Kompetensi yang
Kompetensi/tujuan dicapai
yang ingin dalam
dicapaipembelajaran
dalam pembelajaran, yaitu:
1. Siswa mampu mengidentifikasi konsep, unsur, prinsip, bahan dan teknik dalam
merancang benda konstruksi sederhana.
2. Siswa mampu menganalisis konsep, unsur, prinsip, bahan dan teknik dalam
merancang benda konstruksi sederhana.
3. Siswa mampu bereksperimen dengan beragam media dan teknik dalam membuat
rancangan benda konstruksi sederhana teknik menggambar proyeksi orthogonal
4. Siswa mampu membuat rancangan benda konstruksi sederhana teknik menggambar
proyeksi orthogonal.
Aktivitas
Aktivitas Pembelajaran
Pembelajaran
26
a. Menyimpulkan hasil rancangan benda konstruksi sederhana teknik
menggambar proyeksi orthogonal
b. Menyajikan rancangan dan kesimpulanya.
Pernahkan anda berpikir bahwa benda yang kita gunakan sehari-hari adalah
sebagian benda konstruksi? Kita akan dapat merasakan benda tersebut apakah benda
tersebut nyaman atau tidak saat digunakan. Itu sebabnya sebelum memproduksi benda
konstruksi perlu melakukan perancangan dengan mempertimbangkan bentuk, medium,
fungsi, dan termasuk juga estetika sehingga benda konstruksi yang dihasilkan nyaman
digunakan bagi konsumen. Sebagai pengetahuan dasar dalam merancang benda
konstruksi pelajari materi berikut ini.
A.A.Konsep
Konsep dalam
dalam menggambar/merancang
menggambar/merancang bendabenda konstruksi
konstruksi
Dalam penciptaan karya benda konstruksi, terlebih dahulu melakukan
perancangan atau membuat gambar rencana sehingga benda konstruksi yang akan dibuat
benar-benar menunjukkan bentuk yang maksimal. Untuk menghasilkan gambar
rencana/rancangan dapat dikerjakan dengan teknik gambar proyeksi. Gambar Proyeksi
adalah gambar bayangan atau konstruksi suatu benda yang mana dapat kita ketahui
tentang kejelasan suatu objek secara matematis. Dalam menggambar proyeksi dituntut
keterampilan menggunakan alat-alat seperti mistar, jangka, pensil, rapido/trek-pen, dan
alat-alat matematis lainnya. Di samping itu, juga harus mampu menarik garis secara
terukur seperti ketebalan garis, kerataan garis dan sambungan garis.
Pada prinsipnya gambar proyeksi dapat dibedakan menjadi dua kelompok yaitu
proreksi sentral dan proyeksi orthogonal. Proyeksi sentral disebut juga teknik perspektif
yaitu benda diproyeksikan dengan mempergunakan garis-garis yang berpusat pada suatu
titik. Gambar benda yang dihasilkan secara proporsional sangat mirip dengan
benda/obyek aslinya. Sedangkan proyeksi orthogonal adalah gambar proyeksi suatu
benda mempergunakan garis-garis sejajar dan tegak lurus.
Gambar rencana benda konstruksi adalah gambar yang dibuat sebagai dasar atau
pedoman dalam membuat suatu karya benda benda konstruksi. Dalam membuat gambar
rencana benda konstruksi dapat dilakukan dengan teknik menggambar proyeksi. Teknik
menggambar proyeksi adalah suatu teknik yang diterapkan dalam membuat gambar
rencana benda konstruksi dengan bantuan alat-alat matematis, seperti penggaris, jangka,
busur derajat, trekpen, rapido, drawing pen, dan sebagainya. Dalam menggambar rencana
27
benda konstruksi dengan teknik menggambar proyeksi sangat memperhatikan
perbandingan ukuran skala/ketepatan ukuran, ketepatan ketebalan garis, kerataan garis
dan juga sambungan atau hubungan garis.
