568X2

1) Berdasarkan persamaan regresi linier berganda diperoleh konstanta sebesar

1,512 yang artinya bahwa apabila variabel lokasi dan suasana toko nilainya

sama dengan nol, maka keputusan pembelian sebesar 1,512.

2) Nilai koefisien lokasi adalah sebesar 0,413 yang bertanda positif, ini memiliki

arti bahwa lokasi naik satu satuan maka variabel keputusan pembelian

mengalami kenaikan sebesar 0,413 sehingga menjadi 1,925 dengan asumsi

variabel lain bersifat tetap.

3) Nilai koefisien suasana toko adalah sebesar 0,568 yang bertanda positif, ini

memiliki arti bahwa apabila nilai suasana toko naik satu satuan maka variabel

keputusan pembelian mengalami kenaikan sebesar 0,568 sehingga menjadi 2,08

dengan asumsi variabel lain bersifat tetap


47

4.2.3 Pengujian Hipotesis

4.2.3.1 Pengaruh Lokasi dan Suasana Toko Terhadap Keputusan

Pembelian

Hipotesis penelitian yang pertama adalah “ada pengaruh lokasi dan suasana

toko terhadap keputusan pembelian”. Berdasarkan hasil penelitian dengan bantuan

aplikasi SPSS 22.0 for windows, hasil pada Lampiran 07 menyatakan bahwa Ho

ditolak yang berarti ada pengaruh simultan dari lokasi dan suasana toko terhadap

keputusan pembelian. Besar hubungan pengaruh lokasi dan suasana toko terhadap

keputusan pembelian yaitu sebesar 0,652 dan sumbangan pengaruhnya sebesar

0,425 (42,5%) sedangkan sisanya dipengaruhi oleh variabel lain sebesar 0,348

(34,8%). Hal ini mengidentifikasikan bahwa variabel lokasi dan suasana toko

secara bersama-sama berperan dalam upaya untuk meningkatkan keputusan

pembelian.

4.2.3.2 Pengaruh Lokasi terhadap Keputusan Pembelian

Hipotesis yang kedua adalah “ada pengaruh lokasi terhadap keputusan

pembelian”. Hasil pada Lampiran 07 menyatakan bahwa HO ditolak berarti ada

pengaruh parsial dari lokasi terhadap keputusan pembelian yaitu sebesar 0,413 dan

sumbangan pengaruh sebesar 0,171 (17,1%). Hal ini berarti lokasi berperan positif

dalam upaya untuk meningkatkan keputusan pembelian di Togamas Siingaraja.

4.2.3.3 Pengaruh Suasana Toko terhadap Keputusan Pembelian

Hipotesis ketiga dalam penelitian ini adalah “ada pengaruh suasana toko terhadap

keputusan pembelian”. Hasil pada Lampiran 07 menyatakan bahwa HO ditolak yang

berarti ada pengaruh parsial dari suasana toko terhadap keputusan pembelian yaitu

sebesar 0,568 dan sumbangan pengaruhnya sebesar 0,323 (32,3%). Temuan hasil
48

penelitian ini memberikan makna suasana toko berperan positif dan juga

meningkatkan keputusan pembelian di Togamas Singaraja.

4.2.3.4 Koefisien Determinasi (R2)

Berdasarkan hasil perhitungan yang telah dilakukan menggunakan SPSS

untuk menguji koefisien determinasi dari data kuesioner yang telah diolah yang

ditunjukan oleh Lampiran 07 adalah menunjukan nilai (R2) adalah 0,425 nilai

tersebut cukup jauh dari 1 (satu) yang berarti variabel lokasi dan suasana toko

memberikan hanya sebagian informasi yang dibutuhkan untuk pemprediksi

variabel keputusan pembelian atau dapat diartikan bahwa variabel lokasi dan

suasana toko memberikan pengaruh sebesar 42,5% terhadap keputusan

pembelian pada Togamas Singaraja, sementara sisanya 0,575 (57,5%)

dipengaruhi oleh sebab lain di luar model.

4.3 Pembahasan Hasil Penelitian


Hasil pengujian menunjukan bahwa variabel lokasi dan suasana toko

berpengaruh terhadap keputusan pembelian sebesar 42,5 %. Pada uji F (simultan)

yang menunjukkan nilai p-value adalah 0,000 yang menunjukkan p-value < α 0,05

artinya hipotesis Ha pada uji tersebut diterima, yaitu ada pengaruh yang signifikan

antara variabel lokasi dan suasana toko terhadap keputusan pembelian. Pengaruh

lokasi dan suasana toko terhadap keputusan pembelian pada Togamas Singaraja

menunjukkan bahwa pada umumnya pelanggan belum dapat menentukan apakah

sepenuhnya tertarik memberikan rekomendasi toko buku dan ATK Togamas

Singaraja kepada orang lain. Pelanggan pada umumnya belum dapat menentukan

apakah akan melakukan pembelian ulang secara berkelanjutan, dan pelanggan juga
49

belum sepenuhnya mendapat produk yang berkualitas di Togamas Singaraja serta

ada peluang bahwa pelanggan akan tertarik pada tawaran pesaing. Namun juga

terdapat sebagian jumlah pelanggan yang sudah terbiasa melakukan pembelian

ulang pada Togamas Singaraja, serta ada sebagian kecil jumlah pelanggan yang

merasa tidak setuju untuk melakukan pembelian ulang di Togamas Singaraja.

Berdasarkan hasil pengujian variabel lokasi terhadap keputusan pembelian

pada Togamas Singaraja menunjukkan bahwa lokasi berpengaruh positif signifikan

terhadap keputusan pembelian. Dapat dilihat dari hasil uji hipotesis yaitu uji t

(parsial) yang menunjukan nilai p-value dari variabel lokasi adalah 0,000 yang

menunjukan p-value < α 0,05, maka Ha diterima yaitu ada pengaruh yang signifikan

antara variabel lokasi terhadap keputusan pembelian. Besar sumbangan pengaruh

parsial dari lokasi terhadap keputusan pembelian pada Togamas Singaraja adalah

17,1%. Pemilihan lokasi yang cukup strategis membuat pelanggan memilih

Togamas sebagai tempat perbelanjaannya, dapat disimpulkan bahwa lokasi

berpengaruh cukup tinggi dan positif terhadap keputusan pembelian untuk tetap

setia berbelanja di Togamas Singaraja. Faktor lokasi akan mempengaruhi

kesuksesan sebuah bisnis. Toko yang berada di tempat yang strategis dan juga

mempunyai lahan parkir yang luas memudahkan akses bagi calon konsumen untuk

memenuhi kebutuhannya dan akan memberi sebuah keuntungan tersendiri bagi

sebuah usaha untuk secara tidak langsung mempengaruhi keputusan pembelian

konsumen. Faktor lokasi akan mempengaruhi kesuksesan sebuah bisnis. Konsumen

selalu mempertimbangkan untuk membeli dengan melihat faktor lokasi, karena

lokasi yang strategis berkaitan terhadap keputusan pembelian pelanggan untuk

membeli atau mengunakan suatu produk (Akhmad, 1996).


