Anda di halaman 1dari 73

FENOMENA JIDOUHANBAIKI DI JEPANG

NIHON DE NO JIDOUHANBAIKI NO GENSHOU

SKRIPSI

Skripsi ini Diajukan Kepada Panitia Ujian Fakultas Ilmu Budaya


Universitas Sumatera Utara Medan untuk Melengkapi Salah Satu Syarat
Ujian Sarjana dalam Bidang Ilmu Sastra Jepang

Oleh :

YULIA SUNDARI HARAHAP

120708042

DEPARTEMEN SASTRA JEPANG

FAKULTAS ILMU BUDAYA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2016

Universitas Sumatera Utara


FENOMENA JIDOUHANBAIKI DI JEPANG
NIHON DE NO JIDOUHANBAIKI NO GENSHOU

SKRIPSI

Skripsi ini Diajukan Kepada Panitia Ujian Fakultas Ilmu Budaya


Universitas Sumatera Utara Medan untuk Melengkapi Salah Satu Syarat
Ujian Sarjana dalam Bidang Ilmu Sastra Jepang

Oleh :

YULIA SUNDARI HARAHAP

120708042

Pembimbing I, Pembimbing II,

Drs. Amin Sihombing Drs. Yuddi Adrian Muliadi ,M.A

NIP : 19600403 1991 03 1 001 NIP : 19600827 1991 03 1 001

DEPARTEMEN SASTRA JEPANG


FAKULTAS ILMU BUDAYA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2016

Universitas Sumatera Utara


Disetujui oleh :
Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Sumatera Utara
Medan

Medan, Juni 2016


Departemen Sastra Jepang
Ketua,

Drs. Eman Kusdiyana, M.Hum


NIP : 19600919 1988 03 1 001

Universitas Sumatera Utara


KATA PENGANTAR

Rasa puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa,

karena atas berkat rahmat dan hidayah-Nyalah penyususan skripsi berjudul

“ Fenomena Jidouhanbaiki di Jepang ” dapat terselesaikan dengan tepat waktu.

Penulisan skripsi ini juga ditulis untuk memenuhi persyaratan dalam memperoleh

gelar kesarjanaan Departemen Sastra Jepang, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas

Sumatera Utara.

Dalam kesempatan ini, penulis menyampaikan ucapan terima kasih

kepada semua pihak yang telah memberi bantuan dan dukungan selama

pembuatan skripsi ini, dari awal hingga akhir. Adapun ucapan terima kasih

penulis sampaikan kepada :

1. Bapak Dr. Syahron Lubis, M.A, selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya

Universitas Sumatra Utara.

2. Bapak Drs. Eman Kusdiyana, M.Hum, selaku ketua Departemen Sastra

Jepang Universitas Sumatera Utara.

3. Bapak Drs. Amin Sihombing, selaku Dosen Pmbimbing I, yang telah

memberikan bimbingan dan saran kepada penulis.

4. Bapak Drs. Yuddi Adrian Muliadi, M.A, selaku Dosen Pembimbing II,

yang memberi masukan dan perbaikan pada penulis.

5. Seluruh staff pengajar Departemen Sastra Jepang, yang telah banyak

memberikan penulis masukan dan ilmu yang bermanfaat. Mulai dari tahun

pertama hingga akhirnya dapat menyelesaikan perkuliahan dengan baik.

Semoga semua ilmu yang diberikan bermanfaat bagi banyak orang.

Universitas Sumatera Utara


6. Penulis sampaikan terima kasih kepada seluruh keluarga yang selalu

memberi kasih sayang dan mengajarkan kebaikan kepada penulis serta

dukungan yang tidak henti-hentinya hingga penulis dapat menyelesaikan

penulisan skripsi ini.

7. Kepada Dosen Penguji Ujian Seminar Proposal dan Penguji Ujian Skripsi,

yang telah menyediakan waktu untuk membaca dan menguji skripsi ini.

8. Terimakasih juga penulis sampaikan kepada Joko Santoso, Amd sebagai

administrasi jurusan Sastra Jepang yang selalu mengurus keperluan dan

berkas-berkas penulis.

9. Teman-teman Sastra Jepang mulai dari 2012, seluruh stambuk, senior,

junior, alumni yang telah memberikan pengalaman berharga dan inspirasi

pada masa-masa kuliah di Sastra Jepang. Kenangan yang indah bersama

saat kuliah tidak akan penulis lupakan. Maaf dan terima kasih penulis

ucapkan kepada semua teman-teman, senpai, kouhai.

10. Teman-teman SD, SMP, SMA terima kasih sahabat-sahabat terhebatku.

11. Teman-teman pelatihan BBLKI dan Karomah Bakery yang selalu

memberi semangat dan dukungannya.

12. Serta kepada semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu,

yang telah memberikan bantuan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

Tanpa penulis sadari sangat banyak orang-orang yang ikut berpran

membantu penulis menyelesaikan skripsi ini. Hanya Allah SWT yang

dapat membalas kebaikan kalian semua.

Universitas Sumatera Utara


Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari

kesempurnaan, naik dari isi maupun uraiannya. Oleh karna itu, penulis

mengharapkan masukan kritik dan saran yang membangun. Akhir kata,

semoga skripsi ini nantinya dapat berguna dan bermanfaat bagi penulis,

pembaca, serta peneliti yang ingin meneliti Jidouhanbaiki lebih lanjut,

khususnya mahasiswa/mahasiswi Jurusan Sastra Jepang Universitas

Sumatera Utara.

Medan, Juli 2016


Penulis,

Yulia Sundari Harahap

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................i

DAFTAR ISI........................................................................................................iv

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah..........................................................................1

1.2 Rumusan Masalah....................................................................................5

1.3 Ruang Lingkup Pembahasan..................................................................7

1.4 Tinjauan Pustaka dan Kerangka Teori.................................................7

1.5 Tujuan dan Manfaat Penelitian.............................................................11

1.6 Metode Penelitian....................................................................................12

BAB II TINJAUAN UMUM MENGENAI JIDOUHANBAIKI

2.1 Sejarah Jidouhanbaiki di Jepang..........................................................15

2.2 Jenis-jenis Jidouhanbaiki........................................................................20

2.3 Lokasi Penempatan Jidouhanbaiki........................................................22

2.4 Konsep penjualan Jidouhanbaiki...........................................................23

2.5 Perusahaan – perusahaan Pembuat Jidouhanbaiki di Jepang............24

2.6 Jumlah Jidouhanbaiki di Jepang............................................................27

BAB III FAKTOR PENYEBAB FENOMENA JIDOUHANBAIKI DAN

DAMPAK JIDOUHANBAIKI PADA MASYARAKAT JEPANG

3.1 Faktor Penyebab Fenomena Jidouhanbaiki di Jepang........................31

3.2 Dampak Positif Jidouhanbaiki di Jepang...............................................46

Universitas Sumatera Utara


3.3 Dampak Negatif Jidouhanbaiki di Jepang.............................................48

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan.....................................................................................51

4.2 Saran...............................................................................................55

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................56

ABSTRAK............................................................................................................59

Universitas Sumatera Utara


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Soekanto (2007: 151), merumuskan kebudayaan sebagai semua hasil karya,

rasa dan cipta masyarakat. Karya masyarakat menghasilkan teknologi dan

kebudayaan kebendaan atau kebudayaan jasmaniah (material culture) yang

diperlukan oleh manusia untuk menguasai alam sekitarnya agar kekuatan serta

hasilnya dapat diabdikan untuk keperluan masyarakat.

Lebih lanjut, Menurut Ienaga Saburo dalam Situmorang (2009 : 2-3)

menerangkan kebudayaan dalam arti luas dan arti sempit. Dalam arti luas adalah

seluruh cara hidup manusia (ningen no seikatsu no itonami kata). Ienaga

menjelaskan bahwa kebudayaan ialah keseluruhan hal yang bukan alamiah.

Sedangkan dalam arti sempit kebudayaan adalah terdiri dari ilmu pengetahuan,

sistem kepercayaan dan seni, oleh karena itu Ienaga mengatakan kebudayaan

dalam arti luas ialah segala sesuatu yang bersifat konkret yang diolah manusia

untuk memenuhi kebutuhannya. Sedangkan kebudayaan dalam arti sempit ialah

sama dengan budaya yang berisikan sesuatu yang tidak kentara atau bersifat

semiotik.

Hal ini sejalan dengan Koentjaraningrat (2002: 180) yang mengungkapkan,

Kebudayaan menurut ilmu antropologi adalah keseluruhan sistem gagasan,

tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang

Universitas Sumatera Utara


dijadikan millik diri manusia dengan belajar. Dan membagi kebudayaan atas 7

unsur, yaitu : sistem religi, sistem organisasi kemasyarakatan, sistem pengetahuan,

sistem mata pencaharian hidup, sistem teknologi, sistem peralatan bahasa dan

kesenian. Semua unsur budaya tersebut terwujud dalam bentuk sistem

budaya/adat-istiadat (kompleks budaya, tema budaya, gagasan), sistem sosial

(aktivitas sosial, kompleks sosial, pola sosial, tindakan), dan unsur-unsur

kebudayaan fisik (benda kebudayaan). Dari ketujuh unsur kebudayaan tersebut,

unsur yang paling berkembang dengan pesat adalah sistem teknologi.

Menurut Toynbee (2004 : 35), teknologi merupakan salah satu ciri khusus

kemuliaan manusia bahwa dirinya tidak hidup dengan makanan semata.

Teknologi merupakan cahaya yang menerangi sebagian sisi non material

kehidupan manusia. Teknologi adalah sebuah manifestasi langsung dari bukti

kescerdasan manusia.

Sementara itu, Capra (2004:107) mendefenisikan teknologi sebagai

kumpulan alat, aturan, dan prosedur yang merupakan penerapan pengetahuan

ilmiah terhadap suatu pekerjaan tertentu dalam cara yang memungkinkan

pengulangan.

Teknologi merupakan suatu sarana manusia dalam memenuhi kebutuhan

hidup sekarang dan masa yang akan datang. Teknologi dari dulu hingga sekarang

berkembang sangat pesat. Hal ini dapat dibuktikan dengan banyaknya inovasi-

inovasi terbaru yang telah diciptakan di seluruh dunia . Dari yang sederhana

hingga menjadi trend dunia. Teknologi adalah salah satu penunjang kemajuan

kehidupan manusia, sehingga sekarang teknologi menjadi suatu hal yang utama

dalam memenuhi kebutuhan hidup manusia di dunia. Salah satu negara di dunia

Universitas Sumatera Utara


yang terkenal akan teknologinya adalah Amerika, Kemudian di benua Eropa kita

mengenal Inggris, Prancis, Jerman sebagai negara yang memiliki teknologi tinggi,

sedangkan di benua Asia, Jepang adalah negara yang paling terkenal akan

kemajuan teknologinya.

Perkembangan teknologi Jepang sangat maju seperti yang kita ketahui

menciptakan robot , alat tranportasi tercepat di dunia, alat-alat dan mesin canggih

lainnya. Namun ada beberapa teknologi yang di adopsi dari negara negara luar

kemudian di berikan inovasi-inovasi baru dan membuat hasil teknologi tersebut

mencapai fungsi yang maksimal, seperti: mobil, alat komunikasi, dan vending

machine.

Vending machine adalah mesin yang dapat mengeluarkan barang-barang

seperti makanan ringan, minuman soda, rokok, tiket, produk konsumen, bahkan

emas dan permata untuk pelanggan secara otomatis. Layaknya penjual asli, mesin

ini akan mengeluarkan barang yang kita inginkan setelah kita membayarnya

dengan cara memasukkan sejumlah koin maupun uang kertas. Dalam David

(2014:60) menurut Badan Pengawasan Obat dan Makanan Amerika Serikat

Vending Machine adalah sebuah alat untuk melayani diri sendiri, memasukkan

koin, uang kertas, token, kartu, atau operasional dalam bentuk lainnya, yang

mengeluarkan makanan tanpa perlu memasukan/mengisi alat tersebut pada setiap

kali operasinya. Indonesia saat ini sedang mengembangkan Vending Machine di

kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, Semarang, Medan dan sebagainya.

Tetapi Vending Machine di Indonesia tidak secanggih negara-negara lainnya.

Karena ketika ingin membeli sesuatu dengan Vending Machine di Indonesia kita

harus menggunakan uang pas, disebabkan Vending Machine di Indonesia tidak

Universitas Sumatera Utara


bisa mengembalikan uang. Jika kita memasukkan uang Rp 10.000,- kita hanya

bisa membeli satu jenis minuman. Selebihnya uang akan hangus dan tidak

mengeluarkan kembalian. Vending Machine di Indonesia jenisnya masih terbatas

pada menjual makanan dan minuman saja. Itulah beberapa contoh perbedaan

antara Vending Machine di Indonesia dan di luar negeri seperti Amerika, Inggris

dan Jepang.

Di Jepang Vending machine disebut dengan Jidouhanbaiki (自動販売機)

yang terdiri dari kata 自動 (jidou) berarti otomatis , 販売 (hanbai) artinya penjual ,

dan 機 (ki) adalah mesin . Secara harfiah arti Jidouhanbaiki adalah sebuah

mesin yang dapat melayani pembeli dengan otomatis. Tanpa ada pelayan atau pun

penjaga, mesin tersebut dapat bekerja dengan sendirinya seperti toko atau

swalayan.

