Anda di halaman 1dari 10

Makalah Tugas Akhir, Januari 2012

BAB I
PENDAHULUAN apartemen tersebut. Selain itu, faktor
yang akan ditinjau pada penulisan Tugas Akhir
1.1. Latar Belakang
Berkembang pesatnya pertumbuhan ini adalah faktor perubahan terhadap
penduduk kota Surabaya, ketersediaan tempat occupancy rate, biaya variabel, dan suku
tinggal menjadi perhatian utama bagi semua bunga BI. Untuk menghitung besarnya harga
pihak baik pemerintah maupun masyarakat. sewa apartemen dengan menggunakan analisa
Ditambah lagi dengan harga tanah yang break event point, sehingga dari perhitungan
semakin mahal terutama tanah-tanah yang tersebut dapat diketahui berapa harga sewa
terletak di pusat kota. Salah satu solusi terbaik minimum ruang per bulan per m2.
untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah
dengan melakukan pembangunan rumah 1.2. Perumusan Masalah
bertingkat atau apartemen. Hal tersebut Permasalahan yang di angkat dalam
menjadi dasar seorang pengembang apartemen menyelesaikan tugas akhir ini adalah :
untuk membuat hunian baru dengan 1. Berapa besarnya biaya tetap dan biaya
memanfaatkan lahan yang tidak terlalu luas tidak tetap dalam pengelolaan
khususnya di kota Surabaya. Pembangunan Apartemen Gunawangsa?
apartemen ini merupakan konsekuensi logis di 2. Berapa besarnya harga sewa minimum
kota besar terutama di kawasan yang berfungsi apartemen Gunawangsa yang sesuai,
sebagai pusat kegiatan ekonomi seperti berdasarkan metode titik impas?
Surabaya.
Kepemilikan atas hak guna tanah dan 1.3. Batasan Masalah
bangunan adalah salah satu alasan owner Sejumlah permasalahan yang dihadapi
dalam pertimbangan untuk memilih penetapan dalam Tugas Akhir ini akan dibatasi ruang
harga sewa apartemen. Selain itu diharapkan lingkup pembahasannya, yaitu:
pertambahan pendapatan dalam cash flow 1. Objek yang ditinjau adalah Proyek
untuk tiap tahun dengan kenaikan harga sewa Apartemen Gunawangsa Tower A dan
tiap tahunnya. Apartemen Gunawangsa adalah B.
apartemen diperuntukkan bagi mahasiswa dan 2. Dasar perhitungan adalah break even
golongan masyarakat ekonomi ke atas. Bagi point.
mahasiswa dan masyarakat ekonomi menengah 3. Perhitungan penetapan harga sewa
ke atas memilih apartemen sebagai tempat rata-rata per bulan per m2.
tinggal sementara lebih banyak diminati. 4. Harga sewa yang dianalisa adalah yang
Apartemen adalah salah satu pilihan dari berlaku pada tahun 2011.
pelaku bisnis ketika menginginkan keefisienan
dalam bidang pekerjaan. Hal ini muncul ketika 1.4. Tujuan
perjalanan bisnis makin terkendala oleh Tujuan dari penyusunan tugas akhir ini
kemacetan lalu lintas pada akhir-akhir ini. PT. adalah:
Gunawangsa Investindo merupakan 1. Mengetahui besarnya biaya tetap dan
perusahaan yang bergerak dalam bidang tidak tetap pada Apartemen
pengembangan apartemen. Pembangunan Gunawangsa
Apartemen Gunawangsa Surabaya merupakan 2. Mengetahui berapa besarnya harga
salah satu apartemen dengan sistem sewa sewa minimum Apartemen
dengan memperhitungkan harga berdasarkan Gunawangsa berdasarkan metode titik
biaya-biaya yang telah dikeluarkan. impas
Berdasarkan hal tersebut, maka dalam
penulisan Tugas Akhir ini akan mencoba 1.5. Manfaat
meneliti faktor yang merupakan komponen Penyusunan tugas akhir tentang harga
dari faktor internal yang mempengaruhi sewa Apartemen Gunawangsa ini diharapkan
penetapan harga yaitu faktor biaya. Faktor dapat memberikan manfaat sebagai berikut :
biaya yang akan dihitung meliputi biaya tetap 1. Dapat digunakan sebagai
dan biaya variabel dalam pengelolaan pertimbangan bagi masyarakat untuk