50

Berdasarkan hasil pengujian variabel suasana toko terhadap keputusan

pembelian pada Togamas Singaraja menunjukan bahwa suasana toko berpengaruh

positif signifikan pada keputusan pembelian baik secara parsial maupun simultan.

Terlihat dari hasil uji hipotesis yaitu uji t (parsial) yang menunjukan nilai p-value

dari variabel suasana toko adalah 0,000 yang menunjukan p-value < α 0,05 maka

Ha diterima, yaitu ada pengaruh yang signifikan antara variabel suasana toko

terhadap keputusan pembelian. Besar sumbangan pengaruh parsial dari suasana

toko terhadap keputusan pembelian pada Togamas Singaraja adalah 32,3%. Hasil

dari penelitian ini didukung oleh teori dari Menurut Levy & Weitz (2007) Store

Atmosphere bertujuan untuk menarik perhatian konsumen untuk berkunjung,

memudahkan mereka untuk mencari barang yang dibutuhkan, memotivasi mereka

untuk membuat perencanaan secara mendadak, mempengaruhi mereka untuk

melakukan pembelian, dan memberikan kepuasan dalam berbelanja. Dengan

demikian, dapat disimpulkan bahwa Store Atmosphere yang dilaksanakan dengan

baik akan memberikan pengaruh positif terhadap keputusan pembelian oleh

konsumen. Pada variabel suasana toko hendak adanya peningkatan agar pengaruh

suasana toko yang diberikan kepada pelanggan terhadap Togamas Singaraja lebih

baik lagi. Artinya bahwa perusahaan tidak hanya menciptakan transaksi untuk

keberhasilan pemasarannya saja, akan tetapi perusahaan juga harus merencanakan

dan menata suasana toko yang bersih dan rapi agar menarik minat konsumen untuk

berbelanja. Oleh karena itu perusahaan perlu membuat inovasi baru dalam hal

merancang suasana toko agar calon konsumen tidak jenuh dengan keadaan fisik

toko tersebut.
51

4.4 Implikasi
Berdasarkan hasil penelitian ini maka terbukti bahwa variabel lokasi dan

suasana toko memiliki pengaruh terhadap keputusan pembelian pada Togamas

Singaraja. Secara lebih spesifik menunjukkan bahwa penerapan perencanaan lokasi

dan suasana toko yang dilakukan secara tepat akan mampu menciptakan

keputusan pembelian untuk berbelanja di Togamas Singaraja. Hal ini

dikarenakan konsumen memiliki kebutuhan dan keinginan yang berbeda-beda

dan hendaknya Togamas Singaraja juga tidak hanya menciptakan transaksi

dalam tujuan mencapai keberhasilan pemasarannya saja akan tetapi harus

memilih lokasi dan merancang suasana toko yang baik dan efektif. Implikasi

penelitin ini secara lengkap dapat diuraikan sebagai berikut:

(1) Lokasi dengan Keputusan Pembelian pada Togamas Singaraja harus

berusaha untuk mencari dan memilih lokasi toko yang tepat dan strategis,

terbukti terdapat pelanggan yang masih mengeluh dan belum puas dengan

letak toko yang tidak terlihat jelas dari jalan raya dan juga di wilayah

pertokoan yang ditempati Togamas Singaraja, Togamas Singaraja sendiri

berlokasi di sudut sebelah utara pertokoan tersebut. Hal tersebut diindikasi

menyebabkan pelanggan menjadi kurang menarik untuk berkunjung dan

berbelanja, maka Togamas Singaraja didalam pemilihan lokasi harus memilih

dengan melihat indikator lokasi menurut Tjiptono (2000:41-42) yang

pertama akses yang berarti lokasinya mudah dilalui transportasi umum, yang

kedua yaitu visibilitas lokasi terlihat jelas dari tepi jalan, kemudian tempat
52

parker yang luas dan nyaman, yang keempat ekspansi yakni tersedia lahan

untuk perluasan usaha, dan yang terakhir lingkungan yang mendukung.

(2) Suasana Toko dengan Keputusan Pembelian pada Togamas Singaraja

Dalam merencanakan dan merancang suasana toko yang rapi dan bersih demi

membuat konsumen tertarik yang dapat menguntungkan bagi kedua belah

pihak sebaiknya pihak pengelola Togamas Singaraja selalu merubah suasana

toko dalam periode tertentu agar tidak membuat konsumen jenuh dengan

suasana toko yang terlalu lama menjemukan sehingga terjadi nuansa baru dan

konsumen kembali nyaman dalam melakukan perbelanjaannya. Dalam hal ini

pihak Togamas Singaraja dirasa kurang mendapat ide baru dalam menerapkan

hal tersebut, karena dari data penjualan yang ada terbukti jumlahnya fluktuatif

yang menandakan konsumen jenuh dengan Togamas Singaraja dan mungkin

saja berpaling ke perusahaan lain yang lebih menarik hati konsumen.


BAB V
PENUTUP

5.1 Rangkuman
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh lokasi dan

suasana toko terhadap keputusan pembelian pada Togamas Singaraja. Pengertian

keputusan pembelian menurut Kotler & Armstrong (2001: 226) adalah tahap dalam

proses pengambilan keputusan pembeli di mana konsumen benar-benar membeli.

Pengambilan keputusan merupakan suatu kegiatan individu yang secara langsung

terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan barang yang ditawarkan.

Sedangkan lokasi adalah letak toko atau pengecer pada daerah yang strategis

sehingga dapat memaksimumkan laba. Lokasi adalah suatu tempat dimana

perusahaan itu melakukan kegiatan fisik, dan Menurut Berman dan Evans (2007),

sausana toko merupakan karakteristik fisik toko yang dapat menunjukkan kesan

(image) toko dan menarik konsumen. Suasana toko dapat digambarkan sebagai

perubahan terhadap perencanaan lingkungan pembelian yang menghasilkan efek

emosional khusus yang dapat menyebabkan konsumen melakukan tindakan

pembelian.

Menurut Akhmad (1996:19), lokasi merupakan tempat yang strategis

dimana konsumen dapat menjangkau tempat usaha (tempat makan, pusat

perbelanjaan, dan lainnya) dengan mudah, aman dan memiliki tempat parkir yang

luas. Berbagai jenis toko retail khususnya toko Alat Tulis Kantor (ATK) gencar

53
54

menerapkan suasana toko yang nyaman sebagai strategi pemasarannya. Hal

tersebut dikarenakan bahwa suasana toko mampu memberikan efek pada perilaku

konsumen untuk melakukan pembelian pada suatu toko ATK. Kotler (2001:54)

serta subjek dalam penelitian ini adalah kosumen Togamas Singaraja. Objek

penelitian adalah lokasi dan suasana toko. Sampel dalam penelitian ini adalah 100

konsumen yang pernah berbelanja di Togamas Singaraja lebih dari 3 kali dan

berusia 5 hingga 55 tahun. Teknik Penarikan sampel dalam penelitian ini adalah

accidental sampling. Metode pengumpulan data yang dipergunakan dalam

penelitian ini adalah kuesioner, melalui penyebaran angket untuk diisi langsung

oleh responden. Sumber data dalam penelitian ini adalah data primer. Instrumen

pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan pengukuran skala likert.

