Anda di halaman 1dari 20

KARYA SENI RUPA DAN

III BERKARYA SENI RUPA TIGA


DIMENSI MODIFIKASI OBYEK

Jenis Karya Seni Rupa

Tema Karya Seni Rupa


Karya
Seni Rupa Fungsi Karya Seni Rupa

Nilai Estetis Karya Seni Rupa

Kompetensi/tujuan
Kompetensi yang yang ingin dalam
dicapai dicapaipembelajaran
dalam pembelajaran, yaitu:

1. Mengidentifikasi karya seni rupa berdasarkan jenis, tema, fungsi, dan nilai
estetisnya
2. Menganalisis karya seni rupa berdasarkan jenis, tema, fungsi, dan nilai estetisnya
3. Mendesain karya seni rupa tiga dimensi melalui memodifikasi obyek dengan
mempertimbangkan beragam medium
4. Membuat karya seni rupa tiga dimensi dengan memodifikasi obyek

Aktivitas
Aktivitas Pembelajaran
Pembelajaran

1. Mengamati karya seni rupa


a. Mengidentifikasi berdasarkan jenis, tema, fungsi, dan nilai estetisnya
b. Menganalisis berdasarkan jenis, tema, fungsi, dan nilai estetisnya
2. Membuat gambar rancangan seni rupa tiga dimensi dengan memodifikasi obyek
a. Menganalisis hasil gambar rancangan berdasarkan jenis, tema, fungsi, dan nilai
estetisnya
b. Membandingkan hasil gambar rancangan sendiri dengan gambar rancangan
orang lain
3. Membuat karya seni rupa tiga dimensi dengan memodifikasi obyek

48
a. Menyimpulkan hasil karya seni rupa tiga dimensi dengan memodifikasi obyek
b. Menyajikan karya dan kesimpulanya.

Daerah Bali kaya akan seni budaya, seperti seni tari tradisional, seni kerawitan,
drama tradisional, dan sebagainya. Demikian juga halnya dalam aspek seni rupa,
beraneka ragam karya misalnya lukisan corak wayang Kamasan, lukisan natural corak
Ubud, patung Dewa Dewi, patung tokoh tokoh dalam Pawayangan dan berbagai seni
kerajinan. Rumah-rumah dan kantor-kantor pada umumnya terdapat karya-karya seni
rupa baik itu karya lukisan, patung, dan/atau benda kerajinan. Hal ini menandakan tingkat
apresiasi masyarakat tergolong baik. Lalu bagaimana dengan anda, sudahkan di rumah
anda dihiasi dengan karya seni rupa? Sekarang mari kita lanjutkan mempelajari karya
seni rupa sebagai dasar dalam berkreasi seni rupa tiga dimensi dengan tahapan
memodifikasi obyek.

A.A.Jenis
Jenis Karya
karya seniSeni
rupaRupa
Karya seni rupa ditinjau dari bentuk (dimensi) dapat dibedakan menjadi dua jenis,
yaitu seni rupa dua dimensi dan seni rupa tiga dimensi.
1. Seni rupa dua dimensi (dwimatra) adalah karya seni rupa yang memiliki ukuran
panjang dan lebar serta dapat dinikmati dari arah depan saja, seperti seni rupa murni
(lukisan, benda kriya, relief) dan seni rupa terapan (desain, gambar ilustrasi, gambar
reklame, benda kriya).
a. Seni lukis, yaitu keindahan suatu karya seni rupa yang merupakan hasil ekspresi
mengolah medium dua dimensi atau permukaan dari objek tiga dimensi yang
memiliki kesan tertentu.

