Anda di halaman 1dari 40

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Perkembangan jaman memasuki fase dimana peranan teknologi Informasi

yang yang memunculkan peluang dan persaingan pasar tidak hanya dalam konteks

dunia nyata, tetapi juga pada dunia maya (Dellaert et al., 2004). Perkembangan

yang berkaitan dengan teknologi, berdampak pada kemudahan informasi yang

dapat diperoleh konsumen untuk membuat keputusan pembelian (Järnefelt, 2013),

terutama pada tahap pengenalan kebutuhan dan tahap pencarian informasi

(Karaatli et al., 2010 dalam Järnefelt, 2013). Berkaitan dengan hal tersebut sistem

pembayaran yang digunakan oleh masyarakat Indonesia pun ikut berkembang.

Saat ini uang tidak hanya berbentuk fisik (uang tunai) saja, melainkan sudah ada

teknologi yang membuat uang menjadi sebuah benda yang tak berwujud (non

tunai) seperti uang elektronik atau yang biasa disebut e-money

System pembayaran yang semakin meningkat akan menunjukan

perubahan yang signifikan, hal ini tentu saja akan berdampak pada transaksi jual

beli. Di Indonesia saat ini terdapat dua sistem pembayaran yaitu sistem

pembayaran tunai dan sistem pembayaran non tunai. Pembayaran tunai dilakukan

dengan alat pembayaran berupa uang kartal atau yang sering dikenal dengan

istilah uang tunai. Pembayaran tunai merupakan sistem pembayaran yang paling

sering di gunakan oleh masyarakat di Indonesia. Pembayaran tunai dilakukan

oleh kalanagan ekonomi memengah kebawah karena pada umumnya digunakan

1
udalam transaksi yang kecil. Dalam penggunaan uang tunai tentu saja

memerlukan biaya yang tidak sedikt sedangkan masa dari uang tunai tersebut

memiliki masa yang harus di perbaharui.

Penggunaan uang elektronik dalam beberapa Negara-negara seperti

Singapura sudah ada sejak 1996. Di Singapura, penggunaan uang elektronik

ditandai untuk layanan di bidang transportasi umum. Negara lain yang berhasil

mengimplementasi uang elektronik adalah Hongkong. E-money di Hongkong

dimulai pada tahun 1997 dan berbagai Negara lainya yang sudah menggunakan

layanan uang elektronik. Kini, di Indonesia sudah banyak masyarakat mulai

beralih dari metode pembayaran tunai ke metode pembayaran elektronik memakai

kartu debit, kartu kredit, maupun e-money. Beralihnya masyarakat dari alat

pembayaran tunai ke alat pembayaran nontunai karena pembayaran nontunai lebih

memberikan kemudahan dan keamanan apabila dibandingkan dengan penggunaan

uang tunai (Suseco, 2016)

Pembayaran Non Tunai saat ini sedang berushaa dikembangkan, pada

tanggal 14 Agustus 2014, Bank Indonesia selaku pemegang kekuasaan tertinggi

dibidang keuangan mulai mengumumkan program percepatan pemakaian

transaksi non tunai atau yang lebih dikenal sebagai gerakan nasional non tunai

(GNNT). Dengan didirikannya gerakan nasional non tunai (GNNT) di harapkan

dapat membuat pembayaran non tunai naik Dibuatnya GNNT bertujuan

membentuk masyarakat yang lebih banyak menggunakan instrumen non tunai

(Less Cash Society/LCS), hal ini bertujuan untuk mengurangi beban bank sentral

dalam mencetak uang dan mengendalikan peredaran uang tunai di masyarakat.

2
Saat ini penggunaan pembayaran non tunai terbagi menjadi dua, yang pertama

adalah menggunakan kartu dan kedua adalah dengan uang elektronik APMK

berupa kartu kredit, kartu Automated Teller Machine (ATM) dan kartu debet.

Sedangkan uang elektonik berbasis aplikasi (server based) dan berbasis kartu

(card based).

Pada tahun 2009 Bank Indonesia menerbitkan izin tentang penggunaan

emoney melalui Peraturan Bank Indonesia nomor 11/12/PBI/2009. Daftar

Aplikasi E-wallet terbesar di Indonesia ( https://iprice.co.id ),. Berikut adalah

perkambangan e money yang ada di Indonesia

Gambar 1.1

3
Pada gambar di atas dapat dilihat bahwa Gopay dan Ovo Menempati

urutan pertama dan kedua sampai tahun 2019. Dengan adanya E-money justru

akan memudahkan transaki yang ada saat ini. Kemudahan sistem pembayaran

dapat memicu perilaku boros dan mubazir dalam konsumsi. Untuk itu, perlu

pemanfaatan secara bijak dalam menyikapi perkembangan yang ada. Dengan

meningkat nya pembayaran melalui e-money maka di khawatirkan masyarakan

akan lupa dengan nilai mata uang

E-money mempunyai kelebihan dan kekuranga dibandingkankan uang

fisik. Pertama, bisa melakukan berbagai transaksi tanpa membawa banyak uang

fisik, Kedua bisa melakukan transaksi lebih cepat karena tinggal mengurangi nilai

di emoney dengan nilai transaksi. Namun ada juga kekurangan e-money. Pertama,

belum semua transaksi bisa memakai e-money karena e-money baru bisa dipakai

di merchant yang bekerja sama dengan penerbit. Kedua, risiko seluruh uang

hilang ketika pengguna kehilangan kartu atau piranti yang dipakai menyimpan e-

money ( Gunawan 2019 ). Penggunaan emoney saat ini sudah banyak di lakukan

di berbagai kalanagan yang ada. Bahkan semua elemen masyarakat sudah dapat

menggunakan emoney. Perkembangan zaman saat ini salah satu emoney yang

sering digunakan adalah aplikasi pada OVO. Aplikasi OVO merupakan salah satu

platfrom yang digunakan untuk transaksi pembayaran, dengan metode

pembayaran elektronik secara digital yang didalamnya terdapat saldo OVO cash,

sehingga aplikasi OVO dinilai dapat memudahkan proses pembayaran yang

mempersingkat waktu penggunanya, adanya apliaksi OVO maka penggunanya

tidak perlu repot membawa uang pada saat transaksi pembayaran karena

4
menggunakan saldo yang ada didalam aplikasi tersebut sehingga akan terpotong

otomatis sesuai jumlah yang harus dibayar. Uang elektronik juga sudah banyak

digunakan untuk pembayaran transportasi umum dan pembayaran minimarket.

Hingga saat ini uang elektronik yang berbasis pada telepon seluler yang

berkembang dikalangan masyarakat yaitu T-cash milik telkomsel, Gopay milik

Gojek, OVO milik Lippo Group dan lain sebagainya. Dari salah satu produk uang

elektronik berbasis server, OVO merupakan produk yang memberikan penawaran

menarik. OVO adalah aplikasi uang elektronik yang memberikan kemudahan

dalam bertransaksi dan juga kesempatan yang lebih besar untuk mengumpulkan

poin di banyak tempat. ( Randy 2019 ) Dengan adanya kemudahan ini tentu saja

membuat masyarakat akan banyak berpindah kedalam aplikasi e money seperti

OVO. Minat seseorang terhadap penggunaan sistem teknologi (dalam penelitian

ini adalah OVO) dapat diukur dengan teori tentang penerimaan penggunaan suatu

teknologi. Pada penelitian ini teori penerimaan teknologi yang digunakan adalah

Technology Acceptance Model (TAM). TAM diperkenalkan oleh Davis et al.

