Anda di halaman 1dari 6

Rangkuman Kelas IX

Bab 1. Seni lukisan dengan beragam media dan teknik

- Sejarah seni lukis di Indonesia


1. Seni lukis prasejarah Indonesia, lukisan jaman prasejarah bisanya bertema magis.
Lukisan dibuat dengan cara tangan ditempelkan di dinding , lalu menyemprotkan
daun-daun yang sudah dikunyah. Teknik ini disebut dengan aerograph.
Hasil uji laboratorium atas pigmen lukisan di gua Pattakere Maros bahkan
menunjukkan sebagai lukisan tertua di dunia.
2. Seni lukis Hindu klasik di Indonesia, lukisan jaman ini bertemakan agama,
legenda, mitologi, dan cerita sejarah. Sebagai contoh lukisan Bali klasik yang
berisi cerita ramayana dan mahabharata. Lukisan dibuat dengan bahan alami
seperti dedaunan, kulit kayu, jelaga, dan tanah. Medianya kain panjang dan tidak
berbingkai. Perkembangan seni lukis hindu-bali sendiri terdiri dari tiga bagian ,
yaitu seni lukis kamasan, seni lukis pita maha, seni lukis seniman muda.
3. Seni lukis islam Indonesia, dalam hal seni lukis toleransi islam mendukung proses
kesinambungan tradisi seni rupa sebelumnya.
4. Seni lukis Indonesia baru, seni lukis indonesia dipelopori oleh Raden Saleh, dan
berkembang saeperti pelukis Affandi, Basuki Abdullah.dll
- Aliran seni lukis
1. Aliran naturalisme, melukis sesuatu yang nyata atau alami seperti aslinya, gaya
lukisan naturalisme biasanya bertemakan pemandangan alam. Aliran naturalisme
di Indonesia diawali pada jaman mooi indie seperti Rudolf Bonnet, Le Mayeur,
Locatelli, Abdullah Soerjo Soebroto, Basuki Abdullah, Wakidi, dan R.M.
Pirngadi.
2. Aliran Realisme, melukiskan objek sesuai dengan keadaan apa adanya. Maknanya
bisa pula mengacu kepada usaha dalam seni rupa untuk memperlihatkan
kebenaran. Pelukis realisme seperti john constable, Barli Sasmitawinata, Basuki
Abdullah.
3. Aliran Romantisme, merupakan lukisan yang menggambarkan emosional yang
dramatis serta kaya perpaduan warna yang kontras. Contoh pelukis romantis
adalah raden saleh, J.M.W Turner
4. Aliran Impresionisme,lukisan yang dibuat secara langsung dan cepat, dengan
melihat unsur cahaya, warna, dan garis dengan memperhatikan waktu dan cuaca.
Pelukis dengan gaya ini adalah solichin, zaini kusnadi, edgar degas, claude monet.
5. Aliran ekspresionisme, lukisan yang bentuk penggambarannya agak menyimpang
dari bentuk asalnya. Lukisan yang memandang kebebasan dalam berkarya, dan
dibuat secara spontan sesuai apa yang dilihat dan dirasa. Pelukis dengan aliran ini
yaitu affandi, popo iskandar, van gogh, edvard munch.
6. Aliran abstrak, lukisan dengan objek yang hanya diketahui oleh pelukis dan tidak
menyamai bentuk yang ada di alam. pelukis yang dilihat pada aliran ini adalah
Fajar sidik, A.D pirous, jackson pollock, wassily kandinsky.
7. Aliran klasikisme, lukisan dengan bentuk penggambaran objek yang dibuat-buat
sehingga terkesan indah dan elok. Pelukis aliran ini adalah kartono yudhokusumo,
jacques louis david.
8. Aliran pointilisme, lukisan yang dibuat dengan teknik titik-titik. Pelukis indonesia
yang menganut aliran ini adalah Rijaman, keo harijanto, georges seurat.
9. Aliran pop art, berkembang mulai pada tahun 1956 di amerika. Aliran ini terkenal
dengan nama popular images. Aliran seni ini muncul karena kejenuhan dengan
seni tanpa objek dan mengingatkan kita akan keadaan sekeliling. Pelukis aliran ini
Andy warhol, roy lichtenstein,
10. Aliran optical art, seni lukis dengan susunan geometris dengan pengulangan yang
teratur dan rapi sehingga seperti ilusi. Pelukis dengan aliran ini AT Sitompul.
