Anda di halaman 1dari 11

BAB I

DESAIN GRAFIS

A. Tujuan
Setelah mempelajari bagian 1 ini, Anda memiliki kemampuan
1. menjelaskan pengertian Desain Grafis dengan tepat;
2. menjelaskan unsur-unsur Desain Grafis secara tepat;
3. menciptakan gambar dan teks (judul, subjudul dan boditeks) yang digunakan untuk
iklan tertentu;
4. menyebutkan tiga kelompok besar media Desain Grafis dengan benar;
5. menjelaskan jenis-jenis dan karekteristik media komunikasi visual secara tepat;
6. menjelaskan strategi kampanye/promosi media Desain Grafis dengan baik dan
benar;
7. mengklasifikasi dan menjelaskan unsur-unsur gambar untuk iklan yang telah
dipublikasikan di masyarakat secara tepat; dan
8. menjelaskan makna-makna gambar untuk iklan yang telah dipublikasikan di
masyarakat secara tepat dan benar.

B. Indikator Pencapaian Kompetensi


Indikator pencapaian kompetensi yang ditargetkan pada kegiatan pembelajaran ini adalah:
1. peserta didik mampu mengembangkan sikap jujur, santun dan kreatif dalam
mempelajari dan mengembangkan materi;
2. peserta didik mampu memahami pengertian Desain Grafis, media, dan jenis bahasa
iklan;ATAN PEMBELAJARAN 1
3. peserta didik mampu menyebutkan unsur-unsur desain komunikasi visual; dan
4. peserta didik mampu mengaplikasikan unsur-unsur desain komunikasi visual.

C. Uraian Materi
1. Pengertian Desain Grafis
Pengertian Desain Grafis harus dipahami secara mendalam agar konsep
pengembangan desain iklan yang akan diciptakan tidak lepas dari pengertian dasarnya.
Desain pada hakekatnya merupakan konsep rancangan dengan mengkonstruksi ide dan
gagasan yang dipadukan dan divisualiasikan dari beberapa elemen tertentu seperti
teks,gambar, dan warna menjadi sebuah model atau karya dummy yang informatif,
komunikatif, persuasif. Konsep komunikasi adalah proses penyampaian suatu pesan dalam
bentuk lambang yang bermakna, sebagai perpaduan antara pikiran dan perasaan. Komunikasi
merupakan pesan, ide, informasi, kepercayaan,harapan, himbauan yang dilakukan seseorang
kepada orang lain, baiks secara tatap muka ataupun tidak melalui media dengan tujuan
mengubah sikap, pendapat perilaku dan sosial (Onong Uchjana, Effendy, 1989).
Menurut Redi Panuju, Komunikasi adalah hubungan antara manusia dalam rangka
mencapai saling pengertian (mutual understanding), membentuk kesepakatan,
menyebarluaskan ide baru (inovasi), mengkondisikan persepsi, interpretasi, referensi, dan
memperkuat kebudayaan yang telah ada (reinforcement) serta menyebabkan terjadinya
transformasi kebudayaan (culture change) secara perlahan-lahan. Beberapa jenis perubahan
akibat dari sebuah komunikasi sebagai berikut.
a. Perubahan sikap, artinya memberikan reaksi positif untuk dipuji, misalnya:
“Membuang sampah pada tempatnya, mencerminkan kedisiplinan dalam
kehidupan sehari-hari”.
b. Perubahan pendapat, artinya mengubah pendapat baik tidak setuju menjadi setuju
atau sebaliknya, misalnya: “Jagalah kesehatan Anda sebaik-baiknya dengan tidak
merokok”.
c. Perubahan perilaku, artinya memberikan reaksi untuk mendapatkan perhatian,
misalnya: “Jangan makan makanan yang mengandung banyak kolesterol karena
akan menyebabkan hipertensi atau stroke”.
d. Perubahan sosial, artinya dengan melakukan kegiatan sosial untuk diri sendiri atau
orang lain, misalnya: “Janganlah buang sampah di sungai karena akan
mengakibatkan banjir”.
Hakekat dalam berkomunikasi adalah adanya keinginan untuk memperoleh persamaan arti,
pandangan, dan makna, baik secara verbal maupun visual.
Tujuan komunikasi dalam penyampaian pesan adalah :
a. memperluas alternatif bagi konsumen/masyarakat, artinya dengan adanya iklan
disampaikan lewat media promosi, masyarakat akan mengetahui adanya berbagai produk
sehingga mereka memiliki banyak pilihan (alternatif), sebelum membeli suatu produk;
b. membuat konsumen/masyarakat kenal, ingat dan percaya terhadap produk pilihannya; dan
c. membantu produsen untuk menimbulkan kepercayaan konsumen/masyarakat, artinya
dengan kontinuitas promosi akan menimbulkan citra positif terhadap merek (brand image).
Contoh suatu motto yang mengatakan “Tak kenal maka tak sayang”.
Pengertian visual adalah suatu bentuk nyata dari suatu desain yang dapat dilihat secara kasat
mata, riil, berwujud, wadag dan dibuat secara manual atau cetak.

