BAB I
PENDAHULUAN apartemen tersebut. Selain itu, faktor
yang akan ditinjau pada penulisan Tugas Akhir
1.1. Latar Belakang
Berkembang pesatnya pertumbuhan ini adalah faktor perubahan terhadap
penduduk kota Surabaya, ketersediaan tempat occupancy rate, biaya variabel, dan suku
tinggal menjadi perhatian utama bagi semua bunga BI. Untuk menghitung besarnya harga
pihak baik pemerintah maupun masyarakat. sewa apartemen dengan menggunakan analisa
Ditambah lagi dengan harga tanah yang break event point, sehingga dari perhitungan
semakin mahal terutama tanah-tanah yang tersebut dapat diketahui berapa harga sewa
terletak di pusat kota. Salah satu solusi terbaik minimum ruang per bulan per m2.
untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah
dengan melakukan pembangunan rumah 1.2. Perumusan Masalah
bertingkat atau apartemen. Hal tersebut Permasalahan yang di angkat dalam
menjadi dasar seorang pengembang apartemen menyelesaikan tugas akhir ini adalah :
untuk membuat hunian baru dengan 1. Berapa besarnya biaya tetap dan biaya
memanfaatkan lahan yang tidak terlalu luas tidak tetap dalam pengelolaan
khususnya di kota Surabaya. Pembangunan Apartemen Gunawangsa?
apartemen ini merupakan konsekuensi logis di 2. Berapa besarnya harga sewa minimum
kota besar terutama di kawasan yang berfungsi apartemen Gunawangsa yang sesuai,
sebagai pusat kegiatan ekonomi seperti berdasarkan metode titik impas?
Surabaya.
Kepemilikan atas hak guna tanah dan 1.3. Batasan Masalah
bangunan adalah salah satu alasan owner Sejumlah permasalahan yang dihadapi
dalam pertimbangan untuk memilih penetapan dalam Tugas Akhir ini akan dibatasi ruang
harga sewa apartemen. Selain itu diharapkan lingkup pembahasannya, yaitu:
pertambahan pendapatan dalam cash flow 1. Objek yang ditinjau adalah Proyek
untuk tiap tahun dengan kenaikan harga sewa Apartemen Gunawangsa Tower A dan
tiap tahunnya. Apartemen Gunawangsa adalah B.
apartemen diperuntukkan bagi mahasiswa dan 2. Dasar perhitungan adalah break even
golongan masyarakat ekonomi ke atas. Bagi point.
mahasiswa dan masyarakat ekonomi menengah 3. Perhitungan penetapan harga sewa
ke atas memilih apartemen sebagai tempat rata-rata per bulan per m2.
tinggal sementara lebih banyak diminati. 4. Harga sewa yang dianalisa adalah yang
Apartemen adalah salah satu pilihan dari berlaku pada tahun 2011.
pelaku bisnis ketika menginginkan keefisienan
dalam bidang pekerjaan. Hal ini muncul ketika 1.4. Tujuan
perjalanan bisnis makin terkendala oleh Tujuan dari penyusunan tugas akhir ini
kemacetan lalu lintas pada akhir-akhir ini. PT. adalah:
Gunawangsa Investindo merupakan 1. Mengetahui besarnya biaya tetap dan
perusahaan yang bergerak dalam bidang tidak tetap pada Apartemen
pengembangan apartemen. Pembangunan Gunawangsa
Apartemen Gunawangsa Surabaya merupakan 2. Mengetahui berapa besarnya harga
salah satu apartemen dengan sistem sewa sewa minimum Apartemen
dengan memperhitungkan harga berdasarkan Gunawangsa berdasarkan metode titik
biaya-biaya yang telah dikeluarkan. impas
Berdasarkan hal tersebut, maka dalam
penulisan Tugas Akhir ini akan mencoba 1.5. Manfaat
meneliti faktor yang merupakan komponen Penyusunan tugas akhir tentang harga
dari faktor internal yang mempengaruhi sewa Apartemen Gunawangsa ini diharapkan
penetapan harga yaitu faktor biaya. Faktor dapat memberikan manfaat sebagai berikut :
biaya yang akan dihitung meliputi biaya tetap 1. Dapat digunakan sebagai
dan biaya variabel dalam pengelolaan pertimbangan bagi masyarakat untuk
1
Makalah Tugas Akhir, Januari 2012
2
Makalah Tugas Akhir, Januari 2012
atas dasar luas lantai netto atau bruto. Bila satu penetapan harga (Kotler et al, 2003). Selama
lantai disewa seluruhnya oleh satu penyewa periode dimana pertumbuhan ekonomi dan
maka diperhitungkan atas dasar luas lantai pendapatan meningkat, faktor non harga
kotor, jadi sewanya per meter perseginya lebih sempat menjadi kunci keberhasilan penjualan.