Jidouhanbaiki pertama kali diciptakan di Alexandria oleh insinyur

bernama Hero pada abad pertama . Jidouhanbaiki pertama di Jepang terbuat dari

kayu menjual rokok, kemudian berkembang menjual perangko dan kartu pos.

Sekitar delapan puluh tahun yang lalu, ada mesin penjual yang menjual permen

disebut “Glico”. Kemudian pada tahun 1967, koin 100 yen diresmikan untuk

pertama kalinya, dan penjualan Jidouhanbaiki meroket dalam semalam, menjual

berbagai macam barang di mana-mana. Jidouhanbaiki yang disingkat jihanki ini,

selain dapat melayani pembeli layaknya pelayan di toko, juga dapat

mengembalikan uang dengan benar, ini membuat pembeli aman bertransaksi .

Harga produknya pun relatif sama dengan yang dijual di Swalayan atau Supermarket.

Bahkan adakalanya harga minuman yang ada pada Jihanki lebih murah dari harga di

Supermarket, atau Swalayan.

Universitas Sumatera Utara


(http://www.bokunoblog.com/2009/02/about-jidouhanbaikivending-

machine.html)

Kalau saat ini kita pergi ke Jepang, kita akan terpukau melihat setiap sudut

kota dan sepanjang jalan di Jepang tersedia Jidouhanbaiki. Ini menjadi suatu

fenomena yang menarik bagi penulis untuk dibahas. Fenomena menurut Kamus

Besar Bahasa Indonesia (1997) adalah hal-hal yang dinikmati oleh panca indra

dan dapat ditinjau secara ilmiah. Fenomena Jidouhanbaiki di Jepang dapat kita

amati langsung jika kita berada disana. Di dunia hiburan sendiri, seperti anime,

dorama, manga, majalah, dan berita di televisi tidak sedikit yang membahas

tentang Jidouhanbaiki. Dengan adanya penggambaran Jidouhanbaiki di manga,

anime maupun dorama sebagai bukti bahwa Jidouhanbaiki sudah menjadi suatu

hal yang tidak asing lagi di Jepang. Jidouhanbaiki seperti ikon negara Jepang.

Saat ini Jidouhanbaiki di Jepang dapat menjual berbagai macam kebutuhan

manusia dari makanan atau minuman kemasan hingga yang tidak terpikir oleh kita

sebelumnya.

Berdasarkan uraian diatas, penulis merasa tertarik untuk menganalisis

tentang fenomena Jidouhanbaiki lebih lanjut, dikarenakan Jidouhanbaiki bersifat

menyebar dan berkembang dengan pesat, hal ini telah menjadi fenomena di

kalangan masyarakat dunia khususnya di Jepang, kemudian penulis

menuangkannya dalam penulisan skripsi yang berjudul “Fenomena

Jidouhanbaiki di Jepang “

1.2 Perumusan Masalah

Jepang adalah negara dengan jumlah tertinggi vending machine per kapita,

yaitu sekitar satu mesin untuk setiap 23 orang ini karena Jepang memiliki

Universitas Sumatera Utara


kepadatan penduduk yang tinggi. Di Jepang biaya tenaga kerja relatif tinggi, ruang

terbatas, preferensi untuk berbelanja dengan berjalan kaki atau dengan sepeda,

serta tingkat rendah vandalisme atau kejahatan kecil, hal ini membuat negara

Jepang menjadi lingkungan subur bagi para pengusaha, khususnya yang ingin

berbisnis Jidouhanbaiki . ini menjadikan Jidouhanbaiki fenomena baru yang

muncul.

Fenomena Jidouhanbaiki kini semakin berkembang dan menjadi alat yang

sangat bermanfaat dalam membantu memenuhi kebutuhan masyarakat Jepang dari

masyarakat kota hingga pedesaan bahkan saat ini sudah ada Jidouhanbaiki di

daerah gunung Fuji. Banyak faktor yang mempengaruhi semakin berkembangnya

Jidouhanbaiki di jepang .

Berdasarkan uraian di atas dapat dilihat adanya permasalahan, yaitu

Jepang yang menjunjung tinggi adat istiadat dan kebudayaannya, juga sangat

antusias dengan perkembangan teknologi di dunia. Salah satu teknologi dunia

yang berkembang di Jepang adalah Jidouhanbaiki, hal ini menimbulkan rasa

keingintahuan penulis akan latar belakang dan sosial budaya masyarakat yang

menjadi penyebab berkembangnya Jidouhanbaiki di Jepang.

Selain itu, permasalahan lain yang penulis temukan. Karena semakin

banyaknya Jidouhanbaiki di Jepang, dikhawatirkan akan mempersempit tata

ruang kota. Itu merupakan salah satu dampak dari Jidouhanbaiki . Penulis ingin

mengetahui apa-apa saja dampak positif dan dampak negatif lain dari

perkembangan Jidouhanbaiki di Jepang.

Untuk memudahkan arah sasaran yang ingin dikaji, maka dalam bentuk

pertanyaan perumusan masalah penelitian ini adalah sebagai berikut :

Universitas Sumatera Utara


1. Bagaimanakah latar belakang perkembangan Jidouhanbaiki di Jepang ?

2. Bagaimanakah dampak positif dan dampak negatif dari perkembangan

Jidouhanbaiki di Jepang ?

1.3 Ruang Lingkup Pembahasan

Dalam sebuah penelitian diperlukan adanya pembatasan masalah, agar

pembahasan tidak melebar dan bermakna ambigu sehingga menyulitkan pembaca

dalam memahami pokok permasalahan yang akan di bahas, untuk memberikan

kemudahan kepada penulis dalam menganalisa pokok permasalahan, penulis akan

menjelaskan latar belakang sosial budaya masyarakat yang menjadi penyebab

perkembangan Jidouhanbaiki, serta dampak-dampak perkembangan

Jidouhanbaiki di Jepang

Kemudian pada bab II penulis akan membahas mengenai sejarah

Jidouhanbaiki di dunia dan di Jepang, jenis-jenis, lokasi penempatan, perusahaan

pembuat Jidouhanbaiki, serta jumlah penggunaan dan pendapatan Jidouhanbaiki

di Jepang 11 tahun terakhir, tahun 2004 hingga tahun 2015.

1.4 Tinjauan Pustaka dan Kerangka Teori

1. Tinjauan pustaka

Setiap kebudayaan yang tercipta akan melahirkan budaya baru dan

menghasilkan fenomena. Dewasa ini dimana aktivitas, teknologi dan media

semakin canggih juga menimbulkan berbagai macam fenomena dikalangan

masyarakat yang dihasilkan melalui dampak berkembangnya kehidupan

masyarakat.

Universitas Sumatera Utara


Soekanto (2007: 151 ) merumuskan kebudayaan sebagai semua hasil karya,

rasa dan cipta masyarakat. Karya masyarakat menghasilkan teknologi dan

kebudayaan kebendaan atau kebudayaan jasmaniah (material culture) yang

diperlukan oleh manusia untuk menguasai alam sekitarnya agar kekuatan serta

hasilnya dapat diabdikan untuk keperluan masyarakat. Sehingga dapat

disimpulkan bahwa salah satu hasil kebudayaan adalah teknologi .

Menurut Miarso (2007:62) teknologi adalah proses yang meningkatkan

nilai tambah, proses tersebut menggunakan atau menghasilkan suatu produk,

produk yang dihasilkan tidak terpisah dari produk lain yang telah ada, dan karena

itu menjadi bagian integral dari suatu sistem. Salah satu contoh teknologi yang

sangat berkembang adalah Jidouhanbaiki. Berdasarkan etimologi , jidouhanbaiki

自動販売機 terdiri dari kata 自動(jidou) otomatis , 販売 (hanbai) penjual , dan

機 (ki) mesin . Jadi Jidouhanbaiki adalah mesin yang menjual secara otomatis. Di

Jepang Jidouhanbaiki sangat berkembang dengan jumlahnya semakin meningkat

setiap tahun dan semakin beragamnya jenis Jidouhanbaiki di Jepang, menjadikan

Jidouhanbaiki sebagai fenomena yang terjadi di Jepang saat ini.

Fenomena adalah hal-hal yang dapat disaksikan dengan panca indra dan

dapat diterangkan serta dinilai secara ilmiah, gejala, sesuatu yang luar biasa, fakta,

kenyataan. ( http://kbbi.web.id/fenomena )

2. Kerangka Teori

Untuk menganalisa sebuah fenomena , dibutuhkan adanya teori sebagai

mata pisau dalam suatu penelitian.

Universitas Sumatera Utara


“Theory is a set of interelated construct or concept, definition, and

proposition that presents a systematic view of phenomena by specifying

relations among variables with the purpose of explanation and predicting

the phenomena.“

Teori adalah satu set konstruk atau konsep, definisi, dan proposisi

yang saling berhubungan, yang menyajikan suatu pandangan yang

sistematik mengenai suatu fenomena dengan menspesifikkan hubungan

antarvariabel dengan tujuan untuk menjelaskan dan memprediksi

fenomena. (Kerlinger, 2000:11).

“A theory is generalization or series of generalization by which we

attempt to explain some phenomena in a systematic manner.”

Teori adalah generalisasi atau seri generalisasi di mana kita

mencoba menjelaskan suatu fenomena dengan cara yang sistematis

(Wiersma, 1986:17).

Dalam hal ini penulis menggunakan pendekatan fenomenologi, Moleong

(1994:8) mendefenisikan, pendekatan fenomenologi merupakan pendekatan yang

menekankan rasionalitas dan realitas budaya yang ada. Serta berusaha memahami

budaya dari sudut pandang pelaku budaya terkait. Dalam pendekatan

fenomenologi, peneliti berusaha memahami arti peristiwa dan kaitan-kaitannya

terhadap orang-orang di dalam situasi tertentu. Peneliti fenomenologi tidak

berasumsi bahwa peneliti mengetahui arti sesuatu dari orang-orang sebagai

subyek yang sedang diteliti sedemikian rupa sehingga penulis mengerti apa dan

bagaimana suatu pengertian dikembangkan dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini

sejalan dengan pendapat Kuswarno (2009:2), Fenomenologi berusaha mencari

Universitas Sumatera Utara


pemahaman bagaimana manusia mengkonstruksi makna dan konsep penting

dalam kerangka intersubyektivitas (pemahaman kita mengenai dunia dibentuk

oleh hubungan kita dengan orang lain).

Penulis berpendapat bahwa Jidouhanbaiki dapat disaksikan secara jelas

dengan panca indra mata. Dengan adanya Jidouhanbaiki yang menjual berbagai

macam alat dan kebutuhan yang tidak pernah terpikir sebelumnya, merupakan

suatu hal yang luar biasa. Fenomena ini secara rasional dan realitas terjadi karena

adanya faktor budaya dalam masyarakat Jepang. Pada penulisan skripsi ini penulis

memahami fenomena Jidouhanbaiki dari sudut pandang pelaku budaya terkait

yaitu masyarakat Jepang.

Agar dapat menjelaskan perkembangan Jidouhanbaiki di Jepang, penulis

juga menggunakan pendekatan sosiologi dan kebudayaan . Sosiologi adalah ilmu

yang mempelajari tingkah laku manusia sebagai anggota masyarakat tidak sebagai

individu yang terlepas dari kehidupan masyarakat. Fokus bahasan sosiologi adalah

interaksi manusia, yaitu pengaruh timbal balik di antara dua orang atau lebih

dalam perasaan, sikap, dan tindakan. Ruang kajiannya berupa masyarakat,

komunitas, keluarga, perubahan gaya hidup, struktur, mobilitas sosial, gender,

interaksi sosial, perubahan sosial, perlawanan sosial, konflik, integrasi sosial,

norma dan sebagainya (Dwi Narwoko dan Bagong Suryanto, 2004 : 3-4 ). Hal ini

sependapat dengan Abdurahman (1999:11) yang mengungkapkan pendekatan

sosiologi adalah pendekatan yang berisi cakupan golongan sosial yang berperan,

jenis hubungan sosial, peranan dan status sosial dalam masyarakat. Tujuan

penelitian ini adalah memahami arti subyektif dan perilaku sosial. Subyek

maksudnya disini adalah masyarakat Jepang dan kebudayaannya yang

Universitas Sumatera Utara


mempengaruhi fenomena perkembangan Jidouhanbaiki di Jepang. Jadi

pendekatan kebudayaan juga digunakan dalam penelitian ini.

Koentjaraningrat (2002: 180) mendefenisikan kebudayaan berdasarkan

ilmu antropologi adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan hasil karya

manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan millik diri manusia

dengan belajar. Dan membagi kebudayaan atas 7 unsur: sistem religi, sistem

organisasi kemasyarakatan, sistem pengetahuan, sistem mata pencaharian hidup,

sistem teknologi, peralatan bahasa dan kesenian. Semua unsur budaya tersebut

terwujud dalam bentuk sistem budaya/adat-istiadat (kompleks budaya, tema

budaya, gagasan), sistem sosial (aktivitas sosial, kompleks sosial, pola sosial,

tindakan), dan unsur-unsur kebudayaan fisik (benda kebudayaan). Pada penulisan

skripsi ini penulis akan mendeskripsikan beberapa faktor budaya yang

mempengaruhi perkembangan Jidouhanbaiki di Jepang berdasarkan beberapa

sistem kebudayaan di atas.