1
Makalah Tugas Akhir, Januari 2012

menggunakan Apartemen Gunawangsa 2.1.3 Jenis dan besar bangunan Apartemen


sebagai tempat tinggal sementara. Bila dipandang dari dari jenis dan besar
2. Dapat menambah wawasan bagi bangunan apartemen ( Akmal, 2007 ),yaitu:
penulis dan pembaca serta dapat 1. High-rise Apartemen
menentukan pekerjaan lainnya Bangunan apartemen yang terdiri atas
berdasarkan metode titik impas. lebih dari sepuluh lantai. Dilengkapi area
parkir
BAB II bawah tanah, sistem keamanan dan servis
TINJAUAN PUSTAKA penuh. Struktur apartemen lebih kompleks
sehingga desain unit apartemen cenderung
2.1. Apartemen standar. Jenis ini banyak dibangun di pusat
2.1.1 Pengertian Apartemen kota.
Apartemen adalah suatu ruang atau 2. Mid-Rise Apartemen
beberapa ruang dirancang sebagai tempat Bangunan apartemen yang terdiri dari
tinggal yang biasanya satu atau beberapa ruang tujuh sampai dengan sepuluh lantai. Jenis
mempunyai bentuk yang sama dan terletak apartemen ini lebih sering dibangun dikota
pada bangunan untuk tempat tinggal yang satelit.
mempertimbangkan efisiensi dan keindahan 3. Low-Rise Apartemen
pada suatu daerah yang terbatas. Apartemen Apartemen dengan ketinggian kurang
termasuk bangunan komersial, seperti dari tujuh lantai dan menggunakan tangga
bangunan perkantoran, pusat perbelanjaan dan sebagai alat transportasi vertikal. Biasanya
banyak lain. Bangunan komersial umumnya untuk golongan menengah ke bawah.
diperuntukkan untuk layanan dan kebutuhan 4. Walked Up Apartemen
untuk masyarakat umum.(Akmal, 2007) Bangunan apartemen yangv terdiri atas
tiga lantai sampai dengan enam lantai.
2.1.2. Klasifikasi Apartemen Apartemen ini kadang-kadang memiliki lift,
Berdasarkan tipe pengelolaannya, tetapi bisa juga tidak. Jenis apartemen ini
terdapat tiga jenis apartemen (Akmal, 2007), disukai oleh keluarga yang besar.
yaitu:
1. Serviced Apartement 2.2. Pengertian Harga dan Sewa
Apartemen yang dikelola secara Pengertian harga dibagi dalam dua arti
menyeluruh oleh manajemen tertentu. biasanya yaitu dalam arti sempit dan dalam arti luas.
menyerupai cara pengelolaan sebuah hotel, Definisi harga atau price dalam arti sempit
yaitu penghuni mendapatkan pelayanan ala jumlah uang yang di bebankan atas suatu
hotel bintang lima, misalnya unit berperabotan produk atau jasa sedangkan definisi harga
lengkap, housekeeping, layanan kamar, dalam arti luas adalah jumlah dari seluruh nilai
laundry, business centre. yang ditukar konsumen atas manfaat-manfaat
2. Apartemen Milik Sendiri memiliki atau menggunakan produk atau jasa
Apartemen yang dijual dapat dapat tersebut.(Kotler & Amstrong, 2001)
dibeli oleh individu. Mirip dengan apartemen Harga adalah satu-satunya elemen
sewa, apartemen ini juga tetap memiliki bauran pemasaran yang menghasilkan
pengelola yang mengurus fasilitas umum pendapatan, semua elemen lainnya hanya
penghuninya. mewakili harga. Harga adalah juga salah satu
3. Apartemen Sewa elemen yang paling flexibel dari bauran
Apartemen yang disewa oleh individu pemasaran. Tidak seperti sifat-sifat produk dan
tanpa pelayanan khusus.meskipun demikian, komitmen jalur distribusi, harga dapat berubah
tetap ada manajemen apartemen yang dengan cepat.(Kotler & Amstrong, 2001)
mengatur segala sesuatu berdasarkan Pada dasarnya sewa adalah salah satu
kebutuhan bersama seperti sampah, istilah dari harga, seperti sewa untuk
pemeliharaan bangunan, lift, koridor, dan apartemen. Sewa meliputi dua macam yaitu
fasilitas umum lainnya. Penyewaan dilakukan sewa gedung dan sewa dasar. Sewa gedung
sesuai dengan jangka waktu yang disepakati merupakan pendapatan gedung. Di Indonesia
bersama. Biaya yang harus dikeluarkan bagi lazimnya diperhitungkan atas dasar m2/bulan.
penyewa adalah biaya sewa Sewa per meter persegi dapat diperhitungkan

