Anda di halaman 1dari 4

Nama: Shenny Deizz Naiko

Kelas: IX-A

No absen: 27

Cabang Seni Rupa

Pada tahun 1970-an berkembang istilah "seni murni" untuk mengkategorikan cabang-cabang seni rupa
yang terlepas dari unsur-unsur praktis. Seni rupa murni lebih menitikberatkan pada penciptaan karya
seni berdasarkan kreativitas dan ekspresi yang sangat pribadi dari seorang seniman. Namun, dalam
situasi tertentu, karya seni rupa murni juga dapat diperjualbelikan atau memiliki fungsi sebagai benda
pajang dalam sebuah ruangan. Pada perkembangan selanjutnya, istilah "seni murni" mulai ditinggalkan
orang karena penggunaannya dinilai kurang tepat. Pembagian seni rupa dikelompokkan ke dalam
beberapa jenis, atau istilahnya adalah cabang seni rupa. Cabang-cabang seni rupa tersebut antara lain;

1. Seni lukis

Seni lukis merupakan salah satu bentuk seni rupa berwujud dua dimensional. Karya seni lukis dibuat
diatas media dua dimensional seperti kertas, kain/ kanvas, tembok, dan lain-lain menggunakan bahan
cat (cat minyak, cat acrilick, cat air, cat poster, dan lain-lain) dengan alat bantu kuas, palet, dan lain-lain.

Gaya lukisan dan objek lukisan sangatlah beragam. Beberapa gaya atau aliran seni lukis antara lain,
Aliran Romantisme, Aliran Realisme, Aliran Naturalisme, Aliran Impresionisme, Aliran Post-
Impresionisme/ Pointilisme, Aliran Ekspresionisme, Aliran Fauvisme, Aliran Kubisme, Aliran
Abstraksionisme, Aliran Futurisme, Aliran Dadaisme, Aliran Surealisme, Aliran Pop-Art.

Contoh:
2. Seni grafis

Seni grafis adalah salah satu cabang seni rupa yang berwujud dua dimensional yang dikerjakan melalui
teknik cetak. Seni grafis merupakan salah satu cara untuk menciptakan karya seni rupa yang
memanfaatkan media cetak sehingga sebuah karya seni dapat direproduksi atau dilipatgandakan dalam
jumlah tertentu.

Menurut tekniknya seni grafis dibedakan menjadi empat prinsip teknik cetak, yaitu seni catak datar
(litography), cetak tinggi (wood cut), cetak saring (silkscreen) atau cetak sablon, dan cetak dalam
(intaglio).

Contoh:

3. Seni patung

Seni patung adalah suatu bentuk pengungkapan pengalaman artistik seniman yang diwujudkan dalam
bentuk karya tiga dimensi. Hasil karya seni patung dapat dinikmati dari berbagai sudut dan arah
pandang. Karya seni patung dapat dikategorikan sesuai wujud atau bentuknya, yaitu;

a. Patung Kop, yaitu pembuatan patung yang hanya menampilkan wujud bagian kepala.

Contoh:

b. Patung Buste, yaitu pembuatan patung yang menampilkan wujud bagian dada, atau bentuk dada dan
kepala.
Contoh:

c. Patung Torso, yaitu pembuatan patung yang menampilkan wujud bagian badan.

Contoh:

Untuk membuat patung seorang seniman dapat menggunakan berbagai teknik sesuai dengan keahlian
yang dimilikinya. Teknik-teknik dalam membuat patung tersebut antara lain, seperti teknik mengecor,
teknik modeling, teknik konstruktif (menempel), dan teknik pahat.

Pembuatan patung tentu memiliki tujuan. Tujuan dalam pembuatan patung dapat dikategorikan ke
dalam beberapa macam, yaitu jenis patung yang dibuat dengan tujuan religi, patung yang dibuat untuk
dijadikan monumen, patung yang dibuat sebagai tanda kebesaran raja/ tokoh, dan jenis patung yang
dibuat dengan tujuan ekspresif.

4. Seni keramik

Seni keramik adalah salah satu cabang seni rupa berwujud tiga dimensi yang dibuat menggunakan
bahan utama tanah liat dan kaolin yang dikerjakan melalui proses pembakaran. Istilah keramik berasal
dari kata keramos, yang artinya tanah liat yang dibakar. Pembuatan keramik memerlukan teknik
tertentu, teknik-teknik pembuatan keramik dan gerabah antara lain, Teknik Lempeng (Slabing), Teknik
Pijat (Pitching), Teknik Pilin (Coilling), Teknik Putar (Throwing), Teknik Cetak Tekan (Press), dan Teknik
Cor atau Tuang.

Saat ini pembuatan seni keramik modern tidak lagi terikat oleh beberapa teknik pembuatan keramik
tersebut di atas, tetapi dapat lebih bebas, baik berbentuk dasar geometris maupun bentuk yang yang
bersifat organik (bebas).
Contoh:

5. Seni kriya

Seni kriya adalah cabang seni rupa berwujud dua atau tiga dimensi yang dapat dibuat dengan aneka
bahan. Dalam seni kriya, di samping mempergunakan bahan-bahan yang kerap dipakai dalam seni
patung dan seni keramik, juga banyak digunakan bahan-bahan lainnya, seperti tekstil, benang, pewter,
kulit, bambu, perak, emas, pandan, mendong, dan sebagainya. Ada pula karya seni kriya yang memiliki
fungsi praktis, seperti benda hias, pot, senjata tradisional, alat musik, dan sebagainya, namun tetap
dibuat oleh keterampilan tangan yang tinggi (bukan produksi).

Contoh:

Anda mungkin juga menyukai