(1989) model ini berasumsi bahwa variable perceived usefulness dan perceived

ease of use menjadi dasar yang mempengaruhi perilaku pengguna dan tingkat

penerimaan teknologi informasi. Manfaat serta kemudahan yang ditawarkan uang

elektronik dapat mempengaruhi peningkatan penggunanya. Ketika sebuah produk

memiliki manfaat dan kemudahan ketika digunakan dalam kehidupan sehari-hari,

maka kemungkinan produk tersebut akan digunakan oleh masyarakat luas

Kelebihan uang elektronik sendiri adalah masyarakat tidak perlu

membawa uang dan takut akan kehilangan uang di dalam dompet. Karena e

5
money memiliki tingkat kemanan yang cukup baik saat ini dengan menggunakan

kata sandi atau pin di saat akan melakukan transaksi selain itu kita tidak perlu

khawatir akan koneksi internet yang buruk karena dengan adanya scan barcode

maka penggunaan ovo tentu saja dapat di permudah dan dapat sangat

memperlancar transaksi yang ada. Saat ini OVO telah bekerja sama dengan

beberapa merchant agar dapat memudahkan transaksi yang ada di masyarakat.

Penggunaan OVO sebagai salah satu media pembayaran sudah beredar luas di

Indonesia, di Jawa timur merupakan penggunaan e money terbesar ketiga setelah

jakarta dan Jawa barat. Hal ini tentu saja menjadikan salah satu keuntngan bagi

penyedia layanan e-money. Berikut adalah tabel pengguaan OVO di daerah jawa

Tabel 1.1

Jumlah Pengguna OVO di Pulau Jawa

Tahun Provinsi Persentase


DKI Jakarta 40 %
Banten 35 %
2019
Jawa Timur 8%
Jawa Barat 7
Sumber detik.com

Dapat dilihat dari hasil di atas bahwa Jawa timur menempati urutan ketiga setalah

Jakrata dan Banten. Hal ini tentu saja merupakan salah satu hal yang baru.

Persepsi kemudahan yang ada di setiap orang memiliki pemahanan yang

berbeda, persepsi adalah Persepsi merupakan suatu proses yang timbul akibat

adanya sensasi, dimana sensasi adalah aktivitas merasakan atau penyebab keadaan

emosi yang menggembirakan. kemudahan Pengguna dapat dikatakan sebagai

6
sejauh mana seseorang percaya bahwa menggunakan suatu produk mampu

membebaskan pengguna produk tersebut dari berbagai usaha. Jika seseorang

merasa percaya bahwa suatu produk teknologi mudah digunakan maka dia akan

menguunakannya. Sebaliknya, jika seorang merasa percaya bahwa produk

teknoligi tersebut tidak mudah digunakan maka dia tidak akan menggunakannya.

Persepsi kemudahan penggunaan adalah dimana seseorang percaya bahwa

menggunakan satu teknologi akan bebas dari usaha ( Davis. 2016). Dengan

adanya nya manfaat, pada dasarnya manfaat, kemudahan, dan risiko yang ada

pada produk Ovo, Go-pay, maupun Dana hampir sama. Rata-rata dari

measyarakat memilih produk e-money tersebut karena bekerjasama dengan

marchandise yang mereka butuhkan, promosi dan kerjasama setiap produk ovo,

go-pay, dan dana tidak semuanya sama. Dan untuk risiko, risiko dapat berupa

kesalahan pengguna sendiri (Human Error), misalnya: kesalahan mengirim dana

ke nomor ponsel lainnya, pengisian pulsa yang tidak sampai karena juga

disebabkan kesalahan mengirimkan ke nomor ponsel lainnya, dan kesalahan

transaksi lainnya yang menyebabkan kerugian dikarenakan Human Error,

sehingga hal tersebut menjadi risiko yang ditanggung pribadi

Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Anis Nurjanah dengan judul

Persepsi Penggunaan Ovo Terhadap Minat dan Kepuasan Di Kalangan

Mahasiswa (Studi Kasus Mahasiswa Jawa Barat), berdasarkan hasil penelitian

tersebut didapat bahwa Persepsi manfaat, kemudahan, keamanan dan risiko

mampu berkaitan dengan kepuasan dalam menggunakan aplikasi OVO atau uang

elektronik. Sedangkan dalam variabel intervening atau mediasi persepsi manfaat,

7
kemudahan, keamanan dan risiko berkaitan dengan minat dalam menggunakan

aplikasi OVO atau uang elektronik.

Berdasarkan latar belakang masalah dan referensi dari penelitian

terdahulu, penulis tertarik untuk melakukan penelitian ini untuk mengetahui fakta

mengenai seberapa besar pengaruh persepsi kemudahan dan persepsi manfaat

terhadap minat menggunakan OVO ( Study Kasus Pada pengguna OVO di Jawa

Timur. )

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan rumusan masalah yang sudah diuraikan, peneliti ingin mengajukan

pertanyaan meliputi:

1. Apakah pengaruh persepsi kemudahan dan persepsi manfaat terhadap minat

menggunakan OVO ( Study Kasus Pada pengguna OVO di Jawa Timur. )

2. Apakah persepsi kemudahan manfaat terhadap minat menggunakan OVO

( Study Kasus Pada pengguna OVO di Jawa Timur. )

3. Apakah persepsi manfaat terhadap minat menggunakan OVO ( Study Kasus

Pada pengguna OVO di Jawa Timur. )

1.3. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1.3.1 Manfaat Penelitian

Berdasarkan pertanyaan penelitian yang ada, maka didapatkan tujuan penelitian

sebagai berikut:

8
1. Untuk mengetahui pengaruh persepsi kemudahan dan persepsi manfaat

terhadap minat menggunakan OVO ( Study Kasus Pada pengguna OVO di Jawa

Timur. )

2. Untuk mengetahui persepsi kemudahan manfaat terhadap minat menggunakan

OVO ( Study Kasus Pada pengguna OVO di Jawa Timur. )

3. Untuk mengetahui Apakah persepsi manfaat terhadap minat menggunakan

OVO ( Study Kasus Pada pengguna OVO di Jawa Timur. )

1.3.2. Kegunaan Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai masukkan dan bermanfaat

bagi pihak yang berkepentingan diantaranya sebagai berikut:

1. Bagi penulis

Diharapkan sebagai sarana untuk menerapkan teori-teori pemasaran yang

diperoleh dan menambah wawasan serta pengetahuan tentang penerapannya

diperusahaan.

