SKRIPSI
Skripsi ini diajukan kepada Panitia Ujian Fakultas Ilmu Budaya Universitas
Sumatera Utara untuk melengkapi salah satu syarat ujian sarjana dalam
bidang ilmu Sastra Jepang
Oleh :
ASYIFA URRUH
140708058
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena
perkuliahan hingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Usaha yang diiringi
dengan doa merupakan dua hal yang membuat penulis mampu menyelesaikan
skripsi ini.
Pertanian Padi di Jepang dan di Jambi ” ini penulis susun sebagai syarat untuk
meraih gelar sarjana pada Departemen Sastra Jepang Fakultas Ilmu Budaya
dukungan, dorongan serta bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada
kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada:
1. Bapak Dr. Budi Agustono, M.S selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya
memeriksa skripsi ini dari awal hingga akhir skripsi ini selesai.
khususnya pada program Studi Sastra Jepang yang telah memberikan ilmu
skripsi ini.
kepada orang tua yang sangat penulis cintai yaitu Ayahanda Yakub dan
Ibunda Wasliah, Adik kiting Halalika, dan Adik bulat Sulthan atas
Iin, Nurida, Irma, Afri, Desiyanti dll. Untuk teman-teman penulis di Sastra
Jepang Stambuk 2014, terima kasih atas canda tawa, tangis kesedihan,
tangis bahagia dan selalu mendengar setiap keluh kesah penulis. Anggun,
Ika, Nurul, Rizky, Dhea, Ija dan sekaligus teman-teman yang tidak bisa
dan perjuangan selama empat tahun ini, setiap harinya akan menjadi
8. Dan kepada semua pihak yang telah membantu menyelesaikan skripsi ini.
Penulis sadar bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kata
sempurna, untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun agar dapat memperbaiki kesalahan pada masa yang akan datang.
ii
Asyifa Urruh
NIM : 140708058
iii
BAB I PENDAHULUAN
iv
DAFTAR PUSTAKA
ABSTRAK
vi
PENDAHULUAN
baik dan ada beberapa kebudayaan Jepang yang dipengaruhi oleh negara lain.
Dalam sejarah dapat dilihat bahwa Negara Jepang sangat dipengaruhi oleh budaya
Cina terutama dalam bidang ilmu pengetahuan. Jepang juga mendapat pengaruh
Cina dibidang pertanian terutama dalam bidang penanaman padi. Penanaman padi
dimulai pada zaman Yayoi, dan awalnya persawahan padi ini mendapat pengaruh
bahwa Negara Jepang mendapat pengaruh imigran dari Cina Selatan yang
tergusur dari Cina sebagai akibat dari politik ekspansi dari Dinasti Han.
benda-benda purbakala yang terbuat dari tanah liat yang pada sisi luar benda-
sesudah masehi. Pada zaman Yayoi masyarakat sudah tinggal di dataran rendah
karena mereka sudah mengolah sawah, atau sudah mengenal kebudayaan padi.
Oleh karena itu ditemukan bekas rumah takayukashiki (rumah panggung). Rumah
panggung dibuat sesuai dengan kebutuhan hidup untuk dapat menyimpan padi
dalam waktu yang cukup lama. Zaman ini disebut zaman Yayoi karena
1
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Yayoishikidoki (Toyoda, dalam Situmorang 2011:8). Sehubung dengan
dikenalnya teknologi pertanian, maka pada zaman Yayoi sudah dikenal peralatan
pertanian dari logam seperti arit, cangkul dan sebagainya. Biasanya orang Jepang
mulai menanam padi pada musim panas dan mereka menanami hampir separuh
berbagai tujuan. Masyarakat Jepang juga percaya bahwa sebelum mulai menanam
padi ada unsur penyembahan kepada kekuatan-kekuatan lain yang tidak dapat
dilihat, maka mereka menamainya dengan Dewi Padi (Inarisama), yang dapat
berubah menjadi hewan yang disebut dengan Rase. Dengan kepercayaan kepada
dewi padi itu yang biasanya dibuat dalam bentuk-bentuk sesajen maka harapan
mereka produksi padi pasti akan melimpah karena diberkati oleh dewi padi.
Matsuri pada dasarnya adalah festival suci diantaranya berasal dari upacara
penanaman padi. Dalam arti luas matsuri dapat diartikan sebagai pesta rakyat
dimana sisi hura-hura serta kepentingan komersil lebih ditonjolkan daripada sisi
pertanian padi, terutama siklus penanamannya. Biasanya festival atau ritual ini
dilakukan pada musim semi dan musim gugur tujuannya untuk menarik perhatian
suatu hal yang berkenaan dengan ritus. Dalam arti secara luas ritual adalah
serangkaian proses kegiatan yang dilakukan oleh seseorang yang memiliki tujuan
2
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
(winnick dalam Nur Syam:2005) adalah serangkaian tindakan yang selalu
melibatkan agama atau magic, yang kemudian dimantapkan melalui tradisi. Ritual
ini tidak sama persis dengan pemujaan, karena ritual adalah tindakan yang bersifat
tertentu.
(http://pengertianmenurutparaahli.org/pengertian-ritual-menurut-para-ahli/)
pemeluk agama Islam, adat istiadat yang hidup di dalam masyarakat selalu
berpedoman kepada ajaran agama Islam “Adat bersandi syarak, syarak bersandi
kitabullah”. Tetapi sebagian masyarakat Jambi juga mempercayai hal yang gaib
dan mistik, dan beranggapan ada kekuatan sakti yang sewaktu-waktu dapat
simbol-simbol yang berperan sebagai alat komunikasi antara sesama manusia dan
alam juga penghubung anatara dunia nyata dengan dunia gaib (Zulvita, 1993:95).
kerusakan panen. Seperti, tidak boleh bersiul pada waktu menanam ataupun
menuai padi, tidak boleh menjelekan padi yang ditanam oleh orang lain dan masih
3
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Jepang dan di Jambi melalui judul skripsi “ANALISIS PERBANDINGAN
dengan sesama manusia dan menghasilkan apa yang disebut dengan peradaban.
Di Jepang terdapat ritus-ritus tahunan yaitu dimulai dari awal tahun hingga
akhir tahun. Sepanjang tahun banyak ritus-ritus atau pesta-pesta. ritus-ritus ini
dimulai dari bulan Maret hingga bulan Februari tahun berikutnya. Hal ini ada
panen.
yang sama dengan Jepang, yaitu musim tanam, mengusir hama, musim panen dan
pasca panen.
padi yang ada di Jambi berasal dari Jepang, yang merupakan salah satu negara
yang pernah menjajah Indonesia ataukah hampir di setiap negara yang memiliki
sebagai berikut :
4
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
1. Bagaimana budaya pertanian padi dalam masyarakat di Jepang dan di
Jambi ?
pembahasan dalam penelitian ini tidak terlalu meluas yang dapat menyulitkan
ritus-ritus pertanian padi pada masa sebelum menanam padi hingga pasca panen.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, arti ritus adalah tata cara dalam
juga dengan ritus. Ritus adalah alat manusia religius untuk melakukan perubahan
Ia juga dikatakan sebagai simbolis agama, atau ritual itu merupakan agama dan
tindakan” (Ghazali, 2011 : 50). Ritual keagamaan yang dilakukan oleh masyarakat
5
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
atau tindakan yang bertujuan mencari hubungan dengan dunia gaib penguasa
genting, yang bisa membawa bahaya gaib, kesengsaraan dan penyakit kepada
Jepang” pada tahun 2005 oleh Rui Ferdila dari Universitas Sumatera Utara.
yang penulis lakukan. Perbedaan yang mendasar adalah ruang lingkup penelitian
yang berbeda dan juga dalam penelitian ini penulis tidak hanya membahas tentang
ritus pertanian padi di Jepang namun juga meneliti perbandingannya dengan ritus
sebagai pendorong proses berfikir deduktif yang bergerak dari bentuk abstrak
satu atau lebih teori pendekatan yang sesuai dengan objek dan tujuan dari
penelitian ini.
persamaan dan perbedaan dua atau lebih fakta-fakta dan sifat-sifat objek yang
6
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
diteliti berdasarkan kerangka pemikiran tertentu. Teori ini juga didukung dengan
konsep ritual (Turner dan Schecner, dalam Murgiyanto, 1998:11) yaitu dengan
dalam ruang waktu dan kontek sosial budaya masyarakat pendukungnya. Dengan
kata lain (Redcliffe Brown, dalam Kuper, 1996:11) menyatakan bahwa dalam
analisis ritual harus sampai pada makna dan tujuan. Dalam hal seremonial tanam
padi baik di Jepang ataupun di Jambi memiliki makna dan tujuan agar selama
proses penanaman padi hingga panen usai mendapatkan hasil yang baik dan
1979:155-177). Untuk melihat makna dan fungsi dibalik ritual pada seremonial
tanam padi , Hal ini sesuai dengan pendapat Turner (1976:9) bahwa melalui
analisis simbol ritual akan membantu menjelaskan secara benar nilai tentang
7
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
1.5.2 Manfaat Penelitian
14), metode kepustakaan atau Library research adalah mengumpulkan data dan
membaca referensi yang berkaitan dengan topic permasalahan yang dipilih penulis.
