Anda di halaman 1dari 6

Pengertian Karya Seni Rupa Murni

Karya Seni Rupa Murni


Cabang seni yang membentuk karya seni dengan media yang bisa ditangkap dengan mata dan
dirasakan dengan rabaan disebut Seni Rupa.
Karya seni rupa murni merupakan jenis karya seni rupa yang dibuat dengan tujuan memenuhi
kebutuhan estetik atau nilai-nilai keindahan semata, terlepas dari fungsi praktis.
Seni rupa murni mengacu kepada karya-karya yang hanya untuk tujuan pemuasan eksresi
pribadi. Karya semacam ini dibuat untuk kepentingan mengekspresikan emosi atau perasaan
penciptanya
Penciptaan karya seni rupa murni ditujukan untuk kepentingan kebutuhan emosi atau rohani dan
estetis atau keindahan. Karya seni rupa murni meliputi lima bidang, yaitu seni lukis, patung,
grafis, instalasi, dan keramik.

Ragam Seni Rupa Murni Nusantara dan Mancanegara


Seni Rupa Murni Nusantara adalah gagasan manusia yang berisi nilai-nilai budaya Nusantara
yang diekspresikan melalui pola kelakuan tertentu dengan media titk, garis, bidang, bentuk,
warna, tekstur, dan gelap terang yang ditata dengan prinsip tertentu sehingga menghasilkan karya
yang indah dan bermakna.
Seni Rupa Mancanegara adalah seni rupa yang berisi nilai-nilai budaya mancanegara, tempat
perupa berasal.

Macam-Macam Seni Murni


1.Seni Lukis
Seni lukis merupakan salah satu cabang dari seni rupa murni yang berdimensi dua. Seni
lukis adalah seni yang mengekspresikan pengalaman artistik seorang seniman melalui bidang
dua dimensi. Para seniman seni lukis memanfaatkan unsur bidang, warna, tekstur, bentuk, nada,
kompoposisi, dan ritma serta ungkapan ide, gagasan, tema, isi, dan perasaan untuk membuat

karya seni. Melukis adalah kegiatan membubuhkan cat (kental maupun cair) di atas bidang yang
datar. Medium lukisan bisa berbentuk apa saja, seperti kanvas,kertas, papan, dan bahkan film di
dalam fotografi bisa dianggap sebagai media lukisan. Alat yang digunakan juga bisa bermacammacam, dengan syarat bisa memberikan imaji tertentu kepada media yang digunakan.Dari
pembubuhan cat. Nilai-nilai yang melekat pada lukisan dipengaruhi oleh budaya yang dimiliki
pelukisnya. Seni lukis Indonesia yang berkembang, pada gilirannya nanti ikut mempertegas jati
diri seni budaya Nusantara. Sedangkan seni lukis mancanegara menjadi pembanding seni budaya
Nusantara.
berdasarkan media, bahan, dan tekniknya, seni lukis dapat dibedakan menjadi :
a.

Lukisan Cat Minyak (Oil Painting)


Lukisan cat minyak (oil painting) adalah lukisan yang menggunakan cat berupa tepung atau
pasta yang dilarutkan atau dicampur dengan minyak (lijin oil). Media yang digunakan untuk
melukis adalah kanvas, triplek, atau kertas. Alat yang digunakan untuk melukis adalah kuas atau
pisau palet.

b. Lukisan Cat Air (Water Colour)


Lukisan cat air adalah lukisan yang menggunakan media cat air yang memiliki sifat transparan
(tembus pandang). Biasanya lukisan cat air disebut juga lukisan aquarel karena dilarutkan
dengan air. Media untuk membuat lukisan dengan cat air umumnya kertas putih atau kertas
khusus cat air. Teknik ini lebih menggunakan cat air sebagai salah satu bahan dasarnya, selain cat
pewarna. Pada saat menggunakan teknik aquarel ini, zat pewarna dicampurkan dengan air pada
satu tempat khusus yang dinamakan palette.
Pada saat mencampurkan pewarna ini, pewarna berbentuk pasta ditaruh di lubang palette dan
diberi air sesuai kebutuhan. Penguasaan pengertian dan pemahaman tentang warna sangat
penting agar tidak salah dalam mencampur warna. Jika ingin mendapatkan warna gelap, maka
air yang dicampurkan sedikit saja. Tetapi jika ingin warna yang cerah atau transparan, maka
mengunakan banyak air. Begitu seterusnya dalam penggunaan air sebagai teknik melukisnya.
Latihan dan ingatan yang bagus akan membantu menemukan warna yang diinginkan.
c.

