Anda di halaman 1dari 69

FENOMENA TREND FASHION ZENTAI DALAM KEHIDUPAN

REMAJA DI JEPANG DEWASA INI


SAIKIN NIHON DE NO TORENDO FASSHON NI WAKAMONO NO
SEIKATSU NI ZENTAI NO GENSHOU

SKRIPSI
Skripsi Ini Diajukan kepada Panitia Ujian Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Sumatera Utara Medan Untuk Melengkapi Salah satu syarat
Ujian Sarjana dalam Bidang Ilmu Sastra Jepang

Oleh :
HILDA NURMUHAJJIRNI
NIM : 130708073

DEPARTEMEN SASTRA JEPANG


FAKULTAS ILMU BUDAYA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2017

Universitas Sumatera Utara


FENOMENA TREND FASHION ZENTAI DALAM KEHIDUPAN
REMAJA DI JEPANG DEWASA INI
SAIKIN NIHON DE NO TORENDO FASSHON NI WAKAMONO NO
SEIKATSU NI ZENTAI NO GENSHOU

SKRIPSI
Skripsi Ini Diajukan kepada Panitia Ujian Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Sumatera Utara Medan Untuk Melengkapi Salah satu syarat
Ujian Sarjana dalam Bidang Ilmu Sastra Jepang

Oleh :
HILDA NURMUHAJJIRNI
NIM : 130708073
Pembimbing

Zulnaidi, S.S, M.Hum


NIP. 19670807 200501 1 001

DEPARTEMEN SASTRA JEPANG


FAKULTAS ILMU BUDAYA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2017

Universitas Sumatera Utara


Disetujui Oleh :
Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Sumatera Utara
Medan

Medan, Oktober 2017


Departemen Sastra Jepang
Ketua,

Prof. Hamzon Situmorang, MS.,Ph.D


NIP. 19580704 198412 1 001

Universitas Sumatera Utara


PENGESAHAN

Diterima Oleh :

Panitia ujian Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara


untuk melengkapi salah satu syarat ujian sarjana dalam bidang
ilmu Sastra Jepang pada Fakultas Ilmu Budaya Universitas
Sumatera Utara.

Pada : Pukul 13.00

Tanggal : 24 Oktober 2017

Hari : Selasa

Fakultas Ilmu Budaya

Universitas Sumatera Utara

Dekan,

Dr. Budi Agustono, M.S


NIP. 19600805 1987 03 1 001

Panitia Ujian :
No. Nama Tanda-Tangan

1. Adriana Hasibuan, S.S.,M.Hum (............................)

2. Zulnaidi, S.S., M.Hum (................................)

3. Drs. Nandi S (.............................)

Universitas Sumatera Utara


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur atas Rahmat dan Karunia-Nya Penulis panjatkan kehadirat

Allah SWT yang telah memberikan kesehatan dan kasih sayang-Nya, sehingga

penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini yang berjudul “ Fenomena Trend

Fashion Zentai Dalam Kehidupan Remaja Di Jepang Dewasa Ini “. Adapun

tujuan dari penulisan skripsi ini adalah untuk memenuhi salah satu syarat agar

dapat menyelesaikan Program Sarjana Fakultas Ilmu Budaya Universitas

Sumatera Utara. Penulis menyadari skripsi ini belum sempurna seperti yang

diharapkan, baik dalam penyusunan kalimat maupun pemecahan masalah yang

terkait, maka dari itu penulis mengharapkan saran yang bersifat membangun.

Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan Ucapan Terima Kasih

atas dukungan dan penghormatan kepada :

1. Bapak Dr. Budi Agustono, M.S , selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya

Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Prof. Hamzon Situmorang, M.S., Ph.d , selaku Ketua Program

Studi Sastra Jepang Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

3. Bapak Zulnaidi, S.S., M.Hum , selaku Dosen Pembimbing yang telah

membimbing dan meluangkan waktu, pikiran, dan tenaga dalam

memberikan arahan dan masukan dalam penyusunan skripsi ini.

4. Para Dosen dan Staff Pegawai Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera

Utara, khususnya Para Dosen dan Staff Pegawai Program Studi Sastra

Jepang Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

Universitas Sumatera Utara


5. Kepada Orangtua yang sangat kusayangi dan kucintai, Ayahanda Deli

Yuzar dan Ibunda Rusmalain S.Pd yang telah melahirkan dan

membesarkan penulis sampai saat ini dengan cinta dan kasih sayang yang

tiada terhingga dan telah memberikan penulis dukungan finansial dan

moral dari kalian. Terima kasih kepada saudara – saudariku, Kakak –

kakakku yang terkasih Miftahul Jannah S.E, S.Pd, M.Ak dan Syarifah Aini

S.Pd yang telah memberikan banyak motivasi dan semangat kepada

penulis, Abangda Nanda Al-Amin S.Pd dan adikku Muhajjir Asshihap

yang telah banyak membantu penulis serta memberikan nasihat yang

membuat penulis agar lebih bersemangat mengerjakan skripsi ini.

6. Teman – teman senasib dan seperjuangan AOTAKE 013 yang kusayangi,

terkhusus kepada sahabat – sahabat terkasih Wulandari S.S, Devi Farisyah

Anjani Nasution S.S, Shinta Sekarsari Arumi S.S, Sry Ayu Wardini S.S,

Popi Andiny S.S, dan Rizka Ellanda S.S atas waktu yang telah dihabiskan

bersama penulis selama 4 tahun terakhir dengan pertemanan yang indah.

7. Sahabat – sahabat ku yang turut membantu penulis dan memberikan

semangat terus menerus, Mutia, Anggia, Ainun, Bia, Desi, Rima, Dila,

Nindya, dan teman – teman lainnya yang tidak dapat penulis sebutkan satu

persatu dalam memberikan saran, nasihat dan perhatiannya.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh

karena itu besar harapan penulis semoga skipsi ini dapat bermanfaat bagi penulis

dan juga pembaca pada umumnya kelak agar dapat berguna untuk penelitian

selanjutnya. Penulis sampaikan beribu terima kasih kepada pihak – pihak terkait

yang telah bersusah payah demi membantu penulis menyelesaikan skripsi ini.

ii

Universitas Sumatera Utara


Semoga Allah SWT dapat membalas semua kebaikan yang kalian berikan dan

dilimpahkanlah berkah dan anugrerah kepada kita semua, Amin Ya Rabbal

Alamin.

Medan, Oktober 2017

Penulis

Hilda Nurmuhajjirni

130708073

iii

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................ i

DAFTAR ISI ....................................................................................................... iv

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah .......................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ................................................................................... 6

1.3 Ruang Lingkup Pembahasan ................................................................... 7

1.4 Tinjauan Pustaka dan Kerangka Teori .................................................. 8

1.5 Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................................................... 11

1.6 Metode Penelitian ................................................................................... 12

BAB II TINJAUAN UMUM TERHADAP TREND FASHION ZENTAI

2.1 Pengertian Trend Fashion ....................................................................... 14

2.1.1 Konsep Trend Mode ....................................................... 14

2.1.2 Street Fashion di Jepang ................................................. 16

2.2 Budaya Anak Muda ................................................................................ 19

2.3 Konsep dan Defenisi Zentai .................................................................... 20

2.3.1 Zentai di Jepang .............................................................. 20

2.3.2 Fashion Zentai ................................................................. 22

2.4 Kehidupan Kelompok Zentai di Jepang .................................................. 28

iv

Universitas Sumatera Utara


BAB III FENOMENA DAN DAMPAK SOSIAL FASHION ZENTAI

DALAM KEHIDUPAN REMAJA DI JEPANG DEWASA INI

3.1 Fenomena Fashion Zentai ...................................................................... 32

3.2 Dampak Sosial Fashion Zentai Terhadap Remaja .................................. 38

3.2.1 Dampak Sosial Zentai Dalam Keluarga .......................... 39

3.2.2 Dampak Sosial Zentai Pada Diri Sendiri ......................... 40

3.2.3 Dampak Sosial Zentai Dalam Lingkungan Masyarakat ... 44

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan ...............................................................................................48

4.2 Saran ....................................................................................................... 50

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

ABSTRAK

Universitas Sumatera Utara


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Manusia adalah makhluk sosial yang dalam kehidupannya tidak

lepas dari interaksi sosial dari berbagai sesama manusia lainnya. Seiring dengan

keseharian manusia yang terus berinteraksi yang membentuk sebuah peradaban.

Kemudian dari peradaban tersebut lahirlah berbagai bentuk kebudayaan yang

setelahnya memunculkan bermacam – macam fenomena.

Menurut Ienaga Saburo dalam Situmorang (2009:2-3) menjelaskan

bahwa kebudayaan dalam arti luas dan arti sempit. Dalam arti luas adalah seluruh

cara hidup manusia ( nigen no seikatsu no itonami kata ) dengan kebudayaan

sebagai keseluruhan suatu hal yang bukan alamiah. Sedangkan dalam arti sempit

kebudayaan adalah terdiri dari ilmu pengetahuan, sistem kepercayaan, dan seni.

Oleh karena itu, Ienaga mengatakan kebudayaan dalam arti luas adalah segala

sesuatu yg bersifat konkret yang diolah manusia untuk memenuhi kebutuhannya.

Sedangkan kebudayaan dalam arti sempit ialah sama dengan budaya yang

berisikan sesuatu yg tidak kentara.

Dari kebudayaan yang memadukan ilmu pengetahuan, maka

muncullah sistem kepercayaan dan seni tumbuhlah kejadian – kejadian dan hal –

hal baru dikalangan masyarakat yang disebut dengan suatu fenomena. Dalam

pemahaman Edmund Russel ( 1985 : 5) Fenomenologi adalah suatu analisis

deskriptif serta instropektif mengenai kedalaman diri dari semua bentuk kesadaran

dan pengalaman – pengalaman yg didapat secara langsung seperti religius, moral,

Universitas Sumatera Utara


estetis, konseptual, serta indrawi. Ia juga menyarankan fokus utama filsafat

hendaknya tertuju kepada penyelidikan tentang labenswelt (dunia kehidupan) dan

erlebnisse (kehidupan subjektif dan batiniah). Fenomenologi sebaiknya

menekankan watak intensional kesadaran, dan tanpa mengandalkan praduga –

praduga konseptual dari ilmu – ilmu empiris.

Fenomena berasal dari kata “ Phenomenon “ yang berarti terlihat.

Koeswarno (2009 :2) mengatakan fenomenologi berusaha mencari pemahaman

bagaimana mengkonstruksi makna dan konsep penting dalam kerangka

pemahaman kita sebagai manusia mengenai dunia yang dibentuk dan terlihat oleh

hubungan kita dengan orang lain. Dapat di sebut sebuah pemikiran yang tak hanya

memandang setiap sesuatu dari luarnya saja namun juga berupaya untuk menggali

makna apa yang ada dibalik gejala itu (Campbell dalam Wirawan, 2012:133).

Negara Jepang yang merupakan negara maju dewasa ini juga tidak

terlepas dari berbagai fenomena. Jepang adalah sebuah negara yang menyimpan

keunikan dalam hal kebudayaan. Kebudayaan di Jepang pada umumnya

dipengaruhi oleh karateristik geografis dari negaranya serta mempunyai pengaruh

timbal balik dengan karateristik rakyatnya. Bangsa Jepang pada umumnya dikenal

sebagai bangsa yang mampu mengambil dan menarik manfaat dari hasil budidaya

bangsa lain, tanpa mengorbankan kepribadiannya sendiri.

Pada dasarnya Jepang adalah negara yang mudah bagi seseorang

untuk menciptakan suatu hal baru dan kemudian orang – orang tertentu akan turut

mengikuti hal tersebut, terutama Remaja Jepang yang pada dasarnya sangat

Universitas Sumatera Utara


senang mengikuti atau menciptakan suatu trend mode bahkan menciptakan suatu

budaya baru sejak puluhan tahun yang lalu ( Macias, 2007 : 7).

Di Jepang, khususnya Tokyo sering menjadi kota tersibuk di

Jepang sebagai pusat trend yang mempengaruhi dalam kehidupan masyarakatnya

sekaligus sebagai pusat dari kehidupan metropolitan yang banyak terdapat trend

mode yang unik dan juga ekstrim, seperti street fashion; lolita, cosplay, dan lain -

lain. Salah satu alasan mengapa remaja di Jepang suka berpenampilan mencolok

adalah karena kebanyakan dari mereka adalah remaja yang ingin mencari suatu

hal yang diluar dari kelaziman (mainstream) dalam mengubah penampilannya.

Menurut Matsumoto (2002 : 126) didalam penjelasannya bahwa

banyak dari trend yang muncul adalah berasal dari festival – festival tradisional

yang rutin diadakan di Jepang, sehingga banyak yang ingin berpenampilan lain

daripada yang lain agar tampak mencolok di muka umum (Macias, 2007 : 9).

Saat ini perkembangan dalam bidang fashion di Jepang banyak

menjadi trendingset dengan street fashion maupun trend mode yang dipadu

padankan dalam berpenampilan dan berbusana. Kini terdapat banyak macam gaya

/ trend mode pakaian di Jepang, termasuk mode dari jenis pakaian yang terkesan

mencolok dan dapat dipandang setara dengan model fashion lainnya. Rentetan

fenomena naik – turunnya popularitas dari kebanyakan trend fashion telah dicatat

oleh Choicer Loki sejak tahun 1997 dalam majalah mode “FRUiTS”, karena

merupakan majalah yang mengenalkan street fashion di Jepang. “Street Fashion”

kini telah menjadi tren yang paling populer di Jepang. Hal itu tidak lepas dari

Universitas Sumatera Utara


peran remaja Jepang yang mengenakan pakaian yang tergolong aneh dan unik di

daerah perkotaan. Salah satu contohnya adalah Zentai.