Dengan membandingkan antara referensi dari sumber yang satu dengan sumber
yang lainnya untuk mendapatkan informasi yang sesuai dengan yang dibutuhkan.
penelitian ini, guna menghimpun data sekunder yang bersumber dari buku, jurnal
topik pembahasan.
8
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Pengembangan data tersebut ditulis dengan tetap mengacu kepada sumber
informasi dan data yang berkitan dengan permasalahan yang diangkat dalam
skripsi ini.
yang satu dengan yang lainnya dengan maksud untuk mengetahui perbedaan dan
masyarakat tersebut (Abdulsyani, 1994:19). Hal ini juga didukung oleh Soekanto
mendapatkan petunjuk mengenai perilaku masyarakat baik pada masa silam dan
masa sekarang.
1. Tahap persiapan
2. Tahap pelaksanaan
masing.
3. Tahap akhir
9
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Menggabungkan data- data yang telah diklarifikasikan menjadi suatu
10
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
BAB II
Jepang memiliki topografi yang sangat terjal karena kepulauan ini terbentuk
timur laut hingga barat daya dan terletak di sebelah timur Asia. Jepang terbagi
atas empat pulau yaitu Hokkaido (83.520km²), Honshu (230.940 km²), Shikoku
(89.166 km²), dan Kyushu (36.554 km²). Meliputi 71% daratan Jepang, sedangkan
dataran dan cekungan meliputi 29%. 70% hingga 80% dari wilayah Jepang terdiri
kecuali sebagian Hokkaido di sebelah utara dan berapa pulau paling selatan.
pertahun.
semi, musim panas, musim gugur dan musim dingin. Dalam musim panas angin
tenggara bertiup melintasi kepulauan Jepang dari Pasifik, sementara dalam musim
11
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
dingin angin barat laut menyapu melintasi kepulauan ini dari benua Asia. Iklim
b. Laut Jepang : Di pantai barat Pulau Honshu, tiupan angin dari barat laut
membawa salju yang sangat lebat. Pada musim panas, kawasan ini lebih
ini kadangkala dapat menjadi sangat tinggi akibat fenomena angin fohn
suhu rata-rata musim panas sampai musim dingin yang sangat mencolok.
Perbedaan suhu antara malam hari dan siang hari juga sangat mencolok.
musim dingin yang sangat dingin, namun tidak banyak turun salju.
Sebaliknya, musim panas menjadi begitu lembap akibat tiupan angin musim
dari tenggara.
12
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2.1.2 Geografi Jambi
tahun 1986). Sedangkan letak dan keadaan geografi Provinsi Jambi secara
geografis terletak antara 0,45° Lintang Utara, 2,45° Lintang Selatan dan antara
tengah pulau Sumatera. Secara geomorfologis Kota Jambi terletak di bagian Barat
dan selatan kota, sedangkan daerah rawa terdapat di sekitar aliran Sungai
keseluruhan lebih kurang 1.700 km, dari Danau Atas – Danau Bawah (Sumatera
Barat) menuju Selat Berhala (11 km yang berada di wilayah Kota Jambi) dengan
kelebaran lebih kurang 500 m. Sungai Batanghari membelah Kota Jambi menjadi
dua bagian disisi utara dan selatannya. Selama Tahun 2013 rata – rata suhu
di Kota Jambi berkisar antara 26,0’C sampai 27,7’C. Dengan suhu maksimum
34,9’C yang terjadi pada bulan Juni dan suhu minimum 21,2’C terjadi pada bulan
Agustus s/d September. Curah hujan di Kota Jambi selama Tahun 2012 beragam
antara 29,1 mm sampai 326 mm, dengan jumlah hari hujan antara 10 hari sampai
23 hari perbulannya. (Kota Jambi Dalam Angka 2014). Kecepatan angin di tiap
bulan hampir merata antara 16 knots hingga 28 knots. sedangkan rata – rata
13
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
pegunungan 40%. Dataran rendah terdiri atas 45% dataran kering dan 55% rawa-
rawa yang ketinggiannya berada antara 1-12,5 meter di atas permukaan laut.
Kesimpulannya iklim di daerah Jambi adalah iklim tropis. Pada bulan September
sampai dengan bulan Maret terjadi musim penghujan. Selanjutnya pada bulan
Padi merupakan sesuatu yang sangat penting dan wajib bagi orang Jepang,
sepanjang tahun di daerah pertanian. Orang Jepang jarang yang ada makan nasi
tiga kali sehari, jika adapun hanya para petani, karena mereka memerlukan banyak
tenaga untuk bekerja. Orang Jepang telah memberi tempat yang khusus untuk
padi sebagai makanan pokok mereka. Padi juga merupakan sesuatu yang sangat
pentingnya maka ada sebagian petani yang menanami padi di seluruh sawahnya
adalah menyimpan padi untuk merayakan tahun baru, untuk acara khusus seperti
kepada dewa. Metode memasak nasi pada zaman dahulu dengan zaman sekarang
juga sangat berbeda. Pada zaman dahulu nasi terlebih dulu di rebus dalam
keranjang itu di masukkan ke dalam panci rebusan air kemudian letakkan di atas
14
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
api dan cukup tunggu beberapa menit saja nasi sudah bisa di makan. Pada zaman
sekarang untuk memasak nasi sudah ada panci khusus yang disebut dengan kama,
yang dipakai bersamaan dengan kamando (belanga tanah). Nasi yang sudah masak
disebut dengan katakayu (nasi keras), dan apabila sudah menjadi bubur disebut
dengan kayu. Nasi bubur ini biasanya khusus di sajikan untuk orang yang sedang
sakit. Meskipun bubur tidak terlalu istimewa namun bubur menjadi makanan yang
Januari, 15 Januari, dan pada tanggal 23 November. Makanan khas Jepang adalah
Mochi. Bahan dasar dari Mochi adalah beras ketan (mochi gome) dan mochi
merupakan kue tradisional Jepang. Kue mochi awalnya masuk ke Jepang melalui
Asia Tenggara, sewaktu sistem penanaman padi diperkenalkan ke Jepang. Kue ini
sejak dahulu sudah mejadi sesajen yang dipersembahkan kepada dewa, sehingga
kue ini selalu ada dalam upacara-upacara keagamaan ataupun pada perayaan pesta
rakyat. Pada tahun baru ada persembahan khusus bagi dewa yang disebut dengan
kagami-mochiyaitu kue beras bulat seperti cermin dan kue ini merupakan simbol
dari toshi-gami (dewa tahun), dan biasanya kue ini dipersembahkan di altar
keluarga. Orang Jepang selalu membuat kue mochi untuk merayakan tahun baru,
karena kue ini dipercayai sebagai hadiah dari toshi-gami (dewa tahun) atau dewa
panen. Dan bagi siapa yang memakan kue ini dipercayai dapat menambah panjang
usia selama satu tahun. Mochi bukan hanya disajikan untuk manusia tapi untuk
binatang peliharaan separti kuda dan binatang peliharaan lainnya bahkan juga
diberikan kepada alat-alat separti lesung, talenen, dan alat-alat pertanian separti
cangkul dan arit. Kegiatan ini disebut dengan toshi-tori (menambah tahun). Orang
Jepang percaya bahwa di dalam kue mochi ada sesuatu kekuatan yang ajaib. Ini
15
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
bisa dilihat dalam bungo fudoki (catatan sejarah bungo), dimana di dalamnya
menceritakan tentang kisah kue beras yang menjadi target panahan yang dianggap
sebagai burung putih. Dan bagi para pengelana yang kecelakaan biasanya makan
kue mochi yang disebut dengan Chikara-mochi yaitu mochi yang bisa menambah
tenaga. Makanan lain yang bahan dasarnya beras adalah shitogi. Cara
membuatnya adalah tepung beras diuleni dengan air sampai lembut. Dan kue ini
juga dijadikan sebagai persembahan kepada dewa yang dinamakan dengan shitogi
mentah (nama-shitogi), tapi ini dilakukan pada zaman dahulu. Dan sekarang
sebelum dipersembahkan kepada dewa terlebih dahulu shitogi itu dikukus atau di
Selain makanan yang bahan dasarnya adalah beras, di Jepang minuman juga ada
yang berbahan dasar beras yang disebut dengan sake (arak beras). Pembuatan sake
ke Jepang pada tahun 300 SM. Catatan tertulis pertama mengenai sake berasal
Di Jepang terdapat dua spesies dari rase atau Eurasian red fox (vulpes
Japonica) dari Honshu, Shikaku dan Kyushu. Panjang tubuh rase jenis hondo
kitsune adalah 70 cm, dan panjang ekornya kurang lebih 40 cm. Panjang tubuh
kita kitsune adalah sedikit lebih besar. Kedua spesies rase ini mempunyai bulu
16
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
berwarna cokelat. Rase merupakan hewan pemakan daging paling umum di
Jepang. Habitat hewan ini di tanah datar maupun di daerah pegunungan, dan
banyak yang hidup di desa-desa. Mereka biasanya membuat rumah dengan cara
dahulu kala orang Jepang sudah percaya bahwa rase mempunyai kekuatan gaib
kepercayaan ini timbul karena kelincahan hewan ini untuk melepaskan diri dari
marabahaya. Rase juga dianggap sebagai pesuruh dari Inari Daimyo Jin (dewa
berhubungan erat dengan dewa padi-padian yang bernama Inari Daimyo Jin.