1.5 Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan pembahasan di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah

sebagai berikut :

1. Untuk mendeskripsikan latar belakang perkembangan Jidouhanbaiki

di Jepang.

2. Untuk mendeskripsikan dampak positif dan dampak negatif adanya

Jidouhanbaiki di Jepang.

2. Manfaat penelitian

Universitas Sumatera Utara


Berdasarkan tujuan penelitian, hasilnya diharapkan memberi manfaat bagi

pihak- pihak tertentu, antara lain :

1. Bagi peneliti sendiri diharapakan dapat menambah wawasan dan

pengetahuan tentang jidouhanbaiki di jepang.

2. Bagi para pembaca, khususnya para pembelajar bahasa Jepang

diharapkan dapat menambah informasi mengenai berbagai macam

fenomena di Jepang dewasa ini termasuk dalam dunia ilmu

pengetahuan dan teknologi di Jepang.

3. Bagi para pembaca yang ingin meneliti jidouhanbaiki lebih jauh.

penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai sumber ide dan

tambahan informasi.

1.6 Metode Penelitian

Dalam mengerjakan penelitian ini, penulis menggunakan metode

penelitian deskriptif, yaitu penelitian yang menggambarkan peristiwa atau gejala

apa adanya. Menurut Saifuddin Azwar (1998:7) tujuan penelitian deskriptif

adalah untuk menggambarkan secara sistematik dan akurat fakta dan karakteristik

mengenai populasi atau mengenai bidang tertentu. Penelitian berusaha

menggambarkan situasi dan kejadian. Data yang dikumpulkan semata-mata

bersifat deskriptif sehingga tidak bermaksud mencari penjelasan, menguji

hipotesis, membuat prediksi, maupun mempelajari implikasi. Penulis

menggunakan metode ini oleh karena penelitian ini membuat gambaran yang

sistematik dan akurat tentang fenomena jidouhanbaiki di jepang dewasa ini.

Mengenai fungsi dan kehidupan serta kebudayaan yang mempengaruhi

Universitas Sumatera Utara


berkembangnya Jidouhanbaiki di Jepang melalui media massa, media elektronik

maupun media cetak seperti majalah dan koran.

Sebenarnya, Penelitian ini memerlukan tinjauan langsung ke lapangan.

Namun dikarenakan akomodasi dan transportasi untuk ke Jepang tidak

memungkinkan bagi penulis. Maka penulis menggunakan metode kepustakaan (

Library Research ). Menurut Nasution (2001:14), metode kepustakaan atau

Library Research adalah mengumpulkan data dan membaca referensi yang

berkaitan dengan topik permasalahan yang dipilih penulis. Kemudian

merangkainya menjadi suatu informasi yang mendukung penulisan skripsi ini.

Studi kepustakaan merupakan aktivitas yang sangat penting dalam kegiatan

penelitian yang dilakukan. Beberapa aspek yang perlu dicari dan diteliti meliputi :

masalah, teori, konsep, kesimpulan serta saran. Data dihimpun dari berbagai

literatur buku yang berhubungan dengan masalah penelitian. Studi kepustakaan

adalah metode yang penting untuk mencari dan menggali lebih dalam studi yang

berhubungan dengan penelitian, misalnya: teori-teori, masalah yang ada, konsep-

konsep serta penarikan kesimpulan dan saran.

Penulis memanfaatkan Perpustakaan Kota, Perpustakaan Daerah ,

Perpustakaan Konsulat Jenderal Jepang di Medan, Perpustakaan Universitas

Sumatera Utara, Perpustakaan Sastra Jepang, serta Perpustakaan Universitas

terdekat lainnya, serta berbagai situs internet yang berhubungan dengan

Jidouhanbaiki sebagai media untuk meneliti masalah tersebut.

Berikut langkah-langkah dalam penelitian, yaitu:

1) memilih masalah,

2) studi pendahuluan,

Universitas Sumatera Utara


3) merumuskan masalah,

4) merumuskan anggapan dasar dan atau hipotesis,

5) memilih pendekatan,

6) menentukan variable dan sumber data,

7) menentukan dan menyusun instrument,

8) mengumpulkan data,

9) analisis data,

10) menarik kesimpulan dan

11) menyusun laporan.

Langkah ke -1 sampai dengan ke -6 merupakan kegiatan pembuatan

rancangan penelitian. Langkah ke-7 sampai dengan ke-10 merupakan pelaksanaan

penelitian dan langkah terakhir sama dengan pembuatan laporan penelitian.

Universitas Sumatera Utara


BAB II

TINJAUAN UMUM TENTANG JIDOUHANBAIKI DI JEPANG

2.1 Sejarah Jidouhanbaiki di Jepang

1. Sejarah Jidouhanbaiki di dunia

Berdasarkan etimologi , Jidouhanbaiki 自動販売機 terdiri dari kata 自動

(jidou) otomatis , 販売 (hanbai) penjual , dan 機 (ki) mesin . Jadi Jidouhanbaiki

adalah mesin yang menjual secara otomatis. Jidouhanbaiki pertama kali

diciptakan di alexandria oleh insinyur bernama Hero pada abad pertama. Ketika

Hero membuat sebuah alat seperti timbangan, dirancang seimbang dengan berat

koin saat itu. Jadi ketika uang koin di jatuhkan ke bagian sisi lain, air akan tumpah

seharga koin yang di jatuhkan. Tidak sampai lebih dari seribu tahun kemudian

penemuan Hero menjadi populer lagi , Jidouhanbaiki modern di perkenalkan

pertama kali di London pada awal tahun 1880-an yang mendistribusikan kartu

pos . Jidouhanbaiki pertama di Amerika Serikat dibuat pada tahun 1888 oleh

Thomas Adams Gum Company, menjual permen karet pada platform kereta.

Selanjutnya dalam David (2014:64) vending machine terus mengalami

perkembangan dari sisi teknologi dari tahun ke tahun. Akan tersaji dalam tabel di

berikut :

Universitas Sumatera Utara


Tahun Peristiwa
215 Sebelum Alat untuk mengeluarkan air digunakan di tempat ibadah
Masehi

1076 Negara Cina memproduksi alat penjual pensil denag sistem koin
1700 Alat penjual tembakau dengan sistem koin di temukan di Inggris
1822 Mesin ekspreso pertama kali dikenalkan di perancis

1888 Perusahaan Thomas @Adams Company memasang mesin


penjual pemen karet di New York

1901 Satori Kato menciptakan “Just-add-hot-water—instant coffe di


Chicago

1926 Vending machine rokok pertama kali dipasarkan

1930 Mesin minuman ringan dalam kemasan dengan pendingin es


dipasarkan
1950 Penjual sandwich pertama dipasarkan

1958 Vending machine milik shake dipasarkan


1960 Vending machine kopi dengan cangkir tunggal dipasarkan

1963 Vending machine dengan sistem pemanas oven dipasarkan

1972 Vending machine makanan ringan dipasarkan

1978 Vending machine air dipasarkan

1983 Vending machine kentang goreng dipasarkan


1985 Vending machine dengan sistem credit/debit card diperkenalkan
1988 Vending machine dengan penggiling kopi diperkenalkan

1991 Vending machine kopi dengan berbagai rasa diperkenalkan di

Universitas Sumatera Utara


pasaran

1993 Vending machine dengan sistem komunikasi nirkabel


diperkenalkan

Sejarah Vending Machine

Sumber: http://www.vendingmachine.org/indekx.php/vending/history-of-

vendingand-coffee-sevice.

2. Sejarah Jidouhanbaiki di Jepang

Restorasi Meiji bisa dikatakan sebagai zaman pencerahan Jepang setelah

menutup diri selama dua abad lebih. Jepang segara membenah diri dan berusaha

mengejar ketinggalan dengan mengubah tatanan kehidupan mulai dari politik,

ekonomi, sosial, pendidikan hingga industri. Jepang mengadopsi tatanan

kehidupan dari negara barat dalam segala bidang, hal ini dikarenakan negara barat

merupakan negara yang lebih maju dibandingkan Jepang pada saat itu. Tatanan

kehidupan tersebut seperti mengirimkan pelajar Jepang untuk menimba ilmu

sesuai dengan bidang masing – masing dan membuka diri terhadap pengaruh yang

datang dari dunia luar dengan mengambil tatanan hidup yang dianggap baik tanpa

mengganti nilai kebudayaan yang ada. Tujuan dari merubah tatanan kehidupan

tersebut adalah dengan mencari ilmu dan menanamkan keyakinan bahwa Jepang

akan dapat “berdiri sama tinggi, duduk sama rendah” dengan kemajuan negara-

negara barat. Sari (2013:34-35)

Universitas Sumatera Utara


Perubahan tatanan industri juga dilakukan dengan memodrenisasi mesin –

mesin dan alat produksi yang dibutuhkan oleh perusahaan . Hal ini terjadi karena

Restorasi Meiji, Jepang mengubah struktur politik, militer,sosial, ekonomi, ilmu

pengetahuan dan teknologi pada masyarakat Jepang. Jepang berpendapat bahwa

negara barat dapat dibangun melalui ilmu pengetahuan dan teknologi. Dan Jepang

tidak segan-segan meniru hampir seluruh struktur kepemimpinan dan cara negara

barat untuk maju.

Saat itu Jepang terkenal sebagai produsen yang memproduksi barang

murah tetapi cepat rusak. Barang-barang tersebut merupakan barang tiruan dari

negara barat. Keahlian Jepang dalam hal tersebut membuat Jepang disebut sebagai

tukang tiru oleh negara-negara barat. Akan tetapi, hal tersebut tidak membuat

Jepang merasa rendah diri dan Jepang terus berkreasi dalam memajukan produksi

pembuatan teknologi canggih. Sari (2013 : 50) dalam hal industri Jepang juga

mengadopsi mesin-mesin, alat transportasi, televisi, radio dari negara barat.

Termasuk di dalamnya Jidouhanbaiki, salah satu alat yang di adopsi dari negara

barat.

Jidouhanbaiki pertama di Jepang adalah Jidouhanbaiki tabako, yang

dibuat pada tahun 1888 pada jaman Meiji di Bakan (sekarang Shimonoseki,

Prefektur Yamaguchi) oleh Tawaraya Koshichi, tukang mebel . Dia menciptakan

mesin dan mengambil paten di atasnya. Mesin penjual otomatis tertua yang ada di

Jepang dibuat oleh Tawaraya Koshichi. Dia membuat " Jidouhanbaiki perangko

dan kartu pos" Sebuah mesin kayu dengan ukiran rumit pada frame, itu disajikan

tidak hanya sebagai Jidouhanbaiki cap dan kartu pos, tetapi juga sebagai kotak

surat. Itu dibuat dengan menerapkan mekanisme boneka angin tradisional Jepang

Universitas Sumatera Utara


(Karakuri boneka), dan cukup canggih untuk memberikan perubahan dan

menampilkan harga. Jidouhanbaiki menjadi populer di Jepang pada akhir 1950-an.

Perintis Jidouhanbaiki adalah "Fountain gaya Juice Dispenser," kotak dipasang

dengan air mancur jus. Ini adalah keberhasilan berkat belum pernah terjadi

sebelumnya kinerja mancur dan harga yang wajar dari hanya 10 yen per cangkir

kertas. Kemudian, sebagai perusahaan yang bergerak dalam bisnis Jidouhanbaiki

dan muncul perusahaan bir memasuki industri Jidouhanbaiki, jumlah

Jidouhanbaiki cepat meningkat dari 240.000 pada tahun 1964. Pada tahun 1967,

koin 100-yen distribusikan untuk pertama kalinya, dan penjualan mesin penjual

otomatis meroket dalam semalam, Menjual berbagai macam barang di mana-mana,

jumlah melebihi 2 juta dan pada tahun 1984 jumlahnya telah mencapai 5 juta.

Jumlah mesin penjual otomatis di Jepang telah meningkat cukup sejak itu hingga

saat ini.

2.2 Jenis-jenis Jidouhanbaiki

a. Jidouhanbaiki menjual makanan

Makanan yang di jual Jidouhanbaiki berbagai macam. Dari

makanan mentah, makanan dalam kemasan hingga makanan cepat saji.

Makanan mentah contohnya : buah-buahan segar seperti pisang, jeruk,

melon, dll. Ini membuat Jidouhanbaiki terasa sangat berguna, ketika

seseorang pekerja ataupun orang yang sibuk dan tidak sempat pergi ke

pasar untuk membeli buah, Jidouhanbaiki menjadi pilihan agar tubuh

tetap sehat dengan kewajiban memenuhi nutrisi tubuh dari buah.

Kemudian sayur-mayur seperti bayam, selada, kentang, wortel, kacang-

kacangan dll , daging mentah, lobster, bahan masakan seperti telur, tepung,

Universitas Sumatera Utara


dll hal ini sangat membantu bagi para ibu rumah tangga yang tinggal di

perkotaan. Untuk mendapatkan bahan baku tersebut lebih praktis dan tidak

membuang waktu yang lama.

Makanan dalam kemasan seperti coklat, permen, snack, roti, dan

makanan ringan lainnya. Jidouhanbaiki jenis ini cocok buat anak-anak dan

orang dewasa yang suka cemilan.

Makanan cepat saji menjual berbagai makanan dan masakan yang

langsung jadi di tempat, seperti pizza, burger, onigiri, kentang goreng, dll.

