PENDAHULUAN
Setiap usaha tidak akan lepas dari peningkatan dan penurunan volume penjualan.
Meski demikian baik menurun ataupun meningkatnya volume penjualan yang dihadapi
harus dapat segera diatasi, sehingga segala sesuatunya dapat berjalan sesuai harapan.
Volume penjualan yang mengalami penurunan dapat disebabkan oleh selera konsumen
yang terus berubah, harga yang terus naik, dan persaingan usaha yang semakin kompetitif
(Antyadika, 2012). Penurunan volume penjualan dapat disebabkan oleh lokasi/lingkungan
tempat melakukan usaha. Salah satu contoh tentang hubungan lokasi dengan volume
adalah Brand yang lokasinya dekat dengan pintu masuk Retail Matahari akan selalu ramai
dikunjungi pembeli karena letaknya yang strategis, mudah dilihat dan dijangkau.
Begitupula dengan Brand yang lokasi penjualannya berada di belakang atau di dalam
kompleks yang bisa dibilang sepi mereka akan sepi didatangi oleh pembeli. Akan tetapi
keterbatasan lokasi menyebabkan banyak brand yang menempati area yang tidak
diperuntukkan untuk usaha penjualan,. jika dilihat dari volume penjualannya, belum tentu
brand dekat dengan entrance atau pintu masuk lebih tinggi bila dibandingkan dengan
Brand yang menempati lokasi atau tempat berjualan yang berada di area pintu masuk
(Purnama, 2011).
Pemilihan lokasi usaha adalah hal utama yang perlu dipertimbangkan. Lokasi
strategis menjadi salah satu faktor penting dan sangat menentukan keberhasilan suatu
usaha. Menurut Heizer & Render (2015) lokasi adalah pendorong biaya dan pendapatan,
maka lokasi seringkali memiliki kekuasanaan untuk membuat strategi bisnis perusahaan.
Lokasi yang strategis bertujuan untuk memaksimalkan keuntungan dari lokasi baru
perusahaan. Menurut Kotler (2008) Salah satu kunci menuju sukses adalah lokasi, lokasi
dimulai dengan memilih komunitas. Keputusan ini sangat bergantung pada potensi
pertumbuhan ekonomis dan stabilitas, persaingan, iklim politik, dan sebagainya. Banyak
hal yang harus dipertimbangkan dalam memilih lokasi, sebagai salah satu faktor
mendasar, yang sangat berpengaruh pada penghasilan dan biaya, baik biaya tetap maupun
biaya variabel. Lokasi usaha juga akan berhubungan dengan masalah efisiensi
transportasi, sifat bahan baku atau sifat produknya, dan kemudahannya mencapai
konsumen. Lokasi juga berpengaruh terhadap kenyamanan pembeli dan pemilik usaha.
Lokasi yang “strategis” dimana akan ada banyak calon pembeli, dalam artian lokasi
ini mudah dijangkau, gampang dilihat konsumen, dan lokasi yang banyak dilalui atau
dihuni target konsumen yang berpotensi membeli produk atau jasa yang dijual. Penentuan
lokasi yang sesuai dan tepat akan berdampak kepada keberhasilan suatu toko
Menurut Kotler dan Amstrong (2012) harga dapat didefenisikan secara sempit sebagai
jumlah uang yang ditagihkan untuk suatu produk atau jasa. Atau dapat didefenisikan
secara luas harga sebagai jumlah nilai yang ditukarkan konsumen untuk keuntungan
memiliki dan menggunakan produk atau jasa yang memungkinkan perusahaan
mendapatkan laba yang wajar dengan cara dibayar untuk nilai pelanggan yang
diciptakannya. Buchari Alma (2011) mendefinisikan bahwa : “Harga sebagai nilai suatu
barang yang dinyatakan dengan uang”. Harga memiliki dua peranan utama dalam proses
pengambilan keputusan para pembeli, yaitu peranan alokasi dan peranan informasi.
Menurut Basu Swasta (2005) berpendapat bahwa volume penjualan merupakan
penjualan bersih dari laporan laba perusahaan. Penjualan bersih diperoleh melalui hasil
penjualan seluruh produk (produk lini) selama jangka waktu tertentu dan hasil penjualan
yang dicapai dari market share (pangsa pasar) yang merupakan penjualan potensial yang
dapat terdiri dari kelompok pembeli selama jangka waktu tertentu.