Maka untuk mengetahui kesaktian hewan ini kita harus terlebih dahulu
adalah dewa yang paling banyak disembah oleh penduduk Jepang, karena ia
merupakan dewa yang berhubungan erat dengan mata pencaharian orang Jepang
di masa lalu. Namun pada masa manufaktur di Jepang mulai dianggap penting
pada abad pertengahan (kurang lebih abad ke-13 dan 16), dewa ini disembah
sebagi pelindung dari tungku-tungku peleburan besi dari para pandai besi dan para
pedagang. Dewa ini kemudian juga menjadi populer dikalangan kelas ksatria
(samurai). Inari di zaman modern dijadikan sebagai dewa pelindung rumah tangga
bukit dan hutan yang di yakini banyak dihuni oleh rase, dengan berbagi peristiwa
gaib yang dibuat oleh mereka. Di sekitar daerah-daerah itu telah di dirikan rumah
suci inari yang besar dan juga yang berukuran mini. Diantara bangunan suci
17
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
bangunan suci yang lain yaitu kuil Takekomo Inari di prefektur Myagi, kuil
kuil Yutoko Inari di prefektur Saga. Selain itu masih ada lagi tempat-tempat
persembahan suci Inari dan tempat persembahan suci pribadi di rumah tempat
tinggal orang Jepang. Pada masa kini ada 40.000 tempat suci Inari yang diakui
terdapat dalam karya-karya klasik seperti Kojiki dan Nihon Shokidari agama
Shinto, dewa Inari di identifikasikan sebagai Uka no Mitama atau Ugano mitama
no Kami, dan juga disebut Toyoke himeatau Ioyuke Hime no Kami (dewa dari
tempat suci bagian luar dari kuil Ise); Wakauka no Kami; Ukemochi no Kami;
Ugetsuhime no Kami; atau Miketsu Kami (dalam semua nama ini terdapat unsur
uke’ ke’ dan ge’ yang semuanya berarti makanan dan gami yang berarti dewa.
Ada banyak versi mengenai etimologi dari Inari, tetapi tidak ada yang tepat.
Menurut salah satu teori, istilah ini adalah ringkasan dari Ineneri yang berarti bulir
padi yang masak. Menurut sejarah kuil-kuil Shinto, dewa Inari berasal dari rumah
pemujaan Fushimi Inari Shrine. Kuil tersebut adalah tempat persemayaman dewa
penjaga keluarga besar Hata tua di daerah Kyoto yang di dalamnya bersemayam
roh leluhur bernama Hata no Kimi Irogu. Menurut legenda Hata adalah satu-
merupakan hobbinya, dan yang di jadikan sasaran panahannya adalah kue yang
terbuat dari tepung beras. Apabila anak panahnya tepat mengenai kue beras itu
maka kue beras itu akan berubah menjadi seekor angsa dan terbang menuju
gunung yang tidak jauh dari tempat ia memanah itu. Setelah hinggap di pohon ,
18
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
maka angsa tadi berubah menjadi sebatang tanaman padi. Maka sejarah dari
istilah ina-inari atau menjadi beras adalah dari legenda ini dan dari legenda ini
juga muncul istilah Inari dan juga Inari Yama atau Gunung Inari. Dan inilah
kegiatan yang dilakukan oleh Hata setiap harinnya maka semakin rajin ia
memanah hasil padinya pun semakin melimpah. Setelah Irogu meninggal, maka
menggambil satu pohon dari gunung itu dan membawanya ke rumah dan di tanam
kemudian dipuja seperti dewa, dan disana juga mereka dirikan rumah pemujaan
Inari.Rumah pemujaan ini di resmikan pada “Hari Kuda” pertama atau yang
disebut dengan Hutsumapada bulan kedua di tahun 771. Setiap tahun semua
peristiwa itu di peringati dalam pesta rakyat dan dipersambahkan kepada dewa
Inari. Dari legenda itu dapat ditarik kesimpulan bahwa Inari pada mulanya adalah
dewa perladangan. Biasanya roh binatang terutama rase dapat merasuki tubuh
manusia, dan dapat membuat gila kalau seseorang itu keadaanya lemah. Rase di
percayai sebagai pesuruh dari dewa yang turun ke bumi. Dan banyak orang
secara singkat tentang sistem bertani di Jambi. Sistem bertani di ladang masih
persawahan pasang surut. Pertanian di ladang atau di sawah. Daerah hutan rimba
tropik dikatakan sebagai daerah yang pas untuk bercocok tanam. Daerah hutan
19
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
rimba tropik tertletak di sekitar khatulistiwa kira-kira 5° sampai 10° ke utara dan
ke selatan, maka Jambi sebagai salah satu daerah yang berada dalam wilayah
Indonesia yang termasuk ke dalam lingkungan daerah hutan rimba tropik, sudah
tentu banyak mengenal tentang bentuk dan cara melakukan pertanian di ladang.
menjadi unsur kehidupan yang amat penting dalam corak kehidupan masyarakat,
dari segi bercocok tanam. Ada sebutan lokal untuk jenis ladang di Jambi: perelak,
Sama halnya dengan di Jepang, padi juga merupakan sesuatu yang sangat
pedesaan di Jambi adalah bertani, padi atau nasi juga merupakan makanan pokok
memilih nasi sebagai makanan pokok dikarena adanya persepsi yang tertanam di
kesejahteraan. Hal ini terjadi karena saat masa penjajahan hanya orang-orang yang
sebagai makanan pokok Sedangkan masyarakat biasa hanya dapat makan jagung,
20
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2.3.2 Padi dalam Kepercayaan Orang Jambi
kebudayaan islam, dapat dilihat dari bentuk bangunan seperti mesjid, batu nisan
dan adat istiadat dan kebiasaan sehari-harinya. Disamping itu terdapat pula
peninggalan adanya pengaruh kebudayan China. Jika dilihat dari seni hias
berkaitan dengan roh, magis dan lagenda yang diceritakan secara turun temurun
oleh leluhur. Ada beberapa lagenda yang berkaitan dengan padi yaitu kisah putri
padi yang berlimpah. Ia hidup bersama suami dan 7 anaknya. Pada suatu hari putri
21
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
tangguk bersama suami dan anak-anaknya pergi ke sawah, namun diperjalanan ia
menolongnya. Tetapi ia masih saja marah dan berkata bahwa padi yang akan ia
tuai nanti akan diserakkannya di jalan sebagai pengganti pasir agar ia tidak
terpeleset lagi. Setelah selesai memanen padi putrid tangguk pun menyebarkan
padi-padi yang ia tuai di jalanan, hampr sebagian besar hasil panen ia serakkan di
jalan.