Karya lukisan Raden Saleh Syarif Bustaman

49
Setiap seniman lukis memiliki ekspresi yang berbeda-beda dengan corak yang
berbeda pula, yang disebut dengan aliran dalam seni lukis, seperti:
- Romantisme, yaitu corak lukisan yang cendrung menampilkan fenomena
alam, ceritera yang dahsyat, dan cenderung emosional. Ciri-ciri corak
romantis, seperti penuh gerak secara dinamis, batasan-batasan warna bersifat
kontras dan meriah, pengaturan komposisi hidup, mengandung kegetiran,
menyentuh perasaan, dan kedahsyatan melebihi kenyataan. Pelukis Indonesia
yang beraliran Romantis dan pernah berguru pada Gericould ialah Raden
Saleh, karya-karyanya seperti : Antara hidup dan mati, Berburu banteng,
Perang Diponogoro
- Realisme, yaitu corak lukisan menampilkan kehidupan yang kongkrit, ada
dalam kenyataan di masyarakat. Obyek lukisan menampilkan figur-figur
rakyat biasa yang menekankan pada aktivitas realita.
- Naturalisme, yaitu corak lukisan yang menekankan pada konsep bahwa
lukisan yang baik adalah lukisan yang sama persis secara visual dengan benda-
benda yang dilukisnya atau bersifat alami.
- Impresionisme, yaitu corak lukisan yang menampilkan suatu kesan yang mana
sangat dipengaruhi oleh cuaca. Pelukis beraliran ini berusaha menangkap
efek-efek cahaya dan warna yang terdapat dalam suatu benda. Pelukisnya
cendrung melukis dengan gerak cepat, karena disebabkan cuaca cepat berubah
sehingga dapat menimbulkan kesan yang berubah pula.
- Ekspresionisme, yaitu corak lukisan yang menekankan pada pengungkapan
obyek lewat ekspresi jiwa dan perasaan pelukis.
- Fauvisme, yaitu corak lukisan yang menekankan penggunaan garis kontur dan
warna yang berani, menggambarkan apa saja yang mereka sukai tanpa
memikirkan isi dan arti obyek lukisan.
- Kubisme, yaitu corak lukisan yang menekankan konsep bentuk-bentuk
geometri. Semua bentuk yang ada di alam dipengaruhi oleh perspektif
sehingga bidang tertuju pada titik tengah.
- Futurisme, yaitu corak lukisan yang menggambarkan garis-garis dinamis
penuh gerak, dengan tema tentang kesibukan-kesibukan seperti perang, pesta,
arak-arakan, kerusuhan, demonstrasi, dan sebagainya. Pelukis Indonesia yang
beraliran ini adalah Sutjipto Adi dengan karyanya Hak Hidup, Kelahiran I

50
- Abstraksionisme, yaitu corak lukisan abstrak berusaha melepaskan diri dari
sensasi-sensasi atau asosiasi-asosiasi figurative suatu obyek yang hanya
menekankan kedalaman komposisi.
- Dadaisme, yaitu corak lukisan yang membebaskan diri dari kaidah-kaidah seni
yang berlaku. Ciri aliran Dadais ialah sinis, berusaha melenyapkan ilusi pada
karya-karyanya, dan mempermainkan obyek.
- Surealisme, yaitu corak lukisan yang banyak dipengaruhi oleh teori analisa
psikologi mengenai ketidaksadaran dalam impian. Karya yang beraliran ini
tampak tidak logis, penuh fantasi, seolah-olah melukis alam mimpi saja.
- Pop Art, yaitu corak lukisan yang dipengaruhi oleh transformasi budaya
populer yang terjadi di masyarakat, seperti budaya materialistis dan komersil
di kota metropolis. Sumber inspirasi dari corak pop art seperti fotografi, film,
model, desain, dan iklan tokoh idola. Karya yang diciptakan merupakan hasil
kombinasi misalnya lukisan dengan gaya foto dan dikombinasikan dengan
medium lainnya.
- Posmodern/Kontemporer, yaitu corak lukisan yang memberikan ruang gerak
yang lebih luas terhadap kebudayaan bangsa-bangsa yang bervariasi.
Posmodern memadukan corak tradisional dan modern yang menekankan pada
pluralisme gaya.
b. Desain, yaitu gambar rencana dari suatu benda yang akan dibuat, misalnya desain
busana, desain tas, desain rumah, desain mobil, dan sebagainya.

c. Gambar poster, yaitu suatu karya seni rupa berupa gambar pada selembar
kertas berukuran besar yang dipajang atau ditempel di dinding atau

51
permukaan lain yang bersifat menghimbau atau menyampaikan suatu pesan.
Gambar poster merupakan penataan pesan dalam bentuk obyek gambar dan
tulisan yang memiliki satua kesatuan makna.

d. Gambar ilustrasi, yaitu visualisasi dari suatu tulisan atau ceritera dalam bentuk
gambar atau suatu gambar yang berfungsi memperjelas sesuatu yang bersifat
verbal, misalnya:
- Memberikan bayangan setiap karakter di dalam cerita
- Memberikan bayangan bentuk alat-alat yang digunakan di dalam tulisan
ilmiah
- Memberikan bayangan langkah kerja
- Mengkomunikasikan cerita.
- Menghubungkan tulisan dengan kreativitas dan individualitas manusia.
- Memberikan humor-humor tertentu untuk mengurangi rasa bosan.
- Dapat menerangkan konsep yang disampaikan.