Contoh gambar simbol produk


2. Unsur-unsur Desain Grafis
Untuk membangun citra produk dan perusahaan, diperlakukan penyebarluasan media kepada
masyarakat tentang produk tersebut sehingga dapat dilihat, dipahami, dan secara psikologis
produk tersebut dapat mempengaruhi masyarakat. Media dirancang secara estetik, informatif,
komunikatif, dan persuasif dengan memperhatikan unsur-unsur Desain Grafis seperti:
a. Teks (text)
1) judul (headline)
2) subjudul ( sub headline)
3) boditeks (body text)
b. gambar (drawing), ilustrasi
c. warna (color).

3. Judul (Headline)
Judul merupakan unsur penting untuk mencapai sebuah pesan yang memiliki makna
dan filosofi yang dalam. Judul sebaiknya berupa susunan kata yang pendek dan singkat
karena judul merupakan hal yang pertamakali dibaca oleh seseorang. Penampilan judul harus
ekslusif agar mudah dibaca (optical space). Pemilihan tipe huruf (font) harus impresif dan
disesuaikan dengan tema,produk, dan berita yang akan disampaikan.

Judul harus dibuat dengan ukuran besar agar mudah dibaca dari jarak tertentu serta
menggunakan warna yang sesuai dengan unsur-unsur rupa.
Kriteria pembuatan judul antara lain:
a. Kontras;
b. Spesifik;
c. menimbulkan harapan;
d. merangsang untuk dibaca;
e. ukuran huruf besar;
f. menimbulkan keingintahuan;
g. menggunakan kata-kata yang pendek/singkat;
h. menimbulkan konotasi (asosiasi); dan
i. menciptakan bahasa yang romantis, mengancam, imajinatif, dan bersifat
mengarahkan, sehingga emosi masyarakat/publik mudah terpancing tanpa
pertimbangan rasional.
Contoh:
 Enak Dibaca dan Perlu
 Bukan Basa-Basi
 Enjoy Aja
 Masak Ketemu Setahun Sekali
 Lembut, Harum, dan Hemat
 Ini Dulu, Baru Itu
 Wangimu Begitu Memikat
Menurut J. Thomas dan W. Ronald (1992), “Judul harus menjanjikan manfaat baru,
provokatif, mengandung rasa ingin tahu, selektif, dan secara langsung menjanjikan suatu
manfaat yang sudah ada”.
4. Subjudul (Subheadline)
Subjudul merupakan pelengkap dari sebuah judul yang menjelaskan tentang makna
dengan menggunakan kata-kata yang lebih panjang dari judul. Subjudul pada dasarnya harus
dapat memotivasi seseorang agar secara emosional maupun rasional terus membaca, karena
di dalam subjudul tersebut mengandung janji dan penampilan yang kontras. Subjudul sering
memberikan penekanan dengan menggunakan ukuran huruf (font) yang berada (besar atau
kecil), tebal atau tipis, berbagai jenis warna sehingga mudah terlihat dengan cepat, tetapi
tetap mengikuti berita berikutnya serta tidak melupakan unsur estetika.