Ketika pulang putri tangguk sibuk menenun pakaian sampai lupa memasak
nasi. Ketika malam tiba si bungsu menangis kelaparan dan putrid tangguk pun
menyuruh anaknya yang lain untuk memasak nasi. Tetapi sang anak berkata
bahwa beras sudah habis. Karena tidak ingin menganggu tetangga dengan
bersabar sampai besok pagi. Ketika pagi tiba, putri tangguk menyuruh suaminya
pulang tanpa membawa padi dan sang suami berkata dengan lemas bahwa semua
padi mereka yang ada di tujuh lumbung habis tidak bersisa, hilang begitu saja.
Putri tangguk pun terdiam dan bersedih sembari memikirkan apa yang telah dia
perbuat sehingga dia diberikan musibah seperti ini, setelah itu ia sadar bahwa ia
telah sombong dan takabur dengan cara membiarkan padi-padi yang telah ia
seorang pria tua yang berkata bahwa diantara padi yang ia serakkan ada sebatang
padi hitam, laki-laki itu berkata bahwa padi hitam itu adalah raja mereka, karena
padi hitam diperlakukan seperti itu maka padi yang lain ikut marah. Para padi
tidak akan tumbuh lagi disawah dan rezeki putri tangguk tidak lebih seperti seekor
22
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
ayam yang harus mengais dahulu baru bisa makan, dan rezeki yang didapatpun
hanya cukup untuk makan sehari. Ia pun amat menyesal tapi semuanya tidak akan
berubah, dan ia pun terbangun dari tidurnya. Dari cerita ini menunjukan bahwa
padi dipercayai memiliki perasaan dan padi haruslah dihormati dan dihargai
karena merupakan salah satu sumber rezeki, maka dari itu para petani tidak boleh
Selain kisah putri tangguk ada kisah lain tentang padi. Dahulu kala di daerah
Teluk Pandak terdapatlah sebuah padi sebesar buah kelapa. Masyarakat setempat
tidak pernah tahu dari mana asalnya. Padi itu ditemukan oleh seorang penduduk di
sekitar rumahnya. Padi yang ditemukan itu bukanlah padi lengkap dengan
batangnya, namun hanya sebuah biji padi sebesar kelapa lengkap dengan
cangkangnya. Penduduk Teluk Pandak percaya bahwa padi itu merupakan titisan
dari Dewi Sri. Mereka seperti mendapatkan berkah dengan turunnya padi itu ke
tempat mereka.
Saat musim tanam tiba, masyarakat membawa padi sebesar kelapa tersebut
ke sawah yang akan ditanami. Setelah padi ditanam, masyarakat berkumpul untuk
melakukan doa bersama agar padi yang ditanam mendapat berkah dari Tuhan.
Sekelompok muda-mudi membawakan tari Dewi Sri. Tarian itu diiringi oleh lagu
yang bersyair doa dan pujian kepada Tuhan. Lagu itu mereka namakan dengan
Nandung. Kulit padi mereka pukul-pukul sebagai gendang pengiring tarian Dewi
Sri.
Waktu terus berjalan. Musim panen pun tiba. Masyarakat kembali berkumpul dan
bersama-sama melakukan panen. Panen pertama ini mereka lakukan hanya untuk
23
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
sebagian kecil padi yang akan digunakan untuk acara makan bersama. Saat akan
menuai padi, mereka menimang-nimang padi titisan Dewi Sri itu sambil
yang sudah dituai kemudian diirik dengan kaki. Setelah itu padi dijemur. Setelah
menjadi beras, padi itu dimasak dan dipersiapkanlah sebuah acara makan
bersama. Dalam acara itu padi sebesar kelapa itu kembali dibawa. Sebelum makan
keberkahan, dan keselamatan kepada Tuhan. Acara makan pun selesai. Keesokan
Setelah seluruh padi selesai dipanen, tumbuhlah anak padi dari bekas batang
padi yang tinggal. ini lebih kecil. Mereka menamakan padi yang lebih kecil itu
dengan Salibu. Padi itu ukurannya lebih kecil dari ukuran padi biasa. Salibu itu
menumbuk Salibu dilakukan oleh muda-mudi dari sore hingga malam hari.
Selama proses itu tidak jarang ada muda-mudi yang akhirnya berjodoh. Emping
Dewi Sri merupakan Dewi padi sama halnya dengan di Jepang yaitu adanya Inari
sama. Dwi Sri dipercaya sebagai dewi yang menguasai ranah dunia bawah tanah
juga bulan. Perannya mencakup segala aspek, yakni sebagai pelindung kelahiran
24
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Indonesia. Ia juga dipercayai dapat mengatur kehidupan, kekayaan, dan
kemakmuran. Salah satu wujud kemakmuran yang diberi oleh Dewi Sri adalah
dengan diberikannya panen padi yang berlimpah. Dewi Sri juga mengendalikan
tanaman padi dan ular sawah. Sebagian masyarakat Jambi memiliki kesadaran
bahwa mereka memiliki ikatan dengan alam, roh, dan dewa. Karena secara
mereka miliki. Dan Alam itu tidak hanya sebatas alam manusia tapi juga
25
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
BAB III
melihat berdasarkan perubahan bulan. Pada zaman Meiji tepatnya tahun 1872,
bulan ataupun perhitungan berdasarkan satu bulan. Maka banyak sekali ritual-
ritual yang dilakukan di setiap bulannya. Biasanya yang masih sering melakukan
kekeluargaan atau persaudaraan masih sangat kental. Tujuan dari perayaan ini
adalah agar mereka mendapat hasil panen yang banyak terutama panen padi. Dan
karena hasil panen padi melimpah setiap tahunnya maka kehidupan masyarakat
26
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Perubahan musim juga sangat mempengaruhi perayaan-perayaan yang ada
di Jepang. Jepang terdiri dari 4 musim yaitu musim semi, musim panas, musim
setiap ruangan-ruangan tertentu di pajang berbagai jenis boneka. Bulan ini juga
dikenal sebagai perayaan sakura dan juga perayaan sake beras. Biasanya sake
yang di minum bukanlah sake yang sembarangan tapi sake yang langsung diperas
Untuk merayakan bulan ini di buatlah makanan yang khusus yaitu kue
beras yang akan dipersembahkan kepada dewa. Kue beras dibuat beragam warna
yaitu merah jambu, putih, hijau dan di potong berbentuk boneka atau berbentuk
rumput-rumput yang disebut dengan kusamochi. Para petani pada musim ini
berlibur sejenak dengan cara pergi ke gunung atau pergi bertamasya ke pantai.
Pada tanggal 8 April, biasanya ada perayaan untuk Buddha Gautama atau
Buddha di dalam ember. Dalam perayaan ini semua umat yang ada di vihara
membawa cangkir yang terbuat dari bambu untuk menerima amacha (teh manis)
dari kuil. Sebagian teh manis itu di siramkan ke tanaman dengan tujuan agar
27
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
tanaman ini dapat terhindar dari serangga. Dalam teh manis itu dipercayai ada
suatu kekuatan gaib. Namun sekarang perayaan itu sudah mulai hilang, dan
kebanyakan orang pada tanggal 8 ini pergi mendaki gunung dan mengumpulkan
bunga-bungaan liar.
Pada musim semi ini tepatnya bulan april para petani banyak mengadakan
ritual-ritual tertentu. Ritual itu dibuat khusus untuk menyembah dewa gunung dan
bulan ini merupakan bulan istimewa untuk anak laki-laki. Bulan ini juga disebut
dengan Tango-no Sekku yang berarti “Kuda Permulaan”. Hari ini dirayakan
dengan membuat makanan khas yaitu kue beras yang dibungkus dalam bambu,
atau sering juga disebut dengan khasiwa-mochi. Bagi para petani bulan ini
merupakan bulan yang sangat penting sekali. Karena para petani sudah mulai
menyembah dewa padi, tujuannya agar dewa padi memberkati padi mereka.
khususnya bagi para wanita. Para wanita harus menghiasi rumah dengan daun
bakung dan juga mandi dengan rebusan bunga. Pada bulan ini juga banyak ritual-
ritual yang di lakukan untuk mengusir roh jahat dan hama penyakit. Daun bakung
28
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Memasuki musim panas tepatnya pada bulan Juni para petani mengadakan
ritual untuk mengusir serangga yang disebut dengan mushi kuyo (perkembangan
serangga jahat yang dapat menganggu tanaman maka mereka membuat perayaan
festival api. Seperti festival Gion dan Tenno yang dirayakan pada tanggal 15
Juni. Festival Gion dirayakan di Kyoto dan festival Tenno dirayakan di Tsushima.
