Kompetensi Dasar : 3.1. Memahami unsur, prinsip, teknik dan prosedur karya seni lukis
dengan beragam media.
4.1. Membuat karya seni lukis dengan berbagai bahan dan teknik.
1 2
3 4
5 6
Setelah kamu amati beberapa gambar tersebut, tuliskan hasil pengamatan kamu pada kolom
berikut.
No
Gambar Bahan dan alat Media lukisan Teknik
1.
2.
3.
4.
5.
a) b)
Gambar 1.13
a) Bidang datar mengesankan diam dan bidang bergelombang mengesankan gerak
b) Bentuk yang terjadi dari gabungan unsur bidang
4. Warna
Ada tiga jenis warna dasar, yaitu merah, kuning, danbiru. Dari ketiga warna tersebut,
dapat diperoleh ber- bagai jenis warna melalui proses pencampuran. Warnadapat
memberikan kesan tertentu. Ada warna mudadan warna tua, warna terang dan warna
gelap, sertawarna redup dan warna cerah. Warna gelap cenderungmemberi kesan berat,
sebaliknya warna terang dapatmemberi kesan ringan. Perhatikan Gambar 1.14a.
5. Tekstur
Tekstur adalah permukaan suatu benda, ada yang halus ada yang kasar. Tekstur kasar,
misalnya terdapat pada batang kayu, daun, dan batu. Tekstur halus, misalnya kaca,
plastik, dan kertas. Dalam penggambaran bentuk benda, tekstur bisa mengesankan
bobot ringan dan berat. Perhatikan Gambar 1.14b
a) b)
Merah
Ungu Oranye
Biru Kuning
Hijau
Warna Primer
Warna Sekunder
Gambar 1.14
a) Segitiga warna dasar menghasilkan warna- warna sekunder
b) Bentuk gambar dengan permukaan halus dan kasar
6. Nada gelap-terang
Benda yang tertimpa cahaya (secara langsung atau tidaklangsung), adasisiyang
gelapdanadasisi yangterang. Penggambaran bentuk benda yang baik, salah
satunyaditentukan oleh kelihaian menentukan sisi gelap dan sisiterang secara tepat.
Perhatikan Gambar 1.15a.
7. Ruang
Dalam seni bangunan, ruang terbentuk atas dua atau beberapa dinding yang berjarak.
Ruang juga bisa berupa rongga yang terdapat dalam seni patung. Ruang di alam nyata
dinamakan ruang nyata. Ruang yang diwujudkan dalam gambar dinamakan ruang
khayalan (imajiner).
Kesan ruang tersebut dapat diperoleh dengan menggunakan perspektif, gelap-terang,
dan warna. PerhatikanGambar 1.15b
a) b)
Gambar 1.15
a) Kesan gelap-terang suatu benda
b) Kesan ruang diperoleh melalui perspektif, gelap-terang, dan warna
2. Prinsip Seni Rupa Dalam Seni Lukis
Asas-asas dalam seni rupa berlaku terhadap semua cabang seni rupa. Asas-asas tersebut
menyangkut komposisi dan proporsi. Karya seni yang baik selalu berdasarkan kaidah
komposisi dan proporsi tersebut.
a. Komposisi
Komposisi adalah tata susunan yang menyangkut keseimbangan, kesatuan, irama, dan
keselarasan dalam suatu karya seni rupa.
1) Keseimbangan (balance) adalah kesan yang dapat memberikan rasa mapan (tidak
berat di salah satu sisi) sehingga tidak ada ketimpangan dalam penempatanunsur-
unsur rupa (garis, bentuk, warna, dan lain-lain).