2. Bagi Akademis

Diharapkan dapat memberikan sumbangan dalam bentuk skripsi yang dapat

digunakan untuk menambah wawasan pengetahuan dalam mempelajari pengaruh

lokasi usaha dan media sosial dalam pencapaian untuk peningkatan daya jual

produk

3. Bagi Perusahaan.

9
Dapat di harapkan bahwa dapat menganalisi dan memaksimalkan mediaiklan dan

sosial media untuk meingkatkan minat customer

1.4 Kajian Pustaka

Tinjuan pustaka adalah bahasan atau bahan-bahan bacaan yang terkait

dengan suatu topik atau temuan dalam penelitian. Tinjauan pustaka merupakan

bagian penting dalam sebuah penelitian yang dilakukan. Permasalahan yang akan

diangkat dalam penelitian ini adalah tentang manajemen pemasaran, iklan, madia

sosial dan Daya jual. Tinjauan pustaka ini membahas dari pengertian secara

umum sampai pada pengertian yang fokus terhadap permasalahan yang akan

diteliti.

1.4.1 Review Penelitian Sejenis

Review Pennelitian merupakan penelitian terdahulu ini diharapkan peneliti dapat

melihat perbedaan antara penelitian yang telah dilakukan dengan penelitian

dilakukan. Selain itu, juga diharapkan dalam penelitian ini dapat memperhatikan

mengenai kekurangan dan kelebihan antara penelitian terdahulu dengan penelitian

yang dilakukan

Tabel 1.4

10
Review Penelitian Sejenis

Nama Peneliti Judul Metode Hasil Penelitian


Penelitian
Tri Dian Astuty Pengaruh Pengukuran Berdasarkan hasil
(2017) persepsi yang persamaan regresi
danpengetahuan digunakan maka dapat
produk terhadap adalah diberikan
minat kuesioner yang penjelasan bahwa
penggunaan E- disebarkan persepsi
money melalui google konsumen (X1)
form dan data terhadap minat
dianalisis penggunaan t-cash
dengan SPSS memiliki
20. pengaruh
negative.
Berdasarkan hasil
persamaan regresi
dapat diberikan
penjelasan bahwa
pengetahuan
produk (X2)
memiliki
pengaruh yang
positif terhadap
minat penggunaan
t-cash
Ahmad Minat Metode Dalam penelitian
Ma‟aruf, Penggunaan analisis data ini diperoleh hasil
(2020) Produk E-Money yang yang
Di Kalangan digunakan menunjukkan
Mahasiswa yaitu metode bahwa persepsi
Yogyakarta analisis regresi kemudahan
(Analisis Faktor linier berganda penggunaan,
Pengaruh dengan persepsi manfaat,
Berdasarkan bantuan norma subyektif,
Perspektif TAM aplikasi SPSS persepsi kontrol
dan TPB). versi 25. perilaku
berpengaruh
secara simultan
terhadap minat
menggunakan e-
money
Nur Diana Analisis Faktor- Kuantitatif Hasil pengujian
(2019) Faktor Yang dengan SPSS inner model

11
Nama Peneliti Judul Metode Hasil Penelitian
Penelitian
Memengaruhi 24 menunjukkan
Minat bahwa lima
Penggunaan hipotesa yang
Elektronic diterima yaitu
Money Di pengaruh sosial,
Indonesia. kondisi
pendukung,
motivasi hedonis,
nilai harga, dan
kepercayaan.Dan
terdapat tiga
hipotesis yang
tidak diterima
yaitu ekspektasi
kinerja, ekspektasi
usaha, perasaan
keamanan
teknologi.
Yulistyawati Faktor-Faktor Metode Persepsi
Idman, (2018) Yang penelitian yang kemudahan,
Mempengaruhi digunakan persepsi
Minat Mahasiswa adalah metode keamanan
Ekonomi Islam Kuantitaif teknologi,
Menggunakan kepercayaan dan
Aplikasi Ovo halal awareness
secara parsial
tidak berpengaruh
terhadap minat
mahasiswa dalam
menggunakan
ovo. Sedangkan
variabel nilai
harga secara
parsial
berpengaruh
terhadap minat
mahasiswa dalam
menggunakan
ovo.
Anis Nurjanah Persepsi Metode Persepsi manfaat,
, (2018) Penggunaan Ovo penelitian yang kemudahan,
Terhadap Minat digunakan keamanan dan
dan Kepuasan Di adalah metode risiko mampu
Kalangan Kuantitaif berkaitan dengan

12
Nama Peneliti Judul Metode Hasil Penelitian
Penelitian
Mahasiswa (Studi kepuasan dalam
Kasus Mahasiswa menggunakan
Jawa Barat) aplikasi OVO atau
uang elektronik
sedangkan dalam
variabel
intervening atau
mediasi persepsi
manfaat,
kemudahan,
keamanan dan
risiko berkaitan
dengan minat
dalam
menggunakan
aplikasi OVO atau
uang elektronik

1.4.2. Kerangka Konseptual

1.4.2.1. Persepsi

Persepsi merupakan suatu proses yang timbul akibat adanya sensasi, dimana

sensasi adalah aktivitas merasakan atau penyebab keadaan emosi yang

menggembirakan. Sensasi juga dapat didefinisikan sebagai tanggapan uyang cepat

dari indra penerima kita terhadap stimuli dasar seperti cahaya, warna, dan suara.

Dengan adanya itu semua, persepsi akan timbul ( Astuty 2018 )

1.4.2.2 Persespi Kemudahan

Menurut Jogiyanto (2017:115), pengertian Perceived Ease of Use atau

persepsi kemudahan penggunaan didefinisikan sebagai sejauh mana seseorang

percaya bahwa menggunakan suatu sistem teknologi tertentu akan bebas dari

13
suatu usaha Berdasarkan definisinya, diketahui bahwa variable kemudahan

penggunaan ini juga merupakan suatu kepercayaan tentang proses pengambilan

keputusan. Jika seseorang merasa percaya bahwa sistem informasi mudah

digunakan, maka ia akan menggunakannya. Dan sebaliknya, jika seseorang

merasa percaya bahwa sistem informasi ini tidak mudah digunakan, maka ia tidak

akan menggunakannya

Fandy Tjiptono (2014 : 282) menjelaskan bahwa ada lima deminsi kualitas

pelayanan yang dapat dipakai untuk mengukur kualitas layanan seperti berikut ini:

1. Dimensi Tampilan fisik (Tangible) yang diberikan perusahaan kepada

konsumen meliputi fasilitas fisik, perlengkapan pegawai, dan sarana kominukasi.

2. Dimensi Keandalan (Reliability) yang diberikan perusahaan dalam bentuk

kemampuan memberikan layanan yang dijanjikan dengan segera (kecepatan),

keakuratan dan memuaskan.

3. Dimensi Daya Tanggap (Responsiveness) yang diberikan perusahaan dalam

bentuk keinginan para staff untuk membantu para konsumen dan memberikan

pelayanan dengan tanggap.

4. Dimensi Jaminan (Assurance) yang diberikan perusahaan mencangkup

pengetahuan, kemampuan, kesopanan, dan sifat dipercaya yang dimiliki para staff,

bebas dari bahaya, resiko atau keragu–raguan.