Zentai (ゼンタイ) adalah singkatan kata dari Zenshin (全身) yang

artinya seluruh tubuh dan Taitsu (タイツ) yang berarti pakaian ketat. Maka oleh

karena itu Zentai dapat diartikan menjadi memakai pakaian ketat yang menutupi

seluruh tubuh. Istilah zentai dipakai umumnya digunakan oleh remaja didalam

suatu komunitas dari berbagai usia di Jepang. Adapun golongan yang termasuk

sebagai pengguna zentai ini adalah berbagai macam kalangan masyarakat di

Jepang dengan berbagai macam usia tidak mengenal laki – laki maupun

perempuan dari berbagai jenis profesi, seperti pelajar, pekerja kantoran,

mahasiswa di perguruan tinggi, maupun kaum orang dewasa. Tetapi pada

penulisan ini dibatasi hanya remaja berusia belasan tahun dengan kisaran rentang

usia 15 – 20 tahun-an yang memiliki selera fashion yang unik ini. Menggunakan

pakaian ketat yang menutupi seluruh tubuh yang mirip mumi dengan keadaan

membentuk lekuk tubuh dan juga tertutup dari ujung rambut hingga ujung kaki.

Pada umumnya di awal kemunculan zentai dianggap sebagai salah

satu dari jenis pakaian berupa celana ketat khusus yang terasa sangat melekat

ditubuh seperti memakai pakaian dalam juga seperti dalaman cosplay tetapi tidak

memiliki senjata khusus. Zentai pada awalnya adalah pakaian khusus olahraga

yang digunakan untuk berolahraga, seperti penyelam, perenang, aerobik, dan lain

sebagainya. Karena Zentai adalah sebutan jenis dari pakaian ketat masyarakat

Jepang, orang – orang banyak juga menyebutnya sebagai kulit kedua karena

Universitas Sumatera Utara


menempel pas ditubuh layaknya kulit yang menempel atau juga dapat di ibaratkan

pakaian mumi yang menutupi seluruh tubuh.

Zentai pertama kali ada pada tahun 1980-an yang awalnya zentai

adalah busana ketat jenis celana yang digunakan dalam melakukan kegiatan

olahraga dan akrobatik. Desain awalnya adalah terbuat dari kain yang sangat kasar.

Tetapi seiring dengan perkembangannya busana ketat ini menjadi salah satu tren

populer dari jenis pakaian renang, yang hingga saat ini digunakan oleh pria

maupun wanita dengan konsep seperti pakaian olahraga renang full bodysuit.

Berbagai kota di Jepang seperti Tokyo, Osaka, maupun shibuya adalah beberapa

lokasi dari berbagai komunitas tren – tren unik dan menarik selain harajuku.

Pelaku komunitas tren unik dan menarik ini rata- rata adalah pelakunya adalah

remaja, dimana komunitas remaja inilah memiliki nama yang sama dengan

pakaiannya yang juga disebut dengan zentai.

Khususnya di Tokyo, daerah ini tidak luput dari banyaknya

komunitas pengikut trend terkini, mulai dari trend yang unik atau pun menarik,

sampai kepada trend yang aneh dan mencolok, sehingga Tokyo lebih tampak

seperti suatu wadah dimana tidak luput dari berbagai macam komunitas yang

banyak mengikuti trend terbaru.

Berbagai penampilan dari trend fashion zentai ini selalu mengalami

perkembangan dan perubahan. Beberapa orang yang memakai zentai umumnya

dibagi menjadi 2 kelompok, yakni orang – orang yang sepenuhnya zentai yang

berarti mereka dapat memakai zentai disetiap waktu maupun di waktu tertentu

seperti bertemu teman, berbelanja, jalan – jalan, dan sebagainya. Kemudian ada

Universitas Sumatera Utara


juga orang – orang yang menyukai zentai tetapi tidak tahu banyak mengenai

zentai yang dapat digunakan dalam berbagai kegiatan dan kesempatan

(http://id.wikipedia.org/wiki/zentai).

Diawal kemunculannya, zentai di Jepang dianggap sebagai

penyimpangan dalam berbusana, karena dianggap sebagai penyimpangan zentai

dimodifikasi menjadi suatu mode yang disukai oleh masyarakat Jepang bahkan

dunia, namun ketika gaya fashion ini dimuat dalam fashion modelling pada

America’s Next Top Model, performance grup dance Street Hip Hop Remix

Monkey dan Music Video Black Eyed Peas dalam lagunya Boom Boom Pow

yang mengunakan jenis zentai Morphsuit pada penampilan street dance di

rutinitasnya. Zentai pada umumnya adalah sebuah trend yang digemari oleh

berbagai kalangan masyarakat, tidak terkecuali remaja yang kebanyakan dari

mereka memiliki tujuan yang sama yaitu untuk menyembunyikan identitas diri.

Mereka semakin merasa bebas tiap kali memakai zentai dan dapat menjadi orang

yang mereka inginkan.

Berdasarkan dari uraian diatas, penulis tertarik untuk membahas

tentang tren komunitas dari fashion zentai yang digemari kalangan remaja jepang

dan mencoba menuangkannya dalam skripsi yang diberi judul “ Fenomena

Trend Fashion Zentai Terhadap Remaja di Jepang Dewasa ini “.

1.2 Rumusan Masalah

Akhmad Guntar (2002 : 22) mengatakan bahwa masalah adalah

sebuah kesempatan untuk berkembang. Sebuah masalah bisa menjadi sebuah

Universitas Sumatera Utara


dorongan peluang, kesempatan untuk keluar dari stagnan, kebosanan, atau status

quo serta apapun yang dimaksudkan untuk membuat suatu kondisi jadi lebih baik.

Masalah biasanya dianggap sebagai bentuk suatu keadaan yang harus dikerjakan

dan diselesaikan (http://kbbi.web.id/masalah).

Koenjaningrat (1990 : 80) menekankan bahwa kebudayaan adalah

keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka

kehidupan masyarakat yang dijadikan milik manusia dengan belajar. Remaja di

Jepang banyak mengikuti perkembangan trend dalam kebudaayaan fashion.

Remaja – remaja ini sangat antusias mengikuti perkembangan fashion yang unik

dari zentai yang merupakan salah satu trend yang ada di Jepang, seperti halnya

pada Street Fashion Lolita, Cosplay dan Harajuku Style. Perkembangan fashion di

Jepang merupakan suatu terobosan yang baik. Oleh karenanya Jepang dapat

menjadi salah satu kiblat dan Trendsetter di dunia Fashion dunia karena

banyaknya trend – trend terbaru yang muncul, salah satunya zentai.

Berdasarkan hal tersebut, penulis merumuskan masalah

berdasarkan uraian latar belakang sebagai berikut :

1. Bagaimanakah Fenomena Fashion Zentai di Jepang ?

2. Bagaimanakah dampak sosial pengguna Zentai di Jepang?

1.3 Ruang Lingkup Pembahasan

Dalam hal ini penulis merasa perlu adanya pembatasan ruang

lingkup pembahasan sehingga masalah yang akan dibahas akan lebih terarah dan

Universitas Sumatera Utara


memudahkan pembaca sehingga dapat memahami dan menganalisa topik

permasalahannya nanti.

Dalam penulisan skripsi ini, penulis hanya membatasi ruang

lingkup pembahasan yang akan difokuskan pada Fenomena zentai dewasa ini dan

dampak sosialnya bagi remaja yang menaruh minat pada zentai. Untuk

mendukung pada pembahasan pada Bab II akan dijelaskan tinjauan umum

mengenai zentai dan Bab III akan dijelaskan tentang fenomena dan dampak sosial

remaja yang menggunakan zentai.

1.4 Tinjauan Pustaka dan Kerangka Teori

1.4.1 Tinjauan Pustaka

Setiap kebudayaan yang tercipta akan melahirkan budaya baru dan

menghasilkan sesuatu yang disebut fenomena. Dewasa ini, aktivitas, teknologi,

dan media yang semakin canggih juga dapat menimbulkan berbagai macam

fenomena dikalangan masyarakat yang dihasilkan melalui dampak

berkembangnya kehidupan masyarakat.

Fenomena diartikan sebagai hal – hal yang dinikmati oleh panca indra dan

dapat ditinjau secara ilmiah menurut kamus besar bahasa indonesia. Suatu

fenomena adalah kesesuaian, pemahaman, generalitas dan kontrol. Hal yang dapat

dirasakan ini seperti memakai sesuatu dan menjadi suatu trend unik dan menarik

bagi remaja. Beberapa tren fashion yang paling banyak diminati yang mencapai

kepopulerannya dan mendunia adalah cosplay, harajuku, lolita,gothic, gyaru style

dan sebagainya yang rata – rata fashion ini di Jepang menggunakan gaya yang

menarik.

Universitas Sumatera Utara


Dilihat dari semakin berkembangnya trend fashion Jepang di dunia

merupakan salah satu hal yang luar biasa. Tren – tren fashion yang menarik ini

mulai dirancang secara sengaja yang berasal dari berbagai karakter dalam anime,

game, maupun komik, dengan begitu hal ini mempengaruhi selera fashion para

remaja di Jepang. Kemudian remaja – remaja ini mulai membentuk sub – sub

budaya berbeda yang menonjolkan jati diri mereka melalui selera fashion yang

mereka sukai. Sehingga banyak bermunculan kelompok – kelompok remaja yang

menonjolkan selera fashion unik mereka dan menganggap diri mereka sebagai

salah satu subbudaya dari kebudayaan di Jepang. Oleh karena itu tidak sedikit

orang yang pergi ke Jepang untuk belajar mengenai fashion dan design yang

tentunya karena tertarik dengan bermacam – macam tren fashion yang menyebar

ke berbagai belahan didunia di berbagai benua.

1.4.2 Kerangka Teori

Kerangka Teori menurut Koentjaningrat (1976 : 1) berfungsi sebagai

pendorong proses berfikir deduktif yang bergerak dari bentuk abstrak kedalam

bentuk yang nyata. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan teori pendekatan

yang sesuai dengan objek dan tujuan dari penelitian ini. Penulis menggunakan

teori pendekatan fenomenologi, dan teori Identitas dalam sosiologi remaja untuk

meneliti tentang trend fashion zentai di Jepang.

Di dalam penelitian ini, penulis menggunakan pendekatan fenomenologi,

yaitu mempelajari tentang apa yang tampak atau menampakan diri. Menurut

Kuswarno ( 2009 : 2 ) bahwa Fenomenologi berusaha mencari suatu pemahaman

Universitas Sumatera Utara


tentang bagaimana manusia mengkonstruksikan makna dan konsep penting dalam

pemahaman kita mengenai dunia yang dibentuk oleh hubungan kita dengan orang

lain. Dapat pula di sebut sebagai sebuah pemikiran yang tak hanya memandang

setiap sesuatu dari luarnya saja namun juga berupaya untuk menggali makna apa

yang ada dibalik gejala itu (Campbell dalam Wirawan, 2012:133).

Sebagai makhluk sosial, manusia cenderung hidup dengan cara

berkelompok. Bermacam – macam kelompok manusia dapat kita temukan di

berbagai belahan bumi. Pembentukan kelompok itu didasari oleh bermacam –

macam hal dan biasanya dinamakan komunitas. Menurut George Hillery Jr dalam

Fredian Tonny (2003 : 23) mengatakan bahwa komunitas adalah sekumpulan

orang – orang yang hidup di satu wilayah dan memiliki ikatan untuk melakukan

interaksi satu sama lain. Dalam berkelompok, manusia dapat mengembangkan

visi dan misi serta tujuan yang sama dalam kepentingan bersama di dalam

berkelompok.

Menurut Erikson (1989: 20) identitas diri adalah kesadaran individu untuk

menempatkan diri dan memberikan arti pada dirinya dengan tepat pada konteks

kehidupan yang akan datang dan menjadi sebuah kesatuan gambaran diri yang

utuh dan berkesinambungan untuk menemukan jati dirinya, khususnya remaja di

Jepang. Sehingga, identitas bagi individu dan orang lain mampu memastikan

perasaan subjektif tersebut.

Berdasarkan teori fenomenologi dan teori identitas, maka zentai

merupakan wadah bagi anggotanya dalam memenuhi kebutuhan psikologis

maupun sosialnya serta untuk mengembangkan eksistensi dirinya. Dengan

pendekatan ini, maka dapat ditinjau interaksi kehidupan masyarakat Jepang

Universitas Sumatera Utara


khususnya remaja saat ini. Dalam komunitas remaja Jepang dapat memicu remaja

agar dapat mengekspresikan diri sesuai dengan keinginan dan jati dirinya.

1.5 Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.5.1 Tujuan Penelian

Adapun tujuan dari penelitian ini berdasarkan pokok permasalahan seperti

yang telah dikemukakan sebelumnya adalah sebagai berikut :

1. Untuk mendeskripsikan pengertian dan defenisi konsep zentai di

Jepang.

2. Untuk mendeskripsikan dampak sosial dari penggunaan zentai

yang diminati oleh remaja di Jepang.

1.5.2 Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian ini, hasilnya diharapkan memberikan

manfaat dari pihak – pihak tertentu antara lain :

3. Bagi penulis sendiri diharapkan dapat menambah pengetahuan

mengenai zentai lebih spesifik terutama pada Remaja di Jepang

saat ini.