B.B.Unsur
Unsur dalam
dalam menggambar/merancang
menggambar/merancang bendabenda konstruksi
konstruksi
Unsur-unsur rupa yang diperlukan dalam menggambar/merancang benda konstruksi
sama halnya dengan unsur-unsur dalam berkarya seni rupa, seperti terdapat unsur titik,
garis, bidang, ruang, warna, tekstur, dan gelap-terang. Hanya saja penataan unsur-unsur
dalam gambar rancangan benda konstruksi lebih menekankan kepada
ketrukuran/ketepatan dan kerapian.
C.C.Prinsip
Prinsip dalam
dalam menggambar/merancang
menggambar/merancang bendabenda konstruksi
konstruksi
Kesuksesan dalam menghasilkan suatu rancangan benda konstruksi ditentukan
oleh pengaturan atau penyususnan unsur-unsur bentuk berdasarkan kaidah-kaidah
komposisi konstruksi. Kaidah-kaidah komposisi dalam perancangan benda konstruksi
sama dengan kaidah-kaidah komposisi karya seni rupa. Perancangan karya benda
konstruksi lebih menekankan pada perhitungan kekuatan konstruksi (susunan),
sedangkan perancangan karya seni rupa lebih menekankan pada nilai estetika. Kaidah-
kaidah komposisi yang dimaksud adalah kesatuan, keseimbangan, dan irama.
1. Kertas
Kertas yang digunakan biasanya kertas gambar putih atau kertas kalkir. Ukuran-
ukuran atau format kertas yang lazim dipakai adalah sebagai berikut:
KERTAS GAMBAR/KALKIR
A0 841 x 1189
A1 594 x 841
A2 420 x 594
28
KERTAS GAMBAR/KALKIR
A3 297 x 420
A4 210 x 297
A5 148 x 210
A6 105 x 148
A7 74 x 105
2. Penggaris (mistar)
Penggaris yang paling sering diperlukan dalam menggambar benda konstruksi adalah
sepasang penggaris segi-tiga yang terdiri dari segi-tiga siku sama sisi dengan masing-
masing sudut miringnya 450 dan pengaris segi-tiga siku dengan masing-masing sudut
miringnya 300 dan 600. Selain itu diperlukan juga penggaris dengan tepi atau sisi
miring, siku, atau sisi lebih tipis dari tengah mistar. Penggaris ini diperlukan untuk
menggambar garis dengan rapido atau trekpen agar tidak terjadi rembesan tinta.
29
Tingkat kekerasan pensil dalam menggambar dinyatakan dengan kode huruf dan
angka yang terdapat pada pensil tersebut:
H = Hard (Keras); B = Black (Hitam and Lunak); HB = Hard and Black (Keras
dan Hitam); dan F = Fine (Baik kekerasan maupun warnanya bersifat sedang)
Untuk gambar perspektif dapat digunakan pensil dengan kekeraan maksimum 6H
dan kelunakan minimum 2B, namun untuk memulai menggambar sebaiknya
digunakan yang berinisial huruf HB (sedang). Berikut ini rincian dari tingkat
kekeraan pensil:
Keras = 4H, 5H, H, 7H, 8H, 9H
Sedang = 3H, 2H, H, F, HB, B
Lunak = 2B, 3B, 4B, 5B, 6B, 7B
b. Rapido/drawing pen, adalah alat tulis/gambar bertinta. Rapido tersedia ukuran
dari 0,1 mm sampai 1,2 mm.
c. Trekpen merupakan perlengkapan jangka yang gunanya sama dengan rapido.
Trekpen dapat diatur penggunaan tebal-tipisnya tinta sesuai dengan keperluan.
Hanya saja dalam menggunakan alat ini harus lebih hati-hati karena riskan
terhadap rembesan tinta. Tetapi kalau mampu menguasai terkpen tersebut maka
hasil gambarnya lebih rapi.
4. Jangka
Selain digunakan untuk membuat garis lingkaran, jangka juga dapat digunakan untuk
membagi sudut, memindahkan panjang garis tertentu dan sebagainya. Jangka yang
30
baik memiliki bagian-bagian yang dapat diatur/distel sesuai dengan keperluan
penggambaran dan juga dengan jarum penusuk yang kecil dan runcing.
Gambar Jangka.