Di propinsi Owaru Gion dan Tenno di percayai sebagai dewa yang mengendalikan
penyakit dan dapat mencegah serangga yang akan merusak tanaman. Sementara di
Kemudian pada bulan Juli diadakan perayaan Tanabata. Tradisi ini berasal
dari legenda Cina yang romantis. Legenda ini menceritakan pertemuan antara dua
bintang yaitu bintang Rapid dan bintang Senerius (vega) yang bertemu setahun
sekali. Pada malam hari orang-orang akan memperhatikan cuaca. Apabila hujan
turun maka sungai Bimasakti akan meluap dan kedua bintang ini tidak bisa
bertemu. Jika cuaca cerah maka kedua bintang ini akan bertemu, tapi dengan
bertemunya kedua bintang ini maka akan menimbulkan bibit-bibit penyakit yang
Selama ritual ini berlangsung biasanya yang berperan aktif adalah anak-
anak, mereka menggambil bambu yang diikat dengan pita warna-warni dan ditulis
dengan kata amanogawa (bimasakti). Setelah beberapa hari cabang dari bambu
tadi di lemparkan ke sungai. Makna dari ritual ini adalah sebagai penyucian. Ada
kepercayaan bahwa cabang dari bambu tadi dapat mengusir serangga. Ada
29
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
beberapa peraturan-peraturan yang harus dilaksanakan yaitu semua orang harus
makan tujuh macam hidangan, para wanita harus membersihkan rambutnya dan
juga semua sumur-sumur harus ikut dibersihkan, dan tidak diperkenankan tidur.
biasanya melemparkan daun nemu (pohon sutra) serta daun kacang ke sungai
hotoke mukae (pergi menjumpai arwah). Biasanya untuk mengadakan ritual ini
dibangun perapian dari jerami dan diletakkan di pintu masuk rumah atau di
perkuburan, dipakai sebagai penunjuk jalan pulang bagi arwah nenek moyang. Di
beberapa tempat api dibangun di atas gunung , yang terkenal adalah api di
Daimonji-Kyoto.
dalam keranjang untuk menyalakan api. Dalam perayaan ini dibagi menjadi dua
bagian kelompok untuk bertanding. Bagi siapa yang terlebih dahulu dapat
mendapatkan hasil panen yang baik. Dan panen akan diramalkan dari arah mana
api
30
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
berasal.
tanggal ini merupakan tanggal yang sangat penting terutama dalam pertanian
Musim dingin. Pada bulan ini akan terjadi angin topan, maka para petani
tanaman padi. Terkhusus untuk bulan ini para petani biasanya menanam jenis padi
yang dapat dipanen dalam beberapa waktu yang singkat. Para petani
mempersembahkan hasil panen itu untuk para dewa. Hassaku juga dikenal sebagai
tanomi-no (festival menukarkan hadiah antara atasan dengan bawahan). Pada hari
ini juga ada ritual yang disebut dengan saku-danomi (bertanya tentang hasil panen
yang bagus). Untuk merayakanya para petani biasanya meminum arak beras
dalam cangkir yang dibuat dari bambu diladang dan mereka akan bertanya tentang
Selama Hassaku para pekerja boleh tidur siang sepanjang hari dan sebagai
gantinya mereka harus bekerja pada malam hari setelah mereka makan malam.
Namun para pelayan tidak suka akan hal ini dan mereka menyebutnya dengan
hassaku no nigamochi (kue beras hassaku yang pahit) atau naki-manju (roti yang
menangis).
beranda dan mereka makan kue-kue sambil menikmati keindahan bulan (tsuki
31
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
dango). Kebiasaan ini juga disebut dengan imo meigetsu (bulan purnama penuh).
Pada perayaan ini sebagai persembahan kepada dewa mereka memasak beras
yang dicampur dengan kacang merah. Hal yang paling menyenangkan pada hari
ini adalah melihat anak-anak mencuri kue. Pada hari ini juga sebagian tanaman
Di selatan Kyushu perayaan atau ritual untuk melihat bulan di malam hari
dan ada dua kelompok yang saling menarik jerami tersebut. Dipercayai pihak
yang menang maka ia akan mendapat panen yang berlimpah. Bagi mereka
merupakan angka keberuntungan. Bukan hanya tanggal 9 saja tapi pada tanggal
perayaan. Ada perayaan yang disebut kiku no sekku (perayaan kerisan). Dan
bunga ini juga dipersembahkan kepada dewa dan ada juga yang dimakan.
Dibeberapa tempat lain panen sudah dimulai serta juga di adakan ritual untuk
32
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Pada tanggal 29 para petani mengadakan pesta, dan hidangan yang
disajikan adalah kue beras, nasi yang dicampur dengan kacang merah dan
amazake (saka manis). Pada hari ini bahan makanan lebih banyak disediakan
bersama-sama.
Pada bulan Oktober disebut dengan bulan tak berdewa (Kamazuki). Pada
Oktober roh-roh ini tadi dipercayai sudah meninggalkan Izumo, maka peristiwa
rumahnya yaitu di gunung. Dan pada hari ini para anak-anak membuat senapan
melindungi panen dari serangan tikus tanah. Mereka juga membaca mantera-
mantera:
Ini juga dimaksudkan sebagai ritus untuk mendapatkan hasil panen yang bagus.
Pada hari ini di daerah Shinshu ada perayaan yang disebut dengan
33
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
gagak itu ke tempat lesung dan mereka juga mempersembahkan kue beras.
Mereka percaya bahwa gagak yang ketakutan itu adalah simbol dari dewi padi.
Pada bulan November ini dewa yang di sembah adalah dewa kanayama
(dewa besi) dan dewa inari. Maka para tukang besi merayakan festival yang
disebut dengan
fuigo matsuri (festival tempat besi), dan ini dirayakan pada tanggal 8 bulan ini.
tsuitachi (hari pertama anak termuda). Dan karena ini adalah bulan diakhir tahun
maka disebut dengan bulan muda. Hari ini dirayakan dengan membuat kue beras
di seluruh negeri. Kue Mochi yang dibuat dinamakan kawabitari-mochi (kue beras
yang dialirkan ke sungai). Bagi orang yang memakan kue ini dipercayai akan
terhindar dari
disebut dengan koto hajime (permulaan sesuatu), dan ritualnya disebut dengan
koto-asame (akhir dari sesuatu). Di Jepang bagian barat ada acara untuk pencuci
dosa yang dibuat oleh para pedagang yang disebut dengan seimon-barai
34
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Pada tanggal 13 Desember persiapan untuk menyambut tahu baru sudah
dimulai. Cemara tahun baru sudah dipotong dan rumah sudah di bersihkan.
Hadiah-hadiah tahun baru juga sudah dikirimkan. Pada tahun baru ada yang
disebut dengan toshi-koshi (mempercepat tahun lama) dengan cara makan ikan
yang utuh bagi setiap orang. Di distrik Tohoku makanan yang sama juga di buat
sebagai persembahan kepada roh nenek moyang yang disebut dengan mitama-no-
Pada bulan Januari, hari pertama di tahun baru adalah hari untuk memuja
Tuhan. Dan diadakan ritual-ritual yang erat hubunganya dengan Dewa padi. Pada
perayaan ini pintu masuk rumah di dekorasi dengan daun pinus. Pohon di letakkan
di pintu masuk sebagai tempat duduk Dewa Padi, dan didalam rumah juga ada
tempat duduk untuk dewa lain dalam bentuk rak yang disebut dengan toshi danna
(rak tahunan).
sumur untuk menggambil air yang pertama yang disebut dengan air muda (waka
mizu). Dalam melakukannya dia menggambil sedikit kue mochi (kue beras), dan
itu biasanya membuat hidangan untuk tahun baru adalah laki-laki, dan makanan
yang dibuat disebut dengan zoni (sup yang terdiri dari daging, kue beras dan
sayur). Di hari kedua setiap orang harus merayakan permulaan dari pekerjaan
yang pertama. Para pedagang mulai membuka bisnisnya yang disebut dengan
35
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
hatsuni (perdagangan-perdana), mimpi yang di mimpikan pada malam ini disebut
yang disebut dengan nana kusa (tujuh jenis rumput), bubur yang dimasak dengan
tujuh jenis rumput ini adalah satu dari 5 sekku (hari-hari pesta).
