Bentuk karya seni rupa terdiri atas bentuk dua dimensi (dwimatra),yang
memiliki ukuran panjang dan lebar, hanya bisa dinikmati dari satu sudut
pandang. Contohnya lukisan, batik, ilustrasi, dan tiga dimensi (trimatra), memiliki
ukuran panjang, lebar, dan tinggidapat dilihat dari berbagai arah. Contohnyaadalah
patung, wayang golek,diorama, arsitektur, meja, dan kursi.
Secara umum seni rupa terbagi dua cabang, yaitu seni rupa murni (pure
art/fine art) dibuat dengan fungsi keindahan. Contohnya adalah seni patung dan seni
lukis.Dan seni murni terapan (appied art),dibuat bukan hanya fungsi keindahan,
namun dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Contohnya ukiran kursi, vas
bunga, tas dan kipas.
1 Seni Lukis
2 Seni Patung
1 Seni Lukis
Dalam membuat sebuah karya seni lukis, para seniman menentukan tujuan
pembuatan karya, antara lain :
a. Tujuan Religius : menjadikan lukisan yang dibuatnya sebagai pengabdian yang
ditujukan kepada Tuhan, nenek moyang, atau para Dewa. Contohnya lukisan pada
gua Leang-leang di Maros, Sulawesi selatan.
b. Tujuan Magis : menjadikan lukisan yang dibuat mendatangkan magis atau sihir.
Lukisan tersebut bersifat primitif.
c. Tujuan Simbolis : kegiatan melukis untuk melambangkan suatu cita-cita kehidupan
pribadi atau kelompok. Misalnya, cita-cita kebahagiaan, kedamaian, kekuatan, dan
kehendak positif yang bermanfaat bagi manusia. Contohnya lukisan yang dibuat
dengan tujuan simbolis adalah lukisan kepahlawanan P. Diponegoro karya basuki
Abdullah.
d. Tujuan Estetis : kegiatan melukis dengan semata-mata mengutamakan rasa
keindahan saja sehingga lukisannya dapat dinikmati sebagai penghias dekorasi.
Contohnya lukisan pemandangan.
e. Tujuan komersial : melukis dengan mengutamakan selera pembeli. Contohnya
adalah para pelukis dijalan.
f. Tujuan Ekspresi : melukis untuk mengekspresikan perasaannya sendiri, tanpa
melihat unsure-unsur lain.
2 Seni Patung
Dalam pembuatan seni patung, para seniman juga menentukan tujuan
pembuatan karya-karyanya. Berikut ini beberapa diantaranya :
a. Tujuan Religius : untuk acara keagamaan. Contohnya arca-arca yang terdapat pada
candi-candi yang metupakan perwujudan dari dewa.
b. Tujuan Monumen : bertujuan untuk politis, historis, simbolis, dan filosofis.
Contohnya patung Monumen Pancasila Sakti di Lubang Buaya dan patung Jendral
Soedirman, Monumen Serangan Oemum 1 maret di Jogjakarta.
c. Tujuan Kebesaran Raja : dibuat untuk menghormati dan mengagungkan raja.
Contohnya Ratu Ken Dedes sebagai Devi Prajnaparamitha.
d. Tujuan Ekspresif : bertujuan dibuat semata-mata hanya mengutamakan segi ekspresi
estetis, ide, gagasan, dan persaan seniman saja. Contohnya beberapa seniman patung
yang bertujuan ekspresif adalah Edi Soenarso, Nyoman Nuarta, Saptoto, G. Sidharta,
Rita Widagdo, dan I Gusti Nyoman Lempad.
A. Gambar Ekspresif
a. Komposisi : suatu cara menyusun unsur-unsur yang akan memberikan bentuk pada
sebuah karya seni seperti garis, warna, bidang, ruang, tekstur, dan gelap terang.