2) Kesatuan (unity) adalah hubungan keterkaitan antara unsur-unsur rupa yang
mengarah pada pusat perhatian. Unsur-unsur gambar yang baik akan menyatu-
padu, tidak terkesan terpencar atau berantakan
a) b)
Gambar 1.16
a) Keseimbangan simetris dan asimetris
b) Sebuah lukisan yang terbentuk dari satu- kesatuan yang utuh
3) Irama (rhythm) adalah uraian kesan gerak yang ditimbulkan oleh unsur-unsur yang
dipadukan secara berdampingan dan keseluruhan. Irama dalam seni rupa ibarat
alunan lagu atau musik yang diatur sedemikian rupa sehingga tercipta suatu
keindahan. Irama dalam lukisan juga bisa diwujudkan dengan pengaturan warna
dan bidang
4) Keselarasan (harmony) adalah kesan kesesuaian antara unsur yang satu dengan
unsur yang lain dalam satu kesatuan susunan. Misalnya, gambar buah apel yang
ukurannya lebih besar daripada buah pepaya.
a) ) b)
Gambar 1.17
a) Dua karya seni murni yang berbeda, namun menimbulkan
kesan irama yang dinamis
b) Gambar yang tidak menunjukkan adanya keselarasan
b. Proporsi
Proporsi adalah kesan kesebandingan yang ideal (pantas, sesuai, dan benar) antara unsur
yang satu denganunsur lainnya dalam satu kesatuan unsur rupa. Peng- gambaran bentuk
objek yang tidak proporsi akan terlihatjanggal. Misalnya, gambar tangan manusia yang
ukurannyalebih panjang dari ukuran kakinya.
Gambar 1.18
Media berkarya seni rupa dua dimensi
8. Cat minyak (acrylic), Cait minyak terdiri atas beragam warna yang disertai minyak
pengencernya. Cat minyakini digunakan untuk melukis pada kain kanvas
9. Kain kanvas dan spanram, Kain kanvas dan
spanram merupakan satu kesatuan bahan.
Kain kanvas menyatu dengan spanram
Wawasan Seni
(bingkai kayu yang berguna untuk
merentangkan kain). Kain kanvas adalah Pada kain kanvas terdapat
bidang datar yang dibuat khusus untuk lapisan cat dasar untuk
melukis menutup pori-pori kain
sehingga bisa digunakan
10. Kuas, untuk cat minyak berambut lebih kaku untuk melukis dengan cat
daripada yang digunakan untuk cat air. minyak
Bentuknya ada yang pipih, ada pula yang
runcing dengan berbagai ukuran
11. Palet, merupakan bidang datar yang dibuat untuk mengolah cat. Palet untuk cat air
dibuat dari plastik, sedangkan untuk cat minyak terbuat dari kayu
12. Komputer, merupakan media berkarya yang dewasa ini telah populer. Teknologi digital
saat ini memungkinkan untuk membuat teknik gambar yang beragam
Namun berlatih menggambar secara manual tetap diperlukan untuk mengasah kemampuan
menggambar.
Sumber : Sumber :
Gambar 1.19 Gambar 1.20
Lukisan gaya naturalisme Koleksi karya Lukisan realisme lukisan
Indra Rukmana karya Herry Soedjarwanto
b. Rea1isme
Realisme yaitu a1iran yang
memandang dunia ini tanpa i1usi,
apa adanya tanpa menambah atau
mengurangi objek,
penggambarannya sesuai dengan
kenyataan hidup. Perupa yang
beraliran realisme antara 1ain
Sumber :
Trubus, Wardoyo, Tarmizi, dan Gambar 1.21
Dullah. lukisan “Penangkapan Diponegoro”
karya Raden Saleh
c. Romantisme
Romantisme, yaitu a1iran seni rupa yang 1ebih bersifat imajiner, aliran ini melukiskan
cerita-cerita yang romantis, peristiwa yang dahsyat atau kejadian yang dramatis.
Pe1ukis yang bergaya romantisme tersebut antara 1ain Raden Sa1eh, Fransisco Coya,
dan Turner.
2. Deformatif
Pengertian Deformatif di sini ada1ah perubahan bentuk dari as1inya sehingga
menghasi1kan bentuk baru namun tidak me- ningga1kan bentuk dasar as1inya. A1iran seni
1ukis yang tergo1ong da1am gaya desformatif ini antara 1ain:
a. Ekspresionisme
Ekspresionisme yaitu a1iran seni rupa
yang peng gambarannya sesuai
dengan keadaan jiwa sang perupa
yang spontan pada saat me1ihat obyek
karyanya. Perupa yang mengguna
kan aliran ini antara lain Vincent Van
Cogh dan Affandi.