2
Makalah Tugas Akhir, Januari 2012

atas dasar luas lantai netto atau bruto. Bila satu penetapan harga (Kotler et al, 2003). Selama
lantai disewa seluruhnya oleh satu penyewa periode dimana pertumbuhan ekonomi dan
maka diperhitungkan atas dasar luas lantai pendapatan meningkat, faktor non harga
kotor, jadi sewanya per meter perseginya lebih sempat menjadi kunci keberhasilan penjualan.
murah. Bila satu lantai disewa oleh beberapa Namun dalam tahun-tahun terakhir, seiring
penyewa, maka sewa per meter persegi dengan perubahan makro ekonomi yang
diperhitungkan atas dasar luas lantai netto, mengakibatkan inflasi, pertumbuhan penduduk
artinya tidak termasuk luas lantai toilet dan yang semakin lambat, dan semakin maraknya
lain-lain, jadi sewanya lebih tinggi kompetisi, maka faktor harga menjadi salah
sedikit.(Poerbo, 1993) satu problem utama yang harus dihadapi para
Sewa dasar umumnya untuk sewa untuk marketer.
sewa perkantoran. Sewa dasar per meter
persegi per bulan adalah nilai sewa gedung 2.3.2. Strategi Penetapan Harga
sebelum ditambah service charge (±25%) dan Harga merupakan elemen penting dalam
pajak pertambahan nilai (10%). Sewa dasar strategi pemasaran dan harus senantiasa dilihat
gedung diusahakan masih dalam batas yang dalam hubungannya dengan strategi
dapat dipasarkan pada sesuatu waktu. pemasaran. Harga berinteraksi dengan seluruh
elemen lainnya dalam bauran pemasaran untuk
2.3. Konsep Penetapan Harga menentukan efektivitas dari setiap elemen dan
2.3.1. Fungsi Penetapan Harga keseluruhan elemen. Tujuan yang menuntun
Pengendalian sebuah usaha tidak lagi strategi penetapan harga haruslah merupakan
dapat dilakukan hanya berdasarkan intuisi atau bagian dari tujuan yang menuntun strategi
pengalaman saja, namun pengetahuan menjadi pemasaran secara keseluruhan. Oleh karena itu
faktor penting lain yang perlu dipadukan. tidaklah benar bila harga dipandang sebagai
Maka dalam kondisi resesi seperti yang kita elemen yang mandiri dari bauran pemasaran,
hadapi saat ini, tugas manajemen dalam karena harga itu sendiri adalah elemen sentral
mengendalikan perusahaan menjadi lebih berat dalam bauran pemasaran.
lagi. Untuk mencapai tujuan perusahaan, Harga merupakan satu-satunya unsur
dibutuhkan koordinasi yang baik dari semua bauran pemasaran yang memberikan
fungsi manajemen. pemasukan atau pendapatan bagi perusahaan.
Pada dasarnya semua fungsi tersebut Dari sudut pandang pemasaran, harga
sama pentingnya sebagai suatu sistem. Namun merupakan satuan moneter atau ukuran lainnya
pemasaran merupakan fungsi yang mempunyai yang ditukarkan agar memperoleh hak
intensitas hubungan paling besar dengan kepemilikan atas penggunaan suatu barang
lingkungan eksternal, padahal justru dalam atau jasa. Pengertian ini sejalan dengan konsep
lingkungan itulah perusahan mempunyai pertukaran (exchange) dalam pemasaran.
keterbatasan yang paling besar dalam Harga merupakan komponen yang
pengendaliannya. Maka seringkali dikatakan berpengaruh langsung terhadap laba
bahwa pemasaraan merupakan urat nadi perusahaan (Dess dan Lumpkin, 2004).
perusahaan, dalam arti sangat kritis Tingkat harga yang ditetapkan mempengaruhi
kedudukannya dalam menentukan kuantitas barang yang dijual. Selain itu secara
kelangsungan hidup perusahaan dan berperan tidak langsung harga juga mempengaruhi
penting dalam pengembangan strategi. (Kotler biaya, karena kuantitas yang terjual
et al, 2003) berpengaruh pada biaya yang ditimbulkan
Strategi pemasaran sendiri dapat dibahas dalam kaitannya dengan efisiensi produksi.
secara lebih rinci dikaitkan dengan berbagai Oleh karena itu penetapan harga
unsur, seperti dalam kaitannya dengan mempengaruhi pendapatan total dan biaya
kepuasan pelanggan, dengan pasar, dengan total, maka keputusan dan strategi penetapan
bauran pemasaran, dengan siklus hidup harga memegang peranan penting dalam setiap
prooduk, ataupun dengan pemasaran perusahaan.
internasional. Dan akan dibahas secara spesifik
konteks strategi pemasaran dalam kaitannya 2.3.3.Tujuan Penetapan Harga
dengan penetapan harga (pricing strategy),
dengan menekankan pada salah satu model