Pada hari kesebelas ada ritual yang dilakukan sebelum membajak sawah.
Pada hari ini mochi dilemparkan kearahburung gagak untuk meramalkan hasil
panen. Jika burung gagak memakannya maka hasil panen akan bagus, tetepi jika
tidak dimakan maka berarti panen akan gagal. Pada hari ini juga ada dibuat objek
lain yaitu membuat alat bertani kezuri kake yang disebut dengan awa-bo-dan hie-
bo. Sejenis alat untuk menggambil buah, yaitu buah yang penuh dengan daun di
kebun akan di potong oleh seseorang dengan ayunan ringan dengan kapak sambil
berkata “akankah atau tidakkah kamu memberikan buah?” dan orang yang lainnya
Di daerah utara yang bersalju pada hari ini merayakan apa yang disebut
dengan menanam padi. Mereka membuat sawah tiruan yang terbuat dari salju.
Ritus ini bertujuan untuk meyakinkan tahun yang penuh dengan panen yang
berlimpah. Upacara yang paling mengesankan adalah upacara kembang api yang
dirayakan pada hari kelimabelas. Sering juga ada festival Doso-jin (dewa jalan
raya). Dan pada hari ini semua dekorasi yang ada dari pintu masuk, pada tahun
baru dikumpulkan dan dibakar dengan api unggun dimana yang lebih berperan
36
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
aktif adalah anak-anak. Pada hari ini juga mereka membuat gubuk bambu dan
jerami di daerah yang agak tinggi dan anak-anak tinggal sepanjang malam di
gubuk itu. Merekajuga makan kue beras yang disumbangkan oleh beberapa
keluarga dan melewati malam mereka makan dan bernyanyi. Dan ketika gubuk itu
dibakar secara keseluruhan, maka dipercayai dewa tahun baru sudah pulang ke
kuil-kuil yang besar dan terkenal mengadakan acara untuk mengusir setan dan
semua orang-orang berkumpul untuk melihat acara ini. Dan dalam melempar
kacang ini ada mantera-mantera yang di ucapkan yaitu : Fuku-wa uchi, oni-wa
merupakan ritual yang dikenal sebagai ritual magis untuk mengusir setan jahat
dan penyakit. Selain itu kepala ikan yang dibakar dan digantung dengan daun suci
dipintu masuk rumah juga dijadikan pengusir roh jahat. Daun panjang yang suci
dipercayai dapat menusuk mata setan dan bau busuk itu dapat juga mengusirnya.
Pada perayaan ini dipercayai bahwa mahluk dari dunia roh akan mengunjungi
dengan hati-hati. Keranjang dengan mata besar ditegakkan dipintu masuk. Hiasan
ini bertujuan untuk mata setan. Di Propvinsi Sagami dan Iju, Hitotsume Koze
(mahluk satu mata) dikatakan akan berjalan berkeliling, singgah padatiap rumah
dan melihat pada buku kelakuan tiap orang pada tahun lalu. Jadi pada waktu siang
dan sore, alas kaki tidak boleh di tinggalkan di luar rumah, sekalipun demikan
37
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
monsrer satu mata akan meninggalkan sandalnya dan orang yang memakai sandal
Selanjutnya ada hari yang disebut dengan Hatsu-uma (kuda pertama). Ini
adalah hari pesta dimana dewa yang disebut Inari datang ke negeri. Dewa ini
sebagai pembawa pesannya. Biasanya persembahan yang dibuat untuk hari ini
adalah terbuat dari beras yang dimasak dengan kacang merah dan juga kacang
yang dipanggang. Pada hari ini para petani juga membawa kuda-kudanya ke kuil
upacara tersebut tidak untuk menghormati roh halus, lengkeso dan dewa, akan
tetapi karena mengikuti kebiasaan nenek moyang. Ada juga sebagian masyarakat
mengadakan ritual-ritual itu karena mereka takut akan terjadi musibah dan
Penghormatan kepada padi sering juga diujarkan di dalam makna filosofi, seperti
“ilmu padi, semakin berisi semakin menunduk” atau “menanam padi pasti tumbuh
38
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Umumnya masyarakat petani di Jambi memulai kegiatan menanam padi
pada musim panas, ketika air di sawah mulai susut atau surut. Sebagai petunjuk
Apabila bintang timur muncul di langit dengan warna yang lebih tajam dan
bintang tujuh yang mengelompok itu telah berada di bagian bumi sebelah barat,
maka penduduk mulai bersiap-siap untuk pergi ke sawah menebas hutan semak.
ladang diadakan pertemuan yang dipimpin oleh peringkat pegawai syarak, bisa
imam atau khatib. Rapat ini diadakan di langgar atau di balai desa. Di dalam
roh-roh halus yang sering disebut silum atau langkeso yang ada di hutan tidak
terganggu. Ritual ini disebut Nyap-nyap di hutan. Jika silum dan langkeso merasa
terganggu dan marah, roh-roh tersebut akan masuk ke tubuh binatang seperti
menjadi hama perusak tanaman padi di sawah dan di ladang. Di dalam pertemuan
ini, juga dimusyawarahkan kapan waktu mulai menandur ( memasukan bibit padi
Selanjutnya ada ritual ulu taun (hulu tahun). Yang dimaksud dengan hulu
Jambi menanam padi hanya sekali setahun, yaitu ketika akan musim hujan.
39
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Masyarakat akan bergotong royong ngalei bendea (menggali bandar) untuk
saluran air. Sebelum pekerjaan ini dilakukan, para ketua adat ( orang adat) akan
mengadakan musyawarah kapan dimulainya pekerjaan itu. Pada hari yang telah
yang akan mereka tampilkan. Dengan didahului oleh Depati ninik mamak (ketua
adat), maka dimulailah pekerjaan itu. Para gadis-gadis terus bertale ( nyanyian
seperti pantun) dengan diiringi gong dan rebana, untuk memberi semangat kepada
Selanjutnya ada ritual yang disebut Kenduri seko. Kenduri seko adalah
upacara tradisional yang diadakan erat hubungannnya dengan waktu atau saat
orang mulai mengerjakan sawah. Pelaksanaan upacara dimulai dengan suatu arak-
arakan membawa pusaka dari rumah pimpinan adat yang satu ke rumah pimpinan
adat yang lain. Jalan yang ditempuh dialasi dengan kain khusus. Arak-arakan
diiringi dengan bunyi rebab dan gong serta penampilan dari beberapa orang yang
pandai bersilat, dan mereka akan saling bertarung. Dalam pertarungan itu
diusahakan agar salah satu pemain sedikit terluka dan mengeluarkan darah. Ketika
pusaka sampai di rumah pimpinan adat yang dituju, pusaka disambut dengan
tarian masal. Menurut kepercayaan penduduk, apabila pusaka tidak diarak seperti
itu dan salah satu dari pemain silat tidak terluka, maka akan banyak terdapat
rintangan-rintangan dalam proses menanam padi, dan padi yang ditanam akan
menjadi hampa.
Setelah ritual kenduri seko barulah para petani Menyeme bibit yaitu
40
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Menyemai benih waktunya ketika bulan gelap, yang dimaksud dengan bulan
gelap bukanlah tengah malam yang gelap, tetapi waktu siang juga, yang pada
malamnya bulan tidak terlihat. Biasanya kejadian bulan gelap ini terjadi pada
sekitar tanggal 5 sampai 10 atau tanggal 20 sampai 27 bulan arab, pada waktu-
waktu tersebut bulan tidak muncul. Tujuan dari kebiasaan ini adalah supaya
hama-hama atau musuh padi tidak melihat adanya bibit padi karena gelap.
Umumnya musuh-musuh padi (hama padi) muncul ketika tengah malam apabila
bulan terang semua bibit akan Nampak jelas dan semua bibit akan habis diserang
mandikan dengan air yasin. Air yasin yaitu air yang dibawa ke langgar atau ke
masjid, pada hari kamis malam jumat, ketika masyarakat berkumpul bersama-
sama membaca surah Yasin. Dengan diiringi doa kepada Tuhan Yang Maha
Kuasa, memohon agar panen tahun ini berhasil dengan buah yang banyak dan
bernas, semoga semenjak disemai hingga ditanam ke sawah dan siap panen
tanaman padi akan terjauh dari berbagai rintangan, terjauh dari berbagai hama dan
pengaruh roh halus yaitu silum dan langkeso yang senang mengganggu padi.