Sumber : lilyistigfaiyah.blogspot.com
b. Impressionisme Gambar 1.22
Impressionisme yaitu a1iran seni rupa Lukisan bergaya ekspressionisme
yang penggambarannya sesuai dengan
kesan saat obyek tersebut di1ukis.
Perupa yang termasuk da1am a1iran ini antara 1ain C1aude Monet, Ceorges Seurat,
Pau1 Cezanne, Pau1 Cauguin, dan S. Sudjojono.
c. Suria1isme
Surialisme yaitu aliran seni rupa kebanyakan menyerupai bentuk-bentuk yang sering di
da1am mimpi, pe1ukis berusaha mengabaikan bentuk-bentuk secara kese1uruhan
kemudian mengolah sedemikian rupa bagian tertentu dari obyek untuk menghasi1kan
kesan tertentu tanpa harus mengerti bentuk aslinya. Perupa yang bera1iran ini antara
lain Salvador Dali.
d. Kubisme Sumber: pixabay.com
Kubisme yaitu aliran seni rupa
yang penggambarannya berupa
bidang segi empat atau bentuk
dasarnya kubus. Pe1ukis yang
bera1iran ini antara 1ain Pab1o
Picasso, But Mochtar, Srihadi,
Fajar Sidik, dan Mochtar Apin
Sumber: kemdikbud
Gambar 1.23
Lukisan bergaya surealisme
Sumber: pixabay.com
Gambar 1.24
Lukisan bergaya kubisme
3. Nonrepresentatif
Pengertian Nonrepresentatif, ada1ah suatu bentuk
yangGambar
su1it untuk dikena1.bergaya
1.6 Lukisan Bentuk kubisme
dasar dari gaya ini
sudah meningga1kan bentuk as1inya, dan pada
prinsipnya 1ebih menekankan pada unsur-unsur
forma1, struktur, unsur rupa dan prinsip estetik.
Gaya seni 1ukis nonrepersentatif berupa susunan
garis, bentuk, bidang dan warna yang terbebas dari
bentuk a1am. Caya ini memandang bahwa ekpresi
jiwa tidak dapat dihubungkan dengan obyek apapun,
gaya ini menonjo1kan bidang yang diisi o1eh warna
Sumber: http:ƒƒarchive.ivaa−online.org
dan di pi1ah dengan garis-garis tegas. Caya ini
Gambar 1.25 dipe1opori o1eh Amry Yahya, Fajar Sidik, But
Lukisan gaya non representatif
karya But Mochtar Mochtar, dan Sada1i
Sumber: pixabay.com
F. Tema Seni Rupa Dalam Seni Lukis
Setiap manusia memi1iki sudut pandang yang berbeda di da1am menjalani hidup ini.
Begitu pula saat kita membuat suatu lukisan, masing-masing memi1iki sudut pandang yang
berbeda-beda. Perbedaan sudut pandang dapat dipengaruhi o1eh suasana, waktu, dan kondisi
geografis. Tema ada1ah gagasan, ide, atau pokok pikiran yang ada di da1am sebuah karya seni
baik da1am bentuk karya seni rupa dua dimensi maupun seni rupa tiga dimensi. Memahami tema
yang ada pada sebuah karya seni rupa murni berarti kita dapat memahami tujuan penciptaan karya
seni tersebut. Tema-tema di da1am pembuatan karya seni rupa murni antara 1ain sebagai berikut.
Gambar 1.27
Lukisan tema hubungan
manusia dengan orang lain
Gambar 1.29
Hubungan manusia dengan benda
Gambar 1.31
Lukisan tema Hubungan manusia dengan alam khayal
G. Tujuan, Teknik Menggambar, Alur dan Prosedur Dalam Seni Lukis
1. Tujuan Seni Lukis
Sikap apresiatif terhadap karya seni bisa diwujudkan dengan menghargai karya seni
sebagai warisan dan peninggalan yang harus dilestarikan keberadaannya. Tak dipungkiri lagi
bahwa sebuah karya seni lahir dari tangan yang penuh bakat.
