Anda di halaman 1dari 20

Makalah Penataan Produk

Dosen Pengampu:

Monry Fraick Nicky Gillian Ratumbuysang. M.Pd

Muhammad Fahmi Khafif (1810113210012)


Ahmad Nizar (1810113210029)
Suci Rahayu (1810113320034)
Fransiscus Bagus Hendratno (1810113110013)
Muhammad fahmi akmal (1810113310018)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

BANJARMASIN

2020
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb. Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat


Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan karunia-Nya, Saya dapat
menyelesaikan tugas
Dalam penyusunan tugas ini, Saya mendapat bantuan dan dorongan serta
bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu tidak lupa Saya mengucapkan terimakasih.
Disamping itu Saya menyadari masih banyak terdapat kekurangan. Oleh
karena itu, Saya masih memerlukan bimbingan dari semua pihak yang dapat
membangun motivasi Saya. Sekian Terimakasih. Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Banjarmasin, 11 April 2020


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Produk merupakan barang-barang yang ada dan disediakan di toko untuk

dijual. Produk yang disediakan di toko harus ditata dengan baik agar dapat

menarik perhatian konsumen untuk membeli. Produk yang ditata pada suatu

toko akan tergantung pada jenis toko. Penataan produk pada toko baju akan

berbeda dengan penataan produk pada toko retail. Display toko akan

mencerminkan sebuah gambaran yang ada di dalam toko agar konsumen

mengetahui jenis produk yang dijual dengan cara penataan produk (product

display). Penataan yang menarik akan merangsang keinginan konsumen untuk

membeli.
1
Konsumen terkadang membeli suatu produk tanpa memiliki rencana

terlebih dahulu. Keinginan untuk membeli tersebut sering kali muncul di toko

yang menyadiakan banyak jenis produk atau mall sebagai tempat untuk

berbelanja atau sekedar jalan-jalan. Keputusan pembelian dapat terjadi ketika

konsumen dihadapkan oleh pemilihan dari dua atau lebih alternatif yang ada,

artinya syarat seseorang dapat membuat keputusan haruslah tersedia beberapa

alternatif pilihan (Schiffman, 2004). Salah satu faktor yang mendorong

seseorang bisa tiba-tiba membeli tanpa memiliki rencana terlebih dahulu

karena adanya product display yang menonjol (Buediono, 2003).


Penataan produk (product display) yang biasanya terlihat pada toko akan

membangkitkan selera konsumen untuk membeli. Display tersebut dapat

membangkitkan keinginan konsumen, sehingga konsumen merasakan kebutuhan

yang mendesak untuk membeli produk yang dipromosikan tanpa ada rencana

untuk membeli sebelumnya.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang maka terdapat beberapa rumusan masalah sebagai
berikut:
1. Apa definisi dari Penataan Produk?
2. Berapa Jenis dari Penataan Produk?
3. Apa dan Bagaimana macam dari Penataan Produk?
BAB 2
PEMBAHASAN

A. Pengertian penataan produk


Yang dimaksud dengan penataan produk (display) adalah tempat
dagangan tertentu. Tujuan dari penataan produk adalah apalagi kalau bukan untuk
menarik minat konsumen, memudahkan konsumen untuk melihat, memilih dan
membeli produk atau barang yang ditawarkan.
B. Pengertian Penataan Produk (Display) Menurut Para Ahli

Selain mengenai penjelasan diatas, ada juga beberapa gagasan para ahli
ekonom dan pebisnis yang mengemukakan gagasannya tentang yang dimaksud
dengan penataan produk. Penjelasan mengenai definisi penataan produk ini,
membuat peran dan fungsi sekaligus manfaat dari penataan produk memang
sangat berguna dan berdampak jelas dalam laju pertumbuhan perusahaan dalam
hal pembelian.