murah. Bila satu lantai disewa oleh beberapa Namun dalam tahun-tahun terakhir, seiring
penyewa, maka sewa per meter persegi dengan perubahan makro ekonomi yang
diperhitungkan atas dasar luas lantai netto, mengakibatkan inflasi, pertumbuhan penduduk
artinya tidak termasuk luas lantai toilet dan yang semakin lambat, dan semakin maraknya
lain-lain, jadi sewanya lebih tinggi kompetisi, maka faktor harga menjadi salah
sedikit.(Poerbo, 1993) satu problem utama yang harus dihadapi para
Sewa dasar umumnya untuk sewa untuk marketer.
sewa perkantoran. Sewa dasar per meter
persegi per bulan adalah nilai sewa gedung 2.3.2. Strategi Penetapan Harga
sebelum ditambah service charge (±25%) dan Harga merupakan elemen penting dalam
pajak pertambahan nilai (10%). Sewa dasar strategi pemasaran dan harus senantiasa dilihat
gedung diusahakan masih dalam batas yang dalam hubungannya dengan strategi
dapat dipasarkan pada sesuatu waktu. pemasaran. Harga berinteraksi dengan seluruh
elemen lainnya dalam bauran pemasaran untuk
2.3. Konsep Penetapan Harga menentukan efektivitas dari setiap elemen dan
2.3.1. Fungsi Penetapan Harga keseluruhan elemen. Tujuan yang menuntun
Pengendalian sebuah usaha tidak lagi strategi penetapan harga haruslah merupakan
dapat dilakukan hanya berdasarkan intuisi atau bagian dari tujuan yang menuntun strategi
pengalaman saja, namun pengetahuan menjadi pemasaran secara keseluruhan. Oleh karena itu
faktor penting lain yang perlu dipadukan. tidaklah benar bila harga dipandang sebagai
Maka dalam kondisi resesi seperti yang kita elemen yang mandiri dari bauran pemasaran,
hadapi saat ini, tugas manajemen dalam karena harga itu sendiri adalah elemen sentral
mengendalikan perusahaan menjadi lebih berat dalam bauran pemasaran.
lagi. Untuk mencapai tujuan perusahaan, Harga merupakan satu-satunya unsur
dibutuhkan koordinasi yang baik dari semua bauran pemasaran yang memberikan
fungsi manajemen. pemasukan atau pendapatan bagi perusahaan.