11. Aliran trick art, seni lukisan dengan menggunakan ilusi visual sehingga terlihat
seperti 3 dimensi. Seniman yang pertama kali membuat teknik ini adalah
Kazumune Kenju pada tahun 1984 dengan lukisan mural dinding. Pada 1991 di
museum trick art yang berdiri untuk pertama kalinya di dunia.
- Media seni lukis:
 Kanvas, media yang sering digunakan untuk membuat sebuah lukisan. Kain
kanvas terbuat dari kain yang dicat dan dilem.
 Kertas halus, kertas yang dipakai adalah kertas putih dengan menggunakan alat
cat air serta kuas untuk melukis.
 Dinding, sudah digunakan sejak zaman purba. Melukis di dinding memunyai nilai
artistik dan keunikan tersendiri.
 Dinding gua, lukisan pada zaman purbakala
 Cangkang telur, menggunakan media cangkang telur
- Alat dan bahan melukis
 Kuas, alat untuk menyapukan atau menggoreskan cat.
 Palet, tatakan sebagai wadah untuk menaruh cat lukis atau mencampur beberapa
cat agar didapatkan warna yang sesuai dengan keinginan.
 Pembersih kuas, berfungsi untuk membersihkan cat yang menempel pada kuas.
Seperti bensin, minyak tanah, atau spiritus.
 Standing, penyangga yang terbuat dari kayu atau besi yang digunakan sebagai
tempat untuk menaruh kanvas.
 Cat minyak, cat yang terdiri atas partikel-partikel pigmen warna yang diikat
(direkat) dengan media minyak pengikat pigmen warna.
 Cat air, disebut juga aquarel merupakan pewarna lukisan yang menggunakan
pigmen dengan pelarut air dan memiliki sifat transparan.
 Cat akrilik, terbuat dari plastik berbasis polietilen yang mengeras ketika kering.
 Cat poster, merupakan cat plakat yang memiliki sifat pekat dan dapat digunakan
seperti cat minyak. Cocok digunakan untuk gambar dekoratif.
- Teknik melukis adalah cara yang dipakai untuk membuat sebuah lukisan. Teknik-
teknik melukis yaitu:
 Teknik aquarel, disebut juga teknik transparan adalah cara melukis dengan sapuan
warna yang tipis sehingga hasilnya tembus pandang.
 Teknik plakat, merupakan dengan cat air, cat akrilik, atau cat minyak dengan
sapuan warna yang tebal atau kental sehingga hasilnya tampak pekat atau
menutup.
 Teknik spray, atau teknik semprot adalah cara melukis dengan bahan cair yang
disemprot dengan sprayer. Teknik ini sering digunakan untuk membuat bagian
disekitar visual.
 Teknik pointilis, atau titik-titik merupakan cara melukis yang dalam membuat
gelap terangnya gambar atau pencampuran warna dilakukan dengan membuat
titik-titik.
 Teknik tempera, merupakan cara melukis pada tembok dengan sedemikian rupa
sehingga hasilnya menyatu dengan arsitektur.
 Teknik kolase, teknik dengan pemakaian bahan dengan cara ditempel. Bahan yang
digunakan berupa kertas, kayu, kaca, dll.
 Teknik cipratan, teknik dengan cara memakai kaleng yang sudah dilubangi
sebelumnya dan diisi cat. Teknik ini juga dipakai dengan cara mencipratkan kuas
yang dicelupkan ke dalam cat yang cair, pelukis yang menggunakan teknik ini
adalah Jackson Pollock
- Seni lukis berdasarkan tujuan dan fungsinya dapat dikategorikan ke dalam dua
kelompok, yakni
 seni lukis murni, seni lukis yang dipergunakan untuk kepentingan ekspresi
pelukis. Ide, cita-cita, harapan, mimpi, perasaan, atau suasana hati bisa
diekspresikan ke dalam sebuah lukisan.
 seni lukis terapan, deni lukis dengan aspek fungsional lukisan yang lebih
mementingkan jumlah produksi daripada aspek estetik atau ekspresinya. Lukisan
jenis ini diproduksi massal, tema berulang, harga jual relatif murah dan
menggunakan media yang berkualitas rendah.