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah keputusan pembelian (Y). Sedangkan

variabel bebas dalam penelitian ini adalah lokasi (X1), dan suasana toko (X2).

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif

kausal. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi

linier berganda. Adapun tahapan pengujian dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

(1) Tahap uji coba kuesioner, yaitu: uji validitas dan uji reliabilitas, (2) Tahap Uji

Statisik, yaitu: Uji Asumsi Klasik (Uji Normalitas, Uji Multikolinearitas, Uji

Heteroskedastisitas) dan Analisis Regresi Linier Berganda (3) Pengujian Koefisien

Persamaan Regresi, yaitu: uji t (Uji Simultan) dan uji F (Uji Parsial), (4) Pengujian

Koefisien Determinasi (R2).

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa variabel lokasi dan suasana toko

memberikan pengaruh terhadap keputusan pembelian sebesar 42,5%. Pada

penelitian ini secara simultan lokasi dan suasana toko berbengaruh signifikan
55

terhadap keputusan pembelian dan secara parsial variabel lokasi dan suasana toko

juga berbengaruh positif signifikan terhadap keputusan pembelian yaitu

memberikan sumbangan pengaruh sebesar 17,1% untuk lokasi, dan 32,3% untuk

suasana toko.

5.2 Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka diperoleh kesimpulan

sebagai berikut:

(1)Lokasi dan Suasana Toko berpengaruh signifikan secara simultan terhadap

keputusan pembelian. Lokasi dan suasana toko berpengaruh terhadap keputusan

pembelian sebesar 65,2% dan sementara 34,8% dipengaruhi oleh sebab lain di

luar model.

(2)Lokasi berpengaruh positif signifikan terhadap keputusan pembelian, lokasi

menyumbangkan pengaruh yaitu sebesar 17,1% terhadap keputusan pembelian

di Togamas Singaraja

(3)Suasana toko berpengaruh berpengaruh positif signifikan terhadap keputusan

pembelian, suasana toko menyumbangkan pengaruh tertinggi yaitu sebesar

32,3% terhadap keputusan pembelian di Togamas Singaraja

5.3 Saran
Berdasarkan kesimpulan yang telah dijelaskan diatas maka untuk mencapai maksud

dan tujuan dalam berinovasi dan meningkatkan lokasi dan suasana toko yang

berpengaruh dalam meningkatkan keputusan pembelian pada Togamas Singaraja,

maka penulis mengajukan beberapa saran sebagai berikut:


56

(1) Walaupun pengaruh lokasi sudah baik, penulis menyarankan kepada pengelola

Togamas Singaraja agar tidak membuat lokasi toko yang ada pada saat ini

terganggu, atau diharapkan juga pengelola Togamas Singaraja dapat membuka

cabang di tempat lain yang lokasinya lebih baik dengan tujuan memperluas

wilayah usaha.

(2) Dari hasil penelitian berdasarkan tanggapan responden mengenai suasana toko,

penulis harap suasana toko yang terdapat pada Togamas Singaraja seperti

kenyamanan, tidak ada suara yang bising dan sebagainya merupakan hal yang

harus dijaga dan di tingkatkan, sehingga diharapkan kepada pengelola

Togamas Singaraja agar selalu mengutamakan suasana toko yang diciptakan.

Togamas Singaraja juga perlu memperhatikan pencahayaan yang

bagaimanakah yang baik untuk Togamas Singaraja, untuk itu peneliti juga

menyarankan agar pencahayaan perlu diperhatikan dan pencahayaan seperti

apa yang mampu membuat para konsumen nyaman dengan tidak terlalu terang

ataupun tidak terlalu redup. Dalam membangun sebuah toko buku dan ATK

sangat perlu memperhatikan aroma di dalam ruangan, dimana jika sebuah toko

memiliki aroma yang kurang sedap maka konsumen tidak akan betah berlama-

lama di toko tersebut, maka dari itu penulis juga menyarankan kepada

pengelola Togamas Singaraja agar mempertahankan aroma pada ruangan

tertentu.

(3) Saran untuk penelitian selanjutnya agar penelitian yang dilakukan tidak hanya

dalam hal lokasi dan suasana toko, namun dapat lebih dikembangkan lagi,

seperti menambah variabel yang mempunyai hubungan dengan lokasi dan


57

suasana toko yang sama-sama memiliki pengaruh terhadap keputusan

pembelian.
58

DAFTAR RUJUKAN

Antyadika, Bonaventura Efrian. 2012. Analisis Pengaruh Lokasi, Harga, Dan


Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pembelian (Studi Pada Wong Art
Bakery&Café Semarang),

Aji, Rafli Ibrahim. 2016. Pengaruh Store Atmosphere Dan Lokasi Terhadap
Proses Keputusan Pembelian Konsumen Fj Café Bandung (Survei Pada
Konsumen Fj Café Bandung).

Arsyadani, Atiq. 2015. Pengaruh Harga Dan Keragaman Produk Terhadap


Keputusan Pembelian Di Minimarket Kopma Iain Walisongo Semarang

Fahimah, Achmad Fauzi DH dan Kadarisman, Hidayat. 2015. Pengaruh Store


Atmosphere Terhadap Keputusan Pembelian (Survei Pada Pengunjung di
Madam Wang Street Garden Café Malang). Jurnal Administrasi Bisnis
(JAB), Vol. 28

Febryanda, 2017. Analisis Pengaruh Store Atmosphere, Location, Dan Price


Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Carrefour Ciledug

Ghazali, M Rizwar. 2010. Analisis Pengaruh Lokasi, Promosi Dan Kualitas


Layanan Terhadap Keputusan Membeli,

Islam, Abdul Kadir. 2017. Pengaruh Pertumbuhan Minimarket Terhadap Minat


dan Kebiasaan Belanja Masyarakat di Kelurahan Tamamaung Kota
Makassar,

Meldarianda, Resti, Henky Lisan S. 2010. Pengaruh Store Atmosphere Terhadap


Minat Beli Konsumen Pada Resort Café Atmosphere Bandung. Jurnal
Bisnis dan Ekonomi (JBE), Vol. 17, No. 2, Hal. 97-108

Mardhikasari, Esti Theresia, 2014. Pengaruh Store Atmosphere, Lokasi Toko, Dan
Keragaman Produk Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Mirota
Kampus