Pada dasarnya semua fungsi tersebut Dari sudut pandang pemasaran, harga
sama pentingnya sebagai suatu sistem. Namun merupakan satuan moneter atau ukuran lainnya
pemasaran merupakan fungsi yang mempunyai yang ditukarkan agar memperoleh hak
intensitas hubungan paling besar dengan kepemilikan atas penggunaan suatu barang
lingkungan eksternal, padahal justru dalam atau jasa. Pengertian ini sejalan dengan konsep
lingkungan itulah perusahan mempunyai pertukaran (exchange) dalam pemasaran.
keterbatasan yang paling besar dalam Harga merupakan komponen yang
pengendaliannya. Maka seringkali dikatakan berpengaruh langsung terhadap laba
bahwa pemasaraan merupakan urat nadi perusahaan (Dess dan Lumpkin, 2004).
perusahaan, dalam arti sangat kritis Tingkat harga yang ditetapkan mempengaruhi
kedudukannya dalam menentukan kuantitas barang yang dijual. Selain itu secara
kelangsungan hidup perusahaan dan berperan tidak langsung harga juga mempengaruhi
penting dalam pengembangan strategi. (Kotler biaya, karena kuantitas yang terjual
et al, 2003) berpengaruh pada biaya yang ditimbulkan
Strategi pemasaran sendiri dapat dibahas dalam kaitannya dengan efisiensi produksi.
secara lebih rinci dikaitkan dengan berbagai Oleh karena itu penetapan harga
unsur, seperti dalam kaitannya dengan mempengaruhi pendapatan total dan biaya
kepuasan pelanggan, dengan pasar, dengan total, maka keputusan dan strategi penetapan
bauran pemasaran, dengan siklus hidup harga memegang peranan penting dalam setiap
prooduk, ataupun dengan pemasaran perusahaan.
internasional. Dan akan dibahas secara spesifik
konteks strategi pemasaran dalam kaitannya 2.3.3.Tujuan Penetapan Harga
dengan penetapan harga (pricing strategy),
dengan menekankan pada salah satu model
3
Makalah Tugas Akhir, Januari 2012
Pada dasarnya ada 4 tujuan dari sebuah stabil antara harga suatu perusahaan dan harga
proses penetapan harga, yaitu: (Mirosca, pemimpin industri.
2009)
1. Tujuan Berorientasi pada Laba 2.3.4. Biaya-biaya Terkait Penetapan Suatu
Asumsi teori ekonomi klasik Harga
menyatakan bahwa setiap peruasahaan selalu Untuk menetapakn harga dari suatu
memilih harga yang dapat menghasilkan laba produk hendaknya diperhitungkan pula biaya-
paling tinggi. Tujuan ini dikenal dengan istilah biaya lain yang terkait akan suatu proses
maksimilasi laba. Dalam era persaingan global, penetapan harga, yakni meliputi :
kondisi yang dihadapi semakin kompleks dan 1. Biaya Produksi
semakin banyak variabel yang berpengaruh Biaya produksi adalah pengeluaran yang
terhadap daya saing setiap perusahaan, diperlukan agar kegiatan operasi dan produksi
sehingga tidak mungkin suatu perusahaan berjalan lancar sehingga dapat menghasilkan
dapat mengetahui secara pasti tingkat harga produk sesuai dengan perencanaan (Soeharto,
yang dapat menghasilkan laba maksimum 2002). Dan untuk analisa proses penetapan
(Gasperz, 2005). Oleh karena itu ada pula harga, biaya operasi produksi dikelompokkan
perusahaan yang menggunakan pendekatan menjadi biaya tetap (fixed cost) dan juga biaya
target laba, yakni tingkat laba yang sesuai atau tidak tetap (variable cost).
pantas sebagai sasaran laba. a. Biaya tetap (fixed cost) merupakan jenis
2. Tujuan Berorientasi pada Volume biaya yang selalu tetap dan tidak terpengaruh
Selain tujuan berorienatsi pada laba, ada oleh volume penjualan melainkan dihubungkan
pula perusahaan yang menetapkan hargannya dengan waktu(function of time) sehingga jenis
berdasarkna tujuan yang berorientasi pada biaya ini akan konstan selama periode tertentu.
volume tertentu atau yang biasa dikenal Berproduksi atau tidaknya perusahaan biaya
dengan istilah volume pricing objective. Harga ini tetap dikeluarkan.
ditetapkan sedemikian rupa agar dapat
mencapai target volume penjualan atau pangsa
pasar.