E.E.Teknik
Teknik dalam
dalam menggambar/merancang
menggambar/merancang bendabenda konstruksi
konstruksi
Teknik dalam proses berkarya merupakan cara seseorang mewujudkan gagasan
(ide) menjadi sesuatu yang menarik sehingga mempunyai nilai dengan menggunakan
medium berupa bahan, alat, dan teknik. Teknik dalam menggambar/merancang benda
konstruksi hampir sama dengan teknik berkarya seni rupa dua dimensi, seperti: teknik
arsir, teknik Blok, teknik pointilis, teknik aquarel, dll.
31
MENGANALISIS GAMBAR BENDA KONSTRUKSI
1. Dalam beberapa contoh gambar rancangan benda konstruksi dengan teknik gambar proyeksi
orthogonal tentunya kalian dapat mengidentifikasi keberadaan karya tersebut berdasarkan
bentuk visual yang dapat diamati. Tuliskan kesimpulan analisa anda tentang hasil gambar
rancangan benda konstruksi berikut terkait :
1) konsep
2) unsur
3) prinsip
4) bahan
5) teknik
2 Unsur-unsur
rupa
32
Aspek Hasil analisis
No
3 Prinsip-
prinsip
penataan
4 Bahan karya
5 Teknik
berkarya
F.F.Prosedur
Prosedur dalam
dalam menggambar/merancang
menggambar/merancang benda
benda konstruksi
konstruksi dengan
dengan teknik
teknikproyeksi
gambar gambarorthogonal
proyeksi orthogonal
33
Perpotongan di antara tiga bidang proyeksi cara Eropa akan membentuk sebuah
ruangan yang disebut dengan ruang nyata. Bidang-bidang proyeksi tersebut adalah :
1. Bidang mendatar, disebut Bidang Proyeksi 1 (benda dilihat dari arah atas)
2. Bidang tegak, disebut Bidang Proyeksi 2 (benda dilihat dari arah depan)
3. Bidang samping, disebut Bidang Proyeksi 3 (benda dilihat dari samping)
Perhatikan gambar berikut ini!
Selanjutnya, dari gambar di atas dapat kita lihat bahwa perpotongan tiga bidang proyeksi
tersebut membentuk tiga buah sumbu, masing-masing adalah :
1. Sumbu o-x, sebagai perpotongan bidang P1 dan P2.
2. Sumbu o-y, sebagai perpotongan bidang P1 dan P3.
34
3. Sumbu o-z, sebagai perpotongan bidang P2 dan P3
Susunan bidang-bidang proyeksi seperti di atas yang membentuk ruang nyata
disebut dengan bidang gambar proyeksi stereometri. Dalam gambar stereometri ini, di
samping menampilkan gambar proyeksi 1, 2, dan 3 juga menampilkan gambar ruang
objeknya. Dari bentuk gambar stereometri akan disederhanakan menjadi bentuk gambar
proyeksinya saja.
Perhatikan bentuk gambar berikut.
Gambar A
Gambar B
Penjelasan gambar
35
1. Sumbu o-x dan o-z dianggap sebagai engsel, sedangkan sumbu o-y dianggap
dapat dibagi menjadi dua bilah.
2. Bidang P1 diputar ke bawah hingga datar dengan bidang P2.
3. Bidang P3 diputar ke samping hingga datar dengan P3 (perhatikan Gam bar. B).
Setelah memahami bagaimana terbentuknya bidang-bidang proyeksi dan sumbu-
sumbu proyeksi, sekarang kita mulai membuat gambar proyeksi itu sendiri. Kita akan
mempelajarinya secara bertahap, dimulai dari proyeksi sebuah titik, kemudian garis,
bidang, baru selanjutnya memproyeksikan suatu benda (benda geometris tiga dimensi).
Penjelasan gambar
1) Titik A1 adalah proyeksi titik A pada bidang P1 dengan koordinat (x,y) dengan
nilai (3,1). Tarik garis proyeksi dari nilai x tegak lurus sumbu o-x dengan jarak
nilai y dan sebaliknya.
36
2) Titik A2 adalah proyeksi titik A pada bidang P2 dengan koordinat (x,z) dengan
nilai (3,2). Tarik garis proyeksi dari nilai x tegak lurus sumbu o-x dengan jarak
nilai z dan sebaliknya.