1. Menurut Ngadiman  (2008 : 329) mengatakan bahwa yang dimaksud dengan


Display adalah tata letak barang dengan memperhatikan unsur
pengelompokan jenis dan kegunaan barang, kerapihan dan keindahan agar
terkesan menarik dan mengarahkan konsumen untuk melihat, mendorong, dan
memutuskan untuk membeli.
2. Menurut Buchari Alma (2004:189) menjelaskan bahwa yang dimaksud
dengan Display adalah keinginan membeli sesuatu yang tidak didorong oleh
seseorang, tapi didorong oleh penglihatan ataupun oleh perasaan lainnya.

Sebagai kegiatan menata produk atau barang dagangan dengan cara dan
strategi sesuai dengan kondisi tertentu berdasarkan jenis produk atau barang
dagangan dan juga berdasarkan tempat dan situasi.
Penataan barang (Display) tidak hanya seputar memajang barang, melainkan
memberikan keleluasaan bagi konsumen agar nyaman dalam membeli produk yang
ditawarkan.

Dengan adanya sistem ini, mana suatu usaha bisa memanejemen bisnisnya
dan dapat mempengaruhi laju pertumbuhan perusahaan dalam mengembangkan
produk baru, konsep penjualan (sales concept) dan konsep pemasaran (marketing
concept).
Maka dari itu, untuk kegiatan sales concept dan marketing concept selain
sebagai sales promotion dan kegiatan penataan produk, ternyata sales
promotion berfungsi untuk mempromosikan barang secara langsung sehingga
menarik minat calon pembeli terhadap produk yang dipromosikan.

Ada banyak cara yang dilakukan untuk menarik konsumen dan meningkatkan
pembelian untuk produk dalam suatu perusahaan, bisa dengan melakukan komunikasi
peritel atau melalui media massa.Atau dapat melakukan komunikasi dengan
gambaran visual, dengan lay out dan display (penataan produk) yang baik di
toko.Selain itu, bisnis ritel adalah cara mendisplay produk dengan benar. Sistem
display berkaitan erat dengan jenis barang, ukuran, warna, rasa, kemasan, bentuk
penataan, dan seterusnya.Dalam penataan barang atau produk sebenarnya tidak cuma
istilah display saja, ada juga yang dikenal visual merchandising, merchandise
presentation.

Berdasarkan penjelasan diatas, seputar Display (Penataan Produk) maka dapat


disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan Display adalah kegiatan suatu perusahaan
untuk memajang barang dagangan baik sifatnya indor atau outdor untum
mempengaruhi calon konsumen secara langsung dan tidak langsung melalui barang
yang dijual.

C. Fungsi Penataan Barang Dagangan (Display)


Sampai disini, mampu sebagian dari pembaca budiman untuk mengambil
kesimpulan mengenai sejauh mana pentingnya penataan barang dagangan bagi suatu
perusahaan atau bagi anda sendiri dalam menjalankan suatu bisnis.

Melihat penjelasan diatas, dengan penataan produk yang baik maka fungsi dan peran
yang diharapkan dari kerja keras dalam penataan produk akan meningkatkan
pencapaian penjualan.

Fungsi dan peran penataan produk ini dapat dicapai dengan dilakukan secara
terencana, terorganisir, kreatif, informatif dan komunikatif.

Sehingga dapat menghasilkan penjualan yang maksimal, dengan penataan barang


yang baik, memudahkan konsumen menentukan barang yang dicari serta
menciptakan suasana nyaman dalam berbelanja.

D. Tujuan Penataan Produk (Display)

Adapun tujuan penataan produk adalah:

1. Attention dan Interest Customer

Yang dimaksud dengan Attention dan interest customer adalah bertujuan


untuk untuk menarik perhatian pembeli dilakukan dengan cara menggunakan
warna-warna, lampu-lampu, dan sebagainya.

2. Desire dan Action Customer

Sedangkan Desire dan action customer bertujuan untuk menimbulkan


keinginan untuk membeli barang yang dipamerkan di toko contohnya setelah
memasuki toko, kemudian melakukan pembelian.

E. Jenis-jenis Display (Penataan Produk)

Secara umum display dapat dibagi menjadi tiga, yaitu :


1. Window display

Yang dimaksud dengan jenis Diplay ini adalah pemajangan barang


dagangan dangan di etalse atau jendela dagangan baik berupa barang, gambar-
gambar kartu harga, simbol-simbol.