5. Dimensi Empati (Emphaty) meliputi kemudahan dalam melakukan hubungan,

komunikasi yang baik, perhatian pribadi, dan memahami kebutuhan para

konsumen

14
1.4.2.3 Kebermanfaatan Teknologi

Menurut Jogiyanto (2007:114) yang dimaksud dengan manfaat yang

dirasakan atau Perceived Usefulness adalah sejauh mana seseorang percaya bahwa

menggunakan suatu teknologi tertentu akan meningkatkan kinerja pekerjaannya.

Persepsi manfaat sebagai variable kepercayaan seseorang bahwa penggunaan

sebuah teknologi tertentu akan mampu meningkatkan kinerja mereka (Dalcher dan

Shine, 2003). Menurut (Anwar 2017) menggunakan kata kebermanfaatan untuk

menggantikan perceifed usefulness. Dalam penelitian (Kusumaningrum 2015)

mendefinisikan perceifed usefulness sebagai tingkatan sejauh mana seseorang

yakin bahwa menggunakan sebuah teknologi akan meningkatkan kinerjanya. Dari

definisi tersebut diketahui bahwa persepsi Kebermanfaatan Teknologi Informasi

merupakan suatu sikap dan perilaku tentang tentang proses pengambilan

keputusan. Jika seseorang merasa percaya bahwa system teknologi informasi

berguna dan mempunyai manfaat maka cenderung akan menggunakannya.

Sebaliknya jika merasa percaya bahwa sistem teknologi informasi kurang berguna

dan bermanfaat maka tidak akan menggunakannya

1.4.3. Kerangka Teoritis

1.4.3.1 Uang Elektronik

15
Menurut Peraturan Bank Indonesia No. 20/6/PBI/2018 tentang uang elektronik,

Uang elekronik adalah pembayaran yang memenuhi unsur sebagai berikut:

a. Diterbitkan atas dasar nilai uang yang disetor terlebih dahulu oleh pemegang

kepada penerbit;

b. Nilai uang disimpan secara elektronik dalam suatu media seperti server atau

chip;

c. Digunakan sebagai alat pembayaran kepada pedagang yang bukan merupakan

penerbit uang elektronik tersebut; dan

d. Nilai uang elektronik yang disetor oleh pemegang dan dikelola oleh penerbit

bukan merupakan simpanan sebagaimana dimaksud dalam undang-undang yang

mengatur mengenai perbankan.Menurut peraturan Bank Indonesia No.

20/6/PBI/2018, berdasarkan media penyimpanan nilai uang elektronik, maka juga

terbagi 2 (dua) jenis yaitu:

a. Server based, yaitu uang elektronik dengan media penyimpan berupa server

b. Chip based, yaitu uang elektronik dengan media penyimpan berupa chip. (

www.bi.go.id)

E-money atau uang elektronik pada dasarnya sama seperti uang karena memiliki

fungsi sebagai alat pembayaran atas transaksi jual beli barang. Uang elektronik

tersebut dipersamakan dengan uang karena pada saat pemegang menggunakannya

sebagai alat pemabayaran kepada pemegang, bagi pedagang tersebut nilai uang

elektronik yang berpindah dari media uang elektronik yang dimiliki oleh

pemegang keterminal penampungan nilai uang elektronik milik dagang, apapun

16
satuan nilai dalam media uang elektronik tersebut pada dasarnya nilai uang yang

pada waktunya akan ditukarkan kepada penerbit dalam bentuk uang tunai (cash)

( Astuty 2018 ). Berikut adalah daftar penerbit Uang elektronik

Gambar 1.5

Daftar Penerbit Uang Elektronik

No Nama Penerbit
1 B.P.D. DKI Jakart
2 B.P.D. Sumsel Babel
3 Bank Central Asia
4 Bank Cimb Niaga
5 Bank Mandiri (Persero)
6 Bank Mega
7 Bank Nationalnobu
8 Bank Negara Indonesia 1946
9 Bank Permata
10 Bank QNB Indonesia
11 BRI
12 Bank Sinarmas
13 PT. Artajasa Pembayaran Elektronis
14 PT. Dompet Anak Bangsa
15 PT. Espay Debit Indonesia Koe
16 PT. Finnet Indonesia
17 PT. Indosat
18 PT. Nusa Satu Inti Artha
19 PT. Skye Sab Indonesia
20 PT. Smartfren Telecom
21 PT. Telekomunikasi Indonesia
22 PT. Telekomunikasi Selular
23 PT. Witami Tunai Mandiri
24 PT. Xl Axiata
25 PT. Buana Media Teknologi
26 PT. BimasaktiMulti Sinergi
27 PT. BimasaktiMulti Sinergi
28 PT. Inti Dunia Sukses
29 PT. Veritra Sentosa Internasional
30 PT. Solusi Pasti Indonesia
31 PT. Ezeelink Indonesia
32 PT. Bluepay Digital Internasional

17
33 PT. E2pay Global Utama
34 PT. Cakra UltimaSejahtera
35 PT. Airpay Internasional Indonesia
36 PT. Transaksi Artha Gemilang

Dalam pengisian saldo Ovo, uang yang dimasukkan ke dalam aplikasi

sama dengan jumlah uang yang disetor secara tunai jika kita mengisi saldo

melalui driver Grab, tapi jika pengisian saldo melalui ATM, indomaret, ataupun

alfamart maka akan ada biaya admin.

1.4.3.2. TAM

Menurut Davis et al. merupakan perluasan dari Theory of Reasoned

Action (TRA) dan Theory of Planned Behavior (TPB) oleh Ajzen dan Fishbein.

TAM mengajukan dua konstruk teoritis, yaitu persepsi manfaat (percieved

usefulness) dan persepsi kemudahan penggunaan (percieved ease of use) sebagai

penentu fundamental penerimaan pengguna dari suatu sistem informasi. Persepsi

manfaat dan persepsi kemudahan keduanya memiliki pengaruh ke minat

berperilaku (behavior intention). Minat menggunakan teknologi akan muncul jika

sistem teknologi dirasa bermanfaat dan mudah digunakan.

TAM bertujuan untuk menjelaskan faktor apa saja dari perilaku pengguna

dalam menghadapi penerimaan teknologi. Dalam hal ini TAM di rancang untuk

mencapai tujuan tersebut dengan cara mengidentifikasi beberapa variabel dasar

yang disarankan pada penelitian sebelumnya yang setuju dengan faktor-faktor

yang mempengaruhi secara kognitif dan afektif pada penerimaan teknologi dan

18
menggunakan TRA sebagai dasar teorikal untuk menentukan model hubungan

variable penelitian ( Andhika, 2019 )

Melalui modifikasi dan pengembangan teori TAM, dapat dipahami bahwa

reaksi dan persepsi pengguna terhadap teknologi dapat mempengaruhi sikapnya

dalam penerimaan penggunaan teknologi. Faktor yang dipilih untuk modifikasi

dan pengembangan teori TAM ada 3 yaitu faktor persepsi manfaat (perceived

usefulness), persepsi kemudahan penggunaan (perceived ease of use), serta

persepsi risiko (perceived risk) terhadap minat penggunaan (intention to use)

( Wahyuni, 2019 ).