4. Memberikan informasi pada masyarakat luas pada umumnya, dan

dapat membantu Mahasiswa Sastra jepang khususnya agar

menambah informasi dan wawasan tentang kebudayaan Jepang

yang berhubungan dengan tren fashion zentai saat ini.

Universitas Sumatera Utara


5. Agar dapat dijadikan sebagai sumber ide dan referensi tambahan

serta informasi bagi peneliti lain dimasa yang akan datang.

1.6 Metode Penelitian

Metode berasal dari bahasa Yunani “Methodos”. Menurut

Poerwadarminta dalam sangidu (2007 : 13) metode adalah cara yang teratur dan

terpikir baik – baik untuk mencapai suatu maksud. Metode peneltian adalah cara

untuk meneliti, menemukan, mengembangkan, dan menguji suatu masalah yang

akan dihadapi. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode deskriptif

kualitatif.

Menurut Whintney (1960 : 160) Metode deskriptif adalah pencarian fakta

dengan interprestasi yang tepat. Penelitian deskriptif mempelajari masalah –

masalah dalam masyarakat serta tatacara yang berlaku dalam masyarakat serta

situasi – situasi tertentu, termasuk tentang hubungan, kegiatan – kegiatan, sikap –

sikap, pandangan – pandangan, serta proses – proses yang sedang berlangsung

dan pengaruh – pengaruh dari suatu fenomena.

Metode deskriptif merupakan suatu metode dalam meneliti status

sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran

ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari penelitian

deskriptif ini adalah untuk membuat deskripsi, gambaran, atau lukisan secara

sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan

antarfenomena yang diselidiki ( Nazir, 1998 : 63 ). Dengan demikian dapat

dikatakan penelitian deskriptif merupakan penelitian yang berusaha

Universitas Sumatera Utara


mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa yang terjadi pada saat sekarang atau

masalah yang aktual. Metode penelitian deskriptif juga termasuk dalam penelitian

kualitatif.

Penelitian kualitatif adalah salah satu prosedur penelitian yang

menghasilkan data deskriptif berupa ucapan atau tulisan dan perilaku orang-orang

yang diamati. Pendekatan kualitatif diharapkan mampu menghasilkan uraian yang

mendalam tentang ucapan, tulisan, dan atau perilaku yang dapat diamati dari suatu

individu, kelompok, masyarakat, dan atau organisasi tertentu dalam suatu setting

konteks tertentu yang dikaji dari sudut pandang yang utuh, komprehensif, dan

holistik ( Bogdan dan Taylor, 1992:21-22 ).

Menurut Saifuddin Azwar (1998 :7) tujuan penelitian adalah untuk

menggambarkan fakta dan karateristik mengenai populasi atau mengenai bidang

tertentu secara sistematik dan akurat. Data yang dikumpulkan semata – mata

bersifat deskriptif, sehingga tidak bermaksud mencari penjelasan, menguji

hipotesis, membuat prediksi, maupun mempelajari implikasi. Adapun sumber

dapat diperoleh dari buku ( library Research ) maupun data – data yang ada

kaitannya dengan masalah yang diteliti, untuk itu data – data lain juga penulis

peroleh dari sumber media sosial dan internet yang berhubungaan dengan zentai.

Universitas Sumatera Utara


BAB II

TINJAUAN UMUM TERHADAP TREND FASHION ZENTAI

2.1 Pengertian Trend Fashion

Trend adalah segala sesuatu yang sering di dengar, dilihat atau bahkan

dikenakan oleh mayoritas masyarakat pada waktu tertentu. Sedangkan Fashion

adalah perpaduan style atau gaya dengan desain yang cenderung dipilih, diterima,

digemari, dan digunakan oleh mayoritas masyarakat yang akan memberi

kenyamanan dan membuat lebih baik pada satu waktu tertentu.

2.1.1 Konsep Trend Mode

Fashion atau Mode merupakan suatu gaya untuk berpakaian yang

dianggap populer pada suatu kebudayaan tertentu. Secara Etimologi menurut

Kamus Besar Bahasa Indonesia, Mode merupakan bentuk nomina yang bermakna

ragam cara atau bentuk terbaru pada waktu tertentu (tata pakaian, potongan

rambut, corak hiasan, dan lain sebagainya). Gaya dapat berubah dengan cepat.

Mode yang dikenakan oleh seseorang mampu mencerminkan siapa diri si

pengguna tersebut.

Studi tentang fashion bukan hanya tentang pakaian, tapi juga peran dan

makna pakaian dalam tindakan sosial. Seperti yang dikutip oleh Idi Subandi

Ibrahim ( peneliti media dan kebudayaan pop dalam pengantar buku Malcolm

Barnard, Fashion dan Komunikasi, 2007:6), Thomas Carlyle (1996 : 11)

mengatakan bahwa pakaian adalah pelambang jiwa dan pakaian tidak dapat

dipisahkan dari perkembangan sejarah kehidupan dan budaya manusia. Dengan

Universitas Sumatera Utara


kata lain fashion bisa di metaforakan sebagai kulit sosial dalam suatu kebudayaan.

Didalamnya membawa pesan dan gaya hidup suatu komunitas tertentu yang

memiliki suatu bagian dari kehidupan sosial. Disamping itu fashion juga

mengekspresikan suatu identitas tertentu.

Pakaian adalah salah satu dari seluruh rentang penandaan yang paling jelas

dari penampilan luar, yang dengannya seseorang menempatkan diri mereka

terpisah dari orang lain, yang selanjutnya berkembang menjadi identitas suatu

kelompok tertentu. Fashion merupakan salah satu bentuk gaya hidup yang dapat

dicoba, dipertahankan, atau ditinggalkan (Piliang, 2004:306).

Kecenderungan pada tren busana baru lebih dimotifasi oleh sebuah

pemikiran bahwa bagaimana mengekspresikan diri lewat pakaian yang mereka

kenakan. Malcolm Barnard (2007:32) dalam bukunya Fashion dan Komunikasi,

memulai pengertiannya mengenai fashion dengan mengacu pada Oxford English

Dictionary (OED) mengartikan fashion yang sebenarnya adalah sebagai suatu

kegiatan yang dilakukan seseorang, tidak seperti dewasa ini yang memaknai

fashion sebagai sesuatu yang hanya dikenakan oleh seseorang.

Pengertian fashion yang sebenarnya juga mengacu pada pengungkapan

bahwa butir – butir fashion dan pakaian adalah suatu komoditas yang di fetish-kan

( jimat: KBBI edisi 3 ), yang diproduksi dan dikonsumsi masyarakat kapitalis.

Karena itu fashion dan pakaian merupakan cara paling signifikan yang bisa

digunakan dalam mengkonstruksi, mengalami dan memahami relasi sosial dewasa

ini.

Universitas Sumatera Utara


Fashion dapat didefenisikan sebagai sesuatu seperti bentuk dan jenis tata

cara atau dengan cara bertindak tertentu. Polhemus dan Procter (2007:48)

menunjukkan bahwa dalam masyarakat kontemporer barat mengenal istilah

fashion kerap digunakan sebagai sinonim dari istilah dandanan, gaya dan busana.

Sedangkan menurut Sproles dan Burns (1994:4) bahwa fashion adalah "gaya atau

cara berperilaku sementara yang diadopsi oleh proporsi anggota kelompok sosial

yang dapat dilihat dari gaya atau perilaku yang dipilih karena dianggap sesuai

secara sosial pada waktu dan situasi". Di Indonesia contoh tren fashion yang

paling terkenal adalah batik. Karya fashion batik banyak dijadikan hal – hal yang

menjadi tren seperti baju batik, tas batik, sepatu batik maupun berbagai macam

benda yang dibuat menggunakan konsep dari batik.

2.1.2 Street Fashion di Jepang

Street Fashion di Jepang Fashion selalu menarik untuk dijadikan topik

pembicaraan, karena fashion selalu bersifat dinamis merepresentasikan suatu

zaman dan masyarakat yang hidup di masa tersebut. Fashion juga bisa

merepresentasikan identitas seseorang; hal pertama yang dinilai oleh orang lain

sebelum mengenal kita lebih jauh, mau tidak mau adalah gaya penampilan kita.

Fashion dapat kita bedakan menjadi high fashion dan street fashion. High

fashion pola penyebarannya dari atas ke bawah, atau dari desainer fashion

profesional ke media lalu ke masyarakat; sedangkan street fashion justru

kebalikannya, polanya dari bawah ke atas; artinya yang memperkenalkan idenya

adalah orang awam (masyarakat), diangkat oleh media lalu disempurnakan idenya

oleh desainer fashion profesional. Beberapa negara lebih dikenal akan high

fashionnya, sebut saja Inggris, Perancis ataupun Itali. Ada juga yang dikenal akan

Universitas Sumatera Utara


high fashion maupun street fashionnya seperti Amerika, namun di Jepang uniknya

masyarakat dunia justru lebih familiar dengan gaya street fashionnya ketimbang

high fashionnya, terutama gaya atau style. Hal ini bisa terjadi karena ruang publik

di Jepang sudah sangat baik dan dapat memberikan kenyamanan bagi masyarakat

khususnya anak muda untuk memanfaatkan ruang publik sebagai wadah yang

menampung kreatifitas mereka, jalanan pun dapat dijadikan sebagai “catwalk”

atau “panggung” eksplorasi hobi bersama komunitas masing-masing. Jadilah

Tokyo sebagai pusatnya streetfashion, tidak hanya untuk Jepang, tapi juga untuk

dunia. Surga streetfashion sebenarnya tidak hanya di Tokyo, tapi Shibuya dan

Akihabara pun menawarkan keunikan gaya tersendiri.

Gaya , Shibuya, dan Akihabara adalah nama sebuah area distrik di Tokyo,

lokasinya berada di antara Shibuya, Aoyama, dan Shinjuku. Sejak tahun 1960-an,

telah menjadi pusat fashion di Jepang. Area tersebut terkenal akan banyaknya

tokotoko yang menjual pakaian, tas, alat make-up dan aksesoris dan toko-toko

keren lainnya. Style sangat beragam dan banyak gaya yang berbeda secara ekstrim,

mulai dari gaya inosen Lolita, gaya cool-casual Ura-Hara Kei hingga penampilan

dark-punk-androginy Visual Kei. menjadi lebih terkenal lagi di era 1980-an, hal

ini dikarenakan maraknya aksi street performance dan kostum yang menarik hasil

imajinasi para anak muda Jepang yang berkumpul bersama disana setiap hari

minggu, saat jalanan dengan butik fashion dan kafe-kafe papan atas di

Omotesando ditutup dari lalu lintas kendaraan. Salah satu ciri style yang paling

menonjol adalah merancang dan/atau re-modifikasi pakaian sesuai karakter diri si

pemakainya. Mereka bisa memodifikasi pakaian lama dengan sesuatu yang unik

Universitas Sumatera Utara


sehingga menjadi gaya baru, misalnya dengan menambahkan aksesoris atau

mendekorasi pakaian sesuka imajinasi dan kreatifitas mereka.

Dari segi dandanan, jika dibandingkan dengan Shibuya, riasan wajah anak

muda di biasanya lebih natural, kawaii (manis) dan tidak berkesan seksi. Shibuya

merupakan lokasi street fashion terkenal di Tokyo setelah . Jika lebih didominasi

oleh remaja berusia belasan tahun, Shibuya lebih didominasi oleh wanita dan pria

muda berusia 20-an.

Kelompok wanita muda yang eksis di Shibuya dengan evolusi gaya dan

penampilannya disebut Gals atau Gyaru sedangkan yang prianya disebut Gyaruo.

Dari zaman ke zaman para Gyaru berevolusi dengan gaya busana yang ekstrim

berbeda. Di tahun1990-an gaya Gyaru yang fenomenal adalah Kogyaru yang

inosen namun seksi dengan seragam sekolahnya, namun di tahun 2000-an gaya

Gyaru yang fenomenal justru gaya slebornya Ganguro gals yang melabrak konsep

cantik di masyarakat Jepang, sedangkan untuk saat ini gaya Gyaru yang sedang

trend adalahOnee Gyaru yang terkesan dewasa dan mempesona dengan

keglamorannya.

Ciri khas gaya Shibuya yang paling menonjol adalah riasan wajah dan

tubuh mereka yang nyaris sempurna dari ujung rambut hingga ujung kaki, mereka

tak segan menggunakan wig, bulu mata palsu, nail arts atau kuku palsu hias, dan

alat kosmetik yang selalu lengkap di dalam tas mereka. Akihabara telah lama

dikenal sebagai daerah pusat elektronik berkelas dunia yang berada di Tokyo,

Jepang. Dari barang elektronik baru hingga bekas pakai dengan kualitas yang

masih baik, ada disini. Tak heran jika para pecinta anime dan video game pun

kerap berkumpul dan berburu koleksiannya disini.

Universitas Sumatera Utara


Budaya manga tidak hanya menghadirkan budaya turunan anime dan

video games saja, sejak tahun 1983 sebenarnya sudah terbentuk budaya turunan

lainnya yang disebut dengan Kosupure atau Cosplay singkatan dari kata “Costume”

dan “Roleplay.” Cosplay baru dikenal dunia internasional sebagai salah satu

budaya populer Jepang sekitar tahun 2000-an seiring perkembangan internet dan

gambar digital. Cosplay memang bukan nama sebuah fashion style, namun di

dalam budaya tersebut ada kombinasi antara unsur bermain peran (penjiwaan

peran sebagai karakter dari manga/anime/videogames) dengan proses kreatifitas

mendesain, menciptakan dan mengenakan sebuah kostum yang dibuat sedemikian

rupa hingga menyerupai karakter yang terdapat di dunia dua dimensi tersebut.

