Anda di halaman 1dari 2

NURFAIZHA

LC32
2201727393

 FORM adalah Menjelaskan bagaimana struktur karya tersebut dan seperti apa
bentuknya. Struktur dasar atau struktur pola pada pada karya seperti elemen,
tulisan, media, gambar dan lain lain biasanya form disebut sebagai blue print pada
sebuah karya

Menjadi seorang desainer itu tidak cuma sekedar mendesain apa yang di inginkan,
namun harus bertanggung jawab dengan desain yang dibuatnya, bagaimana desain
tersebut dapat diterima oleh target audiencenya. Dan yang pasti hal tersebut
mempunyai langkah yang harus diambil oleh desainer sebelum ia mulai mengerjakan
desainnya. Seorang desainer harus memahami dahulu prinsip-prinsip dan elemen
dasar desain agar lebih paham dalam desain yang dihasilkan dapat maksimal. Berikut
4 prinsip desain:

1. KESATUAN ( UNITY )
Dalam sebuah design sangat diperlukan adanya kesatuan untuk menciptakan
sebuah komposisi dan perpaduan yang teratur diantara elemen-elemen
desain yang lainnya. Kesatuan digunakan untuk menyelaraskan karya seni
atau desain yang terdiri dari beberapa elemen-elemen desain. Dengan
adanya kesatuan/unity ini, elemen-elemen dalam desain tersebut saling
mendukung dan memperoleh fokusnya masing-masing.

2. KESEIMBANGAN ( BALANCE )
Keseimbangan itu merupakan sebuah prinsip untuk menghindari kesan berat
sebelah pada suatu desain. Sebuah design atau karya diperlukan stabilitas,
elemen yang merata pada setiap sisinya, untuk menghindari terciptanya
tampilan yang berat pada titik visual tertentu.

3. IRAMA ( RYTHM )
Irama adalah sebuah prinsip yang menyusun elemen-elemen desain dengan
mengikuti suatu pola secara teratur agar mendapatkan kesan yang
menarik. Irama juga mampu menciptakan sebuah desain yang menarik dan
mampu menyampaikan pesan dari designer kepada terget audiencenya.

4. KONTRAS ( CONTRAST )
Kontras adalah warna berlawanan pada roda warna, atau cahaya / gelap,
atau arah horizontal dan vertikal yang terlihat lebih menonjol dari pada
elemen lainnya. Tujuan penggunaan kontras dalam desain adalah agar
desain/karya tidak terkesan monoton, tetapi penggunaan kontras harus
secukupnya agar tidak merusak keseimbangan, jika berlebihan akan
menyebabkan ketidak teraturan dan tidak harmonis.
 CONTENT adalah subjek dari sebuah karya seni atau desain. Ada konten langsung
atau jelas dari karya tersebut, misalnya, itu mungkin sebuah adegan sejarah,
landsacpe, potrait, interior, objek fungsional atau abstraction. Di luar ini, konten
mungkin menjadi lebih kompleks. Ini tentang apa yang terjadi di dalam karya, apa
makna yang di peroleh darinya, dan apakah mereka menciptakan suasana hati atau
reaksi tertentu atau tidak. kadang konten sulit dinilai karena mungkin ambigu atau
tidak jelas. Unsur-unsur formal dari karya dan judulnya sering kali dapat membantu
untuk membaca isinya, seperti halnya pola, motif, atau simbol berulang yang
mungkin memiliki makna khusus. secara konkrit adalah penjelasan dari bagaimana
visualisasi sebuah karya yang tidak lain adalah pesan yang ditangkap atau yang
diharapkan oleh audience yang menanggapi karya tersebut. Content memiliki dua
pesan yaitu :
DENOTATIF: Pesan atau arti makna yang secara harafiah atau terpampang dengan
jelas.
KONOTATIF: Penas atau arti makna yang mengandung kiasan ( majas ) berikut 6
majas yang ada di dalam design/karya:
- MAJAS PERSONIFIKASI: Sebuah majas representasi dari benda mati atau abstract
oleh gambaran manusia seakan hidup bergerak.
- MAJAS METONIMIA: Menggunakan nama satu hal yang berkaitan dengan hal
lain.
- MAJAS SINEKDOKE: Majas yang penggunaan bagian untuk mewakili keseluruhan.
Makna yang digunakan oleh kata yang digunakan dapat merujuk pada kata lain
karena memiliki hubungan acuan.
- MAJAS HIPERBOLA: Pernyataan yang berlebihan untuk kepentingan penekanan.
Misalnya: “wanita itu cantic sekali, secantik bidadari surga”.
- MAJAS LITOTES: Majas yang menggunakan perkaraan dengan rendah hati
sebagai cara untuk mengekspresikan afirmatif.
- MAJAS ANTITESIS: Perbedaan tajam antara dua gagasan atau pemikiran yang
berlawanan untuk mengintensifkan perbedaan mereka.

Anda mungkin juga menyukai