Matadji, Muhammad Demas Nurdiansyah, 2016. Pengaruh Kualitas Layanan,


Harga Dan Atmosfer Toko Terhadap Kepuasan Pelanggan Toko Buku
Togamas Gajah Mada Sidoarjo, Jurnal Ekonomi Manajemen Vol. 1, No.1,
Hal 29-44

Putri, Yunida Tria. 2017. Pengaruh Keragaman Produk Dan Kualitas Produk
Terhadap Keputusan Pembelian Pada Mc Donald’s Kedaton Di Bandar
Lampung
59

Poeloe, Ravel, Jantje L. Sepang dan Reitty L. Samadi. 2016 . Pengaruh Bauran
Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian Mobil Pada PT. Astra
International TBK, Daihatsu Manado, Jurnal EMBA, Vol. 4, No. 2, Hal.
1037-1045

Pratomo, Bramantyo Wahyu. 2017. Pengaruh Store Atmosphere Terhadap


Shopping Emotion dan Impulse Buying, Jurnal Administrasi Bisnis (JAB),
Vol. 50

Setianingsih, Nur Fajar, Nurhadi 2016. Pengaruh Persepsi Harga, Keragaman


Produk, dan Suasana Toko Terhadap Keputusan Pembelian

Siahaan, Hetty Maria. 2013. Analisis Pengaruh Produk Harga dan Lokasi
Terhadap Keputusan Pembelian (Studi Kasus Pada Toko Buku Togamas
Bangkong Semarang)

Wibowo, Bangun Adi. 2015. Pengaruh Suasana Toko, Promosi Dan Lokasi
Terhadap Minat Beli Di Planet Distro Kota Banjarnegara

Yunda, Citra Faizah Putri. 2014. Analisis Pengaruh Lokasi, Persepsi Harga, dan
Produk Terhadap Keputusan Pembelian (Studi Kasus Pada Waroeng
Cowek Ireng Cabang Tusam Semarang)
60

LAMPIRAN
61

Lampiran 01. Kuesioner Penelitian

UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA


FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN MANAJEMEN

Kepada
Yth. Bapak/Ibu/Saudara/i Konsumen Togamas Singaraja
Di Tempat
Hal : Pengisian Kuesioner

Dengan Hormat,
Bapak/Ibu/Saudara/i konsumen Togamas Singaraja, sehubungan dengan
penelitian yang saya lakukan dalam menyelesaikan studi di Universitas Pendidikan
Ganesha, saya mohon dengan hormat kesediannya meluangkan sedikit waktu untuk
mengisi kuesioner ini. Kuesioner ini bertujuan untuk memperoleh data yang
digunakan untuk mengetahui pengaruh lokasi dan suasana toko terhadap keputusan
pembelian pada Togamas Singaraja. Diharapkan agar Bapak/Ibu/Saudara/i
berkenan untuk menjawab seluruh pertanyaan yang ada dengan jujur. Atas kerja
sama dan partisipasinya yang diberikan saya ucapkan terimakasih.

Hormat Saya,

Komang Taksu Pranata


62

KUESIONER PENELITIAN
PENGARUH LOKASI DAN SUASANA TOKO TERHADAP KEPUTUSAN
PEMBELIAN PADA TOGAMAS SINGARAJA

I. Petunjuk pengisian
Responden yang terhormat bersama ini saya memohon kesedian
saudara/i untuk meluangkan waktu sebentar untuk mengisi data
kuesioner ini. Informasi yang anda berikan merupakan bantuan yang
sangat berarti dalam menyelesaikan tugas akhir (skripsi) saya.
Oleh karena itu kepada responden, saya sebagai peneliti
mengharapkan:
1. Mohon dengan hormat bantuan saudara/i untuk menjawab setiap
pernyataan yang ada dengan sejujur-jujurnya.
2. Pilih jawaban dengan member tanda check (  ) pada jawaban
yang paling sesuai menurut anda :
Keterangan :
a. SS untuk menjawab Sangat Sesuai
b. S untuk menjawab Sesuai
c. CS untuk menjawab Cukup Sesuai
d. TS untuk menjawab Tidak Sesuai
e. STS untuk menjawab Sangat Tidak Sesuai

II. IDENTITAS RESPONDEN


1. Nama :
2. Alamat :
3. Jenis Kelamin :
4. Pekerjaan : PNS Pegawai Swasta Lainnya
Wiraswasta Mahasiswa/pelajar

5. Frekuensi kunjungan anda berbelanja di Togamas Singaraja dalam 6


Bulan Terakhir :

1-2 kali 5-6 kali

3-4 kali > 6 kali


63

A. Daftar Pernyataan Variabel Lokasi (X1)

STS TS CS S SS
No Pernyataan
1 2 3 4 5
1. Lokasi Togamas Singaraja di Jalan Kartini
mudah untuk dijangkau
2. Togamas Singaraja terlihat jelas dari jalan raya
3. Lahan parkir Togamas Singaraja luas
4. Togamas Singaraja memiliki bangunan yang
luas
5. Lingkungan sekitar di Togamas Singaraja
nyaman

B. Daftar Pernyataan Suasana Toko (𝑿𝟐 )

STS TS CS S SS
No Pernyataan
1 2 3 4 5
6. Eksterior/ bagian luar Togamas Singaraja
menarik perhatian

7. Interior/ bagian dalam Togamas Singaraja


menarik perhatian
8. Tata letak rak Togamas Singaraja rapi

9. Tanda-tanda informasi tersedia dengan baik di


Togamas Singaraja

Daftar Pernyataan Keputusan Pembelian (Y)

STS
TS CS S SS
No Pernyataan
1 2 3 4 5
10. Togamas Singaraja memiliki produk yang
berkualitas

11. Bersedia terbiasa membeli produk di Togamas


Singaraja secara terus menerus.
12. Bersedia Merekomendasikan produk
Togamas Singaraja kepada orang lain
13. Bersedia melakukan pembelian ulang di
Togamas Singaraja

TERIMAKASIH
64

Lampiran 02. Rentangan Skor Kuesioner


KETENTUAN SKOR TERTINGGI, SKOR TERENDAH, DAN INTERVAL
RENTANGAN SKOR KUESIONER AWAL
Ketentuan Skor tertinggi, skor Terendah dan Interval Rentangan Skor
Kuesioner Awal (Lokasi)

1) Apabila Jawaban SS diberikan skor 5


2) Apabila Jawaban S diberikan skor 4
3) Apabila Jawaban CS diberikan skor 3
4) Apabila Jawaban TS diberikan skor 2
5) Apabila Jawaban STS diberikan 1
a. Skor tertinggi = nilai tertinggi x jumlah pertanyaan x jumlah responden.
b. Skor terendah = nilai terendah x jumlah pertanyaan x jumlah responden.