3
Makalah Tugas Akhir, Januari 2012

Pada dasarnya ada 4 tujuan dari sebuah stabil antara harga suatu perusahaan dan harga
proses penetapan harga, yaitu: (Mirosca, pemimpin industri.
2009)
1. Tujuan Berorientasi pada Laba 2.3.4. Biaya-biaya Terkait Penetapan Suatu
Asumsi teori ekonomi klasik Harga
menyatakan bahwa setiap peruasahaan selalu Untuk menetapakn harga dari suatu
memilih harga yang dapat menghasilkan laba produk hendaknya diperhitungkan pula biaya-
paling tinggi. Tujuan ini dikenal dengan istilah biaya lain yang terkait akan suatu proses
maksimilasi laba. Dalam era persaingan global, penetapan harga, yakni meliputi :
kondisi yang dihadapi semakin kompleks dan 1. Biaya Produksi
semakin banyak variabel yang berpengaruh Biaya produksi adalah pengeluaran yang
terhadap daya saing setiap perusahaan, diperlukan agar kegiatan operasi dan produksi
sehingga tidak mungkin suatu perusahaan berjalan lancar sehingga dapat menghasilkan
dapat mengetahui secara pasti tingkat harga produk sesuai dengan perencanaan (Soeharto,
yang dapat menghasilkan laba maksimum 2002). Dan untuk analisa proses penetapan
(Gasperz, 2005). Oleh karena itu ada pula harga, biaya operasi produksi dikelompokkan
perusahaan yang menggunakan pendekatan menjadi biaya tetap (fixed cost) dan juga biaya
target laba, yakni tingkat laba yang sesuai atau tidak tetap (variable cost).
pantas sebagai sasaran laba. a. Biaya tetap (fixed cost) merupakan jenis
2. Tujuan Berorientasi pada Volume biaya yang selalu tetap dan tidak terpengaruh
Selain tujuan berorienatsi pada laba, ada oleh volume penjualan melainkan dihubungkan
pula perusahaan yang menetapkan hargannya dengan waktu(function of time) sehingga jenis
berdasarkna tujuan yang berorientasi pada biaya ini akan konstan selama periode tertentu.
volume tertentu atau yang biasa dikenal Berproduksi atau tidaknya perusahaan biaya
dengan istilah volume pricing objective. Harga ini tetap dikeluarkan.
ditetapkan sedemikian rupa agar dapat
mencapai target volume penjualan atau pangsa
pasar.
3. Tujuan Berorientasi pada Citra
Citra (image) suatu perusahaan
dapat dibentuk melalui strategi penetapan
harga. Perusahaan dapat menetapkan harga
tinggi untuk membentuk atau mempertahankan Biaya
citra prestisius. Sementara itu harga rendah tetap
dapat digunakan untuk membentuk citra nilai
tertentu (image of value), misalnya dengan Q
memberikan jaminan bahwa harganya
merupakan harga yang terendah di suatu Gambar 2.1 Biaya Tetap (Soeharto, 2002)
wilayah tertentu. Pada hakikatnya baik
penetapan harga tinggi maupun rendah b. Biaya Variabel (Variabel cost)
bertujuan untuk meningkatkan persepsi merupakan jenis biaya yang selalu berubah
konsumen terhadap keseluruhan bauran produk sesuai dengan perubahan volume penjualan,
yang ditawarkan perusahaan. dimana perubahannya tercermin dalam biaya
4. Tujuan Stabilisasi Harga variabel total. Dalam pengertian ini biaya
Dalam pasar yang konsumennya sangat variabel dapat dihitung berdasarkan persentase
sensitif terhadap harga, bila suatu perusahaan tertentu dari penjualan, atau variabel cost per
menurunkan hargannya, maka para pesaingnya unit dikalikan dengan penjualan dalam unit.
harus menurunkan pula harga mereka. Kondisi Dan dapat ditulis dengan rumus :
seperti ini yang mendasari terbentuknya tujuan TVC = VC x Q
tujuan stabilisasi harga dalam industri-industri Dimana :
tertentu (misalnya minyak bumi). Tujuan TVC = Total biaya tidak tetap
stabilisai dilakukan dengan jalan menetapkan VC = Biaya tidak tetap per unit
harga untuk mempertahankan hubungan yang Q = Jumlah Produksi

