Anda di halaman 1dari 6

KD 3.

3 Mendiskusikan prinsip-prinsip tata letak pada desain grafis, antara lain : proporsi,
irama (rythm), keseimbangan, kontras, kesatuan (unity), dan harmoni dalam pembuatan desain
grafis
Materi :
A. Pengertian Prinsip – Prinsip Tata Letak Desain Grafis
1. kesatuan (Unity)
Kesatuan merupakan salah satu prinsip dasar tata letak yang sangat penting. Tidak
adanya kesatuan dalam sebuah karya akan membuat karya tersebut terlihat cerai-berai, kacau-
balau yang mengakibatkan karya tersebut tidak nyaman dipandang. Prinsip ini sesungguhnya
adalah prinsip hubungan. Jika salah satu atau beberapa unsur rupa mempunyai hubungan
(warna, raut, arah, dll), maka kesatuan telah tercapai. Kesatuan membantu semua elemen
seperti milik mereka Bersama. Dengan kata lain, seorang desainer harus mengetahui cara
mengorganisasi elemen dan membangun ikatan atau hubungan

Gambar 1. Contoh gambar kesatuan.


2. keselarasan (harmony)
Maksud dari harmoni ialah memiliki keselarasan antara satu elemen dengan elemen
grafis yang lain. Harmoni dapat diwujudkan dalam 2 bentuk, yaitu:
a. Harmoni dari segi bentuk
Harmoni yang dilihat dari bentuk ialah dimana adanya keserasian dalam penempatan elemen
grafis. Hal itu dapat dilihat dari segi bentuk dan ukurannya apakah itu kartu nama, stiker, poster
dan sebagainya. Pemilihan bentuk huruf juga memiliki peranan yang penting sebagaimana
untuk tujuan apa desain itu dibuat.
b. Harmoni dari segi warna
Warna memiliki pengaruh yang amat besar, karena tiap-tiap warna memiliki sifatnya masing-
masing, seperti merah yang memiliki arti berani, biru yang memiliki kesan tenang dan lain
sebagainya. Lihat kembali tujuan dari desain yang telah dibuat, karena ketepatan dalam
memilih warna dapat membuat informasi yang didalamnya menjadi lebih efektif
Gambar 2. Contoh prinsip Harmoni ( keselarasan )
3. Keseimbangan (Balance)
Suatu hal yang amat penting dalam penyampaian suatu informasi. keseimbangan pada
desain grafis dapat terbagi kepada dua bagian :
a. Keseimbangan simetris (Formal Balance)
Keseimbangan simetris terjadi ketika keseimbangan unsur visual terjadi secara vertical ataupun
horizontal, Gaya ini biasanya menggunakan dua elemen yang diletakan dengan tempat dan
jarak yang sama seperti cermin (titik tengah adalah garis cermin).

Gambar 3. Contoh penyusunan prinsip Keseimbangan Simetris


b. Keseimbangan Asimetris (Informal Balance)
Keseimbangan asimetris terjadi apabila unsur visual dari elemen desain tidak merata, namun
tetap terlihat seimbang. Gaya ini menggunakan permainan visual kontras, warna, dan
sebagainya dengan titik yang beraturan.
Gambar 4. Contoh Keseimbangan Asimetris
4. Proporsi (Proportion)
Merupakan perbandingan antar satu bagian dengan bagian lain, atau antara bagian-bagian
dengan unsur keseluruhan secara visual memberikan efek menyenangkan, artinya tidak
timpang atau janggal baik dari segi bentuk maupun warna.

Gambar 5. Contoh bentuk Prinsip Proporsi


5. Irama (Rhythm)
Ritme/ Irama adalah pola yang dibuat oleh elemen-elemen secara berulang dan bervariasi.
Pengulangan (mengulangi unsur serupa secara yang konsisten) dan variasi (perubahan dalam
bentuk, ukuran, posisi atau elemen) adalah kunci untuk ritme visual. Menempatkan elemen
dalam sebuah layout secara teratur akan membuat nuansa yang lembut, tenang dan santai.
Perubahan yang tiba-tiba pada ukuran dan jarak elemen akan menyiratkan nuansa cepat, ritme
yang hidup dan suasana menarik.
Gambar 6. Contoh bentuk penyusunan prinsip pengulangan (rythm)
6. Penekanan/ fokus dan emphasis
Dalam pengertian bahasanya disebut sebagai sebuah penekanan, memiliki fungsi untuk
memberikan titik-titik tertentu yang memperoleh fokus perhatian. Streesing lebih mengarah
kepada titik perhatian atau eye catching dalam suatu publikasi. Pada sebuah karya grafis
memungkinkan adanya lebih dari satu stressing, namun harus dibedakan mana yang akan
dijadikan fokus utama agar tidak mengesankan berebut perhatian yang akhirnya membuat
pesan didalamnya menjadi tidak efektif.

Gambar 7. Contoh gambar prinsip penekanan desain grafis


7. Contrast dan variety.
Amat diperlukan guna menarik perhatian, memberi penekanan terhadap elemen atau pesan
yang ingin disampaikan. Berikut ini tips yang dapat menarik perhatian terhadap pesan yang
akan disampaikan, yaitu menggunakan style bold dan italic pada body teks, memilihkan huruf
display yang lebih atraktif, gunakan kontras warna, ada tekstur dalam latar belakang,
memperbesar bagian tertentu yang ingin ditonjolkan
Gambar 8. Contoh gambar yang menerapkan prinsip kontras.
8. Repetisi (Repetition)
Pengulangan beberapa aspek atau elemen desain di keseluruhan bagian dan Dapat juga
disebut konsistensi. Kamu dapat mengulang ulang warna, bentuk, teksture, ketebalan garis,
jenis tulisan, ukuran, konsep grapis, etc. Pengulangan elemen visual ini mengembangkan
komposisi dan memperkuat desain dalam kesatuan komposisi.

Gambar 9. Contoh Penyusunan prinsip repetition.


Sumber.
https://kelasdesain.com/nirmana-dalam-desain-grafis/
http://abdisr.blogspot.com/2014/08/prinsip-desain-grafis-dalam-bidang.html
http://watdzigh.blogspot.com/2012/02/calon-suami-idaman.html
http://www.ristofa.com/2016/04/prinsip-prinsip-karya-desain-grafis.html
http://hanidanurainun.blogspot.com/2015/06/

Anda mungkin juga menyukai