Dari masa ke masa karya seni, baik seni patung, lukis, maupun grafis selalu berubah.
Perubahan ini sejalan dengan berubahnya pola pikir manusia, termasuk seniman.
Progresivitas seniman dalam berkarya membuat peta perkembangan seni menjadi maju dan
berkembang. Hal ini berdampak pada peningkatan kualitas karya mengingat ditemukannya
teknik-teknik berkarya yang baru ditambah dengan ketersediaan media berkarya yang
semakin mutakhir. Jika kamu perhatikan lebih jauh ternyata lahirnya sebuah karya seni tak
lepas dari masa lalu, yaitu masa penuh penemuan yang menjadi cikal bakal timbulnya
sebuah karya.
Dalam membuat sebuah karya seni lukis, para seniman menentukan tujuan pembuatan
karya tersebut. Tujuan-tujuan yang dipilih oleh para seniman antara lain tujuan religius,
magis, simbolis, estetis, komersil, dan ekspresi.
1. Tujuan Religius
Seorang seniman yang memiliki tujuan religius menjadikan lukisan yang dibuatnya
sebagai pengabdian yang ditunjukan kepada Tuhan, nenek moyang, atau para dewa,
baik politheisme atau monotheisme. Salah satu bentuk lukisan yang dibuat dengan
tujuan religius adalah lukisan pada gua leang-leang di Maros, Sulawesi Selatan.
2. Tujuan Magis
Seorang seniman yang memiliki tujuan
magis menjadikan lukisan yang dibuat
untuk mendatangkan magis atau sihir.
Lukisan ini bersifat primitif. Akan tetapi,
pelukis modern juga banyak yang melukis
tema dan motif primitif agar menimbulkan
kesan magis. Mereka menganut paham
primitivisme. Seniman-seniman yang Sumber: www.flickr.com
banyak melukis tema dan motif primitif Gambar 1.32
banyak terdapat di Bali. Lukisan yang dibuat oleh seniman Bali
3. Tujuan Simbolis
Seorang seniman yang memiliki tujuan simbolis melakukan kegiatan melukis untuk
melambangkan suatu cita-cita kehidupan pribadi atau kelompok. Misalnya, cita-cita
berupa kebahagiaan, kedamaian, kekuatan, dan kehendak positif yang bermanfaat bagi
manusia. Contoh lukisan yang dibuat dengan tujuan simbolis adalah lukisan
kepahlawanan Pangeran Diponegoro karya Basuki Abdullah.
4. Tujuan Estetis
Seorang seniman yang memiliki tujuan estetis akan melukis dengan semata- mata
mengutamakan rasa keindahan saja sehingga lukisannya dapat dinikmati sebagai
penghias dekorasi. Contoh lukisan yang memiliki tujuan estetis adalah lukisan
pemandangan atau lukisan kegiatan masyarakat
5. Tujuan Komersial
Seorang seniman yang memiliki tujuan
komersil akan melukis dengan
mengutamakan selera pembeli.
Contohnya adalah para pelukis di jalan.
6. Tujuan Ekspresi
Seorang pelukis yang melukis dengan
tujuan ekspresi akan melukis untuk Sumber: empimuslion.files.wordpress.com
c. Teknik Siluet
Teknik siluet (silhoufle) disebut juga teknik
global atau teknik bayangan, yaitu salah satu
teknik pembuatan gambar dengan cara
menggambarkan secara keseluruhan dari
suatu benda dalam bentuk bidang dengan Sumber:
cara dihitamkan (teknik arsir blok hitam)
Gambar 1.36
seperti gambar bayangan. Contoh teknik siluet
Teknik siluet terdiri atas siluet positif dan siluet negatif. Siluet positif, yaitu
menghitamkan bagian benda yang digambar. Adapun siluet negatif merupakan
kebalikan dari siluet positif, yaitu menghitamkan bagian latar gambar sedangkan objek
gambar dibiarkan putih. Alat yang cocok dipergunakan dalam teknik ini adalah tinta bak
dan cat poster.