Nilai tertinggi =5
Nilai terendah =1
Jumlah responden =1
Jumlah pertanyaan =5
Skor tertinggi = 5 x 5 x 1 = 25
Skor terendah =1x5x1=5
Interval = skor tertinggi – skor terendah = 25 – 5 = 5
Kategori 5

Rentang Skor Variabel Lokasi


Rentang Skor Keterangan Responden
30-35 Sangat Tinggi
24-29 Tinggi
17-23 Sedang
11-16 Rendah
5-10 Sangat Rendah
65

Ketentuan Skor tertinggi, Skor Terendah, dan Interval Rentangan Skor


Kuesioner Awal (Lokasi) Secara Total.

1) Apabila Jawaban SS diberikan skor 5


2) Apabila Jawaban S diberikan skor 4
3) Apabila Jawaban CS diberikan skor 3
4) Apabila Jawaban TS diberikan skor 2
5) Apabila Jawaban STS diberikan 1
a. Skor tertinggi = nilai tertinggi x jumlah pertanyaan x jumlah responden.
b. Skor terendah = nilai terendah x jumlah pertanyaan x jumlah responden.
Nilai tertinggi =5
Nilai terendah =1
Jumlah responden = 10
Jumlah pertanyaan =5
Skor tertinggi = 5 x 5 x 10 = 250
Skor terendah = 1 x 5 x 10 = 50
Interval = skor tertinggi – skor terendah = 200 – 50 = 30
Kategori 5

Rentang Skor Variabel Suasana Toko secara total


Rentang Skor Keterangan Responden
174-204 Sangat Tinggi
143-173 Tinggi
112-142 Sedang
81-111 Rendah
50-80 Sangat Rendah

Ketentuan Skor tertinggi, skor Terendah dan Interval Rentangan Skor


Kuesioner Awal (Suasana Toko)

6) Apabila Jawaban SS diberikan skor 5


7) Apabila Jawaban S diberikan skor 4
8) Apabila Jawaban CS diberikan skor 3
66

9) Apabila Jawaban TS diberikan skor 2


10) Apabila Jawaban STS diberikan 1
c. Skor tertinggi = nilai tertinggi x jumlah pertanyaan x jumlah responden.
d. Skor terendah = nilai terendah x jumlah pertanyaan x jumlah responden.

Nilai tertinggi =5
Nilai terendah =1
Jumlah responden =1
Jumlah pertanyaan =4
Skor tertinggi = 5 x 4 x 1 = 20
Skor terendah =1x4x1=4
Interval = skor tertinggi – skor terendah = 20 - 4 = 3,2 (3)
Kategori 5

Rentang Skor Variabel Suasana Toko


Rentang Skor Keterangan Responden
20-23 Sangat Tinggi
16-19 Tinggi
12-15 Sedang
8-11 Rendah
4-7 Sangat Rendah

Ketentuan Skor tertinggi, Skor Terendah, dan Interval Rentangan Skor


Kuesioner Awal (Suasana Toko) Secara Total.
6) Apabila Jawaban SS diberikan skor 5
7) Apabila Jawaban S diberikan skor 4
8) Apabila Jawaban CS diberikan skor 3
9) Apabila Jawaban TS diberikan skor 2
10) Apabila Jawaban STS diberikan 1
c. Skor tertinggi = nilai tertinggi x jumlah pertanyaan x jumlah responden.
d. Skor terendah = nilai terendah x jumlah pertanyaan x jumlah responden.
67

Nilai tertinggi =5
Nilai terendah =1
Jumlah responden = 10
Jumlah pertanyaan =3
Skor tertinggi = 5 x 4 x 10 = 200
Skor terendah = 1 x 4 x 10 = 40
Interval = skor tertinggi – skor terendah = 200 – 40 = 32
Kategori 5

Rentang Skor Variabel Suasana Toko secara total


Rentang Skor Keterangan Responden
172-204 Sangat Tinggi
139-171 Tinggi
106-138 Sedang
73-105 Rendah
40-72 Sangat Rendah

Ketentuan Skor tertinggi, skor Terendah dan Interval Rentangan Skor


Kuesioner Awal variable (Keputusan Pembelian)

11) Apabila Jawaban SS diberikan skor 5


12) Apabila Jawaban S diberikan skor 4
13) Apabila Jawaban CS diberikan skor 3
14) Apabila Jawaban TS diberikan skor 2
15) Apabila Jawaban STS diberikan 1
e. Skor tertinggi = nilai tertinggi x jumlah pertanyaan x jumlah
responden.
f. Skor terendah = nilai terendah x jumlah pertanyaan x jumlah
responden.

Nilai tertinggi =5
Nilai terendah =1
Jumlah responden =1
68

Jumlah pertanyaan =4
Skor tertinggi = 5 x 4 x 1 = 20
Skor terendah =1x4x1=4
Interval = skor tertinggi – skor terendah = 20-4 = 3,2 (3)
Kategori 5

Rentang Skor Variabel Keputusan Pembelian


Rentang Skor Keterangan Responden
20-23 Sangat Tinggi
16-19 Tinggi
12-15 Sedang
8-11 Rendah
4-7 Sangat Rendah

Ketentuan Skor tertinggi, Skor Terendah, dan Interval Rentangan Skor


Kuesioner Awal (Keputusan Pembelian) Secara Total.
11) Apabila Jawaban SS diberikan skor 5
12) Apabila Jawaban S diberikan skor 4
13) Apabila Jawaban CS diberikan skor 3
14) Apabila Jawaban TS diberikan skor 2
15) Apabila Jawaban STS diberikan 1
e. Skor tertinggi = nilai tertinggi x jumlah pertanyaan x jumlah responden.
f. Skor terendah = nilai terendah x jumlah pertanyaan x jumlah responden.
Nilai tertinggi =5
Nilai terendah =1
Jumlah responden = 10
Jumlah pertanyaan =4
Skor tertinggi = 5 x 4 x 10 = 200
Skor terendah = 1 x 4 x 10 = 40
Interval = skor tertinggi – skor terendah = 200 – 40 = 32
Kategori 5
69

Rentang Skor Variabel Lokasi secara total


Rentang Skor Keterangan Responden
172-204 Sangat Tinggi
139-171 Tinggi
106-138 Sedang
73-105 Rendah
40-72 Sangat Rendah
70

Lampiran 03. Kuesioner Penelitain


KETENTUAN SKOR TERTINGGI, SKOR TERENDAH, DAN INTERVAL
RENTANGAN SKOR KUESIONER PENELITIAN
Ketentuan Skor tertinggi, skor Terendah dan Interval Rentangan Skor
Kuesioner (Lokasi)
16) Apabila Jawaban SS diberikan skor 5
17) Apabila Jawaban S diberikan skor 4
18) Apabila Jawaban CS diberikan skor 3
19) Apabila Jawaban TS diberikan skor 2
20) Apabila Jawaban STS diberikan 1
g. Skor tertinggi = nilai tertinggi x jumlah pertanyaan x jumlah
responden.
h. Skor terendah = nilai terendah x jumlah pertanyaan x jumlah
responden.