52
e. Gambar reklame/iklan, yaitu merupakan seni yang digunakan mempromosikan
produk barang atau jasa dengan gaya yang menawan untuk meningkatkan gairah
pembeli. Nilai seninya terdapat pada ungkapan kata atau kalimat, gambar, grafis
dan desain.
- Logo, yaitu merupakan bagian dari bentuk reklame sebagai inisial/lambang
dari badan usaha, organisasi atau instansi pemerintah
Stiker, yaitu merupakan gambar/tulisan pada kertas atau plastik yang
ukurannya relatif kecil bagian bawahnya berperekat.

- Pamflet, yaitu Jenis reklame yang bentuk cetakannya relative sederhana dan
berisi penawaran usaha atau ajukan.

- Baleho, yaitu reklame yang berbentuk papan pengumuman berukuran besar


terbuat dari triplek, seng, kain tebal atau plastik khusus yang digunakan
pada tiang besi. Yang diletakkan diperempatan jalan strategis atau di depan
gedung pertunjukan.

53
- Advertensi, yaitu reklame yang terdapat pada surat kabar/majalah isinya
berupa pengumuman/promosi produk barang/jasa dalam bentuk gambar dan
kalimat.

- Spanduk, yaitu reklame yang berbahan dari kain atau sejenisnya dan
biasanya berbentuk memanjang, dicetak dengan teknik sablon atau cetak
digital. Spanduk biasanya berisi pesan, himbauan, atau informasi dari
yayasan atau organisasi politik.

- Brosur, yaitu bentuk reklame yang dicetak di atas kertas yang biasanya
berlipat, berisi tentang keadaan suatu badan usaha/lembaga pendidikan agar
masyarakat yang berkepentingan dapat mengetahui kegiatan dan faktor
pendukung yang ada.

54
- Katalogus, yaitu reklame seperti brosur, tetapi isinya daftar nama, gambar,
harga, serta keterangan lain tentang barang atau jasa yang ditawarkan.

- Etalase, yaitu reklame berupa ruangan kecil berdinding kaca di depan toko
tempat barang dijual. Berisi display barang-barang yang dijual ditoko
tersebut.

55
- Cut out display, yaitu reklame yang berbentuk 3 dimensi, berupa balon atau
model barang yang dipromosikan dalam ukuran besar yang diletakkan
ditempat strategis disekitar toko.

- Neon lamp and neon box, yaitu reklame berupa Neon lamp terbuat dari
susunan lampu-lampu, pada bidang vertikal sehingga membentuk gambar
berwarna/kalimat dari produk yang dipromosikan. Neon box terbuat dari
kotak akrilik yang bertulisan/bergambar produk yang dipromosikan
didalamnya terdapat lampu neon.

f. Gambar karikatur, yaitu gambar atau penggambaran suatu objek kongkrit dengan
cara melebih-lebihkan ciri khas objek tersebut, biasanya objek tersebut adalah
waja manusia. Kata karikatur berasal dari kata Italia caricare yang berarti
memberi muatan atau melebih-lebihkan. Karikatur menggambarkan subjek yang
dikenal dan umumnya dimaksudkan untuk menimbulkan kelucuan bagi pihak
yang mengenal subjek tersebut.

56
g. Kriya batik, yaitu adalah benda kriya berupa kain yang berisikan motif hias
melalui proses penerapan motif hias dengan malam pada kain mori sampai proses
pewarnaan dengan cara pencelupan.

h. Kriya tenun, yaitu benda kriya berupa kain yang berisikan motif hias melalui
proses penenunan lusi dan pakan dari benang.