Untuk mendapat makanan pada Jidouhanbaiki tidak memerlukan waktu

yang lama. Hanya sekitar satu menit, mesin dengan cepat memasak

makanan di dalamnya. Ini menjadi suatu hal yang unik. Dimana isi

daripada mesin merupakan bahan-bahan mentah , sayur dll dan

Jidouhanbaiki dengan mudah dapat memasak sendiri seperti ibu rumah

tangga.

b. Jidouhanbaiki menjual minuman

Minuman yang di jual pada Jidouhanbaiki juga berbagai macam

seperti minuman panas dan dingin, minuman dalam kemasan dan

minuman keras . Pada Jidouhanbaiki penjual minuman tersedia pilihan

untuk panas atau dingin. Ketika kita memilih salah satu dari pilihan

tersebut dengan otomatis minuman yang keluar adalah yang kita pilih.

Jidouhanbaiki menjual minuman panas contohnya, kopi, kopi susu, teh dll.

Jidouhanbaiki menjual minuman dingin contohnya jus, kopi, teh, ice

cream dll. Dan Jidouhanbaiki menjual minuman dalam kemasan

contohnya menjual Coca-cola, fanta, sprite, pocari sweat, air mineral,

Universitas Sumatera Utara


nescafe, greentea, susu kotak, dll. Untuk Jidouhanbaiki menjual minuman

keras contohnya bir, Osake, dan minuman yang memabukkan lainnya.

c. Jidouhanbaiki menjual alat atau benda

Jidouhanbaiki jenis ini sangat beragam. Bisa saja benda yang

dijual di Jidouhanbaiki ini adalah sesuatu yang tidak terpikir oleh kita

sebelumnya. Contohnya menjual pakaian, rokok, emas, permata, tanaman

pot, payung, charger handphone, alat elektronik lainnya, menjual

serangga, jas hujan, alat kecantikan, pakaian dalam dan bra, rokok, bir,

osake, alat kontrasepsi, kondom, koran, sepeda, menjual mainan anak-

anak, menjual majalah dewasa, dan lain sebagainya.

d. Jidouhanbaiki untuk pelayanan atau public service

Jidouhanbaiki jenis ini contohnya seperti money changer,

penyimpanan barang di loker koin, mesin untuk mencharge handphone,

atm , pembelian tiket kereta api, mesin untuk membuat SIM di Jepang,

memberi jasa pembuatan card atau kartu, dll.

2.3 Lokasi penempatan Jidouhanbaiki

a. Indoor

Penempatan Jidouhanbaiki indoor atau di dalam ruangan yaitu

sebagai berikut di dalam stasiun kereta api, bandara, di dalam gedung

kampus, di sekolah, di perusahaan-perusahaan, di kantor, di dalam

asrama, di rumah sakit, di apertemen, di dalam mall, dll.

b. Outdoor

Universitas Sumatera Utara


Penempatan Jidouhanbaiki outdoor atau di luar ruangan yaitu di

pinggir jalan, di depan toko, di dekat lapangan, di jalan-jalan sepi, di

bawah-bawah pohon sekitar tempat wisata seperti di sekitar pohon

sakura, di hutan tempat wisata, di jalur pendakian gunung fuji serta di

atas puncak gunung fuji pun sudah tersedia Jidouhanbaiki, di sekitaran

jembatan, di sekitaran lapangan olahraga, dekat halte, dan lain

sebagainya.

2.4 Konsep Jidouhanbaiki di Jepang

Menurut Parto (https://mbantoelpoenya.wordpress.com/2012/04/ )

Ada 4 konsep unik Jidouhanbaiki di Jepang, yaitu :

a. Memenuhi konsep menjual dimana saja. Jidouhanbaiki bisa diletakkan

dimana saja. Contohnya saja dipinggir jalan, tempat parkir, perempatan

jalan, gang-gang kecil, di depan toko, di dalam terminal, bandara, stasiun

dan masih banyak lagi.

b. Mendekati konsumen, contoh di lereng jalur pendakian gunung Fuji

tersedia Jidouhanbaiki. Hal ini memang terjadi di Jepang, meskipun

konsekuensinya Jidouhanbaiki yang di lereng atau jalur pendakian

gunung fuji memiliki harga makanan dan minuman yang lebih mahal,

sekitar tiga hingga empat kali lipat dari harga normal. Ini adalah upaya

untuk mendekatkan diri pada konsumen, agar mudah diakses pembeli.

c. Konsep cost down dalam penjualan. Contoh kongkritnya saja

Jidouhanbaiki tidak menggunakan pegawai, Jidouhanbaiki dibiarkan saja

ditepi jalan. Karena tidak perlu ditunggu tentu saja biaya pegawai secara

Universitas Sumatera Utara


otomatis hilang. Sistem kelistrikan Jidouhanbaiki juga sangat efektif,

contohnya ketika tidak ada pembeli di depan mesin, maka lampunya

remang-remang atau kelap-kelip saja. Begitu ada yang datang secara

otomatis lampunya menyala dengan terang seakan menyambut dan

mengatakan “wellcome”

d. 24 hours 7 days open. Buka 24 jam, tidak pernah libur dan menjual terus

menerus. Kecuali untuk rokok, bir dan osake karena untuk ketiga produk

ini jam Jidouhanbaiki dibatasi yaitu secara otomatis akan mati dari jam 11

malam sampai jam 5 pagi.

2.5 Perusahaan – perusahaan Pembuat Jidouhanbaiki di Jepang

JVMA (Japan Vending Machine Manufacture Assosiation) adalah

badan resmi dari pemerintah Jepang, yang berdiri pada tanggal 1 Desember

1963. kantor pusatnya berada di Minato, Tokyo. Berdasarkan pasal 3

perusahaan mempunyai tujuan mengembangan peralatan penanganan uang

tunai, seperti mesin penjual dan peralatan keuangan. Berusaha untuk

memajukan, memeriksa langkah-langkah untuk uang palsu, untuk

mempromosikan, dan saat ini telah berkontribusi terhadap pembangunan

ekonomi negara Jepang.

(http://www.jvma.or.jp/)

Menurut catatan JVMA ada beberapa perusahaan yang menjadi produsen

serta perusahaan pendukung Jidouhanbaiki di Jepang , sebagai berikut :

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
2.6 Jumlah Jidouhanbaiki di Jepang

a. Berikut adalah sebuah tabel yang menampilkan catatan jumlah

Jidouhanbaiki di seluruh Jepang, tahun terakhir yaitu tahun 2015.

Sumber :http://www.jvma.or.jp/

Universitas Sumatera Utara


Sumber :http://www.jvma.or.jp/gaiyou/seikaiin.html

b. Jumlah penjualan produk di seluruh Jepang tahun terakhir

Dari diagram diatas tergambar bahwa Jidouhanbaiki menjual

minuman adalah yang terbanyak di Jepang.pada urutan kedua

Jidouhanbaiki tiket , selanjutnya barang-barang kebutuhan harian, posisi

selanjutnya Jidouhanbaiki tabako atau rokok, Jidouhanbaiki layanan

otomatis, dan terakhir adalah Jidouhanbaiki makanan. Jidouhanbaiki yang

di produksi di Jepang berdasarkan permintaan pasar. Di Jepang,

Universitas Sumatera Utara


Jidouhanbaiki minuman yang sangat di butuhkan mengingat ke praktisan

penggunaan, jenis minuman yang dijual pun beragam serta sesuai dengan

musim yang berlangsung.

c. Berikut adalah data statistik dari tahun ke tahun yang dihimpun oleh

JVMA (Japan Vending Machine Manufacture Assosiation), dari tahun

2004 hingga 2015.

Berdasarkan data di atas, jumlah penyebaran Jidouhanbaiki rata-rata lima

juta unit pertahun di Jepang adalah angka yang fenomenal. Jumlah Jidouhanbaiki

terbanyak terjadi pada tahun 2005, dan data tersebut berbanding lurus dengan

pendapatan Jidouhanbaiki di Jepang. Yang sama-sama mengalami peningkatan

pada tahun yang sama. Hingga saat ini jumlah Jidouhanbaiki di Jepang semakin

Universitas Sumatera Utara


menurun. Namun penurunan yang terjadi tidak terlalu signifikan. Jumlah

Jidouhanbaiki di Jepang masih yang tertinggi dari negara maju lainnya.

Dan jumlah penyebaran serta pendapatan Jidouhanbaiki mengalami

penurunan terbanyak pada tahun 2008. Ini disebabkan pada tahun tersebut di

berlakukannya Taspo.

Universitas Sumatera Utara


BAB III

LATAR BELAKANG DAN DAMPAK JIDOUHANBAIKI PADA MASYARAKAT

JEPANG

3.1 Faktor penyebab fenomena Jidouhanbaiki di Jepang

Faktor penyebab terjadinya fenomena Jidouhanbaiki di Jepang tidak

terlepas dari faktor kebudayaan. Faktor menurut Kbbi

(http://kbbi.web.id/faktor) adalah hal (keadaan, peristiwa) yang ikut

menyebabkan (mempengaruhi) terjadinya sesuatu. Dan kebudayaan menurut

Koentjaraningrat (2002 : 180) adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan

dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan

millik diri manusia dengan belajar. Dan membagi kebudayaan atas 7 unsur:

sistem religi, sistem organisasi kemasyarakatan, sistem pengetahuan, sistem

mata pencaharian hidup, sistem teknologi, peralatan bahasa dan kesenian.

Semua unsur budaya tersebut terwujud dalam bentuk sistem budaya/adat-

istiadat (kompleks budaya, tema budaya, gagasan), sistem sosial (aktivitas

sosial, kompleks sosial, pola sosial, tindakan), dan unsur-unsur kebudayaan

fisik (benda kebudayaan). Pada penulisan skripsi ini penulis akan

mendeskripsikan beberapa faktor kebudayaan yang mempengaruhi

perkembangan Jidouhanbaiki di Jepang berdasarkan beberapa sistem

kebudayaan di atas, yaitu sebagai berikut :

1. Faktor budaya malu

Orang Jepang akan merasa sangat malu ketika mereka mencuri.

Kejujuran yang ditanamkan sejak kecil membuat bangsa Jepang dapat

mengendalikan diri , mengendalikan diri untuk kebaikan diri sendiri bukan

Universitas Sumatera Utara


karena orang lain. Dalam diri bangsa Jepang tidak terpikir untuk mencuri

barang dan merusak fasilitas yang ada seperti Jidouhanbaiki. Bangsa

Jepang merasa sudah diberikan keuntungan dari fasilitas tersebut dan

mereka akan merasa tidak memiliki harga diri jika tidak mengindahkan

Jidouhanbaiki. Bahkan bangsa Jepang cenderung merasa memiliki dan

bersama-sama menjaga fasilitas yang ada agar tetap bisa merasakan

manfaatnya. Itu dikarenakan bangsa Jepang tidak mau mengambil sesuatu

yang bukan haknya.

(https://sitichumairoq.wordpress.com/2013/02/12/memulai-kehidupan-di-

jepang)

Hal ini terjadi karena setiap anak yang dilahirkan di Jepang, akan

dibekali pelajaran mental spiritual oleh orang tuanya. Mental spiritual

tersebut merupakan warisan leluhur bangsa Jepang yang disebut dengan

bushidou. Bushidou adalah nilai-nilai para samurai yang merupakan

perpaduan antara Shintoisme dan Zen Budishm. Bushidou merupakan

ajaran-ajaran moral keberanian, ketabahan hati, kemurnian, cinta nama

baik, kesetiaan, tanggung jawab, rasa malu dan kehormatan. Aspek

spiritual yang menjadi aspek penting dalam Bushidou dengan penguasaan

diri melalui pengendalian diri, kekuatan akan timbul sehingga manusia

dapat menaklukan diri sendiri. Sejak dahulu hingga saat ini Bushidou tetap

menjadi kepribadian bangsa Jepang. Konsep pemikiran Bushidou

merupakan konsep moralitas yang ditanamkan bangsa Jepang dan semakin

berkembang sebagai landasan spiritual.

(http://en.wikipedia.org/wiki/Bushidou)

Universitas Sumatera Utara


Dalam Bushidou tidak mengajarkan dosa tetapi lebih

menekankan pada kehormatan dan harga diri. Bushidou mengandung suatu

keharusan bahwa seseorang harus senantiasa memperhatikan : 1.

Kejujuran, 2. Keberanian, 3. Kemurahan Hati, 4. Kesopanan, 5.

Kesungguhan, 6. Kehormatan dan Harga Diri dan 7. Kesetiaan. Dimana

untuk mencapainya perlu ada pengendalian diri. Suryo dalam Azlina

(2013 : 46) . Bushido menjadi ajaran kepercayaan terutama konfusianisme

di Jepang. Bushido merupakan konsep moralitas yang dapat dikatakan

sebagai konsep budaya terhutang yang lahir dari peringatan atas rasa malu,

dengan pemikiran bahwa rasa malu dapat dihilangkan dengan cara

melunasi hutang (Benedict, 1982 : 234-235) dan untuk membayar hutang

pada budaya Jepang bukan dengan materi atau benda semata, bahkan

untuk membayar hutang orang Jepang rela menggantinya dengan nyawa

mereka. Karena rasa malu adalah sesuatu yang sangat sensitif di Jepang.

Rasa malu adalah hal yang menentukan harga diri seseorang.