Lukisan Pastel (Oil Pastel)


Lukisan pastel adalah lukisan yang menggunakan butiran pigmen warna yang telah dipadatkan
seperti batangan kapur. Cara melukisnya adalah dengan menggoreskan batangan ke atas
permukaan kertas bertekstur atau kanvas. Lukisan ini menghasilkan jejak-jejak tekstur yang tidak

rata.
d. Lukisan Arang (Conte)
Arang atau conte dapat menghasilkan lukisan yang berkesan gelap terang. Lukisan arang tidak
hanya berwarna hitam saja, dewasa ini banyak dipakai warna-warna yang lain seperti merah
bata, biru, coklat, krem, dan hijau. Conte biasanya berbentuk serbuk tapi ada juga yang
berbentuk batangan seperti pensil. Cara penggunaannya digosok, menggunakan kapas atau kuas.
e.

Lukisan Al-Fresco
lukisan Al-Fresco termasuk jenis lukisan dinding (mural). Al-Fresco sendiri mengandung arti
fresh atau segar. Teknik melukisnya dikerjakan dengan teknik tempera yang dibuat pada saat
tembok masih dalam keadaan basah, kemudian dilapisi dengan lepa sehingga cat nya mudah
meresap dan tahan lama.

f.

lukisan Al Secco
media yang digunakan untuk lukisan al secco sama dengan lukisan al fresco, namun lukisan al
secco dilukis setelah tembokmya telah kering. contohnya lukisan Leonardo Da Vinci berjudul
The Last Super menghiasi gereja Santa Maria Delle Grazie di Miland (Italia).

g. Lukisan Tempera
lukisa tempera adalah lukisan yang dibuat di tembok (mural). setelah tembok kering, catnya
diaduk dengan bahan perekat, bahkan ada kalanya cat air dicampur dengan putih telur sehingga
hasilmya seperti cat minyak lukisan tersebut disebut Gouace.
lukisan tempera banyak ditemukan di daerah Eropa. lukisan ini menjadi hiasan dinding gereja
dan istana. puncak kemegahan lukisan ini adalah pada zaman Renaisanse. Ada juga lukisan
tempera yang dilukiskan pada papan yang melukiskan tokoh-yokoh suci Kristen yang dipake
sebagai penolak bala dan jimat atau disebut lukisan Icon dan banyak ditemukan di Rusia.
h. Lukisn Azalejo
Lukisan Azalejo adalah lukisan yang dikerjakan dengan cara menempel potongan dari suatu
bentuk tertentu sesuai dengan pola gambar. Teknik ini dahulu banyak dipakai dalam kesenian
Islam.
i.

Lukisan Mozaik
Lukisan mozaik adalah lukisan yang menggunakan teknik menempelkan pecahan kaca porselen,
butir mineral, batu berwarna, atau biji-bijian yang disusun sesuai pola gambar. Biasanya
dilukiskan pada dinding bangunan, lantai dan langit-langit. Teknik lukisan ini banyak ditemukan

di Tiongkok, Mesir Kuno, Yunani, Romawi, India, juga dikembangkan di Indonesia.


j.

Lukisan Intersia
Lukisan intarsia tekniknya sama dengan mozaik, hanya bahan yang ditempelkan berupa kayu
tipis atau kulit kayu pada papan yang diberi warna-warni. Lukisan ini banyak ditemukan di
Jepang, Tiongkok dan Swiss.

k. Lukisan Kolase (Collage)


Lukisan kolase adalah lukisan yang menggunakan teknik temple, patri, las, ikat, renda, jahit, dan
jalin. Tema dan corak yang digunakan untuk membuat lukisan ini bervariasi. Media yang
digunakan bisa barang bekas, seperti onderdil, mesin, limbah papan, kulit kayu, kerang, kain
perca, bulu binatang dan serat.
l.