Ritual selanjutnya adalah Budak gadis yatim menanam benih yaitu ritus
dimana anak gadis yang sudah semenjak kecil ditinggal oleh ayahnya ketika ia
menanam padi adalah wanita, tidak dibolehkan kaum lelaki. Haruslah wanita jika
tidak padi akan tumbuh kerdil. Karena wanita dianggap sebagai lambang
kesuburan, supaya benih yang ditanam beranak banyak atau subur. Diusahakan
yang menanam padi yang pertama adalah seorang anak gadis yatim. Jika tidak ada
gadis yatim yang ditinggal mati oleh ayahnya sewaktu masih di dalam kandungan
41
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
ibunya, boleh juga gadis yatim biasa. Anak gadis tersebut akan membawa
sembilan rumpun benih padi yang sudah direndam terlebih dahulu akarnya dengan
air rendaman rebung buluh. Dengan maksud supaya padi subur menghijau,
seorang gadis ibarat tumbuhan yang subur menghijau, dan anak yatim berarti
murah rezeki.
termasuk roh halus seperti silum dan langkeso. Angka Sembilan menunjukan
batas umur anak dan gadis, mulai umur sembilan tahun anak perempuan sudah
dapat dikatakan gadis. Air rendaman rebung buluh untuk merendam akar benih
padi, dengan maksud supaya padi tumbuh dengan batang yang kuat.
bibit padi harus selesai ditanam yang disebut “senapas rampung”. Kalimat
bismillah adalah ajaran orang tua dari kecil, ketika hendak memulai segala
sesuatu.
Ritus yang pertama adalah Nancap duri di bucu yang merupakan kegiatan
setelah padi ditanam lalu di ke empat bucu (sudut) sawah ditanami duri-duri
semak yang terdiri dari, duri pandan (pudak), duri salak, duri rukam dan duri
tambuntai. Orang yang menanamnya adalah pemilik sawah tersebut. Ibu yang
42
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Duri salak duri rukam
bergabung dengan anak gadis yatim tadi dan membaca shalawat Nabi.
yaitu sebuah tiang yang terbuat dari kayu dan ukurannya lebih tinggi dari tanaman
padi yang di tegakkan di tengah sawah, di atasnya diikatkan cermin dan sisir
beranggapan bahwa padi itu adalah anak yang harus selalu dirawat dan
Fungsi cermin dan sisir untuk membuat silum dan langkeso lupa bahwa
kedatangannya adalah untuk mengganggu budak (padi), silum dan langkeso akan
terpengaruh oleh wajahnya yang terlihat di cermin, karena merasa malu akan
wajahnya yang jelek disertai dengan rambutnya yang semerawut, melihat ada sisir
di dekat kaca dia akan terpengaruh untuk menyisir rambutnya. Asyik berkaca dan
menyisir rambut, dia akan lupa untuk mengganggu budak (padi), begitulah
seterusnya sampai padi menguning di sawah dan siap untuk dituai atau dipanen.
Jika tidak dibuat mainan budak padi maka silum dan langkeso akan mengganggu
dengan cara menggelitik budak (padi) yang baru akan tumbuh yang membuat padi
43
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Ritual lainnya untuk mengusir hama adalah Mrabun, yaitu membakar
kayu, tulang, ujung atap rumah (rembia), daun suangit, sobekan layar perahu dan
daun sungkai. Benda-benda ini dibakar di empat sudut sawah. Pembakaran ini
dimulai dari awal menanam bibit atau benih sampai padi dituai, jadi di empat
sudut sawah sepanjang hari harus berasap. Asap ini berguna untuk memabukkan
silum dan langkeso. Karena adanya asap yang berbau busuk silum dan langkeso
mabuk, dan tidak bisa mengganggu budak (padi) sampai padi menguning dan
siap dituai.
masyarakat Jambi mengadakan ritual yang disebut Kenduri padi dalam yang
menumbuhkan) padi itu. Masyarakat akan memanjatkan doa agar padi banyak
buahnya serta mendapatkan hasil yang berlipat ganda. Sehari sebelum upacara
dimulai, disembelihlah kerbau, sapi atau kambing yang dagingnya akan dibagi-
bagikan kepada masyarakat. Pada hari upacara atau ritual dimulai orang-orang
adat akan turun dari rumah gedang diiringi bunyi gong dan rebana. Setelah
agar padi disawah berebutan pula keluar dan banyak hasilnya. Dalam perebutan
ini ada masyarakat yang tidak kebagian, terhimpit atau dirampas ramuan dari
44
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
tangannya, tapi mereka tidak diperbolehkan untuk marah. Karena jika mereka
marah maka padi akan marah pula dan tidak mau muncul atau berbuah. Namun
semua masyarakat harus dapat, oleh karena itu istri-istri dari pemuka adat akan
dipersilahkan untuk minta kerumah petinggi adat. Akan tetapi, yang terbaik
adalah ramuan dari hasil perebutan itu. Ramuan ini berupa daun-daun yang sering
dibuat untuk ditanam di hulu sawah agar hama-hama tidak bisa merusak tanaman
padi. Kenduri padi dalam ini juga sering disebut kenduri nanak bhek, yang artinya
memasak beras, dimana sebelum padi itu dimasak, padi yang lama harus dimasak
Kenduri hulu taun, sehari sebelum menuai padi atau panen. Ketua adat
atau depati ninik mamak akan menentukan padi yang dicentu maksudnya adalah
padi yang akan diikat atau dililit. Padi yang dicentu adalah padi yang pemiliknya
mempunyai sawah yang luas dan induk padi (padi yang pertama ditanam
benihnya) diikat sebanyak tujuh batang, diikat dengan akar kayu mempenang.
tongkat, sedangkan yang menjalin induk padi itu adalah pemangku adat.
Besoknya padi mulai dituai, tetapi padi yang dicentu belum boleh karena
menunggu padi yang lain habis dulu. Padi yang dicentu akan dimasak dan
dimakan bersama. Acara makan mala mini dinamakan malam nanak ulu taun
(memasak di hulu tahun). Sedangkan padi yang lain yang sudah dituai dibiarkan
saja di sawah besoknya baru dibawa pulang. Dalam acara atau ritual nanak ulu
taun dilakukan juga parno adat yang isinya menceritakan asal- muasal terjadinya
45
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
padi hingga dimakan oleh manusia. Nasi yang dicentu tadi diletakkan dalam satu
sudah tuai yang merupakan upacara dimana masyarakat menyembelih kerbau dan
padi sedikit seorang untuk keperluan acara ini. Pengumpulan padi ada yang
berbentuk zakat, sedekah dan sebagainya. Selain itu ada yang dinamakan po, yaitu
Masjid dan membuat bubur merah putih yang terbuat dari tepung, santan dan gula
merah untuk dimakan bersama sebagai rasa syukur kepada Tuhan yang telah
3.3 Perbandingan
melakukan ritual-ritual atau upacara tertentu. Mulai dari sebelum atau hendak
memulai menanam padi sampai panen padi selesai. Setiap ritual memiliki maksud
dan makna tersendiri dengan tujuan agar diberi hasil panen yang melimpah.
46
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Perbedaan geografi menjadi salah satu perbedaan antara petani di Jepang
semi, musim panas, musim gugur dan musim dingin. Setiap musim memiliki
masyarakat petani mulai menanam padi pada musim semi tepatnya pada bulan
Mei.
pada musim panas, ketika air di sawah mulai susut atau surut. Sebagai petunjuk
Apabila bintang timur muncul di langit dengan warna yang lebih tajam dan
bintang tujuh yang mengelompok itu telah berada di bagian bumi sebelah barat
maka mereka mulai membersihkan lahan atau sawah dengan ritual Nyap-nyap di
hutan.
musim panas, seperti festival Gion dan Tenno, dan festival tanabata dimana anak-
anak akan melempar bambu yang diikat dengan pita warna-warni dan ditulis
dari bambu tadi dapat mengusir serangga. Hampir sama dengan ritual di Jambi
yaitu menanam daun-daun di hulu sungai yang dipercaya dapat mengusir hama
atau serangga. Selain itu ada ritual Nancap duri di bucu yang dipercayai dapat
mengusir hama dan roh-roh jahat, sama halnya dengan di Jepang ada ritual kepala
ikan dibakar dan digantung dengan daun suci dipintu masuk rumah juga dijadikan
47
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
pengusir roh jahat. Daun panjang yang suci dipercayai dapat menusuk mata setan
Kemudian ada ritual di Kanbutsue, dalam perayaan ini semua umat yang
ada di vihara membawa cangkir yang terbuat dari bambu untuk menerima amacha
(teh manis) dari kuil. Sebagian teh manis itu di siramkan ke tanaman dengan
tujuan agar tanaman ini dapat terhindar dari serangga. Dalam teh manis itu
dipercayai ada suatu kekuatan gaib. Di Jambi ada ritual yang hampir sama pula
yaitu menyiram air Yasin yang dibawa dari Masjid dan di siramkan ke tanaman
padi.