4
Makalah Tugas Akhir, Januari 2012

diperkirakan pada berbagai


tingkat volume penjualan.(Kotler
Biaya variable & Amstrong, 2001)
b. Penetapan Harga Berdasar Sasaran
Pembelian
semakin banyak perusahaan yang
mendasarkan harga mereka pada
persepsi nilai produk. Penetapan harga
berdasarkan nilai menggunakan persepsi
pembeli atas nilai dan bukan biaya
P penjual sebagai kunci penetapan harga.
Gambar 2.2 Biaya Tidak Tetap (Soeharto, Penetapan harga berdasarkan nilai
2002) berarti bahwa pemasar tidak dapat
merancang produk dan program
2.4. Pendekatan-pendekatan Umum Dalam pemasaran laba menetapkan harganya.
Penetapan Harga Harga dipertimbangkan bersama dengan
a. Penetapan Harga Berdasar Biaya variabel-variabel bauran pemasaran
1. Penetapan harga biaya plus. lainnya sebelum program pemasaran
Metode penetapan harga yang ditetapkan. Penetapan harga nilai
paling sederhana adalah menawarkan kombinasi yang tepat
penetapan harga biaya plus (cost antara mutu dan pelayanan yang baik
plus pricing), yaitu metode pada harga yang wajar.(Kotler, 2001)
dengan menambahkan suatu mark c. Penetapan Harga Berdasar Nilai
up standar pada biaya produk. Penetapan harga berdasar nilai yaitu
Apakah masuk akal menggunakan menetapkan harga berdasar persepsi
markup standar untuk menetapkan pembeli atas nilai, bukannya atas biaya
harga. Sekalipun demikian yang ditanggung penjual. Ini berarti
penetapan harga dengan mark up pemasar tidak dapat merancang produk
tetap populer karena beberapa dan program pemasaran lalu
alasan. Pertama, pedagang lebih menetapkan harganya. Banyak
peduli mengenai biaya daripada perusahaan telah mengubah pendekatan
permintaan. Kedua, ketika semua penetapan harga mereka untuk
perusahaan dalam industri menyesuaikan dengan kondisi ekonomi
menggunakan metode penetapan dan persepsi nilai konsumen. Lebih
harga ini, harga-harga cenderung lanjut, para pemasar telah mengadopsi
sama dan meminimalkan strategi penetapan harga nilai yang
persaingan harga. Ketiga, banyak menawarkan kombinasi yang tepat
orang merasa bahwa penetapan antara mutu dan pelayanan yang baik
harga biaya plus lebih adil bagi pada harga yang wajar.(Kotler
pembeli dan penjual.(Kotler & &Amstrong. 2001)
Amstrong, 2001) d. Penetapan Harga Berdasar Persaingan
2. Penetapan harga dengan analisa 1. Penetapan harga menurut keadaan
titik impas dan laba sasaran. Dalam penetapan harga ini,
Pendekatan penetapan harga perusahaan mendasarkan
lainnya yang berorientasi pada harganya terutama pada harga
biaya adalah penetapan harga pesaing dan kurang
berdasarkan titik impas ( break memperhatikan biayanya sendiri
even pricing) atau variasinya yang ataupun permintaan, perusahaan
disebut penetapan harga dengan bisa saja membebankan harga
laba sasaran. Penetapan harga yang sama, lebih tinggi atau
sasaran merupakan konsep bagian kurang dari pesaing utamanya.
titik impas (break even chart), 2. Penetapan harga penawaran
yang menggambarkan biaya total tertutup
dan pendapatan total yang

5
Makalah Tugas Akhir, Januari 2012

Dalam penetapan harga ini, total adalah dengan menjumlahkan biaya tetap
perusahaan mendasarkan dengan hasil perkalian antara biaya variable
harganya pada perkiraan mereka dengan luas unit tersewa. Sedangkan
mengenai bagaimana pesaing pendapatan total didapatkan dari harga
menetapkan harga, dan bukan dikalikan dengan luas unit yang tersewa.
pada biayanya sendiri atau Berikut adalah cara untuk mencari biaya total
permintaan. Perusahaan ingin dan pendapatan total:
memenangkan kontrak dan TC = FC + (VC x Q)
diperlukan penetapan harga yang TR =PxQ
lebih rendah dari perusahaan Dimana :
lainnya. (Kotler & Amstrong, P = Harga sewa minimum
2001) Q = Jumlah luas unit yang
tersewa
2.5. Pendapatan TC = Biaya Total
Setiap proyek komersil diharapkan FC = Biaya Tetap
mempunyai pendapatan, apakah berasal dari VC = Biaya tidak tetap
sewa atau sewa beli. Dalam hal pendapatannya Sedangkan penetapan harga sewa minimum
yang berasal dari sewa, maka gedung berikut dihitung berdasarkan persamaan :
tanahnya tetap menjadi milik pengusaha TR = TC
bangunan selamanya.(Poerbo. 1993) Q x P = FC + (VC x Q)
Dalam tugas akhir ini penulis FC VCxQ
menghitung pendapatan yang berasal dari luas P 
Q Q
unit yang disewakan, dimana untuk persamaan
FC
pendapatannya diperoleh dari jumlah luas unit P  VC
tersewa dikalikan dengan harga sewa Q
minimum.
Pendapatan = QxP
dimana : Pendapatan
Q = Jumlah unit (volume) yang
dihasilkan dan tersewa pada titik Laba sasaran
impas
P = Harga penjualan per unit Biaya total

2.6. Analisa Titik Impas Biaya Biaya Tetap


Analisa Titik Impas atau Break Even
Point (BEP) dapat diartikan sebagai suatu titik
atau keadaan dimana perusahaan di dalam
operasinya tidak memperoleh keuntungan dan Volume penjualan
tidak menderita kerugian. Dengan kata lain,
pada keadaan itu keuntungan atau kerugian Gambar 2.3 Hubungan volume produksi, Total
sama dengan nol. Hal tersebut dapat terjadi Biaya, dan titik impas (Soeharto, 2002)
bila perusahaan dalam operasinya
menggunakan biaya tetap, dan volume 2.7. Pembiayaan Apartemen
penjualan hanya cukup untuk menutup biaya Ada tiga sumber utama pendapatan dari
tetap dan biaya variabel. Apabila penjualan sebuah apartemen yang berasal dari penghuni
hanya cukup untuk menutup biaya variabel dan untuk pengelolaan sebuah apartemen, yaitu
sebagian biaya tetap, maka perusahaan pendapatan dari harga sewa unit apartemen
menderita kerugian. Dan sebaliknya akan tiap bulannya, sejumlah biaya untuk
memperoleh memperoleh keuntungan, bila pemakaian listrik dan air, biaya keperluan
penjualan melebihi biaya variabel dan biaya pemeliharaan bangunan berikut juga
tetap yang harus di keluarkan. fasilitasnya (service charge).(Budiarsa, 2002)
Titik impas ini menunjukkan Total Cost Selain itu,secara umum ada 4 macam
(TC)/biaya total dan Total Revenue biaya yang dikeluarkan oleh pihak pengelola
(TR)/pendapatan total.Untuk menghitung biaya apartemen, yaitu :