Lukisan Kaca (Glass Painting)


Lukisan kaca adalah lukisan yang dibuat dengan menempelkan bagian kaca yang satu dengan
kaca yang lain dengan bantuan timah. Kaca-kaca tersebut dibentuk dan ditempelkan sesuai
dengan pola tertentu dengan warna-warna yang beragam. Lukisan kaca berkembang pada zaman
Gothic di Erpoa dan digunakan untuk menghiasi gereja-gereja katolik. Lukisan kaca dapat juga
dibuat dengan cara dilukis dengan menggunakan cat minyak. Caranya adalah melukis terbalik
sehingga hasilnya berada dibelakang kaca. Di Indonesia lukisan ini berkembang pesat di daerah
Trusmi Cirebon (Jawa Barat).

m. Lukisan Batik (Batik Painting)


Lukisan batik dibuat dengan cara hampir sama batik pada kain. Perbedaannya, terletak pada
bahan dan alat yang digunakan. Jika membuat batik pada kain diperlukan kain, lilin cair, dan
canting, sedangkan membuat lukisan batik diperlukan kain dan cat berupa napthol dan indigoso.
Hasil lukisan batik itu lebih ekspresif dibandingkan dengan batik yang dibuat menggunakan
canting. Beberapa seniman yang menonjol dalam teknik ini diantaranya Amri Yahya, Abbas Ali
Basyah, Bambang Utoro, Bagong Kussudiarjo, dan Kuswaji Kawendro.
n. Teknik Plakat
Teknik ini

menggunakan cat minyak, cat poster, atau

cat aclirik. Dan, pada saat

menggunakannya, dilakukan dengan goresan yang tebal, sehingga menghasilkan warna pekat
dan padat.
o. Teknik Semprot. Teknik yang menggunakan bahan cat cair yang disemprotkan dengan sprayer
ini sangat disenangi anak muda. Dalam prosesnya, pelukis menggunakan kompresor sebagai

penekan udara semprotnya. Tentunya dalam hal ini sang pelukis melakukan secara hati-hati
untuk setiap poin yang akan dilukis. Penerapan teknik dengan semprot ini misalnya membuat
reklame dan lain lain.
p. Teknik pointilis. Teknik ini mempergunakan poin-poin atau titik-titik sebagai unsur pembentuk
lukisan. Poin-poin atau titik-titik ini terutama digunakan pada saat membuat obyek lukis yang
gelap dan terang.
Macam-macam teknik melukis berdasarkan cat nya:

TEKNIK BASAH
Merupakan teknik lukis dengan cara mengencerkan cat minyak terlebih dahulu dengan
menggunakan minyak cat, baru kemudian dipoleskan diatas permukaan kanvas. Dalam teknik ini
menggunakan jenis kuas yang panjang bulunya. Teknik basah ini biasanya digunakan untuk
melukis secara rata (flat) atau tanpa kesan volume. Kelebihan dari teknik ini adalah: akan cepat
memblok warna, lukisan terlihat bersih dan cemerlang, hanya membutuhkna cat minyak yang
relatif sedikit, serta cat minyak yang menempel di palet masih tetap bisa dipergunakan.

TEKNIK KERING

Melukis dengan menggunakan teknik kering berarti melukis tanpa menggunakan minyak cat (linseed
oil). Teknik ini menggunakan kuas dalam keadaan kering dan tidak berminyak. Oleh karena itu,
sebaiknya menggunakan cat yang baru dikeluarkan dari dalam tube. Teknik kering ini cocok
untuk melukis dengan kesan volume dan keruangan, seperti realisme, naturalisme, dan surelisme.
Adapun kelebihan dari teknik kering ini adalah: mudah membentuk objek dan kesan keruangan,
mudah mengontrol proses pendetailan, lebih mudah menghapus warna dengan cara menumpuk
dengan warna lain, selama melukis pandangan tidak akna terganggu dengan faktor cat yang
mengkilat, serta cat akan lebih cepat kering.

TEKNIK CAMPURAN
Banyak orang yang menyebut teknik campuran sebagai teknik akademis. Teknik ini merupakan
kombinasi antara teknik kering dan teknik basah. Bisa dibilang teknik ini merupakan

penyempurna dari kedua teknik sebelumnya. Teknik ini dilakukan dengan teknik kering dahulu
(memblok warna sambil menambah intensitas minyak cat secara perlahan hingga menjelang
finishing lukisan

Anda mungkin juga menyukai