Fungsi dan tujuan dari adalah untuk menarik minat konsumen dan menjaga
keamanan barang dagangan. Sebab Window Display hanya menampilkan barang
dagangan yang ditawarkan saja, tanpa dapat disentuh oleh konsumen, sehingga
pengamanan menjadi lebih mudah.

2. Interior Display

Yang dimaksud dengan Interior Display adalah memajangkan barang


dagangan di dalam toko atau di dalam ruangan, seperti ditata di lantai, di meja, di
rak dan sebagainya.

Umumnya konsumen menyenangi interior display sebab memberikan


kesempatan lebih banyak untuk melihat, memikirkan, memilih barang yang
disenangi oleh konsumen, dan lebih memberikan keaktifan pembeli atau
konsumen untuk menentukan pilihannya.

Diketahui bahwa Interior display terdapat jenis-jenisnya. Berdasarkan dari


informasi yang dihimpun oleh penulis bahwa Interior Display terdiri atas 3 macam
yaitu Open Display, Closed Display, dan Architecutural Display. Yang Dimaksud
dengan 3 pembagian dari Interior Display beserta fungsinya adalah:

 Open display adalah barang yang dipajangkan pada suatu tempat terbuka


sehingga dapat dihampiri dan dipegang, dilihat dan diteliti oleh calon pembeli
tanpa bantuan petugas pelayanan, seperti self display, island display (barang-
barang diletakkan diatas lantai dan ditata dengan baik sehingga menyerupai
pulau-pulau).
 Closed display adalah barang dipajangkan yang suasana tertutup sehingga
barang tidak dapat dipegang atau diteliti oleh calon pembeli, kecuali melalui
bantuan petugas pelayanan. Hal ini bertujuan untuk melindungi barang dari
kerusakan, pencurian.
 Architectural display. Yang dimaksud dengan jenis Display ini adalah untuk
barang-barang dalam penggunaannya, contohnya di ruang tamu, di kamar
tidur, di dapur dengan perlengkapannya. Cara ini dapat memperbesar daya
tarik karena barang-barang dipertunjukkan secara realistis.

Interior display ini bertujuan untuk:

 Mempromosikan berbagai merchandise yang dapat dipertimbangkan


mengenai warna, harga, trend, bahan dan sebagainya.
 Mengenalkan ide sebagai informasi barang baru ataupun produk baru atau
mengenalkan barang yang akan datang.
 Promosi dalam mendapatkan barang yang terbaru dan dapat dipesan
sebelumnya.
3. Eksterior Display

Yang dimaksud dengan jenis Display ini adalah memajang barang-barang


di luar toko atau di luar ruangan, seperti dalam kegiatan pameran, bazar dan
sebagainya.Bentuk penataan promosi ini butuh konsentrasi pelayanan konsumen
yang lebih aktif. Sebab pengunjung lebih padat dan faktor lingkungan membentuk
keseriusan konsumen dalam memilih dagangan. Adapun fungsi dan tujuan dari
Eksterior Display adalah

 Membantu mengkoordinasikan Advertising dan Merchandising.


 Memperkenalkan suatu produk secara cepat dan ekonomis.
 Membantu para produsen yang menyalurkan barang-barangnya dengan cepat
dan ekononomis.
 Menyebabkan adanya kontinuitas skema dan tema warna dari pembungkus.
 Membangun hubungan yang baik dengan masyarakat, misalnya pada hari
raya, ulang tahun.
F. Syarat-syarat Penataan Produk

Putri (2008) menyatakan ada beberapa syarat antara lain :

1.Mengacu pada logika konsumen

Ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan para boutique dalam
melakukan display produk, yang seharusnya mengacu pada ”logika” konsumen.
Logika konsumen dapat dikatakan sebagai segala sesuatu yang meliput cara
berpikir, kebiasaan atau kecenderungan psikologis konsumen yang memengaruhi
perilaku mereka saat berbelanja dan berada di dalam toko atau boutique Sebagai
contoh, kebanyakan konsumen yang memiliki kebiasaan belanja secara bulanan
biasanya sudah mengetahui secara persis barang-barang apa saja yang harus
mereka beli pada saat berbelanja. Saat berada di dalam toko, konsumen seperti ini
akan memulai ”perburuan” mencari barang-barang yang ia butuhkan dengan
berjalan dari lorong ke lorong secara teratur.