6
Makalah Tugas Akhir, Januari 2012

1. Biaya Pembangunan apartemen investasi, aliran kas, nilai sisa, tingkat bunga,
2. Biaya operasional meliputi: tingkat pajak, dan sebagainya.(Pujawan,1995)
a. Gaji staf manajemen
b. Biaya telepon untuk pengelolaan BAB III
gedung
METODOLOGI
c. Biaya listrik untuk pengelolaan gedung
d. Biaya air untuk pengelolaan gedung
LATAR BELAKANG
2. Biaya perawatan gedung
3. Biaya Replacement (penggantian komponen
alat) RUMUSAN MASALAH

2.8. Annual Payment STUDI PUSTAKA


Annual payment adalah pembayaran
tahunan dimana sejumlah uang yang dibayar PENGUMPULAN
setiap tahunnya adalah sama, annual payment DATA
ini berfungsi untuk mengetahui seberapa besar
biaya yang dikeluarkan selama jangka waktu ANALISA BIAYA:
yang diperlukan.(Kodoatie, 1994) 1. BIAYA TETAP
2. BIAYA VARIABEL
2.9. Analisa Sensitivitas
Nilai-nilai parameter dalam studi MENENTUKAN HARGA
ekonomi teknik biasanya diestimasikan SEWA BERDASARKAN
besarnya, akibatnya nilai-nilai tersebut ANALISA TITIK IMPAS
mempunyai faktor kesalahan. Mungkin lebih
besar atau lebih kecil dari hasil estimasi yang KESIMPULAN
diperoleh atau berubah pada saat-saat tertentu.
Perubahan yang terjadi pada nilai-nilai
parameter akan mengakibatkan perubahan Diagram Alir Penelitian
pada hasil yang ditunjukkan oleh suatu
alternative investasi. Perubahan ini
BAB IV
memungkinkan keputusan akan berubah dari
satu alternative ke alternative yang lain. ANALISA DAN PEMBAHASAN
Apabila berubahnya faktor-faktor atau
4.1. Gambaran Umum Proyek
parameter-parameter tersebut mengakibatkan
Salah satu Apartemen yang dibangun di
berubahnya suatu keputusan, maka keputusan
Surabaya adalah Apartemen Gunawangsa.
tersebut dikatakan sensitive terhadap
Berlokasi di pusat kota Surabaya Timur di
perubahan nilai parameter atau faktor tersebut.
jalan Menur Pumpungan 62 Surabaya.
Untuk mengetahui seberapa sensitive
Apartemen Gunawangsa memiliki luas total
suatu keputusan terhadap perubahan faktor
bangunan terdiri dari 2 buah
atau parameter yang mempengaruhinya maka
setiap pengambilan keputusan seharusnya tower apartemen yaitu A dan B yang total
disertai dengan analisa sensitivitas. Analisa keseluruhan unit mencapai 1146 tempat
sensitivitas akan memberikan gambaran sejauh hunian.
mana suatu keputusan akan konsisten 4.2 Perhitungan Biaya Tetap
meskipun terjadi perubahan faktor-faktor atau Pada proyek Apartemen Gunawangsa ini
parameter-parameter yang mempengaruhinya. biaya tetap yang akan diidentifikasi adalah
Analisa sensitivitas dilakukan dengan sebagai berikut : biaya investasi awal, gaji staf
mengubah nilai suatu parameter pada suatu manajemen, biaya telepon untuk pengelolaan
saat untuk selanjutnya dilihat bagaimana gedung, biaya penggunaan air untuk
pengaruhnya terhadap akseptabilitas suatu pengelolaan gedung, biaya perawatan gedung
alternative investasi. Parameter-parameter dan biaya penggantian apartemen. Besaran dari
yang biasanya berubah dan perubahannya biaya-biaya tersebut sifatnya tetap dan tidak
dapat mempengaruhi keputusan adalah biaya tergantung pada luas unit yang disewakan.

7
Makalah Tugas Akhir, Januari 2012

Setelah memperinci dan menghitung Tabel 4.3 Biaya Tidak Tetap Apartemen
biaya-biaya yang merupakan biaya tetap akan Gunawangsa Tahun 2011
Biaya Tetap Biaya Tidak Tetap
digabungkan menjadi satu sehingga akan No. Keterangan
(Rp) (Rp)
Biaya Penggantian

diketahui biaya tetap tahun 2011 pada 1.