57
2. Seni rupa tiga dimensi (trimatra) adalah karya seni rupa yang memiliki ukuran
pajang, lebar, dan ketebalan, serta dapat dinikmati dari berbagai arah, seperti seni
rupa murni (patung) dan seni rupa terapan (benda kriya, dan dekorasi).
a. Seni patung
Merupakan hasil ekspresi jiwa manusia dengan membuat bentuk visual melalui
media tiga dimensi untuk menciptakan nilai estetis. Bentuk seni patung
mempunyai berbagai ukuran, dari yang kecil untuk hiasan di atas meja, sampai
yang besar.

b. Seni relief
Seni relief merupakan seni pahat dan seni ukiran tiga dimensi yang biasanya
dibuat pada permukaan batu dan kayu. Bentuk relief dapat dijumpai pada
bangunan tradisional, candi, kuil, monumen dan tempat bersejarah kuno.

c. Seni kriya
Seni Kriya adalah sebuah karya seni yang dibuat dengan menggunakan
keterampilan tangan (hand skill) dan memperhatikan segi fungsional (kebutuhan
fisik) dan keindahan (kebutuhan emosional).

58
B. Tema karya seni rupa
B. Tema Karya Seni Rupa

Yang dimaksud tema dalam hubungannya dengan karya seni adalah gagasan
pokok atau hal pokok yang terkandung di dalam suatu karya seni. Atau dengan kata lain
tema dalam seni rupa merupakan lingkup obyek yang dijadikan gagasan dalam membuat
karya, seperti tema alam laut, alam pedesaan, flora, fauna, budaya suatu daerah,
lingkungan hidup, ceritera, dan sebagainya.

C. Fungsi Karya Seni Rupa


C. Fungsi karya seni rupa
Seni merupakan bagian dari kehidupan manusia, sebagai kebutuhan jasmani dan
rohani. Secara umum fungsi seni rupa dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu:
(1) Seni Murni, yaitu seni yang lebih mementingkan nilai estetis yang berkaitan dengan
kebutuhan emosi/rohani. Contoh: lukisan, patung, dan seni kriya murni
(2) Seni Terapan, yaitu seni yang memiliki nilai estetika dan lebih menekankan pada
fungsional secara fisik/jasmani. Contoh: furniture, kriya keramik, kriya batik, dan
sebagainya.
Secara kuantitatif fungsi seni rupa dapat dikembangkan menjadi dua jenis, yaitu:
(1) Fungsi individu, sebagai media ekspresi bagi senimannya dalam menyatakan atau
mengungkapkan jiwa dan perasaannya serta dapat berkomunikasi dengan orang lain.
(2) Fungsi sosial budaya, sebagai sarana dalam kehidupan masyarakat. Fungsi ini dapat
dikelompokkan menjadi 4 jenis, yaitu:
a. Bidang rekreasi, sebagai hiburan atau media rekreasi. Contoh karya yang
disajikan melalui pameran lukisan dan pameran karya seni rupa tiga dimensi.

59
b. Bidang komunikasi, sebagai media komunikasi dalam bentuk pesan estetika dan
fungsional. Contoh karya lukisan sebagai media apresiasi, gambar poster sebagai
penyampai pesan/himbauan, gambar reklame, dan sebagainya.
c. Bidang pendidikan, sebagai media untuk memudahkan dalam menerima
informasi pendidikan. Contoh: gambar poster, gambar ilustrasi, bentuk
model/alat peraga, dan sebagainya.
d. Bidang keagamaan, sebagai sarana estetika dan religius pada tempat suci serta
pada lambang-lambang keagamaan. Contoh: hiasan/motif pada bangunan suci,
tulisan kaligrafi, sarana upacara dalam agama Hindu, dan sebagainya.

D. Nilai Estetis karya seni rupa


D. Nilai Estetis Karya Seni Rupa

Estetika merupakan nilai keindahan suatu karya seni. Keindahan suatu karya seni
rupa akan menimbulkan rasa senang bagi yang menikmatinya. Keindahan akan dapat
tercipta apabila suatu karya memiliki harmoni. Harmoni adalah suatu pola rupa yang
ditempatkan dalam satu bidang dan mengutamakan aspek keserasian antar unsur rupa di
dalamnya yang terbentuk karena adanya keseimbangan, kesatuan, dan irama yang saling
melengkapi.
Prinsip-prinsip harmoni dalam seni rupa, terdiri dari:
1) kesimbangan (balance), meliputi: simetris, asimetris, sentral, segitiga
2) irama (rytme), meliputi: repetitif, alternatif, progresif
3) kesatuan (unity), meliputi: statis, dinamis, meta statis
Sedangkan Unsur-unsur rupa yang ditata untuk membentuk suatu harmoni meliputi:
garis, bidang, ruang, tekstur, warna, dan gelap-terang.