3) Titik A3 adalah proyeksi titik A pada bidang P3 dengan koordinat (y,z) dengan
nilai (1,2). Tarik garis proyeksi dari nilai y tegak lurus sumbu o-y dengan jarak
nilai z dan sebaliknya.
4) Titik A pada gambar stereometri adalah benda yang sebenarnya dengan koordinat
(x,y,z) dengan nilai (3,1,2). Titik A didapat dengan menarik garis proyeksi dari
titik A1, A2 dan A3 tegak lurus dengan bidang-bidang proyeksinya.
Latihan Soal :
1. Diketahui titik B yang terletak pada koordinat (4,3,5). Cari dan buat gambar
stereometri serta gambar proyeksinya!
2. Diketahui titik C dengan koordinat (4, 6, 0). Cari dan buat gambar stereometri serta
gambar proyeksinya!
1) Proyeksi dari sebuah garis lurus akan berupa garis lurus juga, tetapi bila garis tersebut
tegak lurus dengan bidang proyeksinya maka hasil proyeksinya berupa sebuah titik.
2) Proyeksi dari sebuah garis yang sejajar dengan bidang priyeksinya maka hasil
proyeksinya akan sama panjang dengan garis tersebut, dan bila sebuah garis yang tidak
sejajar dan tidak tegak lurus dengan bidang proyeksinya maka hasil proyeksinya lebih
pendek dari garis tersebut.
Perhatikan dan pelajari gambar-gambar berikut.
37
Gambar Stereometri Gambar Proyeksi
Latihan Soal :
38
Gambar Proyeksi Sebuah Bidang
Sebuah bidang dibentuk oleh tiga buah garis atau lebih. Oleh karena itu, untuk
membuat gambar proyeksi sebuah bidang sama dengan memproyeksi beberapa buah
garis. Kemungkinan-kemungkinan yang terjadi pada proyeksi garis dapat berlaku juga
pada proyeksi bidang.
Penjelasan Gambar
Bidang ABCD gambar proyeksinya pada bidang P1 berupa sebuah garis yang
sama panjang dengan sisi AB, sejajar sumbu o-x atau tegak lurus sumbu o-y.
Proyeksi bidang ABCD pada bidang P2 berupa bidang yang sama besar dengan
bidang asalnya, bidang tersebut sejajar dengan bidang P2 dan tegak lurus dengan
bidang P1 dan P3.
Proyeksi bidang ABCD pada bidang P3 berupa sebuah garis yang sama panjang
dengan sisi BC, sejajar sumbu o-z dan tegak lurus sumbu o-y.
39
Gambar stereometri Gambar proyeksi
Penjelasan gambar
Latihan Soal :
1. Diketahui bidang berbentuk ‘T’ dengan koordinat titik A (3,2,1,). Garis AB // dengan
sumbu o-x dan garis BC // dengan sumbu o-z Cari dan buat gambar stereometri serta
gambar proyeksinya!
40
2. Diketahui Bidang segi-empat ABCD dengan koordinat titik A (2,2,1). Garis AB = 6
cm // dengan sumbu o-y dan garis BC = 7 cm // sumbu o-z. Bidang ABCD semula
sejajar dengan bidang P3, kemudian diputar ke kanan dengan garis AB sebagai
sumbu putar hingga membentuk sudut 450 dengan bidang P1. Cari dan buat gambar
stereometri serta gambar proyeksinya!
EFGH
Ditentukan prisma segiempat dengan koordinat titik A (2,2,3), Garis AB
ABCD
panjangnya 7 cm sejajar dengan sumbu o-x dan tegak lurus sumbu o-y. Garis BC sejajar
sumbu o-y dan tegak lurus sumbu o-x. Alas prisma segiempat adalah bidang bujursangkar
ABCD sejajar dengan bidang P1. Tinggi prisma segiempat 3 cm.
41
Latihan Soal:
Ketentuan garis :
42
2. Diketahui bentuk bangun di bawah ini, dengan ketentuan sebagai berikut :
Titik A terletak pada koordinat (2,4,1), garis AB sejajar dengan sumbu o-y dan
bidang alas bangun (bidang ABCD) sejajar dengan bidang P1. Buatlah gambar
proyeksinya dan diarsir rapi dengan pensil tipis!