2.
Biaya Investasi Awal
Gaji Staf Manajemen
184.503.018.200,00
3.074.400.000,00
-

Apartemen Gunawangsa. 3. Biaya Telepon Kantor 24.000.000,00


4. Biaya Listrik 3.435.500.430,00 3.235.804.977,36
5. Biaya Air 171.029.820,00 276.414.840,00
6. Biaya Perawatan Gedung 804.591.630,00
Tabel 4.1 Biaya Tetap Apartemen Gunawangsa 7. Penggantian
Tahun 2011 dan Biaya Penggantian Apartemen Tiap 7 tahun
Tiap 15 tahun
2.648.106.135,80
414.417.485,66
Biaya Tetap
No. Keterangan Biaya Penggantian Tiap 20 tahun 3.017.596.744,77
(Rp) TOTAL 192.012.540.080,00 3.512.219.817,36
1. Biaya Investasi Awal 184.503.018.200,00
2. Gaji Staf Manajemen 3.074.400.000,00
3. Biaya Telepon Kantor 24.000.000,00
4. Biaya Listrik 3.435.500.430,00
4.3. Penetapan Harga Sewa Dengan Break
5. Biaya Air 171.029.820,00 Even Point
6.
7.
Biaya Perawatan Gedung
Penggantian
804.591.630,00
Setelah didapatkan persamaan biaya
Tiap 7 tahun 2.648.106.135,80 dalam pengelolaan Apartemen Gunawangsa,
Tiap 15 tahun 414.417.485,66
selanjutnya dilakukan analisa dengan break
Tiap 20 tahun 3.017.596.744,77
TOTAL 192.012.540.080,00 even point. Dari analisa ini diketahui grafik
titik impas, sehingga dapat menetapkan harga
4.2 Perhitungan Biaya Variabel yang mencapai titik impas tertentu. Grafik titik
Pada proyek Apartemen Gunawangsa ini impas ini menunjukkan Total Cost (TC) sama
biaya tidak tetap yang akan diidentifikasi dengan Total Revenue (TR). Untuk menghitung
adalah sebagai berikut : biaya penggunaan biaya total adalah dengan menjumlahkan biaya
listrik penghuni dan biaya penggunaan air tetap dengan hasil perkalian antara biaya
penghuni. Besaran dari biaya-biaya tersebut variabel dengan luas unit yang tersewa.
sifatnya tidak tetap dan tergantung pada luas Berikut adalah cara untuk mencari biaya total
unit yang disewakan. dan pendapatan total:
Setelah memperinci dan menghitung TC = FC + (VC x Q)
biaya-biaya yang merupakan biaya tidak tetap TR = P x Q
akan digabungkan menjadi satu sehingga akan Dimana:
diketahui biaya tidak tetap tahun 2011 pada P = Harga sewa minimum
Apartemen Gunawangsa. Q = Jumlah luas unit yang tersewa
TC = Biaya total
Tabel Biaya Tidak Tetap Apartemen Gunawangsa FC = Biaya tetap
Tahun 2011 VC = Biaya tidak tetap
Biaya Variabel Sedangkan penetapan harga sewa minimum
No. Rincian Biaya
(Rp) dihitung berdasarkan persamaan:
3. Listrik 3.235.804.977,36 TR = TC
4. Air 276.414.840,00 Q x P = FC + (VC x Q)
Total Biaya 3.512.219.817,36 FC VCxQ
P 
4.3 Perhitungan Biaya Total Q Q
Rekapitulasi biaya total merupakan FC
P  VC
penjumlahan dari biaya tetap dan biaya Q
variable. Untuk rekapitulasi biaya total dapat
ditabelkan seperti pada tabel berikut: Dari perhitungan biaya yang telah
dilakukan diperoleh biaya tetap (FC) sebesar
Rp. 2.664.727.067,94 Per bulan dan biaya
tidak tetap (VC) sebesar Rp. 10.437,55 per m2.
Dan luas unit tersewa (Q) yang mempunyai
luas maksimum 37.169,13 m2 dianggap 80%
dari luas unit tersewa berdasarkan Occupancy
Rate untuk apartemen di kota Surabaya.