1.4.3.3. Perilaku Konsumen

Perilaku konsumen adalah suatu studi mengenai tindakan-tindakan yang

dilakukan oleh individu, kelompok, atau organisasi yang berhubungan dengan

pengambilan keputusan dalam mendapatkan, menggunakan barang atau jasa yang

dapat dipengaruhi oleh lingkungan. As a study of human behavior within the

consumer role and includes all the steps in the decision making process. The study

must go beyond the explicit act of purchase to includes an examination of less

observable process as well as a discution of why, where and how a particular

purchase occur.

Mowen dan Minor, mengutarakan bahwa perilaku konsmen didefinisika

sebagai studi tentang unit pembelian (buying units) dari proses pertukaran yang

melibatkan perolehan, konsumsi dan pembuangan barang-barang, jasa,

pengalaman serta ide-ide ( Effendi, 2018 )

19
1.4.3.4 Faktor – Faktor yang mempengaruhi Keputusan Pembelian

Keputusan pembelian dari pembeli sangat dipengaruhi oleh faktor kebudayaan ,

sosial, pribadi, dan psikologi dari pembeli. Sebagian besar adalah faktor-faktor

yang tidak dapat dikendalikan oleh pemasar, tetapi harus benar-benar

diperhitungkan

a. Faktor Kebudayaan

1. Kebudayaan: Kebudayaan merupakan faktor penentu yang paling dasar dari

keinginan dan perilaku seseorang

2 Subbudaya: Setiap kebuadayaan terdiri dari subbudaya-subbudaya yang lebih

kecil yang memberikan identifikasi dan sosialisasi yang lebih spesifik untuk para

anggotanya. Subbudaya dapat dibedakan menjadi empat jenis: kelompok

niasionalsme, kelompok keagamaan, kelompok ras, dan area geografis.

3) Kelas sosial: Kelas-kelas sosial adalah kelompok yang relatif homogen

danbertahan lama dalam suatu masyarakat, yang tersusun secara hierarki dan yang

keanggotaannya mempunyai nilai, minat, dan perilaku yang serupa.

b. Faktor Sosial

1) Kelompok Referensi: Kelompok referensi seseorag terdiri dari seluruh

kelompok yang mempunyai pengaruh langsung maupun tidak langsung terhadap

sikap atau perilaku seseorang. Beberapa diantaranya kelompok primer, yang

dengan adanya interaksi yang cukup berkesinambungan, seperti keluarga, teman,

20
tetangga, dan teman sejawat. Kelopok sekunder, yang cenderung lebih resmi dan

yang mana interaksi yang terjadi kurang berkesinambungan.

2) Keluarga: Kita dapat membedakan dua keluarga dalam kehidupan pembeli,

yang pertama ialah: kelurga orientasi, yang merupakan orang tua seseorang. Dari

orang tualah seseorang mendapatkan pandangan tentang agama, politik, ekonomi,

dan merasakan ambisi pribadi niali atau harga diri dan cinta. Keluarga prokreasi,

yaitu pasangan hidup anak-anak seseorangkeluarga merupakan organisasi pembeli

yang konsumen yang paling penting dalam suatu masyarakat dan telah diteliti

secara intensif

3) Peran dan Status: Seseorang umumnya berpartisipasi dalam kelompok,

keluarga, klub, organisasi selama hidupnya. Posisi seseorang dalam setiap

kelompok dapat diidentifikasikan dalam peran dan status.

c. Faktro Pribadi

1) Umur dan Tahapan dalam Siklus Hidup: Konsumsi seseorang juga dibentuk

oleh tahapan siklus hidup keluarga.

2) Pekerjaan: Para pemasar berusaha mengidentifikasi kelompok kelompok

pekerja yang memiliki minat diatas rata-rata terhadap produk dan jasa tertentu.

3) Keadaan Ekonomi: Yang dimaksud dengan keadaan ekonomi seseorang adalah

terdiri dari pendapatan yang dapat dibelanjakan (tingkatnya, stabilitasnya, dan

polanya), tabungan dan hartanya (termasuk persentase yang mudah dijadikan

uang), kemampuan untuk meminjam dan sikap terhadap mengeluarkan lawan

menabung.

21
4) Gaya Hidup: Gaya hidup seseorang adalah pola hidup didunia yang

diekspresikan oleh kegiatan, minat, dan pendapatan seseorang. Gaya hidup

menggambarakn “seseorang secara keseluruhan” yang berinteraksi dengan

lingkungan. Gaya hidup juga mencerminkan sesuatu dibalik kelas sosial

seseorang.

5) Kepribadian dan Konsep Diri: Yang dimaksud dengan kepribadian adalah

karakteristik psikologis yang berbeda dan setiap orang yang memandang

responnya terhadap lingkungan yang relatif konsisten.

d. Faktor Psikologis

1) Umur dan Tahapan dalam Siklus Hidup: Konsumsi seseorang juga dibentuk

oleh tahapan siklus hidup keluarga.

2) Pekerjaan: Para pemasar berusaha mengidentifikasi kelompok kelompok

pekerja yang memiliki minat diatas rata-rata terhadap produk dan jasatertentu.

3) Keadaan Ekonomi: Yang dimaksud dengan keadaan ekonomi seseorang adalah

terdiri dari pendapatan yang dapat dibelanjakan (tingkatnya, stabilitasnya, dan

polanya), tabungan dan hartanya (termasuk persentase yang mudah dijadikan

uang), kemampuan untuk meminjam dan sikap terhadap mengeluarkan lawan

menabung.

4) Gaya Hidup: Gaya hidup seseorang adalah pola hidup didunia yang

diekspresikan oleh kegiatan, minat, dan pendapatan seseorang. Gaya hidup

menggambarakn “seseorang secara keseluruhan” yang berinteraksi dengan

22
lingkungan. Gaya hidup juga mencerminkan sesuatu dibalik kelas sosial

seseorang.

5) Kepribadian dan Konsep Diri: Yang dimaksud dengan kepribadian adalah

karakteristik psikologis yang berbeda dan setiap orang yang memandang

responnya terhadap lingkungan yang relatif konsisten. ( Tri, 2018 )

1.4.3.5. Minat

Minat adalah suatu keadaan dimana seseorang mempunyai perhatian

terhadap sesuatu dan disertai keinginan untuk mengetahui dan mempelajari

maupun membuktikan lebih lanjut (Walgito 1981). Menurut (Jogiyanto 2007),

minat berperilaku adalah keinginan (Minat) seseorang untuk melakukan perilaku

diprediksi oleh sikapnya terhadap perilakunya dan bagaimana dia berpikir orang

lain akan menilainya jika dia melakukan perilaku tersebut. (Slameto 1995)

menyatakan Minat adalah kecenderungan jiwa yang tetap untuk memperhatikan

dan mengenang beberapa aktivitas atau kegiatan. Jadi apabila seseorang berminat

untuk memperhatikan suatu aktivitas dan melakukan aktivitas yang dilakukan

pasti dengan dilandasi rasa senang dalam melakukannya. Jika menimbulkan rasa

senang, maka seseorang di masa yang akan datang akan secara terus – menerus

ingin menggunakannya.