Dengan adanya komposisi, sebuah hasil karya seni akan terlihat harmonis.
b. Keseimbangan (Balance) : cara mengatur objek secara serasi dalam bidang gambar
sehingga objek utama terlihat jelas. Keseimbangan terbagi atas keseimbangan
simetris, yaitu serasi dua objek atau lebih dengan membagi dua bidang gambar secara
sama, dan keseimbangan asimetris, yaitu keseimbangan yang dibuat dengan
meletakan unsure-unsur yang berbeda, baik ukuran, bentuk, maupun jarak.
c. Proporsi : perbandingan bentuk antara yang satu dan benda yang lainnya. Hal ini
dilakukan agar gambar terlihat padu dan enak dipandang.
d. Irama : kesan gerak yang dihasilkan oleh garis, warna, bentuk, dan tekstursecara
berulang(repetition) dan gerak (movement).
e. Kesatuan : perpaduan unsur-unsur dari berbagai elemen yang ada dan saling
berhubungan serta melengkapi sehingga menimbulkankesan berbentuk dengan baik.
f. Aksentuasi : unsure pembeda pada gambar agar tidak kelihatan monoton dan
membosankan.
d. Pastel, terbuat dari sejenis kapur yang mengandung minyak dan pewarna serta
memilikisifat yang lembut (soft). Warna yang dihasilkan lebih ekspresif,
penggunaannya bisa dicampur antara warna yang satu dan warna yang lain secara
berulang-ulang.
e. Cat akrilik, merupakan cat yang bahan pencampurnya air. Cat akrilik berbeda
dengan cat lainya yang bahan pencampurannya air karena cat ini cepat kering dan
tidak luntur jika terkena air.
f. Palet dan Kuas, palet merupakan alat yang digunakan untuk mencampur cat. Bentuk
palet bervariasi dan biasanya terbuat dari plastic atau papan. Kuas merupakan alat
untuk melukis. Pemilihan kuas disesuaikan dengan karakter gambar.
Untuk melukis dengan cat air, kamu harus menggunakan kertas gambar
yang tebal atau kertas khusus untuk cat air. Berikut inialat dan bahan serta teknik
dalam melukis menggunakan cat air.
b. Teknik.
· Ada beberapa teknik yang digunakan untuk menggambar dengan cat air, namun
yang paling umum digunakan adalah teknik wet on wet.teknik ini dilakukan dengan
mencampur warna di atas lapisan yang masih basah.untuk melakukannya, kamu harus
teliti agar kertastidak sobek sehinggamerusak gambar yang sudah dibuat.
· Teknik transparant/tembus pandang, harus tipis tipis dan halus dalam sapuan kuas,
menunggu kering apabila warna yang sudah ada ingin di tindih atau ditumpangi
warna diatasnya.
c. Langkah kerja
Berikut ini langkah-langkah yang dapat kamu ikuti untuk membuat lukisa yang
diwarnai dengan cat air :
· Siapkan kertas gambar
· Rekatkan kertas gambar pada papan tripleks agar kertas tidak mengerut atau
bergelombang.
· Siapkan cat air pada palet dan air dalam gelas
· Siapkan kuas yang akan digunakan, bisalebih dari satu kuas.
· Buatlah sketsa gambar pada kertas gambar
· Warnai gambar dengan cat air
· Gunakan kuas berukuran besar untuk bagian latar (bacground)
· Berlatihlah menggores dengan sapuan yang halus dan tipis (transparant)
a. Latar Belakang.
Karya seni lahir dari jiwa seorang seniman melalui pengolahan media dengan
bahan, alat, dan teknik tertentu. Tidak dipungkiri bahwa karya seni seringkali
menampilkan hal-hal yang khasdan unik dari suatu pribadi. Perkembangan seni lukis
Indonesia dipengaruhi kuat oleh kekuatan sejarah. Latar belakang lahirnya seni lukis
Indonesia adalah sebagai berikut :
1) Warisan Budaya : merupakan bagian dalam pembentukan watak seseorang manusia
berdasar pada hubungan manusia dengan keadaan di sekelilingnya. Didalamnya
terkandung hubungan kejiwaan antara intuisi manusia dan emosi manusia dengan
realitas yang tak terumuskan.