Prosedurdalam
E.E.Prosedur dalam berkarya
berkaryaseni
senirupa tiga
rupa dimensi
tiga dengan
dimensi memodifikasi
dengan obyekobyek
memodifikasi
Prosedur merupakan langkah-langkah dalam membuat karya yang harus dikuti
agar menhasilkan suatu karya yang memiliki nilai estetika dan artistik. Contoh langkah-
langkah dalam membuat patung memodifikasi obyek dengan tanah liat, yaitu:
1. Menentukan bentuk obyek
2. Menentukan ide/gagasan modifikasi obyek
3. Menuangkan/mencetuskan ide/gagasan dalam bentuk sketsa patung
4. Penataan unsur-unsur rupa melalui penerapan/pengolahan bahan (tanah liat) sesuai

60
dengan alat dan teknik berkarya, dengan memperhatikan prinsip-prinsip seni rupa.
5. Finishing (penyempurnaan atau menghaluskan karya).

Skema proses berkarya seni rupa tiga dimensi dengan memodifikasi obyek

OBYEK

GAGASAN MODIFIKASI

SKETSA

ALAT BAHAN TEKNIK

PROSES BERKARYA
(PENATAAN UNSUR RUPA)

FINISHING
(HASIL KARYA)

MENGANALISIS KARYA SENI RUPA


1. Dalam beberapa contoh karya seni rupa tiga dimensi tentunya kalian dapat mengidentifikasi
keberadaan karya tersebut berdasarkan bentuk visual yang dapat diamati. Tuliskan
kesimpulan analisa anda tentang hasil karya seni rupa berikut terkait :
1) jenis
2) tema
3) fungsi
4) nilai estetis

61
Aspek Kesimpulan Hasil Analisis
No
1 Jenis karya
seni rupa

2 Tema karya
karya rupa

3 Fungsi karya
seni rupa

62
Aspek Kesimpulan Hasil Analisis
No

4 Nilai estetika
karya seni
rupa

KONFIRMASI PEMECAHAN MASALAH


1. Dari hasil pengamatan terhadap karya seni rupa motif hias dalam bentuk seni relief
tentunya kalian dapat menilai bagaimana konsep dan teknik dalam berkarya oleh
pengerajin/perupanya. Berdasarkan hasil pengamatan yang telah kalian lakukan,
apa langkah yang kalian lakukan untuk membuat karya seni rupa tiga dimensi
dengan memodifikasi obyek?
2. Tuangkan konsep yang telah anda rancang ke dalam bentuk karya seni rupa tiga
dimensi berdasarkan medium yang telah ditentukan dalam rancangan berkarya.

SOAL PENILAIAN HARIAN


Pilihlah jawaban yang paling tepat dengan menyilang pilihan huruf A, B, C, D, atau E!
1. Karya seni rupa tiga dimensi berikut ini ditinjau berdasarkan bentuk visual karya
termasuk kedalam jenis karya ....

1. Seni kriya wayang

2. Seni kriya kayu

3. Seni kriya busana

4. Seni patung
5. Seni relief
2. Karya seni patung berikut ini merupakan karya patung monumental, tapi sangat
disayangkan patung yang dibuat pada masa pemerintahan Soeharto tersebut
belum kunjung selesai, namun demikian patung tersebut memiliki makna yang
mendalam sesuai dengan temanya yaitu ....

63
A. Burung Garuda

B. Garuda Kencana

C. Garuda Perkasa

D. Garuda Pancasila
E. Garuda Wisnu Kencana

3. Beragam karya seni kriya yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan
rohani dan jasmani. Berikut ini merupakan salah satu karya seni kriya berupa
seni kriya keramik yang memiliki fungsi sosial/terapan yang paling tepat
sebagai....
A. Wadah minum air

B. Wadah minum es

C. Wadah minum kopi

D. Wadah minum bir


E. Wadah minum tuak

4. Berikut ini merupakan karya seni kriya keramik yang mana visual karya tersebut
dapat memberikan kenyamanan bagi orang lain. Hal ini dikarenakan dalam
penataan unsur-unsur rupanya antara bagian kiri dan kanan memiliki ukuran,
jarak, dan bentuk yang sama serta harmoni. Dilihat dari bentuk bendanya,
penataan tersebut menunjukkan keseimbangan ....
A. Asimetris

B. Simetris

C. Segitiga

D. Memusat

E. Repetitif

5. Berikut ini merupakan karya seni patung yang mana visual karya tersebut dapat
menyenangkan perasaan orang lain. Keindahan karya tersebut ditinjau dari
kesatuan unsur-unsur rupa menunjukkan kesatuan dinamis, karena ....