Contoh kasus di Jepang yang terjadi pada bulan Maret 2014 .

Seorang polisi setelah pulang kerja mampir ke sebuah

supermarket. Di dalam supermarket, ia mengambil tomat, jeruk dan

beberapa bahan pangan lainnya senilai 2.200 yen ( sekitar Rp 200.000,-)

dan memasukannya ke dalam tas. Kemudian, tanpa membayar polisi itu

keluar meninggalkan supermarket dan akhirnya ditangkap oleh satpam.

Kepolisian menerima laporan dari pihak supermarket dan menangkap

rekan kepolisian tersebut. Ketika hal seperti ini terjadi di Jepang, seorang

polisi dengan sesuka hati melakukan kesalahan maka tetap saja kepolisian

Universitas Sumatera Utara


selaku organisasi harus menyatakan permohonan maaf. Di Jepang staf

kepolisian ada di setiap wilayah. Maka dari itu kepala kepolisian wilayah

tersebut menyampaikan permohonan maafnya.

Akhirnya polisi yang melakukan kesalahan tersebut setelah dua

minggu menerima sanksi pemotongan gaji, dan di waktu bersamaan polisi

tersebut mengundurkan diri dari kepolisian. Karena dia merasa telah

melakukan tindakan yang memalukan sebagai seorang polisi, maka

pengunduran diri merupakan hal yang wajar terjadi di Jepang. Mengingat

tingginya rasa malu bangsa Jepang. Mencuri atau mengambil sesuatu yang

bukan hak nya adalah sesuatu yang sangat memalukan bukan hanya pada

masyarakat Jepang, mencuri adalah hal yang memalukan di seluruh dunia.

Namun, cara menanggapinya yang berbeda. Kalau orang Jepang

cenderung akan menghukum dirinya sendiri. Itu karena ajaran Bushidou

yang diajarkan dari kecil oleh para orang tua di Jepang. Budaya malu

merupakan salah satu faktor berkembangnya Jidouhanbaiki di Jepang.

Malu melakukan sesuatu yang tidak jujur seperti mencuri sesuatu dari

Jidouhanbaiki. Maka dari itu Jidouhanbaiki di Jepang aman-aman saja dan

berkembang.

2. Faktor angka kelahiran

Karena semakin menurunnya angka kelahiran atau Shoshika di

Jepang pada tahun 1970-an sampai 1990-an menyebabkan negara Jepang

kekurangan tenaga kerja. Sehingga Jepang banyak menerima pekerja asing

untuk bekerja di Jepang. Hal ini dapat dibuktikan dengan penerimaan

tenaga asing dari tahun 1990-an hingga sekarang oleh pemerintah Jepang.

Universitas Sumatera Utara


Karena untuk Jidouhanbaiki tidak diperlukan tenaga kerja untuk menjaga ,

maka Jidouhanbaiki merupakan lahan usaha yang baik dan efektif saat ini

bagi pengusaha di Jepang. Sebagai salah satu solusi dalam menanggulangi

kekurangan tenaga kerja di Jepang. Mengingat kebutuhan primer maupun

kebutuhan sekunder masyarakat harus terpenuhi.

Shoshika penurunan angka kelahiran pada masyarakat Jepang dapat

dikaitkan dengan bankonka yaitu penundaan usia menikah yang menjadi

salah satu penyebab terjadinya Shoshika di Jepang. Ada sekelompok

masyarakat yang melakukan praktek bankonka dan telah berdampak pada

aspek tertentu, yang saat ini menjadi salah satu faktor perkembangan

Jidouhanbaiki di Jepang. Berikut akan dibahas dan diperdalam kaitannya.

Persentase kelahiran di Jepang telah mengalami penurunan secara

perlahan sejak sekitar tahun 1920. Namun, penurunan yang penting terjadi

setelah terjadinya baby boom (bayi yang dilahirkan meledak dengan

jumlah besar) yang terjadi pada tahun 1947 sampai tahun 1949. Baby

boom terjadi karena banyak prajurit yang kembali dari medan perang, dan

melangsungkan pernikahan yang tertunda karena perang.

Jumlah kelahiran pada tahun itu adalah 2.600.000-2.700.000 orang,

dan angka kelahiran dari 1.000 orang adalah 33-34 persen. Jumlah anak

yang dilahirkan seorang wanita pada masa itu adalah 4,3 sampai 4,5 orang.

Kira-kira 10 tahun kemudian, yaitu setelah pertengahan tahun 1960-an

angka kelahiran menjadi 1.500.000-1.600.000 orang. Dan total angka

kelahiran atau total fertility rate (TFR) adalah 2,0 Katsumi dan rin

Universitas Sumatera Utara


(1995:90). Semakin banyaknya anak dalam suatu keluarga membutuhkan

biaya yang lebih, untuk mengatasi hal tersebut beberapa keluarga

melakukan aborsi maupun KB untuk membatasi kelahiran anaknya. Jadi,

penyebab rendahnya tingkat kelahiran pada masa ini adalah karena,

pertama setelah kalah perang keinginan untuk membatasi kelahiran di

antara penduduk karena alasan ekonomi. Kedua, tahun 1948 pemerintah

menetapkan yuuseihogoho, di mana aborsi menjadi legal dan sah. Ketiga,

tahun 1953 ditetapkannya Keluarga Berencana (KB) oleh Kementrian

Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial. Pada tahun 1970-an tingkat kelahiran

semakin menurun. Pada tahun 1975 TFR adalah 1,91 dan pada tahun 1990

menjadi 1,54. Menurut buku Statistik Gerakan Penduduk yang dikeluarkan

Kementrian Kesejahteraan Sosial, jumlah kelahiran menurun terjadi pada

kelompok masyarakat umur 20-an tahun. Pada tahun 1975 jumlah

kelahiran ibu yang berusia 20-an adalah 1.490.000 orang dan pada tahun

1990 berkurang sebanyak 740.000 orang. Penyebab lain menurunnnya

jumlah anak yang dilahirkan / shoshika ini dikenal dengan bankonka,

dimana terjadi penundaan usia menikah wanita. Kehidupan lajang yang

menyenangkan dibandingkan dengan perasaan tanggung jawab yang

apabila menikah dan merawat anak juga merupakan faktor lain berubahnya

kesadaran kaum muda terhadap pernikahan. Hardiansyah (2012 : 38-39)

3. Faktor pola pikir kaum muda Jepang dewasa ini

menjadi seorang sarariman impian kaum muda di Jepang

menjadikan masyarakat Jepang khususnya kaum muda lebih ingin bekerja

di kantor daripada sekedar menjaga toko atau barang dagangan. Ini adalah

Universitas Sumatera Utara


salah satu penyebab Jidouhanbaiki banyak di Jepang. Jarang ditemukan

kaum muda yang bercita-cita tamat sekolah atau kuliah bekerja menjaga

toko atau swalayan. Maka dari itu Jidouhanbaiki merupakan alternatif lain

sebagai alat pemenuhan kebutuhan sehari-hari masyarakat tanpa harus di

tunggui dan di jaga.

Setiap orangtua di Jepang selalu mengawasi perkembangan

pendidikan anaknya dengan harapan ketika anak mereka berhasil lulus

melalui universitas unggulan,mereka akan memperoleh pekerjaan yang

baik pula. Pola pikir ini menempa kaum muda Jepang menjadi pemuda

dinamis, penuh semangat dan bercita-cita tinggi. Pemikiran dan motivasi

yang baik diberikan orangtua terhadap anaknya juga mencerminkan

keberhasilan orangtua mereka terdahulu. Orangtua mau berusaha keras dan

giat bekerja anak mewarisi sifat dan semangat juang yang sama kepada

anak-anaknya dikemudian hari.

Sebagian besar kaum muda di Jepang menilai sebuah pekerjaan

sebagai penentuan kesuksesan hidup. Mereka memandang kehidupan

sarariman atau kaum pekerja Jepang sebagai impian, dengan pola hidup

sarariman yang eksklusif dan penuh tantangan sering tergambar dalam

serial drama televisi di Jepang. Maka untuk mewujudkan impian tersebut

mereka menghabiskan waktu untuk belajar dan giat belajar agar lulus dari

sekolah atau universitas dengan hasil yang cukup memuaskan yang

nantinya dapat mempermudah mereka dalam mencari pekerjaan. Mioci

(2012 : 22-23)

Universitas Sumatera Utara


4. Faktor teknologi

Sistem teknologi Jepang yang selalu berkembang , membuat negara

Jepang tidak henti-hentinya melakukan inovasi terbaru pada

Jidouhanbaiki. Contohnya, yaitu :

a. Coca-Cola ultra energy saving

Mesin penjual otomatis ini lahir hasil kerjasama dari Coca-Cola

dengan Fuji Electric Retail Systems. Secara tampilan, mesin ini tidak

berbeda dengan mesin penjual otomatis lainnya. Namun yang

menjadikan mesin ini unik adalah minuman-minuman di dalam mesin

ini akan tetap dingin tanpa harus mengambil energi mesin untuk

mendinginkan suhu di dalamnya. Minuman di dalam mesin yang

dinamakan A011 ini akan tetap dingin sampai 16 hari lamanya.

Menurut Slashgear.com

b. Wi-Fi Jidouhanbaiki

Sebuah perusahaan minuman bernama Asahi menciptakan suatu mesin

penjual otomatis yang dilengkapi dengan fasilitas Wi-Fi. Wi-Fi yang

dikeluarkan oleh mesin ini dapat ditangkap perangkat eletronik seperti

handset dengan batas maksimal 50 meter. Akses Wi-Fi tersebut tidak

dipungut biaya, namun setiap orang yang mendapatkan sinyal Wi-Fi

tersebut hanya dapat menggunakan fasilitas ini selama 30 menit saja

dan mesin tersebut akan memutuskan sinyal yang diterima perangkat

lain secara otomatis. Untuk mendapatkan sinyal Wi-Fi kembali,

pengguna handset hanya perlu login kembali seperti awalnya. Mesin

ini telah disebarkan di Tokyo, Sendai, Chubu, Kinki, dan Fukuoka

Universitas Sumatera Utara


sejak awal tahun 2012 lalu. Asahi juga merencanakan untuk

menciptakan kurang lebih 10 ribu mesin sejenis lagi untuk disebarkan

di seluruh pelosok Jepang.

c. Jidouhanbaiki Touch Screen

Mungkin kebanyakan mesin penjual otomatis di Jepang masih harus

menggunakan tombol untuk mengoperasikannya. Namun, ternyata

terdapat mesin lain yang menggunakan layanan layar sentuh untuk

mengoperasikan atau membeli suatu barang. Mesin penjual otomatis

ini dilengkapi dengan layar yang lebar dan LCD touch panel di bagian

tengahnya. Mesin ini memiliki tinggi 1 meter dengan lebar layar 57 cm.

LCD touch panelnya berukuran 46 inci.

(http://www.merdeka.com/teknologi/3-mesin-penjual-otomatis-

canggih-di-jepang.html)

d. Barcode dan alamat pada Jidouhanbaiki

Jidouhanbaiki di Jepang setiap unitnya memiliki alamat. Ini bertujuan

untuk mempermudah masyarakat untuk mengetahui letak atau posisi

saat itu. Misalnya saat terjadi gempa, kebakaran, atau keadaan darurat

serta bencana lainnya. Ketika menghubungi petugas bisa dengan

mudah tahu dimana posisi terjadinya bencana. Mesin penjual dapat

ditemukan di jalan-jalan manapun. Listrik selalu dipasok ke mereka,

dan mesin penjual baru-baru broadband atau teknologi komunikasi

nirkabel telah memungkinkan akan dilengkapi dengan koneksi Internet

Universitas Sumatera Utara


yang cepat. Semakin banyak mesin penjual juga memiliki layar LCD,

dan mereka sudah mulai memainkan peran baru di berbagai

kesempatan. Salah satu peran tersebut dapat dilihat ketika bencana

terjadi. Sebagai contoh, beberapa mesin penjual otomatis memiliki

fungsi yang disebut "berjualan bebas," yang menawarkan minuman

gratis dalam keadaan darurat seperti bencana alam. Ini "bebas

berjualan" benar-benar bekerja dengan baik pada bulan Oktober 2004,

ketika Gempa bumi mengguncang daerah Niigata Chuetsu. Mesin-

mesin memberikan kontribusi untuk menawarkan minuman gratis

untuk para korban. Banyak mesin penjual memiliki stiker untuk

menunjukkan alamat dari lokasi diinstal. Hal ini sangat penting untuk

menyadari alamat ketika membuat panggilan mendesak. Ada juga

mesin penjual otomatis yang dilengkapi dengan AED (Automated

External Defibrillator). Lain menggabungkan layar LCD yang akan

memberi Anda informasi penting, termasuk di mana dan bagaimana

untuk sampai ke daerah evakuasi. Layar LCD diharapkan untuk

melayani sebagai papan kota buletin, menawarkan informasi orang

yang berkaitan dengan hal-hal seperti keterlambatan bus, festival lokal,

besar penjualan di mal, dan sebagainya. pada tahun 2004, Osaka

memulai proyek percontohan menggunakan robot untuk mengawasi

anak-anak dalam perjalanan mereka antara sekolah dan rumah, dan

warga di jalan, untuk keselamatan mereka. Selain kamera keamanan

dipasang di mesin penjual untuk mengawasi siswa, jidouhanbaiki

dapat berkomunikasi dengan radio dengan tag IC anak-anak untuk

Universitas Sumatera Utara


mendapatkan informasi lokasi mereka, menemukan angka yang

mencurigakan, dan menelepon polisi jika diperlukan. Osaka telah

bekerja untuk menempatkan sistem dalam praktek ini. Namun, ada

beberapa tantangan, termasuk masalah privasi karena gambar yang

diambil oleh kamera keamanan, dan masalah keuangan menyangkut

pendanaan dari skema.

http://www.att-japan.net/en/culture/guide/EC000090

e. Bentuk standart Jidouhanbaiki di Jepang saat ini

Bentuk Jidouhanbaiki sengaja dirancang dengan tujuan memudahkan

pembeli seperti pembeli dibawah umur dan orang dengan kursi roda,

posisi tombol dan tempat keluarnya barang tidak terlalu tinggi.