Seiring bertambah banyaknya komunitas Cosplayer maupun Otaku,

Akihabara pun menjadi salah satu kawasan street style yang unik dan memiliki

ciri khas tersendiri yaitu berkarakter dan memberikan kesan utopia baik itu dalam

kostum Uniform-Cosplay (Uni-Cos), Character Cosplay (Chara-Cos) maupun

Cosplay Doller (Animegao).

2.2 Budaya Anak Muda ( Youth Culture )

Masa remaja mnurut Garison (1987 : 22) adalah masa – masa “In between

period” yaitu masa dimana suatu individu tidak bisa digolongkan lagi sebagai

anak – anak, namun belum matang jika digolongkan menjadi orang dewasa.

Menurut Ramsey (1987 : 31) rentang usia remaja dimulai pada usia 10 – 13 tahun

dan berakhir pada usia 19 – 21 tahun,sedangkan WHO ( World Health

Organisation ) membagi usia remaja menjadi 2 yaitu remaja fase awal yang

berusia 10 – 14 tahun dan remaja fase akhir yang berusia 15 -20 tahun.

Universitas Sumatera Utara


Menurut Nur dalam Deni (2006:37) menuliskan budaya anak muda dan

perkotaan ( youth culture and urban ) sebagai budaya yang dinikmati untuk

bersenang – senang diantara teman sebaya, dengan menekankan pada penampilan

dan gaya, dikalangan remaja atau kaum muda perkotaan. Budaya anak muda erat

kaitannya dengan berbagai macam tren dan fashion. Trend menurut New Oxord

English Dictionary (2001), adalah : “ A general direction in which something is

developing changing.” Yang artinya, suatu arah yang umum dimana sesuatu dapat

berubah dan berkembang.

Ciri – ciri perkembangan anak muda menurut Besonky (1981: 19) adalah ;

1. Mengalami perubahan fisik dan memiliki energi yang lebih besar.

2. Perhatian mereka lebih terarah kepada teman sebaya dan secara berangsur

melepaskan diri dari keterkaitan keluarga.

3. Remaja memiliki keterkaitan terhadap gaya dan trend seperti fashion,

bahasa pergaulan dan seks.

4. Remaja memiliki pandangan ideologi sendiri.

5. Remaja menunjukkan kemandirian.

6. Pencarian identitas diri.

2.3 Konsep dan Defenisi Zentai

2.3.1 Zentai di Jepang

Menurut Mr. Ikuo Daibo dalam The Japan Times/ZENTAI (2014) . Zentai

merupakan kumpulan orang – orang dari beragam usia dan profesi mulai dari

pelajar hingga karyawan dan pekerja yang membungkus diri dengan kostum

Universitas Sumatera Utara


penutup seluruh tubuh yang terbuat dari bahan lycra maupun spandex secara full-

body suit.

Zentai awalnya adalah kostum Penutup tubuh yang mulai menarik

perhatian dan trend di kalangan masyarakat Jepang khususnya remaja sejak tahun

1980-an. Celana ketat dan busana Aerobik adalah awal mula trend kostum Zentai

ini pada tahun 1990-an yang digunakan untuk berolahraga. Seiring

perkembangannya didunia industri fashion, tren Zentai nya sendiri mulai dikenal

pada tahun 1998 dengan istilah sebagai kulit kedua.

Mr. Ikuo daibo juga meyakini bahwa Zentai adalah salah satu cara untuk

berkomunikasi yang menarik karena orang – orang yang memakai pakaian ini

menunjukkan identitas diri mereka yang lebih dalam secara anonim untuk

mengekspresikan diri melalui corak yang berwarna – warni dan motif yang ada

pada kostum zentai miliknya. Beberapa orang juga berpendapat zentai adalah

salah satu cara untuk melarikan diri dari kenyataan dalam kehidupannya yang

disebabkan oleh adanya semacam perasaan ditinggalkan oleh masyarakat yang

membuatnya merasa kehilangan identitas diri dan tidak dapat menemukan peran

dan jati dirinya di dalam masyarakat.

Tokyo merupakan tempat anak muda berkumpul untuk melepaskan

tekanan hidup yang dijalaninya sehari – hari. Di Tokyo, para anak muda ini

memiliki tempat bermainnya sendiri untuk melepaskan stress dari kehidupan

pribadi yang dijalaninya dimana para remaja dituntut untuk belajar dengan giat

dan disiplin.

Remaja yang menggunakan zentai biasanya ingin menunjukkan sikap

‘pemberontakan’ mereka terhadap nilai – nilai budaya jepang yang dianggap

Universitas Sumatera Utara


terlalu normatif dan monoton. Mereka memakai zentai dengan warna – warni

yang terlihat mencolok di kawasan umum. Walaupun dianggap menggunakan

zentai itu ‘menyeramkan’ dan ‘aneh’, tetapi hal ini dijadikan para remaja Jepang

untuk melihat kreativitas dalam berinovasi.

2.3.2 Fashion Zentai

Sama seperti hal nya fashion pada umumnya, zentai juga dibagi dalam

beberapa bagian. Pada awalnya Zentai adalah pakaian yang menutupi tubuh

dengan menampakkan lekuk tubuh yang pada dasarnya digunakan untuk

memudahkan seseorang dalam berolahraga. Seiring perkembangannya zentai

menjadi suatu fashion yang dapat dipakai sebagai busana sehari – hari yang telah

diganti fungsinya dan dimodifikasi sedemikian bentuk agar terlihat menarik dan

trendy. Zentai dibagi atas dua: Zentai Full-body suit dan Zentai tidak Full-body

suit.

Zentai Full-body suit adalah jenis zentai yang sebenarnya karena menutupi

seluruh tubuh dari ujung rambut hingga ke ujung kaki dan tidak menggunakan

aksesori terlalu berlebihan sebagai pelengkap dalam berpakaian. Zentai tidak Full-

body suit diangap sebagai zentai yang telah dimodifikasi sedemikian rupa

mengikuti tren fashion yang semakin berkembang dan mengacu pada karakter

film maupun animasi. Zentai tidak Full-body suit ini tidak menutupi seluruh tubuh

karena menggunakan aksesori maupun perlengkapan seperti topeng dan senjata

(weapon) dalam menampilkan cara berbusananya sesuai dengan karakter yang

akan dipakai.

Universitas Sumatera Utara


2.3.2.1 Zentai Full-body suit

Secara harafiah Full-bodysuit dapat diartikan ‘pakaian yang menutup

seluruh tubuh’, yakni remaja Jepang yang menggunakan tren fashion ini dengan

menutupi seluruh tubuhnya dengan Zentai mulai dari ujung rambut sampai ke

ujung kaki. Zentai Full-bodysuit ini memiliki ciri khas yakni pada bentuk model

kepala dan motif yang dipakai. Sebagian besar remaja yang memakai zentai full-

bodysuit ini membuat zentai dengan identitas diri yang mereka inginkan ataupun

berdasarkan dari apa yang disukai dan kegemarannya terhadap sesuatu hal dan

mengaplikasikannya kedalam zentai. Setiap motif dari zentai memiliki arti

tersendiri bagi remaja Jepang yang memakainya. Biasanya remaja – remaja

Jepang ini menggunakan zentai sesuai dengan kesepakatan di dalam komunitas,

seperti memakai zentai untuk sekedar jalan – jalan di taman, nongkrong dicafe

seraya berdiskusi maupun melakukan kegiatan yang menurut mereka penting,

pergi berbelanja ke pusat perbelanjaan, maupun pergi ke tempat khusus seperti

mendaki menggunakan zentai untuk melakukan pemotretan yang memberikan

kesan bersenang – senang dan banyak lagi kegiatan lainnya. Berikut akan

dijelaskan beberapa jenis Zentai Full-bodysuit.

1. Zentai Full-body suit (original)

Zentai jenis ini adalah zentai yang pada umumnya dipakai banyak remaja.

Zentai ini adalah jenis pakaian ketat yang menutupi tubuh secara keseluruhan

tanpa adanya satu inchi dari bagian tubuh yang tidak tertutup. Kebanyakan remaja

lebih menyukai zentai jenis ini karena mudah, tidak memerlukan banyak aksesori,

dan berbagai hal rumit lainnya.

Universitas Sumatera Utara


2. Zentai Tokusatsu

Tokusatsu( 特撮)secara harafiah adalah istilah dalam bahasa Jepang untuk

film maupun serial drama televisi live – action atau superhero yang menggunakan

efek spesial (www.wikipedia.id/tokusatsu). Jadi Zentai tokusatsu dapat dipahami

sebagai fashion atau gaya busana pakaian ketat menutupi tubuh yang digunakan

sebagai kostum dalam film superhero di Jepang. Beberapa jenis tokusatsu yang

menggunakan zentai sebagai kostumnya adalah seperti serial tv Power Ranger,

Kamen Rider, Godzilla, Super Sentai, Metal Hero, Serial Ultra, Serial

Chouseishin, Serial Garo, Sedangkan di Indonesia adalah serial tv Bima.

Kostum atau pakaian dari film dari berbagai live – action ini biasanya terbuat

dari latex, dimana bahan ini adalah kebanyakan zentai pada umunya, tetapi

dimodifikasi dan ditambahkan berbagai macam bahan lapisan ( terutama bahan

lapisan tahan api ). Busana ini dibuat sedemikian tebal sehingga membuat si

pemakai terlindungi dan tidak terluka oleh sesuatu yang dapat melukai seperti api

maupun benda – benda tajam lainnya. Pada tokusatsu seperti ultraman

menggunakan zentai dengan bahan latex ketat yang serupa dengan pakaian para

penyelam, begitu pula dengan penutup kepala ( helm ) dengan bahan yang sama,

tetapi seiring perkembangannya sekarang digunakan penutup kepala yang terbuat

dari fiberglass. Beberapa bahan dalam bentuk – bentuk zentai ini tidak hanya

latex, tetapi dapat pula dari vinyl, bahan kulit (sintesis maupun alami ), spandex

maupun kain.

3. Zentai Kigurumi/ Animegao

Animegao kigurumi, biasanya dikenal dengan bahasa sehari-hari seperti

kigurumi atau kigu adalah jenis cosplay yang menggunakan kostum karakter

Universitas Sumatera Utara


bertopeng untuk menggambarkan karakter anime atau kartun di dunia nyata.

Istilah ini berasal dari terjemahan ア ニ メ 顔 ( animegao ), istilah bahasa Jepang

yang tidak asli digunakan untuk menggambarkan topeng berdasarkan karakter

anime. Sebaliknya, istilah 着 ぐ る み (き ぐ る み, kigurumi) digunakan oleh

sebagian besar pemain.

Wajah pemain kigurumi sepenuhnya ditutupi dengan topeng bermacam –

macam modeldan gaya yang menutup serta melapisi tubuh dengan pakaian dalam

zentai dan kostum karakternya. Biasanya ditampilkan dalam pertunjukan diatas

panggung. Karena konsep animegao kigurumi adalah adopsi dari cosplayer, yaitu

berdandan dan membuat topeng serta kostum dari berbagai karakter. Di Jepang,

sebagian besar cosplayer menyebut gaya ini sebagai (ア ニ メ 顔 - animegao, atau

"anime face"), sementara pendamping pemain animegao ini disebut "dollers".

Animegao ini merupakan bagian kecil dari bermacam – macam jenis dari

cosplayer dan juga termasuk didalam beberapa adegan cosplay di Jepang, yang

pada tahun 2005 mulai menarik perhatian di negara lain, termasuk Amerika

Serikat, Kanada, dan negara-negara Eropa. Seperti jenis cosplay lainnya, banyak

penggemar memiliki kostum karakter terkenal dari permainan atau animasi.

Karakter animegao ini biasanya adalah wanita, dan umumnya berkarakter

manusia walaupun setiap karakter kigurumi dari berbagai jenis kelamin dan

lainnya juga ada, termasuk pria (seperti Kenshin Himura dari Rurouni Kenshin /

Samurai X), mekanik (seperti Gundam Wing), elfin (seperti Deedlit atau Pirotess

dari Lodoss), dan Oni (seperti Inuyasha dari anime dengan nama yang sama).

Beberapa dari kigurumi adalah karakter asli yang diciptakan oleh pemain. Ada

pula beberapa artis yang berperan pada karakter kigurumi sebagai bagian dari

Universitas Sumatera Utara


berbagai aktivitas sehari – hari mereka. Contoh yang paling sering adalah DJ dari

anime Minami Momochi.

Dengan mengenakan jas dan topeng pada tubuh, cosplayer kigurumi bisa

semakin mirip dengan tampilan karakter aslinya, terutama dalam hal karakter

binatang atau karakter yang sangat fashionable. Hewan cosplayer kigurumi

nonprofesional (juga dikenal sebagai "pelopor" kebanyakan oleh furries), dengan

susah payah membuat kepala dan badan yang terperinci dari busa, plastik, kawat,

bulu buatan, dan bahan lainnya.

Dalam animegao kigurumi, pemain yang memainkan karakter anime

humanoid mengenakan setelan tubuh berwarna kulit (dikenal sebagai zentai) dan

topeng yang dicocokkan biasanya dicetak dari komposit tanah liat atau fiberglass.