3. Tujuan Berorientasi pada Citra
Citra (image) suatu perusahaan
dapat dibentuk melalui strategi penetapan
harga. Perusahaan dapat menetapkan harga
tinggi untuk membentuk atau mempertahankan Biaya
citra prestisius. Sementara itu harga rendah tetap
dapat digunakan untuk membentuk citra nilai
tertentu (image of value), misalnya dengan Q
memberikan jaminan bahwa harganya
merupakan harga yang terendah di suatu Gambar 2.1 Biaya Tetap (Soeharto, 2002)
wilayah tertentu. Pada hakikatnya baik
penetapan harga tinggi maupun rendah b. Biaya Variabel (Variabel cost)
bertujuan untuk meningkatkan persepsi merupakan jenis biaya yang selalu berubah
konsumen terhadap keseluruhan bauran produk sesuai dengan perubahan volume penjualan,
yang ditawarkan perusahaan. dimana perubahannya tercermin dalam biaya
4. Tujuan Stabilisasi Harga variabel total. Dalam pengertian ini biaya
Dalam pasar yang konsumennya sangat variabel dapat dihitung berdasarkan persentase
sensitif terhadap harga, bila suatu perusahaan tertentu dari penjualan, atau variabel cost per
menurunkan hargannya, maka para pesaingnya unit dikalikan dengan penjualan dalam unit.
harus menurunkan pula harga mereka. Kondisi Dan dapat ditulis dengan rumus :
seperti ini yang mendasari terbentuknya tujuan TVC = VC x Q
tujuan stabilisasi harga dalam industri-industri Dimana :
tertentu (misalnya minyak bumi). Tujuan TVC = Total biaya tidak tetap
stabilisai dilakukan dengan jalan menetapkan VC = Biaya tidak tetap per unit
harga untuk mempertahankan hubungan yang Q = Jumlah Produksi
4
Makalah Tugas Akhir, Januari 2012
5
Makalah Tugas Akhir, Januari 2012
Dalam penetapan harga ini, total adalah dengan menjumlahkan biaya tetap
perusahaan mendasarkan dengan hasil perkalian antara biaya variable
harganya pada perkiraan mereka dengan luas unit tersewa. Sedangkan
mengenai bagaimana pesaing pendapatan total didapatkan dari harga
menetapkan harga, dan bukan dikalikan dengan luas unit yang tersewa.
pada biayanya sendiri atau Berikut adalah cara untuk mencari biaya total
permintaan. Perusahaan ingin dan pendapatan total:
memenangkan kontrak dan TC = FC + (VC x Q)
diperlukan penetapan harga yang TR =PxQ
lebih rendah dari perusahaan Dimana :
lainnya. (Kotler & Amstrong, P = Harga sewa minimum
2001) Q = Jumlah luas unit yang
tersewa
2.5. Pendapatan TC = Biaya Total
Setiap proyek komersil diharapkan FC = Biaya Tetap
mempunyai pendapatan, apakah berasal dari VC = Biaya tidak tetap
sewa atau sewa beli. Dalam hal pendapatannya Sedangkan penetapan harga sewa minimum
yang berasal dari sewa, maka gedung berikut dihitung berdasarkan persamaan :
tanahnya tetap menjadi milik pengusaha TR = TC
bangunan selamanya.(Poerbo. 1993) Q x P = FC + (VC x Q)
Dalam tugas akhir ini penulis FC VCxQ
menghitung pendapatan yang berasal dari luas P
Q Q
unit yang disewakan, dimana untuk persamaan
FC
pendapatannya diperoleh dari jumlah luas unit P VC
tersewa dikalikan dengan harga sewa Q
minimum.