Kemudian tempat piringan untuk memasukkan koin , dibuat lebih ke

dalam. Agar pembeli yang memiliki tangan cacad atau buru-buru ,

mudah untuk memasukkan koin. Jidouhanbaiki juga dibuat dengan

aman, standart umum Jidouhanbaiki tahan gempa. Harus

menggunakan bracket dan besi tip di setiap kakinya.

f. Sistem penghemat energi pada Jidouhanbaiki

Dalam pengurangan sejumlah besar konsumsi daya, dilakukan

beberapa kebijakan seperti zona pendinginan , otomatis redaman berkedip

pencahayaan, penerapan bahan isolasi vakum, pompa panas

pengembangan teknologi seperti ini telah diperkenalkan.

Universitas Sumatera Utara


1. Zona pendinginan

Daripada mendinginkan seluruh produk seperti kulkas, jadi hanya

mendinginkan sebagian yang berada di depan, itu adalah fungsi untuk

mengurangi konsumsi daya dengan mendinginkan satu-satunya produk

yang akan segera menjual. Ini adalah sudah banyak bagian sistem yang di

pasang pada komputer mikro ke dalam mesin penjual otomatis, untuk

membedakan dari data sebelumny. Baru-baru ini, fitur ini telah dipasangdi

sebagian besar Jidouhanbaiki minuman kaleng dan botol.

2. Otomatis peredupan cahaya

Mesin penjual, otomatis pencahayaan kita menghidupkan atau mematikan

(lampu neon). Mereka dipasang di luar ruangan dikendalikan oleh sensor

untuk merasakan kecerahan lingkungan.Selain itu, lampu neon sendiri juga

redup oleh inverter, konsumsi daya yang akan digunakan telah ditekan.

Dalam beberapa tahun terakhir juga mulai diadopsi LED jumlah konsumsi

daya yang lebih kecil.

3. Pompa panas

Menggunakan kembali panas yang berasal dari perangkat pendingin

kulkas, dan menghangatkan produk panas. Metode ini mengurangi

konsumsi daya ini.

4. Adopsi bahan isolasi vakum

Universitas Sumatera Utara


Dalam hemat energi dari mesin penjual otomatis, itu akan menunjukkan

untuk meningkatkan efisiensi energi tidak luput sebanyak mungkin

dinginnya dan kehangatan di dalam lemari es. Untuk alasan ini, di mesin

minuman vending baru-baru ini telah datang untuk menghangatkan hemat

vakum isolasi bahan wol kaca dan ditutup dengan film logam vakum-

dikemas sebagai bahan isolasi panas digunakan.

Dalam 20 tahun terakhir upaya di atas sudah memotong

penggunaan energi sebanyak 70% . Mesin penjual aman dapat digunakan

setiap saat 24 jam, oleh karena itu mulai upaya untuk cepat hemat energi

langkah-langkah di Jepang Vending Machine Manufacturers Association,

jumlah rencana pengurangan konsumsi daya mulai 1991-2012, kita

mengurangi konsumsi daya tahunan per satu kaleng dan mesin botol

minuman vending lebih dari 70% . Juga telah dikurangi untuk melanjutkan

saat ini.

a. Rencana pengurangan orde pertama (1991 - 1996) pengurangan

konsumsi daya per satu kaleng dan mesin penjual botol minuman 20%

b. Rencana pengurangan kedua (1996-2001)Semua dari jumlah konsumsi

daya per satu minuman mesin penjual otomatis dikurangi dengan 15%

c. (2000-2005) lebih dari 33,9% konsumsi daya nilai target pengurangan per

unit kaleng dan mesin penjual botol minuman yang telah ditentukan dalam

peralatan tertentu dari Energi Hukum Konservasi 37,3% mencapai

pengurangan (rata-rata industri).

Universitas Sumatera Utara


d. (2005-2012) kaleng dan minuman botol yang telah ditetapkan untuk

instrumen tertentu dari UU Konservasi Energi, minuman wadah kertas,

gelas jenis mesin minuman vending, berdasarkan konsumsi daya dari

mesin pengiriman tahun 2005, rata-rata industri pada tahun fiskal 2012,

seperti yang ditunjukkan pada tabel berikut itu wajib untuk pengurangan,

yang sudah kami capai hingga saat ini.

(http://jvma.or.jp/enviromental/index.html)

5. Faktor Bahasa dan komunikasi masyarakat Jepang

Dengan adanya Jidouhanbaiki semakin berguna bagi masyarakat

Jepang dan wisatawan asing, mengingat budaya masyarakat Jepang yang

malas berbicara dan budaya komunikasi yang kurang baik serta kesulitan

pengucapan Bahasa Inggris masyarakat Jepang.

Shindo (2015:121) orang Jepang adalah pembicara yang kurang

baik. Dilihat dari karakternya masyarakat Jepang adalah masyarakat yang

tidak terlalu banyak bicara. Sejak dahulu di Jepang, orang yang terlalu

banyak berbicara dilihat sebagai orang yang sembrono, tidak ada

kesungguhan dan kejujuran. Dalam hal ini , apabila dibandingkan dengan

orang Jepang , orang Indonesia adalah masyarakat yang aktif dan senang

berbicara. Contohnya, di Jepang ketika sedang berada di dalam kereta atau

bis, atau sedang menunggu seorang, orang-orang biasanya akan diam

sambil membaca buku, majalah, atau koran. Di Jepang, hal seperti

menyapa orang yang tidak dikenal, bukan hanya karena dirasa tidak perlu.

Tetapi , juga karena tidak adanya konsep tentang menikmati perbincangan

Universitas Sumatera Utara


dengan orang yang tidak dikenal. Mengajak berbicara orang yang tidak

dikenal adalah tidak sopan bagi masyarakat Jepang. Shindo (2015:125)

salah satu alasan masyarakat Jepang tidak menyapa orang yang tidak

dikenal adalah kemungkinan adanya situasi ketika mereka tidak

mengetahui siapa orang yang akan di sapa tersebut, maka akan sulit untuk

mengetahui cara berbicara dan penggunaan kata-kata yang tepat. Cara

berbicara dalam bahasa Jepang akan berubah-ubah sesuai dengan siapa

kita berbicara, orang yang lebih senior, lebih tua, atau orang yang lebih

muda. Terhadap orang yang lebih senior, lebih tua dan terhadap atasan,

harus menggunakan bahasa hornat (keigo). Bagi orang asing yang

mempelajari bahasa Jepang, penggunaan bahasa hormat ini akan terasa

sulit. Akan tetapi, untuk menghargai orang yang lebih senior dan

keberadaan bahasa hormat dan sopan ini untuk menunjukkan rasa hormat

tersebut, maka bagi masyarakat Jepang penggunaan bahasa hormat ini

adalah sangat penting.

6. Faktor Kesenian

Seni masyarakat Jepang yang tinggi dan memadukannnya dengan

teknologi. Yaitu terlihat dari bentuk mesin di berbagai tempat populer di

Jepang. Yang paling terkenal bentuk kaleng yaitu saham oden (rebus

Jepang) dan kaleng mie ramen di Akihabara, Tokyo. Mereka telah menjadi

terkenal sebagai keunikan Akihabara karena mereka muncul di media pada

akhir 1990-an. Hal lain yang menarik terlihat di "mesin penjual minuman

dengan sandiwara komedi pendek," yang telah dipasang terutama di

daerah-daerah lain di sepanjang tol. Masukkan koin, pilih kopi dan mesin

Universitas Sumatera Utara


akan menggiling biji, minuman kopi, dan tuangkan ke dalam gelas kertas.

Selama waktu menunggu, yang bisa berlangsung hingga satu menit,

sandiwara komedi singkat bermain di layar LCD untuk hiburan Anda.

http://www.att-japan.net/en/culture/guide/EC000090

3.2 Dampak Positif Jidouhanbaiki di Jepang

1. Dampak Positif pada Masyarakat atau pengguna

Dampak Positif adanya Jidouhanbaiki di Jepang adalah

memudahkan masyarakat maupun turis asing dalam hal memenuhi

kebutuhan baik kebutuhan primer maupun sekunder. Semua tersedia di

Jidouhanbaiki dan dengan mudah di peroleh tanpa harus mengantri atau

jauh-jauh pergi ke supermarket. Penggunaan Jidouhanbaiki sungguh

praktis. Kemudian ketika masyarakat atau kalangan tertentu ingin membeli

barang-barang yang butuh privacy seperti kondom, alat kontrasepsi,

pakaian dalam, obat kuat dan lain sebagainya tidak perlu malu membeli

melalui Jidouhanbaiki karena yang tahu hanya pembeli dan mesin. Tanpa

diketahui orang ketiga seperti kasir ketika membeli di supermarket.

Karena Jidouhanbaiki menjual semua barang-barang yang orang malu

untuk membelinya di toko.

(www.japan-talk.com/jt/new/vending-machines-in-Japan)

2. Dampak Positif pada Pemerintah Jepang

Saat ini pemerintah Jepang sedang di rundung masalah jumlah

penduduk yang semakin menipis dari tahun ke tahun. Dimana semakin

Universitas Sumatera Utara


banyak penduduk usia tua yang berbanding terbalik dengan angka

kelahiran di Jepang. Menyebabkan tenaga kerja produktif pun semakin

rendah. Sehingga pemerintah Jepang membuat berbagai kebijakan untuk

mengatasi masalah tersebut. Salah satunya dengan mencari pekerja asing

dari berbagai negara salah satunya indonesia, sejak tahun 1990 Jepang

menerima tenaga asing dari Indonesia dan negara lainnya untuk di

pekerjakan di bidang industri maupun perkantoran. Kemudian dengan

menciptakan robot-robot yang bisa menggantikan pekerjaan manusia,

seperti robot maid atau pelayan, robot untuk membantu rumah tangga,

robot pembuat minuman atau makanan, dan robot penjual seperti

Jidouhanbaiki. Dengan masalah tersebut Jidouhanbaiki hadir sebagai

robot penjual yang memberi banyak keuntungan dan manfaat bagi

pemerintah Jepang. Selain dapat mengatasi rendahnya angka tenaga kerja

produktif di Jepang. Manfaat lain pada pemerintah Jepang adalah menjadi

pemasukan dari biaya pajak perusahaan atau per mesin. Kemudian karena

Jepang di kenal dengan negara yang bahasa inggrisnya tidak begitu baik.

Jidouhanbaiki membuat para wisatawan asing nyaman untuk bertransaksi

dalam memenuhi kebutuhan selama di Jepang. Hal ketidak lancaran

bahasa inggris orang Jepang tersebut tidak menjadi masalah lagi bagi para

wisatawan untuk berkunjung ke Jepang karena adanya Jidouhanbaiki.

Sebagai sarana yang cukup praktis untuk memenuhi kebutuhan primer

maupun sekunder seelama berada di Jepang.

Universitas Sumatera Utara


3. Dampak Positif pada Pemilik Jidouhanbaiki

Pada pengusaha yang memiliki Jidouhanbaiki banyak mendapat

keuntungan, yaitu dari segi tenaga kerja dan waktu. Sang pemilik tidak perlu

membayar karyawan dan tidak perlu repot masalah waktu untuk menjaga

Jidouhanbaiki . Karena Jidouhanbaiki dapat bekerja sendiri tanpa di tunggui

dan Jidouhanbaiki di Jepang aman, jarang terjadi kecurangan atau kerugian

pada Jidouhanbaik disebabkan Jepang termasuk dalam negara yang rendah

kriminalitas. Masalah biaya listrik dan energi pada Jidouhanbaiki juga sangat

hemat dan efektif.

3.3 Dampak Negatif Jidouhanbaiki di Jepang

1. Dampak Negatif Pada Masyarakat atau pengguna

Karena bebasnya pembelian dengan Jidouhanbaiki di Jepang.

Membuat mesin tersebut dapat di gunakan semua kalangan tanpa

batasan umur. Mengingat produk yang di jual pada Jidouhanbaiki, ada

beberapa produk untuk orang dewasa seperti minuman keras, rokok, dan

alat untuk melakukan hubungan seksual. Di khawatirkan anak-anak di

bawah umur menyalah gunakan kepraktisan Jidouhanbaiki tersebut.

Namun pemerintah dan pemilik tidak tinggal diam dengan hal tersebut.

Masalah tersebut dapat di tanggulangi dengan adanya Taspo (Tabako

Pasupoto) adalah sebuah kartu pintar orang Jepang menyebutnya. Taspo

dibuat pertama kali pada tahun 2008. Taspo di peroleh ketika kita sudah

berusia 20 tahun.