Pada setelan tubuh ini memungkinkan fitur kulit yang lumayan detail pada tingkat

karakter animasi, dan topengnya yang memungkinkan tingkat fitur wajah yang

serupa. Beberapa penggemar kigurumi ini mendapatkan topeng dari studio masker,

dengan pemain kigurumi yang memiliki hobi serupa.

2.3.2.2 Zentai Tidak Full-Body Suit

Zentai tidak Full-body suit ini tidak jauh berbeda dengan zentai Full-body

suit yang telah dijelaskan sebelumnya. Zentai jenis ini tidak menutupi seluruh

tubuh karena modifikasi yang terjadi dari perkembangan tren fashionnya. Para

pengikut tren fashion zentai jenis ini kebanyakan rata – rata adalah mahasiswa dan

pekerja kantoran yang lebih cenderung memiliki selera fashion yang bersifat

bebas berdasarkan hasrat seksualitas untuk menjadi dirinya sendiri. Pengikut

zentai ini juga berpusat di Tokyo, tetapi tidak terlalu terbuka layaknya zentai full-

bodysuit yang dapat dengan mudah ditemukan ditempat- tempat umum karena

Universitas Sumatera Utara


kebanyakan bersifat pada busana dalam olahraga. Beberapa jenis Zentai tidak

Full-body suit akan dijelaskan sebagai berikut.

1. Zentai Bodystocking

Bodystocking adalah pakaian kulit ketat one-piece yang menutupi tubuh,

kaki, dang terkadang lengan pemakainya. Bodystocking adalah pakaian dasar

yang biasanya dipakai untuk pakaian dalam yang terbuat dari kain tipis seperti

stoking ataupun pantyhose.. Biasanya bodystocking ini dipakai sebagai

pakaian untuk menyelam, akrobat, senam, dan lain sebagainya. Bodystocking

biasanya dirancang untuk memperlihatkan tubuh yang digunakan oleh belly

dance dan penari.

2. Zentai Unitards dan Leotards

Zentai Unitards dan Leotards adalah jenis pakaian ketat one-piece

yang menutupi lengan dan kaki yang berasal dari perpaduan antara pakaian

ketat dan celana ketat. Unitards dan Leotards ini pada dasarnya adalah singlet

yang dipadukan dengan celana ketat yang digunakan oleh pegulat, pesenam,

balet, atlet, pemain sirkus maupun gymnastic dalam akrobat yang

membutuhkan kelenturan tubuh secara keseluruhan tanpa menghilangkan

fleksibilitas pada zentai jenis ini. Zentai jenis ini juga banyak digunakan

dalam film superhero maupun komik.

3. Zentai Catsuit

Jenis pakaian ini adalah setelan yang membentuk dan menutupi tubuh,

tetapi tidak termasuk bagian kepala. Catsuit ini biasanya terbuat dari bahan

lycra, spandex, lateks, atau velour. Namun juga terdapat dari bahan yang

terbuat dari kulit atau PVC yang kurang elastis. Zentai Catsuit ini sering

Universitas Sumatera Utara


digunakan oleh wanita dengan bagian resleting yang dapat ditarik pada bagian

dada atau punggung, yang juga dapat ditarik sampai kebagian leher. Catsuit

ini biasanya dikenal sebagai bagian dari tren street fashion di Jepang maupun

di negara lainnya.

Catsuit ini juga terdapat dalam berbagai film superhero wanita dari

berbagai karakter, yakni catwoman yang sangat dikenal diseluruh

dunia,termasuk di Jepang. Catsuit ini harus ditambahkan aksesori pelengkap

untuk daya tariknya seperti sarung tangan dan bando kucing serta high heels

senada yang dapat menunjang penampilan yang lebih menarik dengan zentai

catsuit yang digunakan.

2.4 Kehidupan Kelompok Zentai di Jepang

Tokyo merupakan tempat anak muda berkumpul untuk melepaskan

tekanan hidup sehari – hari. Fashion menjadi salah satu alat untuk melepaskan

stress dan lari dari segala macam kepribadian mereka setelah sebelumnya mereka

bekerja dan belajar dengan disiplin.

Penampilan remaja yang berkumpul dan hilir mudik dalam suatu tempat

menunjukkan suatu pemberontakan mereka terhadap nilai – nilai budaya lama

jepang yang sangat normatif. Mereka berpakaian free style, memakai zentai

berwarna – warni dengan berbagai corak dan motif dengan menggunakan topeng

sebagai ciri khas yang begitu mencolok dan menarik perhatian sekitarnya.

Walaupun dari luar gaya berbusana ini dipandang sebelah mata sebagai

gaya fashion yang sedikit gila dan aneh, tetapi ada pula sisi kreativitas terdapat

didalamnya. Para remaja Jepang yang dapat mengubah penampilannya dalam

Universitas Sumatera Utara


berkreativitas menjadi suatu pengingkaran dan pemberontakan kesehariannya

ketika mereka berada dibawah kekuasaan instansi pendidikan maupun orangtua

yang menuntut standar yang tinggi, untuk sementara dengan mengalihkan dan

mengubah diri mereka dari tampilan yang normal dan mencari makna baru

walaupun dengan cara yang sedikit berbeda.

Fashion di Jepang selalu menarik untuk dijadikan topik pembicaraan,

karena fashion selalu bersifat dinamis merepresentasikan suatu zaman dan

masyarakat yang hidup di masa tersebut. Fashion juga bisa merepresentasikan

identitas seseorang; hal pertama yang dinilai oleh orang lain sebelum mengenal

kita lebih jauh, mau tak mau, adalah gaya penampilan kita. Fashion dapat kita

bedakan menjadi high fashion dan street fashion. High fashion pola

penyebarannya dari atas ke bawah, atau dari desainer fashion profesional ke

media lalu ke masyarakat; sedangkan street fashion justru kebalikannya, polanya

dari bawah ke atas; artinya yang memperkenalkan idenya adalah orang awam

(masyarakat), diangkat oleh media lalu disempurnakan idenya oleh desainer

fashion profesional.

Dari zaman ke zaman zentai berevolusi dengan gaya busana yang ekstrim

berbeda. Di tahun 1990-an konsep fashion zentai yang fenomenal adalah Zentai

tidak fullbody suit yang tidak menutupi seluruh tubuh dengan kesan yang

membentuk seluruh lekukan tubuh tetapi tidak terlalu ketat yang biasanya tidak

menutupi kepala, namun di tahun 2000-an gaya fashion zentai yang fenomenal

adalah zentai full bodysuit yang justru lebih terkesan seksi karna menutupi

seluruh tubuh dan dimodifikasi sedemikan rupa yang kebanyakan pada umumnya

dengan bentuk akhirnya menyerupai kostum yang digunakan untuk cosplay

Universitas Sumatera Utara


maupun street fashion dengan zentai itu sendiri menjadi pakaian lapisan dalam

yang semakin nyata menjadikannya sebagai kulit kedua.

Salah satu hal yang tidak dapat dihindari dari para remaja Jepang yang

menggunakan zentai adalah mengabadikan bentuk tubuh dari dirinya melalui

gambar maupun foto. Pada dasarnya berfoto dan hasil foto tersebut dapat

memberikan suatu kenangan kepada seseorang dimasa yang akan datang.

Berfoto juga merupakan salah satu aktivitas sehari – hari yang sangat

digemari oleh para gadis – gadis maupun laki – laki zentais remaja Jepang pada

umumnya, karena teknologi dalam mengambil foto semakin lama semakin maju

seiring dengan munculnya kamera digital, smartphone maupun handphone

berkamera, kamera polaroid, kamera sekali pakai, maupun kamera photografi.

Salah satunya yang sangat digemari adalah berfoto dengan konsep berpose seksi

atau candid style yang mereka sukai maupun menggunakan konsep pose imut dan

lucu, juga remaja ini biasanya melakukannya secara kelompok maupun individu.

Selain berfoto remaja Jepang gemar menggunakan zentai dengan teman –

teman sesama kelompok zentais nya pergi ke klub maupun pergi berbelanja ke

pusat perbelanjaan. Terkadang juga mereka pergi cafe – cafe sekedar berkumpul

dan berdiskusi sambil menikmati kopi atau teh. Para remaja yang menggunakan

zentai di Jepang ini juga tidak ketinggalan membuat berbagai event seperti ゼン

タ イ ウ オ ― ク ( Zentai walk) , yaitu kegiatan jalan santai yang diikuti oleh

pengguna zentai, Zentai dance, dimana kegiatan ini ditujukan untuk

memperformansikan seni tarian oleh pengguna zentai pada acara festival – festival

( matsuri ) di Jepang, bahkan seluruh dunia.

Universitas Sumatera Utara


Para remaja ini juga tak luput pergi ke taman bersama rekan – rekan

komunitas zentainya dengan memakai zentai hanya sekedar berjalan – jalan

menemui orang – orang dijalan yang secara tidak langsung memberi kesan bahwa

mereka juga bagian dari budaya dan masyarakat di Jepang. Remaja zentais ini

dapat selalu terlihat pada acara – acara festival ( matsuri ) di Jepang dengan

mengenakan zentai untuk tujuan memperlihatkan bahwa mereka ada sebagai

bagian dari masyarakat.

Universitas Sumatera Utara


BAB III

FENOMENA DAN DAMPAK SOSIAL FASHION ZENTAI DALAM

KEHIDUPAN REMAJA DI JEPANG

3.1 Fenomena Fashion Zentai

Fashion merupakan salah satu hal yang dapat membawa pengaruh besar

dalam era globalisasi. Di era globalisasi dunia fashion selalu berubah – ubah dari

model yang satu ke model yang lain.oleh karena itu perkembangan fashion selalu

menarik sehingga banyak orang yang ingin selalu mengikuti trend, khususnya

kaum remaja. Peradaban manusia telah mengalami kemajuan sampai sekarang.

Selama kemajuan itu, berkembanglah di era globalisasi ini yang membawa

pengaruh besar seperti pada fun, food, dan fashion.

Dengan adanya perkembangan fashion, setiap manusia, terutama remaja

telah berusaha untuk tidak ketinggalan mode terbaru. Hal ini berdampak pada

fenomena trend fashion yang ada. Fenomena adalah sesuatu yang terlihat dan

dapat diraskan oleh panca indera, seperti halnya fashion. Mulai dari anak – anak

sampai orang dewasa sangat memperhatikan perkembangan trend fashion tersebut.

Hampir semua bangsa mempunyai andil dalam menciptakan trend fashion di

masing – masing negaranya, di setiap negara biasanya memiliki trend tersendiri

dan persepsi yang berbeda dalam berekspresi tentang fashion, sehingga fashion

yang tercipta hampir tidak ada batasnnya di era ini.

Dunia fashion di jepang dapat dikatakan berkembang sangat pesat dari

berbagai sisi, baik dari desainer yang sangat professional di bidangnya, tingkat

perekonomian yang stabil, sampai sektol ritel yang berkembang karena trend

Universitas Sumatera Utara


fashion. Perkembangan fashion, model busana, pakaian dan gaya kostum dapat

dilihat dari maraknya berbagai jenis trend fashion terbaru. Ini menunjukkan

betapa masyarakat telah menyadari kebutuhan fashion yang melebihi sekedar

berpakaian, tetapi juga gaya dan trend. Karena pakaian adalah salah satu alat

dalam berkomunikasi ( Umberto Eco, 196 : 105 )

Menurut Desmond Morris (1977 :23) Pakaian juga menampilkan peran

sebagai pajangan budaya yang didalamnya membawa suatu pesan dan gaya hidup

suatu masyarakat atau komunitas tertentu atau dengan kata lain pakaian

merupakan ekspresi identitas diri. Identitas mengacu kepada jati diri dan ciri – ciri

yang melekat pada perseorangan yangmelekat pada dirinya sejak lahir. Identitas

diri dapat dibentuk dan dilihat melalui interaksi antar individu dari beragam

lingkungan yang ada dan trend fashion yang digunakannya.

Di negara Jepang sendiri, karena masyarakatnya dikenal sebagai

masyarakat yang individualis dan malu untuk merepotkan orang lain. Masyarakat

Jepang juga dikenal sangat sulit untuk beradaptasi dengan cepat. Hal ini berakibat

pada komunikasi terhadap sesamanya menjadi jarang dilakukan. Terdapat

beberapa faktor yang menjadi penyebab terjadinya hal demikian, seperti terlalu

sibuk bekerja atau terlalu banyak waktu untuk belajar, tidak ingin melakukan

banyak aktivitas untuk diri sendiri (quality time). Masyarakat Jepang yang sedikit

berkomunikasi akan berakhir untuk memilih sesuatu yang dapat menyenangkan

dirinya dalam menghilangkan stress yang diakibatkan dari berbagai kepenatan dan

masalah dari rutinitas serta tekanan dari berbagai hal yang setiap hari dijalani.

Remaja punya banyak cara mencari perhatian. Beberapa diantaranya

adalah ‘tampil beda’ dan memulai trend fashion aneh yang mengundang

Universitas Sumatera Utara


kontroversi. Orangtua dan guru menilai dengan trend fashion yang aneh ini

dianggap melenceng karena mengadopsi budaya kebarat – baratan.