Fungsi Minat sangat berhubungan erat dengan perasaan dan pikiran. Manusia

akan memberikan suatu penilaian, menentukan sesudah memilih pilihan yang

diinginkan dan secara langsung mengambil suatu keputusan. Menurut (Saraswati

2013), minat merupakan kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu yang

23
timbul karena kebutuhan, yang dirasa atau tidak dirasakan atau keinginan hal

tertentu.

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa Minat adalah ketertarikan

individu pada sesuatu yang sifatnya tetap agarlebih mengingat dan memperhatikan

secara terus menerus yang diikuti dengan rasa senang untuk memperoleh sesuatu

kepuasan dalam mencapai kepuasan penggunaan teknologi. Seseorang akan lebih

sering menggunakan teknologi, jika kepuasan yang dirasakan memiliki

manfaatnya.

b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat

(Slameto 2013), menyatakan bahwa “Minat tidak dibawa sejak lahir, melainkan

diperoleh kemudian. Minat terhadap sesuatu merupakan hasil belajar dan

menyokong belajar selanjutnya”. Hal ini menggambarkan bahwa minat dapat

ditumbuhkan dan dikembangkan. Minat tidak akan muncul dengan sendirinya

secara tiba-tiba dari dalam diri individu. Minat dapat timbul pada diri seseorang

melalui proses. Dengan adanya perhatian dan interaksi dengan lingkungan, maka

minat tersebut dapat berkembang. Munculnya minat ini biasanya ditandai dengan

adanya dorongan, perhatian, rasa senang, kemampuan, dan kecocokan atau

kesesuaian. Timbulnya minat seseorang disebabkan oleh beberapa hal, yaitu rasa

tertarik atau rasa senang, perhatian dan kebutuhan. Minat timbul karena perasaan

senang serta tendensi yang dinamis untuk berperilaku atas dasar ketertarikan

seseorang pada jenis-jenis kegiatan tertentu. Perasaan senang seseorang akan

menimbulkan dorongan-dorongan dalam dirinya untuk segera beraktifitas

24
C. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat

(Slameto 2003), menyatakan bahwa “Minat tidak dibawa sejak lahir, melainkan

diperoleh kemudian. Minat terhadap sesuatu merupakan hasil belajar dan

menyokong belajar selanjutnya”. Hal ini menggambarkan bahwa minat dapat

ditumbuhkan dan dikembangkan. Minat tidak akan muncul dengan sendirinya

secara tiba-tiba dari dalam diri individu. Minat dapat timbul pada diri seseorang

melalui proses. Dengan adanya perhatian dan interaksi dengan lingkungan, maka

minat tersebut dapat berkembang. Munculnya minat ini biasanya ditandai dengan

adanya dorongan, perhatian, rasa senang, kemampuan, dan kecocokan atau

kesesuaian. Timbulnya minat seseorang disebabkan oleh beberapa hal, yaitu rasa

tertarik atau rasa senang, perhatian dan kebutuhan. Minat timbul karena perasaan

senang serta tendensi yang dinamis untuk berperilaku atas dasar ketertarikan

seseorang pada jenis-jenis kegiatan tertentu. Perasaan senang seseorang akan

menimbulkan dorongan-dorongan dalam dirinya untuk segera beraktifitas

1.5 Kerangka Pemikiran

Konsep penelitian ini terdiri dari tiga variabel independen dan satu variabel

dependen. Variabel independen atau yang sering juga dikatakan sebagai variabel

bebas adalah merupakan variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab

perubahannya atau timbulnya variabel dependen. Sedangkan variable dependen

merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya

variabel bebas. Sedangkan variable dependen merupakan variabel yang

25
dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas ( Sugiyono

2018 )

Variabel independen dalam penelitian ini adalah persepsi manfaat,

kemudahan penggunaan, , sedangkan variabel dependen adalah minat.

1. .Pengaruh Persepsi Kemudahan Penggunaan terhadap Minat Menggunakan

Kemudahan penggunaan (ease of use) didefinisikan sebagai sejauhmana

seseorang percaya bahwa menggunakan suatu teknologi akan bebas dari

usaha.Davis mendefinisikan percieved ease of use sebagai keyakinan akan

kemudahan penggunaan, yaitu tingkatan dimana user percaya bahwa

teknologi/sistem tersebut dapat digunakan dengan mudah dan bebas dari masalah.

Intensitas penggunaan dan interaksi antara pengguna dengan sistem juga dapat

menunjukkan kemudahan penggunaan.

2. Pengaruh Persepsi Manfaat terhadap Minat Menggunakan

Davis mendefinisikan perceived usefulness sebagai keyakinan akan kemanfaatan,

yaitu tingkatan dimana user percaya bahwa penggunaan teknologi/sistem akan

meningkatkan performa mereka dalam bekerja. Perceivedusefulness (persepsi

manfaat) didefinisi sebagai sejauh mana seseorang meyakini bahwa penggunaan

sistem informasi tertentu akan meningkatkan kinerjanya. Dari definisi tersebut

diketahui bahwa persepsi kemanfaatan merupakan suatu kepercayaan tentang

proses pengambilan keputusan. Jika seseorang merasa percaya bahwa sistem

berguna maka dia akan menggunakannya. Sebaliknya jika seseorang merasa

percaya bahwa sistem informasi kurang berguna maka dia tidak akan

26
menggunakannya.

dari hasil uraian di atas maka dapat di simpulkan bahwa pada penelitia ini

kerangka hipotesis nya adalah sebagai berikut

Persepsi
Kemudahan ( X1 )

Minat

Persepsi Manfaat
( X2 )

1.6 Hipotesis Penelitian


Berdasarkan kerangka berfikir tersebut selanjutnya disusun hipotesis. Hipotesis

adalah proposisi yang masih bersifat sementara dan masih harus diuji

kebenarannya.Proposisi adalah pernyataan tentang suatu konsep.

Hipotesisi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

H1 : Diduga persepsi Kemudahan dan persepsi manfaat berpengaruh secara

positif dan signifikan terhadap minat menggunakan Ovo ( Studi Kasus Pengguna

Di Jawa Timur )

H2 : Diduga persepsi Kemudahan berpengaruh secara positif dan signifikan

terhadap minat menggunakan Ovo ( Studi Kasus Pengguna Di Jawa Timur )

H2 : Diduga persepsi manfaat berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap

minat menggunakan Ovo ( Studi Kasus Pengguna Di Jawa Timur )

27
1.7 Objek dan Metodologi Penelitian

1.7.1 Objek Penelitian

Ovo merupakan layanan dompet digital (smart financial apps yang menawarkan

berbagai transaksi di sejumlah mitra Ovo. Perusahaan ini merupakan besutan

Grup Lippo yaitu LippoX. Ovo pertama kali diluncurkan pada Maret 2017 dan

berada di bawah naungan PT Visionet Internasional.