Contoh subline

5. Boditeks (Body Text)


Boditeks merupakan kalimat panjang dan detail yang menerangkan formulasi atau
manfaat pesan yang disusun dengan pendekatan psikologis yang kuat sehingga konsumen
akan terus mengikuti dengan seksama dan penuh perhatian bahkan sampai terpengaruh. J.
Thomas, Russel, 1992 mengatakan “Bentuk bodi teks menggunakan pendekatan faktual,
imajinatif, dan emosional” Isi berita atau informasi yang di sampaikan benar-benar terjadi
dan mengandung nilai kebenaran sehingga dapat menggiring pikiran pembaca untuk
melakukan interpretasi terhadap serangkaian pesan panjang yang tidak terbayangkan
sebelumnya dan dapat menimbulkan rasa emosional.

Contoh bodyteks
Penciptaan desain iklan perlu menggunakan daya tarik psikologis seperti rasa cinta,
benci, dendam atau ketakutan yang berdampak besar bagi pembaca sehingga mental pembaca
mudah terpengaruh.
Contoh:
a. Wah, Donal yang kini bekerja sebagai reporter TV milik Paman Gober sedang bersaing
dengan Bonbon Bebek, reporter TV milik Roker.Keduanya harus membuat berita agar
terlihat spektakuler walaupun harus mengada-ada. Berhasilkah mereka? Atau malah kacau?
Ada kisah cinta Paman Gober sewaktu dia muda, lho ….
Hm … romantis nggak ya?,
Pokoknya, semua cerita seru ada poket Paman Gober 62 ini !
Nggak cuma komik aja, ada banyak permainan seru yang hadiahnya
keren-keren.
b. Selain baca 12 komik yang biasanya, ada lagi komik spesialnya, lho!
Pokoknya seru banget!
Dan untuk menambah seru bacaanmu, ada juga artikel-artikel yang
menyenangkan buat menyemarakkan Ulang Tahun.
Ada banyak kuis yang bisa diikuti …
Siapa tahu kamu termasuk pemenangnya!!
6. Gambar
Unsur gambar dalam penciptaan desain iklan pada sebuah media merupakan hal yang
sangat penting karena dapat menceritakan sesuatu tanpa kalimat. Pada dasarnya gambar
adalah representasi dari isi cerita yang berfungsi menjelaskan, memperindah, dan
menerangkan sebuah naskah serta ungkapan gagasan, ide, benda, dan situasi. Gambar juga
berfungsi untuk menarik perhatian pembaca dan diharapkan dapat membentuk suasana
emosional karena gambar lebih mudah dipahami daripada tulisan. Dengan kata lain dengan
gambar pesan yang tidak terbaca secara verbalistik, dapat mengurai cerita, menjelaskan, dan
memberikan penekanan tertentu pada isi pesan, menciptakan respon yang kuat dan paling
cepat menanamkan pemahaman dan pengertian.