Bab 2. Seni patung dengan beragam media dan teknik


- Seni patung adalah seni rupa dalam bentuk 3 dimensi yang mempunyai unsur ruang,
volume (panjang, lebar, tinggi) dan cahaya sehingga dapat dipandang dari segala arah.
- Menurut mikke susanto, seni patung adalah tipe karya tiga dimensi yang bentuknya
dibuat dengan metode subtraktif (mengurangi bahan seperti memotong, menatah) atau
aditif (membuat model lebih dahulu seperti seperti mengecor dan mencetak).
- Patung diproduksi oleh seorang pematung dengan tujuan tertentu. Ada yang
berukuran kecil yang disebut figurin, ada yang skala 1:1 sesuai ukuran model, hingga
berukuran besar yang tingginya mencapai puluhan meter dan disebut patung
monumental. Ada juga relief yang memanfaatkan tinggi rendahnya permukaan bidang
sehingga kesan volumetris tetap terasa meski karya ini tidak sepenuhnya mengolah
seluruh dimensi bidang.
- Jenis-jenis patung:
a. Berdasarkan tujuan pembuatan :
 Patung religi, berfungsi sebagai sarana beribadah dan bermakna religius
 Patung monumen, digunakan untuk memperingati jasa seseorang/ kelompok/
peristiwa sejarah.
 Patung arsitektur, digunakan dalam kontruksi bangunan.
 Patung dekorasi, untuk menghias bangunan/memperindah lingkungan.
 Patung seni, patung yang diciptakan untuk keindahan dan lebih mementingkan
nilai seninya saja.
 Patung kerajinan, patung yang dibuat dari hasil kerajinan.
b. Jenis patung dilihat dari posisinya
 Patung free standing, merupakan jenis patung yang berdiri tegak.
 Patung zonde, merupakan jenis patung yang utuh dalam posisi yang beragam,
seperti duduk, jongkok, tidur, dan berdiri.
 Patung bust, merupakan patung setengah badan.
 Patung torso, patung yang dibuat hanya bagian-bagian tertentu atau sebagian
tubuhnya saja.
c. Jenis patung dari cara pembuatan
 Arca, merupakan patung dengan makhluk hidup seperti manusia dan binatang.
 Relief, merupakan karya seni patung yang hanya bisa dinikmati dari arah depan
karena terletak pada dinding.
- Media seni patung:
 Media lunak, merupakan baha berkarakter lunak seperti kertas, lilin plastisin, busa
(foam), sabun, tanah liat dan tanah liat buatan (clay). Ada juga media yang mula-
mula bersifat cair saat diolah dan dalam waktu tertentu membeku/mengeras
seperti gipsum.
 Media keras, berbagai bahan berkarakter keras seperti kayu, batu, kaca, resin serat
kaca/fibergalss, semen, keramik, tembaga, atau besi.
- Teknik seni patung:
 Teknik aditif, bersifat menambah bagian hingga mencapai bentuk yang
dikehendaki. Termasuk dalam teknik ini adalah modeling/ membentuk model
dahulu untuk selanjutnya dicor, mematri, atau mengelas (menyambung),
menempel, mengikat, dan merakit (assembling)
 Teknik subtraktif, pengurangan bahan sebagaian demi sebagaian sampai
membentuk patung dengan cara memahat atau memotong adalah metode jenis ini.
Sebagai contoh pembuatan patung berbahan kayu dengan memahat permukaannya
terus meneerus hingga dicapai bentuk yang diinginkan

Anda mungkin juga menyukai