Pada awalnya Ovo menjalin kerjasama dengan perusahaan Lippo lainnya

seperti Hypermart dan juga RS Siloam. Walau demikian Ovo memang dirancang

untuk menjadi open platform.Pada Mei 2018, Grup Lippo dan Tokyo Century

telah membentuk serangkaian kemitraan di Indonesia termasuk investasi di OVO,

di mana Tokyo Century menginvestasikan sekitar US$120 juta. Pada bulan Juli

2018, OVO mengumumkan kemitraan strategis dengan beberapa perusahaan

penting sekaligus di Indonesia. Perusahaan yang digandeng, antara lain Bank

Mandiri, Alfamart, Grab, dan Moka. Kemitraan baru ini, bersama dengan

kemitraan yang telah dijalin dengan jaringan Lippo, menjadikan OVO sebagai

platform pembayaran dengan penerimaan terluas di Indonesia. Untuk memperluas

basis penggunanya, OVO juga mengumumkan kerja sama dengan platform

belanja online Tokopedia pada bulan November. Tokopedia resmi menggandeng

OVO sebagai digital payment pengganti Tokocash. OVO menambahkan 80 juta

pengguna aktif bulanan Tokopedia ke dalam 60 juta basis pengguna OVO.

1.7.2. Metodologi Penelitian

1.7.2.1 Desain /Paradigma Penelitian

28
Penelitin ini digunakan untuk mengambarkan bagaimana persepsi

kemudahan dan persepsi manfaat terhadap minat menggunakan OVO. Data yang

digunakan pada penelitian ini

1. Data primer adalah data yang diambil dari sumber data primer atau sumber

pertama di lapangan. Sumber penelitian dalam data ini yaitu dengan teknik

penyebaran kuesioner kepada mahasiswa.

2. Data Sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber kedua, seperti buku, dan

jurnal ( Sugiyono 2018 )

1.7.3 Variabel Penelitian

Dalam sebuah penelitian terdapat beberapa variabel yang harus ditetapkan dengan

jelas sebelum mulai pengumpulan data. Variabel penelitian adalah segala sesuatu

yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga

diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya

(Sugiyono ,2017:104). Sesuai dengan judul penelitian yang dipilih penulis yaitu

“Pengarush Persepsi Kemudahan dan persepsi Manfaat terhdap minat

menggunakan OVO ( Studi Kasus Masyarakat Jawa Timur ) ”, maka penulis

mengelompokkan variabel-variabel dalam judul tersebut dalam 2 (dua) variabel

yaitu variabel bebas (independent variable) dan variabel terikat (dependent

variable). Berikut adalah hasil dari operasional variabel pada penelitian ini

1. Variabel Independen (X)

Menurut Sugiyono (2017: 39) variabel Independen adalah: “Variabel ini

sering disebut sebagai variabel stimulus, prediktor, antecedent. Dalam bahasa

29
Indonesia sering disebut sebagai variabel bebas. Variabel bebas adalah variabel

yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya

variabel dependen (terikat).”

2. Variabel Dependen (Y)

Menurut Sugiyono (2017: 39) variabel Dependen adalah: “Variabel

dependen sering disebut sebagai variabel output, kriteria, konsekuen. Dalam

bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel terikat. Variabel terikat

merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya

variabel bebas” Variabel dependen dalam penelitian ini adalah minat beli(Y).

Tabel 1.5

Operasional Variabel

Variabel Sub Variabel Indikator


Persepsi Kemudahan Praktis 1. Kemudahan Untuk

( X1) Digunakan

Deni 2018 2. Kemudahan Untuk DI

pahami

3. Praktis dalam

penggunaan

4. Fleksibilitas
Persepsi Manfaat ( X2 ) Efisien 1. Mempercepat Proses

Yufi ( 2015 ) Pembayaran

2. Meningkatkan

Ketelitian Proses

30
Pembayaran

3. Memberikan Promosi

Menarik
Minat Minat menggunakan 1. Berminat

menggunakan

2. Mencoba

menggunakan

3. Berencanan

Menggunakan

Indikator-indikator tersebut selanjutnya akan diuraikan dalam bentuk

pernyataan-pernyataan dengan ukuran tertentu yang telah ditetapkan pada

alternatif jawaban dalam kuesioner.

1.7.4 Populasi dan Teknik Sempling

1.7.4.1 Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2017:80). Jadi

populasi bukan hanya orang, tetapi juga objek dan benda-benda alam yang lain.

Dari sebagian penafsiran diatas bisa di simpulkan kalau populasi riset merupakan

totalitas subjek yang hendak di cermat di daerah riset. Dalam riset ini yang jadi

populasi adalah pengguna OVO di Provinsi Jawa Timur

1.7.4.2. Sampel

31
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi

tersebut. Pengukuran sampel merupakan suatu langkah untuk menentukan

besarnya sampel yang diambil dalam melaksanakan penelitian suatu objek. Untuk

menentukan besarnya sampel bisa dilakukan dengan statistik atau berdasarkan

estimasi penelitian. Pengambilan sampel ini harus dilakukan sedemikian rupa

sehingga diperoleh sampel yang benar-benar dapat berfungsi atau dapat

menggambarkan keadaan populasi yang sebenarnya, dengan istilah lain harus

representatif (mewakili) untuk menentukan jumlah jumlah responden pada

kuisoner penelitian karena ukuran sampe tidak diketahui dengan pasti maka

menggunakan rumus Bernaulli ( Sedarmayanti 2012:149 )

Berikut ini dalam penentuan sampel dari populasi tertentu yang

dikembangkan oleh rumus Bernaouli :

α 2
(Z ) pxq
2
n=
ϵ2

dengan

n = Jumlah Sempel

α
Z = Nilai yang di dapat dari tabel normal standar dengan peluang
2

P = probabilitas populasi yang tidak diambil sebagian sampel

Q= populasi yang di ambil dengan sebagai sampel ( 1-p)

α= tingkat ketelitian

32
e = tingkat kesalahan

dalam penelitian ini menggunakan tingkat ketelitian sebesar 5 % dan

tingkat kepercayaan adalah 95 % sehingga diperoleh nilai Z adalah 1,96, tingkat

kesalahan sebesar 10 %. Probabilitas populasi 0,5 maka minimum sempel adalah

(1,96)2 0,5 x 0,5


n= =96,04
0,12

Dari hasil hitungan di atas maka diperoleh sampel sebesar 96 responden

1.7.4.5. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik sampling adalah cara untuk menentukan sampel yang jumlahnya sesuai

dengan ukuran sampel yang akan dijadikan sumber data sebenarnya, dengan

memperhatikan sifat-sifat dan penyebaran populasi agar diperoleh sampel yang

representatif. (Margono, 2014:67). Sampling mempunyai beberapa tahapan serta

tujuan,

1.7.5 Janis Data dan Prosedur Pengumpulan

1.7.5.1 Jenis Data

Berdasarkan metode yang digunakan, maka penelitian yang di lakukan

menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Menurut Sugiono (2015 : 28) metode

kuntitatif adalah metode yang digunakan untuk penyajian hasil penelitian dalam

bentuk angka-angka dan analisinya menggunakan statistik. Jadi penelitian

deskripif dengan pendekatan kuantitatif m enjelaskan dan mendeskripsikan

33
masing-masing variabel dengan menggunakan data berupa angka kemudian

menjelaskan hubungan kedua variabel tersebut melalui uji hipotesis

17.5.2. Pprosedur Pengumpulan Data

Penelitian ini dilaksanakan sesuai dengan prosedur penelitian ilmiah seperti

pendapat dari Sugiono (2015 ; 23) dalam buku metode penelitin untuk skripsi dan

tesis) meliputi 9 langkah penelitian yaitu :