Nilai tertinggi =5
Nilai terendah =1
Jumlah responden =1
Jumlah pertanyaan =5
Skor tertinggi = 5 x 5 x 1 = 2500
Skor terendah = 1 x 5 x 1 = 500
Interval = skor tertinggi – skor terendah = 2500 – 500 = 400
Kategori 5
Rentang Skor Variabel Lokasi
Rentang Skor Keterangan Responden
2100 – 2500 Sangat Tinggi
1700 – 2101 Tinggi
1300 – 1701 Sedang
900 – 1301 Rendah
500 – 901 Sangat Rendah
71

Ketentuan Skor tertinggi, skor Terendah dan Interval Rentangan Skor


Kuesioner (Suasana Toko) Secara Total
21) Apabila Jawaban SS diberikan skor 5
22) Apabila Jawaban S diberikan skor 4
23) Apabila Jawaban CS diberikan skor 3
24) Apabila Jawaban TS diberikan skor 2
25) Apabila Jawaban STS diberikan 1
i. Skor tertinggi = nilai tertinggi x jumlah pertanyaan x jumlah responden.
j. Skor terendah = nilai terendah x jumlah pertanyaan x jumlah responden.

Nilai tertinggi =5
Nilai terendah =1
Jumlah responden =1
Jumlah pertanyaan =4
Skor tertinggi = 5 x 4 x 100 = 2000
Skor terendah = 1 x 4 x 100 = 400
Interval = skor tertinggi – skor terendah = 2000 - 400 = 320
Kategori 5

Rentang Skor Variabel Suasana Toko


Rentang Skor Keterangan Responden
1680 – 2000 Sangat Tinggi
1360 – 1681 Tinggi
1040 – 1361 Sedang
720 – 1041 Rendah
400 – 721 Sangat Rendah
72

Ketentuan Skor tertinggi, skor Terendah dan Interval Rentangan Skor


Kuesioner Awal variable (Keputusan Pembelian)
26) Apabila Jawaban SS diberikan skor 5
27) Apabila Jawaban S diberikan skor 4
28) Apabila Jawaban CS diberikan skor 3
29) Apabila Jawaban TS diberikan skor 2
30) Apabila Jawaban STS diberikan 1
k. Skor tertinggi = nilai tertinggi x jumlah pertanyaan x jumlah
responden.
l. Skor terendah = nilai terendah x jumlah pertanyaan x jumlah
responden.

Nilai tertinggi =5
Nilai terendah =1
Jumlah responden =1
Jumlah pertanyaan =4
Skor tertinggi = 5 x 4 x 100 = 2000
Skor terendah = 1 x 4 x 100 = 400
Interval = skor tertinggi – skor terendah = 2000 - 400 = 320
Kategori 5

Rentang Skor Variabel Keputusan Pembelian


Rentang Skor Keterangan Responden
1680 – 2000 Sangat Tinggi
1360 – 1681 Tinggi
1040 – 1361 Sedang
720 – 1041 Rendah
400 – 721 Sangat Rendah
73

Lampiran 04. Tabulasi Hasil Kuesioner

Lokasi

NO. Total
X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5
X1

1 3 3 3 3 3 15
2 2 2 2 2 2 10
3 4 3 3 3 4 17
4 3 3 3 3 3 15
5 5 5 5 5 5 25
6 5 5 5 5 5 25
7 4 4 4 4 4 20
8 3 3 3 3 3 15
9 3 3 3 3 3 15
10 3 3 3 3 3 15
11 2 2 2 2 2 10
12 4 4 4 4 4 20
13 5 5 5 5 5 25
14 4 4 3 3 4 18
15 3 3 3 3 3 15
16 2 2 2 2 2 10
17 3 3 3 3 3 15
18 3 3 3 3 3 15
19 4 4 4 4 4 20
20 4 4 5 4 4 21
21 3 3 3 3 3 15
22 3 3 3 3 3 15
23 4 4 4 4 4 20
24 5 5 5 5 5 25
25 4 4 4 4 4 20
26 4 4 4 4 4 20
27 4 4 4 4 4 20
28 5 5 5 5 4 24
29 3 3 3 3 3 15
30 4 4 4 4 4 20
31 2 2 2 2 3 11
32 4 4 4 4 4 20
33 2 2 2 2 2 10
34 5 5 5 5 4 24
35 4 4 4 4 4 20
74

36 4 4 4 4 4 20
37 3 3 3 3 3 15
38 5 5 5 5 5 25
39 3 3 3 3 3 15
40 4 4 4 4 4 20
41 4 4 4 4 4 20
42 3 3 3 3 3 15
43 3 3 3 3 4 16
44 5 5 5 5 5 25
45 3 3 3 3 3 15
46 4 3 3 3 3 16
47 4 4 4 3 4 19
48 3 4 4 4 4 19
49 3 4 3 3 4 17
50 3 3 3 3 4 16
51 3 3 3 4 4 17
52 4 4 4 4 4 20
53 4 4 4 4 4 20
54 4 3 4 3 4 18
55 4 4 4 4 4 20
56 5 5 5 5 5 25
57 4 4 4 4 4 20
58 3 3 3 3 4 16
59 4 4 4 4 4 20
60 5 5 5 5 5 25
61 4 4 4 4 4 20
62 3 3 3 3 3 15
63 4 3 3 3 3 16
64 3 3 3 3 3 15
65 2 2 2 2 2 10
66 4 4 4 4 4 20
67 3 3 3 3 4 16
68 4 3 3 3 4 17
69 5 5 5 5 5 25
70 3 3 3 3 3 15
71 2 2 2 2 2 10
72 4 4 4 4 4 20
73 4 4 4 4 4 20
74 5 5 5 5 5 25
75 3 3 3 3 3 15
76 3 3 3 3 3 15
75

77 2 2 2 2 2 10
78 3 3 3 3 3 15
79 4 4 4 4 4 20
80 3 3 3 3 4 16
81 4 3 4 3 4 18
82 3 3 3 3 3 15
83 3 3 3 3 3 15
84 4 4 4 3 4 19
85 4 4 4 3 4 19
86 3 4 3 3 4 17
87 3 3 3 3 4 16
88 4 3 3 3 4 17
89 4 4 4 4 4 20
90 4 3 4 3 4 18
91 4 3 4 3 4 18
92 3 3 3 3 3 15
93 4 3 4 3 4 18
94 4 4 4 4 4 20
95 4 4 4 5 4 21
96 3 3 3 3 3 15
97 5 5 5 5 5 25
98 4 4 4 4 4 20
99 5 5 5 5 5 25
100 5 5 5 5 5 25
Total 364 357 360 353 371 1805

Suasana Toko

No.
Total
X2.6 X2.7 X2.8 X2.9 X2
1 3 3 3 3 12
2 5 5 5 5 20
3 3 3 3 3 12
4 4 3 3 3 13
5 5 5 5 5 20
6 4 4 4 4 16
7 5 5 5 5 20
8 5 5 5 5 20
9 2 2 2 2 8
10 4 4 4 4 16
76