Selain festival di kanbutsue ada festival lain yang penulis anggap hampir
sama dengan salah satu ritual di jambi, yaitu nage-taimatsu (melempar api).
Dalam perayaan ini bagi siapa yang terlebih dahulu dapat menyalakan api maka ia
akan mendapatkan hasil panen yang baik. Dan panen akan diramalkan dari arah
mana api berasal. Di Jambi juga diadakan semacam pertarungan pada ritual
Kenduri seko orang yang pandai bersilat, mereka akan saling bertarung. Dan harus
Setelah ritual mengusir hama dan ritual keselamatan panen, maka ada
ritual ucapan terima kasih. Masyarakat petani di Jepang pada hari pertama di
tahun baru akan dibuat khusus untuk menyembah dewa padi. Sedangkan Di Jambi
masyarakat umumnya akan melakukan doa bersama dan membuat bubur merah
putih yang terbuat dari tepung, santan dan gula merah untuk dimakan bersama
sebagai rasa syukur kepada Tuhan yang telah memberikan hasil panen yang baik.
48
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
49
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
50
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
51
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
BAB IV
4.1 Kesimpulan
1. Padi merupakan sesuatu yang sangat penting dan wajib bagi orang
52
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
3. Perbedaan geografi menjadi salah satu perbedaan antara petani di
gugur dan musim dingin. Setiap musim memiliki ritual tertentu yang
pada musim panas, ketika air di sawah mulai susut atau surut. Sebagai
bintang di langit.
benih, ritus mengusir hama, ritus kesalamatan panen dan ritus ucapan
syukur.
Salah satunya kepada Inari Daimyo Jin atau Inari Sama (dewa padi).
tersebut tidak untuk menghormati roh halus, lengkeso dan dewa, akan
53
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
terjadi musibah dan malapetaka apabila tidak melakukan ritus
tersebut.
4.2 Saran
1. Diharapkan bagi para pembaca agar dapat melihat dan mengambil sisi
positif dari setiap ritus atau festival yang dilakukan dalam pertanian
padi di Jepang dan di Jambi. Salah satunya dalam ritus ucapan syukur
kearifan lokal dimasa lalu dan yang masih ada sampai sekarang baik
lokal tersebut.
54
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
DAFTAR PUSTAKA
Abdulsyani. 1994. Sosiologi: skematika, teori dan terapan. Jakarta: Bumi Aksara
dan Kebudayaan
Pustaka Pelajar.
Lawanda, Ike Iswari. 2004. Matsuri: Upacara Sosial Masyarakat Jepang. Jakarta:
Utara.
Press.
Situmorang, Hamzon. 2005. Ritus-Ritus Daur Hidup Orang Jepang. Medan: USU
Press.
press.
Situmorang, Hamzon., dan Rospita Uli. 2011. Telaah Budaya dan Masyarakat
Kebudayaan.`
Jepang.
http://pengertianmenurutparaahli.org/pengertian-ritual-menurut-para-ahli/
https://muhayatun.wordpress.com/2013/05/25/belum-makan-jika-belum-makan-
http://folktalesnusantara.blogspot.com/search/label/Jambi
atau matsuri yang bersifat religi. Tujuannya untuk menarik perhatian dewa-dewa
agar diberi hasil panen yang baik. Demikian halnya dengan sebagian masyarakat
di Jambi yang masih percaya dengan hal gaib yang dapat mempengaruhi setiap
proses pertanian padi. Hal ini ini dianggap menarik oleh penulis, sehingga penulis
menanam padi sampai pasca panen padi di Jepang dan di Jambi. Tujuan penulisan
skripsi ini adalah mendeskripsikan budaya dalam masyarakat Jepang dan Jambi
Jepang dan di Jambi ditinjau dari ritus-ritus selama sebelum menanam padi
berhubungan dengan ritus pertanian padi di Jepang dan di Jambi dari buku,
internet dan makalah. Data yang didapat kemudian dibaca, dipahami dan
dianalisis. Landasan teori yang digunakan adalah teori komparatif dan ritual.
Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ritus pertanian padi di Jepang
dan di Jambi terbagi menjadi empat tahapan, yaitu ritus sebelum menanam padi
atau menabur benih, ritus mengusir hama, ritus kesalamatan panen dan ritus
ucapan syukur. Masyarakat petani di Jepang melakukan ritual dengan tujuan agar
halus, lengkeso dan dewa, akan tetapi karena mengikuti kebiasaan nenek moyang.
Perbedaan geografi menjadi salah satu perbedaan antara petani di Jepang dan di
Jambi.
。日本の稲文化は儀礼と宗教的の祭りを生み出した。目的は,良い収穫を
与えるために神の注意を引き付ける。同様にジャンビ社会の一部は彼らは
まだ神秘な事を信じている、稲作の過程に影響する事ができる。この事は
駐車兆社著者によって面白と思う。だから、著者は日本とジャンビの稲作
との関係のある年中儀礼の題目を選んだ。研究の処方で社会に稲の文化は
どう、日本とジャンビに稲作の儀礼の類似点である。稲を植える前から収
穫後までの儀礼から見た。
この卒業論文は比較や記述を用いた研究方法である。著者は、本やインタ
ーネットや論文から稲作の年中儀礼に関するデータと資料を集めした。そ
の後、得られたデータは読み取り、理解し、分析し、日本とジャンビの稲
作との関係のある年中儀礼を説明した。使用される理論は比較理論と儀礼
理論である。
この研究の結論から、日本人にとって稲は必要な物である。特に日本の農
家にとって、稲は主食だけではない。稲は農業地方で年間の祭りを祝うた
めに使われている。同様にジャンビで、稲は必要な物である。ジャンビで
村人の仕事のほとんどは農業である。稲は肥よくと繁栄の象徴である。地
理的な違いは、日本とジャンビの農家の違いの一つになる。日本の農家は
連した特定の儀礼がある。ジャンビの農家は稲作の儀礼を行うに影響を受
けない。一般的にジャンビの農家は乾季に稲を植え始める。日本の農家は
春に稲を植え始める。日本の農家とジャンビの農家には類似点があって、
それは特定の儀礼をする事である。日本とジャンビの稲作の年中儀礼は四
つの段階に分かれた。それは稲を植える前の儀礼、害虫を追い払う儀礼、
収穫安全性儀礼と感謝の儀礼である。日本で農家の社会は稲が害虫を避け
て、良い収穫を得手、神に感謝としてという目的で儀礼を行う.その一つ
は稲荷様である。一方,ジャンビ社会の一部のために儀礼を行うことは精
霊と神を敬う事ではない。しかし、祖先の習慣に従うからである.社会の
一部は儀礼をしなければ災害が発生する事を信じている。
春の四月に日本の農民は特定の儀礼を行う。この儀礼は特に山神を礼拝す
るためにもちを作られている。そして、お田植え祭りがあって、これは、
稲を植え始めの祈る儀礼、後で良い収穫を望む。ジャンビに
(menyemebibit)という儀礼が行う、稲苗床所で稲の種子苗をするの儀礼で
ある。
夏の七月に日本の農民は害虫を追い出す儀礼を行う。それの一つは祇園祭
りと天王祭りである。ジャンビに害虫を追い出す儀礼の一つは(merabun)とい
の一つはかたしあげである。 かたしあげは怖かったカラスを解放する。
行う。
冬の十二月に日本の農民は神に感謝する儀礼を行う。それの一つは第七の
日に、特別の食べ物を作る。七草というである。ジャンビに感謝する儀礼