Display yang mengacu dengan logika-logika konsumen tidak hanya


melahirkan nilai tambah (kemudahan) yang dirasakan langsung oleh konsumen
atau pengunjung toko tetapi juga membantu para peritel dalam hal pengaturan
display secara keseluruhan misal, dalam mensiasati display produk-produk
impulse agar lebih efektif.

2. Syarat display yang baik

Di samping mengacu pada logika konsumen dalam menjalankan aktivitas


display, para peritel juga harus memerhatikan aspek-aspek penting lainnya yang
merupakan syarat dalam mewujudkan display yang baik, yaitu :
 Display harus mampu membuat barang-barang yang dipajang menjadi mudah
dilihat, mudah dicari dan mudah dijangkau. Ketiga hal ini merupakan syarat
mutlak yang harus mampu diwujudkan oleh aktivitas display. Jika tidak,
display yang menarik dan seatraktif apapun akan sia-sia.
 Display harus memerhatikan aspek keamanan, baik keamanan bagi pengelola
toko dari potensi-potensi kehilangan, maupun keamanan bagi pengunjung
(konsumen) yang berada di dalam toko, berkaitan dengan aspek keamanan ini,
para peritel biasanya tidak akan menempatkan barang-barang yang mudah
pecah di sembarang rak. Barang-barang yang mahal, terutama yang fisik
ukurannya kecil biasanya di pajang di etalase. Barang-barang kemasan kaleng
yang cukup berat juga biasanya ditempatkan pada shelve paling bawah untuk
menghindari resiko timbulnya cedera bagi pengunjung (terutama anak-anak)
jika barang tersebut terjatuh.
 Display yang dilakukan oleh peritel harus informatif dan komunikatif, para
peritel dapat memanfaatkan alat alat bantu seperti shelf talker, standing poster,
signage dan jenis-jenis point of purchase (POP) material yang lain.

G. Macam-Macam Display Product Dan Pengertiannya

1.Window Display

Window display adalah pemajangan barang dagangan di etalase atau


jendela kegiatan usaha. Tujuan window display adalah untuk menarik minat
konsumen sekaligus menjaga keamanan barang dagangan. Window display hanya
memperlihatkan barang dagangan yang ditawarkan saja, tanpa dapat disentuh oleh
konsumen, sehingga pengamanan menjadi lebih mudah.

2. Special Display

Special display adalah cara display barang secara khusus yang biasanya
digunakan untuk barang musiman atau untuk barang-barang yang dijual secara
obral.
3. Banded Display

Bended adalah membendeli suatu barang yang baru di keluarkan dari gudang
sebelum di display. Banded di lakukan pada barang tertentu saja, seperti barang yang
berbentuk renceng. Biasanya barang-barang ini akan dijual dengan cara dikatkan,
seperti sisir, cermin, dan minyak wangi diikatkan menjadi satu

4. Visual Merchandise

Visual merchandising (vm) adalah suatu tata cara pemajangan barang


dagangan yang dilakukan untuk mempermudah konsumen dalam hal melihat, meraba,
meneliti suatu barang yang akan dibelinya.

5. Face/ Facing Display

Facing display adalah pemajangan produk tampak muka, artinya pamajangan


produk menghadap kearah kedepan.

6. Solary Display

Solary display yaitu menempatkan barang dagangan di bagian Depaertement


Store sebagai daya tarik bagi konsumen setelah masuk kedalam toko, misalnya
pakaian yang digunakan oleh boneka model (menequin). Barang dagangan itu perlu
diatur, ditata, disusun sedemikian rupa, agar para konsumen atau para pelanggan
dapat tertarik dan berminat mau membelinya.

7. Center Point Display

Center Point ialah media pemajangan barang yang mewakili sebagian besar
merchandise yang ada didalam suatu counter.