Ketentuan garis :
Garis tepi : 0,8 mm tinta hitam
Garis sumbu : 0,6 mm tinta hitam
Garis gambar proyeksi : 0,8 mm tinta hitam
Garis konstruksi : 0,1 mm tinta merah
TUGAS 2:
1. Dari hasil pengamatan terhadap gambar rancangan benda konstruksi dengan teknik
gambar proyeksi orthogonal tentunya kalian dapat menilai bagaimana konsep dan
teknik dalam menggambar oleh penggambar/arsitek. Berdasarkan hasil pengamatan
yang telah kalian lakukan, apa langkah yang kalian lakukan untuk membuat gambar
rancangan benda konstruksi dengan teknik gambar proyeksi orthogonal?
2. Tuangkan konsep yang telah anda rancang ke dalam bentuk gambar rancangan
salah satu bentuk benda konstruksi seperti meja kerja, kursi, lemari, bufet, rumah
43
sederhana, atau bentuk lainnya. Gambar dikerjakan dengan teknik gambar proyeksi
orthogonal.
Ketentuan garis:
Garis tepi : 0,8 mm tinta hitam
Garis sumbu : 0,6 mm tinta hitam
Garis gambar proyeksi : 0,8 mm tinta hitam
Garis konstruksi : 0,1 mm tinta merah
2. Tiga unsur dominan dalam rancangan gambar benda konstruksi dalam bentuk kursi
berikut ini yaitu ....
3. Penataan unsur garis pada gambar konstruksi kursi berikut ini menunjukkan
terdapat ....
44
A. dua jenis garis (garis horisontal dan vertikal)
B. dua jenis garis (garis lurus dan garis lengkung)
C. tiga jenis garis (garis horisontal, vertikal, dan
lengkung)
D. tiga jenis garis (garis horisontal, vertikal, dan
gelombang)
E. tiga jenis garis (garis horisontal, vertikal, dan
zigzag)
4. Gambar rancangan benda konstruksi berikut ini dikerjakan dengan menggunakan
bahan utama berupa ....
A. Kanvas, tinta, dan warna
5. Teknik yang paling tepat digunakan dalam membuat gambar rancangan benda
konstruksi berikut ini adalah ....
A. Konstruksi pointilis
B. Proyeksi sentral
C. Konstruksi arsir
D. Proyeksi orthogonal
E. Konstruksi proyeksi
45
A. kawatir, sesuatu yang tidak diharapkan
menyenangkan
7. Tiga unsur dominan dalam rancangan gambar benda konstruksi dalam bentuk tugu
berikut ini adalah ....
A. titik, tektur, dan gelap-terang
8. Jika gambar konstruksi rumah berikut ini dilihat dari bagian depan rumah, maka
penataan prinsip seimbang menggunakan keseimbangan ....
A. asimetris karena bagian kiri dan kanan dari rangcangan rumah sama
B. simetris karena bagian kiri dan kanan dari rangcangan rumah sama
C. asimetris karena bagian kiri dan kanan dari rangcangan rumah tidak sama
D. simetris karena bagian kiri dan kanan dari rangcangan rumah tidak sama
46
E. sentris karena bagian kiri, kanan, depan, dan belakang dari rangcangan rumah
sama
9. Merancang benda konstruksi sederhana merupakan kegiatan menyiapkan gambar
rancangan, menentukan bahan, media, dan teknik mewujudkan benda
konstruksinya. Dalam membuat gambar rancangan memerlukan bahan utama
berupa kertas gambar yang memiliki ciri-ciri ....
A. Permukaan kertas kasar
B. Permukaan kertas halus
C. Permukaan kertas licin
D. Menimbulkan efek blur tinta
E. Menimbulkan efek aquarel
10. Merancang benda konstruksi dengan teknik menggambar proyeksi memerlukan
ketentuan yang terukur. Jika salah satu sisi bidang benda konstruksi sejajar dengan
bidang proyeksi satu (P1) maka gambar sisi bidang tersebut pada bidang proyeksi
dua (P2) tergambar ....
A. Bidang sejajar P2
B. Garis vertikal sejajar sumbu OZ
C. Garis diagonal membentuk sudut 450
D. Garis horisontal sejajar sumbu OX
E. Titik
47