Anda di halaman 1dari 6

Wujud kebudaya suku banjar

1.Bahasa suku banjar


Etnis Banjar memiliki bahasa tradisional yang dikenal dengan nama bahasa Banjar.

Penggunaan bahasa Banjar sudah mulai dikembangkan sejak zaman kekuasaan


Kerajaan Dipa dan Daha yang mempunyai corak Hindu-Budha, tepat sebelum
kedatangan agama Islam di daratan Banjar.

Dalam bahasa Banjar terdapat cukup banyak kosakata yang mirip bahasa Melayu,
bahasa Dayak, dan bahasa Jawa.Tidak mengherankan, sebab pada dasarnya bahasa
Banjar memang termasuk dalam kategori rumpun Melayik Dayak, seperti Dayak
Kanayatn, Dayak Iban, dsb.

Namun, sejak maraknya kosakata serapan dari bahasa Melayu dan Jawa, terjadi
perubahan pada beberapa kosakata.Saat ini, bahasa Banjar asli hanya digunakan
ketika menyelenggarakan ritual adat, seperti Kaharingan Dayak Meratus, yang
dilakukan oleh Balian Kaharingan.

2.Pakaian adat suku banjar

Suku Banjar di Kalimantan memiliki 4 macam busana pengantin adat yang masih
dilestarikan.

Selain mengusung model desain unik, keempat pakaian adat tersebut juga
dikenakan lengkap dengan aksesoris tradisional, beserta roncean bunga mawar atau
melati yang menjadi ciri khasnya.
Jenis-jenis busana adat etnis Banjar:

1. Bagajah Gamuling Baular Lulut


Pakaian pengantin klasik yang telah berkembang sejak era Kerajaan Hindu di
Kalimantan Selatan.Para wanita biasanya mengenakan kain yang membalut tubuh
sehingga tampak seperti gaun, sedangkan bawahannya adalah kain panjang
bercorak halilipan.

Sedangkan pengantin pria mengenakan baju atasan tanpa kerah dan celana
panjang. Umumnya, pria juga memakai kain sasirangan yang dipakai dengan cara
dililitkan.Pakaian pengantin wanita dan pria juga dilengkapi dengan aksesoris
tradisional.

2. Baamar Galung Pancar Matahari


Busana pengantin ini mulai dikembangkan setelah masuknya Islam ke Kalimantan
Selatan.Hingga saat ini, baamar galung pancar matahari termasuk salah satu
pakaian pengantin paling populer dan seolah wajib dikenakan oleh pasangan orang
Banjar.

Pengantin wanita akan memakai baju koko berlengan pendek dengan hiasan
manik-manik, dan tambahan aksesoris serta kida-kida.Sedangkan pengantin pria
memakai kemeja lengan panjang yang dipadukan jas tanpa kancing, serta
dipasangkan celana panjang.

3. Babaju Kun Galung Pacinan


Pakaian pengantin adat Banjar yang memiliki model mirip busana pengantin
Betawi dan Semarang ini adalah perpaduan budaya Banjar dengan
Tiongkok.Babaju galung pacinan mulai dikenal luas sejak masuknya pedang China
dan Gujarat ke Kalimantan Selatan.

4. Babaju Kubaya Panjang


Berbeda dengan ketiga busana pengantin tradisional Banjar sebelumnya, babaju
kubaya panjang mengusung bentuk kebaya yang lebih simpel.Pakaian ini adalah
hasil modifikasi semua busana adat pengantin yang ada di daerah Kalimantan
Selatan.
3.Rumah adat suku banjar

Rumah tradisional Suku Banjar dikenal dengan Rumah Banjar.

Ciri khas dari Rumah Banjar dapat dilihat dari bentuk arsitektur tradisional yang
unik dan dibangun dengan makna tertentu, memiliki penekanan di bagian atap
serta menerapkan dekoratif, ornamental, dan simetris.

Rumah Banjar memiliki pola dan ukiran yang telah mulai dikembangkan sebelum
tahun 1871. Model yang diusung pada bangunan Rumah Banjar juga
beragam.Namun, yang paling terkenal adalah tipe rumah Bubungan Tinggi, yang
sudah seperti menjadi identitas dari rumah adat etnis Banjar.

4.budaya lisan suku banjar


Tradisi Lisan di kalangan etnis Banjar banyak dipengaruhi oleh kebudayaan
Melayu, Cina, dan Arab.

Budaya Lisan Banjar yang dikembangkan menjadi kesenian ini salah satunya
adalah Lamut (bercerita nilai keagamaan, budaya, dan sosial), serta Madihin (Puisi
rakyat)
5.Tarian
Kesenian tari Banjar dikelompokkan atas dua bagian, yaitu tari yang
dikembangkan rakyat dan tari di lingkungan istana

Tradisi tarian telah diselenggarakan sejak ratusan tahun lalu. Hanya saja, busana
dan gerakannya sudah disesuaikan dengan kondisi masyarakat saat ini.

Bagandut. Jenis tari tradisional berpasangan yang pada masa lampau


merupakan tari yang menonjolkan erotisme penarinya mirip dengan tari Tayub di
Jawa dan Ronggeng di Sumatra. ...
-Baksa Dadap
-Baksa Hupak
-Baksa Kembang
-Baksa Kantar. ...
-Baksa Kupu-Kupu Atarung.
-Baksa Lilin.
-Baksa Pana

6.musik/alat musik
Memainkan musik tradisional adalah salah satu kesenian etnis Banjar yang masih
dilaksanakan hingga sekarang.
Salah satu seni musik yang paling populer adalah musik Panting, yang dimainkan
dengan alat musik bernama panting (sejenis gambus bersenar)

Musik Panting adalah musik tradisional khas suku Banjar di Kalimantan Selatan.


Panting sendiri berarti petik, dimana suara musik dihasilkan dengan memetik senar
atau dawai layaknya alat musik gambus dari Timur Tengah
Musik Panting
Musik Panting adalah kesenian musik asli dari Suku Banjar di Kalimantan Selatan.
Alat musik utama dalam musik Panting adalah alat musik petik yang disebut panting.
Panting dimainkan bersama dengan suling, biola, kendang, kempul, gong, marawis,
ketipung dan tamborin.

7.makanan suku banjar


-Soto Banjar.
-Manday.
-Gangan Paliat Banjar.
-Nasi Kuning Banjarmasin.
-Ketupat Kandangan.
-Patin Baubar.

8.tradisi suku banjar

Baayun Mulud

Suku Banjar memiliki cara atau ritual khusus ketika memperingati kelahiran Nabi
Muhammad SAW yang bernama Baayun Mulud.Sesuai dengan namanya, tradisi
Baayun Mulud bermakna mengayun anak di hari peringatan Maulud Nabi.
Menurut informasinya, tradisi ini sebagai sebentuk rasa syukur atas kelahiran manusia
paling sempurna di muka bumi.Sebelum melangsungkan Baayun Mulud, pihak
keluarga harus mempersiapkan ayunan dari tiga kain yang berbeda. Setelah itu, kyai
akan membacakan barzanji atau sholawat ad diba’i yang diikuti oleh jamaah yang
lain.

Ketika tiba pada bacaan qiyam dan jamaah berdiri, maka anak yang akan diayun mulai
dinaikkan ke ayunan dan diayun secara pelan.Tradisi ini berakhir ketika ulama
membaca doa dan menyantap makanan yang sudah disediakan oleh keluarga dengan
bantuan pihak masjid.

Anda mungkin juga menyukai