Anda di halaman 1dari 2

NURFAIZHA

2201727393
LC32

Di mata kuliah Design Methods menjelaskan tentang sebuah pesan disampaikan


melalui Bahasa visual. Seperti What & How, What misalnya seperti elemen titik,
garis, dan sebagainya. Dan untuk How, seperti yang sudah kita pelajari di mata
kuliah Typography, Color theory, DnM,dll. Pada design Methods ini kitamempelajari
How.

Karya Desain memiliki poin penting yaitu Form, Konten dan Konteks.
1. FORM
– segi fisik objek desain
– gambar, tulisan, warna, layout, teknik, media, dll.
Contohi: Bentuknya oke ga? Mengapa pakai ilustrasi, bukan foto? Pakai berapa
jenis huruf? Kombinasi warnanya? Layoutnya keramaian? Mengapa pakai vektor,
bukan realis? Bahan cetaknya apa?

2. CONTENT
– segi non-fisik objek desain
– tujuan/pesan yang ingin disampaikan oleh objek desain itu
– makna yang ditangkap oleh audiens
– mengandung unsur psikologis & emosional
– di sini FORM dinilai kecocokannya dengan content-nya.
Contoh: Apa pesan yang ingin disampaikan pada audiens? Apakah pesan
tersebut sudah tergambarkan dalam visualnya? Apakah cocok dengan gaya
desain tsb? Apakah audiens bisa mengerti maksudnya?

3. CONTEXT
– segi non-fisik yang lebih luas, berkaitan dengan objek desain
– fakta, audience, masalah, sejarah, tujuan, visi/misi
– situasi/kondisi & waktu/tempat di mana objek desain itu berada
– aspek-aspek yang berpengaruh timbal balik dengan objek desain itu: tren,
gaya hidup, teknologi, pendidikan, sosial, budaya, bisnis, ekonomi, politik, dll.
Contoh: Desainnya cocok dengan tujuan proyek tsb? Pas dengan kondisi
masa kini? Copywriting sesuai dengan sifat perusahaannya? Sejauh mana
pengaruh teknologi? Apa dampak sosial dari desain ini?

Di sesi ini kita diajarkan tentang Content, Content yang membantu kita untuk
menyampaikan pesan dalam karya kita ke audience.

Majas, Majas bisa membantu kita menyampaikan pesan secara efektif tetapi
memiliki pengalaman tersendiri untuk orang yang melihatnya. Berikut Macam
macam Majas yang ada di dalam Design:
a. Majas personifikasi: Sebuah majas representasi dari benda mati atau
abstract oleh gambaran manusia seakan hidup bergerak.

b. Majas Metonimia: Menggunakan nama satu hal yang berkaitan dengan hal
lain.

c. Majas Sinekdoke: Majas yang penggunaan bagian untuk mewakili


keseluruhan. Makna yang digunakan oleh kata yang digunakan dapat
merujuk pada kata lain karena memiliki hubungan acuan.

d. Majas Hiperbola: Pernyataan yang berlebihan untuk kepentingan


penekanan. Misalnya: “wanita itu cantic sekali, secantik bidadari surga”.

e. Majas Litotes: Majas yang menggunakan perkaraan dengan rendah hati


sebagai cara untuk mengekspresikan afirmatif.

f. Majas Antitesis: Perbedaan tajam antara dua gagasan atau pemikiran yang
berlawanan untuk mengintesifkan perbedaan mereka.

Seluruh majas diatas sebaiknya dipahami karna ada majas yang mirip satu sama
lain dan berhubungan sehingga sulit dibedakan. Karena Desainer tidak boleh
mengabaikan kosa kata retorika hanya karena menggunakan istilah yang tidak biasa
dan definisi yang sangat tepat tentang konsep serupa, Karena retorika sebenarnya
mendefinisikan banyak Teknik komunikasi yang dugunakan setiap hari oleh desainer
grafis untuk memecahkan masalah.

Tetapi dalam membuat karya desain sebaiknya kita harus menelaah, apakah suatu
desain harus menggunakan majas? Tidak juga. Karna tidak semua karya desain
harus mempunyai penyampaian yang jelas & kompleks.

Anda mungkin juga menyukai