64
A. Keindahan karya tersebut memiliki
kesan unsur-unsur rupa yang hidup dan
bergerak
B. Keindahan karya tersebut memiliki
kesan unsur-unsur rupa yang tenang dan
stabil
C. Keindahan karya tersebut memiliki
kesan unsur-unsur rupa yang stabil dan
bergerak
D. Keindahan karya tersebut memiliki kesan
unsur-unsur rupa yang berubah ukuran
dan bentuk
E. Keindahan karya tersebut memiliki kesan unsur-unsur rupa yang bebeda
antara bagian kiri dan kanan
6. Berikut ini merupakan karya seni kriya kayu (benda furniture) yang mana visual
karya tersebut dapat menyenangkan perasaan orang lain baik dari aspek
keindahan maupun fungsi terapannya. Keindahan karya tersebut ditinjau dari
penataan unsur-unsur rupa menunjukkan tipe irama ....

A. Asimetris, karena unsur-unsur rupa bagian kiri dan kanan tidak sama
B. Meta statis, karena unsur-unsur rupa karya tersebut berkesan tenang dan
dinamis
C. Alternatif, karena pengulangan unsur-unsur rupa karya tersebut dilihat dari
unsur warna pengulangannya selang-seling
D. Repetitif, karena pengulangan unsur-unsur rupa karya tersebut dilihat dari
garis dan ruang bagian kiri dan kanan pengulangannya sama
E. Progresif, karena pengulangan unsur-unsur rupa karya tersebut dilihat dari
unsur warna terjadi perubahan.

65
7. Seni lukis dan seni patung merupakan karya seni rupa hasil ekspresi dan kreasi
manusia yang keindahannya dapat menyenangkan perasaan orang lain, yang
menjadi perbedaan kedua jenis karya tersebut adalah ....
A. Seni lukis memilki ukuran panjang dan seni patung memiliki ukuran tinggi
B. Seni lukis dapat dinikmati dari arah depan dan seni patung dapat dinikmati
dari berbagai sisi
C. Seni lukis memiliki fungsi murni dan seni patung memiliki fungsi terapan
D. Seni lukis terdiri dari 4 unsur rupa dan seni patung terdiri dari 5 unsur rupa
E. Seni lukis menggunakan irama alternatif dan seni patung menggunakan irama
progresif
8. Motif hias banyak diterapkan pada kain batik, kain tenun, kain prada, dan juga
pada bangunan suci, seperti motif pepatran, kekarangan, kawung, parang rusak,
dan sebagainya. Motif kekarangan umumnya menggunakan tema adalah ....
A. buah-buahan pada kain batik
B. tumbuh-tumbuhan pada kain tenun
C. hewan/binatang pada kain prada
D. bunga pada taplak meja
E. perkakas pada bangunan suci
9. Tiga buah karya seni rupa, seperti wayang kulit, wayang golek, dan topeng
sama-sama memiliki fungsi terapan yaitu ....
A. sebagai pajangan atau hiasan
B. sebagai ritual keagamaan
C. sebagai sarana pertunjukan
D. sebagai alat komunikasi sehari-hari
E. sebagai cendramata
10. Nilai estetika dua buah karya berikut ditinjau dari harmoni kesatuan unsur-unsur
rupa menunjukkan ....

A. Karya 1 menerapkan prinsip kesatuan dinamis dan gambar 2 menerapkan


prinsip kesatuan statis
66
B. Karya 1 menerapkan prinsip kesatuan statis dan gambar 2 menerapkan
prinsip kesatuan meta statis
C. Karya 1 menerapkan prinsip kesatuan metastatis pada bentuk keseluruhan
dan gambar 2 menerapkan prinsip kesatuan dinamis pada bentuk
keseluruhan
D. Karya 1 menerapkan prinsip kesatuan statis dan gambar 2 menerapkan prinsip
kesatuan dinamis
E. Tidak ada perbedaan prinsip kesatuan unsur-unsur rupa

67

Anda mungkin juga menyukai