Zentai yang merupakan mode yang diadopsi dari budaya barat yang

kemudian menjadi bagian dari kebudayaan dan trend fashion di Jepang. Zentai

pada awalnya adalah jenis dari pakaian celana ketat dan busana ketat aerobik yang

terbuat dari bahan lycra atau spandex yang kemudian berkembang dan menjadi

trend fashion pada tahun 1990-an. Fashion yang notabene dianggap sebagai

penandaan dari identitas diri juga terdapat pada zentai. Hal ini menjadi suatu

fenomena di kalangan masyarakat, khususnya remaja di Jepang. Rentetan

fenomena yang terjadi dapat dipicu oleh beberapa faktor seperti hubungan di

dalam keluarga yang tidak baik, memiliki stres dari berbagai aspek seperti sekolah

dan lingkungan, kurangnya memiliki komunikasi terhadap orang lain, kurangnya

kepercayaan diri dalam kehidupannya sebagai remaja, memiliki perasaan

ditinggalkan oleh masyarakat dan menyebabkan hilangnya identitas diri dan

imajinasi yang berlebihan terhadap suatu objek yang dilakukan.

Adapun Fenomena Fashion Zentai sebagai busana yang serba membentuk

tubuh dan remaja yang memakainya sangat percaya diri dianggap tidak lazim dan

menjadi sebuah kontroversi yang menyebabkan penyimpangan dalam berbusana.

Penyimpangan yang terjad adalah remaja menggunakan zentai sebagai alat dalam

melakukan hubungan seksual atau dengan kata lain sebagai alat pemuas seks. Hal

ini karena zentai banyak digunakan sebagai suatu busana yang menampilkan

seksualitas dari pemakainya. Zentai dewasa ini menjadi suatu fenomena yang

menarik karena zentai dianggap sebagai kulit kedua. Para remaja biasanya

cenderung sebagai orang yang pendiam didalam kehidupan yng sebenarnya tapi

Universitas Sumatera Utara


menjadi orang yang ceria dalam kehidupan zentai nya. Selain itu, para remaja

yang biasanya tidak memiliki teman dapat menemukan teman baru dalam

kehidupannya menggunakan zentai. Dewasa ini zentai digunakan dalam berbagai

hal untuk menghilangkan stress. Contohnya adalah remaja – remaja yang

memakai zentai sebagai pelampiasan stress di sekolah dan lingkungannya tinggal.

Mengekspresikan diri dalam berbagai hal melalui zentai adalah pilihan terbaik

bagi remaja karena orang – orang tidak dapat melihat identitas orang yang

menggunakan zentai. Hal ini menjadi suatu fenomena yang tampak di Jepang.

Adapun beberapa fator penyebab remaja di Jepang mengikuti trend mode

termasuk Zentai, yaitu sebagai berikut :

1. adanya pengaruh globalisasi.

2. Adanya pengaruh dari budaya asing dan budaya barat.

3. Perkembangan teknologi yang pesat.

4. Pergaulan bebas.

5. Kurangnya disiplin pada remaja dari kualitas pendidikan di

Sekolah.

6. Dan berbagai faktor lainnya.

Para remaja yang menggunakan zentai pada umumnya akan merasa lebih

bisa bergaul dengan remaja lain yang menggunakan zentai tetapi tidak dengan

temannya didalam masyarakat, karena mereka menganggap mempunyai masalah

dan solusi yang serupa. Seperti tidak percaya diri dan beberapa diantaranya adalah

korban deskiminasi dari berbagai faktor dan lingkungan. Hal ini berpengaruh

kepada kehidupan remaja di masyarakat yang dianggap tidak dapat beradaptasi

dengan teman dan masyarakat lain di lingkungannya. Hal ini berawal dan didasari

Universitas Sumatera Utara


oleh trend dan Fashion. Adapun beberapa dampak umum dari trend fashion

adalah :

1. Demoralisasi ( hilangnya moral – moral dari budaya ketimuran).

2. Pergaulan bebas yang cenderung negatif.

3. Hilangnya norma kesopanan pada remaja

4. Menurunnya daya pikir remaja yang kreatif dan inovatif dan lebih

cenderung memiliki sifat yang konsumtif.

Akan tetapi bagi remaja yang memilih menggunakan zentai, hal ini tidak

menjadi suatu masalah dikemudian hari karena mereka menganggap akan

memiliki kehidupan yang lebih indah dan terasa nyaman ketika hanya

menggunakan zentai daripada menjadi masyarakat jepang biasa dilingkungannya.

Hal ini lah yang menjadi alasan utama bagi peminat zentai dalam terjadinya

fenomena fashion Zentai di Jepang.

Remaja yang memiliki obsesi besar pada Zentai cenderung akan memiliki

hal yang dianggap oleh masyarakat biasa sebagai hal yang membuang – buang

waktu dan melakukan perilaku yang berhubungan pada bentuk tubuh dan berbagai

macam hal lainnya dianggap sebagai sesuatu yang sangat berlebihan. Tetapi bagi

para remaja ini, mereka menganggap bukanlah suatu masalah yang harus

dipikirkan. Dengan kata lain, mereka merasa bebas melakukan segala kegiatan

terhadap tubuh mereka dan kegiatan lainnya dengan menggunakan zentai secara

sukarela tanpa adanya paksaan dari berbagai pihak dan menganggap hal ini

sebagai sesuatu yang wajar, bahkan dapat dikatakan sebagai inovasi dalam

membuat sesuatu kegiatan dalam mencapai kepuasan individu.

Universitas Sumatera Utara


Di sisi lain, banyak masyarakat Jepang juga menganggap kegiatan yang

dilakukan oleh pengguna zentai adalah hal yang dapat dianggap wajar dan masih

bersifat manusiawi karena memakai zentai bukan lah suatu kesalahan didalam

masyarakat. Remaja maupun masyarakat umum Jepang yang menggunakan zentai

pada umumnya memakai zentai ketika bertemu dengan teman – temannya yang

lain ataupun pergi ke taman untuk sekedar berjalan – jalan, nongkrong bersama di

cafe, pergi ke pusat perbelanjaan untuk hangout, dan lain sebagainya.

Dewasa ini, eksistensi zentai terhadap remaja sudah sangat meluas di

Jepang bahkan di berbagai belahan dunia. Trend Fashion Zentai ini perlahan –

lahan menjadi suatu bagian dari kebudayaan masyarakat di Jepang. Hal ini

terbukti dari semakin banyak dan berkembangnya jenis Zentai yang dimodifikasi

sedemikian rupa sehingga menarik perhatian masyarakat Jepang sebagai penikmat

‘Mode Fashion’. Masyarakat Jepang yang menggunakan zentai dewasa ini dapat

ditemukan dalam berbagai jenis festival – festival di Jepang, bahkan tidak

ketinggalan pada beberapa negara yang notabene menjadi pengikut trend fashion

di dunia.

3.2 Dampak Sosial Fashion Zentai Terhadap Remaja

Timbul tenggelamnya suatu tren tentunya membawa dampak – dampak

postif maupun negatif seperti psikologis terhadap kaum remaja, khususnya remaja

yang memiliki kecenderungan untuk mengikuti tren fashion. Kebanyakan dari

dampak – dampak tersebut cenderung bersifat negatif dan dapat merusak mental

kaum remaja yang sedang dalam masa pertumbuhan fisik maupun pertumbuhan

Universitas Sumatera Utara


psikologis. Salah satu dampak buruk yang dapat menimpa kaum remaja apabila

terpaku pada perputaran trend adalah mereka akan menjadi manusia yang

konsumtif dan materialistis, karena banyak tren pada masa sekarang mengacu

pada hal – hal yang berbau kepopuleran dan tentu harganya mahal. Karena itu

kaum remaja menjadi lebih fanatik akan semua trend yang sedang populer,

apalagi untuk harganya yang cenderung diatas rata –rata.

Perilaku remaja sangat rentan terhadap pengaruh lingkungan, di satu pihak

remaja mempunyai keinginan kuat untuk mengadakan interaksi sosial dalam

upaya mendapatkan kepercayaan dari lingkungan, di lain pihak ia mulai

memikirkan kehidupan secara mandiri, terlepas dari pengawasan orangtua dan

sekolah. Salah satu kesulitan remaja dalam perkembangannya adalah

menyesuaikan diri dengan lawan jenis dalam berhubungan dan juga

menyesuaikan diri dengan orang dewasa diluar lingkungan keluarga dan sekolah.

Untuk mencapai tujuan dalam sosialisasi dewasa, remaja harus membuat banyak

penyesuaian baru. Ia harus mempertimbangkan pengaruh kelompok sebaya,

perubahan dalam perilaku sosial, membentuk kelompok sosial baru dan nilai –

nilai baru memilih teman.

3.2.1 Dampak Sosial Zentai dalam keluarga

Keluarga merupakan tokoh yang ditiru oleh anak, maka seharusnya

orang tua memiliki kepribadian yang baik menyangkut sikap, kebiasaan, perilaku,

dan tata cara hidupnya. Keharmonisan keluarga juga akan memberikan rasa aman

bagi para anggotanya untuk berkembang secara wajar dalam menerima

pengalaman – pengalaman sosial bagi kehidupan bersama di dalam bermasyarakat.

Universitas Sumatera Utara


Didalam keluarga Orangtua mempengaruhi kehidupan anak terutama dalam

penyesuaian dirinya. Secara prinsip, orangtua sangat penting peranannya dalam

membantu anak untuk mencari identitas diri dan mengembangkannya untuk

berusaha mengenal diri sendiri, ingin mengetahui bagaimana oranglain

menilainya, dan mencoba menyesuaikan diri dengan harapan oranglain.

Proses sosialisasi dalam keluarga sangat berpengaruh, seperti sikap orang

tua yang otoriter, mau menang sendiri, selalu mengatur, dan tidak mendengarkan

pendapat anak sama halnya dengan sikap orang tua yang berambisi dan selalu

menuntut anaknya yang akan berakibat anak menjadi penakut, tidak percaya diri,

cenderung frustasi, takut gagal,dan tidak berharga.

Menurut Purba dalam skripsinya (2007:25), rapuhnya hubungan

komunikasi di dalam keluarga akibat orang tua yang bekerja, menyebabkan

kurangnya perhatian terhadap kehidupan anak, sehingga para remaja yang mulai

mencari identitas diri melalui interaksi sosial di luar rumah, bersenang-senang

dengan masa remaja mereka dengan mencari pengalaman baru dan bekerja.

Namun dengan minimnya ketrampilan dan pendidikan yang dimiliki oleh remaja

Zentais, mereka akhirnya melakukan Enjokōsai untuk bersenang – senang yang

dapat dengan mudah menghasilkan banyak uang tanpa perlu mengorbankan waktu,

pikiran dan tenaga.

Ketika orang tua menyediakan dukungan emosional dan kebebasan bagi

anak untuk menjelajahi lingkungannya, maka anak akan berkembang dengan

memiliki pemahaman yang sehat mengenai siapa dirinya. Hal ini juga terjadi pada

remaja dalam pencarian identitas yang sedang dilakukannya. Pembentukan

identitas remaja akan berkembang dengan semakin baik ketika remaja memiliki

Universitas Sumatera Utara


keluarga yang memberikan “rasa aman” dimana anak diijinkan untuk dapat

melihat ke dunia luar yang lebih luas. Kedekatan anak dengan orang tua,

memberikan kebebasan kepada anak untuk menyampaikan setiap pendapat yang

ingin diberikan, dukungan dan kehangatan dari orang tua, serta adanya

komunikasi yang terbuka antara orang tua dan remaja akan mempengaruhi

pembentukan identitas diri remaja.

3.2.2 Dampak Sosial Zentai pada Diri Sendiri

Kehidupan masyarakat Jepang yang dipenuhi rutinitas pekerjaan dan

pendidikan yang terus menerus tentunya dapat memberikan dampak negatif

maupun positif dalam psikologis terhadap masing – masing individu. Dengan

memakai Zentai sebagai salah satu cara bagi para remaja Jepang dalam membuat

diri merasa nyaman dan memiliki perasaan semangat serta bahagia terhadap

dirinya sendiri.

Jika seorang remaja di Jepang baik pria maupun wanita yang malu

memperlihatkan jati diri yang sebenarnya dan merasa bahwa jati diri “zentai” nya

membuat dia lebih populer dan lebih diterima oleh teman – temannya, pada

akhirnya remaja itu sendiri akan berusaha keras dalam menutupi kepribadian

maupun penampilan fisik yang sebenarnya dengan memakai pakaian yang

tertutup (zentai). Remaja – remaja ini tidak yakin bahwa dia akan memiliki teman

sebanyak yang dia miliki sekarang, jika ia hanya berpenampilan seperti remaja

Jepang biasa – biasa saja pada umumnya. Dalam hal ini termasuk masalah remaja

yang kesulitan dalam memiliki teman baru bagi dirinya. Rasa malu terhadap

wajah dan jati diri yang sebenarnya dianggap biasa saja itu tentu saja diakibatkan

oleh lingkungan sekitarnya yang dapat dipicu oleh teman – temannya, orangtua,

Universitas Sumatera Utara


sekolah, teman seperkumpulan dan lain sebagainya. Dapat dikatakan bahwa orang

– orang disekitarnya pernah, bahkan seringkali mengkritik dan mencela dari segi

penampilan, wajah maupun perilaku yang tidak benar adanya maupun yang

sebenarnya sebelum dia menggunakan zentai sebagai pelarian yang membuatnya

memiliki penampilan bahkan kepribadian yang berbeda dari dirinya sendiri. Hal

ini membuat banyak remaja di Jepang mengalami kesepian dalam suatu ikatan

maupun hubungan sosial.