d. Teknik Komposisi
Komposisi dalam menggambar bentuk sangat
diperlukan untuk menyusun suatu benda dengan
benda lainnya agar susunan selaras, seimbang, dan
memenuhi tuntutan segi artistiknya. Teknik ini
dipergunakan jika objek yang kamu gambar
jumlahnya banyak serta bentuk dan jenisnya
beragam. Pada teknik ini dibutuhkan ketepatan
dalam mengatur posisi benda sehingga tampak indah Sumber:
dan mudah dalam menggambar. Usahakan dalam Gambar 1.37
menaruh objek, bagian yang tinggi di belakang, Contoh teknik komposisi
bagian yang rendah di depan, atau sesuaikan dengan
seleramu.
e. Teknik Pendahayaan
Teknik pencahayaaan berfungsi untuk mendapatkan kesan tiga dimensi dari objek yang
digambar. Adanya penyinaran dan pencahayaan menimbulkan gelap terang dan batas-
batas antara gelap terang yang menyebabkan ilusi garis.
Teknik ini dapat diperoleh dengan arsir
tipis tebal. Jika benda mendapatkan
banyak cahaya maka diarsirnya dengan
arsir tipis, sedangkan jika benda kurang
mendapatkan cahaya maka arsirnya
sangat tebal. Dalam menggambar
teknik ini aturlah posisi cahaya yang
baik, usahakan cahaya datang dari sudut
kemiringan tertentu sehingga bayangan Sumber:
akan tampak jelas Gambar 1.38
Contoh teknik pencahayaan
f. Teknik Arsir
Arsir adalah pengulangan garis dengan tujuan mengisi bidang gambar yang kosong.
Arsir memiliki fungsi sebagai berikut:
1) Memberikan karakter objek gambar.
2) Memberikan kesan bentuk dan volume benda.
3) Memberikan kesan jarak dan kedalaman pada benda.
4) Mengisi bidang kosong.
5) Hasil akhir gambar (finishing touch).
Macam-macam arsir di antaranya sebagai berikut:
Sumber:
Gambar 1.39
Macam-macam arsir, yaitu arsir searah, arsir silang, arsir acak, dan arsir gradasi
Gambar 1.40
Langkah-langkah untuk mewarnai gambar dengan teknik dusel
h. Teknik Pointilis
Teknik pointilis merupakan cara menggambar
yang dilakukan dengan cara memberi titik-titik
dengan pensil atau pena pada bagian benda
dengan intensitas tertentu. Teknik ini disebut juga
dengan teknik raster
Sumber:
Gambar 1.41
Teknik gambar pointilis
i. Teknik Aquarel
Teknik aquarel merupakan cara menggambar
dengan menggunakan cat air (water colour)
dengan sapuan warna yang tipis sehingga
Sumber:
hasilnya tampak transparan atau tembus
Gambar 1.42 pandang.
Teknik gambar aquarel
j. Teknik Plakat
Teknik ini merupakan cara
menggambar dengan menggunakan
bahan cat poster atau cat air dengan
sapuan warna yang tebal dan rata
sehingga hasilnya pekat dan Gambar 1.43
menutup Teknik plakat
3. Alur dan Prosedur Berkarya Seni Melukis
Ada beberapa 1angkah yang per1u di1akukan jika ka1ian me1ukis. Teori ini berdasarkan
pengalaman para pelukis terkenal. Proses atau langkah dalam melukis adalah:
a. Memunculkan Gagasan
Untuk memuncu1kan gagasan kreatif, dapat ditempuh dengan cara:
1) Mengembangkan imajinasi, apa yang kita pikirkan atau dari pengalaman orang
lain.