Universitas Sumatera Utara


2. Dampak Negatif Pada Pemerintah Jepang

Pembuatan dan peletakan Jidouhanbaiki secara berlebihan

seperti di depan supermarket dan Jidouhanbaiki yang di letakkan

berderet dari 6 hingga 10 lebih mesin di khawatirkan dapat

mempersempit tata ruang kota. Tetapi hal tersebut tidak menjadi suatu

masalah yang terlalu besar mengingat manfaat dari Jidouhanbaiki

tersebut lebih banyak dan penting , karena dengan Jidouhanbaiki juga

menjadi lebih baik, setidaknya Jidouhanbaiki satu buah lebih memakan

sedikit tempat daripada sebuah supermarket atau swalayan. Kemudian

semakin banyak nya Jidouhanbaiki dimana-mana membuat kebutuhan

energi listrik yang tinggi. Dan dikatakan Jidouhanbaiki sebagai

pemborosan energi listrik. Namun para pemilik dan pembuat tidak

tinggal diam masalah tersebut. Saat ini sudah ada Coca-Cola ultra-

energy-saving.Mesin penjual otomatis ini lahir hasil kerjasama dari

Coca-Cola dengan Fuji Electric Retail Systems. Secara tampilan, mesin

ini tidak berbeda dengan mesin penjual otomatis lainnya. Namun yang

menjadikan mesin ini unik adalah minuman-minuman di dalam mesin

ini akan tetap dingin tanpa harus mengambil energi mesin untuk

mendinginkan suhu di dalamnya. Minuman di dalam mesin yang

dinamakan A011 ini akan tetap dingin sampai 16 hari lamanya.

(Slashgear.com)

Universitas Sumatera Utara


3. Dampak Negatif Pada Pemilik Jidouhanbaiki

Ada sebuah contoh kasus yang bersumber dari profesor hamzon

situmorang pada sebuah pertemuan di dalam kelas mata kuliah pranata

masyarakat Jepang. Ketika beliau kuliah di Jepang, pada saat musim

dingin atau kita sebut musim salju. System mesin pada Jidouhanbaiki

terkadang eror karena suhu yang terlalu dingin saat itu. Sehingga ada

teman asrama beliau yang berkewarganegaraan asing memanfaatkan

error nya system pada Jidouhanbaiki. Yaitu ketika tombol

Jidouhanbaiki di tekan berkali-kali, maka minuman yang akan keluar

lebih dari satu. Padahal uang yang dimasukkan tidak sesuai. Seperti

itulah kira-kira contoh satu kasus penyalahgunaan Jidouhanbaiki oleh

orang asing yang tinggal di Jepang. Ini bisa menyebabkan kerugian pada

pemilik Jidouhanbaiki.

Dampak negatif lainnya adalah pada Jidouhanbaiki yang

menjual makanan siap saji, misalnya burger, pisang, sayur, pizza dll.

Bahan-bahan pembuat pada burger/pizza tersebut adalah sayuran dan

daging yang tidak tahan lama. Ketika Jidouhanbaiki tersebut tidak

habis, maka bahan baku pembuat nya akan busuk dan layu ,

menyebabkan sang pemilik rugi karena sayuran terbuang sia-sia.

Kemudian , apabila ada Jidouhanbaiki yang di letakkan di

daerah-daerah pinggiran kota, di lereng gunung fuji. Akan sedikit

merepotkan dalam hal mengisi barang-barangnya.

Universitas Sumatera Utara


BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

1. Berdasarkan etimologi , jidouhanbaiki 自動販売機 terdiri dari kata 自動

(jidou) otomatis , 販売 (hanbai) penjual , dan 機 (ki) mesin . Jadi

Jidouhanbaiki adalah mesin yang menjual secara otomatis.

2. Sebelum Perang Dunia II yaitu sekitar tahun 1930-an Jepang terkenal

sebagai produsen yang memproduksi barang murah tetapi cepat rusak.

Barang-barang tersebut merupakan barang tiruan dari negara barat.

Keahlian Jepang dalam hal tersebut membuat Jepang disebut sebagai

tukang tiru oleh negara-negara barat. Akan tetapi, hal tersebut tidak

membuat Jepang merasa rendah diri dan Jepang terus berkreasi dalam

memajukan produksi pembuatan teknologi canggih seperti Jidouhanbaiki

saat ini.

3. Jenis-jenis jidouhanbaiki ada 4 yaitu : Jidouhanbaiki menjual minuman,

Jidouhanbaiki menjual makanan, Jidouhanbaiki menjual alat atau benda

dan Jidouhanbaiki untuk pelayanan atau jasa. Dari jenis-jenis

Jidouhanbaiki tersebut , ada beberapayang cukup unik menurut saya

yaitu, Jidouhanbaiki menjual alat kontrasepsi, Jidouhanbaiki menjual

payung, Jidouhanbaiki menjual serangga, Jidouhanbaiki menjual beras,

Jidouhanbaiki menjual pakaian dalam, Jidouhanbaiki untuk loker

penyimpanan barang, dll.

Universitas Sumatera Utara


4. Tempat peletakan jidouhanbaiki ada yang di dalam ruangan dan di luar

ruangan. Di dalam ruangan yaitu di dalam stasiun kereta api, bandara, di

dalam gedung kampus, di sekolah, di perusahaan-perusahaan, di kantor, di

dalam asrama, di rumah sakit, di apertemen, di dalam mall. Sedangkan

Jidouhanbaiki di luar ruangan yaitu di pinggir jalan, di depan toko, di

dekat lapangan, di jalan-jalan sepi, di bawah-bawah pohon sekitar tempat

wisata seperti di sekitar pohon sakura, di hutan tempat wisata, di jalur

pendakian gunung fuji serta di atas puncak gunung fuji pun sudah tersedia

Jidouhanbaiki, di sekitaran jembatan, di sekitaran lapangan olahraga, dll.

5. Empat konsep unik Jidouhanbaiki di Jepang, yaitu menjual dimana saja,

24 jam buka tanpa tutup, mendekati konsumen, dan yang terakhir hemat

dalam penjualan.

6. JVMA (Japan Vending Machine Manufacture Assosiation) adalah badan

resmi dari pemerintah Jepang, yang berdiri pada tanggal 1 Desember

1963. kantor pusatnya berada di minato, tokyo. Berdasarkan pasal 3

perusahaan mempunyai tujuan mengembangan peralatan penanganan

uang tunai, seperti mesin penjual dan peralatan keuangan, Berusaha

untuk memajukan, memeriksa langkah-langkah untuk uang palsu, untuk

mempromosikan, dan saat ini telah berkontribusi terhadap pembangunan

ekonomi negara Jepang.

7. Perusahaan pembuat Jidouhanbaiki di Jepang tidak terfokus hanya pada

penjualan satu produk. Dalam satu perusahaan memproduksi berbagai

jenis Jidouhanbaiki, seperti Kubota yang membuat mesin penjual

Universitas Sumatera Utara


minuman, mesin menjual susu, mesin menjual kopi, mesin menjual

makanan , mesin menjual rokok dan mesin menjual tiket.

8. Saat ini sudah ada beberapa Jidouhanbaiki yang sedang dikembangkan di

jepang. Yaitu Coca-Cola ultra energy saving, Wi-Fi Vending Machine,

dan Vending Machine Touch Screen.

9. Beberapa faktor yang melatar belakangi perkembangan Jidouhanbaiki di

Jepang adalah pada ajaran Bushido yang menekankan budaya malu

melakukan sesuatu yang diluar norma seperti mencuri atau mengambil

sesuatu yang bukan haknya, budaya tanggung jawab menjaga fasilitas

umum. shoshika, penurunan angka kelahiran yang menyebabkan turunnya

angka tenaga kerja produktif di Jepang, maka Jidouhanbaiki hadir

sebagai salah satu alat yang dapat berfungsi sebagai pemenuhan

kebutuhan masyarakat tanpa perlu pegawai untuk menjaganya. Sudah

angka tenaga kerja produktif rendah ditambah lagi pemikiran kaum muda

yang setalah tamat sekolah dan kuliah ingin bekerja di kantoran seperti

sarariman jarang ada kaum muda yang bermimpi tamat sekolah atau

kuliah bercita-cita menjaga toko atau swalayan. Jidouhanbaiki adalah

bisnis yang menguntungkan karena terletak pada konsepnya yang dapat

diletakkan dimana saja, sistem kelistrikannya yang hemat , hemat dalam

hal biaya kepegawaian, dan dapat buka 24 jam. Inilah salah satu penyebab

orang berlomba-lomba berbisnis dengan Jidouhanbaiki. Jepang adalah

salah satu negara yang sangat antusias pada perkembangan teknologi, dan

sering memberi inovasi baru pada temuan teknologi dunia namun Jepang

tidak pernah meninggalkan budaya dasarnya. Orang jepang adalah

Universitas Sumatera Utara


komunikator yang kurang baik, karena pemilihan kata pada sonkeigo,

kenjogo atau bahasa sopan membuat bangsa Jepang malas berbicara

dengan orang asing. Karena budaya bicara orang Jepang yang kurang baik

tersebut, mmbuat mereka nyaman bertransaksi tanpa harus komunikasi

atau interaksi dengan penjual.

10. Dampak positif adanya Jidouhanbaiki di Jepang, tentu saja karena orang

Jepang suka praktis, Jidouhanbaiki sangat praktis, untuk para wisatawan

yang tidak bisa berbahasa Jepang Jidouhanbaiki sangat bermanfaat dalam

hal memenuhi kebutuhan selama di Jepang, untuk keamaan privacy

seperti alat untuk berhubungan seks yang orang malu untuk membelinya

di toko Jidouhanbaiki adalah pilihannya, sebagai salah satu alternatif

dalam menanggapi masalah rendahnya angka tenaga kerja produktif di

Jepang, banyak keuntungan yang didapat bagi para pemilik usaha

Jidouhanbaiki.

11. Dampak negatif adanya Jidouhanbaiki di Jepang, Jidouhanbaiki yang

banyak membuat pemborosan energi listrik di Jepang, namun perusahaan

pembuat Coca-cola dan Fuji Electric Retail System menciptakan Coca-

Cola ultra-energy-savingyang membuat Jidouhanbaiki dapat menyimpan

dingin pada mesin selama 16 hari lamanya. Kerusakan pada

Jidouhanbaiki membuat mesin tidak berfungsi hingga petugas datang

untuk memperbaiki. Cara menanggulanginya , para petugas rutin dalam

hal pengecekan sistem pada mesin dan loading barang. Untuk

Jidouhanbaiki yang menjual produk buah segar dan sayur, dirisaukan

tidak segar dan tidak sehat. Mengatasi hal tersebut untuk menjaga

Universitas Sumatera Utara


kehigienisan dan kesegeran sayur dan buah , produknya di ganti dengan

yang baru satu kali 24 jam.

4.2 Saran

1. Bagi para pembaca yang ingin meneliti mengenai budaya Jepang disarankan

agar memahami konsep budaya dengan baik dan benar serta melakukan

peninjauan terhadap data-data yang akurat agar dapat menghasilkan penelitian

yang lebih baik.

2. Bagi para pembaca diharapkan dapat menambah pengetahuan mengenai

budaya-budaya di Jepang.

3. Bagi para pembaca yang ingin pergi ke Jepang sebaiknya penulisan skripsi ini

dapat menjadi referensi saat berada di Jepang dan memahami dengan benar

jenis-jenis dan lokasi Jidouhanbaiki, mengingat banyaknya jenis

Jidouhanbaiki di Jepang.

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, Dudung. 1995. Metode Penelitian Sejarah. Jakarta : PT Logis

Wacana Ilmu

Azlina, Sari. 2013. Strategi Perang Jepang Dalam Menyelesaikan Iwo Jima

Dengan Pihak Amerika Serikat. Medan : Usu press

Azwar, Saifuddin. 1998. Metode Penelitian. Yogyakarta : Pustaka Pelajar

Capra F. 2004. Titik Balik Peradaban-Sains,Masyarakat, dan Kebangkitan

Kebudayaan. Terjemahan dari buku The Turning Point oleh Thoyibi M.

Yogyakarta : Bentang Pustaka

David, Setiawan. 2014. Studi Komparasi Pemikiran Imam Malik dan Imam Shafii

Tentang Jual-Beli Melalui Vending Machine. Surabaya : Thesis UIN

Sunan Ampel Surabaya.

Kamus Besar Bahasa Indonesia. 1997. Jakarta : Depdiknas

Kerlinger, Fred N. 2000. Azas-azas Penelitian Behavioral. Yogyakarta: Gadjah

Mada

Koentjaraningrat. 2002. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta : Rineka Cipta

Kuswarno, Engkus. 2009. Fenomenologi (fenomena pengemis kota Bandung).

Bandung : Widya Padjajaran.