Pendapatan = QxP
dimana : Pendapatan
Q = Jumlah unit (volume) yang
dihasilkan dan tersewa pada titik Laba sasaran
impas
P = Harga penjualan per unit Biaya total
6
Makalah Tugas Akhir, Januari 2012
1. Biaya Pembangunan apartemen investasi, aliran kas, nilai sisa, tingkat bunga,
2. Biaya operasional meliputi: tingkat pajak, dan sebagainya.(Pujawan,1995)
a. Gaji staf manajemen
b. Biaya telepon untuk pengelolaan BAB III
gedung
METODOLOGI
c. Biaya listrik untuk pengelolaan gedung
d. Biaya air untuk pengelolaan gedung
LATAR BELAKANG
2. Biaya perawatan gedung
3. Biaya Replacement (penggantian komponen
alat) RUMUSAN MASALAH
7
Makalah Tugas Akhir, Januari 2012
Setelah memperinci dan menghitung Tabel 4.3 Biaya Tidak Tetap Apartemen
biaya-biaya yang merupakan biaya tetap akan Gunawangsa Tahun 2011
Biaya Tetap Biaya Tidak Tetap
digabungkan menjadi satu sehingga akan No. Keterangan
(Rp) (Rp)
Biaya Penggantian
8
Makalah Tugas Akhir, Januari 2012
Sehingga dapat dihitung harga sewa minimum Pada tabel di atas diketahui besarnya
per bulan per m2 adalah sebesar : harga sewa per bulan per m2 adalah sebesar
FC
P VC Rp. 105.271,25 apabila biaya variabel
Q mengalami kenaikan sebesar 50%, sedangkan
FC besarnya harga sewa per bulan per m2 adalah
P VC
Q
sebesar Rp. 94.833,70 apabila biaya variabel
mengalami penurunan sebesar 50%. Dapat
2 .664 .727 .067 ,94
P 10 .437 ,55 disimpulkan bahwa perubahan kenaikan pada
80 % x 37 .169 ,13
biaya variabel akan menyebabkan kenaikan
P = Rp 98.528,67 per bulan per m2
pula pada harga sewa dan sebaliknya.
4.4 Analisa Sensitivitas terhadap biaya
variabel BAB V
Dalam penetapan harga sewa ini, jumlah KESIMPULAN DAN SARAN
luas unit tersewa mempengaruhi besar kecilnya 5.1 KESIMPULAN
harga sewa yang akan ditetapkan. Dalam Berdasarkan hasil perhitungan yang
telah dilakukan maka dapat disimpulkan:
analisa sensitivitas ini akan meninjau
1. Biaya investasi tetap per bulan adalah
perubahan harga sewa apabila terjadi sebesar Rp 1.403.605.748,79 dan biaya
perubahan pada biaya variabelnya dengan tetap operasionalnya adalah sebesar Rp
didasarkan pada occupancy rate sebesar 80%. 1.261.121.319,15 sehingga besarnya
kebutuhan total biaya tetapnya adalah
Seperti dijelaskan bahwa harga sewa minimum sebesar Rp 2.664.727.067,94. Biaya
dihitung dengan rumus: tersebut adalah biaya yang dikeluarkan
tiap bulannya untuk investasi, biaya
FC operasional, perawatan gedung dan biaya
P VC penggantian Apartemen. Sedangkan biaya
Q tidak tetap per bulannya adalah sebesar
Dari rumus di atas dapat dihitung perubahan Rp 10.437,55 per bulan per m2 yang
harga sewa yang terjadi apabila biaya dikeluarkan untuk biaya penggunaan
listrik penghuni dan biaya penggunaan air
variabelnya mengalami perubahan dengan penghuni.
interval ± 50%. Tabel berikut memperlihatkan 2. Harga sewa minimum untuk Apartemen
perubahan harga sewa berdasarkan tingkat Gunawangsa dengan occupancy rate 80%
adalah sebesar Rp 98.528,67 per bulan per
hunian sebesar 80% pada biaya variabel.
m2.
9
Makalah Tugas Akhir, Januari 2012
DAFTAR PUSTAKA
10