8. Cut Case Display


Cut case display yaitu menggunakan kotak/karton kemasan besar yang
dipotong setengahnya sedemikian rupa dan disusun rapi sehingga roduknya tampak

9. Sampling Display

Sampling display adalah pemajangan untuk produk produk baru ,yang umum
nya berupa makanan atau minuman yang dapat langsung dicicipi oleh calon pembeli.

10. Fokal Point Display

Focal Point' adalah penataan barang dengan sebuah tampilan titik fokus, yang
bertindak sebagai semacam tanda yang menciptakan pengalihan perhatian, minat dan
memungkinkan Anda untuk menyilangkan barang dagangan dengan cara "gaya hidup
yang menarik". Tampilan focal point yang menarik dan dramatis akan menarik
pembeli ke mereka, dengan cara menyatukan barang dagangan dari beberapa kategori
produk yang berbeda, untuk menciptakan tampilan seperti kehidupan yang realistis.
Jadi, ketika mereka ditempatkan jauh ke toko, pelanggan akan berjalan ke mereka,
dan karenanya lebih banyak terpapar pada barang dagangan Anda.

11. Wall display

Wall display merupakan pemajangan yang menempel pada dinding toko,jadi


barang barang yang ingin ditampilkan diletakkan pada sisi dinding.

12. Exterior display

Exterior display adalah memajang barang dagangan diluar toko,diluar area


kegiatan yang biasa digunakan.

13. Interior Display

Interior Display, yaitu memanjangkan barang - barang, gamar - gambar, kartu


harga, dan poster di dalam toko. pemajangan ini dapat dilakukan antara lain di lantai,
meja, dan rak – rak.
14. Open Display

Open Display, yaitu barang -barng dipajangkan pada suatu tempat terbuka
sehingga dapat dihampiri dan dipegang, dilihat dan diteliti oleh calon pembeli tanpa
bantuan petugas pelayanan, misalytnya self display, islan display (barang - barnag
diletakkan di atas lantai dan ditata dengan baik sehingga menyerupai pulau - pulau),
dan sebagainya.

15. Closed Display

Closed Display, yaitu barang dipajangkan dalam susana tertutup. Barang -


barang tersebut tidak dihampiri dan dipegang atau diteliti oleh calon pembeli, kecuali
atas bantuan petugas pelayanan. Hal ini bertujuan untuk melindungi barang dari
kerusakan, pencurian, dan sebagainya.

16. Multi Product Displa

Multi product display adalah pemajangan barang dengan harga promosi yang
ditempatkan bersamaan barang lain yang juga promosi.

17. Floor display

Pemajangan barang dagangan yang disusun langsung di lantai tanpa


menggunakan rak apapun. Floor diplay sering kita lihat pada hypermarket, karena
disana memiliki area yang luas, sehingga display barang di lantai tidak mengganggu
arus barang/konsumen.

18. Jumble Display

Display ini dikenal juga dengan display promo. Produk dengan berbagai
macam merk dan jenis ditempatkan pada rak promo, serta diletakkan di lokasi
terbuka. Konsumen bebas mengaduk-aduk barang untuk memilih.

19. Eye catching


Eye Cacting adalah tehnik memanjang bedasarkan luas area pandang
seseorang. Pemajangan berdasarkan tatap muka dimana produk tersebut yang pertama
kali dilihat.

20. Horizontal Display

Horizontal display adalah penempatan barag secara lurus ke samping.


Penempatan barang secara horizontal jarang digunakan di Departemen Store karena
penempatan horizontal sering dianggap cara penempatan barang yang salah dan tidak
efisien ,jika barang disusun secara horizontal sesuai dengan datangnya barang,
belanjapun menjadi sulit, karena pelanggan tidak dapat melihat susunan yang lengkap
sesuai dengan jangkauan penglihatan dan tangannya. Maka kita harus menyusun
barang dagangan secara vertikal agar pelanggan dapat melihat secara jelas.

21. Vertical Display

Vertical display adalah pemajangan barang dagangan secara vertikal ke atas.