Kesepian adalah perasaan kurang memiliki hubungan sosial yang

diakibatkan oleh ketidakpuasan dengan hubungan sosial yang ada ( Brehm dan

Kassin, 1993 : 155 ). Kesepian juga berarti suatu keadaan mental dan emosional

yang terutama dicirikan oleh adanya perasaan – perasaan terasing dan kurangnya

hubungan yang bermakna dengan oranglain ( Bruno, 2000 : 155 ).

Ada dua jenis kesepian menurut Robert Weiss dalam Brehm dan Kassin

( 1993 : 155 ) yaitu: 1.) Isolasi sosial; keadaan dimana seseorang yang

menginginkan hubungan sosial tetapi tidak memiliki jaringan teman – teman

ataupun kerabat. 2.) Emosional Isolation; keadaan dimana seseorang

menginginkan suatu hubungan yang mendalam (intens), tetapi tidak memiliki

hubungan dengan sedikit orang atau dengan satu orang secara mendalam dan

dekat. Kesepian pada umumnya dikaitkan pada keadaan psikologis suatu individu,

karena dapat membedakan antara faktor pembawaan yang membuat orang rentan

atau mudah mengalami kesepian, misalnya malu, kurang memiliki ketrampilan

sosial, isolasi sosial, individualisme yang memicu awal kemunculan dari kesepian.

Kesepian juga berkolerasi dengan kecemasan sosial dan depresi. Misalnya seperti

pada perceraian di dalam keluarga, pindah ke sekolah baru, stress yang dipicu

Universitas Sumatera Utara


karena belajar, maupun stress karen faktor – faktor lain. Kesepian tidak sukarela

terjadi karena pilihan individu remaja itu sendiri, melainkan karena terpaksa.

Dibandingkan dengan orang yang tidak mengalami kesepian, orang – orang yang

mengalami lebih memiliki pendapat yang selalu negatif terhadap orang lain. Hal

ini dapat dilihat juga pada remaja yang menggunakan zentai. Mereka cenderung

berpikir menurut apa yang mereka pikirkan adalah benar. Remaja di Jepang

terkadang mendapatkan dirinya terpisah dari orang lain padahal mereka ingin

menjalin suatu hubungan yang baik dengan teman maupun masyarakat yang

berada di lingkungan sekitarnya. Jika keadaan ini berlangsung secara terus

menerus maka dapat menyebabkan timbulnya kesepian (Bruno, 2000 : 156 ).

Kesepian dapat merujuk seseorang dalam mencari identitas dirinya melalui

berbagai macam cara, salah satunya fashion. Menghubungkan identitas diri

menggunakan fashion merupakan hal yang umum dilakukan oleh banyak orang.

Dilihat dari Fashion System dapat mengkonstruksikan nilai – nilai budaya yang

dianut melalui cara berpakaian. Fashion adalah sebuah tanda dari cara berpakaian

untuk menunjukkan siapa diri kita dan nilai budaya apa yang sedang kita anut.

Alison Bancroft (2012:15) mengatakan bahwa fashion berkaitan dengan

tubuh dan pikiran, yang dapat juga dikatakan sebagai proses identifikasi dari suatu

keinginan dan bahasa seseorang. Hal ini dapat diartikan bahwa seseorang dapat

diketahui identitasnya berdasarkan cara berpakaian fashion yang digunakannya

atau dikenal dapat disimpulkan dengan apa yang kau pakai adalah cerminan

dirimu sendiri. Akan tetapi hal ini membuat para remaja Jepang merasa sering

memiliki rasa tidak puas dalam dirinya.

Universitas Sumatera Utara


Kaum remaja yang diliputi oleh rasa ketidakpuasan terhadap segala hal

yang datar dan biasa saja dapat menciptakan berbagai macam trend fashion yang

unik untuk menunjukkan emosi dan minat mereka yang sebenarnya secara

jasmani dalam bentuk pakaian atau kostum seperti zentai dan kigurumi yang

sesuai dengan pernyataan Tuniel dalam Anastasia (2007 : 43 - 44) mengenai

psikologis perilaku remaja :

“ Remaja tidak lagi menerima hasil pemikiran yang kaku, sederhana, dan

absolut yang diberikan pada mereka selama ini tanpa bantahan. Secara kritis,

remaja akan lebih banyak melakukan pengamatan keluar dan membandingkannya

dengan hal – hal yang selama ini diajarkan dan ditanamkan kepadanya. Baginya

dunia menjadi lebih luas dan seringkali membingungkan. Terutama jika dia

terbiasa di didik dalam suatu lingkungan tertentu saja selama masa kanak – kanak.”

Jepang memiliki masyarakat yang dikenal selalu mengikuti trend terkini,

sehingga hal ini menjadikan setiap tren fashion yang muncul selalu dikenakan.

Hal ini berlaku juga terhadap fashion zentai. Setiap zentai yang dijual biasanya

memiliki daya tarik tersendiri yang membuat bingung para remaja untuk memilih

agar terlihat menarik. Setiap zentai memiliki harga yang berbeda – beda, semakin

bagus kualitas yang diikuti dengan motif menarik maka semakin mahal pula

harganya. Hal inilah yang membuat remaja di Jepang juga terkenal akan

keborosannya dalam mengikuti tren fashion.

3.2.3 Dampak Sosial Zentai dalam Lingkungan Masyarakat

Di tengah kehidupan masyarakat di Jepang, para masyarakatnya tidak

pernah terlepas dari tekanan dan stress yang telah menumpuk. Berbagai persoalan

Universitas Sumatera Utara


menjadi pemicu dalam terjadinya stress. Di Jepang tradisi sangat diagungkan

dibandingkan dengan yang sebenarnya diinginkan oleh perseorangan.

Sekolah dan komunitas sebagai wadah di dalam masyarakat dapat

menawarkan kesempatan yang luas dan beragam dalam hal pencarian yang

dilakukan oleh remaja juga mendukung perkembangan identitas. Sekolah dapat

membantu remaja dalam penyediaan kelas yang memiliki tingkat pemikiran yang

tinggi, kegiatan ekstrakulikuler yang membuat remaja memiliki tanggung jawab

dalam peran yang diambilnya. Sedangkan komunitas dapat membantunya untuk

lebih meningkatkan suatu minat dari remaja itu sendiri.

Dalam suatu komunitas mereka menganggap bahwa keberadaannya

maupun keterikatannya dengan suatu kelompok akan membuat dia lebih percaya

diri dan berharap agar orang-orang di sekitarnya memandang dia sebagai

seseorang yang pandai bergaul dan memiliki banyak teman. Jalan pikiran yang

seperti ini disebabkan karena dia ingin dianggap dewasa dan tidak ingin lagi

terlalu didikte maupun diatur oleh keluarganya. Sebagai remaja yang mudah

tergoda oleh banyak pengaruh negatif di sekitarnya, terutama budaya kepopuleran

dan trend.

Timbul tenggelamnya suatu trend tentunya membawa dampak-dampak

psikologis terhadap kaum remaja, khususnya remaja putri yang memiliki

kecenderungan untuk mengikuti trend mode. Perubahan trend mode hanya bisa

terjadi jika informasi dibagikan, semakin banyak informasi, semakin dramatis

dampak fashion terhadap perilaku manusia. Kebanyakan dari dampak-dampak

Universitas Sumatera Utara


tersebut cenderung bersifat negatif dan dapat merusak mental kaum remaja yang

sedang dalam masa pertumbuhan baik fisik maupun pertumbuhan psikologis.

Salah satu dampak buruk yang dapat menimpa kaum remaja jika mereka

terlalu terpaku pada perputaran trend adalah mereka akan menjadi manusia yang

konsumtif dan materialistis, karena banyak trend masa kini yang mengacu pada

hal-hal yang berbau kepopuleran dan berharga mahal. Oleh karena itu, kaum

remaja menjadi lebih fanatik akan semua trend yang populer, apalagi yang

harganya cenderung di atas rata-rata agar tetap mempelihatkan penampilan

mereka kepada orang lain.

Jika penampilan mereka mengundang kontroversi dan kritik pedas dari

orang-orang awam di sekitar mereka, mereka malah merasa semakin percaya diri

karena mereka menganggap kritik dan komentar tersebut sebagai bentuk bahwa

ada yang memperhatikan mereka, jadi mereka secara tidak langsung telah berhasil

mewujudkan keinginan untuk menarik perhatian orang lain. Sesungguhnya

keberanian kaum remaja dalam bereksperimen dan mencoba hal-hal baru

merupakan hal yang positif dan patut dikembangkan, selama hal itu tidak merusak

moral dan hidup mereka.

Interaksi dengan teman sebaya merupakan hal yang sangat penting di usia

remaja yang dapat menolong remaja dalam memberikan gambaran mengenai

pilihan-pilihan yang ada dan nilai-nilai yang dapat dimiliki oleh remaja yang akan

membentuk identitas diri remaja tersebut (Berk, 2007: 25). Interaksi dengan

teman sebaya dapat mempengaruhi pandangan remaja mengenai hubungan

dengan orang lain, seperti, apa nilai yang diyakini ketika bersahabat dengan orang

Universitas Sumatera Utara


lain dan ketika akan memilih pasangan hidup nantinya. Selain itu, teman sebaya

juga dapat mempengaruhi remaja dalam hal pencarian informasi mengenai karir

dan juga mempengaruhi keputusan remaja dalam memilih karir.

Menurut Papalia dalam Purba (2007:25), interaksi dengan teman sebaya

merupakan sumber dari adanya rasa kasih sayang, simpati dan saling memahami

bagi remaja. Melalui interaksi dengan teman sebaya remaja dapat mempelajari

hal-hal yang berkaitan dengan moral, yaitu pengetahuan mengenai apa yang benar

dan salah serta mempelajari nilai-nilai yang berkaitan dengan politik dan agama,

seperti adanya keinginan untuk memperhatikan kesejahteraan dalam kehidupan

masyarakat, serta memilih keyakinan yang tepat bagi dirinya.

Dalam proses pembentukan identitas diri dan identifikasi diri, lingkungan

merupakan faktor yang memiliki pengaruh besar. Fashion menyuarakan

berlakunya ideologi dalam masyarakat, dan para remaja melihat tuntutan identitas

individual di dalam kelompok adalah lebih penting dan lebih berarti dibanding

identitas kelompok itu sendiri yang dulunya menjadi kunci konsep dalam

kebudayaan Jepang. Para remaja terus mencari identitas dan komunitas dimana

mereka merasa diterima. Dengan bersandar pada fashion, para remaja kemudian

membentuk sub kebudayaan oleh remaja di Jepang yang disebut zentai. Image ini

pertama kalinya mulai muncul di Jepang pada tahun 1990-an bersamaan dengan

fashion aerobik yang sedang trend di Jepang sebagai inovasi baru dalam mode

yang mulai diikuti oleh banyak remaja bahkan dewasa pada tahun 1998.

Meskipun demikian, mereka sebenarnya tidak menyangkal bahwa mereka

memodifikasi fashion aerobik menjadi zentai, oleh karena itulah mereka

Universitas Sumatera Utara


mengenakan fashion zentai dan membiarkan orang-orang berpikir apapun, hanya

saja mereka tidak ingin dipanggil atau disebut sebagai orang yang aneh dan gila

secara langsung. Dapat dikatakan bahwa zentai fashion tersebut adalah seksi, yang

kemudian media menciptakan image pada remaja dengan zentai fashion sebagai

objek seks.

Meskipun dewasa ini zentai yang digunakan oleh orang dewasa lebih

banyak dijadikan sebagai objek seks, dengan imajinasi zentai sebagai toy seks,

tetapi tidak sedikit juga remaja yang menjadikan zentai sebagai suatu objek luar

biasa yang dapat menghilangkan berbagai stres dan persoalan hidup yang

sedemikian sulit bagi para remaja.

Universitas Sumatera Utara


BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 KESIMPULAN

1. Fashion merupakan salah satu ciri khas dari suatu kebudayaan bangsa

termasuk di Jepang. Berbagai fashion di Jepang selalu dianggap tidak

biasa, seperti hal nya dengan cosplay ( costume play ), lolita, dan zentai.

2. Zentai merupakan istilah dalam bahasa jepang untuk sebutan pakaian yang

menutupi tubuh dengan menampakkan setiap bentuk lekuk tubuh ketika

dipakai. Tujuan dari Trend Fashion zentai ini adalah untuk mencari

identitas diri maupun sebagai pengembangan dari ide – ide dalam

mengembangkan inovasi berbusana di bidang fashion dan lifestyle ( gaya

hidup ).

3. Zentai secara umum dibagi menjadi dua bagian , yaitu zentai fullbody suit

dan zentai tidak fullbody suit. Zentai full bodysuit terdiri dari zentai

fulllbodysuit (original ) dan zentai yang dipakai untuk cosplay tokusatsu

dan kigurumi. Sedangkan Zentai tidak fullbodysuit terdiri dari zentai

bodystocking, zentai leotards dan unitards, dan zentai catsuit.

4. Kehidupan remaja di Jepang yang menggunakan zentai tidak luput dari

berbagai persoalan remaja seperti hilangnya identitas diri dari kehidupan

sehari – hari nya, tetapi dapat menjadi dirinya sendiri ketika bersama –

sama dan memakai zentai.

Universitas Sumatera Utara


5. Para remaja zentai di Jepang memiliki berbagai aktivitas ketika memakai

zentai seperti jalan – jalan ditaman, berkostum playing pada acara matsuri

di Jepang, photografi, mengadakan zentai walk, mengadakan kompetisi

maupun acara zentai dance dan juga sekedar hangout di beberapa cafe –

cafe tertentu.