2) Me1ihat obyek secara 1angsung, misa1nya pantai, pegunungan atau suasana
keramaian
3) Melihat dari buku atau majalah
4) Melihat dari internet dan dokumen lain tentang lukisan
5) Mengunjungi kegiatan seni lukis atau museum
Ide dan gagasan tadi kita olah lagi menjadi sebuah sketsa yang menarik sehingga apa
yang kita maksud atau yang akan kita rasakan tersampaikan sampai pada tujuan.
Sumber:
Gambar 1.44
Beberapa media altenatif dalam melukis, batu sungai dan cangkang telur
c. Menetukan Teknik
Ada beberapa teknik yang dapat digunakan da1am me1ukis, diantaranya ada1ah :
1) Teknik aquarel (warna transparan)
2) Teknik p1akat (warna (teba1)
3) Teknik goresan ekspresif dengan menggunakan jari,
4) kuas atau palet
5) Teknik teba1 dan berteksktur (bertekstur warna)
6) Teknik timbu1 (mozaik)
Sumber:
Gambar 1.45
Teknik aquarel dan teknik plakat
d. Membuat Sketsa
Sketsa ada1ah gambar awa1 yang akan dijadikan atau dibuat 1ukisan. Sketsa ini1ah
yang nantinya dise1esaikan menjadi sebuah 1ukisan yang sempurna, sketsa biasanya
hanya berupa goresan g1oba1 tidak mendetai1 dari sketsa yang kita buat akan tergambar
apa yang akan kita ungkapkan.
Sumber:
Gambar 1.46
sketsa tentang lingkungan sekitar kita (perkotaan dan tokoh kartun)
H. Menggambar Ekspresif
1. Berlatih Menggambar Ekspresif
Teknik yang digunakan dalam menggambar ekspresif pada dasarnya sama dengan
teknik menggambar lain. Perbedannya terletak pada cara menangkap objek dan cara
mengolahnya yang lebih bebas dalam aturan dan kaidah menggambar. Berikut ini hal-hal
yang berhubungan dengan menggambar ekspresif.
1. Media
Media menggambar ekspresif tidak terbatas pada kanvas saja. Media lain seperti
sepatu kanvas, tas kanvas, karton, kertas diamond, kertas linen, kertas khusus cat air,
kertas dupleks, kertas daluang, tripleks, hardboard dan bidang datar lainnya pun bisa
digunakan.
2. Objek
Objek gambar ekspresif bisa apa saja, mulai dari alam benda, pemandangan alam,
manusia, lingkungan pasar, perkotaan sampai peristiwa-peristiwa khayalan dan
imajinasi.
3. Teknik
Teknik menggambar ekspresif adalah dengan menafsirkan bentuk objek menjadi
bentuk yang kamu inginkan atau dengan kata lain unsur emosional sangat berperan
penting. Beberapa teknik menggambar ekspresif adalah sebagai berikut.
1) Menekankan spontanitas, maksudnya adalah dalam menggambar pelukis harus bisa
menangkap suasana secara spontan dengan cara membuat garis besarnya,
kemudian secara bertahap diselesaikan atau disempurnakan.
2) Berekspresilah dengan warna dan garis secara bebas tanpa harus sesuai dengan
warna dan bentuk benda aslinya.
3) Tuangkan emosi sesuai dengan keadaan hati. Emosi bisa dikendalikan jika kamu
sering membuat gambar ekspresi.
4) Merekam suasana, artinya setiap kejadian yang kamu lihat atau ketika berkhayal
dapat dituangkan ke dalam gambar secara ekspresif sehingga perwujudan gambar
menjadi lebih dinamis dan tidak monoton atau dilebih- lebihkan
Pelatihan
Uji Kompetensi
Buatlah sebuah gambar ekspresif dengan salah satu media gambar berikut.
a. Pensil warna
b. Cat air
c. Cat akrilik pada sepatu
Serahkan hasilnya pada gurumu untuk mendapat penilaian
Kerjakan di buku tugasmu!
Keterampilan
Buatlah sebuah lukisan tentukan sendiri tema, media atau bahan yang digunakan