11 3 3 3 3 12
12 4 4 4 4 16
13 4 3 3 3 13
14 4 3 3 3 13
15 4 4 4 4 16
16 3 3 3 3 12
17 3 3 3 3 12
18 3 3 3 3 12
19 4 4 4 4 16
20 4 4 4 4 16
21 5 5 5 5 20
22 4 4 4 4 16
23 4 4 4 4 16
24 3 3 3 3 12
25 5 5 5 4 19
26 3 3 3 4 13
27 3 3 3 3 12
28 5 5 5 5 20
29 3 3 3 3 12
30 4 4 4 4 16
31 4 4 4 4 16
32 5 5 5 5 20
33 4 3 3 3 13
34 3 3 3 3 12
35 4 3 3 4 14
36 4 4 4 4 16
37 5 5 5 5 20
38 5 4 4 5 18
39 5 5 5 4 19
40 5 4 4 4 17
41 2 2 2 2 8
42 2 2 2 2 8
43 4 3 3 3 13
44 3 3 3 3 12
45 5 5 5 5 20
46 4 3 3 3 13
47 3 3 3 4 13
48 3 3 3 4 13
49 3 3 3 3 12
50 4 4 4 3 15
51 3 3 3 3 12
77

52 4 3 3 4 14
53 3 3 3 4 13
54 5 5 5 5 20
55 3 3 3 3 12
56 3 3 3 4 13
57 3 4 3 3 13
58 3 3 3 3 12
59 4 4 4 4 16
60 3 4 3 4 14
61 4 4 4 4 16
62 3 3 3 3 12
63 4 3 3 3 13
64 4 3 3 3 13
65 3 3 3 3 12
66 4 3 3 3 13
67 3 3 3 3 12
68 3 3 3 3 12
69 3 3 3 3 12
70 3 3 3 4 13
71 3 3 3 4 13
72 4 3 3 4 14
73 5 4 4 4 17
74 4 3 4 4 15
75 5 5 5 5 20
76 5 5 5 4 19
77 4 3 3 3 13
78 3 3 3 3 12
79 3 3 3 3 12
80 2 2 2 2 8
81 5 5 5 5 20
82 3 3 3 3 12
83 4 3 3 3 13
84 3 3 3 4 13
85 3 3 3 4 13
86 3 3 3 3 12
87 4 4 4 3 15
88 3 4 4 3 14
89 4 4 4 4 16
90 4 4 4 4 16
91 3 4 4 4 15
92 3 3 3 3 12
78

93 3 3 3 4 13
94 4 4 3 4 15
95 4 3 3 4 14
96 2 2 2 2 8
97 4 3 3 3 13
98 5 5 5 5 20
99 4 4 4 4 16
100 5 5 5 5 20
Total 371 355 353 364 1443

Keputusan Pembelian

No.
Total
Y.1 Y.2 Y.3 Y.4 Y
1 3 3 3 2 11
2 5 5 5 5 20
3 3 3 3 3 12
4 2 2 2 2 8
5 5 5 5 5 20
6 5 5 5 5 20
7 5 5 5 5 20
8 2 2 2 2 8
9 4 3 3 3 13
10 4 3 3 3 13
11 2 2 1 2 7
12 5 5 5 5 20
13 3 3 3 3 12
14 2 2 2 2 8
15 2 2 2 2 8
16 2 2 2 2 8
17 3 3 2 3 11
18 3 2 2 3 10
19 5 5 5 5 20
20 4 4 5 4 17
21 3 4 3 3 13
22 3 2 2 2 9
23 4 3 3 3 13
24 5 5 5 5 20
25 4 4 4 4 16
26 4 4 4 5 17
79

27 4 4 4 4 16
28 5 5 5 5 20
29 5 4 4 4 17
30 4 4 4 4 16
31 4 4 5 3 16
32 4 5 4 3 16
33 2 2 2 2 8
34 5 5 5 5 20
35 5 4 4 3 16
36 4 4 4 5 17
37 4 4 5 3 16
38 5 5 5 5 20
39 5 5 4 3 17
40 4 3 4 3 14
41 4 3 4 3 14
42 4 4 3 3 14
43 3 3 3 2 11
44 2 2 2 2 8
45 3 3 3 3 12
46 4 3 2 3 12
47 4 4 4 3 15
48 3 4 4 4 15
49 3 4 3 3 13
50 3 3 3 3 12
51 3 3 3 4 13
52 4 4 4 4 16
53 4 3 4 3 14
54 4 3 4 3 14
55 4 3 3 2 12
56 4 4 4 3 15
57 4 3 3 3 13
58 3 3 3 3 12
59 4 4 4 4 16
60 5 3 4 4 16
61 4 4 4 4 16
62 3 3 3 3 12
63 4 3 3 3 13
64 5 5 5 5 20
65 3 3 3 3 12
66 4 3 3 3 13
67 3 3 3 3 12
80

68 4 3 3 3 13
69 3 3 3 2 11
70 4 3 4 3 14
71 4 3 4 3 14
72 4 3 4 3 14
73 4 4 4 4 16
74 4 3 4 5 16
75 3 3 3 2 11
76 4 3 3 3 13
77 5 3 3 3 14
78 3 3 3 2 11
79 4 4 3 3 14
80 3 3 3 3 12
81 4 3 4 3 14
82 3 3 3 3 12
83 3 3 3 3 12
84 4 4 4 3 15
85 4 4 4 3 15
86 3 4 3 3 13
87 3 3 3 3 12
88 4 3 3 3 13
89 4 4 4 4 16
90 4 3 4 3 14
91 4 3 4 3 14
92 2 3 2 2 9
93 4 3 4 3 14
94 4 3 4 3 14
95 4 4 4 5 17
96 3 3 3 2 11
97 3 3 3 3 12
98 5 5 5 5 20
99 5 5 4 5 19
100 5 5 5 4 19
Total 374 348 353 331 1406
81

Lampiran 05. Hasil Pengujian Validitas dan Reliabilitas

1) Output SPSS Terhadap Hasil dari Uji Validitas dan Reliabilitas (X1)

Correlations

Lk1 Lk2 Lk3 Lk4 Lk5 TLk

Lk1 Pearson Correlation 1 ,900** ,936** ,874** ,885** ,961**

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000

N 100 100 100 100 100 100


Lk2 Pearson Correlation ,900** 1 ,921** ,911** ,868** ,963**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 100 100 100 100 100 100
Lk3 Pearson Correlation ,936** ,921** 1 ,919** ,874** ,974**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 100 100 100 100 100 100
Lk4 Pearson Correlation ,874** ,911** ,919** 1 ,833** ,951**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 100 100 100 100 100 100
Lk5 Pearson Correlation ,885** ,868** ,874** ,833** 1 ,930**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 100 100 100 100 100 100
TLk Pearson Correlation ,961** ,963** ,974** ,951** ,930** 1