34
1. Pendefinisian dan perumusan masalah

2. Perumusan hipotesis

3. Penetuan metode dan desain riset

4. Penentuan variabel, data, dan sumber data

5. Pengumpulan data

6. Pengolahan data

7. Analisis dan interpretasi hasil olahan

8. Pembuatan kesimpulan dan saran

9. Pembuatan laporan hasil riset

1.7.6 Rancangan Analisa Data dan Uji Validitas dan reliabitas Data

1.7.6.1. Rancangan Analisa

Teknik rancangan data dapat dikatakan sebagai proses pengumpulan data

dari hasil data yang di dapatkan dilapangan dengan sistematis untuk mendapatkan

kesimpulan dalam peneitian yang di teliti. Teknik ini dilakukan untuk

mendapatkan data primer dan melengkapi data yang telah didapatkan dalam hal

ini digunakan angket, yaitu memberikan daftar pertanyaan untuk diisi oleh

responden yang menjadi sampel dalam penelitian. Seperti yang dikemukan oleh

Sumanto (2017:122) yaitu, kuesioner adalah sehimpunan pertanyaan yang telah

dirancang terlebih dahulu dimana responden diberi alternatif pilihan jawaban yang

sesuai dengan pendapatnya

35
Metode angket adalah metode yang menggunakan sejumlah pertanyaan tertulis

yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan

tentang pribadinya atau hal – hal yang ia ketahui ( Arikunto, 2002). Dalam

penelitian ini angket yang tersedia, akan diberikan terhadap customer Second .

Mereka diminta mengisi daftar pertanyaan tentang iklan, media sosial, dan daya

jual.

Metode ini digunakan untuk memperoleh data tentang dua variable bebas

yaitu iklan dan media sosial serta daya jual sebagai variabel terikatnya. Alasan

digunakannya metode ini adalah

(1) Responden adalah orang yang tahu tentang perpindahan iklan dan media sosial

yang berpengaruh terhadap pembelian dan dapat menyangkut daya jual ;

(2) Hemat waktu, tenaga dan biaya.

Adapun langkah – langkah yang ditempuh dalam pengumpulan data dengan

menggunakan angket sebagai berikut : (1) Membuat pertanyaan terbuka untuk

mengungkap profil konsumen yang terdiri dari nama, alamat, pekerjaan, usia,

jenis kelamin, dan pendapatan; (2) Membuat soal tes. Untuk lebih jelasnya,

berikut ini kriteria bobot penilaian dari setiap pernyataan dalam kuesioner yang

dijawab responden,

Angket yang digunakan adalah angket tertutup, dimana resonden tidak diberi

kesempatan untuk menjawab dengan menggunakan kata – sendiri. Responden

tinggal memilih jawaban yang disediakan. Dengan menggunakan skala likret

dengan nilai 5 ( lima skor ) yaitu jawaban diberi skor 1 ( satu ) yang artinya “

36
sangat tidak setuju” dan 5 ( lima ) yang ratinya “ Sangat setuju “ Untuk setiap

pertanyaan terdiri dari empat alternatif jawaban dengan skor sebagai berikut :

Tabel 3.1 Pembobotan Skala Likert

NO Pilihan Jawaban Skor


1 Sangat Setuju 5
2 Setuju 4
3 Netral 3
4 Kurang Setuju 2
5 Sangat Tidak Setuju 1
Sumber diolah dari Sugiyono 2018

Menurut Sugiyono (2017:244) menyatakan bahwa: “Analisis data merupakan

kegiatan setelah data dari seluruh responden terkumpul. Kegiatan dalam analisis

data adalah mengelompokan data berdasarkan variabel dan jenis responden,

menstabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyajikan data

tiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang

diajukan.”

Dalam penlitian kunatitatif teknis analisis data menggunakan satatistik dalam

penelitain ini teknik statistik yang digunakan untuk analisi data yaitu statistik

inferensial yaitu menurut sugiono ( 2018 :148 ) adalah teknik yang digunakan

untuk menganalisis data sampel dan hasilnya diberlakukan untuk populasi.

1.7.6.2. UjiValiditas dan Reliabitas

1. Uji Validitas

37
Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk

mendapatkan (mengukur) data itu valid. Uji validitas dapat digunakan dengan cara

menghitung korelasi secara parsial dari masing-masing kuesioner dengan total

skor dimensi yang diteliti. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada

kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner

tersebut [ CITATION Gho18 \l 1033 ]. Dalam penelitian ini, uji validitas yang

digunakan ialah uji validitas Product Moment Pearson Correlation. Uji validitas

dikatakan valid apabila signifikan <0,05 atau 5% [ CITATION Gho18 \l 1033 ].

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah uji bagaimana instrumen pengukuran secara konsisten

mengukur apapun yang sedang diukur [CITATION Sek171 \t \l 1033 ]. Menurut

Ferdinand [CITATION Fer06 \n \t \l 1033 ] , sebuah scale atau instrumen pengukur

data dan data yang dihasilkan disebut reliabel atau terpercaya apabila instrumen

itu secara konsisten memunculkan hasil yang sama setiap kali dilakukan

pengukuran. Teknik yang digunakan untuk menguji realibilitas kuesioner dalam

penelitian ini yaitu menggunakan rumus koefisien Cronbach Alpha, yaitu :

a. Apabila koefisien Cronbach Alpha > taraf 0,6 maka kuesioner akan reliabel

[ CITATION Gho18 \l 1033 ].

b. Apabila koefisien Cronbach Alpha < taraf 0,6 maka kuesioner tidak akan

reliabel [ CITATION Gho18 \l 1033 ]

1.7.7 Lokasi Penelitian

38
Penelitian ini dilakuakan di beberapa BOTH OVO yang ada Di Mall sekitaran

Surabaya. Dan bebrapa tempat Umum/ pusat perbelanjaan yang mendukung

penggunaan OVO.

1.7.8 Jadwal Penelitian

Pelaksanaan Penelitian Mengenai Judul Pengaruh Persepsi Kemudahan

dan persepsi manfaat terhadap Minat menggunakan OVO. Penelitian Ini akan

berlangsung salama 1 bulan dengan 2 minggu pengambilan data dan 2 minggu

proses pengolahan data. Terhitung dari awal april sampai akhir april

39
40

Anda mungkin juga menyukai