Contoh unsur gambar


Gambar juga dapat memberikan kesan dramatis, memotivasi, dan mengarahkan agar
mau menindaklanjuti karena ada rasa penasaran. Visualisasi dari sebuah pesan merupakan
salah satu metoda yang paling mudah untuk membuat sesuatu yang abstrak menjadi jelas dan
mampu menarik emosi pembaca untuk melakukan konotasi (asosiasi) dari kejadian yang
sebenarnya. Gambar-gambar untuk desain iklan dapat memanfaatkan model orang-orang
popular seperti: artis, tokoh, pelawak, pengusaha, olahragawan, professional atau benda-
benda produk, flora, fauna, arsitektural dan lingkungan yang divisualisasikan dengan
fotografi, komputer atau manual serta gaya realis, dekoratif atau gabungan antara
keduanya.contoh gambar pada Desain Grafis
7. Warna
Penggunaan warna dalam penciptaan Desin komunikasi visual merupakan usaha
mempercepat komunikasi antara media dengan pembaca, sehingga warna dapat menjadi
sarana ekspresi dalam memberikan kesan indah dan nuansa tertentu pada permormansi
media. Warna yang digunakan harus mempertimbangkan kepentingan masyarakat/konsumen
secara luas, bukan semata-mata hanya untuk kesenangan atau kepentingan sendiri.
Penggunaan warna dalam desain harus mempertimbangkan makna dan filosofi dari produk
dan perusahaannya, karena produk yang ditawarkan ke masyarakat telah memiliki karakter
sendiri. Seorang desainer tidak dapat secara sembarangan menciptakan desain hanya untuk
kepentingan atau kesukaan pribadi.

Contoh warna pada iklan


E.P. Danger mengatakan bahwa warna dapat menambah dimensi komunikasi antara lain:
a. cepat menggugah;
b. menambah gairah;
c. memastikan partisipasi emosional;
d. tidak perlu diterjemahkan dan dapat langsung diterjemahkan;
e. merangsang identifikasi yang lebih besar;
f. mengaktifkan; dan
g. dapat mengaktifkan terlebih dahulu dibanding bentuk atau tulisan.
Penggunaan warna yang komunikatif, estetik, maknawi dan filosofis juga merupakan
keputusan yang bijak karena merupakan salah satu strategi untuk mendapatkan perhatian
yang maksimal. Penggunaan warna yang tepat memberikan pengaruh pada pembaca untuk
mengikuti pesan yang ditawarkan. Menurut Robert Roos (1963), “warna itu sendiri
sebenarnya tidak berbicara, namun warna-warna tersebut membangkitkan reaksi pada
manusia, apa yang diungkapkan oleh warna itu dicatat di dalam perasaan manusia”. Seorang
desainer dalam menyeleksi warna perlu memanfaatkan salah satu metoda tersebut dengan
memberikan kesan bahwa pilihan-pilihan itu harus sejalan dengan rencana produk yang
ditawarkan. Menurut Robert Roos, secara psikologis, warna dapat diidentifikasi sebagai:
a. identitas, artinya warna yang spesifik memberikan citra positif bagi desain, media, atau
produk;
b. perhatian, artinya dibandingkan dengan hitam putih, warna akan terlihat kontras
sehingga mendapat perhatian yang lebih;
c. kekuatan saran, artinya didalam menyampaikan pesan, warna lebih efektif dibandingkan
dengan kata-kata karena memiliki asosiasi yang kuat;
d. kenangan, artinya memberikan kadar kenangan yang disimpan dalam memori pembaca
sehingga dapat menjadi color image/brand image bagi produk desain atau media;
e. kepercayaan diri, artinya secara sosial ketika melihat desain atau produk yang berwarna,
maka orang akan bereaksi lebih cepat; dan
f. organisasi, artinya penyusunan warna yang harmonis, komunikatif, maknawi dan
filosofis akan menuntun mata pembaca secara sistematis dan terarah.
8. Media
Media merupakan salah satu sarana promosi dalam penyampaian pesan iklan yang
digunakan atau dimanfaatkan oleh para produsen secara komersial maupun sosial. Dalam
dunia periklanan, media mempunyai peran yang sangat signifikan dalam menyampaikan
pesan karena media dapat disebarkan ke masyarakat secara luas, mulai dari kota besar sampai
pelosok desa. Tujuan penggunaan media sebagai sarana promosi adalah agar produk atau jasa
yang ditawarkan mudah terjangkau dan dikenal di masyarakat secara cepat dan luas dalam
waktu yang sesingkat singkatnya. Pepatah mengatakan; “Tak Kenal maka Tak Sayang”,
artinya apabila suatu perusahaan menghendaki agar produk yang dibuat disayang oleh
masyarakat, maka produk tersebut harus diperkenalkan sesering mungkin sehingga
masyarakat akan selalu melihat dan ketemu dengan produk yang ditawarkan. Hal ini harus
diimbangi dengan distribusi produk ke seluruh pelosok yang menjadi target sasaran. Bila hal
ini diabaikan maka fungsi promosi melalui media menjadi gagal atau sia-sia.
Dalam dunia periklanan terdapat berbagai macam media yang sering digunakan untuk
menyampaikan pesan iklan, antara lain:
a. media audio;
b. media cetak/visual; dan
c. media audio visual.
Pengertian media adalah sebagai berikut.
1) Media audio adalah media dengan menggunakan unsur suara, pesan iklan disampaikan
melalui radio dengan menggunakan jasa pemancar radio yang secara fisik berupa kaset
rekaman. Sifat pesan yang dikemas dalam media ini hanya komunikasi satu arah, artinya
konsumen hanya menerima pesan verba (teks) yang disampaikan oleh komunikator saja,
tidak ada dialog.