6. Ada beberapa faktor yang mendorong penyebab remaja di Jepang

mengikuti trend mode termasuk Zentai, yaitu (1). Adanya pengaruh

globalisasi. (2). Adanya pengaruh dari budaya asing dan budaya barat. (3).

Perkembangan teknologi yang pesat. (4). Pergaulan bebas. (5). Kualitas

pendidikan dan kurangnya disiplin pada remaja.

7. Zentai memiliki berbagai dampak yang terjadi dalam kehidupan remaja di

jepang. Para remaja karena kurang memiliki komunikasi yang baik di

dalam keluarga dan renggangnya hubungan antara orang tua dan anak

dapat memicu terjadinya remaja yang kurang kasih sayang dan merasa

kesepian yang berdampak melakukan penyimpangan sosial. Berbagai

persoalan dan tekanan yang mengakibatkan stress dapat diatasi oleh

remaja di jepang dalam mencari identitas diri dan mengembangkan inovasi

dalam selera fashion dan gaya hidup yang menyenangkan dengan

memakai zentai. Adapun beberapa dampak negatif lainnya adalah remaja

akan diperbudak oleh trend fashion yang menjadikan mereka membeli

lebih banyak busana dari yang sewajarnya. Kemudian remaja akan terus

menerus memamerkan tubuhnya yang menggunakan zentai dengan

membentuk tubuh yang pada akhirnya memicu fashion sebagai alat

pemuas seks. Selain itu, remaja akan mengbaikan keadaan orang – orang

Universitas Sumatera Utara


dan lingkungan di sekiarnya. Akibat dari timbulnya perbedaan pendapat

dalam keluarga antara anak dan orang tua membuat hubungan di dalam

keluarga menjadi renggang. Karena mahalnya zentai dapat memicu pada

pemborosan keuangan dan menjadikan remaja memiliki sifat konsumtif.

4.2 SARAN

Dalam skripsi yang membahas tentang tren fashion zentai, penulis menulis

beberapa saran, yaitu :

1. penulis berharap kepada para pembaca melalui skripsi ini dapat mengerti

kehidupan remaja dan zentai yang sebenarnya di Jepang, dan mengetahui

eksistensi serta dampak yang terjadi tanpa harus berlaku berlebihan dan

mengikuti hal – hal yang baik saja.

2. Penulis berharap kepada para pembaca untuk melihat sisi positif dari

zentai yang dilakukan remaja sebagai bagian dari fase pemberontakan

dalam dirinya untuk mencari identitas diri dan terlepas dari berbagai

tekanan stress berbagai hal yang terjadi mengingat sulitnya menjadi

pelajar sekaligus remaja di Jepang.

3. Penulis berharap kepada remaja yang menggunakan zentai baik di Jepang

maupun di seluruh dunia lebih menggunakan zentai untuk hal – hal yang

baik dan berguna tanpa menjadikan zentai sebagai alat pemuas seksual.

4. Penulis berharap kedepannya skripsi ini dapat membantu mahasiswa

maupun pembaca yang ingin mengetahui dan membahas zentai di Jepang.

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR PUSTAKA

Anindya, Dwinta. 2015. Fenomena Fangirl Terhadap Boyband Di Jepang

Dewasa Ini. Skripsi Sarjana. Medan

Bancroft,Alison. 2012. Fashion and Psychoanalysis : Styling the Self .

U.K : I.B. Tauris

Barnard,Malcolmn. 2007. Fashion Sebagai Komunikasi. Yogyakarta : Jalasutra

Baudrillard, Jean. P. 2009. Masyarakat Konsumsi. Yogyakarta : Kreasi Wacana

Chaney,David. 2008. Lifestyle. Yogyakarta : Jalasutra

Erikson, Erick, H. 1989. Identitas dan Siklus Hidup Manusia; Bunga Rampai 1.

Penerjemah: Agus Cremers. Jakarta: PT. Gramedia

Eundeok,Anna, dan Hyejeong Kim. 2011. Fashion Trend Analysis and


Forecasting. NewYork: Berg

Hudaniah,TriDayaKisni. 2003. Psikologi Sosial. Malang : UMM Press

Haryanto,Sindung.2016. Spektrum Teori Sosial : Dari Klasik Hingga Postmodern.

Jogjakarta : Ar-Ruzz Media

Ihromi, T.O. 2000. Pokok – pokok Antropologi Budaya.

Jakarta : Yayasan Obor Indonesia

Kuswarno, Engkus. 2009. Fenomenologi (fenomena pengemis kota bandung).

Bandung: Widya Padjadjaran

Lynch, Annette dan Mitchell D. Strauss.2007. Changing Fashion : A Critical


introduction to trend analysis and meaning. Newyork : Berg

Universitas Sumatera Utara


Mazari, Rauf. 2015. Fenomena Gyaru Dalam Kehidupan Remaja Di Jepang.

Skripsi Sarjana. Medan

Nazir,Moh.1998. Metode Penelitian. Jakarta : Ghalia Indonesia

Piliang, Yasraf Amir. 2003. Hipersemiotika, Tafsir Cultural Studies Atas Matinya
Makna. Bandung : Jalasutra

Situmorang, Hamzon. 2009. Ilmu Kejepangan I (Edisis Revisi).

Medan: USU Press

Soekanto,Soerjono.2004. Sosiologi Keluarga : Tentang Ikhwal Keluarga, Remaja


dan Anak. Jakarta : PT. Rineka Cipta

Sujarwa.2005. Manusia dan Fenomena Budaya. Yogyakarta : Pustaka Pelajar

Widiatmoko,Bayu. 2013. Amazing Cosplay & Costume Ideas .

Jakarta : Penebar Plus

Wirawan,Ida Bagus.2012. Teori – teori Sosial dalam tiga paradigma : fakta sosial,
defenisi sosial, dan perilaku sosial. Jakarta:Kencana Prenada Media
Group

http://m.okezone.com/read/2016/01/15/18/1288598/kostum-zentai-cara-warga-
jepang-hilangkan-stres diakses pada 12 desember 2016

http://lumuttokonuande.blogspot.com/2012/04/zentai.html?m=1 diakses pada 16


desember 2016

http://en.m.wikipedia.org/wiki/Zentai diakses pada 16 desember 2016

http://dosenpendidikan.com/6-pengertian-komunitas-menurut-para-ahli/ diakses
pada 24 Februari 2017

Piliang,Yasraf Amir.2003.Hipersemiotika, Tafsir Cultural Studies Atas

Matinya Makna. Bandung : Jalasutra

Universitas Sumatera Utara


LAMPIRAN

Gambar 1

Zentai Full Body suit

Gambar 2

Zentai Tokusatsu

Gambar 3

Zentai Kigurumi / Animegao

Universitas Sumatera Utara


Gambar 4

Zentai bodystocking

Gambar 5

Zentai unitards dan Leotards

Gambar 6

Zentai Catsuit

Universitas Sumatera Utara


Gambar 7

Kegiatan berjalan – jalan remaja Zentai di kota

Gambar 8

Zentai sebagai Alat Pemuas Seksualitas

Universitas Sumatera Utara


Gambar 8

Photography di berbagai tempat

Gambar 9

Zentai Walk

Gambar 10

Kegiatan zentai di café untuk berdiskusi

Universitas Sumatera Utara


ABSTRAK

FENOMENA TREND FASHION ZENTAI DALAM KEHIDUPAN

REMAJA DI JEPANG DEWASA INI

Pada dasarnya Jepang merupakan negara yang dikenal mudah bagi

seseorang untuk menciptakan suatu hal baru dan orang – orang tertentu yang akan

ikut turut dalam hal tersebut. Negara Jepang yang merupakan negara maju juga

tidak terlepas dari berbagai macam fenomena. Berbagai fenomenologi mencari

pemahaman bagaimana manusia mengkonstruksikan makna dan konsep penting

dalam pemahaman yang dibentuk melalui hubungan dengan orang orang lain.

Skripsi ini berjudul Fenomena Trend Fashion Zentai dalam Kehidupan Remaja Di

Jepang Dewasa Ini. Yang memiliki tujuan untuk mengetahui bagaimana fenomena

Zentai dan dampaknya dalam kehidupan remaja di Jepang. Fashion atau Mode

merupakan suatu gaya dalam berpakaian yang dianggap populer pada waktu

tertentu yang mencerminkan diri yang memakainya. Para remaja di Jepang sangat

menyukai trend mode terbaru dan mengikuti setiap perkembangannya. Trend

fashion dapat menunjukkan suatu identitas dari orang yang menggunakannya. Ada

beberapa faktor yang menyebabkan remaja mengikuti trend fashion. Adanya

pengaruh globalisasi dan pengaruh budaya asing yang menyebabkan pergaulan

bebas pada remaja dan mengikuti trend fashion. Zentai adalah salah satu trend

mode yang diminati di Jepang. Zentai merupakan sebutan untuk busana yang

menutupi tubuh dengan ciri khas menampakkan setiap lekuk bentuk tubuh orang

yang memakainya. Tokyo merupakan tempat bagi para remaja untuk berkumpul

dan melepaskan stress dari berbagai persoalan tekanan hidup setiap harinya.

Fashion sebagai alat melepaskan stress dan berpaling dari kepribadian mereka

Universitas Sumatera Utara


yang disebabkan oleh kesibukan dalam bekerja dan belajar disiplin yang terlalu

menyiksa remaja di Jepang. Zentai secara garis besar dapat dibagi atas dua, yaitu

zentai fullbody suit dan zentai tidak full bodysuit. Zentai full body suit menutupi

seluruh tubuh dari ujung rambut hingga ujung kaki dan disebut sebagai kulit

kedua karena sering dipakai sebagai lapisan pakaian dalam cosplay seperti

cosplay tokusatsu maupun kigurumi. Zentai tidak full bodysuit menutupi bagian

tubuh tidak secara keseluruhan yang sering dipakai sebagai kostum olahraga

seperti pada olahraga senam, renang, ice kating, aerobik, dan berbagai cabang

olahraga lainnya yang menggunakan pakaian ketat. Para remaja yang

menggunakan zentai biasanya memiliki agenda yang sangat di gemari oleh

anggotanya ketika berkumpul dalam komunitasnya, seperti berkumpul di kafe

untuk berdiskusi, berjalan – jalan di taman dan pusat perbelanjaan maupun

melakukan photography di berbagai tempat, dan sebagainya. Zentai memiliki

berbagai dampak yang terjadi dalam kehidupan remaja di jepang. Para remaja

karena kurang memiliki komunikasi yang baik di dalam keluarga dan

renggangnya hubungan antara orang tua dan anak dapat memicu terjadinya remaja

yang kurang kasih sayang dan merasa kesepian yang berdampak melakukan

penyimpangan menggunakan fashion zentai sebagai alat pemuas seksual.

Berbagai persoalan dan tekanan yang mengakibatkan stress dapat diatasi oleh

remaja di jepang dalam mencari identitas diri dan mengembangkan inovasi dalam

selera fashion dan gaya hidup yang menyenangkan dengan memakai zentai.

Universitas Sumatera Utara


げんざい わかものせいかつ ぜんたい ふ ぁ っ し ょ ん け い こ う げ ん しょう

現在での若者生活における全体ファッションの傾向現 象

根本的に日本とは新作を製造する国として知られており、人々はそ

ういうことに参加する。日本国は様々な現象から離れられない先進国であ

る。

様々な現象学がどのように意味を成立する理解と他人との関係を通

して成立された理解の概念の重要さを調べる。本研究のテーマは現在での

若者生活における全体ファッションの傾向現象である。

研究の目的はどのように全体の現象と日本での若者に影響を与える

かを取り調べる。ファッションあるいはモードはある時期に流行する服装

のスタイルとして認識され、使用者の自分自身のことを顧みる。

日本人での若者は最新なトレンドを好み、その進歩にたどる。トレ

ンドファッションは使用者のアイデンティティーが顧みられる。ファッシ

ョンのトレンドをたどるいくつかの因子がある。

グロバール化の影響と多文化のによる影響がトレンドファッション

と若者の付き合いに与える。全体は日本で若者に好まれているトレンドモ

ードの一つである。全体とは人の体の形を示す特別な独特の服装の言い方

である。

Universitas Sumatera Utara


東京は若者にとっての集まり、毎日の様々な生活のプレッシャーか

ら解除するところである。ファッションはストレスを開場し、日本で若者

を責めすぎる躾の学びと彼らの性格から裏向ける道後である。

全体は概念的に 2 つに分けられ、全体フルボディシュッツと全体ノ

ンふるボディシュッツである。全体フルボディシュッツは体が全体的に足

の指先から毛までに隠すとしばしばにコスプレの中の服装に使われる二つ

目の皮として言われており、例えば着ぐるみや特撮のコスプレなどである。

全体ノンフルボディシュッツは体を全体的に隠さなく、スポーツの服装と

してしばしばに使われ、例えば、有酸素運動や、水泳、スケートなどのタ

イトな服装を切るスポーツである。

全体を切る若者たちは公共で集まるときに普通にメンバーに好まれ

る日程があり、例えばカフェで集まり日程をディスカッションをし、公園

で散歩などである。全体は日本での若者の生活に対して様々な影響を与え

る。家族の中でのコミュニケーション不足と失った親子関係は愛不足の子

供によって全体はセックスを満足する道具として使用しながら逸脱をする

となる。様々な問題とストレスを起こすプレッシャーはファッションの味

覚によって自分のアイデンティティーとイノベーションの発展と全体を着

るライフスタイルが日本での若者に対応できると言えるだろう。

Universitas Sumatera Utara

Anda mungkin juga menyukai