Miarso, Yusuf . 2007. Menyemai Benih Teknologi Pendidikan. Penerbit

Kencana & UNJ: Jakarta

Mioci. 2012. Fenomena Freeter Dalam Masyarakat Jepang Dewasa Ini. Medan :

Usu press

Moleong, Lexy J. 1994. Metodologi Penelitian Kuantitatif. Bandung : PT Remaja

Universitas Sumatera Utara


Rusda Karya

Nasution, M.Arif. 2001. Metode Penelitian. Jakarta : Gramedia

Hardiansyah ,Romi. 2012. Dampak Perubahan Masyarakat Agraris ke Industri

Terhadap Lansia di Jepang. Medan : Usu press

Shindo, yusuke. 2015. Mengenal Jepang. Jakarta : kompas

Situmorang, Hamzon. 2009. Ilmu Kejepangan I (edisi revisi). Medan: USU Press

Soekanto, Soerjono. 2007. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Rajawali Pers

Suryanto, Bagong dan J. Dwi Narwoko. 2004. Sosiologi Seks Pengantar dan

Terapan. Jakarta : Prenada Media

Toynbee, Arnold. 2004. “Sejarah Umat Manusia; Uraian Analitis, Kronologis,

Naratif, dan Komparatif”. terjemahan Agung Prihantoro dkk. Yogyakarta:

Pustaka Pelajar.

Wiersma, William. 1986. Research Methods In Education : An Intoductions.

Massachusetts : Allyn and Bacon. Inc University Press.

http://fajarlusy.wordpress.com/2010/11/17/apaitu-vending-machine di

akses pada 9 maret 2016

http://www.bokunoblog.com/2009/02/about-jidouhanbaikivending-

machine.html (https://mbantoelpoenya.wordpress.com/2012/04/ ) di akses

pada 21 Desember 2016

( http://kbbi.web.id/fenomena ) di akses pada 9 Maret 2016

Universitas Sumatera Utara


http://www.id.emb-japan.go.jp/aj310_02.html/ di akses pada 15 Januari

2015

www.denpasar.id.emb-

japan.go.jp/indonesia/konnichiwa%2013/konnichiwa13_15.html di akses

pada 21 Desember 2015

http://pmij.us/attaruf-8/47-s1-tokyo.html di akses pada 16 Desember 2016

https://sitichumairoq.wordpress.com/2013/02/12/memulai-kehidupan-di-

jepang/di akses pada16 Desember 2016

Universitas Sumatera Utara


要旨

にほん じどうはんばいき げんしょう


日本の自動販売機の 現 象

にほん ぎじゅつ うご じつ こうど


日本の技術の動 きが実 に高度 である。知っているように、

にほんじん ろ ぼ っ と さいそく うんゆ こうど どうぐ きかい そうぞう


日本人はロボットや最速な運輸や高度な道具や器械などが創造

がいこく と ぎじゅつ たと
された。しかし、いくつか外国から取られた、技術もある。例

じどうしゃ でんたつしゅだん う ぇ ん で ぃ ん ぐ ま し ん
えば、自動車、伝達手段、ウェンディングマシンである。

にほん う ぇ ん で ぃ ん ぐ ま し ん じどうはんばいき よ
日本でウェンディングマシンは「自動販売機」と呼ばれ

じどうはんばいき じどうてき
ている。. 自動販売機は自動的に購買者をサービスする機械で

てだい こづか みせ で ぱ ー
ある。手代とか小遣いがいなくても、その機械は店とかデパ―

と じどうてき うご じどうはんばいき にほん はってん


トみたいに自動的に動かれる。自動販売機は日本にとても発展

している。

JVMA (Japan Vending Machine Manufacture Assosiation)は

つい たち じゅりつ にっぽんせいふ こうてききかん


1963 年 12 月 1 日 樹立 されて、日本政府 の公的機関 である。

Universitas Sumatera Utara


ほんぶ とうきょうと げんきん つか
本部は東京都のみなとである。. 目的は販売の機械と現金を使


う機械を伸ばすことである。

さいしょ じどうはんばいき じどうはんばいき ねん


最初 の自動販売機 はたばこ自動販売機 であった。1888年

めいじじだい げんざい やまぐちけん しものせきし


の 明治時代 の ば か ん 「 現在 の 山口県 の 下関市 」 で

た わ ら や こ し ち つく かれ きって は が き
タワラヤコシチ が 作 ら れ た 。 そ れ か ら 彼 は 切手 と ハガキ の

じどうはんばいき つく じどうはんばいき きって は が き


自動販売機を作った。自動販売機は切手とハガキだけではなく、

じどうはんばいき ゆうびんばこ つか にほん きまつ 1950 ねん


自動販売機 も 郵便箱 と し て 使 え る 。 日本 で 期末 の 1950 年 に

じどうはんばいき ゆうめい きぎょう あらわ


自動販売機 は有名 になった。それから、ビ―ルの企業 が 表 れ

じどうはんばいき さんぎょう さんか じどうはんばいき


て自動販売機の 産 業 に参加していた。1964 年に自動販売機の

かず 240 000 だい たか ねん 100 えん こ い ん


数 は240 ,000 台 に高 まっていた。1967年 に、100 円 のコイン が

はつばい じどうはんばいき はんばい いちや はや たか


発売されて、自動販売機の販売がたった一夜で早く高まってい

もの う ねん
た 。 い ろ い ろ な 物 が ど こ で も 売 ら れ て い た 。 1984 年 に

じどうはんばいき かず 500 まんだい にほん じどうはんばいき かず


自動販売機 の数 は500 万台 になった。日本 の自動販売機 の数 は

いま たか
あれから今までもう高まっていた。

Universitas Sumatera Utara


じどうはんばいき いるい た もの う じどうはんばいき
自動販売機 の異類 は食 べ物 を売 っている自動販売機 であ

たと ば な な は ん ば ー ぐ べい
る。. 例 えば、おにぎりやバナナやハンバ― グ や米 などである。

の もの う じどうはんばいき たと こうちゃ こ ー く
飲み物を売っている自動販売機である。例えば紅茶やコ―クや

さけ び ー る どうぐ しなもの う
酒 や ビ ― ル な ど で あ る 。 道具 そ れ と も 品物 を 売 っ て い る

じどうはんばいき たと ふく したぎ ざっし こ ん ど む かさ


自動販売機もある。例えば、服、下着、雑誌、コンドム、傘、

むし こうきょう ふくむ りよう


虫 などである。 公 共 のためとか服務するために利用 されてい

じどうはんばいき たと きっぷ じどうよきんしはらいきりょうがえ


る自動販売機もある。例えば、切符や自動預金支払機両替する

の もの う じどうはんばいき にほん いちばん


ためなどである。飲み物を売っている自動販売機は日本で一番

の もの じどうはんばいき べんり
多い。飲み物の自動販売機は便利で様々の飲み物が売れるから

ひつよう
で必要とされる。

にほん じどうはんばいき ひろ た せんしんこく あいだ さいこう 5


日本 の自動販売機 の広 まりは他 の先進国 の 間 に最高 で5

ひゃくまんだい じどうはんばいき ひろ さいさん 2008 ねん


百 万 台 ぐ ら い あ る 。 自動販売機 の 広 ま り と 採算 は 2008 年 に

さいだい みぎかたさ
最大に右肩下がりになった。

Universitas Sumatera Utara


にほん じどうはんばいき せいち しゃかい がいこくじん ようい
日本 に自動販売機 の正値 は社会 にも外国人 にも容易 にす

じどうはんばいき はんばい あらわ


る 。 自動販売機 は 販売 す る 機 械 と し て で 表 れ て い て 、

にっぽんせいふ りえき さいさん きょうよ じどうてき はたら


日本政府 にたくさんの利益 と採算 を供与 する。自動的 に 働 い

あんぜん ま じどうはんばいき ぬし やくいん


て、安全で、待たなくてもいいから、自動販売機の主は役員に

はら みまも じかん しんぱい


払うことがなくなって、自動販売機を見守る時間のことも心配

にほん はんざいせい ていりつ くに さぎそんきん


になれない。日本は犯罪性が定率な国だから、詐欺損金があま

おこな
り 行 わない。

にほん じどうはんばいき ふ ち みせいねん こどもたち じどうはんばいき


日本 の自動販売機 の負値 は未成年 の子供達 が自動販売機

べんり こくし けねん じどうはんばいき す ー ぱ ー


の便利さを酷使することに懸念する。自動販売機をス―パ―で

す まち せっけい へ じどうはんばいき
おい過ぎることが町の設計も減らすことができる。自動販売機

し す て む さくご じどうはんばいき ぬし こうばいしゃ そんきん


のシステムがたまに錯誤して、自動販売機の主も購買者も損金

た もの ぴ っ ざ う
さ れ る か ら で あ る 。 食 べ 物 や ピッザ や す し な ど を 売 る

じどうはんばいき う き ざいりょう くさ
自動販売機があまり売 れ切 れなかったら、 材 料 が腐 くなる。

Universitas Sumatera Utara


た もの はんばい じどうはんばいき ぬし やさい ざいりょう
そうしたら、食 べ物 を販売 する自動販売機 の主 は野菜 の 材 料

む だ そんきん
が無駄になって損金してしまうということである。

Universitas Sumatera Utara


ABSTRAK

FENOMENA JIDOUHANBAIKI DI JEPANG

Perkembangan teknologi Jepang sangat maju. Seperti yang kita ketahui

menciptakan robot , alat tranportasi tercepat di dunia , alat-alat dan mesin canggih

lainnya. Namun ada beberapa teknologi yang di adopsi dari negara negara luar,

kemudian di berikan inovasi-inovasi baru. Seperti: mobil, alat komunikasi, dan

vending machine.

Di Jepang Vending machine disebut dengan Jidouhanbaiki (自動販売機).

Jidouhanbaiki adalah sebuah mesin yang dapat melayani pembeli dengan otomatis.

Tanpa ada pelayan atau pun penjaga, mesin tersebut dapat bekerja dengan

sendirinya seperti toko atau swalayan. Jidouhanbaiki sangat berkembang di

Jepang.

JVMA (Japan Vending Machine Manufacture Assosiation) adalah badan

resmi dari pemerintah Jepang, yang berdiri pada tanggal 1 Desember 1963. kantor

pusatnya berada di Minato, Tokyo. Tujuannya adalah mengembangan peralatan

penanganan uang tunai, seperti mesin penjual dan peralatan keuangan.

Jidouhanbaiki pertama di Jepang adalah Jidouhanbaiki tabako. Dibuat

pada tahun 1888 pada jaman Meiji di Bakan (sekarang Shimonoseki, Prefektur

Yamaguchi) oleh Tawaraya Koshichi. Setelah itu dia membuat Jidouhanbaiki

perangko dan kartu pos. Jidouhanbaiki bukan hanya untuk cap dan kartu pos,

tetapi juga berfungsi sebagai kotak surat. Jidouhanbaiki menjadi populer di

Jepang pada akhir 1950-an. Kemudian, muncul perusahaan bir memasuki industri

Jidouhanbaiki, jumlah Jidouhanbaiki cepat meningkat dari 240.000 pada tahun

1964. Pada tahun 1967, koin 100-yen distribusikan, dan penjualan mesin penjual

Universitas Sumatera Utara


otomatis meroket dalam semalam. Menjual berbagai macam barang di mana-mana.

Pada tahun 1984 jumlahnya telah mencapai 5 juta. Jumlah mesin penjual otomatis

di Jepang telah meningkat sejak itu hingga saat ini.

Jenis-jenis Jidouhanbaiki, yaitu : Jidouhanbaiki menjual makanan. Contoh

nya onigiri, pisang, onigiri, burger, beras, dll. Jidouhanbaiki menjual minuman.

Contohnya teh, coca-cola, sake, bir, dll. Jidouhanbaiki menjual alat atau benda.

Contohnya baju, pakaian dalam, majalah, kondom, payung, serangga, dll.

Jidouhanbaiki Untuk pelayanan atau public service. Contohnya tiket, atm, money

changer, dll. Jidouhanbaiki menjual minuman adalah yang terbanyak di Jepang.

Jidouhanbaiki minuman sangat di butuhkan karena praktis, jenis minuman yang

dijual pun beragam.

Jumlah penyebaran Jidouhanbaiki di Jepang rata-rata lima juta unit,

merupakan yang tertinggi dari negara maju lainnya. Jumlah penyebaran dan

pendapatan Jidouhanbaiki mengalami penurunan terbanyak pada tahun 2008.

Dampak Positif Jidouhanbaiki di Jepang memudahkan masyarakat

maupun turis asing. Jidouhanbaiki hadir sebagai robot penjual yang memberi

banyak keuntungan dan manfaat bagi pemerintah Jepang. Yang dapat mengatasi

rendahnya angka tenaga kerja produktif di Jepang. Pemilik tidak perlu membayar

karyawan dan tidak perlu repot masalah waktu untuk menjaga Jidouhanbaiki,

karena dapat bekerja sendiri tanpa di tunggui dan aman. Jarang terjadi kecurangan

atau kerugian, karena Jepang adalah negara yang rendah kriminalitas

Dampak Negatif Jidouhanbaiki di Jepang di khawatirkan anak-anak di

bawah umur menyalah gunakan kepraktisan Jidouhanbaiki tersebut. peletakan

Jidouhanbaiki secara berlebihan seperti di depan supermarket dan Jidouhanbaiki

Universitas Sumatera Utara


dapat mempersempit tata ruang kota. System mesin pada Jidouhanbaiki

terkadang eror dan menyebabkan kerugian pada pemilik maupun pelanggan.

Ketika Jidouhanbaiki menjual makanan seperti pizza, sushi dll tidak habis, maka

bahan baku pembuat nya akan busuk dan layu , menyebabkan pemiliknya rugi

karena sayuran terbuang .

Universitas Sumatera Utara

Anda mungkin juga menyukai