Jenis display ini dapat dilakukan dengan rak gondola wall/island. Aturan display ini
adalah: a) barang yang disusun merupakan satu produk yang sama dengan ukuran
kemasan berbeda; b) produk dengan ukuran kemasan besar diletakkan di rak selving
paling bawah, dan rak selving diatasnya dengan ukuran kemasan lebih kecil; c)
perhatikan komposisi warna kemasan (letakkan produk dengan hadap yang sama

22. Impulse Buying Product Display

Display yang ditempatkan pada posisi yang strategis mudah dijangkau,


banyak dilalui pengunjung dengan harapan orang yang lewat tergerak untuk
membeli.

23. Dealer Display


Dealer display adalah penataan barang yang dilaksanakan dengan cara
wholesaler yang terdiri dari tasa simbol simbol dan petunjuk petunjuk tentang
penggunaan produk.

24. Island Display

Island display adalah display barang yang luasnya lebih luas dibanding floor
dan penempatan barangnya secara terpisah yang digunakan untuk menraik perhatian
kosnumen.

25. Theme Display

Theme display adalah suatu cara pemajangan produk atau tata letak barang
yang diterapkan oleh perusahaan dengan tema tertentu, dengan tujuan untuk menarik
minat pelanggan agar melihat dan membeli produk yang ditawarkan.

26. Store Desaing Display

Store design adalah elemen yang bertanggung jawab untuk menciptakan store
image yang berbeda dan tidak terlupakan. Store design dapat dibagi menjadi empat
bagian yaitu eksterior design, interior design, lighting design dan yang terakhir adalah
sounds and smell. Terdapat banyak detail di dalamnya, dimana kesemua hal itu harus
dapat bekerja sama dalam menciptakan ambiance toko yang diinginkan. Ambiance
dapat diartikan sebagai proyeksi dari suasana toko yang ditangkap oleh panca indra
pelanggan

27. Decoration Display

Decoration display adalah pemajangan produk disertai dengan anika dekorasi-


dekorasi unik atau hiasan - hiasan disekitar produk dan pada umumnya digunakan
dalam rangka peristiwa khusus, seperti penjualan tahun baru, natal, atau hari raya.

28. Stage display


Stage display,yaitu media visualisasi barang disetiap bagian. Dimana dibuat
sebuah panggung kecil yang berisi peragaan untuk produk serta dilengakpi dengan
manekin dan dekorasi untuk mendukung efek panggung.

29. Architectural display

Architectural display adalah barang dagangan di tata dengan memperlihatkan


cara penggunaan barang - barang tersebut.

30. Show case display

Show case display (pajangan dilemari kaca) adalah pemajangan produk


didalam lemari kaca.Display ini dikususkan untuk barang barang yang harganya
relative mahal dan berukuran kecil seperti perhiasan pulpen.

31. End Display

End display adalah pemajangan produk di ujung lorong gondola.

32. Merchandise Mix Display

Merchandise mix produk adalah cara display untuk menawarkan produk lain
kepada konsumen yang berhubungan dengan produk yang baru dibelinya.
BAB 3

PENUTUP

A. Kesimpulan
Penataan produk (display) adalah suatu cara penataan produk yang dilakukan
oleh perusahaan dagang agar konsumen berminat dan tertarik untuk membeli
sebuah produk yang ditawarkan oleh perusahaan tersebut. Penataan produk
memiliki beberapa tujuan yaitu attention and interest, desire and action customer,
selain itu juga mempunyai tujuan untuk menciptakan citra niaga/store image ,
meningkatkan pembeli , memperkenalkan barang baru, meningkatkan keuntungan.
Daftar Pustaka

Putri, 2008. Evaluasi Penataan atau Display Produk. Penerbit : PT. Gramedia.
Pustaka Utama, Jakarta

Skripsi Melliza Rani Nasution, 2009 Universitas Sumatera Utara

https://artikelsiana.com/pengertian-penataan-produk-fungsi-tujuan-jenis-display/

https://riaopponew01gmail-wordpress-com

http://managementsmk.blogspot.com/2018/01/macam-macam-display-product.html?
m=1

Anda mungkin juga menyukai