Latar belakang seperti yang telah disebutkan diatas menjadi dasar dari penelitian yang
akan dilakukan oleh peneliti dengan judul : “Pengaruh Lokasi Usaha dan Harga
terhadap Volume Penjualan Produk Brand 3 Second di Matahari Departemen Store
Sukabumi”
3. Sebagai bahan masukan kepada peneliti selanjutnya dan merupakan bahan rujukan
bagi Matahari Departemen Store dalam mengambil kebijakan yang berhubungan
dengan penetapan Harga dan Lokasi brand
Lokasi
Volume
Penjualan
Harga
Penentuan Lokasi
1. Lokasi Good
2. Lokasi Primer
3. Loaksi Gold
4. Lokasi
Volume Penjualan
Kompetitor
5. Lokasi Promo 1.Menaikan Omset
Penjualan dalam
Value
2. Menaikan
Penjualan dalam
PCS
3. Menaikan
keuntungan dan
Penentuan Harga ketertarikan
Costumer
1. Visual Harga
2. Keterjangkaun
harga
3. Diskon
4. Daya saing
Gambar 2. Paradigma Penelitian
1. Penentuan lokasi dan harga sangat berpengaruh terhadap Volume penjualan pada
brand 3 Second
2. Penentuan lokasi tempat brand tersebut sangat berpengaruh pada volume penjualan
karena lokasi yang strategis sangat dapat menguntungkan dalam segi pendapatan
secara maksimal. Dan lokasi juga dapat menentukan sebarapa besar kenyaman
pelanggan dan kemudahan pelanggan dalam berbelanja
3. Penentuan harga berpengaruh terhadap volume panjualan brand 3 second
METODE PENELITIAN
TEKNIK SAMPLING
Teknik sampling adalah cara untuk menentukan sampel yang jumlahnya sesuai
dengan ukuran sampel yang akan dijadikan sumber data sebenarnya, dengan
memperhatikan sifat-sifat dan penyebaran populasi agar diperoleh sampel yang
representatif. (Margono, 2004)
Sampling mempunyai beberapa tahapan serta tujuan. Beberapa diantaranya adalah sebagai
berikut:
Adanya asumsi bahwa seluruh populasi seragam sehingga bisa diwakili oleh sampel.
Kedua jenis tersebut terdiri dari pengambilan secara acak dan pengambilan sampel tidak
acak. Kedua jenis ini juga memiliki sub – sub lain yang diantaranya adalah purposive
sampling, snowball samping, cluster sampling dll.
PROBABILITY SAMPLING
Probability sampling adalah Metode pengambilan sampel secara random atau acak.
Dengan cara pengambilan sampel ini. Seluruh anggota populasi diasumsikan memiliki
kesempatan yang sama untuk terpilih menjadi sampel penelitian
Seperti halnya analisis statistik lainnya, Analisis Multivariat yang kita bahas ini juga
tidak lepas dari jenis data atau skala data. Skala data yang digunakan ada dua macam, yaitu
data metrik dan data non metrik. Data metrik adalah data yang bersifat numerik atau berisi
angka-angka dan dapat dilakukan perhitungan matematis di dalamnya, misal nilai ujian,
tingkat IQ, berat badan, dll. Data metrik disebut juga dengan data numerik atau data
kuantitatif .Dalam hal ini data metrik ada 2 macam, yaitu data interval dan data rasio.
Sedangkan data non metrik adalah data non numerik atau disebut juga data kualitatif atau
data kategorik.
Data Kuantitatif
Data kuantitatif adalah data informasi yang berupa simbol angka atau bilangan.
Berdasarkan simbol-simbol angka tersebut, perhitungan secara kuantitatif dapat dilakukan
untuk menghasilkan suatu kesimpilan yang berlaku umum di dalam suatu parameter. Nilai
data bisa berubah-ubah atau bersifat variatif. Proses pengumpulan data kuantitatif tidak
membutuhkan banyak waktu dan sangat mudah dilakukan.