2) Kekuatan Sejarah : berupa kejadian-kejadian dan gejala-gejala sosial yang
berlangsung disekeliling seniman. Kehidupan sosial dengan pergolakan dan
perjuangan nasional. Tumbuhnya kesadaran nasional yang mencetuskan Sumpah
Pemuda pada 1928 pun merupakan gejala masyarakat yang menjado dorongan kuat di
masa awal perkembangan seni lukis Indonesia baru.
3) Pengaruh Barat : kenyataan yang juga merupakan kekuatan sejarah. Masa
penjajahan, misalnya, mengakibatkan persentuhan antara seni lukis Indonesia pada
awal pembentukannya dengan seni lukis barat. Majunya media komunikasi dunia dan
pencampuran peradaban dunia seni rupa pun menjadi masalah khusus.
Untuk mendapatkan pengakuan dari dunia luar, seorang seniman harus bekerja
dengan kesungguhan dan hati, bekerja terus-menerus dengan memperbanyak praktek
dan terus mengolah imajinasi pengetahuan teknik.
Tujuan poko dari apresiasi seni secara umum adalah menjadikan masyarakat
dapat menerima dan menikmati sebuah karya atau masyarakat menjadi peka seni.
Dari proses inilah nantinya masyarakat mau dan mampu untuk mengomentari sebuah
karya. Komentar dilontarkan oleh masyarakat akan membentuk sebuah opini tentang
seni. Opini bisa bersifat khusus tentang hal kekaryaan seperti warna dan bentuk, atau
kekaryaan seperti ide, gagasan, makna, pesan, dan tujuanpembuatan karya. Komentar
dan opini inilah yang dalam seni rupa sering disebut dengan kritik seni.
Ada tahapan dalam mengapresiasi karya seni rupa murni sepert senilukis,
seni patung, dan seni grafis adalah sebagai berikut :
a. Tahap Awal : tahap ketika seorang pengamat melihat sebuah karya, baik karya yang
dipamerkan maupun melihat karya tertentusecara sekilas. Tahap ini disebut juga
dengan tahap perkenalan.
b. Tahap Penghayatan : merupakan tahap dimana seorang pengamat berupaya untuk
mengamati lebih jauhl agi dan berusaha untuk memahami serta menghayati sebuah
karya.
c. Tahap Penilaian : merupakan tahap pengambilan keputusan berdasarkan
pertimbangan-pertimbangantertentu tentang bernilai atau berharganya suatu karya
seni. Tahapan ini juga dapat dikatakantahap penghargaan dengan menentukan apakah
karya yang sedang diapresasi baik atau indah.
GAMBAR PERSPEKTIF
Pertemuan antara langit dan laut yang menyerupai garis lurus hanyalah kesan
yang ditimbulkan karena keterbatasan penglihatan kita. Kesan garis yang kita lihat
sebagai penghubung antara langit dan laut lazim disebut horizon, garis cakrawala,
atau garis mata. Horizon mempunyai tinggi mata yang melihatnya. Jadi, tinggi garis
horizon untuk setiap orang berbeda. Garis yang akan menjadi dasar
dalam menggambar perspektif.
Apa yang di maksud menggambar perspektif? Menggambar perspektif adalah
kegiatan menuangkan ilusi dalam ukuran tiga dimensi dengan pengamatan yang
berdasarkan kenyataan maupun tidak. Ilusi ialah sesuatu yang hanya dalam angan-
angan atau khayalan.
Dalam menggambar perspektif, kita juga mengenal titik-titik hilang. Titik
hilangsering di sebut juga titik lenyap.
Membuat Karya perspektif, yaitu :
Ø Desain Interior dua titik hilang : Gambar rancangan didalam rumah atau ruang tamu,
keluarga, dapur, makan, kamar tidur dan lain-lainnya, beserta perlengkapan dan
perabotannya
Ø Desain Eksterior dua titik hilang: Gambar rancangan di luar rumah.