Media audio video


2) Media cetak/visual adalah media yang pesan iklannya disampaikan divisualisasikan
dengan dicetak (masinal) atau dibuat dengan tangan (manual). Media cetak/visual ini sangat
bervariasi ditinjau dari jenis, bentuk, sifat, dan teknik promosi serta pesan visual yang
menggabungkan antara unsur verbal (teks) dan gambar (visual). Sifat pesan yang dikemas
dengan media ini hanya satu arah, artinya konsumen hanya menerima pesan yang
disampaikan oleh komunikator saja, tidak ada dialog. Kecepatan penyebaran iklan dengan
media ini sangat variatif antara yang satu dengan yang lainnya, tergantung dari jumlah, oplah,
jenis, bentuk, dan karakteristik lainnya.

Contoh Media cetak


3) Media audio visual adalah media yang pesan iklannya divisualisasikan dengan gabungan
antara audio (suara) dan visual (gambar). Perpaduan antara dua unsur tadi dikenal dengan
iklan televisi atau layar kaca. Pesan visual menggabungkan antara unsur verbal (teks)/suara
dan gambar bergerak/hidup (visual). Sifat pesan yang dikemas dengan media ini dapat
diciptakan komunikasi dua arah, dengan demikian konsumen dapat melakukan dialog dengan
pemandu yang ada di stasiun televisi. Penyebaran informasi lewat media televisi sangat luas
dan cepat diakses/ditangkap oleh konsumen, mulia dari perkotaan hingga pedesaan.
SIFAT KHUSUS MEDIA MASSA DALAM PENYAMPAIAN PESAN CETAK
GELOMBANG (RADIO) GELOMBANG (TELEVISI)
Dapat dibaca dimana dan kapan saja Didengar sekilas Didengar dan dilihat sekilas
(transitory)
 Sampai pelanggan
 Sangat tergantung pada transportasi udara, darat, dan laut
 Pemancar/transmisi  Pemancar/transmisi
 Mengusai waktu, tidak menguasai ruang
 Menguasai ruang, tidak menguasai waktu
 Menguasai ruang,tidak menguasai waktu
D. Aktivitas Pembelajaran
a. Aspek sikap
1. Mendiskusikan aspek kejujuran dan kesantunan dalam mengidentifikasi strategi iklan
dengan propaganda.
2. Memberikan contoh beberapa teknik propaganda yang jujur dan santun.

b. Aspek pengetahuan
Medefinisikan Desain Grafis, menyebutkan unsur-unsurnya dan mengidentifikasi iklan yang
ada di majalah.

c. Aspek keterampilan
Mendiskusikan pengertian Desain Grafis dengan menerapkan saling mencari referensi dan
mengaplikasikan pada desain iklan

Anda mungkin juga menyukai