8
Makalah Tugas Akhir, Januari 2012

Sehingga dapat dihitung harga sewa minimum Pada tabel di atas diketahui besarnya
per bulan per m2 adalah sebesar : harga sewa per bulan per m2 adalah sebesar
FC
P  VC Rp. 105.271,25 apabila biaya variabel
Q mengalami kenaikan sebesar 50%, sedangkan
FC besarnya harga sewa per bulan per m2 adalah
P  VC
Q
sebesar Rp. 94.833,70 apabila biaya variabel
mengalami penurunan sebesar 50%. Dapat
2 .664 .727 .067 ,94
P  10 .437 ,55 disimpulkan bahwa perubahan kenaikan pada
80 % x 37 .169 ,13
biaya variabel akan menyebabkan kenaikan
P = Rp 98.528,67 per bulan per m2
pula pada harga sewa dan sebaliknya.
4.4 Analisa Sensitivitas terhadap biaya
variabel BAB V
Dalam penetapan harga sewa ini, jumlah KESIMPULAN DAN SARAN
luas unit tersewa mempengaruhi besar kecilnya 5.1 KESIMPULAN
harga sewa yang akan ditetapkan. Dalam Berdasarkan hasil perhitungan yang
telah dilakukan maka dapat disimpulkan:
analisa sensitivitas ini akan meninjau
1. Biaya investasi tetap per bulan adalah
perubahan harga sewa apabila terjadi sebesar Rp 1.403.605.748,79 dan biaya
perubahan pada biaya variabelnya dengan tetap operasionalnya adalah sebesar Rp
didasarkan pada occupancy rate sebesar 80%. 1.261.121.319,15 sehingga besarnya
kebutuhan total biaya tetapnya adalah
Seperti dijelaskan bahwa harga sewa minimum sebesar Rp 2.664.727.067,94. Biaya
dihitung dengan rumus: tersebut adalah biaya yang dikeluarkan
tiap bulannya untuk investasi, biaya
FC operasional, perawatan gedung dan biaya
P  VC penggantian Apartemen. Sedangkan biaya
Q tidak tetap per bulannya adalah sebesar
Dari rumus di atas dapat dihitung perubahan Rp 10.437,55 per bulan per m2 yang
harga sewa yang terjadi apabila biaya dikeluarkan untuk biaya penggunaan
listrik penghuni dan biaya penggunaan air
variabelnya mengalami perubahan dengan penghuni.
interval ± 50%. Tabel berikut memperlihatkan 2. Harga sewa minimum untuk Apartemen
perubahan harga sewa berdasarkan tingkat Gunawangsa dengan occupancy rate 80%
adalah sebesar Rp 98.528,67 per bulan per
hunian sebesar 80% pada biaya variabel.
m2.

Tabel 4.4 Harga Sewa dengan Biaya yang 5.2 SARAN


Berbeda Dalam menetapkan harga sewa
Interval Biaya
Biaya Tetap
Luas Unit Harga Sewa per minimum hanya berdasarkan faktor internal
Perubahan Variabel Tersewa (80%) Bulan per (m2)
(%) (Rp)
(Rp)
(m2) (Rp)
yaitu faktor biaya. Untuk itu dibutuhkan
+ 50 15.656,33 2.664.727.067,94 29.735,30 105.271,25 penelitian lebih lanjut mengenai penetapan
+ 40 14.612,57 2.664.727.067,94 29.735,30 104.227,50
+ 30 13.568,82 2.664.727.067,94 29.735,30 103.183,74 harga sewa dengan menggunakan metode
+ 20
+ 10
12.525,06
11.481,31
2.664.727.067,94
2.664.727.067,94
29.735,30
29.735,30
102.139,99
101.096,23
perbandingan data pasar sehingga harga sewa
0 10.437,55 2.664.727.067,94 29.735,30 100.052,48 Apartemen Gunawangsa tetap bersaing di
-10 9.393,80 2.664.727.067,94 29.735,30 99.008,72
-20 8.350,04 2.664.727.067,94 29.735,30 97.964,97
pasaran.
-30 7.306,29 2.664.727.067,94 29.735,30 96.921,21
-40 6.262,53 2.664.727.067,94 29.735,30 95.877,46
-50 5.218,78 2.664.727.067,94 29.735,30 94.833,70

9
Makalah Tugas Akhir, Januari 2012

DAFTAR PUSTAKA

Akmal, Imelda. 2007. Menata Apartemen.


Jakarta : Gramedia Pustaka Utama

Budiarsa, Adrianto. 2002. Apartemen. Jakarta :


Gramedia Pustaka Utama

Dess, G.G., dan Lumpkin, G.T. 2004. Strategic


Management. NewYork : Mc Graw –
Hill

Gasperz, V. 2005. Contoh Soal Dan


Penyelesaian Ekonomi Manajerial :
Panduan Solusi Masalah Bisnis.
Jakarta : Gramedia Pustaka Utama

Kotler, P., Ang, S.H., Leong, S.M., Tan, C.T.


2003. Marketing Management : An
Asian Perspective Edisi ke-3. New
Jersey : Prentice Hall

Kodoatie, Robert J. 1994. Analisa Ekonomi


Teknik. Yogyakarta : Andi offset

Kotler, Philip & Gary Armstrong. 2001.


Prinsip-Prinsip Pemasaran Jilid 1.
Jakarta : Erlangga

Poerbo, H. 1993. Tekno Ekonomi


Bangunan Bertingkat Banyak.
Jakarta : Djambatan

Pujawan, I Nyoman. 2009. Ekonomi


Teknik edisi kedua. Jakarta: Guna
Widya.

Rizki, Putra. 2007. Penetapan Harga Sewa


Apartemen Metropolis Surabaya.
Tugas Akhir : ITS

Soeharto, I. 2002. Manajemen Proyek dari


Konseptual Hingga Operasional.
Jakarta : Erlangga

Mirosca, Nitri. 2009. Fungsi dan Strategi


Penetapan Harga, <URL:
http://unhalu.ac.id>

10

Anda mungkin juga menyukai