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000

N 100 100 100 100 100 100

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Reliability Statistics

Cronbach's
Alpha N of Items

,976 5
82

2) Output SPSS Terhadap Hasil dari Uji Validitas dan Reliabilitas (X2)

Correlations

ST1 ST2 ST3 ST4 TST

ST1 Pearson Correlation 1 ,819** ,841** ,733** ,912**

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000

N 100 100 100 100 100


ST2 Pearson Correlation ,819** 1 ,969** ,794** ,960**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000
N 100 100 100 100 100
ST3 Pearson Correlation ,841** ,969** 1 ,797** ,967**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000
N 100 100 100 100 100
ST4 Pearson Correlation ,733** ,794** ,797** 1 ,889**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000
N 100 100 100 100 100
TST Pearson Correlation ,912** ,960** ,967** ,889** 1

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000

N 100 100 100 100 100

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Reliability Statistics

Cronbach's
Alpha N of Items

,950 4
83

3) Output SPSS Terhadap Hasil dari Uji Validitas dan Reliabilitas (Y)

Correlations

KP1 KP2 KP3 KP4 TKP

KP1 Pearson Correlation 1 ,695** ,778** ,692** ,880**

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000

N 100 100 100 100 100


KP2 Pearson Correlation ,695** 1 ,779** ,730** ,889**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000
N 100 100 100 100 100
KP3 Pearson Correlation ,778** ,779** 1 ,738** ,921**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000
N 100 100 100 100 100
KP4 Pearson Correlation ,692** ,730** ,738** 1 ,890**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000
N 100 100 100 100 100
TKP Pearson Correlation ,880** ,889** ,921** ,890** 1

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000

N 100 100 100 100 100

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Reliability Statistics

Cronbach's
Alpha N of Items

,916 4
84

Lampiran 06. Hasil Pengujian Normalitas,


Multikolinearitas, dan Heteroskedastisitas

1) Output SPSS Terhadap Hasil dari Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized
Residual

N 100
Normal Parametersa,b Mean ,0000000
Std. Deviation 2,38122621
Most Extreme Differences Absolute ,074
Positive ,057
Negative -,074
Test Statistic ,074
Asymp. Sig. (2-tailed) ,198

a. Test distribution is Normal.


b. Calculated from data.

2) Output SPSS Terhadap Hasil dari Uji Multikolinearitas


Coefficientsa

Standardize
Unstandardized d Collinearity
Coefficients Coefficients Statistics

Toleranc
Model B Std. Error Beta T Sig. e VIF

1 (Constant) 1,619 1,510 1,073 ,286

Lokasi ,414 ,063 ,516 6,604 ,000 ,967 1,034

Suasana
,339 ,083 ,320 4,096 ,000 ,967 1,034
Toko

a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian


85

3) Output SPSS Terhadap Hasil dari Uji Heteroskedastisitas

Coefficientsa

Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta t Sig.

1 (Constant) ,876 ,971 ,902 ,369

Lokasi Toko ,015 ,040 ,038 ,371 ,711

Suasana Toko ,047 ,053 ,092 ,896 ,373

a. Dependent Variable: RES2


86

Lampiran 07. Hasil Pengujian Regresi Linier Berganda

1) Output SPSS Terhadap Hasil dari Uji Koefisien Determinasi (Simultan)

Model Summaryb

Adjusted R Std. Error of the


Model R R Square Square Estimate

1 ,652a ,425 ,413 2,411

a. Predictors: (Constant), Suasana Toko, Lokasi Toko


b. Dependent Variable: Keputusan Pembelian

2) Output SPSS Terhadap Hasil dari Uji Koefisien Determinasi (X1)

Model Summaryb

Adjusted R Std. Error of the


Model R R Square Square Estimate

1 ,413a ,171 ,162 2,882

a. Predictors: (Constant), Suasana Toko


b. Dependent Variable: Keputusan Pembelian

3) Output SPSS Terhadap Hasil dari Uji Koefisien Determinasi (X2)

Model Summaryb

Adjusted R Std. Error of the


Model R R Square Square Estimate

1 ,568a ,323 ,316 2,604

a. Predictors: (Constant), Lokasi Toko


b. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
87

4) Output SPSS Terhadap Hasil dari Uji Analisis Regresi Linier Berganda (Uji t)

Coefficientsa

Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta t Sig.

1 (Constant) 1,512 1,526 ,991 ,324

Lokasi Toko ,416 ,063 ,512 6,555 ,000

Suasana Toko ,344 ,083 ,325 4,161 ,000

a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian

5) Output SPSS Terhadap Hasil dari Uji Analisis Regresi Linier Berganda (Uji F)

ANOVAa

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 417,066 2 208,533 35,869 ,000b

Residual 563,924 97 5,814

Total 980,990 99

a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian


b. Predictors: (Constant), Suasana Toko, Lokasi Toko
88

Lampiran 08. Hasil Uji Regresi Linier Berganda


Parameter Koefisien P- Alpha Keputusan Simpulan
value (a)
Ryx1x2 0,652 0,000 0,05 Menerima Hubungan
Ha pengaruh simultan
dari lokasi (X1)
dan suasana toko
(X2)terhadap
keputusan
pembelian (Y)
R2yxiX2 0,425 0,000 0,05 Menerima Besar sumbangan
Ha pengaruh dari
lokasi (X1) dan
suasana toko (X2)
terhadap
keputusan
pembelian (Y)
Pyx1 0,557 0,000 0,05 Menerima Hubungan
Ha pengaruh parsial
dari lokasi (X1)
terhadap
keputusan
pembelian (Y)
P2yx1 0,310 0,000 0,05 Menerima Besar sumbangan
Ha pengaruh parsial
dari lokasi (X1)
terhadap loyalitas
pelanggan (Y)
Pyx2 0,384 0,000 0,05 Menerima Hubungan
Ha pengaruh parsial
dari suasana toko
(X2) terhadap
keputusan
pembelian (Y)
P2yx2 0,147 0,000 0,05 Menerima Besar sumbangan
Ha pengaruh parsial
dari suasana toko
(X2) terhadap
keputusan
pembelian (Y)
ɛ 0,575 - - - Besar pengaruh
variabel lain
terhadap
keputusan
89

pembelian sebesar
57,5 %
α 1,619 0,000 0,05 Menerima Bisa memprediksi
Ha tingkat keputusan
pembelian
β0 1,512 0,324 0,05 Berpengaruh Dapat
Signifikan memprediksi
keputusan
pembelian pada
Togamas
Singaraja
β1 0,416 0,000 0,05 Berpengaruh Dapat
Signifikan memprediksi
keputusan
pembelian pada
Togamas
Singaraja
β2 0,344 0,000 0,05 Berpengaruh Dapat
Signifikan memprediksi
keputusan
pembelian pada
Togamas
Singaraja

Anda mungkin juga menyukai